Selama Herbert dan Luna berhubungan selama satu tahun, dia pun memiliki perasaan terhadap Luna. Kedua orang mulai berpacaran.Herbert mengenyam pendidikan S2 selama dua tahun. Dia terus menemani di sisi Luna. Pada akhirnya, dia berhasil mengambil gelar teknik sipil. Berhubung terjadi masalah serius terhadap Keluarga Ozara, Herbert pun didesak untuk pulang. Dia berjanji pada Luna, setelah masalah selesai, dia akan kembali untuk menikahi Luna. Kepikiran hal ini, raut wajah Herbert menjadi muram. “Seandainya aku bisa pulang lebih cepat … dia juga tidak akan meninggal.”Seusai berbicara, Herbert membalikkan tubuhnya melihat ke sisi Javier. “Dia adalah adik kembar dari Bu Lidora. Hanya saja, wajah mereka berdua tidaklah mirip. Dia bisa meninggal juga karena ulah Keluarga Tanzil. Itulah sebabnya aku bisa membantunya. Seandainya cinta sejatimu dibunuh, aku percaya kamu pasti tidak akan tinggal diam, ‘kan?”Javier terdiam sejenak. Dia dapat merasakan tatapan penuh dendam, rasa bersalah, dan p
Setelah Roger meninggalkan ruang baca, Javier berdiri, lalu berjalan duduk di sofa dengan menyilangkan kedua kakinya. Dia menatap Jessie dengan tatapan interogasi.Jessie memutar matanya, tidak berani menatap tatapan galak itu. Ayah yang tidak berbicara sangatlah mengerikan.Jessie sungguh merindukan ibunya!”Javier berusaha untuk memendam amarahnya. Pada akhirnya, dia tidak tega untuk meluapkan emosinya. “Jessie, Ayah tahu kamu tidak ingin meninggalkan temanmu, tapi kamu bisa berteman dengan siapa pun kecuali Jules.”“Kenapa?” Jessie mengangkat kepala dengan bingung. Dia memiringkan kepalanya. “Ayah, Kak Jules orangnya baik sekali. Kenapa kamu nggak suka sama dia?”Javier menekan-nekan hidungnya. Dia merasa sangat sakit kepala. “Anak itu terlalu banyak pikiran, sedangkan kamu terlalu lugu.”Jessie kebingungan. “Apa maksudnya banyak pikiran?”Javier terdiam di tempat.Betul juga, Javier malah mengucapkan kata-kata yang terlalu susah dipahami oleh anak berusia delapan tahun. Meski Javie
Benn selalu berlagak bagai anak bau kencur di dunia bisnis. Orang lain mengira dirinya masih muda, menganggapnya sebagai seseorang yang hanya tahu bersenang-senang dengan menghamburkan uang tanpa melakukan sesuatu yang berguna. Namun, mereka lupa bahwa meremehkan pesaing di dunia bisnis adalah hal yang paling “mematikan”.Javier sedang melihat dokumen yang diberikan Benn di dalam komputer. Di dalamnya berisi gambar-gambar dari surat kabar Negara Hyugana pada beberapa puluh tahun yang lalu.Dari luar jendela, tampak Negara Hyugana sedang dipenuhi dengan salju. Jalan-jalan dipenuhi oleh bola salju yang lebat. Bahkan pohon cemara yang hijau juga sudah tertutupi salju hingga tidak kelihatan warna hijaunya lagi. Lidora menggendong anjing kesayangannya sambil berjalan menuju sanatorium dengan dipayungi oleh pengawal.Saat tiba di pintu masuk, pengawal menutup payung, menyerahkan kepada pelayan. Petugas sanatorium menyambutnya dengan sangat hangat, lalu membawa Lidora berjalan ke lantai dua.
