"Kamu! Apa-apaan kamu?!"Nyonya Besar Fernandez tidak pernah diperlakukan dengan kesal oleh orang luar. Hinaan itu membuatnya sangat marah."Aku sudah sangat sopan denganmu! Sejak kamu masuk, kamu bilang mau bertemu dengan kepala kepolisian kami! Kamu kira semua orang dapat bertemu dengan kepala kepolisian? Orang tua sepertimu benar-benar nggak masuk akal!""Kamu ...."Nyonya Besar Fernandez menunjuk orang di depannya dan tangannya gemetar."Kamu apa kamu? Ini kantor polisi! Bukan tempat di mana kamu bisa bertindak dengan semena-mena!"Nyonya Besar Fernandez merasa pusing saking marahnya.Melihat itu, Charles pun mengangkat tangannya untuk menghentikan polisi itu.Charles berkata, "Seharusnya kamu memperlakukan orang tua dengan benar.""Ya, ya. Tuan Charles benar. Saya kurang perhatian."Charles tersenyum. "Karena Nyonya Besar Fernandez ingin bertemu dengan kepala kepolisian kalian, panggil dia.""Baik, Tuan Charles. Saya akan menelepon kepala kepolisian kami."Polisi itu segera keluar
Nyonya Besar Fernandez tidak menyangka Devon akan begitu lancang. Dia langsung membelalakkan matanya. "Kamu!""Pak Devon, jangan marah."Charles berkata, "Romeo adalah orang yang terhormat. Dia ditangkap pasti akan berdampak buruk. Menurutku, lepaskan saja dia setelah dia membuat catatan."Setelah mendengar itu, Devon berkata, "Tuan Charles benar. Aku akan melakukan seperti yang dikatakan Tuan Charles."Ketika Nyonya Besar Fernandez melihat itu, ekspresinya menjadi sangat masam.Charles mengubah topik pembicaraan dan berkata, "Tapi, Nyonya Besar Fernandez nggak memahami hukum, jadi seharusnya biarkan bawahan memberikannya pelajaran."Saat Nyonya Besar Fernandez mendengar itu, dia merasakan hawa dingin menjalar ke seluruh tubuhnya dan merinding.Wendy mengernyit dan berkata, "Tuan Charles, Nyonya Besar sudah berusia. Kamu jangan terlalu keterlaluan!"Charles sama sekali tidak menghiraukan Wendy. Devon yang melihat itu segera melangkah maju, lalu berkata, "Siapa kamu? Nyonya Besar Fernan
"Romeo! Kamu sudah gila!"Raut wajah Nyonya Besar Fernandez berubah drastis. Bahkan muka Wendy yang tadi masih memikirkan cara agar Romeo dibebaskan memucat.Tadi Wendy bisa mengucapkan kata-kata seperti itu setelah mengumpulkan keberaniannya. Akan tetapi, ucapan Romeo langsung membuatnya menjadi bahan tertawaan.Dalam sekejap, mata Wendy berkaca-kaca.Nyonya Besar Fernandez pun membentak, "Violet, sebenarnya obat apa yang sudah kamu berikan pada cucuku? Bisa-bisanya dia mengucapkan kata-kata seperti itu!""Nenek, ini nggak ada hubungannya dengannya"Tatapan mata Romeo terasa panas, jadi Violet mengalihkan pandangannya dari Romeo.Polisi di sebelah berkata, "Menurut testimoni Tuan Romeo, orang yang menculik Violet adalah keluarganya sendiri, yaitu Atlas Gloria dan Mia Salazar.""Baik. Kalau begitu, segera tangkap Atlas Gloria dan Mia Salazar.""Baik, Pak."Beberapa polisi pun bergerak.Dari awal sampai akhir, Romeo tidak pernah berniat membela diri.Nyonya Besar Fernandez menggertakkan
