Home / Romansa / Kembaran Suamiku / Harapan yang melambung tinggi saat Hasyim mengazani putra alm. Hisyam

Share

Harapan yang melambung tinggi saat Hasyim mengazani putra alm. Hisyam

last update Last Updated: 2022-02-09 09:16:15

Kembaran Suamiku #15

Pov.Hasyim

Belum selesai Mama Ara berbicara, seorang suster keluar dari ruang bersalin.

"Keluarga Ibu Zahara!" serunya memanggil.

Kamipun menoleh, dan cepat menghampiri suster itu.

"Saya, Sus !" jawab Bu Nur.

"Selamat ya, Bu, cucunya laki-laki. Bapaknya mana, ya? Bayinya siap untuk diazakan," ucap suster berbaju putih itu.

Aku menelan saliva. Ada getaran hati untuk maju menggantikan posisi alm. Hisyam. Tanpa pikir panjang, aku maju dan berkata pada suster itu, "Biar saya yang mengadzankan, Sus."

"Anda, suaminya? Selamat ya, Pak, pantas saja ... bayinya sangat mirip sekali dengan Bapak!

Berarti bayinya Ara mirip dengan alm.Hisyam, karena alm.Hisyam kembar denganku, maka suster mengira bayi itu mirip denganku.

Wajah Alisa berkerut, nampaknya ia tak suka dengan apa yang dilontarkan suster itu. Ah sabar, aku mencoba untuk tidak menghiraukannya.

Tanpa ada yang menjawab, suster menyuruhku ke ruan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Kembaran Suamiku   Panggilan Papa untuk Hasyim

    Kembaran Suamiku #16Setelah satu hari di rumah sakit mengingat kondisiku sudah membaik, maka sudah diperbolehkan pulang.Namun masih harus hati-hati dalam bergerak. Kata Mama, tulang wanita yang baru saja melahirkan akan kembali muda, dalam arti rentan dan harus hati-hati dalam bergerak.Mama yang menggendong bayiku, Papa yang menyetir dan aku duduk di belakang bersama Mama.Setelah sampai rumah, aku duduk di tepian ranjang. Bayiku diletakkan di box bayi oleh Mama.Aku terkejut, para tetangga turut menjenguk. Begitu peduli dan mereka sangat ramah."Maasyaallah ganteng banget babynya mirip papanya ya, Mbak Ara!" ucap Bu Ratih"Dah seneng nih Mbak Ara punya hiburan," sahut Tante Yepi."Mirip juga sama Om nya yang sering kesini itu ya, Mbak." ujar Bu Nuri RT komplek ini."Ya iyalah, Bu Rt! Itukan kembaran suaminya Mbak Ara," celetuk Bu Maryam."Selamat ya, Mbak Ara cantik, babynya ganteng banget, moga jadi anak

    Last Updated : 2022-02-10
  • Kembaran Suamiku   Datang Diam-Diam

    Kembaran Suamiku #17PoV HasyimSetelah membagi penghasilanku untuk Alisa dan Ara serta Ibu dan gaji untuk Bu Marni, kupikir-pikir hal itu sudah biasa dan tak membuatku keberatan. Namun, alangkah indahnya jika Ara menjadi milikku.Berdosakah aku pada Alisa jika kulakukan hal itu? Rasaku pada Ara tak berkurang sedikit pun, dari masih belia sampai ia sudah menjadi seorang ibu muda, tak memudar setitik pun pesona dan ke-elokannya di mataku.Jam sudah menunjukkan pada angka 11 malam, seorang wanita sedari tadi bersolek di depan cermin. Ia mendekat dengan dress yang mini. Mendekatiku dengan senyum memancar.Ara? Aku bertanya dalam hati, wajah itu benar-benar Ara, ia sangat cantik memesona, kulit putih bersihnya tampak membuatnya semakin memancarkan aura cantiknya.Sungguh, penampilannya membuatku bergeming, menelan saliva berkali-kali, rasa hangat menjalari seluruh tubuh.Aku menangkapnya dalam dekap dan cumbu yang hebat. “Nggak bias

    Last Updated : 2022-02-12
  • Kembaran Suamiku   Kecelakaan Hasyim yang selalu mengigau menyebut nama seorang wanita

