Violet mengernyit sambil berkata, "Untuk sementara aku masih belum tahu bagaimana dia memberiku obat. Saat itu setelah aku dikurung di kamar, ponselku hilang.""Dasar si Mia itu! Dia hebat sekali, ya! Dulu aku sudah memandang rendahnya."Gwen sangat marah. Dia berkata, "Vio, kamu tenang saja. Aku akan pergi ke rumah Keluarga Gloria sekarang juga untuk mencari keadilan buatmu!""Kembali!"Violet menarik tangan Gwen, kemudian dia berkata, "Charles dan William sudah pergi ke sana. Sekarang kamu membantuku mengurus formulir pulang dulu. Aku mau melihatnya sendiri.""Baik."Gwen tidak menolak.Sudah terjadi hal sebesar ini. Bagaimana orang yang terlibat bisa tidak hadir?Setelah mengurus formulir keluar rumah sakit, Gwen mengantar Violet ke rumah Keluarga Gloria.Pada saat yang sama, rumah Keluarga Gloria telah menjadi berantakan.Ketika Charles membawa orang-orangnya memasuki rumah Keluarga Gloria, ekspresi Freddy menjadi sangat masam. "Tuan Charles, sebenarnya apa yang ingin kamu lakukan?
Ketika Calvin yang tergeletak di lantai mendengar ucapan Mia, dia buru-buru berkata, "Kak! Minta Kakak Ipar menolongku! Aku nggak mau dibawa pergi! Tolong aku!""Kamu diam! Jelas-jelas kamu yang bernafsu! Ini nggak ada hubungannya denganku!"Setelah Freddy mendengar apa yang dikatakan Mia, dia langsung mengerti."Kalian! Kalian berani sekali?!"Freddy murka. Mia pun buru-buru berkata, "Sayang! Dengarkan penjelasanku!"Saat ini, Violet dan Gwen juga sudah memasuki rumah Keluarga Gloria. Mereka melihat rumah Keluarga Gloria tampak kacau dan anak buah Charles masih mencari sesuatu.Ketika Mia melihat Violet, wajahnya makin memucat.Freddy melihat Violet sudah datang, jadi dia pergi menghampiri Violet. Freddy berkata pada Mia, "Jelaskan padaku di depan Vio. Berikan aku penjelasan!"Mia sudah ketakutan. Dia menunjuk Calvin yang sedang berlutut di lantai dengan panik sambil berkata, "Kamu tahu adikku ini sudah bercerai dua kali dan sulit untuk mendapatkan istri baik. Aku berpikir Nona Muda s
"Sayang, percayalah padaku. Hal ini benar-benar nggak ada kaitannya denganku."Tak peduli bagaimana Mia membela diri, kali ini Freddy tidak berbelas kasihan. Dia mengangkat tangannya, kemudian menampar Mia kuat-kuat sehingga Mia terjatuh. Wajah Mia pun memucat."Ka ... kamu menamparku?!"Mereka sudah menikah selama beberapa tahun dan Freddy selalu menuruti Mia. Meskipun terkadang mereka bertengkar, Freddy tidak pernah memukulnya.Namun, demi Violet, Freddy sudah bertengkar beberapa kali dengannya. Sekarang Freddy juga menamparnya."Kamu sudah merusak reputasi keluargaku dan mencelakai orang, jadi apa yang kamu harapkan? Mia Salazar, aku benar-benar sudah salah menilaimu! Vio adalah keluarga kita. Kamu nggak hanya selalu mengganggunya, tapi sekarang kamu juga malah ingin menjebaknya!" Freddy menunjuk Atlas dan lanjut berkata, "Lihat apa yang sudah dipelajari anak kita darimu! Dia mencoba membunuh orang! Bagaimana aku bisa menikahi wanita sepertimu?!"Mia tahu kali ini Freddy benar-benar
