Share

Bab 833

Penulis: Daun Jahe
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-30 18:00:00
Charine menjerit, “Claire, kamu lagi ancam aku!”

Raut wajah Claire tidak berubah sama sekali. “Aku sudah beri kamu kesempatan untuk bicara. Kalau kamu nggak bersedia ….”

Sambil berbicara, Claire mengeluarkan ponselnya hendak lapor polisi. Dia memperlihatkan layar ponsel ke sisi Charine. “Aku juga ingin menjadi warga teladan.”

“Hentikan!” Kali ini, Charine benar-benar panik. Tentu saja dia tahu ucapan Claire itu benar, dia … tidak ingin masuk penjara! Hanya saja, dia juga tidak berani mengkhianati ayah angkatnya!

“Aku … aku nggak boleh ke kantor polisi. Aku lagi hamil!” gumam Charine.

Claire pun tersenyum. “Apa hubungannya kehamilanmu sama aku? Memangnya anakku?”

Kedua tangan Charine dikepalkan dengan erat. Dia pun berkata dengan geram, “Kamu juga punya anak. Apa kamu nggak merasa sikapmu sangat sadis?”

“Nggak ada gunanya kamu berbicara seperti itu kepadaku. Aku hanya beri kamu waktu 10 menit saja.” Claire tidak luluh sama sekali.

Charine menggigit bibirnya dengan erat. Saking eratnya,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Just Rara
waduh si jony mati ditangan lukman ni kyk nya ya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 834

    Lukman mengantukkan rokoknya, lalu melayangkan tatapan sinis. “Dasar tidak berguna!”Si lelaki berpakaian hitam pun menunduk. Lukman memasukkan sisa rokok ke dalam asbak. “Jangan tunggu lagi! Jony baru saja meninggal. Kematiannya bisa membuat orang-orang tidak bisa mengetahui asal kedatangan barang itu. Tapi Zefri mengenalku. Kalau bukan karena anaknya lagi di tanganku, dia pasti sudah turun tangan.”Si lelaki berpakaian hitam menatap Lukman. “Kalau begitu, kita habisi dia saja. Lagi pula Keluarga Chaniago dan Keluarga Martini juga tidak akan mengetahuinya.”Ekspresi wajah Lukman semakin galak lagi. “Tidak! Kita tidak boleh menyentuh putranya Zefri. Mengenai putrinya Carlos, suruh mereka untuk habisi dia saja.” Tetiba Lukman menunjukkan senyuman sinis di wajahnya. “Biar dia merasa takut. Semakin mereka merasa aku tidak berani melakukannya, aku akan melakukannya untuk diperlihatkan kepada mereka. Aku juga tidak takut dengan Carlos. Apabila dia mencari bantuan Zefri, sepertinya Zefri j

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-30
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 835

    Cherry menjerit dengan kuat dan memukul lengan si lelaki dengan gilanya. Si lelaki menampar Cherry, lalu memakinya, “Hei, wanita jalang, jangan nggak tahu diri, ya!”Dua lelaki lainnya datang untuk menindih Cherry. Cherry hanya bisa menangis dengan putus asa. Melihat gambaran ini, Cahya mengepal erat tangannya. Dia mengerahkan sisa tenaganya untuk menyingkirkan orang yang menahannya, lalu berlari ke sisi mereka.Dua lelaki itu ditabrak Cahya hingga jatuh. Belum sempat Cahya menstabilkan tubuhnya, wajahnya pun ditonjok oleh si lelaki. Saat Cahya jatuh, kedua tangannya menopang di sisi tubuh Cherry. Meskipun tendangan mengenai tubuhnya, Cahya tetap berusaha untuk melindungi Cherry.“Keras kepala juga! Mau jadi pahlawan kesiangan, ya?”Para lelaki menendang Cahya. Cahya hampir tidak bisa bertahan lagi. Sekujur tubuhnya telah memar akibat digebuki. Bahkan, tampak darah di ujung bibirnya.Cherry menyipitkan matanya. Melihat Cahya yang dipukuli terus, hatinya sungguh sakit. Air mata membasah

