"Sudah malam, ayo masuk," ajak Adrian. "Tapi Abimanyu masih di apartemen.""Dia belum pulang?""Belum, dia katanya mau tidur di apartemen. Gimana dong?"Helaan nafas berat keluar lewat celah bibir Adrian, jadi merasa kesal mendengar itu. Memang sih Abimanyu yang membayar apartemen itu, jadi bebas mau tidur di sana juga. Tetapi Adrian tidak suka karena nanti Abi akan terus mendekati Kayla. "Kamu mau tidur berdua dengan dia?" tanya Adrian. "Aku gak mau, aku selalu gak nyaman kalau berduaan dengan Abi," ungkap Kayla jujur, "Saat di Surabaya juga, aku gak tahu kalau ternyata dia hanya pesan satu kamar.""Terus apa yang terjadi saat kalian tidur satu kamar?" Adrian tidak mau terus dihinggapi rasa penasaran dan cemburu, jadi lebih baik ditanyakan langsung saja. "Kami gak ngelakuin apa-apa, hanya memang tidur seranjang."Kayla menatap wajah Adrian, bisa melihat sorot matanya yang menjadi sendu. Kayla kali ini yang membawa tangan Adrian dan menggenggamnya erat, Ia tahu pasti berat bagi Ad
Kayla memilih tidak membukakan pintu dulu, Ia segera menghampiri Abimanyu yang sedang minum kopi di meja makan. Melihatnya yang menunjuk-nunjuk pintu tanpa mengatakan apapun, membuat Abimanyu bingung. "Kamu kenapa?" tanya Abi. "Itu di depan, ada Bu Bella."Kedua mata Abimanyu langsung terbelak, "Serius kamu?!" pekiknya."Iya, bagaimana ini?""Ck kenapa dia ke sini sih?"Kayla juga bingung kenapa Bella mendatangi apartemennya pagi-pagi begini, apa karena Abimanyu yang tidak pulang semalam dan menganggap menginap di sini? Bukankah Bella sudah tidak curiga lagi? "Ada apa ini?" tanya Adrian baru datang. Perhatian dua orang itu langsung teralih pada Adrian, Kayla yang terpikirkan sesuatu langsung mendekati suaminya itu. Kayla lalu menceritakan jika di depan ada Bella, ternyata Adrian pun sama terkejut nya. "Beneran dia di sini?" tanya Adrian. "Iya, kayanya dia nyariin Abimanyu," jawab Kayla, "Gimana ini?"Kalau Bella sampai tahu Abimanyu ada di sini tentu akan sangat curiga. Jika mem
Kayla sudah diberitahu Adrian jika hari ini pria itu ada demo masak di Mall terkenal yang ada di Jakarta. Siang itu saat jam istirahat, Kayla akan pergi ke sana. Hanya sendirian. Kayla sengaja tidak memberitahu Adrian karena ingin kejutan. "Wah ramai juga ternyata," gumam Kayla melihat sekitar. Ada banyak stand makanan, wangi masakan pun yang beragam membuat semua orang pasti merasa tergiur. Kayla mencoba memperhatikan sekitar dengan jeli mencari keberadaan Adrian. Ternyata cukup sulit, tapi akhirnya Kayla menemukannya juga. "Adrian," panggilnya. Pria tampan yang sedang melayani para pembeli langsung mengalihkan pandangan padanya. Saat pandangan mereka bertemu, langsung membalas senyuman. Adrian memilih menghentikan sejenak kerjanya lalu menghampirinya. "Kay, kok gak bilang sih mau kesini?" tanya Adrian. "Hehe iya, sengaja biar kejutan.""Makasih ya sudah kesini.""Iya, aku juga malahan pengen banget lihat kamu demo masak di sini. Ternyata beneran seru, banyak orang ya.""Iya, m
Adrian melihat jam tangannya, waktu berjalan dengan cepat. Pria itu kembali menatap perempuan yang duduk di depannya. Padahal masih ingin berlama-berlama berduaan dengan Kayla, tapi mereka harus melanjutkan pekerjaan. "Kamu dikasih izin berapa lama sama Abimanyu?" tanya Adrian. "Sepuluh menit lagi aku harus sudah di kantor," jawab Kayla, "Huft padahal di sini seru banget.""Besok hari terakhir, pasti lebih seru.""Iya, semoga aja Abi ngasih aku izin lagi.""Ya sudah, mau pulang sekarang?""Iya, kamu juga harus lanjut masak ya?""Hm, pelanggan makin siang makin ramai."Kayla lalu menepuk pelan tangannya yang berada di atas meja, "Semangat ya kerjanya," ucapnya. "Iya, kamu juga," balas Adrian. Kayla tidak di antar Adrian sampai ke depan Mall, pria itu sudah habis jam istirahat dan harus lanjut bekerja. Ia tidak masalah, bukan perempuan manja juga. Kayla harus cepat-cepat sampai di kantor, apalagi sebentar lagi ada meeting. "Dari mana kamu, kenapa baru datang?" tanya Abimanyu yang b
