Gina pun mengerti.Akhirnya si lelaki menyadari Claire yang berada di sampingnya. “Dia ….”“Dia itu cucu angkatku, Claire.” Kemudian, Gina menatap Claire dan memperkenalkan, “Claire, dia namanya Pak Andreas, kamu panggil Paman Andreas saja. Dia adalah adik tingkatanku.”Claire mengangguk ke sisinya. “Salam kenal, Paman Andreas.”Andreas juga mengangguk.Setelah itu, Andreas berbincang-bincang dengan Gina. Claire pun menunggu di samping mobil. Dia melihat ke sisi mereka berdua. Setelah dilihat-lihat, sepertinya Pak Andreas bukan warga Negara Makronesia. Dari cara bicara hingga berpakaiannya, kelihatannya dia adalah seorang tokoh yang memiliki tingkat sosial tinggi.Apa hubungannya dia dengan Bu Gina?Gina memalingkan kepalanya melirik ke sisi Claire, lalu berkata, “Claire, kamu pulang dulu saja. Tidak usah tunggu aku.”Claire tersenyum sembari mengangguk, lalu bersama Izza memasuki mobil.Di Kediaman Chaniago.Ester melewati kamar Cahya. Dia terkejut ketika mendengar pembicaraan Cahya d
Cherry duduk, lalu memesan secangkir kopi latte. “Karen cari kamu?”Claire mengiakan, “Dia masih di ibu kota. Sepertinya dia lagi bersembunyi. Bisa jadi dia dipergoki ketika mencariku.”Cherry pun tersenyum. “Aku rasa dia lagi cari aku.”“Cari kamu?” Claire terdiam sejenak.Cherry mengambil cangkir yang disajikan pelayan, lalu menyesapnya. “Ayahku memblokir nomor teleponnya. Sekarang Keluarga Martini sudah putus hubungan dengan dia. Itulah kenapa dia terpaksa mencari tahu keberadaanku.”“Jadi, kamu sengaja nggak mau ketemu sama dia?” Claire kepikiran sesuatu.Waktu itu Karen menggunakan video untuk mengancam Keluarga Martini. Sekarang tanpa video itu, tentu saja Keluarga Martini tidak bisa diancam lagi. Mereka juga tidak perlu membiayai Karen lagi.Keberadaan Karen adalah aib bagi Keluarga Martini. Apalagi Karen pernah berbuat seperti itu kepada Cherry, tentu saja Keluarga Martini merasa sangat marah.Sekarang Karen tidak memiliki ancaman di tangan lagi, ditambah lagi dia sudah dicampa
Cherry merenung beberapa saat, lalu mengatakan, “Baiklah, kalau begitu, maaf sudah merepotkanmu.”Claire membawa Cherry kembali ke vila. Pengurus rumah, Herman, sedang merapikan tanaman di rumah. Ketika melihat kepulangan Claire, dia tertegun sejenak, lalu berdiri untuk menyapa, “Nyonya.”Claire mengangguk, lalu berkata pada Herman, “Dia adalah putri dari Keluarga Martini, Cherry. Sementara ini dia akan tinggal di sini.”Herman mengangguk dengan tersenyum. “Baik, kalau begitu, aku bereskan kamar tamu dulu.”Cherry dan Claire berjalan memasuki vila. Dia berjalan ke sisi Claire, lalu bertanya, “Kamu dan Tuan Javier nggak tinggal di sini? Jadi, kalian tinggal di mana?”“Vila Blue Canyon.”Cherry menyindirnya, “Bagus, ya. Kalian melewati dunia milik berdua dan meninggalkan anak-anak di rumah.”Claire merangkul pundak Cherry. “Nanti kalau kamu punya anak sebelum menikah, kamu pun akan merasakan nggak leluasa bawa anak ketika pacaran.”Cherry melambaikan tangannya. “Sepertinya aku nggak akan
