Share

Bab 958

Author: Daun Jahe
Herbert menjawab, “Aku tidak kenal dengan ayahmu. Ayahmu juga tidak tinggal satu pulau denganku. Untuk apa aku kenal dengan dia?”

Jessie mencemberutkan bibirnya.

Menyadari mereka berdua tidak menggerakkan peralatan makannya, kening Herbert tampak berkerut. “Tenang saja, aku tidak menaruh racun di dalam makanan kalian. Makanlah kalau kalian tidak ingin mati kelaparan.”

Begitu Jessie mendengar, tanpa menunggu Jules, dia langsung makan dengan lahapnya.

Jules sungguh tidak berdaya. Kenapa Jessie masih bisa makan dengan lahap padahal dirinya sedang diculik?

Meski Jessie sedang berada di tempat asing, dia malah tidak cengeng dan berani membantah. Entah kenapa Herbert juga tidak bisa membenci gadis ini?

Semuanya terasa sangat ajaib. Dia bahkan mulai memperhatikan gadis asing ini.

Herbert duduk di sampingnya, lalu bertanya, “Nak, siapa namamu?”

Jessie mengambil paha ayam dan melahapnya. Mulutnya pun dipenuhi dengan bekas minyak.

“Namaku Jessie.”

“Jessie,” gumam Herbert. Dia mengangguk. “Namam
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Just Rara
hati2 ya claire sm si dimas
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 959

    Claire berdiri di dalam ruang tamu. Dia mengamati sekeliling, baru duduk di atas sofa. “Gimana kalau Tuan Dimas ganti pakaian dulu, baru kita mulai bicara?”Dimas berjalan ke sisi Claire, lalu duduk di sampingnya. Dia seolah-olah sedang mendekati Claire. “Pakaianku cukup nyaman.”Claire mengangkat kepalanya, lalu tersenyum. “Sepertinya Tuan Dimas memanggilku ke sini bukan untuk mengobrol?”Dimas menghirup aroma harum rambutnya, lalu memainkannya. “Kenapa kamu berani ke sini?”Claire menyingkirkan tangannya, lalu menyandarkan lengannya di atas sofa. Dia menatap Dimas dengan tersenyum. “Kalau Tuan Dimas nggak ingin ngobrol, aku akan buat Tuan Dimas bersedia untuk ngobrol sama aku.”Dimas mendekatkan bibirnya.Tangan Claire spontan mengadang. Dia menutup mulut yang hendak menciumnya. “Tuan Dimas, apa kamu yakin ingin berbuat seperti ini?”“Kenapa kamu semprot parfum?” Dimas memeluk Claire. Tatapannya terlihat sangat bergairah. “Tak disangka setelah beberapa tahun tidak bertemu, ternyata k

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 960

    Claire tersenyum. “Apa yang aku takutkan?” Kedua tangan Claire diangkat tinggi. Sikapnya masih terlihat acuh tak acuh. “Aku malah galau lantaran Keluarga Ozara nggak mencariku. Seandainya video berhubungan Tuan Dimas dengan lelaki beredar di area Andes, reputasi Keluarga Ozara pasti akan hancur? Jadi, kenapa aku mesti takut sama kamu?”“Perbuatanmu ini melanggar hukum!”Tidak terlihat lagi senyuman di wajah Claire. Dia pun berkata dengan muram, “Melanggar hukum atau tidak, kita bicarakan lagi nanti. Kalian telanjangi dia.”Keempat pengawal mengerutkan kening mereka. Mereka baru saja mendekat, Dimas pun menjerit, “Sebentar!” Keringat dingin seketika bercucuran. Dia berkata dengan napas terengah-engah, “Claire, bukankah ada yang ingin kamu bahas sama aku? Sebenarnya apa yang ingin kamu katakan?”Claire melambaikan tangan meminta para pengawal untuk mundur. Dia mencondongkan tubuhnya, lalu mencubit dagunya. “Kamu kasih Jolin pakai mobil itu?”“Iya.” Selesai berbicara, Dimas menambahkan, “

