Share

Bab 952

Penulis: Daun Jahe
Pada akhirnya, Jules diangkat si pengawal, lalu dibawa ke dalam vila.

Di dalam ruangan, tampak seorang wanita beruban di dalam layar monitor. Dia tampak sedang menyisir anjing pomerania di dalam pelukannya.

Si wanita berjalan ke dalam ruangan, lalu berdiri di depan komputer. Wanita yang berdiri di samping laptop itu tak lain adalah Jolin.

Wanita memberi hormat ke depan layar. “Bu, kami sudah berhasil membawa Tuan Muda. Hanya saja, ada seorang anak perempuan yang mengikutinya. Dengar-dengar latar belakang anak perempuan itu tidak sederhana.

Gerakan tangan Lidora yang sedang mengusap anjingnya berhenti. Dia mengangkat kepalanya menunjukkan ekspresi dingin. “Apa latar belakang gadis itu?”

Wanita itu menggeleng, lalu mengatakan anak perempuan itu adalah teman satu sekolah Jules.

Jolin mengerutkan keningnya. “Dia adalah putri dari Tuan Javier. Kenapa kamu bawa dia kemari?”

Si wanita merasa syok. “Aku … aku nggak tahu identitasnya. Dia yang bersikeras ingin mengikuti Jules.”

Saat Jolin henda
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Just Rara
makin seru ni ceritanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 953

    Tetiba Javier menerima panggilan dari Andreas. Andreas bertanya, “Jules dan putrimu dibawa pergi?”Javier menggertakkan giginya. “Semuanya sudah terlambat kalau menunggu kabar darimu. Sekarang mereka berada di Pelabuhan Kandara.”Andreas bergumam, “Pelabuhan Kandara ….” Akhirnya dia mengerti. “Celaka, mereka ingin membawa anak-anak ke area kekuasaan Keluarga Ozara.”…Dalam kondisi kacau, Jessy berlari menyelundup ke dalam vila. Dia bersembunyi di balik dinding, tampak dua orang pengawal membawa Jules berjalan keluar vila.Melihat Jules hendak dibawa pergi oleh mereka, Jessie pun merasa panik. Entah apa yang harus dia lakukan? Pada saat ini, Jessie tidak menyadari ada yang sedang mendekatinya dari belakang.Dalam sesaat, Jules mendengar suara jeritan Jessie. Dia membalikkan tubuhnya, lalu tampak seorang lelaki berpakaian hitam mengapit Jessie di bawah lengannya, kemudian membawanya keluar.Jessie tak berhenti meronta. Namun apa daya, kekuatan Jessie tidak sanggup menandinginya.“Dasar

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 954

    Claire meremas tasnya dengan erat. Tatapannya kelihatan semakin galak lagi. “Apa kamu tahu Jolin adalah mata-mata ibumu?”“Tahu.”“Jadi, kamu biarkan anak-anak dalam bahaya?”Beberapa saat kemudian, Andreas mengangkat kepalanya untuk melihat Claire. “Bu Claire, semuanya bukan di bawah kendaliku. Awalnya aku hanya mencurigai Jolin saja, aku tidak yakin dia adalah mata-mata ibuku. Masalah pada hari Natal itu memang adalah perangkapku. Sejak saat itu, aku baru memastikan semua itu berhubungan dengan Jolin.”“Aku akui aku bisa melibatkan Javier dalam masalah ini karena dia cukup berkuasa di ibu kota. Dengan adanya campur tangan Keluarga Fernando, mereka pasti tidak akan berani sembarangan bergerak. Hanya saja, aku sungguh tidak menyangka mereka akan turun tangan secara mendadak, bahkan membawa anak ke area Andes.”Andreas juga buka maha tahu. Dia juga ingin menjamin keselamatan semua orang. Hanya saja, semua tindakan mereka hari ini di luar dugaan Andreas. Dia mengutus orang untuk memantau

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 955

    Jessie pun terbengong di tempat. Tetiba dia merasa kasihan terhadap Jules.Jessie menyemangati dirinya, lalu menepuk-nepuk dadanya. “Jangan takut! Kelak aku akan menjadi temanmu. Kakakku juga adalah temanmu. Kamu nggak akan sendirian lagi.”Jules pun tersenyum. Bocah ini sungguh bodoh dan juga … imut.Langit di malam hari semakin menggelap.Claire mengenakan jaket panjang dengan sepatu bot tinggi. Rambut hitam panjang digerai ke belakang. Dia tidak merias wajahnya dengan tebal, hanya mengoles lipstik saja. Hanya tampak dua pengawal di sisinya.Pelayan membawa Claire ke depan ruangan VIP. Begitu ruangan dibuka, Andreas dan seorang lelaki spontan melihat ke sisinya.Dimas menghentikan gerakan hendak meminum alkoholnya. Tatapannya tertuju pada wajah Claire. Entah kenapa dia merasa sangat familier dengan wajah wanita ini. Dia pun melirik Claire sekilas.Andreas berkata dengan tersenyum, “Tuan Dimas, dia adalah Nyonya Claire.”“Claire.” Dimas mengerutkan keningnya. Saat ini, Claire berjalan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 956

