"Masalah? Apa yang terjadi?"Saat Jacob keluar dari dapur, dia sedang memakan kaki ayam.Agnes mengangkat ponselnya, lalu berkata dengan cemas, "Papi nggak mengangkat teleponku!""..."Jacob terdiam dan memutar bola matanya. Dia berkata, "Apa nggak mengangkat teleponmu adalah hal yang sangat mengherankan? Ayah juga nggak pernah mengangkat teleponku!""Apa aku sama denganmu? Papi paling menyayangiku! Dia nggak pernah nggak mengangkat teleponku!"Agnes sangat gelisah sehingga dia hampir menangis.Violet bertanya, "Mungkin kebetulan dia nggak melihat teleponmu?""Nggak mungkin! Papi nggak pernah jauh-jauh dari ponselnya. Semalam dia nggak mengangkat teleponku. Besok paginya seharusnya dia meneleponku kembali! Tapi, ketika aku meneleponnya sekarang, dia masih nggak mengangkat teleponku!""Kalau begitu, telepon ke rumah!"Jacob langsung mengeluarkan ponselnya. Dia menelepon telepon rumah. Nada sambung hanya berbunyi sekali sebelum ada yang mengangkat telepon di ujung. "Halo, ini Kediaman Kn
Tuan Besar Knowles menggelengkan kepalanya.Putri Keluarga Gloria sangat cantik, sayangnya Sherman kurang beruntung.Di sini.Agnes dan Jacob bergegas ke bandara.Violet terus merasa ada yang aneh dengan penyakit Tuan Besar Knowles.Tuan Besar Knowles jelas-jelas tampak sehat terakhir kali mereka bertemu.Kenapa dia bisa mendadak sakit?"Violet, kamu mau makan atau nggak? Berhenti menekan nasi dengan sendokmu. Nasi yang bagus-bagus sudah menjadi lengket!"Howard yang berada di seberang mengerutkan alisnya.Violet tersadar. Dia melihat nasinya sudah penyot-penyot.Charles mengambilkan sayur untuk Violet sambil berkata pada Howard, "Makan nasimu sendiri. Nggak usah ikut campur.""..."Howard merasa kesal, tapi dia tidak bisa melawan.Glenn berlari masuk dari luar, kemudian berkata, "Bos, kami menemukan terowongan di bawah Hotel Grand. Ujung terowongan adalah sebuah gereja.""Gereja?""Itu gereja besar di Jalan Trump. Pada siang hari, akan ada pendeta yang memberikan khotbah di sana.""Kh
Kota Oaker, di luar gereja.Howard bersandar di mobilnya sambil menyalakan rokok. Lalu, Glenn membawa orang-orang untuk mengunci gereja.Howard bertanya, "Apa kalian menemukan sesuatu?"Glenn meminta anak buahnya mengangkat beberapa kotak ke sini. Di dalam ada jubah hitam dan beberapa topeng putih yang seperti dalam drama.Tidak ada yang lain selain itu.Howard mengernyit dan berkata, "Ini saja?""Ini saja."Howard menghela napas berat, lalu dia menoleh ke Violet yang di dalam mobil dan bertanya, "Apa ini yang kamu bilang?"Violet menatap topeng di tangan Howard. Topeng itu sesuai dengan ingatannya. Violet pun mengangguk dan berkata, "Ya.""Simpan. Bawa pergi barang-barang ini.""Tuan Howard, kamu benar-benar hebat.""Lumayan.""Aku nggak sedang memujimu."Violet mengira entah ada hal penting apa karena Howard memanggilnya pagi-pagi. Ternyata mereka hanya pergi mengunci gereja ini.Violet bertanya, "Apa Tuan Howard nggak pernah mempertimbangkan kalau kamu mengunci gereja itu pada saat
