"Kamu!"Nyonya Besar Fernandez melihat Romeo sangat tidak berperasaan. Dia langsung menunjuk Violet berkata, "Kamu nggak mau terlibat atau wanita ini yang menyuruhmu jangan terlibat?!"Violet yang berdiri di samping tiba-tiba ditunjuk Nyonya Besar Fernandez. Dia berkata dengan muka polos, "Nenek, apa maksudmu? Kenapa kamu malah mengataiku? Apa hubungannya ini denganku?""Kamu berhenti berpura-pura bodoh! Romeo sedang dioperasi, bagaimana mungkin dia memberikan bukti kepada Keluarga Spencer?! Apa kamu mengira aku bodoh? Jelas-jelas kamu sengaja ingin merusak hubunganku dan cucuku!"Nyonya Besar Fernandez tidak ingin melepaskan Violet. Violet hanya tersenyum dan berkata, "Nenek, sepertinya ada salah paham di antara kita."Nyonya Besar Fernandez tertawa sinis. "Salah paham? Aku nggak tahu apa yang kamu sudah gunakan untuk menyihir Romeo-ku, tapi kuberi tahu kamu, Romeo adalah cucuku. Dia nggak mungkin nggak peduli padaku dan memilih orang luar seperti mu!""Cukup!"Romeo mengerutkan alisn
Violet langsung membuka pintu kamar, lalu dia melihat Nyonya Besar Fernandez sedang duduk di tepi tempat tidur. Jadi, dia berkata, "Nenek, apa kamu masih marah padaku?""Berhenti berpura-pura di depanku. Violet, jangan mengira kamu bisa seenaknya di Keluarga Fernandez hanya karena Romeo menyukaimu. Kuberi tahu kamu, pria adalah makhluk yang mudah berubah. Dulu dia menyukai Evelyn, sekarang dia menyukaimu. Ke depannya mungkin dia akan menyukai orang lain. Ketika Romeo sudah nggak melindungimu, kamu bukan siapa-siapa!"Nada Nyonya Besar Fernandez terdengar kejam. Akan tetapi, Violet tetap tenang dan berkata, "Ya, pria adalah makhluk yang mudah berubah. Jadi, siapa yang disukai Romeo di masa depan nggak ada hubungannya denganku.""Apa maksudmu?""Nenek, seharusnya kamu tahu kalau aku nggak berbaikan dengan Romeo sekarang, apa yang akan dihadapi Keluarga Fernandez?"Alis Nyonya Besar Fernandez berkerut.Violet tersenyum, lalu dia lanjut berkata, "Benar juga, selama beberapa tahun ini Nenek
Ketika Levi mendengar itu, dia bimbang sejenak. Violet berkata, "Tenang saja, aku hanya ingin membahas sesuatu yang simpel dengan mereka. Aku nggak akan merepotkan Tuan Romeo kalian."Levi segera menundukkan kepalanya, lalu berkata, "Baik, Nyonya."Kemudian, Levi mengantar Violet ke rumah Keluarga Spencer.Keluarga Spencer sangat senang karena mendapat kontrak itu. Saat pembantu rumah melihat Violet datang, dia segera memberi tahu Tuan Spencer dan semuanya. Ekspresi satu per satu orang Keluarga Spencer menjadi datar.Tuan Spencer mengerutkan alisnya. "Ngapain dia datang?""Sayang, sebaiknya kita mengusirnya saja. Dia istrinya Tuan Romeo dan pasti memiliki hati yang sama dengan Keluarga Fernandez.""Benar, usir dia saja."Setelah Tuan Spencer selesai berbicara, Wendy tiba-tiba berkata, "Ayah, Ibu, bagaimana kalau kita membiarkan Nona Violet masuk?""Dasar anak bodoh. Apa yang kamu tahu? Kali ini dia datang pasti untuk Keluarga Fernandez!""Bukan. Saat itu Violet yang berulang kali mengi
