"Duduk baik-baik."Charles mengemudi mobilnya dengan cepat dan Violet memakai kembali sabuk pengaman.Tengah malam, mobil Charles melaju ke rumah Keluarga Gloria dengan cepat. Charles menerobos semua lampu merah tanpa henti.Ketika Violet sampai Kediaman Gloria, situasi rumah tampak kacau. Jordan dan sekelompok pengawal yang dipukul sedang duduk di ruang tamu. Saat mereka melihat Violet sudah datang, mereka berdiri."Bu Violet!"Jordan mendekat, kemudian dia berkata, "Hanya Atlas yang dibawa pergi. Romeo meninggalkan Mia di ruang bawah tanah.""Di mana Mia?""Masih di ruang bawah tanah.""Aku mau melihatnya."Violet bergegas ke ruang bawah tanah. Charles berjalan di depan Violet karena dia khawatir Mia yang mengalami syok akan melukai Violet.Violet membuka pintu ruang bawah tanah. Mia segera berlari ke arah Violet. Namun, sebelum Mia bisa mendekati Violet, dia ditendang oleh Charles."Kumohon padamu! Kumohon padamu, lepaskan putraku!"Mia sangat ketakutan. Belum setengah jam dia dikur
"Baik."Jordan meletakkan satu baskom air dingin dan dua handuk di sebelah Charles. Charles mencelupkan handuk ke dalam baskom, kemudian memerasnya sebelum meletakkannya di dahi Violet. Lalu, dia menutupi tubuh Violet dengan selimut."Berapa lama lagi?""Seharusnya 10 menit lagi.""Beli termometer dan obat demam."Charles menatap mata Violet yang terpejam dan wajahnya yang terlihat kesakitan. Dia berkata dengan alis berkerut, "Beli obat penghilang rasa sakit juga.""Baik, saya pergi sekarang."Jordan pergi.Charles menyeka wajah Violet.Dia tidak tahu betapa sakitnya seorang wanita kalau sedang demam. Dia hanya melihat wajah Violet yang terlihat sangat kesakitan. Violet pasti sedang menderita."Nak ..." igau Violet.Dalam mimpi, dia terkurung di ruang operasi yang penuh dengan darah. Dia memakai gaun putih dan sedang menggedor pintu ruang operasi dengan kuat.'Tolong anaknya! Romeo, tolong anak kita!'Saat ini, pintu ruang operasi terbuka. Romeo sedang menatapnya dengan sinis, kemudian
Romeo sedang duduk di seberang. Lampu redup pabrik menyala yang membuat suasana terasa berbahaya dan suram."Mm! Mm!"Atlas ingin berbicara, tapi tidak bisa karena mulutnya ditempel selotip.Romeo melirik Levi, lalu Levi melangkah maju untuk membuka selotip di mulut Atlas."Tolong! Tolong!"Atlas berteriak, tapi tidak ada yang menanggapinya.Levi memperingatkannya dengan sinis, "Kita berada di pinggir kota dan sekarang sedang tengah malam. Nggak ada orang yang akan datang menolongmu. Suaramu juga nggak akan terdengar oleh siapa-siapa.""Sebenarnya apa yang ingin kalian lakukan?! Romeo, aku sudah membantumu! Kenapa kamu malah campak bunga dibalas dengan campak tahi!"Romeo terlalu malas untuk menghiraukan anak muda seperti Atlas. Levi langsung mengeluarkan ponsel Atlas. Setelah dia membuka kunci ponsel Atlas, dia menyerahkannya kepada Romeo.Saat Romeo melihat foto-foto di galeri, sorot matanya perlahan-lahan menjadi makin dingin. Setelah itu, dia menyalakan mesin giling di sampingnya s
Atlas tercengang. Sebelum dia bisa menebak apa yang ingin dilakukan Charles, beberapa orang itu sudah mengepung Atlas.Charles tidak tertarik dengan hal seperti ini. Dia berjalan ke luar sambil berkata, "Aku serahkan dia kepada kalian. Ajari Tuan Muda Atlas bagaimana menjadi orang baik.""Baik!"Charles keluar dari pabrik, lalu terdengar suara ratapan sekali demi sekali.Langit sudah cerah. Setelah Violet bangun, dia melihat seseorang babak belur sedang berlutut di depannya. Violet pun tercengang. Dia mengucek matanya, lalu dia baru melihat dengan jelas kalau orang itu adalah Atlas.Atlas diikat dan wajahnya sangat bengkak. Dia tampak menyedihkan berlutut seperti ini."Atlas?"Violet hampir tidak bisa mengenali orang di depannya ini.Atlas telah dimanjakan sejak kecil. Selain waktu itu dia dipenjara, dia tidak pernah mengalami penderitaan apa pun.Ini pertama kalinya wajah tampannya dihajar sampai seperti ini."Aku sudah membawanya kembali untukmu. Terserahmu bagaimana kamu ingin menan