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-31
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 836

    Cherry mengikuti di belakangnya. “Siapa kamu? Kenapa kamu menyelamatkanku?”Si lelaki berpakaian hitam menjawab, “Aku diutus Bos untuk menjadi anggota Lukman. Bos yang menyuruhku untuk menyelamatkanmu.”Boleh dikatakan bahwa lelaki ini diutus untuk menjadi mata-mata Lukman. Lukman mengutus beberapa orang untuk menghabisi Cherry, tetapi mereka malah memendam niat buruk.Tadi si lelaki juga terpaksa bersandiwara agar tidak menimbulkan kecurigaan. Dialah yang mengusulkan untuk membawa Cherry ke gudang, sebab ada pintu tersembunyi di dalam gudang.“Siapa bosmu?” Cherry tidak mengerti bos yang dimaksud si lelaki.“Kamu tidak usah bertanya banyak. Kita bicarakan lagi setelah keluar.”Cherry menarik tangannya. “Tapi Cahya masih ada di tangan mereka.”“Nona Cherry, Lukman tidak akan turun tangan terhadap Tuan Cahya. Dia hanya ingin membunuhmu untuk memperingati Tuan Cahya saja. Dia hanya ingin nyawamu.”Si lelaki menarik tangan Cherry. Ekspresinya terlihat sangat serius. “Kalau kita tidak perg

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-31
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 837

    Pistol ditodongkan ke atas kening Cherry. Cherry ketakutan hingga tidak berani bernapas. Dia mulai memejamkan matanya.Saat Lukman hendak memerintah, tetiba Noah berbicara, “Bunuh aku dulu.”Noah menatapnya. “Hehe, kamu kira kamu bisa mengulur waktu? Kalian berdua sama saja. Ayo, turun tangan.”Kedua bawahan yang memegang pistol hendak menarik pelatuk untuk menembak mereka berdua.“Pak Lukman!” Pada saat ini, terdengar suara jeritan Darwin dari kejauhan. Dia pun berlari ke sisi Lukman. “Jangan tembak mereka!”Saat orang yang hendak menembak sedang terbengong, Noah pun mengambil kesempatan untuk menabrak orang itu. “Dorr!”Terdengar suara tembakan yang menghancurkan keheningan di dalam hutan.Cherry melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa Noah telah ditembak. Saat melihat Noah jatuh telungkup ke atas lantai, hatinya seketika terasa sesak.Lukman spontan menoleh. Tampak raut wajah Darwin tampak pucat. “Celaka ….”Lukman segera merespons, lalu menjerit, “Cepat kabur!”Ketika polisi m

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-31
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 838

    Javier berjalan keluar kamar pasien, lalu menyadari keberadaan mereka. “Kenapa tidak masuk?”Claire merangkul lengan Javier. “Cuma mau lihat sebentar saja.”Cahya juga menyadari keberadaan mereka.Zefri melihat ke sisi pintu, lalu berkata pada Ester, “Kita biarkan Cahya istirahat dulu. Ayo kita pulang.”Ester pun mengangguk.Mereka berjalan keluar kamar. Zefri melirik Cherry sekilas. “Aku sudah beri tahu kondisimu kepada ayahmu. Kamu tidak usah khawatir.”Cherry pun merasa terkejut. Kemudian, dia mengangguk. “Terima kasih.”Setelah mereka pergi, Claire mendorong Cherry. “Masuklah.”Cherry ingin berterima kasih secara langsung. Alhasil, dia pun memasuki kamar.Claire menutup pintu dengan perlahan. Javier menatap gerak-gerik Claire dengan tersenyum. “Apa yang ingin kamu lakukan?”Claire langsung menatap Javier, lalu mengecilkan suaranya, “Nggak ngapa-ngapain, aku cuma ingin mereka ngobrol saja.”Javier membalas, “Apa kamu yakin kamu bukan ingin mendekatkan hubungan mereka?”Claire membuk