    Kembaran Suamiku #18"A-aku mampir ke tempat Ara sebentar, Dek. Ingin melihat anak Hisyam, ya, sudah nanti lagi, assalamualaikum," kataku tak bisa berbohong.Alisa tak menjawab, tetapi langsung menutup telepon, fix ... dia marah. Kumasukkan ponsel dalam saku."Mas Hasyim? Mbak Alisa mana?" tanya Ara dengan mata berbinar menelisik ruangan mencari keberadaan Alisa."Sendiri, Ra. Tadi Alisa pulang duluan, aku lembur, jadi agak malam pulangnya. Apa kabar?"Ara beranjak duduk dan memangku bayinya yang disokong lengan."Oh gitu, alhamdulillah baik, Mas. Mas Hasyim sama Mbak Alisa dan Ibu gimana? Juga Bu Marni?" tanyanya."Alhamdulillah baik, belum ke rumah Ibu, biasanya kalau libur, Ra.""Mas, Mbak Alisa nggak marah, Mas ke sini?" tanyanya seraya menaikkan alis tebal alaminya."Dia sudah biasa seperti itu, Ra. Maaf, ya ... kamu tak perlu merasa sungkan. Bayinya Hisyam sudah seperti bayiku," kataku mencoba membut Ara nyaman

    Last Updated : 2022-02-19
  • Kembaran Suamiku   Antara Luka dan Cinta Alisa

    Kembaran Suamiku #19 "Kalau apa, Mas?" Alisa menampik cepat. "Jika saja harapanku sedari dulu terkabulkan," jawab Mas Hasyim lemah. "Harapan apa, Mas?" tanyaku mengerutkan kening. "Katakan, Mas. Apa itu? Mas ... sungguh, aku tak ingin kehilangan kamu, Mas. Katakan apa maumu, Mas?" Alisa terus antusias menatap suaminya yang tampak lemah. "Namun, semua tentu mustahil. Hal itu akan menyakiti perasaanmu," lirih Mas Hasyim menggerakkan bibirnya dengan menatap kosong. "Apapun itu," timpal Alisa. Mas Hasyim mencoba menoleh kepadaku. Alisa pun mengikuti arah bola mata sang suaminya itu. "Maafkan aku Alisa, aku ... aku sangat mencintai Ara." Mas Hasyim begitu lirih dan menundung memberi kejelasan tersebut. Bagai disambar petir aku mendengarnya, Mas Hasyim memang sedang memperjuangkan kesehatannya, tetapi tak seharusnya berkata demikian di hadapan sang istri. Aku juga wanita, tentu paham bagaimana sakitnya hati Alisa.

    Last Updated : 2022-02-24
  • Kembaran Suamiku   Permohonan Alisa

    Kembaran Suamiku #20Pov Ara."Non, ada tamu." Mbok Lasmi berdiri di ambang pintu kamarku seraya menunjuk ke arah depan."Siapa, Mbok?" Aku merapikan pakaian yang kukenakan dan menggendong Zafran."Istrinya Den Hasyim," ucap Mbok Lasmi.Alisa? Untuk apa dia ke sini?"Iya, Mbok. Saya ke sana. Makasih ya," ucapku. Mbok Lasmi tersenyum dan menuju dapur.Setelah sampai ruang tamu, kulihat wajah sendu Alisa menyambutku dengan senyum beratnya."Mbak Alisa? Mas Hasyim sendiri di rumah sakit?" sapaku seraya duduk di sofa."Iya, Ra. Ada hal penting yang ingin kubicarakan padamu.""Apa itu, Mbak?" Aku menaikkan kedua alis seraya menatapnya lebih serius."Ra, bolehkah aku memohon sesuatu?" tanya Alisa dengan bibir yang bergetar."Jika aku bisa akan kulakukan, jika tidak ... sebelumnya aku minta maaf, Mbak." Mendengar ucapku, Alisa menghela napas."Menikahlah dengan Mas Hasyim, jadil

    Last Updated : 2022-02-28
  • Kembaran Suamiku   Rumah tangga baru memiliki posisi yang tak biasa