Lengan Charles terasa kuat dan ototnya agak keras. Mereka berdua sangat dekat sehingga mereka bisa merasakan detak jantung dan napas satu sama lain.Violet melepaskan Charles, lalu berkata, "Maaf. Aku hampir jatuh.""Ada aku. Kamu nggak akan jatuh."Setelah itu, seorang pelayan masuk dari luar untuk menyerahkan pakaian baru Violet. Charles meletakkan pakaian itu di atas meja sebelum berkata, "Aku akan menunggumu di luar."Violet mengangguk. Dia demam semalaman, jadi sekujur tubuhnya berkeringat. Setelah Charles keluar, Violet baru berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.Di luar pintu, Charles yang masih merasakan kehangatan dari kedekatan mereka tadi mendengar suara air mengalir dari kamar. Kemudian, jakunnya bergerak.Beberapa menit kemudian, Violet keluar setelah dia berganti pakaian.Violet berkata, "Aku sudah selesai. Ayo pergi."Saat ini dia mengenakan kemeja kasual dan celana jins. Rambutnya masih agak basah. Rambut panjangnya bergelombang tergerai di bahunya.Charles
"Paman, apa kamu sudah mempertimbangkannya?"Violet melihat Freddy dengan cemas. Dia khawatir pamannya akan menyesal di masa depan.Freddy sudah membulatkan keputusannya untuk memutuskan hubungannya dengan Atlas. Dia berkata, "Anak durhaka ini bahkan berani melukai ayahnya. Apa lagi yang nggak berani dilakukannya? Hari ini aku nggak hanya ingin memutuskan hubungan kami sebagai ayah dan anak, aku juga ingin mengadakan konferensi pers! Aku mau mengumumkan kalau aku akan menceraikan Mia! Di masa depan, aku nggak akan memberikan warisanku kepada mereka!"Setelah mendengar itu, Atlas berteriak, "Ayah! Kamu nggak boleh memperlakukanku seperti ini! Seharusnya Keluarga Gloria milikku! Bagaimana kamu bisa memberikannya kepada orang luar?""Orang luar? Seluruh harta Keluarga Gloria adalah milik kakakku! Kamu bisa makan dan berbelanja dengan santai karena uang yang dibawa kakakmu. Bagaimana kamu bisa tega menyakiti kakakmu?"Dulu Freddy hanya berpikir kalau Atlas nakal, tapi dia tidak menyangka A
"Paman, aku dan Charles nggak seperti yang kamu pikirkan.""Semua orang bisa melihat kalau Charles menyukaimu, tapi Charles ... terlalu kejam."Sorot mata Freddy terlihat sedih saat dia berkata, "Paman hanya berharap kamu aman dan bahagia di masa depan. Kamu pasti nggak akan aman kalau bersama Charles. Kamu nggak harus menikah. Lagi pula, Keluarga Gloria nggak kekurangan uang. Kamu pasti bisa hidup dengan damai.""Paman, aku mengerti maksudmu. Jangan khawatir dan beristirahatlah."Freddy menganggukkan kepalanya.Ketika Violet keluar dari kamar pasien, dia melihat Charles dan William sedang mengobrol di ujung koridor. Maka itu, dia tidak menghampiri mereka.Kata-kata Freddy memenuhi benaknya.Apa Charles ... benar-benar bukan orang baik?"Vio!"Suara Gwen datang dari belakang. Dia berlari ke arah Violet dengan sepatu hak tingginya. Dia bahkan tidak sempat mengganti pakaiannya. Dia memeluk Violet, lalu berkata, "Aku sudah melihat berita! Bagaimana kabarmu? Apa Romeo menindasmu?""Nggak.