"Mana boleh begitu?!" kata MiaViolet mengangkat alisnya dan berkata, "Apa dulu Tante menikah dengan Paman untuk uang keluarga kami? Bukan karena pamanku?""Aku ...."Mia diam-diam melirik Freddy yang sedang menatapnya dengan curiga. Untuk sesaat, Mia tidak berani berbicara."Tentu saja aku benar-benar mencintai pamanmu! Ini bukan untuk uang!""Kalau begitu, tanda tangani perjanjian. Serahkan harta dan hak warismu."Violet berkata, "Nanti aku akan meminta pengacara membuatkan kontrak untukmu. Aku juga nggak bisa benar-benar membiarkan Tante nggak mendapatkan apa pun."Violet tersenyum tipis. "Ke depannya Atlas boleh bekerja di perusahaan Keluarga Gloria. Dia hanya kehilangan hak waris. Di masa depan kalau Paman sudah tiada, meskipun kamu dan Atlas nggak mendapatkan warisan, kalian masih bisa mendapatkan uang pensiun sebesar puluhan juta setiap bulan. Dengan begitu, sisa hidup kalian akan terjamin."Setelah Mia mendengar itu, dia langsung marah. "Puluhan juta cukup untuk apa?! Violet, k
Tak peduli bagaimana Calvin berteriak, itu tidak berguna. Anak buah Charles segera membawa pergi Calvin.Violet membalikkan tubuhnya dan hendak pergi, tapi kemudian Freddy berkata, "Vio, aku akan menyerahkan semua kekuasaan perusahaan kepadamu. Paman sudah tua. Uruslah perusahaan dengan baik. Orang-orang di perusahaan nggak akan berani nggak mematuhimu."Violet menoleh, lalu dia mengerutkan alisnya.Tak peduli bagaimana sikap Mia kepadanya, pamannya ini selalu menyayanginya dan tidak pernah berubah."Paman, terima kasih."Setelah keluar dari rumah Keluarga Gloria, Violet berjalan dengan sangat cepat dan tidak berani berbicara dengan Charles."Vio! Ngapain kamu berjalan begitu cepat?"Gwen mengejar Violet.Violet bahkan tidak berani mengangkat kepalanya. "Ng ... nggak apa-apa.""Sebenarnya ada apa?"Gwen melihat wajah Violet yang merah padam. Dia mengulurkan tangan untuk menyentuh kening Violet, lalu dia berkata, "Kamu nggak demam, jadi kenapa wajahmu merah sekali?"Violet menggigit bib
"Kak Gwen!"Violet segera menyela Gwen, lalu dia menggelengkan kepalanya pada Gwen."Sebenarnya apa yang terjadi?" Romeo menyadari ada yang tidak beres. Dia berkata, "Aku nggak tahu hari ini ada acara Keluarga Gloria. Seharusnya kamu meneleponku ....""Kamu nggak tahu? Vio sudah meneleponmu, tapi kamu nggak mengangkat teleponnya! Dan apa kamu nggak punya mulut? Apa kamu nggak bisa bertanya?!""Telepon? Kamu ada meneleponku?"Romeo terlihat bingung. Dia tidak pernah mendapat telepon apa pun!Gwen tersenyum sinis sambil berkata, "Ini benar-benar konyol. Sekarang kamu masih ingin berpura-pura bodoh?"Romeo segera menjelaskan, "Vio, dengarkan aku. Aku benar-benar nggak mendapat telepon apa pun ....""Awalnya aku juga hanya ingin memberitahumu. Aku nggak berencana memintamu menemaniku, kok. Nggak apa-apa meskipun kamu nggak mengangkat teleponku."Violet tidak ingin berdebat dengan Romeo di sini. "Kalau kamu ingin meminta maaf, aku mau memberitahumu kalau aku nggak menyalahkanmu. Apa kami su
Evelyn buru-buru mengeluarkan ponselnya untuk menelepon Romeo, tapi Levi berkata dengan dingin, "Nona Evelyn nggak usah repot-repot. Tuan Romeo nggak akan mengangkat teleponmu."Evelyn tidak percaya. Dia menelepon Romeo, tapi Romeo tidak pernah mengangkat teleponnya.Evelyn merasa dunianya sudah runtuh. Dia berlutut, kemudian dia menarik lengan baju Levi. "Kak Levi, kumohon padamu, bantu aku .... Aku nggak bisa pergi begitu saja. Bisakah kamu menelepon Tuan Romeo?"Levi mengerutkan keningnya. Evelyn menangis tersedu-sedu. "A ... aku sudah memberikan tubuhku kepada Tuan Romeo. Kalau dia nggak menginginkanku, dia bisa langsung bilang kepadaku! Tapi, dia nggak boleh memperlakukanku seperti ini!"Kalau dia kehilangan Romeo, maka dia bukanlah siapa-siapa lagi di universitas.Dia lagi-lagi harus hidup tanpa makanan dan pakaian yang cukup. Dia akan dipandang rendah oleh teman-teman sekelasnya.Akhirnya Levi mengalah. Dia memberikan ponselnya kepada Evelyn, kemudian dia berkata dengan dingin,
