“Kamu adalah bos dari Klub Garzia?”Si lelaki melebarkan mulutnya dengan perlahan. “Seperti yang kamu lihat, aku pernah mendengarmu, kamu adalah Claire, istrinya Javier, temannya Shelly.”Claire tertegun.Lelaki ini memanggil Cherry dengan panggilan “Shelly”. Sepertinya hubungan mereka sangatlah akrab, akan tetapi Cherry malah tidak pernah bertemu dengannya.Claire menunduk. “Berhubung kamu sudah mengetahuinya, aku nggak bertele-tele lagi. Aku datang untuk mencarinya. Mungkin telah terjadi sesuatu dengan dia. Aku curiga ….”Kedua tangan si lelaki diletakkan di atas meja. “Kamu mencurigai kami? Benarkah?”Kali ini, Claire tidak menjawab.Si lelaki membalas dengan serius, “Aku bisa melukai siapa pun, tapi aku tidak akan pernah melukai Shelly. Aku menyuruhnya untuk tidak ikut campur dalam masalah Jony juga demi kebaikannya. Kalau aku tidak salah tebak, sepertinya memang telah terjadi sesuatu dengannya.”Claire spontan menatap Lukman. “Apa Nona Karen ada di tanganmu?”Si lelaki juga tidak
Gerakan tangan Cherry terhenti. Dua kotak makanan hanya diberi satu sendok?Cahya menurunkan kotak makannya. “Sudahlah, aku bisa bertahan meski tidak makan semalaman.”Cherry juga tidak banyak berpikir. Tetiba dia mengelap sendok dengan pakaiannya, lalu menyerahkannya kepada Cahya. “Nah, kamu makan dulu.”Cahya menatap Cherry beberapa saat, baru mengambil sendok itu.Mereka berdua hanya bisa menyantap makanan dengan mirisnya.…Hujan mengguyur malam hari ini. Lampu jalan berwarna merah terlihat kabur. Di dalam ruang baca, hanya dinyalakan sebuah lampu lantai di samping meja baca. Roger baru selesai melapor hasil penyelidikannya. Javier menutup dokumen di tangan. “Apa kata Pak Zefri?”Roger membalas, “Pak Zefri berencana mundur dan meminta Tuan Hardy untuk menggantikan posisinya. Hanya saja, aku merasa keputusan ini sangat berisiko. Bisa jadi mereka tidak akan melepaskan sandera.”Kemungkinan besar Cahya ada di tangan Lukman. Bagaimanapun, sejumlah barang itu sudah diamankan pihak kepo
“Putranya Jony.”Selesai Claire berbicara, Roger pun terkejut dan semakin kebingungan. “Anaknya Jony … petunjuk apa ini?”Javier sedang merenungkan sesuatu.Claire langsung berdiri, lalu merangkul pundak Javier. “Demi mempromosikan putranya, Jony pernah memperkenalkannya ke banyak bos besar. Hanya saja, ada banyak orang yang nggak mengetahuinya. Anaknya Jony kelihatannya suka berfoya-foya, tapi sebenarnya dia menguasai banyak rahasia di tangan.”Roger tertegun sejenak. “Kalau begitu, bocah itu bisa diandalkan.”Jony adalah orang pintar. Dia tahu penyokongnya tidak akan melepaskannya jikalau transaksi kali ini gagal. Itulah sebabnya dia memilih untuk melarikan diri.Putranya, Tobias Canadi, hanyalah seorang anak orang kaya yang kerjaannya hanya menghambur-hamburkan uang saja. Keberadaannya tidaklah mendatangkan ancaman.Meskipun mereka ingin mengancam Jony dengan Tobias, mereka juga mesti memikirkan mertua Jony, yang mana merupakan bos properti terbesar di Kota Warma.Mertuanya itu bisa