    Langkah kaki Dimas langsung berhenti. Dia membalikkan kepalanya untuk melihatnya. “Apa maksudmu?”Claire menyesap anggurnya, lalu menatap Dimas. “Anakku hampir saja kecelakaan di sekolah karena ada yang melakukan penyerangan mendadak. Waktu itu mobilmu ada di sekolah, makanya aku menyelidikimu.”Dimas menggertakkan giginya. Raut wajahnya seketika menjadi muram.Claire sedang mengamati ekspresi wajahnya. Kelihatan sekali Dimas tidak tahu apa-apa dalam masalah ini. Hanya saja, tidak mungkin Dimas tidak tahu siapa yang mengendarai mobilnya.Claire meletakkan gelas anggurnya, lalu berdiri. “Aku harap kamu bisa mengobrol denganku.”Dimas sungguh geram saat ini. Ekspresi lembut di wajahnya hanya topeng saja. “Gimana kalau tidak?”Claire menatap kedua tatapan Dimas. “Kalau nggak, aku ingin lihat betapa besar kemampuan Keluarga Ozara untuk mengatasi masalah ini.Dimas berjalan ke sisi Claire, lalu tersenyum. “Kamu lagi mengancamku?”Claire mengangkat alisnya. Senyuman di wajahnya tampak cerah.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 957

    Herbert menjawab dengan wajah tak berekspresi, “Aku datang untuk lihat-lihat.”Kemudian, Herbert berjalan keluar gudang anggur.Jolin dan wanita itu kebetulan sedang berjalan keluar ruangan. Ketika menyadari keberadaan Herbert, Jolin spontan mengangguk. “Pak Herbert, maaf telah merepotkanmu.”“Hmph, kalian juga tahu telah membuat kerepotan untukku.” Raut wajah Herbert tidaklah bagus. “Aku hanya menyuruh kalian bawa pulang satu anak saja. Sekarang kalian malah melibatkan anggota Keluarga Fernando.”Si wanita membalas dengan suara kecil, “Pak Herbert, bocah itu bersikeras ingin ikut. Kami berpikir jika kami menyandera anak itu, bisa jadi Keluarga Fernando nggak akan bertindak gegabah.”Herbert meliriknya sekilas. “Kalian anggota Yanno Timur terlalu menyepelekan anggota Keluarga Fernando. Apa kalian tidak pernah mendengar nama Keluarga Fernando di Negara Shawana?”Jolin dan wanita itu menunduk. Mereka memang tidak sadar telah mengakibatkan kerepotan sebesar ini.Jolin bersuara, “Jadi, bes

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 958

    Herbert menjawab, “Aku tidak kenal dengan ayahmu. Ayahmu juga tidak tinggal satu pulau denganku. Untuk apa aku kenal dengan dia?”Jessie mencemberutkan bibirnya. Menyadari mereka berdua tidak menggerakkan peralatan makannya, kening Herbert tampak berkerut. “Tenang saja, aku tidak menaruh racun di dalam makanan kalian. Makanlah kalau kalian tidak ingin mati kelaparan.”Begitu Jessie mendengar, tanpa menunggu Jules, dia langsung makan dengan lahapnya.Jules sungguh tidak berdaya. Kenapa Jessie masih bisa makan dengan lahap padahal dirinya sedang diculik?Meski Jessie sedang berada di tempat asing, dia malah tidak cengeng dan berani membantah. Entah kenapa Herbert juga tidak bisa membenci gadis ini?Semuanya terasa sangat ajaib. Dia bahkan mulai memperhatikan gadis asing ini.Herbert duduk di sampingnya, lalu bertanya, “Nak, siapa namamu?”Jessie mengambil paha ayam dan melahapnya. Mulutnya pun dipenuhi dengan bekas minyak.“Namaku Jessie.”“Jessie,” gumam Herbert. Dia mengangguk. “Namam

