Ketika Levi mendengar itu, dia bimbang sejenak. Violet berkata, "Tenang saja, aku hanya ingin membahas sesuatu yang simpel dengan mereka. Aku nggak akan merepotkan Tuan Romeo kalian."Levi segera menundukkan kepalanya, lalu berkata, "Baik, Nyonya."Kemudian, Levi mengantar Violet ke rumah Keluarga Spencer.Keluarga Spencer sangat senang karena mendapat kontrak itu. Saat pembantu rumah melihat Violet datang, dia segera memberi tahu Tuan Spencer dan semuanya. Ekspresi satu per satu orang Keluarga Spencer menjadi datar.Tuan Spencer mengerutkan alisnya. "Ngapain dia datang?""Sayang, sebaiknya kita mengusirnya saja. Dia istrinya Tuan Romeo dan pasti memiliki hati yang sama dengan Keluarga Fernandez.""Benar, usir dia saja."Setelah Tuan Spencer selesai berbicara, Wendy tiba-tiba berkata, "Ayah, Ibu, bagaimana kalau kita membiarkan Nona Violet masuk?""Dasar anak bodoh. Apa yang kamu tahu? Kali ini dia datang pasti untuk Keluarga Fernandez!""Bukan. Saat itu Violet yang berulang kali mengi
Nyonya Spencer bertanya dengan bingung, "Kalau begitu, Nona Violet ....""Aku datang untuk bertanya pada kalian bertiga. Apa pendapat kalian tentang cincin ini?""Pendapat?" Nyonya Spencer melirik suaminya, kemudian dia tersenyum dengan paksa sambil berkata, "Keluarga Spencer hanya keluarga kecil. Karena cincin ini sangat berharga, nggak ada alasan bagi kami menolaknya. Kami tentu akan menerimanya."Melihat Nyonya Spencer puas dengan cincin ini, Violet pun melihat Tuan Spencer dan bertanya, "Apa Pak Spencer juga berpikir seperti itu?""Kalau kita menjual cincin ini, kita pasti akan mendapat banyak uang. Aku juga nggak ada alasan nggak senang dengannya."Tuan Spencer juga seorang pengusaha. Meskipun dia bekerja selama setengah seumur hidupnya, dia tidak yakin bisa mendapatkan cincin ini. Jadi, dia menginginkannya kali ini.Namun, Violet berkata, "Cincin ini memang bernilai dua triliun, tapi kalau cincin ini jatuh ke tangan Keluarga Spencer, kalian juga nggak bisa mengeluarkannya."Setel
Kalau Keluarga Spencer pergi lagi dan membuat marah Keluarga Fernandez, mereka tidak akan berakhir baik.Violet tersenyum dan berkata, "Kalian hanya perlu membuat keributan dengan bilang ingin uang tunai dan nggak mau cincin ini. Bertingkah seolah-olah kalian nggak memahami barang ini. Setelah itu, aku menjamin kalian pasti bisa mendapat dua triliun dan pulang dengan puas."Setelah mendengar jaminan Violet, Nyonya Spencer masih merasa sedikit gelisah. Tuan Spencer menggenggam tangan istrinya dan berkata, "Baik, aku setuju.""Oke. Aku akan menyerahkan cincin ini kepada kalian. Sampai jumpa besok."Violet melepaskan cincin di tangannya, lalu meninggalkan rumah Keluarga Spencer.Nyonya Spencer bertanya dengan ragu, "Sayang, apa kita mau memercayai Violet?""Menurutku, Violet berbeda dari Keluarga Fernandez. Bukankah sebelumnya Romeo memiliki selingkuhan? Sepertinya Violet ingin membalas dendam. Kita boleh mencoba.""Ayah benar. Kalau kita bisa mendapatkan dua triliun, kesucianku yang hila
