Ini jauh lebih sedikit dari yang diharapkannya.Di dalam rumah, seorang pria mundur ketakutan. Namun, Charles sudah melempar pisau di tangannya ke arah pria itu. Sebelum pria itu sempat kabur, pisau yang lebih cepat darinya telah menancap di dinding.Pria itu berkeringat dingin karena ketakutan.Charles berjalan mendekat, lalu dia menendang pria itu dengan mudah."Aku akan menghitung sampai tiga. Panggil Barry keluar," kata Charles dengan nada sinis.Dia mengangkat kakinya, lalu menginjak dada pria itu."Satu.""Dua.""Ngapain kamu mempersulitnya?"Suara seseorang yang datang dari seberang mencapai telinga Charles.Charles mendongak, lalu dia benaran melihat Barry sedang berdiri di sana.Dia tahu Barry menyukai ketenangan. Dia tidak pernah suka pergi ke tempat yang ramai. Selain itu, Barry memiliki sangat banyak musuh. Begitu Charles menyebarkan informasi kalau Barry berada di Kota Poseidon, orang-orang itu langsung berusaha datang ke Kota Poseidon.Selama dia menemukan daerah pinggira
Barry tidak mengelak, tapi peluru itu tidak mengenai tubuhnya, melainkan melewati telinganya.Daun telinga Barry berdarah.Barry seolah-olah telah menemukan rahasia tentang Charles. Dia berkata, "Kamu benar-benar nggak memberitahunya. Charles, kamu itu pengecut. Kalau Violet tahu kamu memiliki penyakit itu, cintamu kepadanya jelas berbeda dari yang dibayangkannya. Apa dia akan masih mencintaimu?"Tatapan mata Charles menjadi makin sinis setiap kata yang diucapkan Barry.Barry lanjut berkata, "Dengar-dengar Nona Violet sangat pemilih soal hubungan. Kalau dia tahu hubungan kalian hanya lelucon selama setahun lebih ini, apa dia akan membuatmu meninggalkannya dan membencimu selamanya?""Sepertinya kamu benar-benar ingin mati."Tidak ada jejak senyuman lagi di wajah Charles.Orang-orang di samping langsung bisa merasakan niat membunuh Charles. Anak buah segera mendekat untuk menahan tangan Charles, kemudian dia berkata, "Tuan! Jangan dengarkan dia! Dia cuman sengaja membuatmu marah! Kalau d
"Alat pacu jantung! Cepat! Tingkatkan tegangan listriknya!""Dokter! Pasien mengalami pendarahan hebat! Darah tipe A baru saja diambil dari bank darah!"Seluruh tangan perawat magang itu berlumuran darah. Dia bahkan gemetaran saat berbicara.Bau darah memenuhi ruang operasi.Dia tidak pernah melihat darah sebanyak ini.Pada saat ini, sebuah pikiran terlintas di benaknya.Siapa yang mengambil darah tipe A dari bank darah?Wanita yang sedang berbaring di ranjang rumah sakit ini memiliki wajah pucat dan bibir kering. Penglihatannya pun mulai kabur. "Romeo ....""Apa?""Romeo ...."Kali ini perawat magang itu mendengarnya. Nama yang dipanggil oleh wanita lemah ini adalah Romeo Fernandez.Romeo adalah presiden bisnis paling berkuasa di Kota Poseidon.Dokter itu hampir pingsan. Dia salah menekan nomor tiga kali sebelum akhirnya dia menelepon nomor yang benar. Dia segera berkata kepada orang di ujung telepon, "Tuan Romeo, Nyonya mengalami pendarahan hebat. Tapi, darah di bank darah telah diam