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 961

    Claire menatap anggur merah di dalam gelasnya. “Keuntungan apa yang diberikan Bu Lidora kepada kakekmu? Kenapa kakekmu bisa membantunya?”Dimas terkekeh. “Mana aku tahu? Semua yang seharusnya aku ketahui sudah aku beri tahu kepadamu.” Seusai berbicara, dia membalikkan kepala untuk melihat Claire. “Gimana kalau kamu tanya kakekku saja?”Claire mengangkat-angkat alisnya. “Nggak perlu aku yang bertanya. Sekarang suamiku sudah turun tangan. Seandainya terjadi sedikit kecelakaan pada putriku di kota Andes.” Claire mengangkat gelas anggurnya. Tetiba dia melepaskannya. Gelas anggur langsung jatuh menghantam karpet. “Aku bisa meratakan Keluarga Ozara yang bukan apa-apa itu.”Dimas seketika merasa terbengong. Sebenarnya siapa si Claire ini? Kenapa dia bisa berbicara seperti ini?Saking penasarannya, Dimas kembali bertanya, “Sebenarnya kamu itu siapa?”Claire memasukkan kedua tangan ke dalam saku celananya. Dia berdiri, lalu tersenyum. “Aku itu Claire.”Dimas kembali bertanya, “Apa latar belakan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 962

    Herbert memanggil seorang pelayan kemari, “Suruh orang antar Nona Jessie kemari.”Pelayan pun terbengong sejenak. Hanya saja, dia juga tidak berani bertanya terlalu banyak. Dia terpaksa berlari keluar.Herbert kembali melihat Javier dengan mengerutkan keningnya. “Kamu itu Tuan Javier Fernando?”Sebelumnya Herbert pernah mendengar namanya, hanya saja dia tidak pernah bertemu dengan Javier secara langsung. Terlebih, dirinya sangat jarang mengamati berita dalam negeri.Javier merapikan pakaiannya. Ekspresi dingin di wajahnya mulai memudar. “Iya, aku tidak bermaksud untuk melukai anggota Keluarga Ozara.”Tetiba Herbert bertanya, “Siapa nama ibumu?”Javier menyipitkan matanya. “Hubungan kamu dengan Bu Lidora sangat bagus. Kenapa dia tidak beri tahu siapa nama ibuku?”Herbert tidak berbicara.Javier menepuk-nepuk kotoran di lengan pakaiannya. “Ibuku adalah anak yang diadopsi Keluarga Tanzil. Namanya Prisca Tanzil.”Herbert kembali tertegun. Tidak tahu apa yang sedang dipikirkannya, tetiba ra

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 963

    Namun, ketika kepikiran ayahnya Jessie saja tidak menenangkannya, Herbert pun tidak berani ikut campur.Suara tangis keras Jessie terdengar sampai di luar rumah. Javier menekan-nekan hidungnya. Dia berusaha untuk menenangkan dirinya, hendak mengatakan sesuatu. Jessie mendorong tangan Javier. “Aku nggak ingin lihat Ayah lagi. Aku benci sama Ayah!”Jessie memalingkan kepalanya, lalu berlari pergi.“Jessie ….” Javier mengulurkan tangannya, tetapi dia tidak berhasil menangkap apa-apa. Roger melirik Javier sekilas. “Tuan, aku pergi melihatnya dulu.”Roger mengejar langkahnya.Herbert meletakkan gelas tehnya. Beberapa saat kemudian, dia berkata, “Kalau gadis itu tidak ingin pulang bersamamu, aku tidak keberatan jika Tuan Javier tinggal beberapa hari di area Andes.”Javier menyipitkan matanya. Beberapa saat kemudian, dia membalikkan tubuhnya melihat ke sisi Herbert. “Apa rencanamu?”Herbert pun tersenyum. “Kalian adalah tamu. Sudah seharusnya aku memperlakukan kalian layaknya seorang tamu. Te

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 964

    Javier terdiam membisu.Beberapa saat kemudian, Javier menepuk dagunya, lalu berkata dengan serius, “Jessie, kamu harus tahu tempat ini bukanlah area kekuasaan Ayah. Ayah hanya datang untuk menyelamatkanmu saja.”Mereka sedang berada di area Andes, bukan sedang di Makronesia. Jadi, Keluarga Fernando memang tidak diperbolehkan untuk ikut campur dalam masalah di area Andes. Lagi pula, tidak ada dendam di antara mereka. Javier tidak boleh menimbulkan konflik.Berhubung Jessie dibawa kemari oleh mereka, Javier pun datang untuk menyelamatkan putrinya. Ada alasan kenapa Javier bisa datang ke area Andes. Herbert hanya menginginkan Jules saja. Dia bersedia melepaskan putrinya juga karena tidak ingin menyinggung Javier.Jessie berkata dengan terisak-isak, “Apa Kak Jules akan mati?”Javier mengangkat tangannya menyeka air mata di ujung matanya. “Jessie, Ayah tahu kamu anaknya baik, tidak ingin meninggalkan temanmu. Tapi kamu masih kecil, kamu tidak mengerti dengan masalah orang dewasa. Ada banya

