"Sayang, percayalah padaku. Hal ini benar-benar nggak ada kaitannya denganku."Tak peduli bagaimana Mia membela diri, kali ini Freddy tidak berbelas kasihan. Dia mengangkat tangannya, kemudian menampar Mia kuat-kuat sehingga Mia terjatuh. Wajah Mia pun memucat."Ka ... kamu menamparku?!"Mereka sudah menikah selama beberapa tahun dan Freddy selalu menuruti Mia. Meskipun terkadang mereka bertengkar, Freddy tidak pernah memukulnya.Namun, demi Violet, Freddy sudah bertengkar beberapa kali dengannya. Sekarang Freddy juga menamparnya."Kamu sudah merusak reputasi keluargaku dan mencelakai orang, jadi apa yang kamu harapkan? Mia Salazar, aku benar-benar sudah salah menilaimu! Vio adalah keluarga kita. Kamu nggak hanya selalu mengganggunya, tapi sekarang kamu juga malah ingin menjebaknya!" Freddy menunjuk Atlas dan lanjut berkata, "Lihat apa yang sudah dipelajari anak kita darimu! Dia mencoba membunuh orang! Bagaimana aku bisa menikahi wanita sepertimu?!"Mia tahu kali ini Freddy benar-benar
"Mana boleh begitu?!" kata MiaViolet mengangkat alisnya dan berkata, "Apa dulu Tante menikah dengan Paman untuk uang keluarga kami? Bukan karena pamanku?""Aku ...."Mia diam-diam melirik Freddy yang sedang menatapnya dengan curiga. Untuk sesaat, Mia tidak berani berbicara."Tentu saja aku benar-benar mencintai pamanmu! Ini bukan untuk uang!""Kalau begitu, tanda tangani perjanjian. Serahkan harta dan hak warismu."Violet berkata, "Nanti aku akan meminta pengacara membuatkan kontrak untukmu. Aku juga nggak bisa benar-benar membiarkan Tante nggak mendapatkan apa pun."Violet tersenyum tipis. "Ke depannya Atlas boleh bekerja di perusahaan Keluarga Gloria. Dia hanya kehilangan hak waris. Di masa depan kalau Paman sudah tiada, meskipun kamu dan Atlas nggak mendapatkan warisan, kalian masih bisa mendapatkan uang pensiun sebesar puluhan juta setiap bulan. Dengan begitu, sisa hidup kalian akan terjamin."Setelah Mia mendengar itu, dia langsung marah. "Puluhan juta cukup untuk apa?! Violet, k
Tak peduli bagaimana Calvin berteriak, itu tidak berguna. Anak buah Charles segera membawa pergi Calvin.Violet membalikkan tubuhnya dan hendak pergi, tapi kemudian Freddy berkata, "Vio, aku akan menyerahkan semua kekuasaan perusahaan kepadamu. Paman sudah tua. Uruslah perusahaan dengan baik. Orang-orang di perusahaan nggak akan berani nggak mematuhimu."Violet menoleh, lalu dia mengerutkan alisnya.Tak peduli bagaimana sikap Mia kepadanya, pamannya ini selalu menyayanginya dan tidak pernah berubah."Paman, terima kasih."Setelah keluar dari rumah Keluarga Gloria, Violet berjalan dengan sangat cepat dan tidak berani berbicara dengan Charles."Vio! Ngapain kamu berjalan begitu cepat?"Gwen mengejar Violet.Violet bahkan tidak berani mengangkat kepalanya. "Ng ... nggak apa-apa.""Sebenarnya ada apa?"Gwen melihat wajah Violet yang merah padam. Dia mengulurkan tangan untuk menyentuh kening Violet, lalu dia berkata, "Kamu nggak demam, jadi kenapa wajahmu merah sekali?"Violet menggigit bib
