Sekarang Esme akhirnya dipanggil. Tak peduli seberapa malam itu, dia harus datang.Nyonya Besar Fernandez berkata, "Karena kamu sudah berkata seperti itu, aku akan langsung berterus terang."Martha memberikan Esme segelas cangkir. Setelah Esme menerimanya, dia berkata sambil tersenyum, "Kita ini keluarga. Kalau ada yang Tante ingin aku lakukan, katakan saja.""Aku ingin kamu membantuku melenyapkan seseorang.""Uhuk, uhuk!"Esme hampir mati tersedak. Kemudian, dia berkata dengan terbata-bata, "Me ... melenyapkan seseorang?""Aku tahu suamimu memiliki bisnis di luar negeri dan dia pasti mempunyai beberapa jalan. Terlebih lagi, bukankah orang luar negeri diperbolehkan menggunakan senjata? Seharusnya kamu memiliki orang seperti itu, 'kan?"Saat mendengar pertanyaan Nyonya Besar Fernandez, Esme tersenyum dengan paksa dan berkata, "Ada .... Tapi, sebenarnya siapa yang sudah menyinggung Nyonya Besar sehingga kamu ingin melenyapkannya?""Siapa lagi? Tentu saja Violet."Ketika nama Violet diung
Nathan dan Charles sudah mendiskusikan strategi sepanjang hari di vila pulau.Charles berkata dengan dingin, "Aku ingin kembali sekarang juga."Nathan berkata dengan alis berkerut, "Kamu nggak tahu di mana dia. Apa gunanya kamu kembali?"Ketika kedua orang itu sedang berdebar, William langsung menerobos masuk dan berkata, "Hidup! Dia masih hidup!"Nathan dan Charles melihat William secara bersamaan.Charles bangkit dari kursinya dengan cepat, kemudian berkata, "Apa maksudmu?""Lihat berita! Apa kalian nggak melihat beritanya? Violet memosting di sosial media!"Kemudian, William menunjukkan ponselnya kepada dua orang itu.Pengurus rumah Nathan segera mencari artikel yang berkaitan dengan itu, lalu dia meletakkannya di depan Nathan dan berkata, "Tuan Nathan, lihatlah.""Semuanya baik-baik saja. Suara tembakan hanya efek acara. Aku terkena hujan dan demam 40 derajat selama beberapa hari ini. Selama itu aku nggak sadarkan diri, jadi aku nggak sempat mengecek ponselku. Terima kasih atas per
"Ponsel Howard."Ketika Nathan mengatakan itu, William terkejut."Astaga! Nona Violet langsung menggunakan ponsel Howard? Dia juga mengubah pengaturan ponselnya?Dan bisa-bisanya Howard tidak menyadarinya sedikit pun?Nathan berkata, "Howard bukan orang yang suka menggunakan barang elektronik, jadi dia nggak memahami beberapa fungsi. Seharusnya Violet mengubahnya ketika dia nggak memperhatikan. Ini untuk memberi tahu kita kalau dia menggunakan ponsel Howard."William berpikir keras sejenak sebelum berkata, "Ponselnya Howard .... Meskipun dia nggak suka menggunakan barang elektronik, orang zaman sekarang nggak bisa hidup tanpa barang elektronik. Bisa jadi ponsel ini berisi beberapa rahasia Howard atau mungkin kalau kita bisa membuktikan itu ponselnya Howard, maka terbukti Howard menculik Violet. Nona Violet benar-benar pintar."Kenapa dia tidak pernah menyadari kalau Violet sangat cerdas?Nathan berkata, "Sudah. Semuanya sudah lelah selama beberapa hari ini. Bereskan diri dan ayo pulang
