Berwin mengangguk. “Semuanya memang butuh waktu, tapi waktu Javier sudah tidak banyak lagi. Mohon Nona Sofie mendesak Pak Owl.”Sofie pun tersenyum. “Pak Berwin tenang saja. Aku pasti akan menyelamatkan Tuan Javier.”Sofie berjalan ke dalam kamar, lalu tampak Javier sedang duduk di atas ranjang sembari membaca majalah. Wajah tampak si lelaki terlihat pucat pasi.Javier membalikkan lembaran majalah. Dia berkata tanpa mengangkat kepalanya sama sekali, “Sepertinya aku sudah tidak bisa diselamatkan lagi.”“Mana mungkin?” Sofie berhenti di sisi ranjang, lalu berkata, “Apa pun ceritanya, aku pasti akan menyelamatkanmu.”Apa Javier benar-benar akan meninggal?Tidak mungkin! Waktu itu, Sofie juga tidak kepikiran untuk turun tangan terhadap Javier. Saat peluru ditembakkan ke sisi Javier, Sofie juga menyesali perbuatannya. Padahal dirinya sedang menargetkan Claire!Semua ini gara-gara wanita jalang itu! Jika bukan karena Javier mengadang peluru itu demi Claire, mana mungkin Javier akan terinfeks
Sofie tersenyum. “Betul.”“Ngomong-ngomong, apa benar dulu Nona Sofie pernah bekerja di Perusahaan Luxury?”Pertanyaan Claire membuat senyuman di wajah Sofie terkaku. “Iya, kenapa?”Melihat Sofie mengakuinya, Claire pun berkata, “Aneh sekali, sembilan tahun lalu aku juga bekerja di Perusahaan Luxury. Apa kamu nggak kenal sama aku lagi?”Sofie meremas tas yang digenggamnya. Dia berusaha untuk menenangkan dirinya. “Aku pernah mengalami kecelakaan sebelumnya. Jadi, aku nggak begitu ingat dengan masa lalu.”Setelah itu, Sofie menunduk untuk melihat jam tangannya. “Aku harus pulang untuk mencari Pak Guru. Aku pamit dulu.”Selesai berbicara, Sofie berjalan pergi melintasi sisi Claire. Claire menatap bayangan punggungnya sembari memikirkan sesuatu.Saat Claire berjalan ke depan kamar pasien, kebetulan dia mendengar percakapan Javier dengan Roger.Roger sedang melaporkan masalah belakangan ini Rega bertemu dengan tuan muda dari Konsorsium Keuangan Negara Hyugana, Tuan Benn Tanaka. Rega terliha
Sofie mengatakan dirinya telah mengalami kecelakaan dan tidak begitu ingat dengan masa lalunya. Hanya saja, dia masih ingat dengan masalah Perusahaan Luxury. Kecelakaan apa yang terjadi hingga Sofie mesti mengubah wajahnya?Wanita itu bukanlah Sofie. Meski dia telah melakukan operasi plastik mengubah wajahnya menjadi seperti Sofie, wajah mereka berdua tetap tidaklah mirip.Javier sadar wanita itu telah melakukan operasi plastik. Sepertinya wajahnya memang telah hancur sebelum melakukan operasi plastik. Jadi, dia pun langsung melakukan operasi plastik menjadi wajah Sofie.Berhubung dia tahu Sofie pernah bekerja di Perusahaan Luxury dan juga bisa menyamar menjadi Sofie, sepertinya hubungannya dengan Sofie sangatlah bagus.Dengan menyelidiki siapa yang pernah berhubungan dengan Sofie pada tiga tahun silam, semuanya pun akan jelas.Claire kepikiran sesuatu, lalu berkata, “Tadi aku dengar Roger mengungkit si Benn. Sekarang dia adalah bos dari Perusahaan Luxury. Jadi, si Benn ini adalah kas
