Baru saja Claire mengantar Izza ke bandara, dia pun menerima panggilan dari Cherry.Claire mengangkat panggilan. Belum sempat dia berbicara, terdengar suara ricuh dari ujung telepon. Ada suara Cherry dan juga suara lelaki yang sedang mengancam.Claire seketika merasa kondisi tidaklah bagus. Tetiba panggilan pun diakhiri.Claire kembali menelepon, tetapi telepon sudah dalam keadaan tidak aktif. Claire menyadari sesuatu, lalu segera menghubungi Roger.Di sisi lain, Kenzi menendang ponsel Cherry. Ponsel membentur dinding. Alhasil, layar ponsel retak. Ponsel pun tidak bisa digunakan lagi.Kenzi berjalan maju untuk menjambak rambut Cherry, memaksa Cherry untuk bertatapan dengannya. “Berani telepon! Memangnya kamu ingin diselamatkan siapa? Kedua wanita waktu itu?”Raut wajah Cherry berubah pucat. Kulit kepalanya terasa sakit lantaran dijambak. “Apa kamu nggak takut ayahku akan mengetahuinya?”“Ayahmu?” Kenzi tertawa. Raut wajahnya tampak muram. “Sekarang ayahmu sudah mundur dari pemerintah.
Claire sungguh merasa geram. Dia mengangkat vas bunga di meja, hendak menghantamkannya. Namun, langkahnya langsung dihalangi oleh Roger. “Nyonya, jangan sampai memakan korban jiwa.”Claire tersenyum sinis. “Orang seperti ini pantas mati.”“Setelah dia mati, kamu pun akan terlibat dalam masalah ini. Jangan sampai kamu terlibat dalam kasus pembunuhan. Serahkan dia kepadaku. Kamu jaga Nona Cherry saja.” Roger tahu Claire telah kehilangan akal sehatnya. Seandainya Roger tidak menghalanginya, sepertinya dia benar-benar akan menghantam Kenzi dengan vas bunga.Saat ini, Claire baru menenangkan dirinya. Dia melempar vas bunga, lalu berjalan ke sisi Cherry. Cherry memeluk pakaiannya yang compang-camping meringkuk di sofa. Tubuhnya tampak gemetar.Claire langsung membungkus tubuhnya dengan jas, lalu membawanya keluar ruangan. Claire pun berkata dengan nada rendah, “Sekarang semuanya sudah baik-baik saja.”Kedua kaki Cherry terasa lemas. Wajahnya juga kelihatan sangat pucat. Meski dia sudah berha
Kenzi tertegun dan tidak berbicara.Claire menunduk untuk melihat kukunya, lalu berkata dengan acuh tak acuh, “Sepertinya salah nggak membiarkan kalian di penjara seumur hidup.”Raut wajah Kenzi langsung berubah. Dia mengira Claire adalah orang yang membantu Cherry waktu itu. “Masalah waktu itu … semua itu jebakan Karen. Kami semua juga sudah dibohonginya.”Claire mengangkat kepala untuk melihatnya. Dia menatap Kenzi dengan emosi. “Aku akui, aku hanya ingin melampiaskan emosiku saja. Awalnya aku ingin cari Karen, memeras uang darinya. Bagaimanapun juga, dia yang membuat kami di penjara. Siapa sangka wanita itu malah mati, jadi aku terpaksa ….”Claire menyipitkan matanya. Tatapannya sangatlah tajam. “Karen meninggal karena uang. Jangan-jangan uang itu untuk diberikan kepada kalian?”Ucapan Kenzi mulai terbata-bata. “Aku … aku memang minta uang sama dia. Tapi masalah kematiannya nggak ada hubungannya sama aku. Aku juga nggak tahu kenapa dia bisa mati.”“Kamu minta berapa?”“Seratus mili
Setelah mendengar ada suara buka pintu, Javier pun mengangkat kepalanya. “Sudah pulang.”Claire duduk di sampingnya, lalu menyandarkan kepala di atas pundaknya. Dia kelihatan sangat capek saat ini. Dia pun hanya mengiakan saja.Javier mengusap kepalanya. “Bukannya semua sudah diatasi?”“Iya.” Claire menunduk. “Hukumanku terlalu berat. Sepertinya aku semakin jahat saja.”Javier memalingkan kepala untuk melihatnya. Dia pun tersenyum. “Apa aku tidak jahat?”Claire menyandarkan dagu di atas pundak Javier, lalu mengangkat kepala untuk melihat Javier. “Jadi, aku dapat warisan dari kamu?”Javier mengecupnya, lalu meraba pipinya. “Kamu sudah mengatasinya dengan sangat bagus.”Setelah hukuman itu, Kenzi diantar ke rumah sakit. Sejak itu, dia mulai jijik dengan masalah sejenis itu, dia bahkan tidak berminat lagi.Ketika Cherry mengetahui masalah itu, dia juga tidak berencana untuk menggugat mereka lagi. Kenzi pun meninggalkan ibu kota setelah keluar rumah sakit.Claire bertanya kenapa Cherry mal