Besok siangnya lagi Kayla berencana pergi ke Mall mengunjungi Adrian. Ia sudah tidak sabar dari pagi ingin cepat pergi. Tetapi sebelum itu, tentu Kayla harus meminta izin dahulu dari Abimanyu. Setelah mengetuk pintu ruangannya, pria itu pun mengizinkan masuk. "Ada apa?" tanya Abimanyu tanpa menatap, terlihat fokus sekali dengan komputernya. "Em Mas aku mau keluar sebentar ya.""Mau kemana? Makan siang?""Iya, temen dari kantor lain ngajak makan siang di luar.""Perempuan atau laki-laki?""Perempuan, boleh ya?"Bukannya mendapat jawaban, Kayla malah dibuat bingung melihat Abimanyu yang tertawa terbahak. Ada apa? Saat pria itu beranjak dari duduknya mendekatinya, perasaan Kayla seketika itu juga tidak nyaman. "Kamu sudah pintar sekarang ya bohong, itu berarti kamu memang sering bohong sama saya," ucap Abi. "Maksud Mas apa?""Kamu pikir saya bisa kamu bodohi hah? Ingat Kayla, saya itu punya segalanya." Adrian mencengkram dagu Kayla, "Kamu berani bohong sama saya hanya karena dia."Ka
"Aku pulang," teriak Adrian memasuki apartemennya. Tetapi pria itu tidak menemukan keberadaan sang istri, membuatnya bingung. Adrian lalu mengeceknya di kamar, dan ternyata benar Kayla ada di sana. Tetapi sepertinya belum menyadari kehadirannya, apalagi posisi tubuhnya membelakangi. Dengan langkah pelan Adrian pun mendekati, berusaha tidak menimbulkan suara. Tadinya ingin Adrian kaget, tapi saat melihat apa yang sedang perempuan itu lakukan membuatnya tidak melanjutkan aksinya. "Kamu lagi apa?""Astaga!" pekik Kayla terkejut. Saat menolehkan kepala, terlihat Adrian di belakangnya membuatnya berbalik, "Adrian ih ngagetin!""Maaf, habisnya kamu fokus banget. Gak sadar aku pulang.""Iya, gak kedengeran."Adrian lalu membawa tangan kanan Kayla untuk melihatnya lebih jelas, kedua matanya terbelak melihat lebam bekas cengkraman di pergelangan tangannya. Kali ini terlihat lebih parah, Adrian bisa langsung merasakan jika itu sakit. "Ini kenapa?" tanya Adrian. "Gak papa," elak Kayla berus
Kali ini Kayla yang bangun lebih dulu. Saat membuka matanya, pemandangan yang pertama Ia lihat adalah wajah tampan yang sedang tertidur lelap. Kayla tersenyum melihat Adrian yang sampai mendengkur kecil di dekatnya. Sebelah tangan Kayla terangkat mengusap pipi pria itu. Ya, mereka tidur seranjang malam tadi. Tidak ada yang lebih, hanya tidur bersama saja. Awalnya memang gugup, tapi ternyata sangat nyaman. "Adrian bangun, sudah pagi," ucap Kayla pelan. "Jam berapa sekarang?" tanya Adrian dengan mata masih tertutup. "Hampir jam enam, untung aja kita gak kesiangan."Adrian malah mengeratkan pelukannya di pinggang Kayla, yang otomatis membuat posisi berbaring mereka semakin dekat. Saat kening keduanya bertemu, langsung bisa merasakan deru nafas yang menyapu wajah. "Pagi ini rasanya aku malas melakukan apapun, mau tidur terus aja di sini bareng kamu," ucap Adrian. Kayla terkekeh kecil, "Aku juga sama, tapi kayanya kita harus bangun.""Gimana tidur kamu tadi malam?""Nyenyak, ngerasa
Hari berjalan dengan cepat, langit kini sudah berganti menjadi gelap. Terlihat pasangan suami istri itu yang sedang bersiap berangkat ke rumah Abimanyu menerima undangan makan malamnya. Setelah dirasa siap, langsung keluar dari kamar masing-masing. "Kamu cantik banget," puji Adrian sambil mendekati. "Makasih, tapi malahan aku sengaja gak pakai make up terlalu tebal.""Gak pakai make up juga kamu tetap cantik.""Kamu bisa saja."Kayla langsung memeluk pinggang Adrian dan keduanya pun keluar apartemen untuk berangkat. Mereka tidak memakai pakaian mewah, berdandan pun yang penting rapih dan sopan saja. Jarak dari apartemen ke rumah Abimanyu lumayan jauh, tapi untungnya malam itu suasana jalan cukup lenggang. Setengah jam kemudian sudah sampai lagi. Rumahnya sangat besar dan mewah, maklum saja orang kaya. "Selamat datang Tuan dan Nona, silahkan masuk. Nyonya Bella mengatakan jika anda sudah datang langsung ke ruang makan saja," ucap seorang pelayan. Mereka pun ditunjukan jalannya men