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 959

    Claire berdiri di dalam ruang tamu. Dia mengamati sekeliling, baru duduk di atas sofa. “Gimana kalau Tuan Dimas ganti pakaian dulu, baru kita mulai bicara?”Dimas berjalan ke sisi Claire, lalu duduk di sampingnya. Dia seolah-olah sedang mendekati Claire. “Pakaianku cukup nyaman.”Claire mengangkat kepalanya, lalu tersenyum. “Sepertinya Tuan Dimas memanggilku ke sini bukan untuk mengobrol?”Dimas menghirup aroma harum rambutnya, lalu memainkannya. “Kenapa kamu berani ke sini?”Claire menyingkirkan tangannya, lalu menyandarkan lengannya di atas sofa. Dia menatap Dimas dengan tersenyum. “Kalau Tuan Dimas nggak ingin ngobrol, aku akan buat Tuan Dimas bersedia untuk ngobrol sama aku.”Dimas mendekatkan bibirnya.Tangan Claire spontan mengadang. Dia menutup mulut yang hendak menciumnya. “Tuan Dimas, apa kamu yakin ingin berbuat seperti ini?”“Kenapa kamu semprot parfum?” Dimas memeluk Claire. Tatapannya terlihat sangat bergairah. “Tak disangka setelah beberapa tahun tidak bertemu, ternyata k

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 960

    Claire tersenyum. “Apa yang aku takutkan?” Kedua tangan Claire diangkat tinggi. Sikapnya masih terlihat acuh tak acuh. “Aku malah galau lantaran Keluarga Ozara nggak mencariku. Seandainya video berhubungan Tuan Dimas dengan lelaki beredar di area Andes, reputasi Keluarga Ozara pasti akan hancur? Jadi, kenapa aku mesti takut sama kamu?”“Perbuatanmu ini melanggar hukum!”Tidak terlihat lagi senyuman di wajah Claire. Dia pun berkata dengan muram, “Melanggar hukum atau tidak, kita bicarakan lagi nanti. Kalian telanjangi dia.”Keempat pengawal mengerutkan kening mereka. Mereka baru saja mendekat, Dimas pun menjerit, “Sebentar!” Keringat dingin seketika bercucuran. Dia berkata dengan napas terengah-engah, “Claire, bukankah ada yang ingin kamu bahas sama aku? Sebenarnya apa yang ingin kamu katakan?”Claire melambaikan tangan meminta para pengawal untuk mundur. Dia mencondongkan tubuhnya, lalu mencubit dagunya. “Kamu kasih Jolin pakai mobil itu?”“Iya.” Selesai berbicara, Dimas menambahkan, “

Bab terbaru

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2769

    “Oh, ya, di mana Kak Ariel?” tanya Bastian.Jodhiva membalas, “Dia lagi temani ayahnya untuk jalan-jalan. Sekarang aku juga mau nyusul ke sana. Aku permisi dulu.”Usai berbicara, Jodhiva meninggalkan tempat.Bastia berdecak sembari menggeleng. “Orang yang sudah punya istri memang berbeda.”“Kamu ngomongnya seolah-olah kamu nggak sama dengan dia.” Yura juga meninggalkan tempat.Bastian meletakkan gelasnya, lalu mengikuti langkah Yura. “Hei, kenapa kamu malah meninggalkanku. Tunggu aku.”Claire berhenti di hadapan Javier. Javier menggandeng tangannya. “Sudah selesai mengenang masa lalu?”“Menurutmu? Bukannya sore nanti, kamu dan Ayah akan pergi ke Kediaman Keluarga Tanaka?”Javier tersenyum. “Aku lagi menunggumu untuk makan di sana.”Roger berjalan di sisi Izza, lalu menatap mereka. “Tuan Javier, Nyonya Claire. Kalau begitu, kamu pergi cari Ayah Angkat dulu.”Javier mengangguk. Dia merangkul pundak Claire, lalu berjalan ke koridor. Cahaya matahari dipantulkan ke sisi jendela. Bayangan d

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2768

    Jessie tersenyum lebar. “Kalau begitu, aku akan mengenakan mahkota ini saat pernikahanku nanti. Anggap saja sebagai iklan desain ibuku.”Jules memeluk Jessie dari belakang. “Yang penting kamu suka.”…Anggota Keluarga Fernando baru tiba di Negara Hyugana dua hari sebelum resepsi pernikahan. Mereka tinggal di hotel yang dipesan Jules. Seluruh hotel ini telah dipesan oleh anggota keluarga kerajaan untuk menjamu para hadirin.Keluarga Chaniago dan Keluarga Kenata juga telah datang. Tobias juga tidak absen. Bahkan Shinta, Erin, Levin, dan Samuel yang berasal dari dunia hiburan juga telah datang. Tentu saja, Yura dan Bastian juga masuk dalam daftar undangan.Claire tiba di restoran. Pelayan membawanya ke dalam ruangan VIP. Ketika melihat pria yang duduk di dalam sana, dia pun tersenyum. “Ayah Angkat.”Owl memutar tubuhnya dengan perlahan. Sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu. Owl masih seperti dulu saja, tapi tubuhnya kelihatan lebih kurus dari sebelumnya. Claire langsung maju untuk m

