"Berhenti."Charles tiba-tiba memanggil Nyonya Besar Fernandez. Nyonya Besar Fernandez menoleh dengan bingung, kemudian dia menatap Charles dengan sinis. "Kenapa? Kamu hanya anak haram Keluarga Griffin. Apa kamu juga ingin memberiku pelajaran?""Betul."Jawaban santai Charles membuat jantung Violet berdebar.Nyonya Besar Fernandez adalah orang tua dan tokoh penting di Kota Poseidon.Ini berbeda dengan perang antara pria di dunia bisnis.Ini adalah urusan antara wanita, tapi Charles tetap melindunginya.Nyonya Besar Fernandez melirik Charles, lalu melihat Violet. Dia berkata, "Oh, aku sudah tahu. Kalian berkomplot, 'kan? Kamu hebat, Violet. Dari awal kamu sudah mengkhianati Romeo dan menempel pada Charles, 'kan? Pantas saja kamu bersikeras ingin bercerai. Ternyata itu karena kamu sudah mendapat pria yang lebih hebat!""Nenek, aku menghormatimu sebagai orang tua, jadi biasanya aku bersabar denganmu. Tapi, kamu jangan beromong kosong. Kalau kamu bersikap keterlaluan, aku juga nggak akan m
"Kamu! Apa-apaan kamu?!"Nyonya Besar Fernandez tidak pernah diperlakukan dengan kesal oleh orang luar. Hinaan itu membuatnya sangat marah."Aku sudah sangat sopan denganmu! Sejak kamu masuk, kamu bilang mau bertemu dengan kepala kepolisian kami! Kamu kira semua orang dapat bertemu dengan kepala kepolisian? Orang tua sepertimu benar-benar nggak masuk akal!""Kamu ...."Nyonya Besar Fernandez menunjuk orang di depannya dan tangannya gemetar."Kamu apa kamu? Ini kantor polisi! Bukan tempat di mana kamu bisa bertindak dengan semena-mena!"Nyonya Besar Fernandez merasa pusing saking marahnya.Melihat itu, Charles pun mengangkat tangannya untuk menghentikan polisi itu.Charles berkata, "Seharusnya kamu memperlakukan orang tua dengan benar.""Ya, ya. Tuan Charles benar. Saya kurang perhatian."Charles tersenyum. "Karena Nyonya Besar Fernandez ingin bertemu dengan kepala kepolisian kalian, panggil dia.""Baik, Tuan Charles. Saya akan menelepon kepala kepolisian kami."Polisi itu segera keluar
Nyonya Besar Fernandez tidak menyangka Devon akan begitu lancang. Dia langsung membelalakkan matanya. "Kamu!""Pak Devon, jangan marah."Charles berkata, "Romeo adalah orang yang terhormat. Dia ditangkap pasti akan berdampak buruk. Menurutku, lepaskan saja dia setelah dia membuat catatan."Setelah mendengar itu, Devon berkata, "Tuan Charles benar. Aku akan melakukan seperti yang dikatakan Tuan Charles."Ketika Nyonya Besar Fernandez melihat itu, ekspresinya menjadi sangat masam.Charles mengubah topik pembicaraan dan berkata, "Tapi, Nyonya Besar Fernandez nggak memahami hukum, jadi seharusnya biarkan bawahan memberikannya pelajaran."Saat Nyonya Besar Fernandez mendengar itu, dia merasakan hawa dingin menjalar ke seluruh tubuhnya dan merinding.Wendy mengernyit dan berkata, "Tuan Charles, Nyonya Besar sudah berusia. Kamu jangan terlalu keterlaluan!"Charles sama sekali tidak menghiraukan Wendy. Devon yang melihat itu segera melangkah maju, lalu berkata, "Siapa kamu? Nyonya Besar Fernan
"Romeo! Kamu sudah gila!"Raut wajah Nyonya Besar Fernandez berubah drastis. Bahkan muka Wendy yang tadi masih memikirkan cara agar Romeo dibebaskan memucat.Tadi Wendy bisa mengucapkan kata-kata seperti itu setelah mengumpulkan keberaniannya. Akan tetapi, ucapan Romeo langsung membuatnya menjadi bahan tertawaan.Dalam sekejap, mata Wendy berkaca-kaca.Nyonya Besar Fernandez pun membentak, "Violet, sebenarnya obat apa yang sudah kamu berikan pada cucuku? Bisa-bisanya dia mengucapkan kata-kata seperti itu!""Nenek, ini nggak ada hubungannya dengannya"Tatapan mata Romeo terasa panas, jadi Violet mengalihkan pandangannya dari Romeo.Polisi di sebelah berkata, "Menurut testimoni Tuan Romeo, orang yang menculik Violet adalah keluarganya sendiri, yaitu Atlas Gloria dan Mia Salazar.""Baik. Kalau begitu, segera tangkap Atlas Gloria dan Mia Salazar.""Baik, Pak."Beberapa polisi pun bergerak.Dari awal sampai akhir, Romeo tidak pernah berniat membela diri.Nyonya Besar Fernandez menggertakkan