“Kamu ….”Seorang pengawal berpakaian hitam berjalan ke dalam. “Ada masalah apa?”Si penjaga pun membalas, “Bocah ini sengaja cari masalah.”Cahya masih tetap bersikap tenang. “Bukan cari masalah, tapi Nona Cherry lagi tidak enak badan, dia sakit perut. Kenapa? Apa Pak Lukman bahkan tidak bersedia memberinya sebungkus obat?”Si pengawal melirik Cahya sekilas, lalu mengeluarkan ponsel untuk menelepon. Kemudian, dia berkata pada penjaga, “Pergi belikan obat di apotek terdekat. Berikan apa yang mereka inginkan.”Si penjaga pun terbengong. Hanya saja, setelah dipikir-pikir, dirinya hanyalah seorang pesuruh, dia pun hanya bisa menuruti perintah saja.Cahya berjalan ke sisi Cherry, lalu berjongkok untuk memapahnya. “Kamu baik-baik saja?”Cherry kesakitan hingga tidak bisa menegakkan tubuhnya, apalagi berbicara. Wajahnya kelihatan sangat pucat hingga tampak keringat bercucuran di keningnya.Sepuluh menit kemudian, penjaga telah kembali dari membeli obat. Dia juga mempersiapkan air hangat untu
Baru saja Tobias meninggalkan Klub Garzia, dia pun disandera lagi.Di Grup Angkasa. Roger mengetuk pintu ruangan. Setelah mendapatkan izin, dia baru memasuki ruangan. “Tuan, dia sudah di tangan kita.”Javier menutup dokumennya. “Setelah masalah ini selesai, serahkan dia ke tangan Pak Zefri.”Roger mengangguk. Ketika Roger hendak meninggalkan ruangan, dia pun kepikiran sesuatu. “Oh ya, Tuan Javier, Nyonya Claire telah berhasil menyelidiki keberadaan Charine. Sepertinya dia dan Izza sedang di perjalanan pergi mencari Charine.”Kening Javier spontan berkerut.Saat ini, Charine tidak tahu apa yang akan dihadapinya. Dia mengira mereka tidak mungkin mengetahui dirinya terlibat dalam masalah itu, jadi dia tidak khawatir sama sekali.Charine berjalan keluar dari toko barang mewah. Tetiba dia merasa mual. Charine pun segera berlari ke toilet dan muntah di wastafel. Air keran dibuka untuk membersihkan kotoran di atas wastafel. Baru saja Charine merasa lebih nyaman, dia malah muntah lagi. Sakin
Charine menjerit, “Claire, kamu lagi ancam aku!”Raut wajah Claire tidak berubah sama sekali. “Aku sudah beri kamu kesempatan untuk bicara. Kalau kamu nggak bersedia ….”Sambil berbicara, Claire mengeluarkan ponselnya hendak lapor polisi. Dia memperlihatkan layar ponsel ke sisi Charine. “Aku juga ingin menjadi warga teladan.”“Hentikan!” Kali ini, Charine benar-benar panik. Tentu saja dia tahu ucapan Claire itu benar, dia … tidak ingin masuk penjara! Hanya saja, dia juga tidak berani mengkhianati ayah angkatnya!“Aku … aku nggak boleh ke kantor polisi. Aku lagi hamil!” gumam Charine.Claire pun tersenyum. “Apa hubungannya kehamilanmu sama aku? Memangnya anakku?”Kedua tangan Charine dikepalkan dengan erat. Dia pun berkata dengan geram, “Kamu juga punya anak. Apa kamu nggak merasa sikapmu sangat sadis?”“Nggak ada gunanya kamu berbicara seperti itu kepadaku. Aku hanya beri kamu waktu 10 menit saja.” Claire tidak luluh sama sekali.Charine menggigit bibirnya dengan erat. Saking eratnya,
Lukman mengantukkan rokoknya, lalu melayangkan tatapan sinis. “Dasar tidak berguna!”Si lelaki berpakaian hitam pun menunduk. Lukman memasukkan sisa rokok ke dalam asbak. “Jangan tunggu lagi! Jony baru saja meninggal. Kematiannya bisa membuat orang-orang tidak bisa mengetahui asal kedatangan barang itu. Tapi Zefri mengenalku. Kalau bukan karena anaknya lagi di tanganku, dia pasti sudah turun tangan.”Si lelaki berpakaian hitam menatap Lukman. “Kalau begitu, kita habisi dia saja. Lagi pula Keluarga Chaniago dan Keluarga Martini juga tidak akan mengetahuinya.”Ekspresi wajah Lukman semakin galak lagi. “Tidak! Kita tidak boleh menyentuh putranya Zefri. Mengenai putrinya Carlos, suruh mereka untuk habisi dia saja.” Tetiba Lukman menunjukkan senyuman sinis di wajahnya. “Biar dia merasa takut. Semakin mereka merasa aku tidak berani melakukannya, aku akan melakukannya untuk diperlihatkan kepada mereka. Aku juga tidak takut dengan Carlos. Apabila dia mencari bantuan Zefri, sepertinya Zefri j