“Apa kamu ingin mendapatkan serum antibodi dari diriku?” Owl membongkar alasan Aaron. Saat ini raut wajah Aaron menjadi muram.Owl berdiri, lalu berjalan ke depan meja. Kedua tangannya menopang di atas meja. “Aku bisa memberikan serum antibodi kepadamu. Tapi kamu mesti berjanji satu hal padaku.”Sofie yang hendak mengetuk pintu kedengaran sesuatu. Dia pun terlihat sangat syok. Dia sungguh tidak menyangka ternyata Owl adalah Henry dari Organisasi Dawn. Tak disangka, dia memiliki serum antibodi yang bisa mengobati penyakit Javier?Raut wajah Sofie menjadi muram. Dia kepikiran sesuatu, lalu tampak senyuman sinis di wajahnya.Seandainya Sofie berhasil mendapatkan serum antibodi itu dan menggunakannya untuk menyelamatkan Javier, dia pun bisa bersama dengan Javier secara terang-terangan!Claire pergi ke apartemen yang mengalami kebakaran pada tiga tahun silam. Terdapat banyak warga Makronesia yang tinggal di apartemen ini. Gedung apartemen telah direnovasi. Berhubung pernah ada yang meningga
Entah apa yang dikatakan orang di ujung telepon, Sofie pun membalas, “Aaron nggak berencana untuk membantu Tuan Rega, hanya aku saja yang bisa membantunya. Asalkan aku berhasil mendapatkan serum antibodi di tangan Owl dan berhasil menyelamatkan Javier, dia pun akan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Semuanya tergantung kalian bersedia untuk melakukan transaksi ini atau nggak.”Setelah panggilan diakhiri, Sofie pun langsung meninggalkan koridor. Saat ini, Izza berjalan keluar tangga, lalu menatap bayangan punggung yang semakin menjauh dengan dingin.Claire sedang duduk di dalam mobil. Dia menurunkan setengah jendela mobil sembari memandang ke luar jendela.Hingga Izza keluar dari rumah sakit dan memasuki mobil, Claire pun bertanya, “Apa Sofie masih belum pergi?”“Belum,” jawab Izza.Claire menunduk. Meskipun Javier berlagak memiliki perasaan terhadap Sofie agar Sofie mengira dirinya memiliki kesempatan, sepertinya Sofie sudah tinggal terlalu lama?Jangan-jangan Sofie ingin menempe
“Apa? Serum dirampas?” Aaron mencengkeram pundak si pengawal. Raut wajahnya berubah drastis. “Siapa yang merampasnya?”Pengawal menunduk. “Anggota Pangeran Rega.”Aaron langsung melepaskan si pengawal, lalu mundur ke depan meja. Dia menggertakkan giginya dengan geram. Kemudian, dia mendengar si pengawal melanjutkan ucapannya. Mobil mereka dicegat sewaktu perjalanan pulang. Mereka beranggotakan banyak orang dan mengambil senjata. Target mereka adalah kotak itu.Aaron membuang sisa rokok di asbak ke tong sampah. Setelah kosong, dia pun membantingnya ke lantai. “Sialan!”Dengan susah payah Aaron berhasil mendapatkan hasil penelitian Owl. Sekarang serum itu malah dirampas oleh anggota Rega!Aaron tahu waktu itu Owl telah meneliti dua serum antibodi. Kedua serum itu berhasil mengontrol penyebaran virus di dalam tubuh pasien. Tentu saja, serum itu hanya bisa mengobati pasien kondisi tahap menengah saja.Kedua serum antibodi tersebut mengandung faktor genetik yang dapat mengisolasi sel yang t
Javier mengangkat kepalanya. “Itu adalah serum antibodi hasil penelitian Owl. Meskipun tidak berkhasiat, setidaknya tidak akan membahayakan nyawaku.”Roger pun tertegun. Dia seolah-olah bisa menebak siapa Owl yang dimaksud Javier.“Apa kamu sudah mempersiapkan konferensi pers pada dua hari kemudian?” tanya Javier.Roger spontan tersadar dari bengongnya. “Semuanya sudah dipersiapkan.”Javier tersenyum sembari meletakkan koran di atas meja. Dia memandang keluar jendela dengan tatapan sinis. “Seharusnya konferensi pers itu akan sangat seru.”Dua hari kemudian.Konferensi pers ini sangatlah dinantikan oleh para awak media. Bagaimanapun, jika penyakit Javier benar-benar bisa diobati dengan serum antibodi, itu berarti akan ada keajaiban baru di dunia pengobatan.Sebelumnya saat virus Moza menyerang Negara Shawana, virus itu telah memakan banyak korban jiwa. Setelah masalah vaksin palsu Keluarga Larsano terbongkar, semua orang pun kembali merasa emosi.Wabah penyakit buatan manusia itu hampir