"Nyonya pulang ke rumah Keluarga Gloria hari ini. Sepertinya terjadi sesuatu saat acara keluarga. Semua orang Keluarga Gloria pun pulang lebih awal. Kemudian, ada yang melihat Charles pergi ke sana dan membuat onar. Dia membawa pergi adik istrinya Freddy, Calvin Salazar.""Apa itu CEO Grup Salazar?""Ya."Levi berkata, "Sebelumnya kita pernah bekerja sama dengan Grup Salazar karena Keluarga Gloria. Kita juga memberikannya satu proyek."Romeo diam."Tuan Romeo ...." Levi bimbang sejenak sebelum dia berkata, "Saya mendengar ini bukan pertama kalinya Charles membuat onar di rumah Keluarga Gloria.""Apa maksudmu ini bukan pertama kalinya?"Alis Romeo berkerut.Levi berkata, "Tiga bulan yang lalu, Charles sudah pernah membuat kekacauan di rumah Keluarga Gloria. Itu ketika Nyonya mengalami kecelakaan mobil.""Bukankah itu kecelakaan?""Dengar-dengar itu bukan kecelakaan, tapi putranya Freddy memang ingin membunuh Nyonya. Seharusnya Charles pergi ke sana untuk mencari keadilan bagi Nyonya, ma
Melihat Violet datang untuk mencari putranya, Stefan pun panik. "A ... Apa anakku sudah bersikap kurang ajar kepada Nona Violet?""Tuan Stefan, bagaimana kalau kamu mengundangku masuk dulu?"Saat Stefan mendengar itu, dia segera mengangguk. Dia mempersilakan Violet dan yang lainnya masuk ke dalam rumah Keluarga Fenty.Violet berjalan di depan, sementara Stefan mengikutinya di belakang sambil berkata, "Nona Violet, putraku masih muda, jadi dia belum mengerti apa-apa. Kalau dia sudah menyinggung Nona Violet, aku berharap Nona Violet bisa memaafkannya.""Itu juga bukan masalah besar, sih. Hanya saja, kemarin dia menggunting kabel rem mobilku, merusak tangki bensinku dan menaruh korek api di dalam. Dia hampir membunuhku.""A ... Apa?!"Kaki Stefan langsung menjadi lemas dan nyaris terjatuh.Bagaimana ini bukan masalah besar?Putranya sudah membuat kesalahan besar!"Di mana Aaron?! Panggil anak durhaka itu!"Stefan berkeringat dingin. Dia segera memerintah pembantu untuk memanggil Aaron.Be
"Ya, ya. Kamu paling pandai memuji orang." Violet mendongak untuk melihat Charles, lalu dia bertanya, "Menurutmu ... apa yang harus kulakukan?""Mereka ingin nyawamu, tapi kali ini mereka gagal. Seharusnya mereka ingin menjaga jarak darimu dan memikirkan cara baru.""Aku juga berpikir seperti itu." Violet berkata, "Mereka memutar-mutar karena mereka menginginkan kontrak pengalihan saham Grup Fernandez. Tapi, saat kontrak itu berada di tangan Arianna, Arianna tampak baik-baik saja. Jelas kalau mereka hanya nggak ingin saham Grup Fernandez jatuh ke tanganku.""Sepertinya kita terlalu mencolok sehingga mereka nggak senang dengan kita.""Kalau begitu, aku akan pergi ke rumah Keluarga Fenty dan melihat sebenarnya siapa dalang di balik masalah ini yang menginginkanku mati.""Semoga semuanya lancar.""Terima kasih."Violet meninggalkan rumah Keluarga Lionel. Dia baru saja keluar dari pintu, lalu dia melihat sebuah mobil sedang parkir di depan.Sopir keluar dari mobil, lalu berkata, "Nona Viol