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 965

    Claire menunduk dan tidak berbicara.Andreas memang tidak bisa merasakan kasih sayang dari ibunya. Padahal dia adalah darah daging ibunya, ibunya malah begitu membenci Andreas, bahkan membenci seluruh Keluarga Tanzil.Sebenarnya apa alasannya? Sepertinya hanya ibunya sendiri yang mengetahui alasannya?Claire tidak tinggal lama. Saat dia kembali ke mobil, pengawal memberitahunya bahwa Javier telah berhasil menjemput Jessie. Mereka akan menetap di sana selama beberapa hari. Claire disuruh untuk tidak mencemaskan mereka.Kening Claire tampak berkerut. “Apa maksudnya akan menetap selama beberapa hari?”Pengawal juga merasa serbasalah. “Nona Muda Jessie tidak bersedia untuk pulang. Dia meminta Tuan Javier untuk menyelamatkan Tuan Muda Jules. Tuan Javier juga kehabisan akal.”Claire bertanya, “Apa anggota Keluarga Ozara mempersulit mereka?”Pengawal menggeleng. “Tidak, setelah rombongan Tuan Javier tiba di area Andes, Pak Herbert langsung melepaskan Nona Muda Jessie.”Setelah mendengar ucapa

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 966

    Sementara itu, ada netizen yang merasa Rose tidak bersalah.[ Dia hanya ingin berterima kasih sama Cahya saja, tapi dia malah ditolak mentah-mentah. Sekarang kenapa kalian malah menyalahkan gadis yang nggak bersalah? ][ Penggemar Cahya memang nggak tahu diri. Apa salahnya gadis itu? Cahya menyelamatkannya, dia hanya ingin berterima kasih sama Cahya saja. Apa yang salah? ]Suara netizen sangatlah berbeda. Ada yang berpihak di sisi Cahya, ada juga yang berpihak di sisi Rose. Pokoknya, suara netizen semakin heboh saja.Para netizen sedang menunggu balasan dari Cahya. Hanya saja, hingga sore hari, Cahya, pihak studio, dan juga asistennya tidak melakukan klarifikasi apa pun.Keesokan harinya, saat Cahya keluar rumah sakit, semua awak media sedang menunggu di depan rumah sakit untuk mewawancarainya. Rina dan pengawal mengadang para awak media yang berdesakan. Cahya mengenakan jaket berwarna hitam dengan syal berwarna putih. Di bawah kamera para awak media, Cahya kelihatan sangat tampan. Ha

Pinakabagong kabanata

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2769

    “Oh, ya, di mana Kak Ariel?” tanya Bastian.Jodhiva membalas, “Dia lagi temani ayahnya untuk jalan-jalan. Sekarang aku juga mau nyusul ke sana. Aku permisi dulu.”Usai berbicara, Jodhiva meninggalkan tempat.Bastia berdecak sembari menggeleng. “Orang yang sudah punya istri memang berbeda.”“Kamu ngomongnya seolah-olah kamu nggak sama dengan dia.” Yura juga meninggalkan tempat.Bastian meletakkan gelasnya, lalu mengikuti langkah Yura. “Hei, kenapa kamu malah meninggalkanku. Tunggu aku.”Claire berhenti di hadapan Javier. Javier menggandeng tangannya. “Sudah selesai mengenang masa lalu?”“Menurutmu? Bukannya sore nanti, kamu dan Ayah akan pergi ke Kediaman Keluarga Tanaka?”Javier tersenyum. “Aku lagi menunggumu untuk makan di sana.”Roger berjalan di sisi Izza, lalu menatap mereka. “Tuan Javier, Nyonya Claire. Kalau begitu, kamu pergi cari Ayah Angkat dulu.”Javier mengangguk. Dia merangkul pundak Claire, lalu berjalan ke koridor. Cahaya matahari dipantulkan ke sisi jendela. Bayangan d

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2768

    Jessie tersenyum lebar. “Kalau begitu, aku akan mengenakan mahkota ini saat pernikahanku nanti. Anggap saja sebagai iklan desain ibuku.”Jules memeluk Jessie dari belakang. “Yang penting kamu suka.”…Anggota Keluarga Fernando baru tiba di Negara Hyugana dua hari sebelum resepsi pernikahan. Mereka tinggal di hotel yang dipesan Jules. Seluruh hotel ini telah dipesan oleh anggota keluarga kerajaan untuk menjamu para hadirin.Keluarga Chaniago dan Keluarga Kenata juga telah datang. Tobias juga tidak absen. Bahkan Shinta, Erin, Levin, dan Samuel yang berasal dari dunia hiburan juga telah datang. Tentu saja, Yura dan Bastian juga masuk dalam daftar undangan.Claire tiba di restoran. Pelayan membawanya ke dalam ruangan VIP. Ketika melihat pria yang duduk di dalam sana, dia pun tersenyum. “Ayah Angkat.”Owl memutar tubuhnya dengan perlahan. Sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu. Owl masih seperti dulu saja, tapi tubuhnya kelihatan lebih kurus dari sebelumnya. Claire langsung maju untuk m