Kata-kata Violet langsung membuat Nyonya Besar Fernandez dalam posisi sulit. Duduk salah, berdiri juga salah.Bagaimana mungkin dia tidak mempunyai dua triliun? Hanya saja, uangnya selalu diserahkan pada akuntan Grup Fernandez. Saat ini dia tidak bisa mengeluarkannya. Memintanya langsung mengeluarkan dua triliun adalah hal yang mustahil.Namun, sebagai nyonya besar Keluarga Fernandez, dia tidak bisa mengatakan dia tidak memiliki uangnya. Nyonya Besar Fernandez menebalkan mukanya dan berkata pada orang Keluarga Spencer, "Kalian ini benar-benar bodoh. Bisa-bisanya kalian menolak barang begini bagus. Kalau begitu, nggak ada yang bisa kulakukan."Setelah itu, Nyonya Besar Fernandez menyimpan kembali cincin itu. Violet tersenyum dan berkata, "Benar, Nenek. Aku akan menemanimu pergi mengambil uang tunai."Melihat Violet sengaja menarik tangannya, Nyonya Besar Fernandez pun segan menepis tangan Violet. Dia hanya bisa membawa Violet ke kamarnya.Nyonya Besar Fernandez membuka koper itu lagi. A
Nyonya Besar Fernandez melirik koper di lantai. Setelah mendengar apa yang dikatakan Violet, dia tidak merasa rugi.Nyonya Besar Fernandez berkata dengan suara rendah, "Baiklah. Aku akan menggadaikan barang di dalam koper ini kepadamu. Sekarang, kamu membayar mereka dua triliun.""Nggak masalah."Violet tersenyum sambil berkata, "Tapi, aku ingin memberi tahu Nenek sesuatu dulu."Nyonya Besar Fernandez mengerutkan alisnya dan bertanya, "Apa itu?""Gadaian ini nggak masalah, tapi aku juga nggak ingin rugi. Aku merasa kualitas cincin ini sangat bagus, bagaimana kalau Nenek memberinya kepadaku saja?"Setelah Nyonya Besar Fernandez mendengar itu, dia tertawa dengan emosi. "Violet, apa kamu sedang bercanda? Apa kamu tahu berapa nilai cincin ini? Setidaknya 2 triliun!""Aku tahu. Harga pasaran cincin ini memang dua triliun. Kalau ini dilelang, aku juga bisa mendapatkan harga yang lebih tinggi. Hanya saja, perlu waktu untuk mencairkan cincin ini dan aku belum tentu bisa menemukan penjual denga
Martha membawa keluar koper itu dari kamar Nyonya Besar Fernandez. Nyonya Besar Fernandez melambaikan tangannya dengan kesal dan berkata, "Letakkan itu di atas.""Baik, Nyonya Besar.""Tunggu."Violet menyela mereka, "Letakkan itu di sini saja dulu. Nanti aku akan memindahkannya ke rumahku."Alis Nyonya Besar Fernandez berkerut. "Violet, apa maksudmu? Apa kamu ingin tinggal terpisah dengan Romeo?"Violet tersenyum sambil membalas, "Nenek, rumah baruku lebih dekat dengan perusahaanku. Romeo juga mengetahui itu. Kami sudah membahasnya dan Nenek nggak perlu ikut campur.""Tapi, koper ini ....""Nenek, kamu nggak percaya padaku? Ada kontrak di sini. Kalau kekurangan satu barang pun, aku harus membayarnya."Violet berkata, "Terlebih lagi, sekarang aku dan Romeo adalah suami istri. Aku bisa menggunakan uangnya sesuka hatiku. Untuk apa aku mengambil barang Nenek?"Nyonya Besar Fernandez merasa jengkel mendengar Violet pamer padanya.Dia tidak mengerti kenapa Romeo menyukai wanita ini?!Martha
"Ini harta karun yang kalian bawa pulang?"William dan Gwen menggunakan kaca pembesar untuk melihat benda-benda di dalam koper. Semua orang sedang di rumah Violet kini.Violet sedang duduk di sebelah sambil meminum teh. Dia sudah melihat barang-barang di dalam. Kecuali cincin ini, tidak ada barang yang spesial.Gwen mengusap dagunya sambil berkata, "Menurut pemahamanku tentang perhiasaan, barang dalam koper nenek tua ini setidaknya bernilai 600 miliar."William berdiri, kemudian berkata, "Nggak. Kalau dihitung dengan cincin di tangan Violet, setidaknya 2,6 triliun.""Dia meletakkan 2,6 triliun begitu saja di rumah. Nyonya Besar Fernandez benar-benar tahu cara menikmati hidup.""Ya." William menggebrak meja, lalu dia bertanya dengan bingung, "Tapi, apa hubungannya ini dengan harta karun yang kalian bilang?""Berdasarkan apa yang Nathan memberitahuku sebelumnya, dulu empat keluarga besar adalah Keluarga Edris, Gloria, Griffin dan Airlangga. Keluarga Fernandez adalah keluarga terakhir yan