Romeo mengikuti arah pandangan Levi.Di dalam kerumunan, gaun merah itu terlihat dengan sangat mencolok.Violet mengenakan gaun panjang berwarna merah anggur. Setiap gerak-gerik serta senyumannya seolah-olah mampu menyentuh hati orang-orang. Kamera media menyorot Violet dan untuk sesaat Violet seperti bintang populer yang sedang berjalan di karpet merah.Violet?Beberapa saat kemudian, Romeo baru sadar kalau itu Violet.Dulu Violet selalu menyukai riasan tipis dan pakaian anggun. Ini pertama kalinya Romeo melihat Violet berdandan seperti ini.Raut wajah Evelyn tampak masam. Ini pertama kalinya dia melihat Violet.Dibandingkan dengan Violet yang menawan dan seksi, dia terlihat terlalu membosankan dan seperti siswa di bawah umur yang belum dewasa."Kak Violet ... sangat cantik."Nada Evelyn terdengar agak iri.Violet juga sudah melihat Romeo dan Evelyn. Dia pun langsung berjalan ke arah mereka.Evelyn mengira Violet yang tidak tahu apa-apa akan merasa canggung ketika dia melihat Evelyn d
Karena drama kecil itu, Romeo hanya fokus pada Violet dan dia sama sekali tidak menghiraukan Evelyn.Setelah pelelangan berakhir, Violet bersiap-siap untuk pergi. Namun, dia bertemu dengan Romeo dan Evelyn."Violet, kalau kamu nggak mengerti tentang properti, jangan membuat masalah."Romeo sama sekali tidak segan-segan menegur Violet.Evelyn juga berkata, "Ya, Kak Violet. Perbuatanmu sudah merugikan Grup Fernandez sebanyak 20 triliun."Violet tertawa sebelum dia membalas, "Nona Evelyn sudah salah paham. Aku yang mau membeli tanah itu. Apa hubungannya dengan Grup Fernandez?"Evelyn berkata, "Tapi, itu 20 triliun ....""Hanya 20 triliun. Itu angka kecil bagi kami, apalagi bagi Nona Violet."Muncul suara William dari kejauhan. "Benar 'kan, Nona Violet?"Violet melihat Charles yang berdiri di sebelah William, kemudian dia juga berkata dengan tenang, "Hanya 20 triliun. Itu cuman untuk bermain-main."Dalam sekejap, ekspresi Evelyn menjadi masam.Bagi Romeo, 20 triliun bukanlah apa-apa dan an
Dalam sekejap, ruangan menjadi hening. Beberapa detik kemudian, Charles tersenyum dan berkata, "Nyonya Fernandez, nggak boleh memfitnah orang baik, loh.""Benar. Kita semua adalah pengusaha yang bersih," ucap William dengan serius kepada Violet."Apa kalian adalah pengusaha yang bers atau bukan, itu bukan tergantungku. Tapi, aku merasa seharusnya Romeo tertarik."Violet berkata dengan tenang, "Aku hanyalah nona muda yang nggak tahu apa-apa, tapi Romeo berbeda. Kalau aku memberi tahu apa yang barusan kukatakan kepada Romeo, apa itu akan menarik perhatiannya?""Kamu terlalu licik!"William tidak bisa menahan amarahnya.Violet menatap Charles dengan serius dan berkata, "Aku nggak akan bertele-tele. Pinjamkan aku 16 triliun dan aku akan mengembalikan uangmu serta bunganya dalam tiga tahun."William membelalakkan matanya. "Yang benar saja? Apa kamu tahu berapa bunga 16 triliun tiga tahun kemudian? Kalau kamu nggak bisa mengembalikannya, kami rugi 16 triliun. Kamu adalah istrinya Romeo, nant
Senyuman di wajah Evelyn langsung menjadi tegang."Kenapa?""Malam ini Tuan Romeo mau membawa Nyonya Fernandez, jadi Nona Evelyn nggak usah ikut."Evelyn memaksakan seulas senyuman sambil berkata, "Ternyata dia membawa Nyonya Fernandez, ya .... Syukurlah. Aku memang nggak mau pergi ....""Itu bagus."Evelyn mencengkeram ponselnya yang sudah mati dan menggigit bibirnya.Teman-teman sekamarnya yang di belakang saling bertatapan."Evelyn, pacarmu nggak membatalkan janjinya denganmu, 'kan?""Dengar-dengar acara malam ini adalah pesta internasional. Bukankah kamu bilang pacarmu mengadakan pesta ini khusus untuk mengajakmu bertemu dengan beberapa pengusaha asing?"Evelyn memaksakan seulas senyuman ketika dia melihat beberapa tatapan curiga itu. "Dia punya satu tamu penting yang harus diajaknya. Aku nggak mau merepotkannya."Evelyn menundukkan kepalanya untuk melihat gaun yang sedang dia pegang dan ekspresinya terlihat sedikit masam.Selama ini Romeo tidak menyukai Violet, kenapa dia tiba-tib