Sekarang Devon masih perlu menunjukkan beberapa rasa hormat kepada Romeo. Melihat Romeo berbicara, Devon pun melirik ke Charles yang diam saja. Lalu, Devon berkata, "Tuan Romeo, saya bukan nggak ingin memberimu muka. Tapi ...."Maksud Devon jelas. Romeo melihat Charles, kemudian berkata dengan sinis, "Lebih baik Pak Devon mengingat siapa penguasa Kota Poseidon."Charles berkata, "Romeo, mungkin dulu Kota Poseidon milikmu. Tapi, mulai sekarang kota ini milikku."Suasana di antara kedua orang itu sangat tegang.Saat ini, ponsel Violet tiba-tiba menerima beberapa foto.Setelah melihat foto-foto itu, tatapan mata Violet menjadi sinis. Dia menatap Romeo dengan kebencian. "Tuan Romeo, apa ini perbuatanmu?"Romeo tidak mengerti apa yang terjadi.Violet mengangkat ponselnya untuk memperlihatkan foto-foto itu.Di foto itu, pakaian Violet terbuka dan sedang tak sadarkan diri di ruangan gelap. Foto-foto itu bisa membuat orang berfantasi. Romeo mengerutkan alisnya dan berkata, "Itu bukan aku, Vio
Kesimpulan terakhir adalah Violet sengaja mencari alasan untuk melepaskan Romeo.Alis Violet berkerut saat dia berkata, "Levi mungkin nggak berbohong kalau hal ini nggak ada kaitannya dengan Romeo."Kejadian ini terjadi dengan mendadak. Waktu itu dia juga terkejut Romeo akan menggunakan cara tercela seperti itu.Namun, setelah Violet memikirkannya dengan saksama, dia merasa ada banyak masalah.Kalau Romeo ingin menangkapnya, untuk apa dia bekerja sama dengan Mia?Pasti ada yang salah.Walaupun dia ingin bercerai dengan Romeo, dia tidak ingin memfitnah Romeo tanpa sebab."Aku tahu malam ini kamu sangat mengkhawatirkanku dan sudah bersusah payah menghukum Romeo. Aku malah tiba-tiba melepaskannya. Aku ...."Sebelum Violet sempat menyelesaikan kalimatnya, Charles mendadak mengulurkan tangannya untuk menyentil kening Violet.Violet tercengang. Charles menatapnya dengan penuh kasih sayang dan berkata, "Untuk apa kamu menjelaskan?""Aku hanya merasa bersalah padamu.""Lakukan apa yang ingin k
Atlas menatap Violet dengan tajam. "Kenapa kalau itu memang aku?! Apa kamu ingin melemparkanku ke penjara lagi? Dasar wanita yang egois dan kejam! Apa kamu belum merasa cukup setelah mengambil barangku? Kamu masih ingin menghancurkanku?! Kuberi tahu kamu, aku bukan orang yang mudah ditindas!"Atlas ingin membebaskan diri, tapi orang yang sedang menahannya meninjunya. "Diam!"Tinjuan itu langsung membuat Atlas diam.Violet tertawa sinis melihat tampang Atlas yang menyedihkan. "Selama kamu nggak keterlaluan, dulu aku nggak akan peduli karena kamu adalah anaknya pamanku. Tapi, itu bukan berarti kamu dapat bertindak sesuka hatimu! Dengarkan baik-baik. Keluarga Gloria adalah fondasi yang dibangun ayahku. Hanya aku yang boleh menjadi pewaris Keluarga Gloria. Kamu nggak pernah boleh menginginkan posisiku.""Omong kosong! Keluarga Gloria adalah milikku! Violet, apa kamu memiliki hati nurani? Apa kamu lupa siapa yang membesarkanmu setelah orang tuamu mati? Ayahku! Kelakuanmu sekarang terhadapku
Ketika Mia dan Atlas diseret ke ruang bawah tanah, wajah mereka pucat pasi. Violet hanya melirik Mia sekilas, kemudian Mia sangat ketakutan sehingga dia jatuh ke lantai."Bukan aku .... Bukan aku."Mia melambaikan tangannya dengan panik. Dia berkata pada Violet, "Nona Muda, kami hanya terpaksa .... Kami ...."Violet maju untuk mencengkeram rahang Mia. Mia tidak pernah melihat tatapan yang begitu mengerikan di mata Violet."Apa pamanku pernah berbuat salah padamu? Semenjak kamu menjadi menantu Keluarga Gloria, kapan pamanku nggak pernah melindungimu? Apa pun yang kamu suka, pamanku langsung membelikannya untukmu! Dia telah memberikanmu segalanya sehingga dia melupakan harga dirinya sendiri! Dia nggak pernah peduli saat orang lain mengatainya karena dia menikahimu! Sedangkan kamu?! Dasar wanita berhati dingin!"Violet mendorong Mia sekuat-kuatnya.Mata Mia berkaca-kaca. Saking takutnya, sekujur tubuhnya gemetaran.Violet berkata dengan sinis, "Kalau terjadi apa-apa pada pamanku, kamu dan