Nyonya Spencer bertanya dengan bingung, "Kalau begitu, Nona Violet ....""Aku datang untuk bertanya pada kalian bertiga. Apa pendapat kalian tentang cincin ini?""Pendapat?" Nyonya Spencer melirik suaminya, kemudian dia tersenyum dengan paksa sambil berkata, "Keluarga Spencer hanya keluarga kecil. Karena cincin ini sangat berharga, nggak ada alasan bagi kami menolaknya. Kami tentu akan menerimanya."Melihat Nyonya Spencer puas dengan cincin ini, Violet pun melihat Tuan Spencer dan bertanya, "Apa Pak Spencer juga berpikir seperti itu?""Kalau kita menjual cincin ini, kita pasti akan mendapat banyak uang. Aku juga nggak ada alasan nggak senang dengannya."Tuan Spencer juga seorang pengusaha. Meskipun dia bekerja selama setengah seumur hidupnya, dia tidak yakin bisa mendapatkan cincin ini. Jadi, dia menginginkannya kali ini.Namun, Violet berkata, "Cincin ini memang bernilai dua triliun, tapi kalau cincin ini jatuh ke tangan Keluarga Spencer, kalian juga nggak bisa mengeluarkannya."Setel
Kalau Keluarga Spencer pergi lagi dan membuat marah Keluarga Fernandez, mereka tidak akan berakhir baik.Violet tersenyum dan berkata, "Kalian hanya perlu membuat keributan dengan bilang ingin uang tunai dan nggak mau cincin ini. Bertingkah seolah-olah kalian nggak memahami barang ini. Setelah itu, aku menjamin kalian pasti bisa mendapat dua triliun dan pulang dengan puas."Setelah mendengar jaminan Violet, Nyonya Spencer masih merasa sedikit gelisah. Tuan Spencer menggenggam tangan istrinya dan berkata, "Baik, aku setuju.""Oke. Aku akan menyerahkan cincin ini kepada kalian. Sampai jumpa besok."Violet melepaskan cincin di tangannya, lalu meninggalkan rumah Keluarga Spencer.Nyonya Spencer bertanya dengan ragu, "Sayang, apa kita mau memercayai Violet?""Menurutku, Violet berbeda dari Keluarga Fernandez. Bukankah sebelumnya Romeo memiliki selingkuhan? Sepertinya Violet ingin membalas dendam. Kita boleh mencoba.""Ayah benar. Kalau kita bisa mendapatkan dua triliun, kesucianku yang hila
Kata-kata Violet langsung membuat Nyonya Besar Fernandez dalam posisi sulit. Duduk salah, berdiri juga salah.Bagaimana mungkin dia tidak mempunyai dua triliun? Hanya saja, uangnya selalu diserahkan pada akuntan Grup Fernandez. Saat ini dia tidak bisa mengeluarkannya. Memintanya langsung mengeluarkan dua triliun adalah hal yang mustahil.Namun, sebagai nyonya besar Keluarga Fernandez, dia tidak bisa mengatakan dia tidak memiliki uangnya. Nyonya Besar Fernandez menebalkan mukanya dan berkata pada orang Keluarga Spencer, "Kalian ini benar-benar bodoh. Bisa-bisanya kalian menolak barang begini bagus. Kalau begitu, nggak ada yang bisa kulakukan."Setelah itu, Nyonya Besar Fernandez menyimpan kembali cincin itu. Violet tersenyum dan berkata, "Benar, Nenek. Aku akan menemanimu pergi mengambil uang tunai."Melihat Violet sengaja menarik tangannya, Nyonya Besar Fernandez pun segan menepis tangan Violet. Dia hanya bisa membawa Violet ke kamarnya.Nyonya Besar Fernandez membuka koper itu lagi. A
Nyonya Besar Fernandez melirik koper di lantai. Setelah mendengar apa yang dikatakan Violet, dia tidak merasa rugi.Nyonya Besar Fernandez berkata dengan suara rendah, "Baiklah. Aku akan menggadaikan barang di dalam koper ini kepadamu. Sekarang, kamu membayar mereka dua triliun.""Nggak masalah."Violet tersenyum sambil berkata, "Tapi, aku ingin memberi tahu Nenek sesuatu dulu."Nyonya Besar Fernandez mengerutkan alisnya dan bertanya, "Apa itu?""Gadaian ini nggak masalah, tapi aku juga nggak ingin rugi. Aku merasa kualitas cincin ini sangat bagus, bagaimana kalau Nenek memberinya kepadaku saja?"Setelah Nyonya Besar Fernandez mendengar itu, dia tertawa dengan emosi. "Violet, apa kamu sedang bercanda? Apa kamu tahu berapa nilai cincin ini? Setidaknya 2 triliun!""Aku tahu. Harga pasaran cincin ini memang dua triliun. Kalau ini dilelang, aku juga bisa mendapatkan harga yang lebih tinggi. Hanya saja, perlu waktu untuk mencairkan cincin ini dan aku belum tentu bisa menemukan penjual denga