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-01
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 839

    “Kak Cahya.” Candice mendekatinya. “Kenapa kamu juga keluar rumah sakit?”Cahya tertegun sejenak, lalu memalingkan kepalanya melirik Cherry dan Claire. “Lukaku tidak parah. Masih ada yang perlu aku kerjakan.”Claire melihat Cherry yang menunduk dan tidak bersuara itu. Dia pun menyenggol pundak Cherry. “Kenapa?”Cherry kebingungan. “Apanya kenapa?”“Kenapa kamu nggak sapa Cahya?” Claire menyipitkan matanya. Kenapa mereka bagai orang asing saja?Cherry menggerakkan matanya. Sebenarnya setelah hari itu, Cherry tidak pergi menjenguk Cahya lagi. Dia sungguh berterima kasih atas bantuan Cahya lantaran rela mengorbankan nyawa demi melindunginya. Jujur saja, sebenarnya hati Cherry sempat tergerak.Jika waktu insiden Jude dulu, ada orang yang bisa maju untuk melindunginya. Sepertinya Cherry tidak akan ragu untuk menikah dengan penyelamatnya. Setelah mendengar ucapan Cahya, Cherry pun tidak tahu bagaimana menghadapinya.Cherry sungguh terharu ketika mendengar ucapan Cahya waktu itu. Hanya saja,

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-01
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 840

    Charine mengirim pesan kepada Kapten Juno, lalu mematikan layar ponsel dengan bangganya.“Claire, kamu kira dengan memberi bukti rekaman suara kepada polisi, aku pun akan dijebloskan ke penjara?”Hmph! Bukankah Charine sudah dilepaskan? Hanya saja, Charine akan mengingat dendam ini! Dia pasti akan membalasnya!Malam harinya, Cherry pergi ke Klub Garzia untuk mencari manajer dan bos. Namun, dia malah diberi tahu bahwa manajer dan bos sedang tidak ada di tempat.Cherry pun menanyakan keberadaan mereka, tetapi pelayan juga tidak mengetahuinya.Setelah keluar dari Klub Garzia, kebetulan turun hujan. Hujan di malam hari ini sangatlah deras. Dia membungkus tubuhnya dengan jaket, lalu berdiri di bawah atap menatap mobil yang lalu lalang di tengah hujan.Sebuah mobil hitam berhenti di kejauhan. Jendela mobil di baris belakang diturunkan setengah. Tampak wajah lelaki berkacamata hitam di dalam mobil.Sopir menatapnya. “Bos, bukankah itu Nona Cherry?”Gilbert mengalihkan pandangannya. “Telepon a

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-01
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 841

    Claire meletakkan tangan di atas pundak Cherry. “Kita bicarakan di atas.”Cherry tersadar dari bengongnya, lalu mengikuti Claire dan Izza berjalan ke dalam lift.Interior ruangan kantor di lantai lima masih sama seperti dulu. Sepertinya tidak ada yang dibawa pergi.Cherry berdiri di depan pintu. Claire memanggilnya, alhasil Cherry baru tersadar dari bengongnya. Dia memasuki ruangan, lalu duduk di atas sofa yang empuk.Izza menutup pintu, lalu bersama pengawal menunggu di depan pintu.Claire menyerahkan secangkir teh untuknya. “Sewaktu aku nggak bisa menemukanmu, aku datang ke sini untuk mencarimu. Tuan Gilbert bersedia menemuiku dan berjanji untuk memberiku sebuah petunjuk. Tapi persyaratannya, aku harus membantunya.”Tangan Cherry yang diletakkan di atas paha dikepal erat. “Kenapa kamu nggak beri tahu aku ketika di rumah sakit?”“Maaf, aku sudah janji sama Tuan Gilbert untuk beri tahu kamu setelah aku mengambil alih Klub Garzia.” Claire menunduk. “Dia tahu mungkin kamu nggak ingin ket