Javier mencubit dagu Claire. “Apa kamu lagi mencemaskan Jessie?”Claire tersadar dari bengongnya. Ingatan Javier sudah pulih, itu berarti dia tahu masalah setelah dia kehilangan ingatannya. Tangan Claire menggenggam tangan si lelaki. “Sekarang Jessie juga sudah gadis. Aku ingin … Izza ajari dia teknik seni bela diri.”Javier mengusap kepala Claire. “Boleh, ada baiknya Jessie menguasai teknik melindungi diri sendiri.”“Oh ya.” Claire kepikiran sesuatu. “Temanku lagi tinggal di vilamu.”“Teman yang kamu maksud itu putri dari Keluarga Martini?” Javier menyipitkan matanya.Claire mengangguk. Dia tahu Paman Herman pasti akan memberitahunya. “Kamu nggak keberatan, ‘kan?”Jari tangan Javier mengusap sisa makanan di ujung bibir Claire. Dia lalu menurunkan nada bicaranya. “Berhubung dia itu temanmu, tentu saja aku tidak keberatan.”Keesokan harinya.Cherry pergi ke Perusahaan Soulna untuk mencari Claire. Menyadari wajah letih Cherry, dia pun bertanya, “Kamu nggak bisa tidur?”Cherry mengusap k
Susan gemetar. “Kamu ….”Pada saat ini, Karen berjalan kemari. “Kamu istrinya Tuan Javier? Masalah ini adalah masalah pribadi kami dengan Shelly. Apa kamu nggak merasa kamu terlalu ikut campur dalam masalah ini?”Claire pun tersenyum. “Nona Karen saja boleh datang ke perusahaanku, kenapa aku nggak boleh ikut campur dalam masalah ini? Sepertinya Nona Karen tahu siapa dalang dalam permasalahan waktu itu, ‘kan?”Raut wajah Karen berubah kaget. Dia melihat Claire dengan tatapan tidak percaya. Tak disangka, Cherry bahkan menceritakan masalah waktu itu kepadanya.Awalnya Karen mengira Claire masih tidak mengetahui masalah waktu itu. Oleh sebab itu, dia sengaja membawa anggota keluarga si lelaki ke sini supaya Claire percaya bahwa Cherry adalah seorang “pembunuh”. Tak disangka ….Hanya saja, memangnya kenapa jika Cherry mengetahui masalah itu? Video sudah hilang, lelaki itu juga sudah meninggal. Meskipun mereka mencurigai dirinya, mereka juga tidak memiliki bukti apa-apa untuk menyalahkannya.
Karen merasa kaget. Hanya tampak raut wajah tidak berekspresi Cherry. “Kamu ekspos saja. Aku sudah nggak masalah. Kalau kamu ingin ancam aku, ya silakan saja.”Kemudian, Cherry membalikkan tubuhnya. “Belum pasti Keluarga Martini akan peduli dengan ancamanmu.”Seusai berbicara, Cherry langsung berjalan pergi.Claire membalikkan kepalanya melihat mereka sekilas. Dia sedang menyuruh Fendra untuk mengantar mereka untuk pergi.Karen berkata dengan geram, “Kamu tunggu saja!”…Saat berjalan ke koridor, Cherry menopang kedua tangan di atas pegangan sembari memandang ke luar jendela.Claire berjalan ke sisinya. “Kalau sampai masalah ini diekspos, pasti akan berdampak besar terhadap Keluarga Martini.”Claire ingat Cherry pernah mengatakan bahwa ayahnya hendak mundur dari jabatannya, kemudian jabatan ayahnya akan digantikan oleh pamannya.Sementara itu, rekaman di tangan Karen memang bisa menjadi ancaman bagi Keluarga Martini. Tanpa rekaman itu, tentu saja Keluarga Martini tidak akan mempermasal
Roger tertegun sejenak.Mungkin Roger sudah terbiasa untuk memanggil Claire dengan sebutan “Nona Claire”, dia pun melupakan masalah itu. Hanya saja, sebelumnya Javier juga tidak peduli dengan masalah panggilan, kenapa dia tiba-tiba mempermasalahkannya? “Oh ya, Tuan Javier, apa kamu masih ingat dengan Karen?”Bagaimanapun juga, ingatan Javier baru pulih, entah dia masih mengingat wanita itu atau tidak.Raut wajah Javier langsung berubah muram. Dia terlihat tidak begitu fokus. “Maksudmu simpanan si Mario?”Roger menggaruk kepalanya. “Wanita itu lagi bersembunyi di ibu kota. Sebelumnya kamu pernah membantu No … Nyonya Claire mendapatkan video di dalam ponselnya. Sekarang dia malah muncul lagi, entah apa yang akan dia lakukan.”Javier terdiam sejenak. Sepertinya memang ada masalah seperti itu. Waktu itu, Claire memohonnya demi membantu Cherry.Nada bicara Javier berubah datar. “Kamu jalankan perintahnya dulu.”Roger mengangguk, lalu meninggalkan ruangan kantor.Malam semakin gelap. Lampu