    Kembaran Suamiku #21Lima hari berlalu begitu cepat. Alisa mengajakku untuk bertemu di sebuah cafe. Pertemuan ini membahas tentang tawarannya. Aku menyetujui hal itu. Meskipun belum tahu bagaimana nanti rumah tangga kami akan seperti apa.Alisa juga mengabarkan bahwa Mas Hasyim mulai ada perubahan pada kesehatannya.Syukur selalu terpanjatkan, aku merasa bahagia dengan kabar baik itu. Karena sakitnya adalah sakitku juga.Ia mengabarkan bahwa Mas Hasyim besok akan datang menemui Papa.Hatiku bak kuncup bunga yang bermekaran. Secerah mentari pagi dan sebiru langit penuh harapan.Apakah ini mimpi?Kupilih gamis merah bermotif polka, serta jilbab yang senada. Poles tipis make up di muka.Zafran si bayi tampak riang karena suasana hati Mamanya juga senang."Non, tamunya datang."Mbok Lasmi sudah berdiri di ambang pintu kamarku."Wuiiih Non Ara, tambah cakep aja nih.""Ah, Mbok bisa aja. Ya, Mbok. Ara ke depan

    Last Updated : 2022-03-02
  • Kembaran Suamiku   Mesra sebelum waktunya

    Kembaran Suamiku #22Tidak semua kisah cinta berakhir bahagia, Tidak semua kisah cinta dapat bertemu, Namun tidak semua kisah cinta bisa bersama, namun cinta itu harus merasakan sakit. Cinta harus berkorban. Cinta harus mengikhlaskan.

    Last Updated : 2022-03-12
  • Kembaran Suamiku   Malam indah bagi sepasang pengantin

    Kembaran Suamiku #23 "Salimnya besok habis akad !" Ucapku sambil nyengir. "Ok, kita tunggu aja besok." Jawabnya sambil menegakkan kepala melirik kearahku. Membuatku tergelak tawa. mas Hasyim mengucap salam dan aku menjawabnya. Aku memegang tangan Zafran untuk melambaikannya. Hingga mobil Mas Hayim tak terlihat, aku masuk. Mbok Lasmi datang dari pasar menyewa angkutan umum. Banyak sekali belanjaannya. *** Gaun putih menjadi pilihan. M

    Last Updated : 2022-03-17

Latest chapter

  • Kembaran Suamiku   48. Yang diderita Ara

    Kembaran Suamiku#48Sini, lihat telapak tanganmu," kata Mbak Sukmo pada Alisa. Alisa pun menyodorkan tangannya pada dukun tersebut. Lalu Mbah Sukmo membaca garis tangan Alisa sangat saksama dan komat-kamit membaca mantra. "Jika apa yang kamu kirimkan gagal, maka kamu harus bertapa di bawah Gunung Lawu selama tujuh hari tujuh malam. Jika tidak ...." Mbah Sukmo menjeda perkataannya. "Jika tidak, kenapa, Mbah?" timpal Alisa mengerutkan keningnya. "Jangan banyak tanya!" bentak Mbah Sukmo pada Alisa. Alisa terkejut dan langsung menunduk serta mengangguk segan terjadap pemuja kesyirikan tersebut. "Kamu akan matii dibunuuh oleh kejahatannmu sendiri," kata Mbah Sukmo melanjutkan. "Ma-mati?" Alisa tercengang mendengarnya. "Ya!" jawab ketus Mbah Sukmo. "Saya yakin pasti tembus ke orangnya, Mbah," kata Alisa begitu yakin. Sedangkan preman botak hanya ketakutan dan diam dengan

  • Kembaran Suamiku   47. Dukun bertindak

    Kembaran Suamiku#47"Apa? Preman, Bu Marni?" tanya Hasyim terkejut. "Iya, Pak Hasyim. Tapi untung Ibu sangat cerdas. Preman itu diajak ke sini untuk mengantar Ibu. Sekarang Ibu Ratna ada di kamarnya," terang Bu Marni sangat terharu dan senang karena majikannya dalam keadaan selamat. "Se-serius, Bu Marni? Masyaallah alhamdulillah." Hasyim pun saking senangnya berlari ke kamar ibunya. Bu Marni turut bahagia dan mengunci pintu rumah dengan cepat"Assalamualaikum, Ibu," sapa Hasyim setelah berdiri di ambang pintu. Tampak Bu Ratna usai salat dan basah netranya. Hasyim memeluk ibunya itu dengan erat. Bu Ratna justru menangis tersedu. Mengusap kepala putranya berkali-kali. "Alhamdulillah Ibu selamat," kata Hasyim sangat bahagia. Alhamdulillah Ibu sudah melewati semua ini nak tapi Ibu menghabiskan tabungan sebanyak 30 juta untuk membayar preman itu agar mau jujur dan mengantar Ibu pulang." Bu Ratna menje

