Kali ini Kayla yang bangun lebih dulu. Saat membuka matanya, pemandangan yang pertama Ia lihat adalah wajah tampan yang sedang tertidur lelap. Kayla tersenyum melihat Adrian yang sampai mendengkur kecil di dekatnya. Sebelah tangan Kayla terangkat mengusap pipi pria itu. Ya, mereka tidur seranjang malam tadi. Tidak ada yang lebih, hanya tidur bersama saja. Awalnya memang gugup, tapi ternyata sangat nyaman. "Adrian bangun, sudah pagi," ucap Kayla pelan. "Jam berapa sekarang?" tanya Adrian dengan mata masih tertutup. "Hampir jam enam, untung aja kita gak kesiangan."Adrian malah mengeratkan pelukannya di pinggang Kayla, yang otomatis membuat posisi berbaring mereka semakin dekat. Saat kening keduanya bertemu, langsung bisa merasakan deru nafas yang menyapu wajah. "Pagi ini rasanya aku malas melakukan apapun, mau tidur terus aja di sini bareng kamu," ucap Adrian. Kayla terkekeh kecil, "Aku juga sama, tapi kayanya kita harus bangun.""Gimana tidur kamu tadi malam?""Nyenyak, ngerasa
Hari berjalan dengan cepat, langit kini sudah berganti menjadi gelap. Terlihat pasangan suami istri itu yang sedang bersiap berangkat ke rumah Abimanyu menerima undangan makan malamnya. Setelah dirasa siap, langsung keluar dari kamar masing-masing. "Kamu cantik banget," puji Adrian sambil mendekati. "Makasih, tapi malahan aku sengaja gak pakai make up terlalu tebal.""Gak pakai make up juga kamu tetap cantik.""Kamu bisa saja."Kayla langsung memeluk pinggang Adrian dan keduanya pun keluar apartemen untuk berangkat. Mereka tidak memakai pakaian mewah, berdandan pun yang penting rapih dan sopan saja. Jarak dari apartemen ke rumah Abimanyu lumayan jauh, tapi untungnya malam itu suasana jalan cukup lenggang. Setengah jam kemudian sudah sampai lagi. Rumahnya sangat besar dan mewah, maklum saja orang kaya. "Selamat datang Tuan dan Nona, silahkan masuk. Nyonya Bella mengatakan jika anda sudah datang langsung ke ruang makan saja," ucap seorang pelayan. Mereka pun ditunjukan jalannya men
"Sebentar ya, aku mau ke toilet dulu," pamit Kayla. Perempuan itu tahu dimana arah toilet yang dekat dengan dapur. Tetapi dari sebuah ruangan yang akan dilewatinya, Kayla malah tidak sengaja mendengar obrolan dari Abimanyu dan Bella. Kayla yang penasaran, malah diam mendengarkan di sana. "Alasan kamu belum siap punya anak bukan karena kamu sibuk Mas, tapi aku tahu karena kamu ada hubungan dengan perempuan lain di luar sana. ""Apa maksud kamu?""Aku sudah tahu semuanya, selingkuhan kamu itu Kayla, kan?"Tubuh Kayla tersentak mendengar namanya yang disebutkan Bella, perasaan cemas pun hinggap di dadanya. Kayla sampai tanpa sadar menggigit bibir bawahnya menunggu obrolan mereka yang semakin berlanjut. "Tega-teganya ya kamu Mas selingkuh sama sekertaris kamu sendiri. Jadi selama di kantor, kamu malah mesra-mesraan dengan dia?""Jangan bicara sembarangan, aku ya di sana bekerja lah," bantah Abimanyu. "Iya, tapi tetap saja kamu bisa bebas berduaan dengan Kayla. Jadi benar dia selingkuh
"Kurang ajar ya kamu Abimanyu, dasar laki-laki brengsek!" jerit Bella. Plak! Kayla terpekik saat Abimanyu ditampar, perhatian Bella lalu beralih kepadanya. Kayla langsung meringis kesakitan saat rambut panjangnya Bella jambak dengan kasar, untuk menahan rasa sakit Ia harus memegang tangan Bella di rambutnya itu. "Lihat itu pelakor, senang kamu lebih dipilih suami saya hah? Gara-gara kamu, pernikahan saya dengan Abimanyu menjadi berantakan!" marah Bella. Abimanyu yang melihat itu berusaha menarik istrinya, "Lepaskan Bella, apa-apaan kamu?""Kamu yang apa-apaan, memang kurang ajar sekali kamu ya. Jadi kamu lebih pilih Kayla di banding aku? Istri kamu?""Sudah lepaskan Bella, jangan kasar begini!""Kenapa? Kamu takut wanita yang kamu cintai ini terluka hah?" Bella melepas jambakan nya di rambut Kayla, "Kamu sadar gak kalau di sini aku yang lebih tersakiti?!""Oke, aku minta maaf Bella. Tapi perasaan seseorang gak bisa dipaksakan," ucap Abimanyu. "Tapi kita sudah bersama lama, aku ju