Charles berkata, "Kamu nggak salah. Kamu nggak boleh mengasihani orang seperti mereka."Violet mengerti.Dulu ketika Atlas ingin membunuhnya, Violet sudah mengampuni mereka sekali.Sekarang, Mia dan putranya sudah sampai menyentuh Freddy.Semua kebaikan yang dia tunjukkan dulu pun menjadi lelucon.Charles menggenggam tangan Violet yang gemetar, lalu dia berkata dengan lembut, "Percaya padaku, semuanya akan baik-baik saja."Charles adalah pria yang sulit diatur dan cuek terhadap apa pun, tapi sekarang Violet malah mendengar kelembutan yang jarang ada di nadanya.Di luar semua orang berkata Charles adalah dewa kematian dari neraka, kejam dan meninggalkan jejak darah ke mana pun dia pergi.Akan tetapi, bagi Violet, Charles selalu memiliki kelembutan dan ketulusan yang tersembunyi di matanya. Hanya saja, pria ini berpura-pura cuek dan tidak ingin dekat dengan siapa pun.Pada saat yang sama, di ruang kerja Kediaman Fernandez, Levi berkata pada Romeo yang sedang duduk di depan meja kerjanya,
Saat Romeo melihat Nicholas, dia berjalan ke arah lain. Dia menyerahkan Violet kepada Nicholas, kemudian berkata, "Hentikan pendarahannya. Jangan sampai dia mati."Nicholas mendongak, lalu melihat tatapan mata Romeo. Dia menatap Violet dan berpura-pura berkata dengan tenang, "Aku mengerti."Nicholas pun membawa pergi Violet.Isabella memelototi Romeo dan berkata, "Tuan Romeo, jangan-jangan kamu belum melupakan Violet? Kamu ingin sekali dia hidup. Sepertinya Tuan Romeo masih sangat mencintainya."Melihat Isabella sedang menyindirnya, Romeo pun melirik Isabella dengan sinis sambil berkata, "Kamu nggak punya hak untuk bersuara. Tutup mulutmu! Kalau kamu sudah nggak menginginkan mulutmu, aku bisa membantumu menjahitnya.""Kamu ...."Isabella ingin membalas, tapi pria di sebelah berkata, "Cukup. Violet memang belum boleh mati. Aku harus tahu keberadaan harta karun darinya.""Baik, Bos ...."Isabella melangkah mundur.Saat ini Nicholas sudah mengantar Violet ke dalam mobil. Dia segera membuk
Sebelum Howard bisa merebut pistolnya, Glenn di sebelah bersiap untuk membantu Howard. Namun, dia belum sempat mengulurkan tangannya dan semua orang terdengar suara tembak.Violet meringis kesakitan.Darah pekat mengalir dari bahu Violet. Muka Violet langsung memucat dan keningnya mulai berkeringat karena dia sedang menahan sakit.Howard yang awalnya masih ingin menyerang langsung membeku.Raut wajah Charles tampak sangat masam. Dia sudah mengangkat lengannya dan mengarahkan pistol ke belakang kepala Sherman, tapi Sherman membelakangi Charles tanpa rasa takut."Charles, pikir baik-baik. Berikutnya ... bukan bahunya lagi."Karena perkataan Sherman, tangan Charles sedikit gemetar.Tadi semua orang telah melihat kemampuan Sherman. Kalau Sherman tidak melakukannya dengan sengaja, yang ditembaknya pasti bukan bahu Violet.Walaupun pikiran itu hanya tebersit sebentar di benak Charles, ketika dia tersadar, Sherman sudah membawa pergi Violet."Charles! Charles!"William terus mengguncang tubuh