Sekarang Devon masih perlu menunjukkan beberapa rasa hormat kepada Romeo. Melihat Romeo berbicara, Devon pun melirik ke Charles yang diam saja. Lalu, Devon berkata, "Tuan Romeo, saya bukan nggak ingin memberimu muka. Tapi ...."Maksud Devon jelas. Romeo melihat Charles, kemudian berkata dengan sinis, "Lebih baik Pak Devon mengingat siapa penguasa Kota Poseidon."Charles berkata, "Romeo, mungkin dulu Kota Poseidon milikmu. Tapi, mulai sekarang kota ini milikku."Suasana di antara kedua orang itu sangat tegang.Saat ini, ponsel Violet tiba-tiba menerima beberapa foto.Setelah melihat foto-foto itu, tatapan mata Violet menjadi sinis. Dia menatap Romeo dengan kebencian. "Tuan Romeo, apa ini perbuatanmu?"Romeo tidak mengerti apa yang terjadi.Violet mengangkat ponselnya untuk memperlihatkan foto-foto itu.Di foto itu, pakaian Violet terbuka dan sedang tak sadarkan diri di ruangan gelap. Foto-foto itu bisa membuat orang berfantasi. Romeo mengerutkan alisnya dan berkata, "Itu bukan aku, Vio
"Alat pacu jantung! Cepat! Tingkatkan tegangan listriknya!""Dokter! Pasien mengalami pendarahan hebat! Darah tipe A baru saja diambil dari bank darah!"Seluruh tangan perawat magang itu berlumuran darah. Dia bahkan gemetaran saat berbicara.Bau darah memenuhi ruang operasi.Dia tidak pernah melihat darah sebanyak ini.Pada saat ini, sebuah pikiran terlintas di benaknya.Siapa yang mengambil darah tipe A dari bank darah?Wanita yang sedang berbaring di ranjang rumah sakit ini memiliki wajah pucat dan bibir kering. Penglihatannya pun mulai kabur. "Romeo ....""Apa?""Romeo ...."Kali ini perawat magang itu mendengarnya. Nama yang dipanggil oleh wanita lemah ini adalah Romeo Fernandez.Romeo adalah presiden bisnis paling berkuasa di Kota Poseidon.Dokter itu hampir pingsan. Dia salah menekan nomor tiga kali sebelum akhirnya dia menelepon nomor yang benar. Dia segera berkata kepada orang di ujung telepon, "Tuan Romeo, Nyonya mengalami pendarahan hebat. Tapi, darah di bank darah telah diam
Romeo mengikuti arah pandangan Levi.Di dalam kerumunan, gaun merah itu terlihat dengan sangat mencolok.Violet mengenakan gaun panjang berwarna merah anggur. Setiap gerak-gerik serta senyumannya seolah-olah mampu menyentuh hati orang-orang. Kamera media menyorot Violet dan untuk sesaat Violet seperti bintang populer yang sedang berjalan di karpet merah.Violet?Beberapa saat kemudian, Romeo baru sadar kalau itu Violet.Dulu Violet selalu menyukai riasan tipis dan pakaian anggun. Ini pertama kalinya Romeo melihat Violet berdandan seperti ini.Raut wajah Evelyn tampak masam. Ini pertama kalinya dia melihat Violet.Dibandingkan dengan Violet yang menawan dan seksi, dia terlihat terlalu membosankan dan seperti siswa di bawah umur yang belum dewasa."Kak Violet ... sangat cantik."Nada Evelyn terdengar agak iri.Violet juga sudah melihat Romeo dan Evelyn. Dia pun langsung berjalan ke arah mereka.Evelyn mengira Violet yang tidak tahu apa-apa akan merasa canggung ketika dia melihat Evelyn d
Karena drama kecil itu, Romeo hanya fokus pada Violet dan dia sama sekali tidak menghiraukan Evelyn.Setelah pelelangan berakhir, Violet bersiap-siap untuk pergi. Namun, dia bertemu dengan Romeo dan Evelyn."Violet, kalau kamu nggak mengerti tentang properti, jangan membuat masalah."Romeo sama sekali tidak segan-segan menegur Violet.Evelyn juga berkata, "Ya, Kak Violet. Perbuatanmu sudah merugikan Grup Fernandez sebanyak 20 triliun."Violet tertawa sebelum dia membalas, "Nona Evelyn sudah salah paham. Aku yang mau membeli tanah itu. Apa hubungannya dengan Grup Fernandez?"Evelyn berkata, "Tapi, itu 20 triliun ....""Hanya 20 triliun. Itu angka kecil bagi kami, apalagi bagi Nona Violet."Muncul suara William dari kejauhan. "Benar 'kan, Nona Violet?"Violet melihat Charles yang berdiri di sebelah William, kemudian dia juga berkata dengan tenang, "Hanya 20 triliun. Itu cuman untuk bermain-main."Dalam sekejap, ekspresi Evelyn menjadi masam.Bagi Romeo, 20 triliun bukanlah apa-apa dan an