Charles memalingkan mukanya dan alisnya berkerut.Megan ingin mendekati Charles, tapi dia dihentikan oleh William. "Nona Megan, kenapa kamu keluar? Bukankah dokter bilang kamu nggak boleh turun dari tempat tidur? Ayo balik!"William khawatir sesuatu terjadi pada Megan lagi. Dia sudah bergadang semalaman di sini. Kalau Megan pingsan lagi, William sudah tidak bisa bertahan!"Charles, aku ingin berbicara denganmu. Boleh?"Suara Megan terdengar lemah dan lingkaran matanya merah. Sepertinya dia sudah mau menangis.Mata Charles terus tertuju pada Violet dan dia tidak pernah menjawab Megan.Megan pun mengikuti arah pandangan Charles, lalu dia melihat Violet yang berada di belakang.Megan memanyunkan bibirnya.Setelah William melihat Violet, dia menutupi mukanya.Astaga ....Megan berjalan ke depan Violet, kemudian dia tiba-tiba berlutut dan meraih tangan Violet. Megan menangis sambil berkata, "Nyonya Fernandez, izinkan aku berbicara dengan Charles, ya? Benar-benar ada yang ingin kubicarakan d
Saat Romeo melihat Nicholas, dia berjalan ke arah lain. Dia menyerahkan Violet kepada Nicholas, kemudian berkata, "Hentikan pendarahannya. Jangan sampai dia mati."Nicholas mendongak, lalu melihat tatapan mata Romeo. Dia menatap Violet dan berpura-pura berkata dengan tenang, "Aku mengerti."Nicholas pun membawa pergi Violet.Isabella memelototi Romeo dan berkata, "Tuan Romeo, jangan-jangan kamu belum melupakan Violet? Kamu ingin sekali dia hidup. Sepertinya Tuan Romeo masih sangat mencintainya."Melihat Isabella sedang menyindirnya, Romeo pun melirik Isabella dengan sinis sambil berkata, "Kamu nggak punya hak untuk bersuara. Tutup mulutmu! Kalau kamu sudah nggak menginginkan mulutmu, aku bisa membantumu menjahitnya.""Kamu ...."Isabella ingin membalas, tapi pria di sebelah berkata, "Cukup. Violet memang belum boleh mati. Aku harus tahu keberadaan harta karun darinya.""Baik, Bos ...."Isabella melangkah mundur.Saat ini Nicholas sudah mengantar Violet ke dalam mobil. Dia segera membuk
Sebelum Howard bisa merebut pistolnya, Glenn di sebelah bersiap untuk membantu Howard. Namun, dia belum sempat mengulurkan tangannya dan semua orang terdengar suara tembak.Violet meringis kesakitan.Darah pekat mengalir dari bahu Violet. Muka Violet langsung memucat dan keningnya mulai berkeringat karena dia sedang menahan sakit.Howard yang awalnya masih ingin menyerang langsung membeku.Raut wajah Charles tampak sangat masam. Dia sudah mengangkat lengannya dan mengarahkan pistol ke belakang kepala Sherman, tapi Sherman membelakangi Charles tanpa rasa takut."Charles, pikir baik-baik. Berikutnya ... bukan bahunya lagi."Karena perkataan Sherman, tangan Charles sedikit gemetar.Tadi semua orang telah melihat kemampuan Sherman. Kalau Sherman tidak melakukannya dengan sengaja, yang ditembaknya pasti bukan bahu Violet.Walaupun pikiran itu hanya tebersit sebentar di benak Charles, ketika dia tersadar, Sherman sudah membawa pergi Violet."Charles! Charles!"William terus mengguncang tubuh