Saat melihat anak buah yang dibawa Howard, suasana langsung menjadi makin berat."Menyerahlah. Orang-orang kalian sudah ditahan oleh anak buahku. Mereka nggak akan bisa masuk dan melindungi kalian."Nada Howard terdengar sinis.Pria itu tertawa sinis, lalu berkata, "Setelah kalian repot-repot, ternyata ini untuk menjebakku. Anak muda sekarang benar-benar kurang ajar .... Sayangnya, kalian nggak benar-benar berpikir aku nggak melakukan persiapan, 'kan?"Saat Violet mendengar itu, dia tiba-tiba menyadari ada yang tidak beres.Namun, sebelum dia bisa bereaksi, moncong pistol telah diarahkan ke belakang kepalanya.Moncong pistol yang dingin membuatnya langsung menegang.Gwen di sebelah berkata dengan marah, "Sherman! Ngapain kamu?!"Ekspresi Howard langsung menjadi masam.Wajah Sherman terlihat datar. Ekspresi terkejut dari sebelumnya sudah tak terlihat kini, melainkan ekspresinya tampak penuh dengan arti."Kak!"Agnes juga tercengang.Charles di sebelah mengerutkan alisnya. Dia tanpa sada
Setelah mendengar apa yang dikatakan pria itu, Romeo tanpa sadar memutar cincin di jarinya dan sorot matanya terlihat sedikit rumit."Ketemu! Ketemu!"William tiba-tiba berteriak. Semua orang pun menuju ke tempat William.William menunjuk sebuah rantai yang sedikit tua. Entah ada apa di bawah rantai, tapi itu membuat orang sedikit merinding."Aku saja."Jacob melangkah maju, lalu dia dan William menarik rantai itu dengan kuat.Rantai itu makin besar. Semua orang melihat tanah di depan mereka mendadak mulai bergerak.Agnes ketakutan dan bersembunyi di belakang Violet.Kemudian, muncul sebuah lubang besar di tanah itu."A ... apa itu?"Agnes menunjuk lubang besar itu.Sepertinya sudah lama orang tidak membukanya karena dalamnya bau apak."Bukankah itu sangat jelas? Itu lubang." Gwen berkata, "Sangat normal ada beberapa lubang saat menggali gunung. Tapi, Keluarga Edris nggak membangun kereta bawah tanah, jadi untuk apa lubang ini?"Violet berkata, "Ayo turun.""Aku jalan di depan."Charle
"Kalian nggak usah mengerti. Kalian hanya perlu menemukan lokasi gerbang istana."Jacob bertanya dengan bingung, "Lokasi gerbang istana?""Dalam diagram, gerbang melambangkan api, yang berarti jantung pada tubuh manusia."Violet berkata, "Tempat ini dikelilingi oleh pegunungan dan air yang merupakan fengsui bagus untuk harta karun. Di depan adalah gunung, lalu di tengah adalah sungai yang berkelok-kelok."Gwen membungkuk untuk melihat gambar Violet, kemudian berkata, "Kalau menurut heksagrammu, bukankah gerbang ada di posisi ini?"Gwen menunjuk tepat arah selatan mereka.Semua orang menoleh ke arah selatan. Pegunungan di sana sudah berubah menjadi jalan.Dapat dilihat lokasi Keluarga Edris meratakan gunung berada tepat di gerbang istana."Tapi, nggak ada apa-apa di sini. Jangan-jangan ... benaran di bawah tanah?"Bulu kuduk Agnes berdiri.Di atas sini saja sudah begitu kacau, apalagi di bawah?Dia tidak akan turun meskipun dia dibunuh!Charles diam untuk beberapa saat, lalu berkata, "K
"Ya. Pusat apa? Api apa? Itu terdengar mistis."Gwen juga tidak paham apa yang barusan dikatakan Violet.Semua orang tampak bingung.Violet tiba-tiba berjalan ke rerumputan di dekatnya, lalu mengambil sebuah batu. Dia menggambar delapan heksagram di tanah.Dia menggambar sambil berkata, "Tiga garis terhubung. Tiga garis terputus."Setelah itu, dua heksagram yang berlawanan muncul di tanah. Satu berupa tiga garis yang saling terhubung, sedangkan satu lagi berupa tiga garis putus-putus."Tiga garis yang terhubung ini adalah gaya aktif. Garis yang putus-putus ini adalah gaya pasif."Violet lanjut berkata, "Bagian tengah yang kosong dikelilingi oleh api. Bagian tengah yang penuh dikelilingi oleh air."Violet menggambar dua heksagram yang berlawanan lagi. Satu dengan garis putus-putus di tengah, lalu garis yang terhubung di atas dan di bawah. Satu lagi dengan garis terhubung di tengah, garis putus-putus di atas dan di bawah."Astaga! Bukankah ini Diagram Chivax?"William terpana.Agnes dan