Cherry menjerit dengan kuat dan memukul lengan si lelaki dengan gilanya. Si lelaki menampar Cherry, lalu memakinya, “Hei, wanita jalang, jangan nggak tahu diri, ya!”Dua lelaki lainnya datang untuk menindih Cherry. Cherry hanya bisa menangis dengan putus asa. Melihat gambaran ini, Cahya mengepal erat tangannya. Dia mengerahkan sisa tenaganya untuk menyingkirkan orang yang menahannya, lalu berlari ke sisi mereka.Dua lelaki itu ditabrak Cahya hingga jatuh. Belum sempat Cahya menstabilkan tubuhnya, wajahnya pun ditonjok oleh si lelaki. Saat Cahya jatuh, kedua tangannya menopang di sisi tubuh Cherry. Meskipun tendangan mengenai tubuhnya, Cahya tetap berusaha untuk melindungi Cherry.“Keras kepala juga! Mau jadi pahlawan kesiangan, ya?”Para lelaki menendang Cahya. Cahya hampir tidak bisa bertahan lagi. Sekujur tubuhnya telah memar akibat digebuki. Bahkan, tampak darah di ujung bibirnya.Cherry menyipitkan matanya. Melihat Cahya yang dipukuli terus, hatinya sungguh sakit. Air mata membasah
Tatapan Jules menjadi serius. “Sepertinya pelajaran yang kuberikan terlalu ringan. Dia masih saja berani berulah.”Seandainya bukan karena Jules mengutus pengawal untuk mengikuti Jessie, sepertinya Sissae pasti akan turun tangan terhadap Jessie.“Nona Sissae bisa bersikap arogan juga karena mengandalkan ayahnya. Semua itu juga karena Keluarga Taylor.” Filbert paham bagaimanapun ada banyak anak yang bersikap semena-mena karena mengandalkan kekuatan keluarganya.Jules memutar pena di tangannya. Pada saat ini, Jules menerima pesan singkat dari Derrick.Di sisi lain, Derrick melakukan pengejaran ke sisi dua pengawal berpakaian hitam. Hanya saja, mereka menghilang di dalam kerumunan.Derrick berdecak sembari menggertakkan giginya. Dia segera kembali ke lokasi untuk memeriksa Brayden yang tertembak. Peluru menembus di bagian dadanya. Dia melebarkan matanya yang kosong itu. Brayden juga sudah kehabisan napasnya.Derrick segera lapor polisi.Derrick mengikuti polisi untuk memberi pernyataan di
Pengawal berjalan mendekati Jessie.Miya pun menjerit, “Tolong!”Pengawal dari Vila Laguna kedengaran suara Miya. Mereka menyadari sepertinya telah terjadi sesuatu, mereka pun berlari dengan buru-buru. Pengawal yang dibawa mereka lebih banyak daripada pengawal Sissae.Miya menunjuk ke sisi Sissae. “Wanita itu mau menggebuki Bos. Apa yang harus kita lakukan?”Sissae tidak menyangka mereka akan membawa pengawal sebanyak ini. Dia menggertakkan giginya. Masih terdengar rasa arogan di dalam ucapannya. “Memangnya kenapa kalau aku suruh anggotaku untuk memukul kalian? Memangnya anggotamu berani untuk menyentuhku? Aku itu putri dari Keluarga Taylor. Kalau kalian menyinggungku, aku akan membuat kalian tidak betah untuk tinggal di Negara Hyugana lagi.”Jessie tertawa sembari melihat ke sisi pengawal. “Turun tangan.”Sepertinya pengawal tidak merasa Sissae sulit untuk dihadapi. Mereka benar-benar ingin turun tangan terhadap anggotanya. Pengawal yang direkrut Jules cukup profesional. Dengan gampan
