Violet tiba-tiba mengingat apa yang dikatakan Howard dua hari sebelumnya. Mereka tidak akan pulang dalam dua hari.Ketika Violet memikirkan itu, dia membuka pintu kamar. Ella yang sedang berdiri di depan pintu tampak bingung. "Nona Violet, ada apa?"Violet menutupi rasa takutnya dan berkata, "Aku nggak enak badan. Aku ingin obat untuk mabuk laut.""Baik, saya akan pergi mencari dokter."Saat Ella hendak pergi, Violet segera menahan Ella dan berkata, "Tunggu.""Ada yang bisa saya bantu lagi, Nona Violet?""Bukankah kamu bilang kapal akan berlabuh dalam tiga hari? Kenapa aku belum melihat dermaga?""Saya nggak tahu. Kapal ini menuju ke mana pun Tuan Howard inginkan."Saat Violet mendengar itu, dia mengerutkan alisnya.Gawat.Jangan-jangan Howard menyadari sesuatu, jadi dia mengubah rutenya?Violet tersenyum dengan paksa, kemudian berkata, "Aku mengerti. Pergilah.""Baik."Ketika Ella pergi mengambil obat, Violet keluar dari kamar.Robert kebetulan berjalan keluar dari koridor sudut. Saat
Robert sangat senang melihat Ella ketakutan sehingga sekujur tubuhnya gemetar.Robert mengingat amarah yang diterimanya dari Violet dan Howard beberapa hari lalu, kemudian dia langsung berjalan mendekat untuk menarik Ella."Ah!"Tubuh Ella gemetar ketakutan. Wajahnya pucat pasi.Robert mengelus wajah Ella dan berkata, "Dulu aku nggak menyadari ternyata kamu cantik juga. Kalau kamu nggak ingin menjadi makanan ikan, layani aku baik-baik. Kalau aku senang, aku akan melepaskanmu."Tubuh Ella mematung setelah mendengar itu.Saat ini Violet juga sudah berdiri dan menghampiri Robert. Jari-jarinya yang halus membelai dari dada Robert ke perutnya. Violet berkata, "Pak Robert, Ella hanya seorang pembantu. Kalau kamu ingin melampiaskan amarahmu padanya, kamu sangat nggak jantan."Robert adalah lelaki tua yang telah menjalin banyak hubungan. Dia tentu memahami apa arti gerakan tubuh Violet.Dia melihat Violet hanya mengenakan celana pendek dan kaus tanpa lengan putih. Tubuhnya tampak sempurna dan
Muka Robert yang menjijikkan perlahan-lahan mendekat. Dia mengulurkan tangannya untuk membuka baju Violet.Suara baju koyak seakan-akan membuat Robert makin bersemangat. Dia mengangkat cambuknya, kemudian mengayunkannya ke tubuh Violet dengan kuat."Aaa!" Violet menjerit. "Tolong! Tolong!"Bam!Seseorang menendang buka pintu kamar. Robert terkejut dan bergegas menarik celananya. "Siapa?! Berengsek mana yang merusak suasanaku?!"Robert baru selesai berbicara, kemudian dia melihat Howard yang sedang berdiri di pintu dengan ekspresi masam."Tu ... Tuan Howard ...."Robert menelan ludah. Lalu, sekujur tubuhnya menjadi lemas dan dia terjatuh ke lantai.Violet diam-diam menghela napas lega ketika dia melihat Howard.Akhirnya dia datang tepat waktu."Tuan Howard, ini nggak ada hubungannya dengan saya! Semuanya salah wanita itu! Wanita itu menggoda saya!" kata Robert.Sambil mengatakan itu, Robert tak lupa menunjuk Violet yang ada di atas kasur.Namun, saat ini salah satu tangan Violet diborgo
Violet menggigit bibirnya. Dia memegang bajunya dengan erat dan berkata, "Aku ... nggak bisa memakai baju."Howard tersenyum sinis. "Kenapa? Kamu nggak bisa bergerak setelah dicambuk?"Violet melototi Howard, lalu berkata dengan marah, "Lenganku terkilir!"Howard tercengang setelah mendengar itu.Dia mendekat untuk melepaskan jas di tubuh Violet. Violet segera menutupi dadanya dengan lengan. "Ngapain kamu?!""Jangan bergerak."Howard mengernyit. Nadanya juga menjadi tegas.Violet baru duduk dengan patuh. Howard mengangkat tangan kanan Violet. Tangan kanan Violet benar-benar terkilir.Howard bertanya tanpa mengangkat kepalanya, "Bagaimana kamu terkilir?""Siapa lagi? Tentu saja ini gara-gara orang kepercayaanmu, si Robert." Violet menyindir, "Dia menyimpan dendam karena sebelumnya aku mengadu padamu tentangnya. Dia bahkan ingin memerkosa Ella dan mengancam Ella kalau Ella nggak melayaninya, dia akan membuang Ella ke laut! Karena aku membela Ella, dia mengubah perhatiannya kepadaku. Ckck