"Kak Gwen!"Violet segera menyela Gwen, lalu dia menggelengkan kepalanya pada Gwen."Sebenarnya apa yang terjadi?" Romeo menyadari ada yang tidak beres. Dia berkata, "Aku nggak tahu hari ini ada acara Keluarga Gloria. Seharusnya kamu meneleponku ....""Kamu nggak tahu? Vio sudah meneleponmu, tapi kamu nggak mengangkat teleponnya! Dan apa kamu nggak punya mulut? Apa kamu nggak bisa bertanya?!""Telepon? Kamu ada meneleponku?"Romeo terlihat bingung. Dia tidak pernah mendapat telepon apa pun!Gwen tersenyum sinis sambil berkata, "Ini benar-benar konyol. Sekarang kamu masih ingin berpura-pura bodoh?"Romeo segera menjelaskan, "Vio, dengarkan aku. Aku benar-benar nggak mendapat telepon apa pun ....""Awalnya aku juga hanya ingin memberitahumu. Aku nggak berencana memintamu menemaniku, kok. Nggak apa-apa meskipun kamu nggak mengangkat teleponku."Violet tidak ingin berdebat dengan Romeo di sini. "Kalau kamu ingin meminta maaf, aku mau memberitahumu kalau aku nggak menyalahkanmu. Apa kami su
Evelyn buru-buru mengeluarkan ponselnya untuk menelepon Romeo, tapi Levi berkata dengan dingin, "Nona Evelyn nggak usah repot-repot. Tuan Romeo nggak akan mengangkat teleponmu."Evelyn tidak percaya. Dia menelepon Romeo, tapi Romeo tidak pernah mengangkat teleponnya.Evelyn merasa dunianya sudah runtuh. Dia berlutut, kemudian dia menarik lengan baju Levi. "Kak Levi, kumohon padamu, bantu aku .... Aku nggak bisa pergi begitu saja. Bisakah kamu menelepon Tuan Romeo?"Levi mengerutkan keningnya. Evelyn menangis tersedu-sedu. "A ... aku sudah memberikan tubuhku kepada Tuan Romeo. Kalau dia nggak menginginkanku, dia bisa langsung bilang kepadaku! Tapi, dia nggak boleh memperlakukanku seperti ini!"Kalau dia kehilangan Romeo, maka dia bukanlah siapa-siapa lagi di universitas.Dia lagi-lagi harus hidup tanpa makanan dan pakaian yang cukup. Dia akan dipandang rendah oleh teman-teman sekelasnya.Akhirnya Levi mengalah. Dia memberikan ponselnya kepada Evelyn, kemudian dia berkata dengan dingin,
"Nyonya pulang ke rumah Keluarga Gloria hari ini. Sepertinya terjadi sesuatu saat acara keluarga. Semua orang Keluarga Gloria pun pulang lebih awal. Kemudian, ada yang melihat Charles pergi ke sana dan membuat onar. Dia membawa pergi adik istrinya Freddy, Calvin Salazar.""Apa itu CEO Grup Salazar?""Ya."Levi berkata, "Sebelumnya kita pernah bekerja sama dengan Grup Salazar karena Keluarga Gloria. Kita juga memberikannya satu proyek."Romeo diam."Tuan Romeo ...." Levi bimbang sejenak sebelum dia berkata, "Saya mendengar ini bukan pertama kalinya Charles membuat onar di rumah Keluarga Gloria.""Apa maksudmu ini bukan pertama kalinya?"Alis Romeo berkerut.Levi berkata, "Tiga bulan yang lalu, Charles sudah pernah membuat kekacauan di rumah Keluarga Gloria. Itu ketika Nyonya mengalami kecelakaan mobil.""Bukankah itu kecelakaan?""Dengar-dengar itu bukan kecelakaan, tapi putranya Freddy memang ingin membunuh Nyonya. Seharusnya Charles pergi ke sana untuk mencari keadilan bagi Nyonya, ma
"Sepertinya itu benar-benar Charles."Charles sudah datang ke rumah Keluarga Gloria dua kali untuk Violet.Kalau memang tidak ada hubungan apa pun di antara mereka berdua, Freddy juga tidak akan diam saja."Beri tahu Violet, aku nggak setuju bercerai dengannya. Suruh dia berhenti memikirkannya!"Romeo berbalik, kemudian dia meninggalkan rumah Keluarga Gloria.Freddy menyeka keringat dinginnya, kemudian dia bergegas menghubungi Violet.Setelah Violet mengangkat telepon Freddy, sorot matanya menjadi redup. "Baik, aku mengerti."Gwen berkata dengan mengantuk, "Siapa yang meneleponmu malam-malam?"Violet menutup telepon, kemudian dia berkata dengan dingin, "Sepertinya kita harus memajukan jadwalnya.""Ha?"Keesokan harinya, dia kantor Grup V.Violet menatap lencana-lencana yang diterima balik dari pesta topeng malam itu. Dia bertanya, "Apa kamu sudah selesai menghitungnya?"Sekretarisnya, Jordan, berkata, "Sudah. Yang menghadiri pesta topeng malam itu semuanya orang berstatus.""Bagus. Ran
