Ada dua baris penjaga berdiri di luar pintu Kediaman Edris. Setelah mobil Violet masuk, ia langsung menuju ke garasi.Kediaman Edris sangat aman. Setidaknya di daerah yang hampir tidak ada pemukiman manusia ini, tidak ada yang akan memperhatikan Violet datang jauh-jauh dari kantor polisi."Ke sini."Pengurus rumah menuntun Violet ke kamar di lantai dua.Violet mengingat sebagian orang tidak akan naik ke lantai dua rumah Keluarga Edris.Namun, dia tidak menduga ada begitu banyak ruang tamu di lantai dua rumah Keluarga Edris."Kalau ada yang Nona Violet nggak suka, Anda bisa memberi tahu saya. Saya akan meminta orang menggantikannya.""Nggak perlu. Aku sangat menyukainya."Bagaimana mungkin Violet tidak menyukai kamar sebesar ini?"Baik. Kalau Nona Violet memerlukan apa-apa, tekan bel di dinding, lalu akan ada orang yang membantu Anda.""Terima kasih."Kemudian, pengurus rumah itu keluar.Violet melihat sekeliling. Dekorasi kamar ini mewah dan bersih. Violet bisa melihat semua bahannya t
Violet melihat nota-nota utang itu. Awalnya puluhan juta, lalu ratusan juta, beberapa miliar ... dan akhirnya puluhan miliar!Utang ini makin bertambah dan semuanya adalah utang yang mematikan.Violet dapat membayangkan Freddy menandatangani dan mencap jarinya dalam keadaan apa.Ternyata utang-utang ini dimulai empat tahun yang lalu.Violet melihat Nathan, lalu berkata, "Dari awal kamu sudah mengetahuinya?""Aku tahu secara kasar.""Kalau begitu, kamu juga tahu siapa yang melaporkanku?"Nathan tidak berkata apa-apa.Namun, Violet sudah tahu.Siapa lagi?Di kehidupan sebelumnya, setelah Violet menikah dengan Romeo, dia menjadi ibu rumah tangga dan tidak memedulikan urusan Keluarga Gloria. Karena itu, dia tidak bisa melihat apa yang dilakukan Freddy.Namun di kehidupan ini, untuk mengubah situasinya, Violet berinisiatif mengambil alih Keluarga Gloria. Harta itu memang milik ayahnya, jadi Freddy tidak bisa menghentikannya.Sekarang, Grup Gloria sudah diakuisisi Grup V. Ketika kedua perusa
"Tunggu ...."'Tunggu! Kalau kamu pergi, apa yang harus kulakukan?!'Violet ingin mengatakan itu, tapi pengawal itu sudah berlari keluar.Violet mematung. Dia melihat Nathan di kursi roda terengah-engah. Violet hanya bisa memberanikan diri untuk mendekatinya, kemudian dia bertanya, "Apa yang harus kulakukan sekarang? Atau ... apa kamu membutuhkan sesuatu?""Berdiri.""Berdiri?""Kamu berdiri saja di sini."Nathan terdengar lemas. Violet tahu berdiri di sini dan tidak merepotkan Nathan adalah hal terbaik.Namun, Nathan sudah membantunya berkali-kali dan saat ini Nathan sedang kesakitan. Violet merasa terlalu jahat kalau dia hanya berdiri dan tidak melakukan apa-apa.Setelah mengingat bagaimana suster di rumah sakit merawat pasien, Violet segera berkata, "Tunggu sebentar, ya!""Nona Violet!"Nathan ingin menghentikan Violet, tapi Violet terlalu cepat. Dalam sekejap, dia sudah menghilang."Uhuk, uhuk ...."Nathan batuk. Violet pergi membuka semua jendela. Lalu, dia mencari handuk panas di
Nathan melirik pengawalnya, kemudian pengawal itu segera menghampiri Violet dan berkata, "Nona Violet, silakan tunggu di luar.""Baik."Violet melihat Nathan dengan cemas. Setelah dia keluar, dia bertanya, "Apa asma tuan kalian sangat parah?""Asma?""Ya. Tadi penyakit asmanya kambuh, 'kan?""Tuan sering batuk darah dan kadang sulit bernapas. Tapi, dia nggak pernah menderita asma.""Nggak pernah menderita asma?"Violet tercengang. Dia tiba-tiba mengingat ekspresi Nathan ketika dia sedang sibuk di kamar tadi.Violet baru tersadar. "Kalau ... dia nggak menderita asma, apa yang terjadi kalau dia memakan obat untuk asma?""Apa?"Pengawal itu belum sadar, tapi Violet menoleh ke Nathan yang sedang di dalam kamar.Nathan menjawab satu per satu pertanyaan dokter dengan sabar. Dia terlihat sangat tenang.Setelah dokter pergi, Violet baru masuk dan bertanya, "Tuan Nathan, kamu nggak menderita asma, jadi kenapa kamu mau memakan obat itu?""Siapa yang memberitahumu itu?"Meskipun Violet tidak menj