Hanya saja, Jessie yakin Jules bisa menyelesaikannya dengan baik.Setelah berjalan ke dalam ruang pemeriksaan kandungan, Jessie menoleh untuk berkata kepada Miya, “Kamu tunggu di luar saja.”Miya mengangguk, lalu melihatnya memasuki ruangan.Miya sedang berjalan mondar-mandir di koridor. Sekitar 15 menit kemudian, dia melihat Jessie berjalan keluar ruangan. Miya segera mendekatinya. “Bagaimana?”Jessie menyerahkan hasil USG kepadanya. Miya melihatnya dan merasa kaget. “Astaga! Anak kembar?”Jessie mengisyaratkan Miya untuk diam. “Kamu bantu aku rahasiakan masalah ini dulu, ya. Jangan sampai semua orang tahu masalah anakku masih ada di dalam kandunganku.”Sebelumnya, Jules mengabarkan ke publik bahwa Wika dan Sissae mencelakai Jessie hingga keguguran. Tentu saja Jules melakukannya karena pemikirannya sendiri. Semua dilakukan juga demi anak di dalam kandungan. Jadi, tentu saja Jessie mesti bekerja sama untuk bersandiwara.Miya menutup mulutnya sembari mengangguk. “Aku mengerti.”Baru sa
Awalnya, Reyhan berpikir bahwa dengan kematian Wrenka, semua hal yang pernah dilakukan atas perintah putrinya akan lenyap tanpa bukti. Sementara, saat Jules memblokir berita tersebut, orang-orang yang mereka atur sudah lebih dulu meninggalkan penjara. Namun, jika masalah ini dipublikasikan dan menarik perhatian internal penjara, mereka pasti akan melakukan penyelidikan, situasi akan jauh lebih merepotkan. Pengurus rumah terbengong. Keringat dingin mulai membasahi punggungnya. “Jadi, apa yang harus kita lakukan sekarang?”Reyhan duduk dengan raut muram. “Terpaksa dilenyapkan.”Kaki pengurus rumah terasa lemas. Dia sungguh bingung harus berbuat apa. “Tuan, tapi dia itu ….”Reyhan tidak memberi pengurus rumah kesempatan untuk berbicara. “Kalau dia mati, kamu pun mesti mati. Apa kamu mengerti?”Saat ini, pengurus rumah merasa lehernya bagai dicekik saja. Dia tidak bersuara sama sekali.Langit di luar sana sudah semakin menggelap. Lampu di dalam ruang baca Vila Laguna masih menyala. Derric
Wartawan mulai membubarkan diri. Filbert mengikuti langkah Jules berjalan ke dalam aula. “Kak Jules, sebenarnya apa yang terjadi? Apa Wika sudah mati?”Filbert tidak mengetahui masalah ini.Jules berhenti di depan lift, lalu mengiakan. “Dia sudah mati.”Akhirnya Filbert paham. “Jadi, ada orang yang sengaja menyuruh wartawan itu kemari untuk mencelakaimu? Siapa yang tidak punya otak. Bukannya dia sudah memicu rasa curiga?”Jules telah memblokir informasi ini. Lagi pula, hanya orang-orang di penjara dan pusat laboratorium forensik yang mengetahui masalah ini. Begitu informasi terbongkar, itu berarti ada “masalah” dengan internal dua pihak itu?Jules menatap Filbert sembari menepuk-nepuk pundaknya. “Kamu memang pintar.”“Sudah lama aku bersamamu. Apa mungkin aku tidak pintar?” Filbert tersenyum cengengesan.Jules mengangguk. “Tidak ada yang memicu rasa curiga. Semua ini skenarioku.”Kali ini, Filbert tidak tersenyum lagi. Dia mengikuti langkah Jules untuk memasuki lift. “Kamu tidak bercan
Derrick tertegun sejenak, seolah-olah sedang menebak maksudnya. Beberapa saat kemudian, dia baru menjawab, “Aku masih belum menghubungi orang lain. Hanya saja, aku tidak berani menjamin masalah ini belum tersebar.”Sepuluh menit kemudian, mereka berdua masih sedang menunggu di aula. Kepala pusat laboratorium forensik berjalan keluar dengan mengambil hasil laporan. “Yang Mulia.”Tatapan Jules tertuju pada laporan itu. “Bagaimana hasilnya?”Orang itu menjawab, “Kami menemukan racun amatoxin di dalam tubuh jenazah. Racun ini berasal dari jamur beracun yang mematikan. Kalau dikonsumsi dalam jumlah banyak, akan menyebabkan kegagalan fungsi jantung dan sesak napas.”Setelah berbicara, orang itu juga memeriksa kembali berkas-berkasnya. “Yang aneh adalah makanan di penjara diawasi dengan ketat. Racun sejenis ini seharusnya tidak mungkin ada di dalam makanan. Selain itu, tidak ada obat apa pun yang ditemukan di kamarnya.”Derrick berbisik di samping telinga Jules. “Jangan-jangan ada yang disogo
