Home / Romansa / Kembaran Suamiku / Hari tanpanya

Share

Hari tanpanya

last update Last Updated: 2022-03-17 09:58:38

Kembaran Suamiku #24

Di atas dada bidangnya tubuhku diletakkan, setelah rasa cinta yang saling beradu. Tak henti-hentinya kecup cium mendarat di pipi dan keningku.

"Akhirnya aku bisa memilikimu, Zahara."

Senyuman dari bibir tipis itu begitu damai, deretan gigi yang rapi terlihat malu.

Pelukannya semakin erat. Seperti rasa syukur yang begitu dahsyat.

Akupun tersenyum menanggapinya lalu duduk sejenak, dan kembali memeluknya.

"Mas .."

"Ya, Sayang ? Mau minta lagi ?"

"Hehehe, bukan. Ara mandi dulu ya. Udah mau subuh, jaga-jaga kalau Zafran nyari."

Kutarik pelan hidung lancipnya.

"Habis subuh lagi, ya ?"

Liriknya seraya mengedipkan satu mata. Aku mengangguk, perintah suami wajib ditaati. Ya 'kan ?

Selesai membersihkan diri, menunaikan sholah tahajud sambil menunggu adzan berkumandang. Mas Hasyim masuk ke kamar mandi dengan balutan piyamanya.

***

Selepas shubuh kuambil Zafran dan me

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Kembaran Suamiku   Bab. 25

    Kembaran Suamiku #25#cerbung#Kembaran_suamikuPagi ini kubuat menu bekal untuk Mas Hasyim dan Mbak Alisa untuk makan siang.Aku akan ke kantornya lima menit sebelum jam istirahat supaya tidak terlambat.Nasi kebuli, daging, acar, irisan tomat buah, daun selada sambal dan kerupuk kuhias secantik mungkin di box bento dan tak lupa buah serta jus mangga. Dari rumah ke kantor, memakan waktu 20 menit untuk sampai sana.Setelah menyiapkan bekal selesai, aku mandi, merias wajah tipis-tipis dan mengoles liptint di bibir. Kukenakan gamis navy dengan jilbab senada.Zafran yang terlelap aku titipkan pada Mbok Lasmi.Taksi online yang kupesan datang, aku berangkat. Setelah sampai di kantor Mas Hasyim, aku masuk dan melapor serta menunggu di ruang tunggu sengaja tidak meminta masuk ke ruang Mas Hasyim. Takut mengganggu pekerjaannya."Mbak jangan kasih tau Pak Hasyim kalau ada saya." ucapku pada seorang karyawan yang berjaga.

    Last Updated : 2022-04-04
  • Kembaran Suamiku   26

    Kembaran Suamiku26#cerbung#Kembaran_suamiku"Boleh minta alamat rumahnya?"Tanyanya tanpa bercanda."Alamat? Untuk apa ya?""Untuk menemui orangtuamu."Senyumnya merekah dengan mata yang saling bertatap. Duh pemandangan yang syahdu. Kutulis alamat rumah Mama, barangkali ia ada perlu.Hari berikutnya di jam yang sama, pria itu datang lagi seperti biasa. Duduk sendiri dengan posisi jas yang juga seperti biasa. Sepertinya ia sudah menjadi pelanggan tetap di resto Mama.*"Mbak Ara, gimana kabar? Lama banget nggak main ke resto?"Suara Weni memecahkan lamunanku.Kuusap wajah menyadarkan diri pada posisi takdirku saat ini."Eh Adek ganteng. Umur berapa ini, Mbak?""Oh, iya. Udah masuk empat bulan, Wen.""Mbak Ara melamun ya?""Lagi liat kolam ikan itu aja, Wen."Elakku yang sudah ketahuan."Oh, ya sudah, Mbak. Weni duluan masuk ya."Pamit We

    Last Updated : 2022-08-30
  • Kembaran Suamiku   27

    27Kembaran Suamiku#cerbung#Kembaran_suamikuMas Hasyim berdiri.Tangannya menuju pipiku dan diusapnya lembut. Mendekatkan wajahku di dadanya, sejuk dingin setelah terkena siraman air mandi tadi, aroma sabunnya segar, menenangkan dada yang bergemuruh sejak tadi.Entah, Mas Hasyim dapat kamus dari mana, mengapa ia begitu paham untuk menanggapi apapun yang terjadi. Dari sejak aku menjadi adik iparnya, sampai menjadi istrinya seperti saat ini.Lelaki satu ini tidak kalah mahir dengan adiknya yang telah pergi."Tolong, jangan sedih! Mas kesini pengen liat senyummu juga Zafran, supaya lelah Mas terganti senang." usapannya membelai rambutku.Kubalas pelukan erat di tubuhnya yang kekar. "Semua gara-gara kehadiran Ara, Mas.""Iya, gara-gara kamu yang selalu menari-nari di otak Mas!""Tuh kan bener! Mas malam ini pulang ke rumah Mbak Alisa! Pokoknya!""Uh, teganya. Mas capek begini harusnya di