Ketika Violet mendengar suara itu, awalnya dia ingin kembali ke kabin. Namun, Howard langsung menghalangi jalan Violet."Tuan Howard, aku nggak enak badan. Apa aku boleh kembali ke kamar untuk beristirahat?"Violet tidak ingin memedulikan Howard sedikit pun. Dia sudah mengirim pesannya. Seharusnya Charles sudah melihatnya.Ketika kapal berlabuh, dia tentu akan lepas dari cengkeraman Howard.Howard memperhatikan ekspresi Violet. Kedua mata itu seperti danau tanpa dasar, tenang dan agak terasing. Membuat orang ingin menjelajah lebih jauh.Violet merinding ditatap Howard. Saat ini Howard mendekat satu langkah dan Violet segera melangkah mundur untuk menjaga jarak yang aman dari Howard.Violet sudah kehilangan kesabarannya. "Howard, sebenarnya apa yang ingin kamu lakukan?""Pergi cari dokter dan minta obat untuknya."Howard tidak pernah melirik Ella, tapi Ella tidak berani tidak menuruti Howard. Dia diam-diam melirik Violet sekilas, lalu pada akhirnya dia menjawab dengan lembut, "Baik, Tua
Violet tiba-tiba mengingat apa yang dikatakan Howard dua hari sebelumnya. Mereka tidak akan pulang dalam dua hari.Ketika Violet memikirkan itu, dia membuka pintu kamar. Ella yang sedang berdiri di depan pintu tampak bingung. "Nona Violet, ada apa?"Violet menutupi rasa takutnya dan berkata, "Aku nggak enak badan. Aku ingin obat untuk mabuk laut.""Baik, saya akan pergi mencari dokter."Saat Ella hendak pergi, Violet segera menahan Ella dan berkata, "Tunggu.""Ada yang bisa saya bantu lagi, Nona Violet?""Bukankah kamu bilang kapal akan berlabuh dalam tiga hari? Kenapa aku belum melihat dermaga?""Saya nggak tahu. Kapal ini menuju ke mana pun Tuan Howard inginkan."Saat Violet mendengar itu, dia mengerutkan alisnya.Gawat.Jangan-jangan Howard menyadari sesuatu, jadi dia mengubah rutenya?Violet tersenyum dengan paksa, kemudian berkata, "Aku mengerti. Pergilah.""Baik."Ketika Ella pergi mengambil obat, Violet keluar dari kamar.Robert kebetulan berjalan keluar dari koridor sudut. Saat
Robert sangat senang melihat Ella ketakutan sehingga sekujur tubuhnya gemetar.Robert mengingat amarah yang diterimanya dari Violet dan Howard beberapa hari lalu, kemudian dia langsung berjalan mendekat untuk menarik Ella."Ah!"Tubuh Ella gemetar ketakutan. Wajahnya pucat pasi.Robert mengelus wajah Ella dan berkata, "Dulu aku nggak menyadari ternyata kamu cantik juga. Kalau kamu nggak ingin menjadi makanan ikan, layani aku baik-baik. Kalau aku senang, aku akan melepaskanmu."Tubuh Ella mematung setelah mendengar itu.Saat ini Violet juga sudah berdiri dan menghampiri Robert. Jari-jarinya yang halus membelai dari dada Robert ke perutnya. Violet berkata, "Pak Robert, Ella hanya seorang pembantu. Kalau kamu ingin melampiaskan amarahmu padanya, kamu sangat nggak jantan."Robert adalah lelaki tua yang telah menjalin banyak hubungan. Dia tentu memahami apa arti gerakan tubuh Violet.Dia melihat Violet hanya mengenakan celana pendek dan kaus tanpa lengan putih. Tubuhnya tampak sempurna dan
Muka Robert yang menjijikkan perlahan-lahan mendekat. Dia mengulurkan tangannya untuk membuka baju Violet.Suara baju koyak seakan-akan membuat Robert makin bersemangat. Dia mengangkat cambuknya, kemudian mengayunkannya ke tubuh Violet dengan kuat."Aaa!" Violet menjerit. "Tolong! Tolong!"Bam!Seseorang menendang buka pintu kamar. Robert terkejut dan bergegas menarik celananya. "Siapa?! Berengsek mana yang merusak suasanaku?!"Robert baru selesai berbicara, kemudian dia melihat Howard yang sedang berdiri di pintu dengan ekspresi masam."Tu ... Tuan Howard ...."Robert menelan ludah. Lalu, sekujur tubuhnya menjadi lemas dan dia terjatuh ke lantai.Violet diam-diam menghela napas lega ketika dia melihat Howard.Akhirnya dia datang tepat waktu."Tuan Howard, ini nggak ada hubungannya dengan saya! Semuanya salah wanita itu! Wanita itu menggoda saya!" kata Robert.Sambil mengatakan itu, Robert tak lupa menunjuk Violet yang ada di atas kasur.Namun, saat ini salah satu tangan Violet diborgo