Sofie telah merebut serum antibodi itu. Dialah yang telah menyelamatkan Javier. Sekarang Berwin semakin menyukainya. Asalkan Javier dan Berwin berpihak di sisinya, Sofie pun tidak akan merasa takut meski Aaron datang!Javier yang duduk di atas kursi roda berdiri dengan perlahan. Semua orang spontan merasa kaget. Sebelumnya mereka semua mendengar kabar kondisi Javier sudah sangat parah. Dia hanya bisa beraktivitas dengan menggunakan kursi roda. Sekarang, dia malah bisa berdiri sendiri. Jangan-jangan semua ini adalah khasiat dari serum antibodi?Apa serum antibodi itu bisa menyembuhkan orang yang sudah hampir meninggal?Owl berhenti di hadapannya. Javier pun tersenyum sembari mengulurkan tangannya. “Pak Owl, salam kenal.”Owl? Kali ini, semua reporter merasa kaget.“Henry itu Owl?”“Astaga! Berita ini pasti akan geger!”Sofie pun tertegun. Pandangannya tertuju pada sisi Javier. Kenapa Javier bisa tahu Henry adalah Owl?Owl membalas jabat tangan Javier. “Sudah lama aku mendengar nama Tua
Larut malam, kota kuno ini terasa sunyi dan hening, hanya suara serangga yang bergema di antara rerumputan.Sebuah lampu menerangi rerumputan di luar tenda, menambah suasana menjadi semakin hening dan tenang.Jessie membalikkan tubuhnya masih belum tertidur. Saat sebuah tangan panjang merangkul pinggangnya, lalu memasukkan Jessie ke dalam pelukannya. “Tidak bisa tidur?”“Emm.” Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kak Jules, aku ingin ke toilet, tapi aku nggak berani.”Jules mencium kening Jessie. “Biar aku temani.”Mereka berdua berjalan keluar tenda. Jules mengeluarkan senter, lalu berjalan bersama Jessie. Saat mereka tiba di depan pepohonan, Jessie membalikkan tubuhnya untuk menatap Jules. “Tunggu aku di sini.”Jules mengangguk. “Panggil aku kalau ada apa-apa.”Jessie berjalan ke dalam pepohonan, tetapi dia juga tidak berani berjalan terlalu jauh.Setelah buang air, Jessie segera keluar dan memeluk lengannya. “Selesai.”Jules mengulurkan tangan untuk merangkul Jessie.Setelah kemba
Jodhiva juga tersenyum. “Cepat juga, tapi masih tergolong pagi.”Jessie menyandarkan kepalanya di atas paha Jules sembari memandang langit. Beberapa saat kemudian, dia bertanya, “Kenapa rasanya bakal turun hujan?”Orang-orang langsung melihat ke sisi Jessie.Jerremy menarik napas dalam-dalam. “Kamu jangan sembarangan bicara.”Dacia memandang ke atas langit. Langit memang kelihatan cerah, tetapi malah kelihatan mendung di bagian atas gunung. “Mungkin cuma mendung saja?”Sudah jam segini, tapi matahari masih belum menampakkan diri. Seharusnya hanya mendung, tidak sampai tahap turun hujan.Ariel berkata, “Ramalan cuaca hari ini tidak mengatakan akan turun hujan hari ini. Aku merasa seharusnya tidak akan turun hujan.”Kecuali, ramalan cuaca tidak akurat!Beberapa orang tinggal sejenak. Jules merasa ada tetesan air di wajahnya. Dia mengusap sejenak. “Eh, turun hujan, deh.”Ariel duduk di tempat. “Apa?”Jessie menunjukkan senyuman canggung di wajahnya. “Firasatku mengatakan bakal turun hujan
