Cherry melambaikan tangannya ke sisi Claire. Claire berjalan ke sisinya, lalu duduk di sampingnya. “Ada urusan apa? Sepertinya kamu buru-buru?”Tanpa berbasa-basi, Cherry mengeluarkan dokumen dari dalam tas. Dia meletakkannya di atas meja. “Aku sudah berhasil menemukan sedikit petunjuk dari kecelakaan pamanku. Pada hari kecelakaan, dia sempat pergi ke Grup Garzia.”Claire membaca dokumen itu, isinya adalah gambaran dari rekaman CCTV. Cherry mengangkat cangkir kopinya. “Lelaki di samping pamanku adalah manajer dari Klub Garzia.”“Jadi, kamu curiga masalah ini ada hubungannya dengan orang di balik Klub Garzia?” Claire menatap Cherry.Cherry hanya tersenyum getir. “Aku sungguh nggak mengerti kenapa dia bisa membantuku. Kalau masalah kecelakaan pamanku benar-benar ada hubungannya dengan mereka, itu berarti orang itu bisa membantuku juga karena memiliki motif tersembunyi. Tapi Keluarga Martini nggak punya dendam sama anggota Klub Garzia, aku sungguh tidak habis pikir.”Seandainya mereka mem
Javier menyimpan ponselnya, lalu tersenyum. “Guffin Jetmadi, seorang bos bisnis waralaba, malah memiliki hubungan dengan orang pemerintahan. Aku sudah meremehkannya.”“Apa Keluarga Jetmadi juga terlibat dalam masalah ini?” Zefri menegakkan tubuhnya, lalu memalingkan kepalanya untuk melihat Javier.“Guffin masih tidak tahu. Sekarang, hanya putrinya saja yang tahu.” Javier memukul bola golf ke dalam lubang. “Siapa si Lukman itu?”Zefri berkata dengan tenang, “Lukman sangat berkuasa di Kota Warma. Seluruh klub di Kota Warma berada di bawah kendalinya. Dia tergolong bosnya Jony. Sebelumnya Carlos menyegel klub Jony, sepertinya Lukman telah mengetahui kabar itu. Dia pun mencari orang untuk membantunya.”Javier menyipitkan matanya. “Jadi, dia adalah kandidat untuk menggantikan posisi Keluarga Martini?”Zefri mengangguk. “Benar, Angga sudah meninggal, mungkin Lukman akan menggantikan posisinya. Sepertinya Lukman yang menyadari ada yang menjanggal dalam barang itu. Entah bagaimana mereka bisa
Urat si kening lelaki botak tampak menonjol. Dia menggertakkan giginya dengan geram. Izza dapat menyadari betapa emosinya si lelaki, Izza pun menghentikannya. “Jangan bertindak gegabah.”Si lelaki bertato menyadari sikap tidak puas si lelaki botak. “Lho, nggak terima?” Dia pun berjalan ke sisi lelaki botak. Tatapannya malah tertuju pada Izza yang berdiri di samping lelaki botak. Seketika, dia memukul kepala si lelaki botak. Si lelaki botak pun terjatuh menabrak dinding.“Kamu ….”Si lelaki botak ingin sekali menyerangnya. Namun, pundaknya malah ditahan oleh dua orang bawahan.Si lelaki bertato kembali merokok, lalu mengembuskan asap rokok ke wajah Izza. Izza menyipitkan matanya, lalu bertatapan dengan wajah tak berekspresinya.“Ternyata ada wanita yang menjadi bawahan Vito? Langka sekali.” Si lelaki bertato menunjukkan ekspresi mesum, lalu mengusap pipi Izza. “Kulitmu lembut sekali. Wanita akan sulit untuk bisa bekerja di bidang ini. Daripada kamu mengikuti Vito, lebih baik kamu ikuti
Izza melihat ke sisi anggota Vito. “Bagaimana dengan mereka?”Roger membalas, “Mereka juga korban penculikan. Tapi berhubung mereka berkelahi, mereka hanya akan ditahan sekitar 10-15 hari.Kali ini, Izza pun tidak bersuara.Di ibu kota.Setelah Claire menerima kabar, dia langsung mengikuti Javier ke kantor polisi. Kebetulan Izza dan Roger baru keluar dari ruangan interogasi.“Izza!” Claire berlari ke sisinya. “Kamu nggak kenapa-napa, ‘kan?”Izza menggeleng. Claire menaruh tangannya di atas pundak Izza. Dia menghela napas panjang, lalu tersenyum. “Baguslah kalau kamu baik-baik saja. Aku kira kamu akan …. Syukurlah kalau kamu bisa kembali.”Izza menundukkan kepalanya. Dia merasa terharu lantaran ada yang mencemaskan keselamatannya, tetapi dia tidak tahu bagaimana cara untuk mengutarakannya.Javier dan Roger berjalan ke samping. “Berapa orang yang tertangkap?”Roger membalas, “Semuanya sudah tertangkap. Hanya saja, ada satu yang berhasil melarikan diri.”Javier menyipitkan matanya. Seper