Tidak ada yang menjawab.Violet bertanya lagi, "Jangan-jangan dulu kamu pernah menjadi preman?"Howard keluar dari kamar mandi, kemudian memanggil orang yang berada di luar pintu, "Yang di luar masuk."Ella membuka pintu dan masuk. Dia tampak sedikit takut ketika melihat Howard. "Tuan Howard ....""Bantu dia ganti baju."Lalu, Howard keluar dari kamar.Melihat Howard sudah keluar, Ella buru-buru menghampiri Violet sambil menangis. Dia berkata, "Nona Violet, Anda baik-baik saja, 'kan?""Aku baik-baik saja. Untung kamu memahami maksudku."Saat ini Ella melihat lengan Violet. Dia sudah mendengar percakapan mereka tadi di luar. Dia berbisik, "Nona Violet, lengan Anda ....""Jangan takut. Aku melakukan ini pada diriku sendiri.""Apa?"Ella terkejut. "Apa bukan Pak Robert ....""Dia bukan sapi. Bagaimana mungkin lenganku terkilir setelah ditabraknya?"Hanya saja, kalau Violet tidak melakukan itu, dia khawatir Howard akan mencurigainya membuat onar dengan sengaja setelah melakukan penyelidika
"Manajer Robert ... menabrak Nona Violet. Kami semua mendengar Nona Violet berteriak meminta tolong. Ketika kami ingin mendekat, Manajer Robert membentak kami dan menyuruh kami mundur.""Kami juga mendengar Ella dipukul Manajer Robert sampai menangis. Manajer Robert juga mengancam Ella ingin melemparkannya ke dalam laut.""Kami melihat Manajer Robert menarik Nona Violet. Saat itu Nona Violet juga meminta tolong, tapi Manajer Robert nggak mengizinkan kami mendekat!"...Ketika Robert melihat para pembantu yang selalu membungkuk padanya bersama-sama menuduhnya, wajah Robert langsung memucat. "Bohong! Mereka semua berbohong! Tuan Howard, saya nggak bersalah! Para wanita jalang ini bersekongkol! Tuan Howard ...."Tuan Howard menatap Robert yang ketakutan dan hampir kencing di celana. Dia menyipitkan matanya sedikit, lalu berbicara dengan nada yang terdengar berbahaya, "Aku sudah memberimu kesempatan. Kamu sendiri yang nggak bisa membuktikan dirimu sendiri.""Tuan Howard! Ampuni saya, Tuan
Tak disangka, Violet baru saja kembali dan Howard sudah selesai menangani Robert. Violet nyaris ketahuan.Ella berkata, "Tapi, bagaimana Nona Violet bisa tahu kalau Manajer Robert akan dilempar ke laut oleh Tuan Howard? Bagaimana kalau Tuan Howard memaafkan Manajer Robert ....""Nggak ada gunanya membiarkan orang tak berguna seperti dia hidup. Selain itu, dengan sifat Howard, dia nggak akan membiarkan orang yang sudah berani menyentuh mangsanya hidup.""Ternyata begitu ...."Violet menundukkan kepala untuk melihat ponsel.Sekarang Robert sudah mati. Tidak ada yang akan sadar kalau ponselnya menghilang.Terlebih lagi, sebelumnya Robert yang selalu membantu Howard membuat pesta Grup Lionel. Seharusnya di ponsel ini memiliki banyak rahasia yang berkaitan dengan Grup Lionel. Kalau Violet bisa membawa keluar ponsel ini, mereka bisa mendapat lebih banyak informasi mengenai Grup Lionel.Pada saat yang sama ....Setiap hari ada orang yang keluar masuk dermaga Kota Poseidon. WIlliam dan Charles
"Ada apa?"Violet berusaha menunjukkan kalau dia tidak tahu apa-apa. Suster itu tersenyum dan berkata, "Tuan Howard memintaku datang untuk memberi obat luka. Silakan Nona Violet menggunakannya sendiri."Lalu, suster itu meletakkan salep obat di meja."Howard?"Dia tidak percaya Howard begitu baik.Namun, Violet menganggukkan kepalanya dan berkata, "Terima kasih. Aku akan menggunakannya nanti.""Baik. Aku keluar dulu."Suster itu pergi.Violet membuka salep obat tersebut, lalu menciumnya.Sayangnya, dia tidak begitu mengerti tentang obat. Dia tidak tahu ada apa di dalam, tapi cara terbaik adalah tidak menggunakannya. Jadi, Violet langsung membuat salep obat tersebut ke tong sampah.Tengah malam, Esme naik mobil ke dermaga Kota Poseidon.Dia melihat dua pria sedang merokok di pinggir jalan sambil menunggu. Satu gemuk, satu kurus. Setelah Esme turun dari mobil, ekspresinya tampak masam ketika dia pergi bertemu dengan dua orang itu.Esme berkata, "Apa kalian sudah melakukan hal yang kusuru