Saat melihat anak buah yang dibawa Howard, suasana langsung menjadi makin berat."Menyerahlah. Orang-orang kalian sudah ditahan oleh anak buahku. Mereka nggak akan bisa masuk dan melindungi kalian."Nada Howard terdengar sinis.Pria itu tertawa sinis, lalu berkata, "Setelah kalian repot-repot, ternyata ini untuk menjebakku. Anak muda sekarang benar-benar kurang ajar .... Sayangnya, kalian nggak benar-benar berpikir aku nggak melakukan persiapan, 'kan?"Saat Violet mendengar itu, dia tiba-tiba menyadari ada yang tidak beres.Namun, sebelum dia bisa bereaksi, moncong pistol telah diarahkan ke belakang kepalanya.Moncong pistol yang dingin membuatnya langsung menegang.Gwen di sebelah berkata dengan marah, "Sherman! Ngapain kamu?!"Ekspresi Howard langsung menjadi masam.Wajah Sherman terlihat datar. Ekspresi terkejut dari sebelumnya sudah tak terlihat kini, melainkan ekspresinya tampak penuh dengan arti."Kak!"Agnes juga tercengang.Charles di sebelah mengerutkan alisnya. Dia tanpa sada
Setelah mendengar apa yang dikatakan pria itu, Romeo tanpa sadar memutar cincin di jarinya dan sorot matanya terlihat sedikit rumit."Ketemu! Ketemu!"William tiba-tiba berteriak. Semua orang pun menuju ke tempat William.William menunjuk sebuah rantai yang sedikit tua. Entah ada apa di bawah rantai, tapi itu membuat orang sedikit merinding."Aku saja."Jacob melangkah maju, lalu dia dan William menarik rantai itu dengan kuat.Rantai itu makin besar. Semua orang melihat tanah di depan mereka mendadak mulai bergerak.Agnes ketakutan dan bersembunyi di belakang Violet.Kemudian, muncul sebuah lubang besar di tanah itu."A ... apa itu?"Agnes menunjuk lubang besar itu.Sepertinya sudah lama orang tidak membukanya karena dalamnya bau apak."Bukankah itu sangat jelas? Itu lubang." Gwen berkata, "Sangat normal ada beberapa lubang saat menggali gunung. Tapi, Keluarga Edris nggak membangun kereta bawah tanah, jadi untuk apa lubang ini?"Violet berkata, "Ayo turun.""Aku jalan di depan."Charle
"Kalian nggak usah mengerti. Kalian hanya perlu menemukan lokasi gerbang istana."Jacob bertanya dengan bingung, "Lokasi gerbang istana?""Dalam diagram, gerbang melambangkan api, yang berarti jantung pada tubuh manusia."Violet berkata, "Tempat ini dikelilingi oleh pegunungan dan air yang merupakan fengsui bagus untuk harta karun. Di depan adalah gunung, lalu di tengah adalah sungai yang berkelok-kelok."Gwen membungkuk untuk melihat gambar Violet, kemudian berkata, "Kalau menurut heksagrammu, bukankah gerbang ada di posisi ini?"Gwen menunjuk tepat arah selatan mereka.Semua orang menoleh ke arah selatan. Pegunungan di sana sudah berubah menjadi jalan.Dapat dilihat lokasi Keluarga Edris meratakan gunung berada tepat di gerbang istana."Tapi, nggak ada apa-apa di sini. Jangan-jangan ... benaran di bawah tanah?"Bulu kuduk Agnes berdiri.Di atas sini saja sudah begitu kacau, apalagi di bawah?Dia tidak akan turun meskipun dia dibunuh!Charles diam untuk beberapa saat, lalu berkata, "K
"Ya. Pusat apa? Api apa? Itu terdengar mistis."Gwen juga tidak paham apa yang barusan dikatakan Violet.Semua orang tampak bingung.Violet tiba-tiba berjalan ke rerumputan di dekatnya, lalu mengambil sebuah batu. Dia menggambar delapan heksagram di tanah.Dia menggambar sambil berkata, "Tiga garis terhubung. Tiga garis terputus."Setelah itu, dua heksagram yang berlawanan muncul di tanah. Satu berupa tiga garis yang saling terhubung, sedangkan satu lagi berupa tiga garis putus-putus."Tiga garis yang terhubung ini adalah gaya aktif. Garis yang putus-putus ini adalah gaya pasif."Violet lanjut berkata, "Bagian tengah yang kosong dikelilingi oleh api. Bagian tengah yang penuh dikelilingi oleh air."Violet menggambar dua heksagram yang berlawanan lagi. Satu dengan garis putus-putus di tengah, lalu garis yang terhubung di atas dan di bawah. Satu lagi dengan garis terhubung di tengah, garis putus-putus di atas dan di bawah."Astaga! Bukankah ini Diagram Chivax?"William terpana.Agnes dan