Kemudian, Gwen memukul William dan berkata, "Belajarlah dari sahabatmu. Dia sudah menemukan pacar. Kamu? Jadi bujang seumur hidup saja, deh."William menyalakan rokoknya dengan santai, kemudian berkata, "Kalau aku bisa mendapatkan wanita yang kucintai, jangankan merokok, aku bahkan nggak akan menjadi perokok pasif!"William baru saja menyalakan rokoknya, kemudian Charles berdiri dan mematikan rokok William.William melihat abu rokok yang jatuh ke lantai dan tercengang. "Ngapain kamu?""Vio-ku bukan perokok pasif.""..."William mengacungkan jempolnya. "Ya, ya. Setelah mempunyai istri, sahabat dilupakan, ya! Aku akan merokok di luar!"Kemudian, William mengambil rokoknya dan berjalan ke teras.Gwen menopang dagunya sambil melihat Charles, lalu dia berdecak. "Kalian baru mulai berpacaran, tapi kamu sudah begitu protektif. Adikku memang hebat."Violet melihat Charles membersih lantai, lalu seulas senyuman manis tersungging di bibirnya.Besok harinya, grup trainee Grup V debut. Sebaliknya,
Violet tersenyum dengan manis. Dia mengulurkan kedua tangannya kepada Charles, kemudian Charles menggendong Violet."Gaun pengantin! Gaun pengantin!"William mengejar dengan panik. Gaun pengantin yang disiapkan Tuan Besar Griffin sangat merepotkan! Ekor gaun harus selalu diangkat!"Tunggu aku!"Gwen juga mengangkat ekor gaun, lalu menarik Agnes.Jacob ikut dengan tergesa-gesa, sementara Andrew menggelengkan kepalanya dengan tak berdaya.Pernikahan ini sungguh berisik.Kendaraan pengantin Charles sangat megah. Di hadapan semua orang, Charles menggendong Violet ke dalam kereta labu.Violet menatap dua kuda putih di depan kereta labu, lalu bertanya, "Charles, kamu serius?""Kakek yang mempersiapkan ini.""Aku sedikit nggak bisa berkata-kata."Kereta labu, kuda putih dan kastel. Apa Tuan Besar Griffin sedang meniru cerita dongeng?Ternyata Tuan Besar Griffin masih begini kekanak-kanakan meskipun dia sudah berusia!Violet pasrah. Lagi pula, pernikahannya sudah berlangsung sampai titik ini.
Dengan ekspresi tenang, Charles bertanya, "Misalnya?""Saatnya sesi tanya jawab!""Bagaimana perasaanmu ketika kamu bertemu dengan pengantin wanita untuk pertama kalinya?""Dia sangat menggemaskan."William tercengang, lalu bertanya, "Kamu merasa Violet menggemaskan ketika kamu pertama kali bertemu dengannya?"Yang benar saja?Kenapa seingat William ketika Charles pertama kali bertemu dengan Violet, yaitu di luar tempat lelang, saat itu aura dan penampilan Violet seperti istri sah yang akan berkelahi dengan si pelakor?!Apa hubungannya itu dengan menggemaskan?Jacob juga bingung.Violet cantik, tapi dia jauh dari menggemaskan.Gwen mengusap dagunya. Dia juga merasa jawaban itu sangat tidak memuaskan, tapi setiap orang yang jatuh cinta pasti merasa pasangannya cantik. Dia pun lanjut bertanya, "Ketika cinta pertamamu dan istrimu jatuh ke dalam air pada saat yang sama, siapa yang akan kamu selamatkan?""Violet adalah cinta pertamaku.""Kak, apa kamu nggak bisa menanyakan sesuatu yang mena