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2767

    Orang lainnya juga ikut tersenyum.Menjelang malam, seluruh kota diselimuti dengan cahaya lampu neon. Setelah Jessie dan Jules menyelesaikan makan malam, mereka pun kembali ke Kompleks Amara.Jessie baru selesai mandi. Rambutnya pun masih basah. Jules mengambil handuk dari tangan Jessie, lalu membantunya untuk mengeringkan rambut.Saat ini, Jessie duduk di depan meja rias sembari menatap orang di dalam cermin. Senyuman merekah di atas wajahnya. “Kak Jules, aku sangat menantikan resepsi pernikahan kita.”“Oh, ya?” Jules mengusap rambut lembut Jessie. “Aku juga menantikannya.”“Aku merasa hidupku sangat sempurna karena bisa menikah dengan orang yang paling aku cintai, apalagi bisa bersama orang yang aku cintai berjalan ke jenjang berikutnya.”Jules pun tertawa, lalu membungkukkan tubuhnya untuk berbisik di samping telinga Jessie. “Apa kamu tahu, keinginan dalam hidupku juga sudah terwujud.”Jessie menoleh untuk menatapnya. “Keinginan apa?”Jules berbisik di samping telinga Jessie, “Menik

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2766

    Hiro mengiakan.“Setelah di luar beberapa saat, kamu menjadi semakin dewasa saja.” Naomi menepuk-nepuk pundaknya. “Semoga kamu bisa semakin baik lagi.”Hiro hanya tersenyum dan tidak berbicara.…Dalam sekejap mata, akhirnya telah sampai ke akhir bulan. Liburan Jessie dan yang lain sudah berakhir. Mereka pun kembali ke ibu kota.Claire dan Javier berdiri di depan halaman untuk menunggu mereka. Setelah mereka menuruni mobil, Jessie langsung berlari ke sisi mereka. “Ayah, Ibu!” Dia langsung memeluk kedua orang tuanya.Javier mengusap kepala Jessie dengan tidak berdaya. “Padahal kamu sudah dewasa, masih saja minta dipeluk.”Senyuman di wajah Jessie semakin lebar lagi. “Tapi, di mata kalian, selamanya aku itu anak kecil!”Claire tersenyum tipis. Dia menatap beberapa orang yang berjalan kemari. “Baguslah kalau kalian bermain dengan gembira. Ayo, kita ke dalam dulu. Nanti malam kita makan bersama.”Setelah Dacia dan Ariel memasuki rumah, mereka duluan naik ke lantai atas untuk melihat anak.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2765

    Jules menatap mereka. “Kebetulan sekali kalian juga ada di sini.”Yura membalas, “Aku dan Bastian memang ada di sini. Setelah lihat unggahan Jessie, aku baru tahu ternyata kalian juga di sini.”Jessie membawanya ke tempat duduk. “Kalau begitu, kita tinggal beberapa hari bersama.”Setelah Bastian duduk, Jodhiva memperkenalkannya kepada Dacia dan Jessie. “Ini adik iparku, Dacia, dan adikku, Jessie.”“Aku pernah bertemu mereka di pernikahanmu.” Bastian masih mengingatnya. Dia pun berkata, “Adikmu itu satu sekolah dengan istriku. Istriku sering mengungkitnya.”Yura menatapnya. “Istrimu? Belum pasti aku akan menjadi istrimu.”Kening Bastian berkerut. “Kita saja sudah tunangan. Apa kamu masih bisa menikah sama orang lain?”Semua orang pun tertawa. Hanya Jessie saja yang terbengong. “Tunangan apaan? Yura, kamu sudah tunangan?”Yura berdeham ringan. “Aku lupa beri tahu kamu.”“Kamu nggak setia kawan banget, sih. Malah nggak beri tahu aku. “Jessie mencemberutkan bibirnya. Dia benar-benar tidak