Martha membawa keluar koper itu dari kamar Nyonya Besar Fernandez. Nyonya Besar Fernandez melambaikan tangannya dengan kesal dan berkata, "Letakkan itu di atas.""Baik, Nyonya Besar.""Tunggu."Violet menyela mereka, "Letakkan itu di sini saja dulu. Nanti aku akan memindahkannya ke rumahku."Alis Nyonya Besar Fernandez berkerut. "Violet, apa maksudmu? Apa kamu ingin tinggal terpisah dengan Romeo?"Violet tersenyum sambil membalas, "Nenek, rumah baruku lebih dekat dengan perusahaanku. Romeo juga mengetahui itu. Kami sudah membahasnya dan Nenek nggak perlu ikut campur.""Tapi, koper ini ....""Nenek, kamu nggak percaya padaku? Ada kontrak di sini. Kalau kekurangan satu barang pun, aku harus membayarnya."Violet berkata, "Terlebih lagi, sekarang aku dan Romeo adalah suami istri. Aku bisa menggunakan uangnya sesuka hatiku. Untuk apa aku mengambil barang Nenek?"Nyonya Besar Fernandez merasa jengkel mendengar Violet pamer padanya.Dia tidak mengerti kenapa Romeo menyukai wanita ini?!Martha
Saat Gwen melihat itu, dia buru-buru berkata, "Gawat! Kali ini kita benar-benar sudah kehilangan mereka!"Pada saat yang sama, Violet yang sedang duduk di dalam mobil Charles melihat kaca spion dengan aneh."Aneh ....""Kenapa?""Bukankah kita sudah melewati jalan ini?""Benar.""Kenapa kita mengambil jalan ini lagi?""Ada yang mengikuti kita tadi.""Mobil Rolls Royce tadi?""Ya.""Sepertinya itu mobil William."Saat Charles mendengar itu, dia tersenyum.Violet langsung tahu kalau orang yang mengikuti mereka tadi adalah William."Charles, apa kamu ingin menculikku?"Seulas senyuman tersungging di bibir Violet. Charles malah mengulurkan tangannya untuk mencubit hidung Violet, lalu dia berkata, "Ya. Aku nggak hanya ingin menculikmu, tapi aku lebih ingin mengikatmu di sisiku agar kamu nggak jauh-jauh dariku."Gombalan yang mendadak itu membuat wajah Violet langsung memerah.Dia berkata, "Dulu Tuan Charles nggak pandai menggombal seperti ini, loh. Tak disangka sekarang dia terus-menerus me
Violet sudah tiba di luar laboratorium. Dia melihat Charles sedang membuat obat penghambat terbaru lagi. Kemudian, Violet berkata, "Aku mempunyai kabar baik. Apa kamu ingin mendengarnya?"Charles langsung berhenti bergerak. Saat dia menoleh, dia melihat Violet sedang berdiri di depan pintu.Sejak terakhir kali Violet datang ke laboratorium, Charles melarang keras Violet memasuki laboratorium tanpa tindakan pencegahan apa pun.Karena Violet sudah datang, Charles pergi menghampirinya. Setelah Charles melepaskan alat pelindungnya, dia mengetuk dahi Violet dan berkata dengan lembut, "Aku sudah bilang di sini sangat berbahaya. Kalau kamu merindukanku, kamu bisa langsung memanggilku.""Tuan Nathan memberitahuku kabar baik tadi."Violet mengangkat alisnya dan berkata, "Ada orang yang akhirnya nggak perlu mengurung diri di laboratorium 24 jam."Walaupun Violet tidak mengatakannya dengan jelas, Charles langsung memahami maksud Violet. Dia langsung mengangkat Violet, kemudian bertanya dengan waj