"Atasan? Siapa itu? Aku ingin mencarinya."Ekspresi Romeo menjadi lebih dingin.Romeo mengenal semua tokoh penting di Kota Poseidon.Devon merasa sedikit gelisah.Sejak Violet masuk kantor polisi, dia tidak punya waktu untuk beristirahat!Setelah akhirnya dia berhasil mengusir Gwen, kini Romeo malah muncul!Devon berkata, "Tuan Romeo tenang saja. Nona Violet sangat aman bersama kami. Nggak akan terjadi apa-apa padanya. Setelah proses kami di sini selesai, kami akan segera melepaskan Nona Violet ....""Aku bertanya, siapa atasanmu?"Romeo berjalan mendekat dan Devon tidak berhenti berkeringat dingin. Akhirnya, Devon berjalan ke sisi Romeo, lalu berbisik, "Tuan Romeo, Anda mengenal orang ini. Nona sudah keluar. Tolong jangan menyusahkan saya ...."Devon terdengar tulus.Violet sudah keluar, tapi orang-orang masih datang ke sini untuk mencarinya! Betapa susahnya menjadi kepala polisi."Apa itu Charles?"Yang terpikirkan oleh Romeo hanya Charles. Namun, dia tidak menyangka Charles yang sed
Nyonya ... sudah meninggal.Violet yang melihat itu di samping tiba-tiba menjadi gugup karena dari tadi Romeo diam saja.Dia berpikir seharusnya Romeo senang setelah mendapat kabar kematiannya.Setelah dia mati, Evelyn bisa menjadi Nyonya Fernandez dengan sah.Di ujung telepon, terdengar suara Evelyn yang lembut berkata, "Romeo, kamu sedang bertelepon dengan siapa?"Telepon ditutup, kemudian muncul suara 'tit, tit'.Violet tertawa.Benar saja, meskipun Romeo tahu dia sudah mati, Romeo tidak akan merasakan apa-apa.Wanita yang dicintainya hanyalah Evelyn.Violet seakan-akan sudah menerima segalanya. Saat dia memejamkan matanya dan hendak meninggalkan mimpi, dia tiba-tiba mendengar dokter itu menegur, "Siapa yang membawa pergi golongan darah A? Kenapa kalian nggak mengeceknya dulu? Apa kalian tahu siapa yang berbaring di sini?!"Violet membuka matanya dan melihat dokter yang marah itu.Violet sudah meninggal bersama dengan anak di perutnya.Satu adalah Nyonya Fernandez, sedangkan satu la
"Baik. Kalau begitu, saya pergi dulu. Nona Evelyn tunggu sebentar, ya."Suster itu keluar dari kamar mayat dan meninggalkan Evelyn sendirian.Evelyn berjalan mendekat, lalu dia mengangkat kain putih itu. Dia melihat wajah pucat wanita itu di balik kain putih. Wanita itu tampak kuyu dan tidak seperti putri orang kaya.Violet menatap dirinya dari kehidupan sebelumnya, lalu dia mentertawakan dirinya.Di kehidupan sebelumnya, dia telah menyiksa dirinya untuk Romeo. Pada akhirnya, dia berakhir dengan menyedihkan.Ini benar-benar tidak sepadan."Violet, jangan salahkan aku. Hanya dengan kamu mati, aku baru bisa menjadi Nyonya Fernandez."Evelyn melepaskan cincin dari tangan mayat itu, kemudian melihatnya dengan saksama.Violet mengingat cincin itu diberikan oleh Nyonya Besar Fernandez setelah dia hamil di kehidupan sebelumnya.Nyonya Besar Fernandez bahkan berkata Violet adalah satu-satunya menantu Keluarga Fernandez.Sekarang Violet merasa semua itu hanya sebuah lelucon."Aku nggak menyangk
"Apa tuan kalian sudah bangun?""Sudah." Pelayan itu bertanya, "Apa Nona Violet ingin bertemu dengan Tuan?""Sudah saatnya aku pergi."Violet memegang bukti kejahatan pamannya. Dia bisa pergi kapan saja. Namun, mengungkap Freddy sama dengan melempar Freddy ke penjara.Freddy barusan bangun ketika ada yang mengetuk pintu depan.Pelayan pergi membuka pintu. Dia terkejut ketika dia melihat Violet. "No ... Nona Muda?"Freddy turun ke bawah setelah dia mendengar suara pelayan. "Siapa yang datang?"Freddy melangkah maju. Ketika dia melihat orang yang masuk adalah Violet, raut wajahnya langsung menjadi kaku. Namun, ekspresinya segera kembali normal dan dia segera berlari ke depan Violet. Freddy bertanya dengan khawatir, "Vio, kamu sudah keluar? Sebenarnya apa yang terjadi? Apa polisi sudah menyelidikinya dengan jelas?"Violet tidak menjawab satu pun dari pertanyaan itu. Dia hanya tersenyum dan berkata, "Paman benar-benar mengkhawatirkanku.""Tentu saja. Kamu adalah satu-satunya anak kakakku.