Violet menggigit bibirnya. Dia memegang bajunya dengan erat dan berkata, "Aku ... nggak bisa memakai baju."Howard tersenyum sinis. "Kenapa? Kamu nggak bisa bergerak setelah dicambuk?"Violet melototi Howard, lalu berkata dengan marah, "Lenganku terkilir!"Howard tercengang setelah mendengar itu.Dia mendekat untuk melepaskan jas di tubuh Violet. Violet segera menutupi dadanya dengan lengan. "Ngapain kamu?!""Jangan bergerak."Howard mengernyit. Nadanya juga menjadi tegas.Violet baru duduk dengan patuh. Howard mengangkat tangan kanan Violet. Tangan kanan Violet benar-benar terkilir.Howard bertanya tanpa mengangkat kepalanya, "Bagaimana kamu terkilir?""Siapa lagi? Tentu saja ini gara-gara orang kepercayaanmu, si Robert." Violet menyindir, "Dia menyimpan dendam karena sebelumnya aku mengadu padamu tentangnya. Dia bahkan ingin memerkosa Ella dan mengancam Ella kalau Ella nggak melayaninya, dia akan membuang Ella ke laut! Karena aku membela Ella, dia mengubah perhatiannya kepadaku. Ckck
Pria itu mengulurkan tangan, lalu menepuk bahu Romeo dan berkata, "Ikut aku."Romeo melirik kamar pintu Violet yang tertutup. Pada akhirnya, dia mengikuti pria itu ke lantai lima Kediaman Fernandez.Koridor lantai lima gelap gulita.Pria itu membuka pintu sebuah kamar. Interior di dalam masih sama dengan puluhan tahun yang lalu. Ini adalah sebuah kamar utama. Begitu masuk, akan terlihat sebuah lukisan yang besar.Di dalam bingkai itu adalah foto pernikahan sepasang suami istri.Wajah wanita tampak kalem dan lembut. Tampangnya bisa membuat orang merasa tenang. Sementara pria yang berdiri di sebelah wanita itu mempunyai wajah yang sangat mirip dengan Romeo dan tampak tegas.Pria itu maju beberapa langkah, lalu berhenti di depan vas bunga.Dia hanya memindahkan vas bunga itu sedikit, lalu lemari kamar bergeser. Sebuah pintu besi muncul di hadapan mereka dan di dalam pintu besi adalah lift modern.Romeo sudah lama tinggal di rumah ini, tapi dia tidak pernah sadar kalau ada lift di dalam ka
"Sherman Knowles."Ketika mendengar nama Sherman, Nathan terdiam untuk beberapa saat."Sepertinya yang dipikirkan Tuan, Keluarga Knowles memang memiliki rahasia."Saat ini Nathan melihat komputer CCTV di depannya. Itu adalah gambar di hari Jacob melompat keluar dari jendela lantai dua.Gambar itu menunjukkan dengan jelas setelah Jacob pingsan sekitar satu menit, dia bangkit dari tanah dan menepuk debu-debu di pakaiannya.Setelah itu, Sherman melihat ke arah kamera CCTV.Lalu, Sherman menembak kamera CCTV menggunakan pistol dengan peredam suara."Penerus Keluarga Knowles memiliki kondisi kepribadian ganda. Kalau hal ini tersebar keluar, pasti akan menjadi heboh. Pantas saja Tuan Besar Knowles selalu memikirkan cara untuk merahasiakan hal ini.""Tuan, sebenarnya Sherman adalah musuh atau teman kita?""Untuk saat ini, sepertinya dia adalah musuh."Nathan diam untuk beberapa saat, kemudian berkata, "Suruh Charles dan yang lainnya pulang dulu.""Baik."Setelah Eddie keluar, baru Nathan mene