Sekarang Karen tidak memiliki kekuasaan dan juga kekayaan, apalagi dia juga sudah kehilangan perlindungan dari Mario. Jadi, tidak susah bagi Keluarga Martini untuk menjatuhkannya. Setelah dipikir dengan saksama, Jony adalah sasaran yang tepat.Seorang pelayan berjalan masuk ruangan, lalu membungkukkan tubuhnya berbisik di samping Jony.Gerakan tangan Jony yang sedang menyalakan cerutu langsung berhenti. Keningnya spontan berkerut. “Siapa?”Pelayan menjawab, “Tidak jelas, hanya saja sepertinya identitas orang itu tidak sederhana. Dia bersikeras ingin bertemu denganmu.”Karen yang berada di samping tentu bisa mendengar percakapan mereka berdua. Raut wajahnya seketika menjadi pucat.Orang dengan latar belakang tidak sederhana ingin bertemu dengan Jony? Siapa orang itu?Mario meletakkan cerutu ke dalam asbak rokok. Dia pun berdiri, lalu mengikuti pelayan berjalan keluar ruangan. Sementara itu, Karen pun hanya duduk dengan mengepal erat tangannya.Terdapat beberapa pengawal berpakaian hitam
Reyhan menatap mobil yang melaju pergi. Seiring mobil semakin menjauh, senyuman di wajahnya pun mulai menghilang. Belakangan hari ini, Ratu Silvia hanya bersedia untuk bertemu dengan Morgan saja. Tadinya Reyhan berencana untuk menjalin hubungan baik dengan Morgan, kemudian mengajaknya untuk bersekutu. Hanya saja, pemikiran Morgan terlalu kolot dan lurus. Pantas saja Silvia akan memilihnya.Di sisi lain, setelah Jules membawa Jessie ke rumah, dia pun pergi ke istana untuk menemui ayahnya. Saat makan bersama, dia memberi tahu masalah Reyhan kepada ayahnya.Saking kagetnya, Hengky langsung mengangkat kepalanya. “Apa? Jadi, bagaimana dengan anak ….”“Kondisi anak baik-baik saja. Hanya saja, kalau aku tidak berbicara seperti ini, bisa jadi Keluarga Taylor akan menggunakan seribu satu alasan untuk meminta penjelasan dari Ibu. Ibu baru saja menerima tahkta, aku tidak boleh menambah bebannya.”Hengky mengerti apa yang menjadi bahan pertimbangan Jules. Dia pun menghela napas. “Keluarga Taylor
Tidak peduli Sissae memperebutkannya atau tidak, semua orang juga akan merasa Sissae yang paling cocok untuk menduduki posisi “Putri”. Sissae bisa turun tangan juga demi membuat wanita itu mundur saja. Jujur saja, Sissae tidak merasa Jessie pantas untuk menjadi saingannya. Sekarang Jules malah memperlakukannya seperti ini hanya demi wanita itu. Mana mungkin Sissae bisa bersabar?Risella tahu apa yang sedang dipikirkan putrinya. Dia segera membujuk, “Sissae, Jules tidak sesimpel yang kamu pikirkan. Coba kamu ingat kembali bagaimana nasib orang-orang yang pernah menyinggungnya dulu? Dengan sikap pria itu, dia tidak pantas untuk bersamamu.”Saat ini, Sissae tidak bisa mendengar ucapannya lagi. Dia tersenyum dingin. “Kalau masih ada pangeran yang lain, aku pasti akan memilih untuk melepaskannya. Sekarang kalau aku melepaskannya, bukannya aku akan menjadi bahan lelucon semua orang? Aku, seorang putri dari keluarga bangsawan malah nggak bisa dibandingkan dengan seorang putri pebisnis di Neg