Berhubung penanggung jawab telah melakukan penjelasan, semua netizen memuji perilaku Cahya. Ketika bertemu bahaya, dia tidak kabur, malah memikirkan keselamatan orang lain. Identitas artis yang diselamatkan pun sudah berhasil dibongkar netizen. Dia adalah seorang pendatang baru yang melakoni peran sampingan.Setelah berhasil membongkar identitas pendatang baru itu, semua orang langsung mengomentari kolom komentarnya. Mereka merasa Cahya bisa terluka akibat dirinya. Alhasil artis itu dimaki habis-habisan. Bahkan, ada penggemar yang saling bertengkar di kolom komentar.Hanya saja, berkat komentar-komentar itu, artis pendatang baru itu mulai diperhatikan orang-orang. Pengikut akun Instagram-nya juga bertambah drastis.Di Kota Jimbar.Tumpukan salju di jalan telah dibersihkan. Ranting pohon telah membeku. Pejalan kaki membungkus tubuh mereka dengan jaket tebal, berjalan di jalan raya. Berhubung jalanan agak licin, mereka semua memperlambat langkah mereka.Setelah Ester dan Zefri menerima
Candice membawa sebuket bunga ke dalam ruangan, lalu berkata sembari menggaruk kepalanya. “Aku datang untuk jenguk Kak Cahya.” Dia meletakkan bunga ke dalam vas bunga di atas nakas. Kemudian, dia membalikkan kepalanya untuk melihat Cahya.Cahya menyipitkan matanya dan tidak berbicara.Candice membalikkan tubuhnya berjalan ke sisi Ester. “Tante, kalau kamu sibuk, aku akan tinggal untuk temani Kak Cahya.”Ester merasa bingung. “Tante tidak sibuk.”“Ibu, kamu sudah temani aku semalaman. Pulang dan istirahat sana. Biarkan Candice saja yang menemaniku. Sudah lama aku tidak bertemu dengan Candice, banyak yang ingin aku obrolkan sama dia.”Ester melihat Cahya. Dia membuka mulutnya, tetapi dia juga tidak bisa berkata-kata. Pada akhirnya, Ester berdiri. “Baiklah, biarkan Candice saja yang menemanimu. Kalau ada apa-apa, ingat beri tahu Ibu.”Candice melambaikan tangannya. “Tenang saja, Tante. Aku pasti akan menjaga Kak Cahya dengan baik.”Setelah Ester pergi, Cahya pun tersenyum. “Kenapa kamu me
Belum sempat Rina berbicara, dia pun tertegun di tempat ketika melihat gambaran di depan mata. Cherry segera menjaga jarak dengannya dan duduk di tempat.Cahya menurunkan tangannya. “Ada apa?”Rina tersadar dari lamunannya, lalu menjawab dengan canggung, “Oh … begini, Rose ingin berterima kasih langsung sama kamu karena kamu telah menyelamatkannya.”Untung saja Rina tidak langsung mempersilakan Rose ke dalam. Jika sampai dipergoki, besok Cahya pasti masuk berita hangat lagi.Cahya mengerutkan keningnya. “Cuma hal sepele, tidak usah berterima kasih.”“Tapi dia sudah menunggu di luar.” Rina melanjutkan, “Masalah kamu menyelamatkannya sudah heboh di media sosial. Kalau kamu menolak ucapan terima kasihnya, bisa jadi cerita akan berbeda di mata awak media.”Cahya menekan-nekan hidungnya. “Kalau begitu, biarkan dia masuk.”“Kalau begitu, aku keluar dulu.”Cherry hendak berdiri. Cahya melihatnya, lalu berkata, “Tidak usah, kamu di sini saja.”Cherry pun terkejut dan tidak bergerak. Seketika s
Cahya mencubit pipi Cherry. “Bukan tua, tapi dewasa.”Tidak peduli dalam sisi penampilan maupun kepribadian, Cherry memang bukan tipe gadis muda yang polos. Dia cenderung memiliki pesona yang dewasa dan anggun. Sementara itu, Rose baru berusia 20 tahun. Dia masih muda dan mengusung gaya wanita langsing pada zaman sekarang. Di industri hiburan, orang-orang dengan gaya seperti ini boleh dikatakan banjir di mana-mana.Sepertinya Cherry masih tidak bisa menerimanya. Dia memalingkan kepalanya. “Dewasa itu bukan tua?”Cahya menarik Cherry memasukkannya ke dalam pelukan. Cherry pun terbengong, lalu memalingkan kepala untuk melihatnya.Terdengar suara serak Cahya. “Yang penting aku suka.”Lagi-lagi Cherry terbengong. Hatinya bagai api yang sedang membara. Dia mengangkat kepala, lalu mengecup bibir Cahya.Cahya menunduk, lalu menahan belakang leher Cherry. Dia memperdalam ciuman itu. Rasa lembut dan hangat yang diberikan Cahya membuat Cherry melupakan betapa dinginnya cuaca di luar sana.Salju