"Narkoba yang disuntikkannya padaku sudah diencerkan?"Violet tercengang. Dia jelas tidak menyangka ternyata Howard bisa sebaik itu.Namun, Violet segera menyadari hal lain. "Tuan Nathan, bagaimana kamu bisa mengetahui semua ini?"Nathan berkata, "Charles melakukan banyak hal untuk Keluarga Swiss dulu. Saat itu Keluarga Swiss terlibat dalam bisnis dua dunia. Tempat seperti di luar negeri mempunyai banyak bisnis ilegal. Karena itu, Charles sangat menderita. Dulu dia juga terpaksa menjadi pecandu narkoba. Waktu itu semua dokter merasa dia sudah nggak bisa diselamatkan, tapi Charles masih hidup sekarang. Berkat kegigihannya, dia terbebas dari kecanduan narkoba dalam setahun.""Bagaimana mungkin? Bukankah Pak Phillip dari Keluarga Swiss yang sudah meninggal berutang budi pada Charles?""Budi? Bagi orang seperti kita, apa budi itu penting? Pak Phillip membiarkan Charles berdiri di sisinya karena dia merasa Charles sangat berbakat. Untuk mendapatkan kepercayaannya, Charles harus melakukan ba
Di kamar tidur Kediaman Fernandez, dua hari sudah berlalu setelah serangan kecanduan narkoba pertama Evelyn. Muncul suara ratapan Evelyn yang menyayat hati dari kamar tidur. Rantai yang menahan tubuh Evelyn di tempat tidur terus mengeluarkan suara.Setelah Evelyn mengalami penyiksaan narkoba, dia terus menangis, "Kumohon padamu. Kumohon padamu, tolonglah aku .... Aku sudah tahu aku salah. Aku sungguh sudah tahu aku salah!"Ratapan Evelyn tidak mendapat satu pun jawaban dari Romeo. Pada akhirnya, Evelyn berteriak kesakitan, "Romeo! Sebenarnya apa yang sudah kulakukan padamu?! Sebenarnya apa yang sudah kamu suntikkan padaku?!"Romeo yang sedang di kamar tidur lain menundukkan kepalanya untuk melihat jam sukat di tangannya.Serangan pertama berlangsung sekitar tiga jam.Dalam tiga jam ini, Evelyn berubah dari merasa gembira menjadi gila. Walaupun prosesnya menyakitkan, itu tidak memakan nyawa.Pada akhirnya, sekujur tubuh Evelyn menjadi lemas di atas tempat tidur. Ada lingkaran hitam di b
Violet menerima kontrak tersebut. Di kontrak menyatakan setelah tiga bulan, Romeo akan menyerahkan seluruh saham Grup Fernandez kepada Violet."Ini seluruh Grup Fernandez. Aku mengira Tuan Romeo bercanda. Ternyata kamu serius?"Violet menatap Romeo, tapi Romeo berkata, "Aku selalu menepati janjiku, tapi ....""Tapi apa?""Tapi, aku merasa kamu nggak bisa bertahan hidup lebih dari tiga bulan."Kata-kata Romeo langsung membuat senyuman Violet menjadi kaku.Romeo mengangkat alisnya dan berkata, "Aku mendengar dari Howard kalau dia telah memberimu narkoba terbarunya. Nona Violet sudah dimanjakan sejak kecil. Seharusnya kamu nggak pernah merasa menderita, 'kan? Kalau kamu nggak bisa bertahan selama tiga bulan, uang ini tentu nggak bisa jatuh ke tangan Nona Violet."Saat Violet menundukkan kepala untuk melihat kontraknya, dia benaran melihat ada satu klausul yang berbunyi kalau salah satu dari kedua pihak meninggal dalam waktu tiga bulan, kontrak ini tidak akan memiliki efek hukum.Violet te
Nathan berkata, "Dulu mungkin dia nggak bisa, tapi sekarang sulit untuk mengatakannya."Gwen mengerutkan alisnya. "Apa itu karena ... Romeo?"Kemarin Romeo berkata dia ingin membantu Howard melampiaskan amarah. Jelas kalau dia sudah berkawan dengan Howard.William berkata dengan jengkel, "Romeo ini benar-benar merepotkan. Tuan Nathan, kalau beberapa keluarga kita bekerja sama, apa kita juga nggak bisa menghancurkan Grup Fernandez?""Sulit untuk mengatakannya. Semenjak Romeo mengambil alih Keluarga Fernandez, mereka berada di puncak kejayaan. Empat keluarga besar juga harus menghindari mereka dulu. Itu menunjukkan Romeo memang lebih hebat daripada para pendahulunya."Gwen mengernyit dan berkata, "Tapi, kenapa Romeo bekerja sama dengan Grup Lionel? Semua orang tahu kalau Keluarga Lionel merepotkan, sementara Keluarga Fernandez adalah pengusaha yang jujur. Apa Romeo ingin menghancurkan dirinya dengan bekerja sama dengan Keluarga Lionel?"Nathan berkata, "Mungkin justru karena Keluarga Fer