"Kami sudah datang!"Ketika Gwen mendengar suara William, dia segera menutup pintu dengan panik. Agnes yang berdiri di dalam kamar berkata dengan bingung, "Bukankah pengantin pria sudah datang untuk menjemput pengantin wanita? Kenapa kamu menutup pintunya?""Anak kecil nggak mengerti!" kata Gwen sambil menahan pintu dengan barang. Kemudian, dia berkata, "Ini namanya entah adat pernikahan apaan!""Adat pernikahan apaan?""Aku sudah bilang kamu nggak mengerti. Pokoknya, mereka para pria nggak boleh masuk dengan mudah.""Tapi, pengantin prianya adalah adikmu.""Benar, sih! Tapi, bahkan Dewa pun dilarang masuk hari ini.""..."Agnes tidak mengerti, jadi dia bertanya, "Kalau kamu nggak membiarkannya masuk, bagaimana dia bisa menjemput pengantin wanita? Bagaimana kalau kamu menunda waktu mereka?"Saat Gwen mendengar itu, dia tercengang."Ya. Kapan aku membiarkan Charles menjemputmu?"Violet juga menggelengkan kepalanya.Ini pertama kalinya dia mengatur pernikahan.Tidak ada yang mengajarinya
"..."Di sini.Violet sudah mengenakan gaun pengantinnya. Penata gaya dan penata rias terkagum-kagum."Nyonya, Anda benar-benar cantik mengenakan gaun pengantin ini.""Bintang karpet merah juga nggak secantik Nyonya."Violet merasa malu setelah dipuji.Andrew juga berkata, "Gaun pengantin ini sangat cocok untukmu.""Terima kasih."Andrew melihat langit di luar yang sudah cerah, lalu dia tersenyum dan berkata, "Sudah waktunya. Aku ingin menjadi separuh keluargamu dan mengantarmu keluar."Kini sudah tidak ada orang lain di Keluarga Gloria.Violet menatap Andrew yang sedang berdiri di depannya. Sepanjang suka dan duka, Andrew selalu menjadi tulang punggung perusahaan dan partner terbaiknya.Violet pun berkata, "Selama dua tahun ini, kamu sudah bukan separuh keluargaku. Kamu memang keluargaku."Saat Andrew mendengar itu, dia tertawa. Dia berkata, "Aku hanya bersikap rendah hati. Kalau tadi kamu nggak mengizinkanku mengantarmu, aku akan marah."Saat ini Gwen yang sedang berdiri di depan jen
Gwen sudah agak tidak tahan. Dia berjalan mendekat untuk menerima hadiah tersebut, lalu bertanya, "Kali ini siapa?"Pelayan itu berpikir dengan saksama, lalu akhirnya dia menjelaskan, "Seorang pria berambut merah yang memakai helm."Saat Violet mendengar itu seorang pria berambut merah yang memakai helm, dia langsung memikirkan Nicholas.Violet bertanya, "Di mana dia?""Dia sudah pergi. Dia hanya meminta saya memberikan barang ini kepada Anda, lalu dia nggak mengatakan apa-apa."Gwen juga sudah menebak kalau itu adalah Nicholas, tapi mereka tahu kalau Nathan telah mengirim Nicholas untuk melakukan misi. Mengenai misi apa itu, mereka semua tidak dapat bertanya terlalu banyak.Terkadang mengetahui terlalu banyak hal mungkin bukan hal baik."Sepertinya aku telat selangkah. Kamu sudah menerima begitu banyak hadiah."Andrew menggelengkan kepalanya dengan tak berdaya, kemudian dia mengeluarkan kotak hadiah putih panjang dengan pita dari punggungnya.Ketika melihat gelang kristal di dalam kot
"Oke."Gwen menerima kotak hitam tersebut. Saat dia membukanya, di dalam berisi sebuah bros yang indah. Bros tersebut berbentuk bunga anggrek. Bagian akarnya tajam dan ramping, lalu ia sedikit melengkung. Benang sarinya dihiasi dengan beberapa pecahan berlian yang sebening kaca. Jelas kalau itu berlian dengan kualitas yang sangat baik.Gwen berkata dengan bingung, "Bros ini indah, tapi agak pucat. Kenapa Howard memberikanmu ini? Selain itu, jarumnya sangat tajam. Kamu bisa terluka kalau kamu nggak hati-hati.""Berikan padaku."Violet mengulurkan tangannya ke arah Gwen. Gwen pun meletakkan bros tersebut di tangan Violet. Violet melihat bros tersebut dengan saksama. Berlian-berliannya dipotong dengan sangat bagus dan terlihat indah dari sudut mana pun.Pengerjaan semacam ini hanya dapat dilakukan oleh seorang ahli yang memiliki keterampilan memotong yang baik.Bentuk bunga anggreknya juga sangat indah, anggun, mulia dan ia memiliki sentuhan misteri yang sulit dipahami.Violet berkata, "H