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2767

    Orang lainnya juga ikut tersenyum.Menjelang malam, seluruh kota diselimuti dengan cahaya lampu neon. Setelah Jessie dan Jules menyelesaikan makan malam, mereka pun kembali ke Kompleks Amara.Jessie baru selesai mandi. Rambutnya pun masih basah. Jules mengambil handuk dari tangan Jessie, lalu membantunya untuk mengeringkan rambut.Saat ini, Jessie duduk di depan meja rias sembari menatap orang di dalam cermin. Senyuman merekah di atas wajahnya. “Kak Jules, aku sangat menantikan resepsi pernikahan kita.”“Oh, ya?” Jules mengusap rambut lembut Jessie. “Aku juga menantikannya.”“Aku merasa hidupku sangat sempurna karena bisa menikah dengan orang yang paling aku cintai, apalagi bisa bersama orang yang aku cintai berjalan ke jenjang berikutnya.”Jules pun tertawa, lalu membungkukkan tubuhnya untuk berbisik di samping telinga Jessie. “Apa kamu tahu, keinginan dalam hidupku juga sudah terwujud.”Jessie menoleh untuk menatapnya. “Keinginan apa?”Jules berbisik di samping telinga Jessie, “Menik

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2766

    Hiro mengiakan.“Setelah di luar beberapa saat, kamu menjadi semakin dewasa saja.” Naomi menepuk-nepuk pundaknya. “Semoga kamu bisa semakin baik lagi.”Hiro hanya tersenyum dan tidak berbicara.…Dalam sekejap mata, akhirnya telah sampai ke akhir bulan. Liburan Jessie dan yang lain sudah berakhir. Mereka pun kembali ke ibu kota.Claire dan Javier berdiri di depan halaman untuk menunggu mereka. Setelah mereka menuruni mobil, Jessie langsung berlari ke sisi mereka. “Ayah, Ibu!” Dia langsung memeluk kedua orang tuanya.Javier mengusap kepala Jessie dengan tidak berdaya. “Padahal kamu sudah dewasa, masih saja minta dipeluk.”Senyuman di wajah Jessie semakin lebar lagi. “Tapi, di mata kalian, selamanya aku itu anak kecil!”Claire tersenyum tipis. Dia menatap beberapa orang yang berjalan kemari. “Baguslah kalau kalian bermain dengan gembira. Ayo, kita ke dalam dulu. Nanti malam kita makan bersama.”Setelah Dacia dan Ariel memasuki rumah, mereka duluan naik ke lantai atas untuk melihat anak.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2765

    Jules menatap mereka. “Kebetulan sekali kalian juga ada di sini.”Yura membalas, “Aku dan Bastian memang ada di sini. Setelah lihat unggahan Jessie, aku baru tahu ternyata kalian juga di sini.”Jessie membawanya ke tempat duduk. “Kalau begitu, kita tinggal beberapa hari bersama.”Setelah Bastian duduk, Jodhiva memperkenalkannya kepada Dacia dan Jessie. “Ini adik iparku, Dacia, dan adikku, Jessie.”“Aku pernah bertemu mereka di pernikahanmu.” Bastian masih mengingatnya. Dia pun berkata, “Adikmu itu satu sekolah dengan istriku. Istriku sering mengungkitnya.”Yura menatapnya. “Istrimu? Belum pasti aku akan menjadi istrimu.”Kening Bastian berkerut. “Kita saja sudah tunangan. Apa kamu masih bisa menikah sama orang lain?”Semua orang pun tertawa. Hanya Jessie saja yang terbengong. “Tunangan apaan? Yura, kamu sudah tunangan?”Yura berdeham ringan. “Aku lupa beri tahu kamu.”“Kamu nggak setia kawan banget, sih. Malah nggak beri tahu aku. “Jessie mencemberutkan bibirnya. Dia benar-benar tidak