Setelah itu, Romeo keluar dari kamar dan meninggalkan Evelyn sendirian di dalam kamar.Sebelum pergi, Romeo mengunci pintunya.Di lantai satu, Martha melihat topeng perak aneh dan jas hitam sederhana di gudang. Dia melirik ke kiri dan kanan. Dia tidak mengingat kalau ini adalah pakaian Romeo.Saat Romeo turun dari lantai atas, dia melihat Martha ingin membuang benda-benda itu.Romeo mengernyit dan melangkah maju. Lalu, dia mengambil topeng perak bersama jas tersebut. Martha berkata, "Tuan, saya menemukan barang-barang ini di gudang. Seharusnya ini sudah nggak diperlukan, jadi saya ingin membuangnya ....""Barang ini milikku. Lain kali jangan sembarangan menyentuh barang di gudang.""Baik, Tuan ....""Selain itu, rumah ini sudah nggak memerlukan pembantu. Kamu pergi ke rumah utama saja untuk menjaga Nenek. Dia sudah tua dan hanya perlu tinggal di rumah. Tanpa persetujuanku, jangan membiarkannya keluar dari rumah.""Tapi, Tuan, Anda tinggal sendirian di rumah. Kebersihan di sini ....""A
Besok pagi .... Evelyn sudah diikat di tempat tidur selama dua hari. Selama dua hari ini, Romeo tidak mengantar makanan dan air secara teratur. Mulutnya masih tertutup rapat. Ketika dia ingin menggunakan toilet pun, dia hanya bisa membuangnya di atas tempat tidur.Kamar sudah menjadi sangat bau. Evelyn sangat tersiksa dan hampir gila!Pada saat ini, dia mendengar suara langkah kaki dari luar kamar.Martha ingin membuka pintu, tapi pintunya tidak bisa dibuka."Mm! Mm!"Evelyn meronta. Dia berusaha mengeluarkan suara agar orang di luar mendengarnya dan menyelamatkannya. Namun, kemudian muncul suara yang merusak rencananya."Bu Martha."Suara sinis Romeo mengejutkan Martha. Lalu, dia berkata, "Tuan, Anda nggak ada semalam. Saya berpikir ingin membersihkan kamar Anda pagi ini.""Lain kali siapa pun dilarang memasuki kamar ini kecuali aku.""Tapi, saya perlu membersihkan kamar ....""Aku bisa membersihkannya sendiri."Kata-kata Romeo membuat Martha merasa sedikit aneh, tapi karena itu perin
"Kamu ...."Tatapan mata Glenn langsung menjadi sinis. Kemudian, Howard berkata dengan tenang, "Glenn, jangan kurang ajar terhadap Nona Agnes.""Apa kamu mendengar itu? Bos kalian berutang budi padaku dan aku adalah tunangan bos kalian. Kalau kamu melihatku dengan tatapan mata itu lagi, aku akan menyuruh bos kalian mengorek matamu dan menjadikannya makanan anjing!"Setelah Agnes selesai berbicara, dia kembali ke kamarnya.Glenn mengerutkan keningnya, tapi Howard mendengus, lalu berkata, "Wanita itu benar-benar beruntung. Kalau dia datang lebih awal, aku pasti akan membakarnya hidup-hidup.""Bos, bagaimanapun juga, dia adalah putri Tuan Besar Knowles.""Aku tahu. Kalau nggak, kata-kata yang barusan dikatakannya sudah cukup untukku membunuhnya seratus kali.""Kalau begitu, apa rencana selanjutnya, Bos?"Howard berkata dengan datar, "Siapkan tempat tinggal untukku.""Saya sudah mengutus orang melakukannya.""Aku mau tinggal di sebelah apartemen Violet.""Apa?"Glenn mengira dia telah sala