Saat Romeo melihat Nicholas, dia berjalan ke arah lain. Dia menyerahkan Violet kepada Nicholas, kemudian berkata, "Hentikan pendarahannya. Jangan sampai dia mati."Nicholas mendongak, lalu melihat tatapan mata Romeo. Dia menatap Violet dan berpura-pura berkata dengan tenang, "Aku mengerti."Nicholas pun membawa pergi Violet.Isabella memelototi Romeo dan berkata, "Tuan Romeo, jangan-jangan kamu belum melupakan Violet? Kamu ingin sekali dia hidup. Sepertinya Tuan Romeo masih sangat mencintainya."Melihat Isabella sedang menyindirnya, Romeo pun melirik Isabella dengan sinis sambil berkata, "Kamu nggak punya hak untuk bersuara. Tutup mulutmu! Kalau kamu sudah nggak menginginkan mulutmu, aku bisa membantumu menjahitnya.""Kamu ...."Isabella ingin membalas, tapi pria di sebelah berkata, "Cukup. Violet memang belum boleh mati. Aku harus tahu keberadaan harta karun darinya.""Baik, Bos ...."Isabella melangkah mundur.Saat ini Nicholas sudah mengantar Violet ke dalam mobil. Dia segera membuk
Sebelum Howard bisa merebut pistolnya, Glenn di sebelah bersiap untuk membantu Howard. Namun, dia belum sempat mengulurkan tangannya dan semua orang terdengar suara tembak.Violet meringis kesakitan.Darah pekat mengalir dari bahu Violet. Muka Violet langsung memucat dan keningnya mulai berkeringat karena dia sedang menahan sakit.Howard yang awalnya masih ingin menyerang langsung membeku.Raut wajah Charles tampak sangat masam. Dia sudah mengangkat lengannya dan mengarahkan pistol ke belakang kepala Sherman, tapi Sherman membelakangi Charles tanpa rasa takut."Charles, pikir baik-baik. Berikutnya ... bukan bahunya lagi."Karena perkataan Sherman, tangan Charles sedikit gemetar.Tadi semua orang telah melihat kemampuan Sherman. Kalau Sherman tidak melakukannya dengan sengaja, yang ditembaknya pasti bukan bahu Violet.Walaupun pikiran itu hanya tebersit sebentar di benak Charles, ketika dia tersadar, Sherman sudah membawa pergi Violet."Charles! Charles!"William terus mengguncang tubuh
Saat melihat anak buah yang dibawa Howard, suasana langsung menjadi makin berat."Menyerahlah. Orang-orang kalian sudah ditahan oleh anak buahku. Mereka nggak akan bisa masuk dan melindungi kalian."Nada Howard terdengar sinis.Pria itu tertawa sinis, lalu berkata, "Setelah kalian repot-repot, ternyata ini untuk menjebakku. Anak muda sekarang benar-benar kurang ajar .... Sayangnya, kalian nggak benar-benar berpikir aku nggak melakukan persiapan, 'kan?"Saat Violet mendengar itu, dia tiba-tiba menyadari ada yang tidak beres.Namun, sebelum dia bisa bereaksi, moncong pistol telah diarahkan ke belakang kepalanya.Moncong pistol yang dingin membuatnya langsung menegang.Gwen di sebelah berkata dengan marah, "Sherman! Ngapain kamu?!"Ekspresi Howard langsung menjadi masam.Wajah Sherman terlihat datar. Ekspresi terkejut dari sebelumnya sudah tak terlihat kini, melainkan ekspresinya tampak penuh dengan arti."Kak!"Agnes juga tercengang.Charles di sebelah mengerutkan alisnya. Dia tanpa sada
Setelah mendengar apa yang dikatakan pria itu, Romeo tanpa sadar memutar cincin di jarinya dan sorot matanya terlihat sedikit rumit."Ketemu! Ketemu!"William tiba-tiba berteriak. Semua orang pun menuju ke tempat William.William menunjuk sebuah rantai yang sedikit tua. Entah ada apa di bawah rantai, tapi itu membuat orang sedikit merinding."Aku saja."Jacob melangkah maju, lalu dia dan William menarik rantai itu dengan kuat.Rantai itu makin besar. Semua orang melihat tanah di depan mereka mendadak mulai bergerak.Agnes ketakutan dan bersembunyi di belakang Violet.Kemudian, muncul sebuah lubang besar di tanah itu."A ... apa itu?"Agnes menunjuk lubang besar itu.Sepertinya sudah lama orang tidak membukanya karena dalamnya bau apak."Bukankah itu sangat jelas? Itu lubang." Gwen berkata, "Sangat normal ada beberapa lubang saat menggali gunung. Tapi, Keluarga Edris nggak membangun kereta bawah tanah, jadi untuk apa lubang ini?"Violet berkata, "Ayo turun.""Aku jalan di depan."Charle