"Alat pacu jantung! Cepat! Tingkatkan tegangan listriknya!""Dokter! Pasien mengalami pendarahan hebat! Darah tipe A baru saja diambil dari bank darah!"Seluruh tangan perawat magang itu berlumuran darah. Dia bahkan gemetaran saat berbicara.Bau darah memenuhi ruang operasi.Dia tidak pernah melihat darah sebanyak ini.Pada saat ini, sebuah pikiran terlintas di benaknya.Siapa yang mengambil darah tipe A dari bank darah?Wanita yang sedang berbaring di ranjang rumah sakit ini memiliki wajah pucat dan bibir kering. Penglihatannya pun mulai kabur. "Romeo ....""Apa?""Romeo ...."Kali ini perawat magang itu mendengarnya. Nama yang dipanggil oleh wanita lemah ini adalah Romeo Fernandez.Romeo adalah presiden bisnis paling berkuasa di Kota Poseidon.Dokter itu hampir pingsan. Dia salah menekan nomor tiga kali sebelum akhirnya dia menelepon nomor yang benar. Dia segera berkata kepada orang di ujung telepon, "Tuan Romeo, Nyonya mengalami pendarahan hebat. Tapi, darah di bank darah telah diam
Romeo mengikuti arah pandangan Levi.Di dalam kerumunan, gaun merah itu terlihat dengan sangat mencolok.Violet mengenakan gaun panjang berwarna merah anggur. Setiap gerak-gerik serta senyumannya seolah-olah mampu menyentuh hati orang-orang. Kamera media menyorot Violet dan untuk sesaat Violet seperti bintang populer yang sedang berjalan di karpet merah.Violet?Beberapa saat kemudian, Romeo baru sadar kalau itu Violet.Dulu Violet selalu menyukai riasan tipis dan pakaian anggun. Ini pertama kalinya Romeo melihat Violet berdandan seperti ini.Raut wajah Evelyn tampak masam. Ini pertama kalinya dia melihat Violet.Dibandingkan dengan Violet yang menawan dan seksi, dia terlihat terlalu membosankan dan seperti siswa di bawah umur yang belum dewasa."Kak Violet ... sangat cantik."Nada Evelyn terdengar agak iri.Violet juga sudah melihat Romeo dan Evelyn. Dia pun langsung berjalan ke arah mereka.Evelyn mengira Violet yang tidak tahu apa-apa akan merasa canggung ketika dia melihat Evelyn d
Karena drama kecil itu, Romeo hanya fokus pada Violet dan dia sama sekali tidak menghiraukan Evelyn.Setelah pelelangan berakhir, Violet bersiap-siap untuk pergi. Namun, dia bertemu dengan Romeo dan Evelyn."Violet, kalau kamu nggak mengerti tentang properti, jangan membuat masalah."Romeo sama sekali tidak segan-segan menegur Violet.Evelyn juga berkata, "Ya, Kak Violet. Perbuatanmu sudah merugikan Grup Fernandez sebanyak 20 triliun."Violet tertawa sebelum dia membalas, "Nona Evelyn sudah salah paham. Aku yang mau membeli tanah itu. Apa hubungannya dengan Grup Fernandez?"Evelyn berkata, "Tapi, itu 20 triliun ....""Hanya 20 triliun. Itu angka kecil bagi kami, apalagi bagi Nona Violet."Muncul suara William dari kejauhan. "Benar 'kan, Nona Violet?"Violet melihat Charles yang berdiri di sebelah William, kemudian dia juga berkata dengan tenang, "Hanya 20 triliun. Itu cuman untuk bermain-main."Dalam sekejap, ekspresi Evelyn menjadi masam.Bagi Romeo, 20 triliun bukanlah apa-apa dan an
Dalam sekejap, ruangan menjadi hening. Beberapa detik kemudian, Charles tersenyum dan berkata, "Nyonya Fernandez, nggak boleh memfitnah orang baik, loh.""Benar. Kita semua adalah pengusaha yang bersih," ucap William dengan serius kepada Violet."Apa kalian adalah pengusaha yang bers atau bukan, itu bukan tergantungku. Tapi, aku merasa seharusnya Romeo tertarik."Violet berkata dengan tenang, "Aku hanyalah nona muda yang nggak tahu apa-apa, tapi Romeo berbeda. Kalau aku memberi tahu apa yang barusan