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2764

    Bos pemilik permainan berkata, “Dua puluh ribu diberi tiga kesempatan.”“Mahal sekali? Dua puluh ribu hanya diberi tiga kali kesempatan saja?” Dacia merasa sangat tidak menguntungkan.Bos mengangkat kepalanya. “Ini sudah paling murah. Tempat lain malah tiga puluh ribu.”Jessie menarik Dacia. “Dua puluh ribu juga nggak masalah. Nggak gampang bagi mereka untuk berbisnis. Kita juga cuma main-main saja.”Seusai berbicara, Jessie mengeluarkan uang tunai sebesar empat puluh ribu kepada bos. “Berarti enam kali kesempatan, ya.”Bos menyerahkan enam gelang kepada Jessie. Jessie menyukai sebuah gelang. Dia tahu gelang itu hanya barang KW, tapi kelihatannya sangat cantik. Jessie melempar ke sana, tetapi dia tidak berhasil mendapatkannya.Setelah melempar dua kali lagi, Jessie masih saja tidak berhasil mendapatkan targetnya. Sekarang hanya tersisa tiga kali kesempatan.Ketika melihat Jessie putus asa, Ariel pun mengambil sisa gelang dari tangan Jessie. “Coba lihat aku.”Ariel melirik tepat ke sisi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2763

    Larut malam, kota kuno ini terasa sunyi dan hening, hanya suara serangga yang bergema di antara rerumputan.Sebuah lampu menerangi rerumputan di luar tenda, menambah suasana menjadi semakin hening dan tenang.Jessie membalikkan tubuhnya masih belum tertidur. Saat sebuah tangan panjang merangkul pinggangnya, lalu memasukkan Jessie ke dalam pelukannya. “Tidak bisa tidur?”“Emm.” Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kak Jules, aku ingin ke toilet, tapi aku nggak berani.”Jules mencium kening Jessie. “Biar aku temani.”Mereka berdua berjalan keluar tenda. Jules mengeluarkan senter, lalu berjalan bersama Jessie. Saat mereka tiba di depan pepohonan, Jessie membalikkan tubuhnya untuk menatap Jules. “Tunggu aku di sini.”Jules mengangguk. “Panggil aku kalau ada apa-apa.”Jessie berjalan ke dalam pepohonan, tetapi dia juga tidak berani berjalan terlalu jauh.Setelah buang air, Jessie segera keluar dan memeluk lengannya. “Selesai.”Jules mengulurkan tangan untuk merangkul Jessie.Setelah kemba

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2762

    Jodhiva juga tersenyum. “Cepat juga, tapi masih tergolong pagi.”Jessie menyandarkan kepalanya di atas paha Jules sembari memandang langit. Beberapa saat kemudian, dia bertanya, “Kenapa rasanya bakal turun hujan?”Orang-orang langsung melihat ke sisi Jessie.Jerremy menarik napas dalam-dalam. “Kamu jangan sembarangan bicara.”Dacia memandang ke atas langit. Langit memang kelihatan cerah, tetapi malah kelihatan mendung di bagian atas gunung. “Mungkin cuma mendung saja?”Sudah jam segini, tapi matahari masih belum menampakkan diri. Seharusnya hanya mendung, tidak sampai tahap turun hujan.Ariel berkata, “Ramalan cuaca hari ini tidak mengatakan akan turun hujan hari ini. Aku merasa seharusnya tidak akan turun hujan.”Kecuali, ramalan cuaca tidak akurat!Beberapa orang tinggal sejenak. Jules merasa ada tetesan air di wajahnya. Dia mengusap sejenak. “Eh, turun hujan, deh.”Ariel duduk di tempat. “Apa?”Jessie menunjukkan senyuman canggung di wajahnya. “Firasatku mengatakan bakal turun hujan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2761

    Yang lain juga sudah setuju.Setelah masakan disajikan, Jessie melihat makanan berwarna putih dengan berbentuk seperti kipas. Dia bertanya pada bos, “Apa ini?”Bos memperkenalkan dengan tersenyum, “Ini namanya ‘milk fan’, terbuat dari susu. Karena warnanya putih dan agak transparan, ditambah bentuknya seperti kipas, makanan ini pun diberi nama ‘milk fan’.”Ariel mencicipinya. “Emm, rasanya enak juga.”Dacia dan Jerremy juga telah mencicipinya. Rasanya memang cukup enak.Setelah masakan selesai dimasak, Bos pun menyajikan ke atas meja. “Ini adalah mie beras dengan ditaburi ayam dingin dan berbagai bahan tambahan. Ayam dimasak dengan bumbu khas, lalu disiram dengan saus buatan sendiri, minyak cabai, minyak lada hitam, dan ditambahkan kenari panggang. Ini adalah salah satu makanan khas daerah kami. Biasanya para wisatawan juga sangat menyukainya.”Jessie mencicipi sesuap. Ariel pun bertanya, “Gimana rasanya?”Jessie mengangguk, lalu menyantapnya dengan suapan besar.Yang lain juga ikut me

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status