Violet meletakkan ponselnya.Stella menunggu Violet masuk di kantor. Setelah dia melihat Violet, raut wajahnya tidak berubah menjadi baik."Andrew Elton bilang dia ingin kamu mengikutinya syuting. Kamu akan bekerja sebagai asisten. Untuk sementara kamu nggak usah melakukan hal lain."Nada Stella terdengar kesal. Dari tatapan mata Stella, jelas kalau dia merasa Violet telah melakukan sesuatu di belakang."Baik, aku mengerti."Ketika Violet hendak keluar, Stella tiba-tiba berkata, "Ada pekerja magang bukannya bekerja baik-baik, tapi malah fokus pada pria. Anak muda sekarang benar-benar membuat tempat pekerjaan menjadi berantakan!"Violet tidak menghiraukannya. Dia tidak perlu menjelaskan kepada orang seperti Stella."Apa kalian sudah mendengar ini? Andrew Elton ingin pekerja magang itu menjadi asistennya. Apa hubungan mereka berdua, ya?""Hubungan apa yang bisa dimiliki mereka? Pekerja magang itu pasti menggoda Andrew dengan wajah cantiknya.""Waktu itu aku melihat dia diam-diam bertemu
"Terima kasih atas niat baik Tuan Nathan. Aku masih merasa nggak perlu melakukannya. Sebenarnya, mengambil alih Keluarga Fernandez atau nggak juga nggak penting bagiku."Violet meletakkan cangkir teh di tangannya. Dia berdiri, lalu beranjak pergi dari Kediaman Edris.Nathan berkata, "Bukankah kamu nggak tertarik dengan pemakamannya?""Aku hanya pergi untuk melihat-lihat."Violet mengambil masker.Pemakaman Evelyn dibuat megah, jadi tidak ada seorang pun yang bisa melihatnya meskipun Violet berada di antara kerumunan.Nathan berkata pada Eddie yang berdiri di belakangnya, "Eddie, serahkan undangan kepadanya.""Baik, Tuan."Eddie mengeluarkan undangan pemakaman dari kantongnya, lalu menyodorkannya kepada Violet.Violet hanya meliriknya sekilas, lalu mengangkat alisnya sambil berkata, "Ternyata Tuan Nathan sudah membuat persiapan dari awal."Dia bahkan sudah menyiapkan undangannya.Dia hanya menunggu apa Violet ingin pergi atau tidak, 'kan?Violet pun keluar dari Kediaman Edris.Eddie di
Di Kediaman Edris, Violet menonton berita tentang pemakaman yang ditayangkan di televisi ruang tamu. Kemudian, dia berkata pada Nathan yang sedang duduk di depan televisi, "Tuan Nathan, apa harus sekali?"Suaranya sangat besar, seakan-akan itu sengaja untuknya dengar.Sebenarnya seberapa besar keinginan Nathan untuk menonton gosip?"Maaf, aku hanya membukanya."Kemudian, Nathan mengatur suaranya menjadi lebih besar.Violet tersenyum dengan paksa dan berkata, "Tuan Nathan, apa yang ingin kamu katakan?""Aneh sekali. Kenapa aku nggak melihat Romeo di pemakaman ini?"Nathan berulang kali memajukan dan memundurkan klipnya. Dia hanya melihat Nyonya Besar Fernandez dan yang lainnya, tapi dia tidak melihat sosok Romeo.Nathan berkata, "Istrinya meninggal dunia, tapi bisa-bisanya dia nggak menampakkan diri. Apa rumor tentang dia membunuh istrinya benar?""Apa?"Violet mengerutkan keningnya. Dia jelas-jelas tidak paham setelah mendengar apa yang dikatakan Nathan.Nathan menoleh ke Violet, lalu