  • Kembaran Suamiku   46. Penculikan Bu Ratna

    Kembaran Suamiku46. penculikan Bu Ratna"Ara, kamu yang tenang dulu ya.. Ini semua biar Mas yang urus. Ini bukan ranah kamu.. Okay!" titah Hasyim agar istrinya tidak banyak beban pikiran. Ara menghela napas perlahan dan menghembuskannya perlahan. Mencoba tenang atas kabar sang mertua tercinta. Sementara di kediaman sang ibu Hasyim, Bu Marni sibuk mencari majikannya itu. Ternyata di sebuah gudang, Ibu Ratna diikat tangan dan kakinya dan mulutnya dilakban oleh dua orang preman tidak tahu diri. Pasalnya sasaran mereka itu adalah wanita paruh baya yang tidak tahu apa-apa. "Siapa kalian?" Lemah Ibu Ratna bertanya pada kedua preman tersebut setelah lakban di mulutnya dibuka. "Tak perlu tahu, kamu, nenek tua!" gertak preman itu."Preman suruhan siapa kalian? Biar kubayar lebih tinggi kalian dari pada bayaran majikan kalian!" seru Bu Ratna menantang. "Kaya juga kau, nenek tua!" kata salah seorang preman itu k

  • Kembaran Suamiku   45. Teror untuk Ibu

    Kembaran Suamiku 45. Teror untuk IbuSetelah 3 tahun menikah, aku bersama Mas Hasyim dengan bahagia merawat Zafran dan Afrina. Selama di Kota Gudeg ini, Mas Hasyim sangat menikmati pekerjaannya. Mas Hasyim libur, ia mengajak kami pesta kebun. Baru lekas menggelar tikar, dering ponsel Mas Hasyim berbunyi. "Syim, Ibu seperti diteror seorang lelaki berjaket dan bertopi hitam," ujar Ibu dalam telepon yang suaranya dikeraskan Mas Hasyim. "Astaghfirullah, Ibu telepon polisi dulu, Bu agar ada penjagaan," jawab Mas Hasyim yang kudengar. Semoga ibu tidak kenapa-napa. Aku sangat takut karena beliau sudah sepuh dan harus diawasi Bu Marni. "Suruh orangnya Mas untuk jaga Ibu," bisikku panik pada Mas Hasyim yang tengah menelpon ibunya. Tangan Mas Hasyim mengangkat jempolnya dan mengangguk padaku. Di saat suasana santai seperti ini ada saja keadaan yang membuat kami panik. Apalagi mengenai ibu yang tentu tak bsia berbuat ban

  • Kembaran Suamiku   37

    Kembaran Suamiku#cerbung#Kembaran_suamikuPagi masih buta, mendadak sekali mengatur waktu untuk jenguk Ibu dan Mama Papa serta menjatuhkan talaq pada istri pertamaku.Suasana lenggang karena masih pagi, bisa diperkirkan perjalanan hanya dua jam lebih.Mengantar Ara dan Zafran serta pengasuhnya ke rumah Mama, tak lupa buah tangan kami bawakan untuk Mama dan Ibu."Jam sepuluh nanti bangunin Mas ya, Sayang. Mas mau selesaikan urusan dengan Alisa.""iya, Mas. Tidurlah! Pasti lelah habis safar."***"Mas, jam sepuluh."Suara lembutnya masuk ke dalam mimpi.Bangun, membersihkan diri dan bersiap. *Setelah sampai depan gerbang rumah Ibu Alisa, memarkirkan mobil dan masuk. Memencet tombol bel di samping pintu utama.Krek..Alisa membukakan pintu, akupun masuk.Kutepis tangan gempalnya yang hendak merangkul. Dia berangsur mundur. Wajah pias seketika muncul."Mas...""Duduklah, Alisa." ia duduk di sofa."Kedat