Suara Evelyn sangat besar. Dalam sekejap, suasana menjadi hening.Saat Evelyn tersadar, mata semua orang sudah tertuju padanya.Itu termasuk Romeo dan Violet.Sekarang ini, semua orang merasa Evelyn adalah wanita yang kejam dan tidak berpendidikan.Tukang kebun itu membungkuk dan memungut satu per satu mawar yang di lantai. Mulutnya tidak berhenti meminta maaf.Raut wajah Evelyn langsung berubah menjadi masam ketika dia menyadari tatapan semua orang. Lalu, dia buru-buru mengubah ekspresinya. Dia berkata dengan perasaan bersalah, "Maaf, maaf. Aku terlalu panik. Kakek, kamu baik-baik saja, 'kan?"Violet yang berdiri tidak jauh telah melihat pemandangan itu.Meskipun Evelyn ingin memperbaiki kesalahannya, dia sudah terlambat. Dia begitu hanya akan membuat orang merasa dia sedang berpura-pura.Saat ini, Evelyn juga telah memperhatikan Violet yang berdiri di sebelah Romeo."Kenapa dia datang?"Romeo mengernyit.Violet melihat ekspresi Romeo. Sepertinya Romeo tidak tahu kalau Evelyn akan dat
Barry tidak mengelak, tapi peluru itu tidak mengenai tubuhnya, melainkan melewati telinganya.Daun telinga Barry berdarah.Barry seolah-olah telah menemukan rahasia tentang Charles. Dia berkata, "Kamu benar-benar nggak memberitahunya. Charles, kamu itu pengecut. Kalau Violet tahu kamu memiliki penyakit itu, cintamu kepadanya jelas berbeda dari yang dibayangkannya. Apa dia akan masih mencintaimu?"Tatapan mata Charles menjadi makin sinis setiap kata yang diucapkan Barry.Barry lanjut berkata, "Dengar-dengar Nona Violet sangat pemilih soal hubungan. Kalau dia tahu hubungan kalian hanya lelucon selama setahun lebih ini, apa dia akan membuatmu meninggalkannya dan membencimu selamanya?""Sepertinya kamu benar-benar ingin mati."Tidak ada jejak senyuman lagi di wajah Charles.Orang-orang di samping langsung bisa merasakan niat membunuh Charles. Anak buah segera mendekat untuk menahan tangan Charles, kemudian dia berkata, "Tuan! Jangan dengarkan dia! Dia cuman sengaja membuatmu marah! Kalau d
Ini jauh lebih sedikit dari yang diharapkannya.Di dalam rumah, seorang pria mundur ketakutan. Namun, Charles sudah melempar pisau di tangannya ke arah pria itu. Sebelum pria itu sempat kabur, pisau yang lebih cepat darinya telah menancap di dinding.Pria itu berkeringat dingin karena ketakutan.Charles berjalan mendekat, lalu dia menendang pria itu dengan mudah."Aku akan menghitung sampai tiga. Panggil Barry keluar," kata Charles dengan nada sinis.Dia mengangkat kakinya, lalu menginjak dada pria itu."Satu.""Dua.""Ngapain kamu mempersulitnya?"Suara seseorang yang datang dari seberang mencapai telinga Charles.Charles mendongak, lalu dia benaran melihat Barry sedang berdiri di sana.Dia tahu Barry menyukai ketenangan. Dia tidak pernah suka pergi ke tempat yang ramai. Selain itu, Barry memiliki sangat banyak musuh. Begitu Charles menyebarkan informasi kalau Barry berada di Kota Poseidon, orang-orang itu langsung berusaha datang ke Kota Poseidon.Selama dia menemukan daerah pinggira