Levi tidak menyangka Romeo akan sekejam ini.Sebenarnya setelah mereka menemukan mayat Evelyn, mereka sudah menemukan petunjuknya. Evelyn mati jelas-jelas bukan karena terbakar, tapi karena dia ditembak mati sebelum terbakar.Dan orang yang bisa melakukan itu hanyalah Romeo.Bagaimanapun juga, sebelum Evelyn mati, dia adalah Nyonya Fernandez. Kalau Keluarga Fernandez tidak mempersiapkan pemakamannya dengan baik, orang luar pasti akan merasa curiga. Pada saat itu, itu akan merugikan Keluarga Fernandez dan Romeo."Pak Levi, apa kita benar-benar ingin mendengar Tuan Romeo?"Levi diam untuk beberapa saat, lalu berkata, "Kembali dan beri tahu Nyonya Besar."Di dalam rumah utama Keluarga Fernandez, setelah Nyonya Besar Fernandez mendapat kabar dari Levi, ekspresinya menjadi masam. "Romeo nggak paham, lalu kamu juga ikut nggak paham? Bagaimanapun juga, Evelyn adalah Nyonya Fernandez dan istrinya. Walaupun mereka bercerai setelah dia meninggal dunia, pemakamannya tetap harus diadakan dengan ba
Kedua orang ditarik ke kamar tamu di lantai tiga dengan linglung."Tunggu sebentar. Kamar kalian akan selesai disiapkan sebentar lagi."Gwen mengatakannya dengan riang.Agnes yang sedang memakai piama melirik Jacob yang berdiri di sebelahnya, lalu berkata, "Kak, apa kita sudah menjadi sandera?""Kamu tanya aku?"Jacob melirik Gwen dan William yang sedang menyiapkan kamar tamu dengan ramah. Dia berpikir dengan saksama sebelum berkata, "Seharusnya nggak mungkin. Menurutku, mereka sangat ramah.""..."Di bawah, Violet melihat Charles dan bertanya, "Apa menurutmu Keluarga Knowles adalah yang di balik Grup K?""Aku nggak tahu apa itu Keluarga Knowles atau bukan. Tapi, pasti bukan Jacob dan Agnes."Charles menyodorkan potongan jeruk yang sudah dikupas kepada Violet. Violet memanyunkan bibirnya sebelum dia memakan jeruknya. Lalu, dia berkata, "Menurutku, aneh untuk penerus Keluarga Knowles datang ke Kota Poseidon pada saat ini. Selain itu, nada bicaranya yang sebelumnya dengan sikapnya yang s
Ketika Jacob dan Agnes diundang ke Kediaman Edris, mereka berdua tertegun dan duduk di sofa.William dan Gwen mendekat untuk melihat Jacob dan Agnes. Mereka memperhatikan kedua orang itu dengan sorot mata waswas dan meragukan."Woi, ngapain kamu melihatku?"Agnes melirik Gwen dengan kesal.Jacob sudah tidak bisa duduk diam. Dia bertanya dengan perasaan sedikit bersalah, "Ke ... Kenapa kamu juga melihatku?"William sengaja mengusap dagunya sambil berpura-pura berpikir."Mencurigakan, sangat mencurigakan."William berkata, "Kenapa putra dan putri Keluarga Knowles datang ke sini? Apa ada gerakan besar yang ingin dilakukan Keluarga Knowles di Kota Poseidon?""Aku mendengar Sherman, putra sulung Keluarga Knowles, sudah menjadi tokoh populer di luar negeri dalam beberapa tahun terakhir ini. Dia mempunyai aura yang kuat, unggul dalam percakapan dan pengembangan diri. Selain itu, selama beberapa tahun ini dia sangat kuat dan tegas dengan metodenya. Dia adalah orang yang paling terkenal saat in
William berteriak, "Charles! Kita sahabat. Biarkan aku tetap hidup, ya?""Ya! Aku juga masih ingin hidup! Aku ini kakak kandungmu!"Sampai setengah, Gwen berhenti sejenak sebelum dia berkata, "Ka ... Kakak sepupu juga kakak!""..."Violet bertanya dengan hati-hati, "Apa orang bernama sandi K ini sangat menyeramkan?"William dan Gwen mengangguk.Setelah menyadari tidak ada gunanya mereka menutup telinga, kedua orang itu langsung menurunkan tangan setelah saling berpandangan. Gwen berkata, "Vio, dengarkan aku. Biarkan mereka yang menangani hal ini. Kami sama sekali nggak ingin tahu siapa orang bernama K ini.""Ya! Aku nggak penasaran sedikit pun!"William tampak tegas.Violet berkata dengan ragu, "Tapi ... kenapa kamu terlihat ingin mengetahuinya?"William terdiam."Identitas K nggak diketahui, tapi sebenarnya selama ini Grup Lionel bekerja untuk Grup K. Dulu kami selalu nggak bisa menemukan apa-apa tentang perusahaan ini karena dia terlalu misterius."William bertanya, "Misterius? Bagai