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2764

    Bos pemilik permainan berkata, “Dua puluh ribu diberi tiga kesempatan.”“Mahal sekali? Dua puluh ribu hanya diberi tiga kali kesempatan saja?” Dacia merasa sangat tidak menguntungkan.Bos mengangkat kepalanya. “Ini sudah paling murah. Tempat lain malah tiga puluh ribu.”Jessie menarik Dacia. “Dua puluh ribu juga nggak masalah. Nggak gampang bagi mereka untuk berbisnis. Kita juga cuma main-main saja.”Seusai berbicara, Jessie mengeluarkan uang tunai sebesar empat puluh ribu kepada bos. “Berarti enam kali kesempatan, ya.”Bos menyerahkan enam gelang kepada Jessie. Jessie menyukai sebuah gelang. Dia tahu gelang itu hanya barang KW, tapi kelihatannya sangat cantik. Jessie melempar ke sana, tetapi dia tidak berhasil mendapatkannya.Setelah melempar dua kali lagi, Jessie masih saja tidak berhasil mendapatkan targetnya. Sekarang hanya tersisa tiga kali kesempatan.Ketika melihat Jessie putus asa, Ariel pun mengambil sisa gelang dari tangan Jessie. “Coba lihat aku.”Ariel melirik tepat ke sisi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2763

    Larut malam, kota kuno ini terasa sunyi dan hening, hanya suara serangga yang bergema di antara rerumputan.Sebuah lampu menerangi rerumputan di luar tenda, menambah suasana menjadi semakin hening dan tenang.Jessie membalikkan tubuhnya masih belum tertidur. Saat sebuah tangan panjang merangkul pinggangnya, lalu memasukkan Jessie ke dalam pelukannya. “Tidak bisa tidur?”“Emm.” Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kak Jules, aku ingin ke toilet, tapi aku nggak berani.”Jules mencium kening Jessie. “Biar aku temani.”Mereka berdua berjalan keluar tenda. Jules mengeluarkan senter, lalu berjalan bersama Jessie. Saat mereka tiba di depan pepohonan, Jessie membalikkan tubuhnya untuk menatap Jules. “Tunggu aku di sini.”Jules mengangguk. “Panggil aku kalau ada apa-apa.”Jessie berjalan ke dalam pepohonan, tetapi dia juga tidak berani berjalan terlalu jauh.Setelah buang air, Jessie segera keluar dan memeluk lengannya. “Selesai.”Jules mengulurkan tangan untuk merangkul Jessie.Setelah kemba

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2762

    Jodhiva juga tersenyum. “Cepat juga, tapi masih tergolong pagi.”Jessie menyandarkan kepalanya di atas paha Jules sembari memandang langit. Beberapa saat kemudian, dia bertanya, “Kenapa rasanya bakal turun hujan?”Orang-orang langsung melihat ke sisi Jessie.Jerremy menarik napas dalam-dalam. “Kamu jangan sembarangan bicara.”Dacia memandang ke atas langit. Langit memang kelihatan cerah, tetapi malah kelihatan mendung di bagian atas gunung. “Mungkin cuma mendung saja?”Sudah jam segini, tapi matahari masih belum menampakkan diri. Seharusnya hanya mendung, tidak sampai tahap turun hujan.Ariel berkata, “Ramalan cuaca hari ini tidak mengatakan akan turun hujan hari ini. Aku merasa seharusnya tidak akan turun hujan.”Kecuali, ramalan cuaca tidak akurat!Beberapa orang tinggal sejenak. Jules merasa ada tetesan air di wajahnya. Dia mengusap sejenak. “Eh, turun hujan, deh.”Ariel duduk di tempat. “Apa?”Jessie menunjukkan senyuman canggung di wajahnya. “Firasatku mengatakan bakal turun hujan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2761

    Yang lain juga sudah setuju.Setelah masakan disajikan, Jessie melihat makanan berwarna putih dengan berbentuk seperti kipas. Dia bertanya pada bos, “Apa ini?”Bos memperkenalkan dengan tersenyum, “Ini namanya ‘milk fan’, terbuat dari susu. Karena warnanya putih dan agak transparan, ditambah bentuknya seperti kipas, makanan ini pun diberi nama ‘milk fan’.”Ariel mencicipinya. “Emm, rasanya enak juga.”Dacia dan Jerremy juga telah mencicipinya. Rasanya memang cukup enak.Setelah masakan selesai dimasak, Bos pun menyajikan ke atas meja. “Ini adalah mie beras dengan ditaburi ayam dingin dan berbagai bahan tambahan. Ayam dimasak dengan bumbu khas, lalu disiram dengan saus buatan sendiri, minyak cabai, minyak lada hitam, dan ditambahkan kenari panggang. Ini adalah salah satu makanan khas daerah kami. Biasanya para wisatawan juga sangat menyukainya.”Jessie mencicipi sesuap. Ariel pun bertanya, “Gimana rasanya?”Jessie mengangguk, lalu menyantapnya dengan suapan besar.Yang lain juga ikut me

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status