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-02

Bab terbaru

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2565

    Dacia menyadari maksud dari ucapan polisi itu. Dia pun melihat ke sisi Diago. “Aku bisa menjamin bahwa masalah ini nggak ada hubungannya dengan Pangeran.”Kening si pria berkerut. Dia tidak berbicara.Diago memperkenalkan si pria dengan tersenyum. “Pak Arthur, dia muridku. Kebetulan dia juga ingin menyelidiki kasus ini.”Polisi yang bernama Arthur mengerutkan keningnya. Dia merasa bingung. “Apa hubungan dia dengan korban?”“Bukan, dia berhubungan dengan Pangeran. Dia adalah putrinya Lidya Ozara.”Arthur mengangguk. “Ternyata seperti itu.”Dacia melihat ke sisi Arthur, lalu bertanya, “Apa aku boleh tanya satu pertanyaan? Kenapa kamu merasa masalah ini ada hubungannya dengan Pangeran? Apa karena saat korban meninggal, anggota Pangeran kebetulan ada di tempat?”Arthur terdiam beberapa detik. “Memang tidak bisa membuktikan ada kaitan langsung dengan Yang Mulia, tapi Yang Mulia adalah orang pertama yang mencurigai bahwa Brayden meracuni makanan. Kematian Brayden jelas adalah tindakan pembun

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2564

    “Aku mengerti perasaan kamu ingin membantunya.” Diago mengenakan kacamatanya, lalu membereskan dokumen di atas meja. “Hanya saja, kalau kamu terlibat dalam masalah ini, nantinya malah akan mendatangkan kerepotan untukmu.”Dacia mengangguk. “Aku mengerti. Seorang tahanan diracuni di dalam tahanan. Pasti ada orang kuat di belakangnya. Tapi kekuatan orang itu akan mendatangkan ancaman bagi keluarga kerajaan.”Pengawasan di penjara sangat ketat. Jika ingin berbuat hingga tahap seperti ini, meski ada mata-mata di dalam, orang biasa juga tidak sanggup untuk melakukannya.Lagi pula, jika masalah pembunuhan di dalam penjara diselidiki, pasti akan mendatangkan kerepotan yang sangat besar. Hanya saja, berhubung orang itu berani melakukannya, dia pasti punya cara untuk menyingkirkan kerepotan.Sepasang tangan Diago saling bertautan. Dia pun bertanya, “Apa kamu sudah memutuskannya?”Dacia membalas dengan serius, “Sudah. Meskipun aku nggak bisa menduga siapa orang di belakang masalah ini, setidakn

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2563

    “Aku juga berharap seperti itu.” Jules meletakkan cangkir teh, lalu berdiri. Dia mengancingi lengan pakaiannya dengan perlahan, lalu meninggalkan tempat.Reyhan menatap bayangan punggung Jules yang semakin menjauh dengan mengepal erat tangannya.Pengurus rumah menghela napas lega, hanya saja dia masih saja merasa trauma. “Tuan, apa yang harus kita lakukan kali ini ….”Reyhan berhenti di samping tubuh pengurus rumah, lalu memperingatinya, “Ini masalahmu. Pikirkan cara untuk selesaikan masalah ini. Kalau kamu tidak berhasil menyelesaikannya, aku akan habisi kamu.”Raut wajah pengurus rumah kelihatan panik. Dia tidak berani bersuara.Derrick yang sedang berdiri di depan pintu melihat Jules berjalan keluar Kediaman Keluarga Taylor. Dia membukakan pintu mobil belakang mempersilakan Jules ke dalam. Setelah mereka berdua memasuki mobil, Derrick langsung mengendarai mobil meninggalkan tempat.Di tengah jalan, Derrick melihat ke kaca spion luar jendela. “Tuan Muda, kunjunganmu kali ini pasti ak