kukatakan kepada Romeo, apa itu akan menarik perhatiannya?""Kamu terlalu licik!"William tidak bisa menahan amarahnya.Violet menatap Charles dengan serius dan berkata, "Aku nggak akan bertele-tele. Pinjamkan aku 16 triliun dan aku akan mengembalikan uangmu serta bunganya dalam tiga tahun."William membelalakkan matanya. "Yang benar saja? Apa kamu tahu berapa bunga 16 triliun tiga tahun kemudian? Kalau kamu nggak bisa mengembalikannya, kami rugi 16 triliun. Kamu adalah istrinya Romeo, nant
Senyuman di wajah Evelyn langsung menjadi tegang."Kenapa?""Malam ini Tuan Romeo mau membawa Nyonya Fernandez, jadi Nona Evelyn nggak usah ikut."Evelyn memaksakan seulas senyuman sambil berkata, "Ternyata dia membawa Nyonya Fernandez, ya .... Syukurlah. Aku memang nggak mau pergi ....""Itu bagus."Evelyn mencengkeram ponselnya yang sudah mati dan menggigit bibirnya.Teman-teman sekamarnya yang di belakang saling bertatapan."Evelyn, pacarmu nggak membatalkan janjinya denganmu, 'kan?""Dengar-dengar acara malam ini adalah pesta internasional. Bukankah kamu bilang pacarmu mengadakan pesta ini khusus untuk mengajakmu bertemu dengan beberapa pengusaha asing?"Evelyn memaksakan seulas senyuman ketika dia melihat beberapa tatapan curiga itu. "Dia punya satu tamu penting yang harus diajaknya. Aku nggak mau merepotkannya."Evelyn menundukkan kepalanya untuk melihat gaun yang sedang dia pegang dan ekspresinya terlihat sedikit masam.Selama ini Romeo tidak menyukai Violet, kenapa dia tiba-tib
Kota Oaker, di luar gereja.Howard bersandar di mobilnya sambil menyalakan rokok. Lalu, Glenn membawa orang-orang untuk mengunci gereja.Howard bertanya, "Apa kalian menemukan sesuatu?"Glenn meminta anak buahnya mengangkat beberapa kotak ke sini. Di dalam ada jubah hitam dan beberapa topeng putih yang seperti dalam drama.Tidak ada yang lain selain itu.Howard mengernyit dan berkata, "Ini saja?""Ini saja."Howard menghela napas berat, lalu dia menoleh ke Violet yang di dalam mobil dan bertanya, "Apa ini yang kamu bilang?"Violet menatap topeng di tangan Howard. Topeng itu sesuai dengan ingatannya. Violet pun mengangguk dan berkata, "Ya.""Simpan. Bawa pergi barang-barang ini.""Tuan Howard, kamu benar-benar hebat.""Lumayan.""Aku nggak sedang memujimu."Violet mengira entah ada hal penting apa karena Howard memanggilnya pagi-pagi. Ternyata mereka hanya pergi mengunci gereja ini.Violet bertanya, "Apa Tuan Howard nggak pernah mempertimbangkan kalau kamu mengunci gereja itu pada saat
Tuan Besar Knowles menggelengkan kepalanya.Putri Keluarga Gloria sangat cantik, sayangnya Sherman kurang beruntung.Di sini.Agnes dan Jacob bergegas ke bandara.Violet terus merasa ada yang aneh dengan penyakit Tuan Besar Knowles.Tuan Besar Knowles jelas-jelas tampak sehat terakhir kali mereka bertemu.Kenapa dia bisa mendadak sakit?"Violet, kamu mau makan atau nggak? Berhenti menekan nasi dengan sendokmu. Nasi yang bagus-bagus sudah menjadi lengket!"Howard yang berada di seberang mengerutkan alisnya.Violet tersadar. Dia melihat nasinya sudah penyot-penyot.Charles mengambilkan sayur untuk Violet sambil berkata pada Howard, "Makan nasimu sendiri. Nggak usah ikut campur.""..."Howard merasa kesal, tapi dia tidak bisa melawan.Glenn berlari masuk dari luar, kemudian berkata, "Bos, kami menemukan terowongan di bawah Hotel Grand. Ujung terowongan adalah sebuah gereja.""Gereja?""Itu gereja besar di Jalan Trump. Pada siang hari, akan ada pendeta yang memberikan khotbah di sana.""Kh