Bukan hanya itu saja, juga diunggah rekaman pembicaraan Sissae dengan Wika di akun Sissae sendiri.Semua warganet merasa terkejut ketika melihat kondisi sekarang. Semuanya pun merasa emosi dengan postingan Sissae.[ Apa ada yang perlu dibanggakan dengan orang murahan itu? ][ Apa Keluarga Taylor agung sekali? Bukannya mereka hanyalah anjing di kerajaan? Anjing malah meremehkan majikannya? ][ Kita sebagai orang awam tidak seharusnya kasihan terhadapnya, ‘kan? ][ Apa ada yang salah dengan wanita itu? ][ Ternyata karena nggak berhasil menggaet Pangeran, dia malah memfitnah Pangeran? Konyol sekali! ]Opini publik kembali menghangat. Di sisi lain, Sissae pun tertegun ketika membaca komentar-komentar itu. “Apa yang terjadi? Aku nggak unggah postingan ini!”Sissae memasuki akunnya. Ternyata kata sandi akunnya sudah diganti!“Sissae!” Risella buru-buru membuka pintu kamar Sissae, lalu menatap Sissae dengan kaget. “Apa yang kamu unggah di akunmu?”Jelas-jelas Risella sudah memperingati Sissa
Benn tersenyum dengan menyipitkan matanya. “Aku merasa tidak ada masalah dengan keputusan Ratu kali ini.”Orang itu berkata dengan nada sinis, “Jangan-jangan kamu tidak keberatan ada yang mengganti posisimu?”“Seandainya ada yang lebih berkompeten, aku juga bersedia untuk menyerahkan jabatanku. Bagaimanapun, suatu hari nanti, kita juga akan pensiun, ‘kan?” Benn masih saja tersenyum. Entah senyumannya itu tulus atau sengaja untuk membuat mereka semua merasa risi.Raut wajah para menteri kelihatan sangat muram. Dia tidak berbicara lagi.Benn melihat ke sisi Reyhan. “Dengar-dengar putrimu dirawat di rumah sakit? Bagaimana kondisinya?”Begitu mengungkit masalah ini, raut wajah Reyhan semakin buruk lagi. “Dari mana kamu tahu masalah ini?”Reyhan tidak membocorkan masalah ini. Bagaimanapun, masalah ini tidaklah menguntungkan bagi Keluarga Taylor, dia tidak akan mengizinkan ada yang menyebar kabar ini.Benn tersenyum. “Aku juga tidak tahu dari mana media mengetahui informasi ini. Aku juga mer
Reyhan menatap mobil yang melaju pergi. Seiring mobil semakin menjauh, senyuman di wajahnya pun mulai menghilang. Belakangan hari ini, Ratu Silvia hanya bersedia untuk bertemu dengan Morgan saja. Tadinya Reyhan berencana untuk menjalin hubungan baik dengan Morgan, kemudian mengajaknya untuk bersekutu. Hanya saja, pemikiran Morgan terlalu kolot dan lurus. Pantas saja Silvia akan memilihnya.Di sisi lain, setelah Jules membawa Jessie ke rumah, dia pun pergi ke istana untuk menemui ayahnya. Saat makan bersama, dia memberi tahu masalah Reyhan kepada ayahnya.Saking kagetnya, Hengky langsung mengangkat kepalanya. “Apa? Jadi, bagaimana dengan anak ….”“Kondisi anak baik-baik saja. Hanya saja, kalau aku tidak berbicara seperti ini, bisa jadi Keluarga Taylor akan menggunakan seribu satu alasan untuk meminta penjelasan dari Ibu. Ibu baru saja menerima tahkta, aku tidak boleh menambah bebannya.”Hengky mengerti apa yang menjadi bahan pertimbangan Jules. Dia pun menghela napas. “Keluarga Taylor