    Last Updated : 2022-08-30
  • Kembaran Suamiku   28

    28Kembaran Suamiku#cerbung#Kembaran_suamikuAku baru bisa terlelap pukul duabelas malam. Bangun-bangun sudah adzan subuh, terperanjat do'a dan membereskan ranjang, kemudian mandi dengan air dingin supaya segar, setelah itu merias wajah, memakai wewangian khas sunnah, dan sholat.Glek glek glek, "Assalamu'alaikum, Sayang!"Suara salam dan pegangan pintu, oh iya baru ingat kalau semalam terkunci. Aku beranjak dari sajadah dan membuka kunci pintu."Wa'alaikumussalam, Mas.""Kok dikunci pintunya?""Biar nggak ada penjahat masuk!"Jawabku datar. Masih berat hati teringat kejadian semalam."Penjahatnya kayak gimana emang?""Nggak tau.""Maaf ya, Dek. Semalam ...""Iya udah tau, Ara mau masak dulu!"Kupotong perkataannya, dan meletakkan lipatan mukena dan sajadah hendak ke dapur. Aku meninggalkannya tanpa menoleh.***"Mbak Ara mau masak apa? Bia

    Last Updated : 2022-08-30
  • Kembaran Suamiku   29

    29Kembaran Suamiku#cerbung#Kembaran_suamiku"Alisa, kamu udah telat?"Tanya Ibu padanya."Belum, Bu."Suasana hening, tegang mencekam. Sepertinya kakak maduku itu sedang panas hatinya."Nanti kalau Alisa hamil, gimana sama kerjaan kantor? Iya, Ara cuma ibu rumah tangga nggak ada kerjaan. Alisa kan sibuk, Bu! Sayang juga udah punya gaji tetap kalau keluar karena hamil tua dan melahirkan."Hatiku bak dihunus anak panah yang melesat tepat sasaran. Padahal sama sekali aku tidak menyinggungnya. Kenapa selalu aku yang jadi boomerang baginya."Alisa, maksud kamu apa?"Wajah Mas Hasyim memerah. Dan aku? Aku hanya diam gelagapan mencari udara karena sesak di dada."Jadi, kamu lebih memilih pekerjaan daripada keturunan?" Ibu menatapnya tajam."Siapa yang nyuruh kamu kerja, ha? Gaji Mas bakal cukup untuk menghidupi kalian! Jangan jadikan alasan untuk menghakimi Ara!" Rahang Mas Hasyim menge

    Last Updated : 2022-08-30
  • Kembaran Suamiku   30

    30Kembaran Suamiku#cerbung#Kembaran_suamiku"Maaf ya, Dek. Mas belum bisa ambil cuti untuk bulan madu denganmu, kebetulan Mas sedang banyak kerjaan, jadi tangan kanan Bos untuk ngurus perusahaan cabang.Ya lumayan jauh, paling Mas pulang seminggu sekali, atau Mas carikan rumah sewa untuk kita sementara di sana. Gimana?""Nggak papa sih, Mas. Nggak harus ada bulan madu 'kan?""Ya harus dong! Biar adil""Hmm ya udah, Ara mah nurut aja sama Mas. Tapi kalau Mas ngajak Ara tinggal di sana satu atap sama Mbak Alisa, Ara nggak bisa, Mas!""Mas nggak akan satukan kalian lagi. Tenanglah!""Mas, udah adzan maghrib tu, buruan ke masjid.""Iya bidariku, Sayang."Kecupnya mendarat di keningku.Kecupan sederhana bisa membuat suasana hati luar biasa. Aku senyum dan juga beranjak berwudhu untuk bersiap sholat.***"Kenapa senyam senyum sendiri?"Ucap Mama yang bar