"Masalah? Apa yang terjadi?"Saat Jacob keluar dari dapur, dia sedang memakan kaki ayam.Agnes mengangkat ponselnya, lalu berkata dengan cemas, "Papi nggak mengangkat teleponku!""..."Jacob terdiam dan memutar bola matanya. Dia berkata, "Apa nggak mengangkat teleponmu adalah hal yang sangat mengherankan? Ayah juga nggak pernah mengangkat teleponku!""Apa aku sama denganmu? Papi paling menyayangiku! Dia nggak pernah nggak mengangkat teleponku!"Agnes sangat gelisah sehingga dia hampir menangis.Violet bertanya, "Mungkin kebetulan dia nggak melihat teleponmu?""Nggak mungkin! Papi nggak pernah jauh-jauh dari ponselnya. Semalam dia nggak mengangkat teleponku. Besok paginya seharusnya dia meneleponku kembali! Tapi, ketika aku meneleponnya sekarang, dia masih nggak mengangkat teleponku!""Kalau begitu, telepon ke rumah!"Jacob langsung mengeluarkan ponselnya. Dia menelepon telepon rumah. Nada sambung hanya berbunyi sekali sebelum ada yang mengangkat telepon di ujung. "Halo, ini Kediaman Kn
"Charles?"Violet bangkit dengan mengantuk. Dia mengangkat kepala untuk melihat jam di dinding. Sudah jam setengah satu.Karena kemarin kelelahan, dia tidur sampai siang hari.Violet membuka pintu kamar, lalu berjalan keluar. Dia melihat Charles sedang membuat makan siang di dapur lantai satu.Sepertinya yang lainnya belum bangun. Violet tersenyum melihat Charles, lalu dia berkata, "Lukamu belum sembuh, tapi kamu sudah buru-buru membuat makan siang untukku?"Charles berjalan keluar sambil mengangkat sebuah pot. Dia berkata, "Berbaringlah sebentar lagi. Hidangan lainnya akan segera siap."Violet turun dari lantai dua. Dia memeluk Charles, kemudian semua rasa lelahnya menghilang. "Charles, aku sangat lelah. Beri aku paha ayam nanti.""Oke."Charles menepuk kepala Violet. Saat ini Jacob keluar dari kamar tidurnya. "Siapa yang merebus ayam? Wangi sekali!"Jacob langsung melihat dua orang yang sedang berpelukan di lantai satu. Wajahnya menjadi canggung dan memerah. Dia mengarahkan matanya k
Saat ini, di rumah Keluarga Lionel."Kak! Kamu nggak tahu betapa mengerikannya hari ini! Orang-orang itu menginginkan nyawa kami! Banyak orang yang menghilang! Kamu cepat memberi tahu Papi. Suruh Papi membantuku menangkap orang-orang itu!"Agnes menarik-narik lengan Jacob sambil merengek.Jacob sudah sedikit sakit kepala karena rengekan Agnes. Dia sudah sangat lelah karena dibangunin Agnes tengah-tengah malam. Yang paling parah adalah Agnes tidak berhenti mengomel di sebelahnya. Namun, alur ceritanya sama sekali tidak masuk akal dan dia tidak tahu apa yang telah terjadi."Kak! Katakan ya! Katakan ya!"Agnes menggoyang-goyang lengan Jacob. Jacob langsung berkata, "Hentikan!"Jacob sudah sepenuhnya sadar karena diguncang Agnes. "Nona, bagaimana kalau kamu memberitahuku dulu siapa orang-orang itu?"Dari tadi Agnes terus berkata mereka dan orang-orang itu. Setengah jam kemudian, Jacob masih belum tahu siapa mereka.Agnes berkata, "Pemimpinnya Megan.""Di mana Megan?""Sudah meninggal ...."