Tanpa menunggu Tuan Besar Knowles selesai berbicara, Agnes sudah melarikan diri."Dasar putri sialan! Aku nggak mengizinkanmu pergi!"Pengurus rumah di sebelah berkata, "Tuan Besar, karena Nona Muda ingin pergi, membiarkannya mengalami beberapa hal juga baik bagi Nona Muda.""Dia hanya tahu membuat masalah untukku! Kota Poseidon sangat berbahaya. Bagaimana kalau sesuatu terjadi padanya?"Tuan Besar Knowles sangat marah sehingga dia mengetuk tongkatnya ke tanah. Kemudian, dia berkata, "Utus lebih banyak orang untuk mengawasi Agnes! Nggak boleh terjadi apa-apa pada Agnes!""Baik, Tuan Besar."Ketika pengurus rumah hendak memanggil orang, Tuan Besar Knowles tiba-tiba berubah pikiran dan berkata, "Tunggu.""Ada apa lagi, Tuan Besar?""Suruh orang kita nggak perlu mengawasi mereka lagi.""Kalau begitu, Tuan Muda dan Nona Muda akan dalam bahaya.""Karena mereka ingin mempunyai pengalaman, apa itu disebut pengalaman kalau nggak ada bahaya?"Tuan Besar Knowles merasa dia sudah terlalu memanjak
Saat Zoe mendengar itu, dia menjadi merasa bersalah. "Tuan Muda ....""Jadi, kalau kamu nggak membiarkanku keluar, aku akan memberi tahu orang kamu pernah mengompol di tempat tidur saat kamu berusia 12 tahun. Dan ketika kamu berusia 13 tahun dan datang mens untuk pertama kalinya, kamu menulis surat bunuh diri. Aku masih mengingat isinya sampai sekarang. Aku ....""Berhenti, berhenti!"Wajah Zoe tampak pucat, lalu dia berkata, "Mana ada Tuan Muda sepertimu! Kalau kamu berani membeberkan semua itu, kamu akan mati!""Zoe, kumohon padamu, aku benar-benar harus keluar! Aku Jacob, bukan Sherman! Aku ingin hidup untuk diriku sendiri. Violet dan yang lainnya sudah menganggapku sebagai teman, begitu juga denganku. Aku nggak bisa mengabaikan mereka dan malah bersembunyi sendirian di luar negeri! Kamu paling memahamiku. Kamu pasti akan setuju. Benar, 'kan?""Aku ...."Hati Zoe langsung tergoyah.Pada saat ini, Tuan Besar Knowles keluar dari kamar.Setelah melihat wajah tegas Tuan Besar Knowles, J
Di luar negeri, rumah Keluarga Knowles."Bukankah aku sudah bilang padamu? Bukannya aku nggak mau, tapi aku nggak bisa keluar!"Jacob berkata dengan murung, "Kamu nggak tahu bagaimana sifat ayahku! Kalau kamu benar-benar bisa menyelamatkanku, aku akan bilang kamu hebat! Halo? Halo? Romeo, katakan sesuatu!"Jacob menundukkan kepala untuk melihat layar ponselnya. Setelah memastikan Romeo sudah mematikan telepon mereka, baru Jacob melempar ponselnya ke tempat tidur dengan emosi.Dia sudah dikurung di rumah beberapa hari, tapi yang dipikirkan Romeo cuman Violet dan Violet! Kapan Romeo memikirkan Jacob?Kalau bukan untuk membantu Romeo mendekati Violet, Jacob juga tidak akan dikurung di rumah oleh ayah kandungnya sendiri.Setelah Jacob memikirkan itu, dia diam-diam mengeluarkan kepalanya dari pintu kamar. Saat Zoe yang sedang berdiri di luar pintu melihat Jacob keluar, dia segera menutup balik pintu tersebut. Dia sama sekali tidak peduli apa kepala Jacob akan terjepit atau tidak.Untungnya
Kemudian, Gwen melempar balik dompet dan kartu bank Nyonya Besar Fernandez. Dia berkata, "Nyonya Besar, tadi kamu yang bilang memberikan semuanya kepadaku. Aku pun menganggap uang itu sebagai tebusanmu kepada kami para anak muda."Nyonya Besar Fernandez merasa Gwen tidak tahu malu, tapi dia tidak menyangka ternyata Gwen sangat tidak tahu malu!Bisa-bisanya Gwen mengambil begitu banyak uang!Levi melihat Nyonya Besar Fernandez sudah murka, jadi dia berkata, "Nyonya Besar, lebih baik kita pergi dulu.""Nyonya Besar tenang saja. Setelah kalian membawa pergi traktor itu, kami pasti akan memperbaiki mobil Ferrari-mu yang bannya kempes. Tapi, setelah kami mengembalikannya, aku nggak tahu apa Nyonya Besar masih berani menggunakannya atau nggak."Gwen sudah membuat Nyonya Besar Fernandez sangat marah sehingga dia merasa pusing.Untuk menghentikan Gwen dari mengatakan kata-kata yang lebih buruk, Levi segera memapah Nyonya Besar Fernandez masuk ke dalam traktor.Traktor kecil ini hanya bisa memu