Mereka sudah di perjalanan gunung selama lebih dari setengah jam dan semua orang sangat mengantuk."Sialan!"Suara William yang tiba-tiba membangunkan semua orang. Terjadi belokan tajam, kemudian mobil berhenti dengan mendadak.Semua orang terkejut dan berteriak. Beberapa menit kemudian, mobil baru tenang.Wajah Agnes memucat dan dia berkata, "Kamu bisa menyetir atau nggak, sih?! Kalau nggak bisa, biar aku saja!""Ban mobil pecah, ya?"Gwen langsung membuka pintu mobil. Begitu juga dengan William.Ketika semua orang melihat itu, mereka juga turun dari mobil.Gwen memeriksa ban mobil, kemudian mengernyit dan berkata, "Kita sudah nggak bisa naik mobil. Batu sebesar itu sangat berbahaya di tengah-tengah jalan pegunungan."William di samping berkata, "Apa-apaan orang Keluarga Edris? Bagaimanapun juga, ini bisnis mereka. Kenapa mereka nggak merawatnya? Mereka bisa meminta orang sesekali membersihkan jalan."Gwen memutar bola matanya, lalu berkata, "Enak sekali kamu. Ada gerbang di depan jal
Perjalanan besok ke pegunungan mungkin tidak damai.Charles menyadari keraguan Violet, jadi dia meraih tangan Violet dan berkata, "Jangan takut. Aku akan membawa cukup banyak orang untuk menjamin keselamatan kita.""Baik."Violet menyahut.Tampaknya mereka butuh membuat banyak persiapan.Malam itu, Violet mengetuk pintu kamar Nathan."Masuk."Nada Nathan terdengar tenang.Violet membuka pintu kamar, lalu melihat Nathan sedang bermain catur. Hanya ada cahaya redup yang menyinari kamar sehingga suasana terlihat aneh."Tuan Nathan.""Aku tahu apa yang ingin kamu tanyakan."Nathan mendongak, lalu berkata, "Bukankah kamu juga ingin tahu siapa orang itu?"Violet mengernyit dan bertanya, "Apa ada harta karun di gunung itu?""Aku nggak tahu."Setelah mendengar jawaban Nathan, alis Violet makin berkerut. "Kamu nggak tahu?""Gunung itu diratakan oleh nenek moyangku beberapa dekade lalu selama kurun waktu lima tahun. Kemudian, tanah itu telantar selama bertahun-tahun dan lama-kelamaan menjadi ger
Violet melihat mata semua orang sedang tertuju padanya.Violet mengerutkan alis dan berkata, "Apa semua orang masih mengingat buku akuntansi itu?""Masih.""Di dalam buku akuntansi itu, selain barang-barang sehari-hari, yang ada hanya angka-angka."Violet berkata, "Kalau empat buku akuntansi itu benar-benar adalah peta harta karun, mungkin angka-angka itu adalah koordinat geografis?"Gwen berkata, "Banyak sekali koordinat geografisnya. Seharusnya nggak mungkin.""Nggak." Charles mengernyit dan berkata, "Itu mungkin."William juga bertanya, "Kenapa kamu berkata seperti itu?"Charles berkata, "31° lintang utara, 120° bujur timur adalah koordinat Kota Poseidon berdasarkan garis khatulistiwa, tapi Kota Poseidon memiliki koordinatnya sendiri."Violet berkata, "Kota Poseidon terletak di antara 120°52′ dan 122°12′ bujur timur dan 30°40′ dan 31°53′ lintang utara. Apa kalian nggak merasa angka 120 dan 30 tampak familier?"Gwen bertepuk tangan, lalu berkata, "Kedua angka ini muncul berulang kali