Jules memang tidak merahasiakannya sama sekali. Dia memberi tahu semua yang dia ketahui kepada Jessie. Setelah Jessie mengetahui dalang di balik permasalahan ini adalah Sissae, dia pun tertegun sejenak dan tidak berbicara lagi.Jules menggenggam tangan Jessie. “Anggota Keluarga Taylor ingin menikahkan Sissae kepadaku. Hanya saja, aku sudah bisa membaca pemikiran mereka sejak awal. Aku juga sudah mengusirnya dari perusahaan. Mengenai masalah dia menghasut Wika untuk melakukan semua itu, aku akan perhitungan sama dia.”Jessie terdiam sesaat, lalu bertanya, “Kak Jules, apa Keluarga Taylor nggak gampang untuk dihadapi?”Jules berkata, “Kedudukan Keluarga Taylor di keluarga bangsawan sangat kokoh. Baik di dalam kabinet maupun di dunia bisnis, mereka memiliki koneksi mereka sendiri.”Bagi para kandidat yang bersaing, suara dari Keluarga Taylor sangat penting. Saat ini, Keluarga Tanaka dan Keluarga Taylor berada di posisi yang sama. Hanya saja, tidaklah mudah untuk mencabut kekuatan Keluarga
Kemudian, Jessie selalu menyerahkan semua masalah untuk diatasi Jules?Tiba-tiba Jerremy terdiam. Dia melihat Jessie dalam waktu lama, lalu memalingkan kepalanya. “Terserah kamu saja.”Dari nada bicara Jerremy, sepertinya dia tidak memaksa kehendaknya lagi. Itu berarti Jerremy telah mengalah.Jessie tersenyum. “Kak Jerry, terima kasih. Apa pun yang terjadi, kamu selalu saja maju untuk melindungiku. Hanya saja, aku sudah dewasa. Aku juga nggak ingin jadi Jessie yang dulu lagi.”Usai berbicara, Jessie memasuki kamarnya.Jerremy terdiam di tempat dalam waktu yang sangat lama. Mungkin adiknya benar-benar telah berubah. Dia telah berubah menjadi semakin mandiri lagi.Tidak dipungkiri, meskipun adiknya sangat dimanjakan di rumah, dia juga tidak tergolong sangat bodoh.Jules! Kamu memang beruntung!…Mobil Jules berhenti di depan gedung rumah sakit. Filbert yang duduk di bangku pengemudi menoleh. Ketika menyadari Jules tidak bergerak, dia pun bertanya, “Kak Jules, kamu tidak ke atas?”Jules m
Pengawal melepaskan Sissae. Dia jatuh duduk di atas lantai. Lantaran meminum sebotol obat itu, dia mulai merasa tidak nyaman dan perutnya samar-samar mulai terasa sakit.Sissae juga tidak peduli dengan penampilannya lagi, langsung muntah di samping. Hanya saja, tidak ada yang berhasil dia muntahkan.Reyhan melihat ke sisi Jules sembari menjerit dengan histeris, “Jules, sebenarnya apa yang kamu berikan kepadanya?”Jules melempar botol obat ke sisi kaki Reyhan. “Aku hanya memberinya obat yang dia berikan kepada istriku saja. Tapi, kamu tenang saja, obat untuk aborsi ini tidak akan merenggut nyawanya.”Usai berbicara, Jules bersama anggotanya meninggalkan tempat.Reyhan segera berlari ke sisi Sissae. “Sissae! Panggilan ambulans! Cepat!”Di rumah sakit, Jessie berjalan ke luar pintu kamar Miya. Dia mengetuk pintu. Miya spontan memalingkan kepalanya. Terlihat senyuman di wajahnya. “Bos?”Jessie berjalan ke dalam kamar pasien, lalu duduk di atas bangku. “Apa kamu sudah merasa enakan?”Miya m
“Mengizinkan putrimu untuk mencelakai keturunan kerajaan. Apa itu yang dinamakan setia?”Jules masih bersikap tegas.Reyhan melihatnya. “Kamu sudah kehilangan anak. Kami juga sangat bersedih atas kejadian itu. Tapi, kamu adalah Pangeran Negara Hyugana. Masalah pernikahanmu akan memiliki dampak yang cukup besar. Putri dari Keluarga Fernando memang kaya dan berkuasa, tapi kedudukannya tidak setara denganmu ….”Jules langsung membanting gelas teh di atas meja. Suara keras itu mengagetkan Sissae hingga Sissae menjerit.Reyhan juga merasa kaget.Pada saat ini, Jules berdiri. “Kamu selalu mengatakan semua yang kamu lakukan demi keluarga kerajaan. Tapi sebenarnya kamu ingin putrimu menggantikan posisi Putri saja, ‘kan? Karena kakekku sudah meninggal, Keluarga Taylor ingin mencoba mengendalikan internal kerajaan. Tentu saja semua orang akan berpihak ke sisimu. Kalau kamu ingin putrimu menduduki posisi tinggi, aku juga rela untuk melepaskan posisi pangeranku.”Sissae terbengong sejenak. Dia sun