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2562

    Di Kediaman Keluarga Taylor.Sissae membuang makanan yang diantar pelayan. “Keluar! Keluar kalian semua!”Reyhan dan Risella sedang berdiri di depan pintu kamar. Ketika melihat makanan berantakan di atas lantai, Reyhan mengerutkan keningnya. Dia menyuruh pelayan untuk meninggalkan ruangan.Risella berjalan ke dalam kamar, lalu duduk di samping ranjang. Dia menatap wajah putrinya yang masih membengkak itu. “Sissae, kamu tenangkan dirimu dulu.”“Bagaimana aku bisa tenang? Wanita murahan itu suruh anggotanya untuk pukul aku. Dia bahkan berani suruh pengawal murahannya untuk turun tangan sama aku!”Sissae tidak pernah merasa dihina seperti ini. Wajar jika dia merasa sangat murka.Reyhan berjalan ke dalam kamar. Raut wajahnya kelihatan muram. “Aku rasa kamu masih belum belajar dari pengalaman sebelumnya. Sissae, kalau kamu berani bersikap semena-mena lagi, aku akan usir kamu dari rumah!”Mata Sissae langsung memerah. Padahal dia telah dipukul, Reyhan bukannya menghiburnya, melainkan malah m

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2561

    Tatapan Jules menjadi serius. “Sepertinya pelajaran yang kuberikan terlalu ringan. Dia masih saja berani berulah.”Seandainya bukan karena Jules mengutus pengawal untuk mengikuti Jessie, sepertinya Sissae pasti akan turun tangan terhadap Jessie.“Nona Sissae bisa bersikap arogan juga karena mengandalkan ayahnya. Semua itu juga karena Keluarga Taylor.” Filbert paham bagaimanapun ada banyak anak yang bersikap semena-mena karena mengandalkan kekuatan keluarganya.Jules memutar pena di tangannya. Pada saat ini, Jules menerima pesan singkat dari Derrick.Di sisi lain, Derrick melakukan pengejaran ke sisi dua pengawal berpakaian hitam. Hanya saja, mereka menghilang di dalam kerumunan.Derrick berdecak sembari menggertakkan giginya. Dia segera kembali ke lokasi untuk memeriksa Brayden yang tertembak. Peluru menembus di bagian dadanya. Dia melebarkan matanya yang kosong itu. Brayden juga sudah kehabisan napasnya.Derrick segera lapor polisi.Derrick mengikuti polisi untuk memberi pernyataan di

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2560

    Pengawal berjalan mendekati Jessie.Miya pun menjerit, “Tolong!”Pengawal dari Vila Laguna kedengaran suara Miya. Mereka menyadari sepertinya telah terjadi sesuatu, mereka pun berlari dengan buru-buru. Pengawal yang dibawa mereka lebih banyak daripada pengawal Sissae.Miya menunjuk ke sisi Sissae. “Wanita itu mau menggebuki Bos. Apa yang harus kita lakukan?”Sissae tidak menyangka mereka akan membawa pengawal sebanyak ini. Dia menggertakkan giginya. Masih terdengar rasa arogan di dalam ucapannya. “Memangnya kenapa kalau aku suruh anggotaku untuk memukul kalian? Memangnya anggotamu berani untuk menyentuhku? Aku itu putri dari Keluarga Taylor. Kalau kalian menyinggungku, aku akan membuat kalian tidak betah untuk tinggal di Negara Hyugana lagi.”Jessie tertawa sembari melihat ke sisi pengawal. “Turun tangan.”Sepertinya pengawal tidak merasa Sissae sulit untuk dihadapi. Mereka benar-benar ingin turun tangan terhadap anggotanya. Pengawal yang direkrut Jules cukup profesional. Dengan gampan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2559