"Kalian nggak usah mengerti. Kalian hanya perlu menemukan lokasi gerbang istana."Jacob bertanya dengan bingung, "Lokasi gerbang istana?""Dalam diagram, gerbang melambangkan api, yang berarti jantung pada tubuh manusia."Violet berkata, "Tempat ini dikelilingi oleh pegunungan dan air yang merupakan fengsui bagus untuk harta karun. Di depan adalah gunung, lalu di tengah adalah sungai yang berkelok-kelok."Gwen membungkuk untuk melihat gambar Violet, kemudian berkata, "Kalau menurut heksagrammu, bukankah gerbang ada di posisi ini?"Gwen menunjuk tepat arah selatan mereka.Semua orang menoleh ke arah selatan. Pegunungan di sana sudah berubah menjadi jalan.Dapat dilihat lokasi Keluarga Edris meratakan gunung berada tepat di gerbang istana."Tapi, nggak ada apa-apa di sini. Jangan-jangan ... benaran di bawah tanah?"Bulu kuduk Agnes berdiri.Di atas sini saja sudah begitu kacau, apalagi di bawah?Dia tidak akan turun meskipun dia dibunuh!Charles diam untuk beberapa saat, lalu berkata, "K
"Ya. Pusat apa? Api apa? Itu terdengar mistis."Gwen juga tidak paham apa yang barusan dikatakan Violet.Semua orang tampak bingung.Violet tiba-tiba berjalan ke rerumputan di dekatnya, lalu mengambil sebuah batu. Dia menggambar delapan heksagram di tanah.Dia menggambar sambil berkata, "Tiga garis terhubung. Tiga garis terputus."Setelah itu, dua heksagram yang berlawanan muncul di tanah. Satu berupa tiga garis yang saling terhubung, sedangkan satu lagi berupa tiga garis putus-putus."Tiga garis yang terhubung ini adalah gaya aktif. Garis yang putus-putus ini adalah gaya pasif."Violet lanjut berkata, "Bagian tengah yang kosong dikelilingi oleh api. Bagian tengah yang penuh dikelilingi oleh air."Violet menggambar dua heksagram yang berlawanan lagi. Satu dengan garis putus-putus di tengah, lalu garis yang terhubung di atas dan di bawah. Satu lagi dengan garis terhubung di tengah, garis putus-putus di atas dan di bawah."Astaga! Bukankah ini Diagram Chivax?"William terpana.Agnes dan
Mereka sudah di perjalanan gunung selama lebih dari setengah jam dan semua orang sangat mengantuk."Sialan!"Suara William yang tiba-tiba membangunkan semua orang. Terjadi belokan tajam, kemudian mobil berhenti dengan mendadak.Semua orang terkejut dan berteriak. Beberapa menit kemudian, mobil baru tenang.Wajah Agnes memucat dan dia berkata, "Kamu bisa menyetir atau nggak, sih?! Kalau nggak bisa, biar aku saja!""Ban mobil pecah, ya?"Gwen langsung membuka pintu mobil. Begitu juga dengan William.Ketika semua orang melihat itu, mereka juga turun dari mobil.Gwen memeriksa ban mobil, kemudian mengernyit dan berkata, "Kita sudah nggak bisa naik mobil. Batu sebesar itu sangat berbahaya di tengah-tengah jalan pegunungan."William di samping berkata, "Apa-apaan orang Keluarga Edris? Bagaimanapun juga, ini bisnis mereka. Kenapa mereka nggak merawatnya? Mereka bisa meminta orang sesekali membersihkan jalan."Gwen memutar bola matanya, lalu berkata, "Enak sekali kamu. Ada gerbang di depan jal