Apa kata Sissae, Jules pasti akan mencarinya!Sepertinya rencana Wika akan berhasil!Wanita itu pasti sudah keguguran. Suasana di dalam ruang tamu terasa sangat aneh. Reyhan sedang duduk di sofa dengan raut muram. Sementara itu, Jules sedang duduk di seberangnya. Dia sedang mencicipi teh yang disuguhkan pelayan.“Ayah.” Sissae berjalan ke sisi Reyhan dengan tersenyum, lalu melihat ke sisi Jules. “Kenapa Yang Mulia nggak kabari aku dulu sebelum ke rumah?”Raut wajah Reyhan semakin muram saja. “Sissae, kamu kembali ke kamar dulu.”Ketika menyadari ada yang aneh dengan sang ayah, Sissae pun terbengong sejenak. Hanya saja, dia tidak memasukkannya ke hati. “Kenapa? Apa ada yang nggak boleh aku dengar?”Jules mengesampingkan gelas teh dengan santai. “Nona Sissae tidak usah menghindar. Aku datang memang untuk mencarinya.”Saat mendengar ucapan itu, Sissae semakin gembira saja. “Ayah, sudah dengar, ‘kan? Yang Mulia datang untuk mencariku.”Reyhan menatap Jules. “Sebenarnya apa yang kamu piki
Ekspresi Wika menjadi muram, seolah-olah semua harapan sudah lenyap. Dia terus menghindari incaran polisi dan keluarga bangsawan. Namun, ternyata Wika tidak berhasil untuk menghindar lagi.Begitu Wika diserahkan ke tangan polisi, dia pun akan melewati hidupnya di penjara. Namun, apa mungkin keluarga bangsawan itu akan membiarkan Wika hidup tenang di dalam penjara? Sepertinya dia akan merasa hidup bagai di neraka!“Bawa dia pergi.” Saat Jules hendak membalikkan tubuhnya, Wika yang diseret itu pun menjerit, “Aku akan beri tau kamu siapa dalangnya. Aku mohon untuk lepaskan aku. Aku nggak mau jatuh ke tangan mereka. Asalkan kamu janji sama aku, aku akan beri tahu kamu!”Langkah kaki Jules berhenti. Dia memalingkan kepalanya melihat ke sisi Wika. “Kamu kira atas dasar apa aku percaya dengan omonganmu.”“Siapa yang untung kalau Nyonya keguguran. Seharusnya kamu lebih jelas daripada aku. Putri dari Keluarga Taylor bersikeras ingin menjadi Putri. Dia mengira setelah anak di dalam kandungan Nyo
Saat Wika sedang berpikir bagaimana menjelaskan masalah ini kepada Sissae, dia menyadari mobil melaju ke tempat yang sangat terpencil. Pada saat ini, Wika baru menyadari ada yang aneh. Dia pun memberanikan diri untuk bertanya, “Ini bukan jalan ke rumahku?”Pengurus rumah pria yang sedang menyetir tidak berbicara.Wika semakin gugup lagi. Tiba-tiba dia kepikiran sesuatu, lalu langsung menarik kemeja si pria. “Kamu mau bawa aku ke mana? Berhenti!”Mobil bergoyang dengan kencang. Pengurus rumah pria segera menginjak pedal rem, lalu menepis tangan pengurus rumah.Wika jatuh duduk di baris belakang. Kali ini pengurus rumah baru segera menghentikan mobil di samping.Saat kunci pintu mobil terbuka, Wika segera melarikan diri untuk menuruni mobil. Dia bahkan tidak peduli dengan kopernya lagi.Ketika menyadari tidak ada yang mengejarnya, Wika mengira dirinya sudah berhasil melarikan diri. Siapa sangka di depan sana, ada beberapa mobil sedang menghalangi langkahnya.Lampu mobil menyilaukannya.B