Violet dan Devon berdiri di luar kantor polisi dan menunggu.Violet melipat kedua lengannya di depan dada. Dia merasa sedikit tidak senang.Mereka hanya berbicara! Jadi, kenapa mengusir semua orang dari kantor polisi?Violet tidak senang.Ada rahasia di antara kedua pria itu.Dan mereka menyembunyikannya darinya.Beberapa menit kemudian, Charles keluar dari kantor polisi bersama Howard.Howard menggoyangkan tangannya yang sedang diborgol, lalu berkata, "Buka."Charles menoleh ke Devon dan berkata, "Bukalah.""Tuan Charles, kuncinya ...."Devon melirik Howard dengan dilema.Kuncinya tidak berada di tangan mereka!"Kuncinya ada padaku."Violet mengeluarkan kuncinya, lalu menyerahkannya kepada Devon. Kali ini Howard membuka borgolnya dengan patuh.Howard mengibaskan pergelangan tangannya, lalu dia langsung pergi.Violet menunjuk Howard, kemudian bertanya, "Kenapa dia pergi?""Biarkan dia."Kemudian, Charles menarik Violet ke mobil.Di dalam mobil, Violet melirik Charles yang sedang mengem
"Violet!"Ekspresi Howard terlihat amat masam. "Aku datang ke Kota Poseidon untuk menemukan orang yang sudah menjebak keluargaku! Cepat buka borgolku!""Menjebak? Maksud Tuan Howard, puluhan ribu mesin yang dikirim itu adalah untuk menjebakmu? Berhenti bercanda. Kamu adalah CEO Grup Lionel yang terkenal kejam dan mempunyai reputasi besar di luar. Siapa yang berani menyinggungmu?"Kata-kata Violet membuat Howard tertawa dengan emosi. "Aku terkenal kejam? Dari kamu melihatnya? Tapi, aku memang mempunyai reputasi di luar. Hanya saja, itu bukan berarti nggak ada yang berani menipuku!"Violet mengorek telinganya dan merasa Howard sedikit berisik. Dia berkata, "Tuan Howard, kamu ingin bilang kalau masalah ini nggak ada hubungannya denganmu? Oke, aku percaya. Charles juga percaya. Tapi, bagaimana kamu bisa membuat orang memercayaimu? Kamu muncul di pelabuhan Kota Poseidon hari ini dan secara pribadi mengirim mesin-mesin itu. Selain itu, hanya kamu dan Glenn yang ditemukan di pelabuhan. Sulit
Di luar kantor polisi Kota Poseidon.Mobil Charles dan Violet berhenti di luar. Devon berlari dari kejauhan, kemudian berkata, "Tuan Charles, Nyonya Griffin, akhirnya kalian sudah sampai!"Saat melihat Devon berkeringat dan wajahnya yang kuyu, Violet tahu kalau Howard pasti telah menimbulkan masalah di kantor polisi."Dia berada di dalam?""Ya, dia berada di dalam! Kumohon pada kalian, cepat bawa dia pergi. Aku benar-benar sudah nggak bisa bersabar!"Devon mengatup kedua tangannya ke arah Charles dan Violet. Dia seolah-olah sedang memuja Tuhan.Violet mengangkat alisnya dan berkata, "Ternyata Howard lumayan merepotkan.""Aku nggak masuk."Di samping, Charles sedang memutar kunci mobil di tangannya sambil berkata, "Kalau aku masuk, dia nggak akan mengucapkan sepatah kata pun.""Dia sendiri yang memintamu datang ke sini. Kamu benar-benar nggak mau masuk?""Aku malas melihatnya."Setelah mendengar kata-kata Charles, Violet tertawa. "Baiklah, aku mengerti."Di dalam kantor polisi, Howard e