"Apa?"Apa hubungannya ini dengan Violet?Howard beranjak pergi sambil berkata pada Glenn, "Bereskan tempat ini. Kurung yang lainnya dan interogasi mereka baik-baik. Kalau kalian nggak bisa mendapatkan apa-apa, bunuh mereka.""Baik, Bos."Pada saat yang sama.Di luar Hotel Grand, Romeo sedang berjalan keluar sambil menyeret kakinya yang terluka parah. Ada jejak darah di sepanjang jalan menuju gedung apartemen di seberang Hotel Grand.Di dalam kamar apartemen, Wilson sudah tidur. Namun, dia terbangun oleh suara pintu terbuka yang keras. Dia langsung melompat berdiri dari sofa. Setelah dia menyadari orang yang bersandar di pintu adalah Romeo, dia buru-buru berjalan mendekat untuk memapah Romeo. "Astaga. Kenapa berdarah banyak sekali?"Wilson menghela napas. Menjadi seorang dokter benar-benar tidak mudah.Setelah pekerjaan di sana selesai, dia masih memiliki pekerjaan di tempat lain.Sebelumnya dia masih di Kota Poseidon, tapi kemudian dia dikirim ke luar negeri dan sekarang dia datang ke
"Aku tahu kamu membenci Lukas. Kalau suatu hari kamu memiliki kesempatan untuk membunuhnya, aku berharap kamu nggak melakukannya.""Jangan menasihati orang lain kecuali kamu pernah mengalaminya sendiri. Apa Nona Violet merasa aku harus menunjukkan belas kasihan hanya karena dia ayahku?""Aku berharap kamu nggak melakukannya bukan karena dia ayahmu, tapi karena dia binatang, sementara kamu manusia. Sungguh nggak pantas kamu menghancurkan hidupmu hanya karena seorang binatang. Kecuali ... kamu merasa sudah nggak ada gunanya kamu lanjut hidup. Kalau begitu, bunuh dia dan lampiaskan amarahmu. Tapi, aku percaya kamu masih ingin hidup. Jadi, setelah kamu sadar, kamu pasti akan menyesal ....""Jadi, kamu ingin aku melepaskannya dan membiarkannya hidup?""Siapa bilang kalau dia hidup, dia pasti akan baik-baik saja? Kematian barulah sebuah kebebasan. Selalu ada cara untuk menyiksa orang, 'kan?"...Saat ini Ella menatap Lukas yang sedang berlutut, tapi terus memikirkan cara untuk merampas pisau
Lukas menyadari kalau dia sudah salah bicara, jadi dia segera mengubah kata-katanya. "A ... aku benar-benar nggak tahu! Aku serius! Tuan Howard, aku sudah mengikutimu bertahun-tahun dan sangat setia padamu ....""Sangat setia?"Howard berkata, "Baiklah. Kalau begitu, kamu temani putrimu sekarang. Buktikan dengan kematianmu.""Apa?!"Lukas tidak menyangka Howard akan mengucapkan kata-kata seperti itu. Dia pun segera berkata, "Tuan Howard, bagaimanapun juga, aku adalah kepala Keluarga Romanov. Bagaimana kamu bisa memperlakukanku seperti ini? A ... apa kamu nggak takut aku menyebarkan semua perbuatanmu?!""Selama kamu masih hidup, kamu boleh mencobanya."Howard merentangkan kedua lengannya, lalu berkata, "Kalau aku takut padamu, maka aku ini lemah. Sebarkan saja. Mari kita lihat kamu dapat keluar dari sini dulu atau peluruku menembus kepalamu dulu?""Kamu ...."Lukas tentu tahu peluru Howard lebih cepat.Howard berkata, "Kalau kamu bilang siapa yang bekerja sama denganmu, aku masih bisa m
"Kamu ...."Howard tak bisa berkata-kata.Violet sudah memeluk leher Charles sambil melambaikan tangan ke arahnya.Di bawah, Agnes melirik Megan yang melompat dari atas dan sedang berbaring di atas genangan darah. Pada akhirnya, Agnes menghampirinya dan melihat tampang mantan temannya yang sudah tidak bisa dikenali. Agnes merobek sebagian kain gaun hitamnya, kemudian menutupi wajah Megan dengannya.Dulu dia selalu menganggap Megan sebagai teman satu-satunya.Meskipun sekarang dia tahu kalau temannya ini tidak pernah menganggapnya ....Apa gunanya Agnes membenci orang?Itu hanya berarti kamu tidak bisa melepaskannya.Agnes menyeka air matanya, kemudian pergi bersama Charles dan Violet.Di dalam aula, Howard melihat ketiga orang yang sudah pergi itu. Dia langsung sedikit marah. "Semuanya pergi? Mereka meninggalkanku sendirian di sini untuk membereskannya? Apa ini pantas?""Bos, saya merasa ini sangat nggak pantas. Bagaimana kalau kita juga kemba ...."Sebelum Glenn dapat mengucapkan kata