    Last Updated : 2022-08-30
  • Kembaran Suamiku   31

    31Kembaran Suamiku#cerbung#Kembaran_suamiku"Kok nangis, Sayang?"Mas Hasyim memperlambat laju mobilnya.Tak terasa kalau aku sudah menitikan air mata."Harusnya kan seneng, kita mau punya baby."tangan kirinya memegang lututku."Kasian Zafran, Mas. Belum tega nglepas ASInya, umurnya belum genap enam bulan.""Disapih dulu nggak papa, bentar lagi kan waktunya makan, Mas carikan baby sitter dan susu yang bagus buat Zafran. Supaya kamu nggak kecapekan dan asupan gizi Zafran tetap bagus, ya!.""Iya, Mas, makasih banyak."Mas Hasyim mengajak ke swalayan terdekat, membeli susu Zafran dan susu Ibu hamil dan sari kurma. Setelah itu kami pulang.Semenjak masa penyapihan, Zafran tidur sama Oma dan Opanya. Mas Hasyim juga lebih siaga dan sering pulang kesini.Selama tiga sampai lima hari, PD terasa nyeri dan bengkak karena pemberhentian memberi ASI.Mbok Lasmi memberikan pucuk daun ketel

    Last Updated : 2022-08-30
  • Kembaran Suamiku   32

    32Kembaran Suamiku#cerbung#Kembaran_suamikuMas Hasyim mengambil gawai yang kusodorkan.Ia membaca dengan mengerutkan kening.Tuuut tuuuuut, suara dering panggilan, sepertinya Mas Hasyim menelpon istri tuanya dengan suara dibesarkan."Assalamu'alaikum, Dek?""Wa'alaikumsalam!""Maaf, Mas tadi tidur, capek habis perjalanan dan ngangkat barang bawaan.""Harusnya tadi ngabarin kalau udah nyampe, Mas!""Iya, maaf, dari tadi nggak sempat buka handphone. Gimana kerjaannya?""Lancar aja, Mas. Mas telponnya kenapa nggak pakai nomor Mas sendiri?"Ya ampuuun, gitu aja dipermasalahin."Hp Mas ketinggalan di mobil belum sempat ambil. Ya udah ya, Dek. Mas mau pergi dulu, Assalamu'alaikum.""Wa'alaikumsalam! Kabarin terus, Mas. Biar aku nggak khawatir.""Siap, Sayang!"Tut. Sambungan terputus.Aku berusaha tegar dan tersenyum pada suamiku itu, untung gan

    Last Updated : 2022-08-30

Latest chapter

  • Kembaran Suamiku   48. Yang diderita Ara

    Kembaran Suamiku#48Sini, lihat telapak tanganmu," kata Mbak Sukmo pada Alisa. Alisa pun menyodorkan tangannya pada dukun tersebut. Lalu Mbah Sukmo membaca garis tangan Alisa sangat saksama dan komat-kamit membaca mantra. "Jika apa yang kamu kirimkan gagal, maka kamu harus bertapa di bawah Gunung Lawu selama tujuh hari tujuh malam. Jika tidak ...." Mbah Sukmo menjeda perkataannya. "Jika tidak, kenapa, Mbah?" timpal Alisa mengerutkan keningnya. "Jangan banyak tanya!" bentak Mbah Sukmo pada Alisa. Alisa terkejut dan langsung menunduk serta mengangguk segan terjadap pemuja kesyirikan tersebut. "Kamu akan matii dibunuuh oleh kejahatannmu sendiri," kata Mbah Sukmo melanjutkan. "Ma-mati?" Alisa tercengang mendengarnya. "Ya!" jawab ketus Mbah Sukmo. "Saya yakin pasti tembus ke orangnya, Mbah," kata Alisa begitu yakin. Sedangkan preman botak hanya ketakutan dan diam dengan

  • Kembaran Suamiku   47. Dukun bertindak

    Kembaran Suamiku#47"Apa? Preman, Bu Marni?" tanya Hasyim terkejut. "Iya, Pak Hasyim. Tapi untung Ibu sangat cerdas. Preman itu diajak ke sini untuk mengantar Ibu. Sekarang Ibu Ratna ada di kamarnya," terang Bu Marni sangat terharu dan senang karena majikannya dalam keadaan selamat. "Se-serius, Bu Marni? Masyaallah alhamdulillah." Hasyim pun saking senangnya berlari ke kamar ibunya. Bu Marni turut bahagia dan mengunci pintu rumah dengan cepat"Assalamualaikum, Ibu," sapa Hasyim setelah berdiri di ambang pintu. Tampak Bu Ratna usai salat dan basah netranya. Hasyim memeluk ibunya itu dengan erat. Bu Ratna justru menangis tersedu. Mengusap kepala putranya berkali-kali. "Alhamdulillah Ibu selamat," kata Hasyim sangat bahagia. Alhamdulillah Ibu sudah melewati semua ini nak tapi Ibu menghabiskan tabungan sebanyak 30 juta untuk membayar preman itu agar mau jujur dan mengantar Ibu pulang." Bu Ratna menje