Mereka sudah di perjalanan gunung selama lebih dari setengah jam dan semua orang sangat mengantuk."Sialan!"Suara William yang tiba-tiba membangunkan semua orang. Terjadi belokan tajam, kemudian mobil berhenti dengan mendadak.Semua orang terkejut dan berteriak. Beberapa menit kemudian, mobil baru tenang.Wajah Agnes memucat dan dia berkata, "Kamu bisa menyetir atau nggak, sih?! Kalau nggak bisa, biar aku saja!""Ban mobil pecah, ya?"Gwen langsung membuka pintu mobil. Begitu juga dengan William.Ketika semua orang melihat itu, mereka juga turun dari mobil.Gwen memeriksa ban mobil, kemudian mengernyit dan berkata, "Kita sudah nggak bisa naik mobil. Batu sebesar itu sangat berbahaya di tengah-tengah jalan pegunungan."William di samping berkata, "Apa-apaan orang Keluarga Edris? Bagaimanapun juga, ini bisnis mereka. Kenapa mereka nggak merawatnya? Mereka bisa meminta orang sesekali membersihkan jalan."Gwen memutar bola matanya, lalu berkata, "Enak sekali kamu. Ada gerbang di depan jal
Perjalanan besok ke pegunungan mungkin tidak damai.Charles menyadari keraguan Violet, jadi dia meraih tangan Violet dan berkata, "Jangan takut. Aku akan membawa cukup banyak orang untuk menjamin keselamatan kita.""Baik."Violet menyahut.Tampaknya mereka butuh membuat banyak persiapan.Malam itu, Violet mengetuk pintu kamar Nathan."Masuk."Nada Nathan terdengar tenang.Violet membuka pintu kamar, lalu melihat Nathan sedang bermain catur. Hanya ada cahaya redup yang menyinari kamar sehingga suasana terlihat aneh."Tuan Nathan.""Aku tahu apa yang ingin kamu tanyakan."Nathan mendongak, lalu berkata, "Bukankah kamu juga ingin tahu siapa orang itu?"Violet mengernyit dan bertanya, "Apa ada harta karun di gunung itu?""Aku nggak tahu."Setelah mendengar jawaban Nathan, alis Violet makin berkerut. "Kamu nggak tahu?""Gunung itu diratakan oleh nenek moyangku beberapa dekade lalu selama kurun waktu lima tahun. Kemudian, tanah itu telantar selama bertahun-tahun dan lama-kelamaan menjadi ger
Violet melihat mata semua orang sedang tertuju padanya.Violet mengerutkan alis dan berkata, "Apa semua orang masih mengingat buku akuntansi itu?""Masih.""Di dalam buku akuntansi itu, selain barang-barang sehari-hari, yang ada hanya angka-angka."Violet berkata, "Kalau empat buku akuntansi itu benar-benar adalah peta harta karun, mungkin angka-angka itu adalah koordinat geografis?"Gwen berkata, "Banyak sekali koordinat geografisnya. Seharusnya nggak mungkin.""Nggak." Charles mengernyit dan berkata, "Itu mungkin."William juga bertanya, "Kenapa kamu berkata seperti itu?"Charles berkata, "31° lintang utara, 120° bujur timur adalah koordinat Kota Poseidon berdasarkan garis khatulistiwa, tapi Kota Poseidon memiliki koordinatnya sendiri."Violet berkata, "Kota Poseidon terletak di antara 120°52′ dan 122°12′ bujur timur dan 30°40′ dan 31°53′ lintang utara. Apa kalian nggak merasa angka 120 dan 30 tampak familier?"Gwen bertepuk tangan, lalu berkata, "Kedua angka ini muncul berulang kali