Share

Pertunangan yang menyakitkan

Kembaran Suamiku #13

Bibirku seolah terkunci saat pertanyaan itu muncul darinya.

Aku meluapkan tangis sejadinya, menutup wajah dengan kedua tanganku. Tidak mungkin aku memeluk pria yang ada di hadapanku yang statusnya akan menjadi suami orang sebentar lagi.

Tubuhku bergetar, hingga bayi yang aku kandung menendang-nendang aktif sekali.

Sebuah kehangatan muncul, usapan lembut di bahuku tercipta dari uraian tangan Mas Hasyim.

"Menangislah, Ra0! Tapi tolong jangan terlalu sedih. Itu babynya nendang-nendang. Kalau dia udah bisa ngomong, pasti dia ngelarang Mamanya sedih. Dia nggak nyaman, Ra, kalau seseorang yang mengandungnya sedih."

Ucapannya begitu lembut seraya meletakkan kepalaku di atas bahunya, perlahan tutur katanya menyadarkanku kalau aku sedang berbadan dua.

Aku bangun dari sandarannya, mengusap mata dan pipi yang terlanjur basah.

Mungkin Mas Hasyim melihat gerak di perutku yang tidak diju

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status