    Hanya saja, Jessie yakin Jules bisa menyelesaikannya dengan baik.Setelah berjalan ke dalam ruang pemeriksaan kandungan, Jessie menoleh untuk berkata kepada Miya, “Kamu tunggu di luar saja.”Miya mengangguk, lalu melihatnya memasuki ruangan.Miya sedang berjalan mondar-mandir di koridor. Sekitar 15 menit kemudian, dia melihat Jessie berjalan keluar ruangan. Miya segera mendekatinya. “Bagaimana?”Jessie menyerahkan hasil USG kepadanya. Miya melihatnya dan merasa kaget. “Astaga! Anak kembar?”Jessie mengisyaratkan Miya untuk diam. “Kamu bantu aku rahasiakan masalah ini dulu, ya. Jangan sampai semua orang tahu masalah anakku masih ada di dalam kandunganku.”Sebelumnya, Jules mengabarkan ke publik bahwa Wika dan Sissae mencelakai Jessie hingga keguguran. Tentu saja Jules melakukannya karena pemikirannya sendiri. Semua dilakukan juga demi anak di dalam kandungan. Jadi, tentu saja Jessie mesti bekerja sama untuk bersandiwara.Miya menutup mulutnya sembari mengangguk. “Aku mengerti.”Baru sa

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2558

    Awalnya, Reyhan berpikir bahwa dengan kematian Wrenka, semua hal yang pernah dilakukan atas perintah putrinya akan lenyap tanpa bukti. Sementara, saat Jules memblokir berita tersebut, orang-orang yang mereka atur sudah lebih dulu meninggalkan penjara. Namun, jika masalah ini dipublikasikan dan menarik perhatian internal penjara, mereka pasti akan melakukan penyelidikan, situasi akan jauh lebih merepotkan. Pengurus rumah terbengong. Keringat dingin mulai membasahi punggungnya. “Jadi, apa yang harus kita lakukan sekarang?”Reyhan duduk dengan raut muram. “Terpaksa dilenyapkan.”Kaki pengurus rumah terasa lemas. Dia sungguh bingung harus berbuat apa. “Tuan, tapi dia itu ….”Reyhan tidak memberi pengurus rumah kesempatan untuk berbicara. “Kalau dia mati, kamu pun mesti mati. Apa kamu mengerti?”Saat ini, pengurus rumah merasa lehernya bagai dicekik saja. Dia tidak bersuara sama sekali.Langit di luar sana sudah semakin menggelap. Lampu di dalam ruang baca Vila Laguna masih menyala. Derric

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2557

    Wartawan mulai membubarkan diri. Filbert mengikuti langkah Jules berjalan ke dalam aula. “Kak Jules, sebenarnya apa yang terjadi? Apa Wika sudah mati?”Filbert tidak mengetahui masalah ini.Jules berhenti di depan lift, lalu mengiakan. “Dia sudah mati.”Akhirnya Filbert paham. “Jadi, ada orang yang sengaja menyuruh wartawan itu kemari untuk mencelakaimu? Siapa yang tidak punya otak. Bukannya dia sudah memicu rasa curiga?”Jules telah memblokir informasi ini. Lagi pula, hanya orang-orang di penjara dan pusat laboratorium forensik yang mengetahui masalah ini. Begitu informasi terbongkar, itu berarti ada “masalah” dengan internal dua pihak itu?Jules menatap Filbert sembari menepuk-nepuk pundaknya. “Kamu memang pintar.”“Sudah lama aku bersamamu. Apa mungkin aku tidak pintar?” Filbert tersenyum cengengesan.Jules mengangguk. “Tidak ada yang memicu rasa curiga. Semua ini skenarioku.”Kali ini, Filbert tidak tersenyum lagi. Dia mengikuti langkah Jules untuk memasuki lift. “Kamu tidak bercan

DMCA.com Protection Status