Howard berpikir dengan saksama, lalu dia merasa itu masuk akal."Tuan Howard, aku sudah selesai. Aku boleh kembali tidur, 'kan?""Pergilah."Howard melambaikan tangannya.Saat Violet hendak pergi, Howard tiba-tiba berkata, "Berhenti!""Apa lagi?""Apa Arianna telah memberimu kontrak pengalihan saham Grup Fernandez?"Violet menjawab dengan datar, "Ya.""Aku sudah membeli saham Grup Fernandez."Saat ini, setelah Aaron meninggalkan rumah Keluarga Lionel, sebuah mobil hitam menjemput Aaron.Ekspresi Aaron yang awalnya tampak malu-malu langsung menjadi dingin saat ini. Tatapan matanya penuh penghinaan. "Violet nggak sehebat itu. Dia sangat mudah ditipu."Sopir yang sedang menyetir di mobil menurunkan topinya, lalu berkata, "Bos sudah bilang kamu jangan menganggap remeh. Wanita ini sangat licik dan mungkin dia sudah mencurigaimu.""Kalau dia mencurigaiku, apa dia akan melepaskanku? Aku nggak percaya."Aaron mendengus, lalu berkata, "Jangan terlalu menjunjung tinggi Violet. Kalau bukan karena
Violet berdiri, lalu berkata, "Kamu bilang kamu salah mobil tadi. Jadi, awalnya kabel rem mobil siapa yang ingin kamu gunting?""Aku ...."Melihat Aaron terbata-bata, Howard pun menyepaknya. "Jawab!""Milik ibu tiriku .... Maaf, aku nggak sengaja.""Apa kamu tahu kamu ingin membunuh orang dengan sengaja?""Aku nggak berpikir begitu banyak ....""Jadi, nggak ada yang menyuruhmu melukaiku?"Aaron menggelengkan kepalanya. "Aku bisa membayar ganti rugi mobil kalian yang rusak! Seberapa banyak pun itu!""Baik. Beberapa hari kemudian, aku akan mencarimu untuk meminta uang."Mendengar Violet akan mencarinya untuk meminta uang, Aaron pun merasa sedikit gugup. Namun, pada akhirnya dia mengiakan Violet.Lalu, Violet seolah-olah mendadak mengingat sesuatu dan berkata, "Oh, ya. Kamu juga yang merusak tangki bahan bakar? Kamu juga yang menaruh korek api di sana?""Itu bukan aku!"Violet mengangguk setelah melihat ekspresi panik Aaron. Dia berkata, "Itu saja. Bawa dia pergi.""Tunggu!"Howard menger
Ketika Violet dan Charles sedang bermesraan, tiba-tiba terdengar suara sejumlah orang naik turun tangga di luar pintu.Violet mengernyit dan berkata, "Ngapain Howard malam-malam?"Setelah itu, Violet mendorong Charles ke ranjang dan berkata, "Tidurlah. Aku keluar sebentar.""Baik." Charles menggenggam tangan Violet, lalu berkata, "Cepat kembali.""Ya."Violet berjalan ke pintu untuk melihat situasi di luar.Satu per satu orang Howard memasuki kamar sambil memegang dokumen.Violet berpikir seharusnya itu orang-orang yang diutus Howard untuk menyelidiki informasi pedagang-pedagang di Kota Oaker dan mereka datang untuk mengantarkan dokumen.Hanya saja, dia tidak menyangka ternyata ada begitu banyak bisnis di Kota Oaker ....Puluhan orang naik turun tangga untuk mengantar dokumen. Salah satu pengawal berlari, lalu berkata, "Bos! Kami sudah menangkap orang yang merusak mobil!"Mendengar orangnya sudah tertangkap, Howard segera keluar dari kamar, lalu berkata dengan sinis, "Bawa orang itu ke
Charles akan mematuhi segala ucapan Violet."Emosi sekali!"Howard naik ke atas dengan marah.Drama tersebut langsung berakhir.Agnes sudah tidak ingin menonton drama, jadi dia memanyunkan bibirnya dan berkata, "Aku kira aku akan dapat menonton sebuah perang besar, tapi akhirnya malah mengecewakan. Sampai sekarang aku nggak tahu apakah Charles atau Howard lebih hebat.""Apa kamu masih perlu bertanya? Tentu saja itu Charles."Jacob langsung membela Charles.Dari atas, sebuah sepatu tiba-tiba terbang ke arah Jacob.Sepatu tersebut mengenai bagian belakang kepala Jacob dengan kuat. Dia berseru, lalu segera menoleh. "Siapa?!"Dia melihat itu adalah Howard yang berada di lantai atas. Howard pun pura-pura berkata, "Maaf, tadi tanganku terselip. Maaf, Tuan Knowles.""..."Karena itu Howard, amarah Jacob langsung hilang. Dia tertawa datar sebelum berkata, "Nggak apa-apa. Ini bukan masalah besar. Lain kali hati-hati, ya ...."Howard berbalik, lalu menuju ke kamar tidurnya. Jacob pun mengayunkan