"Nyonya Besar ...."Levi tercengang.Nyonya Besar Fernandez selalu mementingkan harga diri. Dia tidak pernah begini marah.Kalau Nyonya Besar Fernandez pergi naik traktor ini, ini lebih menyiksa daripada dia dibunuh.Namun, pada saat ini Nyonya Besar Fernandez malah setuju!"Diam. Apa yang bisa kita lakukan kalau kita menolak? Apa kita benar-benar harus berjalan kaki pulang?"Wajah Nyonya Besar Fernandez tampak sangat masam.Kalau menyuruhnya berjalan sejauh dua kilometer di cuaca seperti ini dan dengan sepatu hak tinggi, itu sama dengan menginginkan nyawanya!Apa yang bisa dilakukan Nyonya Besar Fernandez meskipun dia menolak saat ini?Levi pun hanya bisa berkata, "Baik, Nyonya Besar."Ketika William hendak menyerahkan traktor kepada kedua orang itu, Gwen malah melirik William.Saat William melihat itu, dia membatalkan niatnya.Nyonya Besar Fernandez bertanya, "Apa lagi yang kamu mau?""Nggak apa-apa, sih. Hanya saja, aku dan Nyonya Besar Fernandez bukan teman dan juga bukan musuh. Ka
"Nyonya Besar, apa yang Anda katakan? Bagaimana mungkin Nona Violet melakukan hal seperti ini? Mungkin ban mobil kalian nggak sengaja kempes di jalan.""Kalau begitu, kenapa kalian diam saja? Cepat siapkan mobil untuk antar kami pulang!"Cuaca sedang panas dan mobilnya sudah rusak kini. Jangan-jangan Violet tidak ingin mereka pulang?Satpam itu berkata dengan ekspresi dilema, "Nyonya Besar, maaf sekali. Tuan kami sudah keluar hari ini. Semua mobil telah dibawa pergi. Kami benar-benar nggak memiliki mobil untuk mengantar Anda pulang.""Keluarga Edris begitu besar, tapi kalian nggak memiliki satu mobil pun?"Ekspresi Nyonya Besar Fernandez menjadi makin masam.Hari ini dia sudah sakit hati karena dia menyerahkan semua tabungannya kepada Violet. Sekarang dia malah mengalami kejadian buruk seperti ini. Dia benar-benar sudah tidak bisa menahan emosinya.Satpam itu berkata, "Nyonya Besar, tuan kami sangat hemat. Saya benar-benar minta maaf. Kalian berdua bisa berjalan ke jalan besar untuk me
Di Kediaman Edris."Ini semua tabunganku. Kapan aku bisa mendapatkan 10% sahamku?"Saat ini, Nyonya Besar Fernandez sudah mengambil semua hartanya dan meletakkannya di depan Violet.Violet melirik koleksi yang mengagumkan di depannya, lalu dia mengangkat alisnya dan berkata, "Semua orang bilang nggak ada yang lebih memahami perhiasaan daripada Nyonya Besar Fernandez di Kota Poseidon. Koleksi-koleksimu sepanjang hidup ini benar-benar mencengangkan.Violet tersenyum, tapi kata-kata itu membuat ekspresi Nyonya Besar Fernandez makin masam.Violet mengambil salah satu barang koleksi di atas meja, lalu dia tersenyum dengan cerah dan berkata, "Aku langsung tahu kalau gelang ini sangat berharga. Bagaimanapun juga, harga paling rendahnya pasti 16 atau 20 miliar. Nyonya Besar benar-benar memiliki selera yang bagus."Nyonya Besar Fernandez tentu saja bisa mendengar sindiran dalam nada Violet. Dia pun berkata, "Ya, ini semua barang-barang bagus. Tapi, sekarang semuanya sudah menjadi milikmu."Viol