Pagi itu suasana hati Kayla masih buruk, bayangan kejadian kemarin malam yang heboh membuatnya kembali sedih. Akhirnya perselingkuhan itu terbongkar juga, dan Kayla merasa hidupnya tidak lagi tenang. "Jangan melamun terus, habiskan makanan nya," tegur Adrian. Kayla menghela nafasnya, "Aku gak terlalu nafsu makan," ucapnya. "Kenapa? Apa masih teringat kejadian kemarin?""Iya, aku gak bisa lupa."Bahkan semalam pun Kayla tidak bisa tidur, sampai Ia meminta Adrian untuk menemaninya, baru lah Ia bisa tidur nyenyak. Ternyata kehadiran pria itu di saat genting seperti ini sangat berarti, Kayla jadi tidak merasakan kesepian. "Kamu yakin akan masuk kerja hari ini? Gak akan izin dulu?" tanya Adrian. "Kalau izin, aku takut gak bisa.""Terus gimana kalau nanti kamu ketemu Abimanyu di sana?""Kayanya dia gak akan masuk, kan Bu Bella dilarikan ke rumah sakit.""Semoga aja, jadi aku gak terlalu risau."Hal lain yang mengganggu pikiran Kayla itu adalah kondisi Bella. Pasti sangat terguncang men
"Wah jadi bener ya kalau Kayla simpanan Pak Abimanyu.""Pasti Kayla yang godain duluan.""Iya, pasti jadi simpanan Pak Abimanyu cuma karena mau morotin uangnya aja. Haha dasar cewek matre."Tidak tahan mendengar sindiran tajam yang terus ditujukan kepadanya, membuat Kayla langsung berlari pergi dari sana sambil menutup mulutnya. Saat melewati banyak karyawan, Ia langsung di soraki membuatnya semakin malu. Kayla memutuskan turun ke lantai bawah, Ia ingin pergi dari sana. "Hiks kenapa jadi begini?" isaknya. Sekarang Kayla berada di dalam mobilnya, menumpukan kepala di atas setir sambil menangis terisak. Kayla sedang putus asa, sedih dan kesal menjadi satu. Kayla merasa ini bukanlah salahnya sepenuhnya, tapi kenapa mereka hanya melampiaskan kepadanya? "Tapi aku juga terpaksa menjadi simpanan Abimanyu, ini bukan mau aku."Tetapi pembelaannya itu sudah pasti tidak akan didengar orang lain, mereka tetap akan mengecap nya wanita simpanan. Memang sudah menjadi resikonya sendiri dan Kayla s
"Aku ingin lepas dari Abimanyu, aku capek gak mau begini terus."Mendengar itu, membuat dada Adrian sampai bergetar. Ia tahu kesungguhan Kayla, tapi sialnya si Abimanyu itu memang laki-laki keras kepala dan egois. Padahal Kayla pun tidak mencintainya, tapi kenapa kekeuh sekali ingin mempertahankan? "Nanti kita bicara dengan dia ya, aku akan bantu kamu," ucap Adrian. "Aku gak mau sendiri.""Iya Kay, tenang aja. Aku akan selalu ada di samping kamu."Mereka lalu berpelukan sambil menikmati pemandangan laut di depan. Suasana hati Kayla pun perlahan membaik, itu semua berkat Adrian. Perasaan sukanya pada pria itu semakin besar saja. "Kayanya aku akan mengundurkan diri dari kantor, mungkin dari sana juga aku bisa terlepas dari Abimanyu.""Iya bagus, menurut aku lebih baik berhenti saja. Tapi apa kamu tidak apa Kay? Untuk sampai di jabatan seperti itu kan gak mudah.""Gak papa, aku ikhlas. Semoga saja nanti bisa mendapatkan ganti yang lebih baik, yang penting aku nyaman saja."Karena semu
Adrian tahu Abimanyu pasti kesal karena terus di ledek nya, tapi untungnya pria itu tidak sampai hilang kendali untuk melakukan kekerasan. Sebelum pergi keluar apartemen, Abimanyu sempat menepuk-nepuk bahunya sambil tersenyum sinis. "Kamu mau main-main dengan saya ya Adrian, baiklah tunggu perhitungan dari saya," ucap Abimanyu. Tetapi Adrian tetap menampakan wajah datarnya, tidak terusik atau takut sedikit pun. Setelah Abimanyu pergi, Adrian baru menghela nafasnya lega. Adrian memutuskan kembali ke kamar Kayla, terlihat perempuan itu masih tidur. "Untung aja tadi dia gak maksa mau ketemu kamu," gumam Adrian sambil mengusap rambut Kayla. Pergerakan pelannya itu ternyata mampu membangunkan Kayla, perlahan matanya terbuka dan langsung melihat Adrian. Kayla tersenyum tipis sambil memegang tangan Adrian. "Kita sudah sampai ya?" tanya Kayla. "Iya, barusan sih. Tidur kamu nyenyak banget.""Hehe iya, aku emang sedikit pusing.""Terus sekarang masih pusing gak?""Sudah gak terlalu sih."