Saat Violet pulang ke rumah Keluarga Lionel, hari sudah tengah malam.Dia melihat ruang tamu sangat berisik. Jacob sedang menarik Charles sambil berkata dengan gelisah, "Aduh! Nona Violet adalah orang yang sangat beruntung. Dia nggak mungkin mati! Bukankah Tuan Howard sudah pergi? Mereka semua nggak bisa mati!""Ya! Dia nggak bisa mati!"Agnes juga sedang menghalangi jalan Charles.Melihat tatapan mata Charles yang menakutkan saja membuat sekujur tubuh Agnes gemetar.Namun, kakaknya saja sudah maju. Agnes tidak bisa menunjukkan kelemahannya."Minggir!"Charles hanya mengenakan kemeja putih dan lengan kemejanya digulung naik sedikit. Wajahnya pucat pasi. Saat dia hendak mendorong dua orang itu, suara Violet mencapai telinganya. "Charles!"Mendengar Violet sudah kembali, sorot mata mengerikan Charles langsung menghilang.Jacob dan Agnes melihat Violet sudah kembali bersama Howard, kemudian mereka berdua menghela napas lega.Violet sudah pulang!Akhirnya dia pulang!Kalau Violet telat sed
Karena rencananya sudah terbongkar, Violet langsung tidak ingin lanjut menipu Howard. Dia berkata dengan cuek, "Glenn benar. Ini sudah siang sekali. Aku harus pulang.""Kamu ....""Karena Tuan Howard baru mandi, nggak bagus kalau kamu langsung kena angin. Sebenarnya kamu bisa meminta Glenn mengantarku pulang saja. Lebih baik kamu menginap di sini satu malam.""Kapan kamu boleh membuat keputusan untukku?"Howard berdiri, kemudian berkata pada Glenn, "Pergi ambil mobil sekarang juga.""Tapi, Bos ... apa Anda yakin ingin keluar berpakaian seperti ini?"Sangat tidak pantas untuk Howard keluar dengan hanya memakai jubah mandi.Howard menundukkan kepala untuk melihat jubah mandi yang dikenakannya. Dia melempar handuk di lehernya ke wajah Violet. "Keluar!""..."Violet melempar kembali handuk tersebut, lalu dia keluar dari kamar hotel tanpa memedulikan ekspresi masam Howard.Glenn mengikuti Violet.Kalau itu orang lain, sepertinya dia sudah dipukul sampai mati oleh Howard.Violet bersandar di
Glenn memberi jalan yang jelas-jelas meminta Violet masuk.Kedua pengawal membuka pintu kamar presidential suite. Violet melihat tidak ada orang di dalam kamar, tapi dia mendengar suara air mengalir dari kamar mandi.Glenn keluar, lalu menutup pintu kamar.Violet tanpa sadar ingin membuka pintu, tapi dia melihat dua cangkir teh hangat di atas meja.Tadi ada orang lain di dalam kamar ini?Ada bau tembakau di dalam kamar. Itu dari cerutu yang sering digunakan Howard. Namun, asbak di sisi lain bersih.Orang itu tidak merokok?Saat Violet sedang berpikir siapa orang yang bertemu dengan Howard, pintu kamar mandi tiba-tiba terbuka.Sebuah handuk bergantung di leher Howard dan dia sedang mengenakan jubah mandi. Violet menatap Howard secara terang-terangan.Awalnya Howard ingin mengejutkan Violet, tapi Violet tidak merasa malu seperti wanita lainnya dan malah memperhatikannya. Tatapan itu pun membuat sekujur tubuh Howard terasa canggung.Dia tiba-tiba mengingat terakhir kali dia mandi, Violet