“Sepertinya Keluarga Chaniago akan hancur di generasi kalian. Sudah 30 tahun Zefri menduduki posisi itu. Sudah seharusnya dia mengikuti langkah Carlos untuk mundur dari posisinya.”Cahya tersenyum. “Jadi? Sekarang kamu ingin memaksa ayahku mundur dengan ancaman keselamatanku?”Lukman hanya tersenyum dan tidak berbicara.Cherry menggigit bibir bawahnya. “Apa kalian yang membunuh pamanku?”Lukman bersandar di kursinya. “Dia hanya lagi sial saja. Dia telah mendengar apa yang tidak seharusnya dia dengar di Klub Garzia.”Raut wajah Cherry menjadi muram. Sesuai dugaan, kecelakaan pamannya memang bukanlah murni kecelakaan.“Sayangnya, Keluarga Martini tidak ada keturunan anak laki-laki.” Lukman mengamatinya. “Apa gunanya memiliki anak perempuan? Kelak kamu akan menikah, kamu pun bukan lagi bagian dari Keluarga Martini.”“Memangnya wanita nggak boleh menduduki posisi itu?” Cherry berkata dengan serius, “Kamu terlalu meremehkan wanita.”“Jude itu keponakanku, apa kamu mengetahuinya?”Cherry sun
“Kamu suruh aku berhenti?” Kedua mata Ester tampak memerah. “Dia itu putraku. Aku tidak ingin masalah di Pulau Yanno terulang kembali!”“Kamu kira aku ingin!” Zefri mengangkat kepalanya. Dia masih berusaha menenangkan dirinya. “Mereka sedang menargetkanku. Aku akan membawa Cahya kembali.”Ester pun terbengong sejenak. “Apa maksudmu? Mereka menargetkanmu?”Zefri tidak berbicara.Tidak mungkin! Andreas tidak akan berbuat seperti ini.“Jangan-jangan?” Zefri menatapnya. Ester pun terbengong tidak berani bersuara.Sepertinya Zefri bisa membaca isi hatinya. Dia pun berkata, “Kamu berpikir kebanyakan, ini masalah pemerintahan.”Raut wajah Ester semakin memucat. “Kamu tahu siapa yang lagi aku pikirkan ….”Zefri langsung berdiri, lalu berjalan keluar. “Jangan berpikir kebanyakan! Cahya akan baik-baik saja.”Ester menghentikan Zefri. “Apa kamu mengetahuinya?”Gerakan Zefri memegang gagang pintu pun terhenti. Langkahnya juga ikut berhenti.Ester membalikkan tubuhnya untuk melihatnya. Melihat Zefr
“Cherry.”Pelayan itu kenal dengan Cherry. Dia pun tersenyum. “Hari ini Nona Cherry tidak datang ke sini.”Kening Claire berkerut. “Dia nggak ke sini?”“Iya, kalau dia datang, kami pasti mengetahuinya,” balas si pelayan. Sepertinya pelayan itu tidak sedang berbohong. Claire mengamati ruangan sembari berpikir. Cherry tidak berada di Klub Garzia. Ponselnya juga sedang tidak aktif. Di mana dia sekarang?Manajer berjalan keluar lift. Dia memerintah mereka untuk membersihkan ruangan VIP. Ketika membalikkan kepalanya, dia tak sengaja melihat keberadaan Claire. Dia pun terkejut.Pelayan pergi melapor kepada manajer, “Dia datang untuk mencari Nona Cherry.”“Cari Nona Cherry?” Manajer melirik Claire, lalu berjalan ke sisi mereka. “Nona Cherry tidak ke sini. Ada urusan apa kamu mencari Nona Cherry?”Claire menjawab dengan datar, “Ponselnya nggak bisa dihubungi. Dia juga nggak balas WhatsApp-ku. Aku kira dia lagi di klub.”Manajer terbengong, lalu bertanya dengan sedikit syok, “Ponselnya tidak b
“Kamu adalah bos dari Klub Garzia?”Si lelaki melebarkan mulutnya dengan perlahan. “Seperti yang kamu lihat, aku pernah mendengarmu, kamu adalah Claire, istrinya Javier, temannya Shelly.”Claire tertegun.Lelaki ini memanggil Cherry dengan panggilan “Shelly”. Sepertinya hubungan mereka sangatlah akrab, akan tetapi Cherry malah tidak pernah bertemu dengannya.Claire menunduk. “Berhubung kamu sudah mengetahuinya, aku nggak bertele-tele lagi. Aku datang untuk mencarinya. Mungkin telah terjadi sesuatu dengan dia. Aku curiga ….”Kedua tangan si lelaki diletakkan di atas meja. “Kamu mencurigai kami? Benarkah?”Kali ini, Claire tidak menjawab.Si lelaki membalas dengan serius, “Aku bisa melukai siapa pun, tapi aku tidak akan pernah melukai Shelly. Aku menyuruhnya untuk tidak ikut campur dalam masalah Jony juga demi kebaikannya. Kalau aku tidak salah tebak, sepertinya memang telah terjadi sesuatu dengannya.”Claire spontan menatap Lukman. “Apa Nona Karen ada di tanganmu?”Si lelaki juga tidak