Lidora memegang kekuasaan tinggi dalam Keluarga Tanzil. Dia bisa menahan Hengky dan istrinya, mungkin karena tidak ingin mereka merusak rencananya. Sekarang Loman telah meninggal. Bisa jadi langkah selanjutnya Lidora adalah turun tangan terhadap Hengky dan istrinya.Wanita tua ini memang sadis. Dia duluan turun tangan dalam mengatasi masalah Keluarga Tanzil, baru menyuruh anggotanya untuk menjemput Jules kembali ke Kediaman Tanzil. Bisa jadi dia akan menciptakan kecelakaan di perjalanan agar tidak menimbulkan kecurigaan.Javier terdiam. Beberapa saat kemudian, dia berkata, “Putar arah, ke Kediaman Ozara.”Ketika Javier pergi ke Kediaman Ozara untuk mencari Herbert, Javier diberi tahu bahwa Herbert telah keluar. Seketika dia memiliki firasat buruk.Bisa jadi Herbert pergi ke gudang anggur. Sepertinya Lidora telah mengutus anggotanya untuk menjemput Jules kembali ke Negara Hyugana.Tetiba ponsel Javier berdering. Dia mengangkat panggilan. Belum sempat Javier berbicara, terdengar suara pa
Jessie sedang bersandar di jendela bandara. Dia duduk di atas bangku panjang dengan sangat sedih.Saat Javier pergi menghampirinya, keningnya spontan berkerut ketika melihat bekas lecet di bagian lututnya.Javier berjalan mendekat. Telapak tangan hangatnya diusapkan di atas kepala Jessie.Jessie mengangkat kepalanya. Kedua mata indahnya berlinangkan air mata. Javier mengulurkan tangan untuk menyekanya, lalu menarik si kecil ke dalam pelukannya.“Ayah, huah ….” Jessie sedang menangis di dalam pelukan Javier. Javier menepuk-nepuk kepalanya berusaha untuk menghiburnya.Saat di perjalanan pulang, Jessie sedang ketiduran bersandar di sisi Javier. Roger melihat dari kaca spion tengah, lalu menghela napas. “Sepertinya Nona Muda Jessie akan sedih lama kali ini.”Cahaya matahari menembus ke dalam jendela mobil. Javier memalingkan kepalanya melihat bocah yang sedang tertidur itu. “Dia masih kecil. Nanti setelah dia bertemu teman baru, bisa jadi dia tidak akan ingat dengan masalah ini lagi.”Roge
“Inilah yang tidak sederhana.” Javier menunduk. “Dia telah meracuni penculik. Seandainya dia kembali ke Kediaman Tanzil dengan baik-baik saja, nasibnya pasti akan lebih buruk lagi. Bocah yang berumur kecil ini tahu orang yang merencanakan penculikannya itu adalah Bu Lidora. Jadi, hanya dengan bersembunyi satu bulan di luar, menunggu pihak polisi datang mencarinya, Bu Lidora pun akan mengira ada yang mengetahui rencananya. Dengan begitu, dia tidak akan bertindak gegabah lagi.”Roger sungguh merasa syok. Anak kecil ini sungguh hebat. Dia mengira kedua putra Javier adalah anak genius, tak disangka di luar sana ada anak yang memiliki banyak intrik di usia belia.Pantas saja Javier tidak mengizinkan Jessie berhubungan terlalu dekat dengan Jules. Sepertinya setelah besar nanti, bisa jadi Jules adalah saingan yang sangat kuat.Keesokan harinya, Herbert baru mengetahui berita itu. Dia pun tertegun di sofa. Tangan yang meremas koran itu tampak gemetar. “Apa … apa ini?”Javier sedang duduk di ha
Kali ini Herbert tidak berbicara lagi.Pada saat ini, Javier mengeluarkan selembar foto dari dalam kantong. “Aku rasa Bu Lidora seharusnya tidak beri tahu kamu. Ibuku, Prisca, juga adalah bagian dari Keluarga Tanzil.”Javier meletakkan foto di atas meja, lalu menggesernya ke hadapan Herbert.Herbert merasa kaget. “Ini ….”“Dia adalah ibuku. Dia adalah putri yang diadopsi Lidora.” Javier menatap Herbert dengan tatapan datar.Herbert mengambil foto itu dengan gemetar. Mirip, mereka sungguh mirip, sungguh mirip dengan Luna di saat muda dulu.“Kenapa Bu Lidora bisa membawa ibuku kembali? Aku rasa dia seharusnya tahu identitas ibuku. Sekarang aku telah mengetahui kenyataan ini. Aku merasa bisa jadi ibuku adalah putri Bu Luna dengan kamu.”Herbert mengangkat kepala untuk melihat Javier. Dia menganga, tidak tahu harus berkata apa.…Di Perusahaan Soulna, ibu kota.“Mana mungkin Tuan Cahya bisa seperti itu? Sepertinya artis pendatang baru itu sudah gila?”“Iya, aku nggak percaya Tuan Cahya men
Desta meletakkan tangan di belakang tubuh, lalu berjalan mondar-mandir di depan meja. Tetiba dia berdiri, lalu mengangkat kepala menatap plafon sembari menghela napas. “Aku juga sudah menduga Cahya kepikiran untuk mundur dari dunia hiburan. Haish, aku melihatnya dari awal dia masuk ke dunia hiburan hingga mendapatkan 12 penghargaan. Ketika kepikiran dia ingin mundur, aku jadi merasa tidak tega.”Desta menunduk. Matanya kelihatan memerah. Dia tidak tahan kuasa ingin menangis.Rina berjalan maju, lalu menepuk-nepuk pundak Desta ingin menghiburnya. “Kak Desta, selalu ada perpisahaan di setiap kali pertemuan.”Desta menutup wajahnya. “Aku masih merasa sedih. Dia bagai anak kandungku sendiri. Apa dia tidak bisa bekerja sepuluh tahun lagi? Sekarang banyak sutradara yang suka dengan pria dewasa seperti dia.”Saat ini Cahya sedang berdiri di depan pintu ruangan. Kemudian, dia mengetuk pintu ruangan untuk memecahkan suasana. “Kenapa menangis?”Desta segera menyeka air mata di wajahnya, berusaha