  • Kembaran Suamiku   46. Penculikan Bu Ratna

    Kembaran Suamiku46. penculikan Bu Ratna"Ara, kamu yang tenang dulu ya.. Ini semua biar Mas yang urus. Ini bukan ranah kamu.. Okay!" titah Hasyim agar istrinya tidak banyak beban pikiran. Ara menghela napas perlahan dan menghembuskannya perlahan. Mencoba tenang atas kabar sang mertua tercinta. Sementara di kediaman sang ibu Hasyim, Bu Marni sibuk mencari majikannya itu. Ternyata di sebuah gudang, Ibu Ratna diikat tangan dan kakinya dan mulutnya dilakban oleh dua orang preman tidak tahu diri. Pasalnya sasaran mereka itu adalah wanita paruh baya yang tidak tahu apa-apa. "Siapa kalian?" Lemah Ibu Ratna bertanya pada kedua preman tersebut setelah lakban di mulutnya dibuka. "Tak perlu tahu, kamu, nenek tua!" gertak preman itu."Preman suruhan siapa kalian? Biar kubayar lebih tinggi kalian dari pada bayaran majikan kalian!" seru Bu Ratna menantang. "Kaya juga kau, nenek tua!" kata salah seorang preman itu k

  • Kembaran Suamiku   45. Teror untuk Ibu

    Kembaran Suamiku 45. Teror untuk IbuSetelah 3 tahun menikah, aku bersama Mas Hasyim dengan bahagia merawat Zafran dan Afrina. Selama di Kota Gudeg ini, Mas Hasyim sangat menikmati pekerjaannya. Mas Hasyim libur, ia mengajak kami pesta kebun. Baru lekas menggelar tikar, dering ponsel Mas Hasyim berbunyi. "Syim, Ibu seperti diteror seorang lelaki berjaket dan bertopi hitam," ujar Ibu dalam telepon yang suaranya dikeraskan Mas Hasyim. "Astaghfirullah, Ibu telepon polisi dulu, Bu agar ada penjagaan," jawab Mas Hasyim yang kudengar. Semoga ibu tidak kenapa-napa. Aku sangat takut karena beliau sudah sepuh dan harus diawasi Bu Marni. "Suruh orangnya Mas untuk jaga Ibu," bisikku panik pada Mas Hasyim yang tengah menelpon ibunya. Tangan Mas Hasyim mengangkat jempolnya dan mengangguk padaku. Di saat suasana santai seperti ini ada saja keadaan yang membuat kami panik. Apalagi mengenai ibu yang tentu tak bsia berbuat ban

  • Kembaran Suamiku   37

    Kembaran Suamiku#cerbung#Kembaran_suamikuPagi masih buta, mendadak sekali mengatur waktu untuk jenguk Ibu dan Mama Papa serta menjatuhkan talaq pada istri pertamaku.Suasana lenggang karena masih pagi, bisa diperkirkan perjalanan hanya dua jam lebih.Mengantar Ara dan Zafran serta pengasuhnya ke rumah Mama, tak lupa buah tangan kami bawakan untuk Mama dan Ibu."Jam sepuluh nanti bangunin Mas ya, Sayang. Mas mau selesaikan urusan dengan Alisa.""iya, Mas. Tidurlah! Pasti lelah habis safar."***"Mas, jam sepuluh."Suara lembutnya masuk ke dalam mimpi.Bangun, membersihkan diri dan bersiap. *Setelah sampai depan gerbang rumah Ibu Alisa, memarkirkan mobil dan masuk. Memencet tombol bel di samping pintu utama.Krek..Alisa membukakan pintu, akupun masuk.Kutepis tangan gempalnya yang hendak merangkul. Dia berangsur mundur. Wajah pias seketika muncul."Mas...""Duduklah, Alisa." ia duduk di sofa."Kedat