  • Kembaran Suamiku   43

    44Kembaran Suamiku#cerbung#Kembaran_suamikuTrauma?Ah, aku sama sekali tidak kepikiran tentang trauma Ara. "Oh, saya rasa tidak, Mas."Jawabku sekenanya."Ini tanda terimakasih saya, tidak seberapa, Mas."Kugenggamkan amplop cokelat berisi nominal untuknya."Tidak usah, Mas. Saya ikhlas menolong istri Mas.""Tolong diterima, Mas. Ini amanah dari istri saya.""Jika begitu, maka saya terima. Terimakasih ya, Mas.""Sama-sama. Saya pamit dulu, Mas Agung."Ia pun mengangguk dan menjabat tanganku.***"Pa, besok Mama kontrol ke klinik. Papa besok udah ke Jogja ya?" Ucap Ara saat di depan Zafran dan Afrina.Tapi panggilan itu lebih kusuka, kayak ada manis-manisnya gitu. Sampai lupa, besok jadwalku masuk setelah ambil cuti istri melahirkan."Apa Papa tunda dulu, Ma? Papa takut Mama pergi tanpa Papa."Kejadian itu menjadi trauma bagiku. Terlebih Ar

  • Kembaran Suamiku   42

    42Kembaran Suamiku#cerbung#Kembaran_suamikuPov. Hasyim*Kulihat kedua netranya terpejam. "Sayang?"Panggilku padanya, mengusap pipi yang putih nan lembut."Dia ngantuk, Nak. Biar tidur. Semalaman nggak bisa tidur."Tukas Mama yang duduk di depan sampinga Papa yang mengemudi.Ara melenguh dan merintih kembali, menggigit bibir dan meremas tanganku yang menggenggam."Allaah! Sakit banget, Mas.""Banyak dzikir, Sayang.""Bentar lagi sampai."Papa menimpali."Tarik nafas, buang, gitu terus. Pikirannya jangan sedih. Bismillah kuat, Sayang!"Mama memberi support.Do'a bersalin yang berkali-kali kulafadzkan.هناه ولدت مريم، و مريم ولدت عيسىأخرج أيها المولد . بقدرة الملك المعبود.(Hanah waladat Maryam, wa Maryama waladat 'Iisa, ukhruj ayyuhal maulud biqudrotil malikil ma'buud)Lalu kutiupkan ke ubun-ubunnya.Alfatihah, surah Yasin, dan

  • Kembaran Suamiku   36

    36.Kembaran Suamiku#cerbung#Kembang_suamiku"Mas, bangun, Sayang. Udah adzan subuh."Tangan lembutnya menyapu pipiku.Mengerjapkan mata dan duduk. "Semalam begadang, ya? Biasanya udah bangun, Mas?""Hemm iya, Sayang. Semalem nyelesaiin urusan.""Urusan apa, Mas?""Keluarga, Mas siap-siap ke masjid dulu ya, Sayang."Mengecup keningnya dan beranjak ke kamar mandi.***Hari ini pulang lebih cepat, jadi bisa mengajak Ara jalan-jalan. Pasti dia sudah penat ada di dalam rumah yang tidak besar. Mengatur fikiran agar fokus, amanah dan tanggungjawab yang aku emban kini lebih berat. Jangan sampai aku termakan bayangan tak berguna tentang foto yang kulihat kemarin.Awal bulan, adalah waktu pembagian pendapatanku.Alhamdulillah, semenjak aku menikah dengan Ara, pendapatanku semakin meningkat begitu dengan jabatanku.Bonus dari pemilik perusahaan sudah cair. Diam-d

  • Kembaran Suamiku   41

    41Kembaran Suamiku#cerbung#Kembaran_suamikuAlisa memunguti pakaiannya dan bergegas ke kamar mandi, sedangkan Doni terlelap dengan dengkurannya di atas ranjang.Saat Doni mendekati Alisa, Alisa merasa dicintai. Sedang usahanya mencintai Hasyim tidak berbuah maksimal, cinta dan kasih yang ia dapatkan tidak sempurna. Ia begitu bahagia dengan perhatian Doni selama Hasyim mengajak Ara pindah ke JogjaKarena tidak ada cinta di hati Hasyim untuknya, ia tidak begitu puas saat bersenggama, Hasyim terlalu dingin padanya. Sedangkan Doni sangat lihai memperlakukannya.Cinta dalam sebuah hubungan memang sangat dibutuhkan. Namun hubungan Alisa salah. Harusnya ia lekas menikah, bukan kumpul kebo seperti saat ini.Selesai mandi dan berganti, Alisa pulang tanpa sepengetahuan Doni.Ia terperanjat saat membuka pintu rumah dengan kunci serep yang ia bawa.Ibunya tergeletak dengan obat asma semprot di tangannya.

DMCA.com Protection Status