Saat mereka berdua sedang memperhatikan kalung berlian itu, Gwen tiba-tiba berkata, "Kalung ini sangat cocok dengan gaun pengantinmu. Apa Howard sengaja memberikannya padamu?""Seharusnya ini kebetulan."Violet meletakkan kalung itu di depan lehernya. Ternyata ini benar-benar sangat cocok."Eh, di mana kalung di dalam brankas?"Wajah penata gaya di samping sudah memucat.Itu adalah kalung berlian yang sangat mahal! Tuan Besar Griffin yang menyiapkannya sendiri. Bagaimana kalau kalung itu hilang?Gwen mengerutkan alisnya dan bertanya, "Kenapa itu bisa hilang? Jangan-jangan kalian nggak membawanya?""Nggak mungkin. Saya yang memasukkannya, selain itu perhiasan di dalam brankas langsung dikirim dari bandara pagi ini dan diantar oleh karyawan. Jadi, nggak mungkin ada masalah."Penata gaya itu menjamin.Lalu, Violet menundukkan kepala untuk melihat kalung berlian di tangannya.Howard sungguh kekanak-kanakkan.Violet tertawa, lalu berkata, "Kamu nggak usah mencarinya lagi. Pakai yang ini saj
Ini adalah pernikahan yang diatur oleh Tuan Besar Griffin sendiri. Siapa yang berani merusak pernikahan itu?"Aku hanya sembarangan bicara. Jangan anggap serius."Lalu, Howard keluar dari pabrik. Setelah dia berjalan beberapa langkah, dia berhenti dan berkata, "Tunggu.""Ada apa, Bos?""Siapkan hadiah untuk pagi ini.""Tapi ... sepertinya Keluarga Griffin nggak mengundang kita."Ketika Howard mendengar itu, dia melihat Glenn dan menyepak bokong Glenn. "Apa aku nggak boleh pergi kalau dia nggak mengundangku? Ini wilayahku. Kalau aku nggak senang, mereka nggak boleh mengadakan pernikahan!""Bos benar.""Siapkan hadiah.""Baik.""Sebentar!""Ada apa, Bos?""Masih pagi, jadi aku sendiri yang akan mencarinya."Kemudian, Howard naik mobil. Glenn pun hanya bisa mengikuti Howard naik mobil.Di Kota Oaker.Violet barusan turun dari pesawat, lalu Gwen membawanya ke kamar hotel. Penata rias dan busana sudah ada. Mereka hanya sedang menunggu Violet tiba.Gwen mendudukkan Violet di depan meja rias,
Violet ditahan di kursi pesawat oleh Gwen. Melihat Gwen menjaganya, Violet pun berkata, "Kak Gwen, aku sudah di dalam pesawat. Apa kamu takut aku akan melarikan diri?""Kita adalah sahabat, bagaimana mungkin aku takut kamu akan melarikan diri? Aku hanya takut aku akan dihukum kalau aku nggak menyelesaikan tugas yang diberi Kakek!""Kak Gwen, karena kita adalah sahabat, kamu harus memberitahuku pesawat ini pergi ke mana, 'kan?""Nggak jauh. Kamu pernah pergi ke tempat itu, kok.""Aku pernah pergi?" Violet berpikir sejenak sebelum bertanya, "Luar negeri?"Gwen menggelengkan kepalanya.Violet lanjut bertanya, "Kota Vior?"Gwen masih menggelengkan kepalanya, lalu dia berkata, "Bukan. Pokoknya, aku nggak akan memberitahumu.""Kalau begitu, Kota Oaker.""..."Dari kecil, Violet tidak pernah pergi ke banyak tempat. Gwen juga tahu tempat yang pernah dikunjungi Violet terbatas.Kecuali tiga tempat itu, Violet tidak pernah pergi ke tempat lain.Berdasarkan lokasi di trailer, Violet merasa Tuan B