  • Kembaran Suamiku   43

    44Kembaran Suamiku#cerbung#Kembaran_suamikuTrauma?Ah, aku sama sekali tidak kepikiran tentang trauma Ara. "Oh, saya rasa tidak, Mas."Jawabku sekenanya."Ini tanda terimakasih saya, tidak seberapa, Mas."Kugenggamkan amplop cokelat berisi nominal untuknya."Tidak usah, Mas. Saya ikhlas menolong istri Mas.""Tolong diterima, Mas. Ini amanah dari istri saya.""Jika begitu, maka saya terima. Terimakasih ya, Mas.""Sama-sama. Saya pamit dulu, Mas Agung."Ia pun mengangguk dan menjabat tanganku.***"Pa, besok Mama kontrol ke klinik. Papa besok udah ke Jogja ya?" Ucap Ara saat di depan Zafran dan Afrina.Tapi panggilan itu lebih kusuka, kayak ada manis-manisnya gitu. Sampai lupa, besok jadwalku masuk setelah ambil cuti istri melahirkan."Apa Papa tunda dulu, Ma? Papa takut Mama pergi tanpa Papa."Kejadian itu menjadi trauma bagiku. Terlebih Ar

  • Kembaran Suamiku   42

    42Kembaran Suamiku#cerbung#Kembaran_suamikuPov. Hasyim*Kulihat kedua netranya terpejam. "Sayang?"Panggilku padanya, mengusap pipi yang putih nan lembut."Dia ngantuk, Nak. Biar tidur. Semalaman nggak bisa tidur."Tukas Mama yang duduk di depan sampinga Papa yang mengemudi.Ara melenguh dan merintih kembali, menggigit bibir dan meremas tanganku yang menggenggam."Allaah! Sakit banget, Mas.""Banyak dzikir, Sayang.""Bentar lagi sampai."Papa menimpali."Tarik nafas, buang, gitu terus. Pikirannya jangan sedih. Bismillah kuat, Sayang!"Mama memberi support.Do'a bersalin yang berkali-kali kulafadzkan.هناه ولدت مريم، و مريم ولدت عيسىأخرج أيها المولد . بقدرة الملك المعبود.(Hanah waladat Maryam, wa Maryama waladat 'Iisa, ukhruj ayyuhal maulud biqudrotil malikil ma'buud)Lalu kutiupkan ke ubun-ubunnya.Alfatihah, surah Yasin, dan

  • Kembaran Suamiku   36

    36.Kembaran Suamiku#cerbung#Kembang_suamiku"Mas, bangun, Sayang. Udah adzan subuh."Tangan lembutnya menyapu pipiku.Mengerjapkan mata dan duduk. "Semalam begadang, ya? Biasanya udah bangun, Mas?""Hemm iya, Sayang. Semalem nyelesaiin urusan.""Urusan apa, Mas?""Keluarga, Mas siap-siap ke masjid dulu ya, Sayang."Mengecup keningnya dan beranjak ke kamar mandi.***Hari ini pulang lebih cepat, jadi bisa mengajak Ara jalan-jalan. Pasti dia sudah penat ada di dalam rumah yang tidak besar. Mengatur fikiran agar fokus, amanah dan tanggungjawab yang aku emban kini lebih berat. Jangan sampai aku termakan bayangan tak berguna tentang foto yang kulihat kemarin.Awal bulan, adalah waktu pembagian pendapatanku.Alhamdulillah, semenjak aku menikah dengan Ara, pendapatanku semakin meningkat begitu dengan jabatanku.Bonus dari pemilik perusahaan sudah cair. Diam-d

  • Kembaran Suamiku   41

    41Kembaran Suamiku#cerbung#Kembaran_suamikuAlisa memunguti pakaiannya dan bergegas ke kamar mandi, sedangkan Doni terlelap dengan dengkurannya di atas ranjang.Saat Doni mendekati Alisa, Alisa merasa dicintai. Sedang usahanya mencintai Hasyim tidak berbuah maksimal, cinta dan kasih yang ia dapatkan tidak sempurna. Ia begitu bahagia dengan perhatian Doni selama Hasyim mengajak Ara pindah ke JogjaKarena tidak ada cinta di hati Hasyim untuknya, ia tidak begitu puas saat bersenggama, Hasyim terlalu dingin padanya. Sedangkan Doni sangat lihai memperlakukannya.Cinta dalam sebuah hubungan memang sangat dibutuhkan. Namun hubungan Alisa salah. Harusnya ia lekas menikah, bukan kumpul kebo seperti saat ini.Selesai mandi dan berganti, Alisa pulang tanpa sepengetahuan Doni.Ia terperanjat saat membuka pintu rumah dengan kunci serep yang ia bawa.Ibunya tergeletak dengan obat asma semprot di tangannya.

DMCA.com Protection Status