Yang lain juga sudah setuju.Setelah masakan disajikan, Jessie melihat makanan berwarna putih dengan berbentuk seperti kipas. Dia bertanya pada bos, “Apa ini?”Bos memperkenalkan dengan tersenyum, “Ini namanya ‘milk fan’, terbuat dari susu. Karena warnanya putih dan agak transparan, ditambah bentuknya seperti kipas, makanan ini pun diberi nama ‘milk fan’.”Ariel mencicipinya. “Emm, rasanya enak juga.”Dacia dan Jerremy juga telah mencicipinya. Rasanya memang cukup enak.Setelah masakan selesai dimasak, Bos pun menyajikan ke atas meja. “Ini adalah mie beras dengan ditaburi ayam dingin dan berbagai bahan tambahan. Ayam dimasak dengan bumbu khas, lalu disiram dengan saus buatan sendiri, minyak cabai, minyak lada hitam, dan ditambahkan kenari panggang. Ini adalah salah satu makanan khas daerah kami. Biasanya para wisatawan juga sangat menyukainya.”Jessie mencicipi sesuap. Ariel pun bertanya, “Gimana rasanya?”Jessie mengangguk, lalu menyantapnya dengan suapan besar.Yang lain juga ikut me
Menjelang malam, di Kompleks Amara.Jessie sedang berkemas di kamarnya, menyiapkan barang-barang untuk perjalanan, termasuk panduan perjalanan darat serta berbagai perlengkapan yang mungkin dibutuhkan.Jules baru saja selesai mandi dan keluar dari kamar mandi. Melihat Jessie yang begitu serius mencari informasi tentang perjalanan, dia tidak bisa menahan tawanya. “Kita hanya pergi jalan-jalan, kenapa seperti mau pindah rumah saja?”“Barang cewek memang banyak! Mulai dari kosmetik, perawatan wajah, perlengkapan sehari-hari, camilan, oh ya, juga kamera, drone, dan payung. Semua sudah aku bawa!”Jules menyipitkan mata. “Bawa payung juga?”Jessie mengangkat kepala untuk melihat Jules, lalu berkata dengan serius, “Bagaimana kalau turun hujan? Bukannya akan terasa canggung?”Jules merasa tidak berdaya.Dua koper besar dan satu koper kecil sudah selesai dikemas. Jessie berdiri dan menatap barang bawaannya. Sepertinya memang agak berlebihan. Dia pun menggaruk pipinya sambil berkata, “Sepertinya
Jodhiva menggenggam tangannya. “Kita bicarakan nanti.”Claire melihat ke sisi Jessie dan Jules. “Jody dan Jerry sudah mengadakan resepsi pernikahan. Bagaimana dengan kalian?”Jessie membalas, “Kata Kak Jules, cocoknya di tanggal 9 September. Karena cuaca di awal bulan September nggak tergolong dingin, cuaca di siang hari tergolong hangat. Kalau malam, cuaca akan terasa dingin.”Ariel merasa syok. “Cuaca bulan September di sini masih panas? Nggak, biasanya di Pulau Persia, bulan September itu musim panas.”Jessie tersenyum. “Musim dingin di Pulau Persia sama seperti musim gugur di sini. Kalau kamu tidak suka musim salju, kamu bisa kembali ke Pulau Persia.”Steven meletakkan cangkir tehnya sembari berpikir sejenak. “Tanggal 9 September. Bukannya hanya tersisa 13 hari saja? Cepat juga.”Claire mengangguk dengan tersenyum. “Cukup cepat juga.”Jodhiva melihat ke sisi Jules. “Pernikahan keluarga kerajaan pasti meriah?”Jules merangkul pundak Jessie. “Tentu saja. Pada saat itu, pernikahan aka
Yogi mengangguk. “Aku akan melakukannya.”Setelah berpamitan dengan Shawn, mereka bertiga memasuki bandara.Pada saat bersamaan, di bandara Kota Jimbar.Mike dan Emilia mengantar Hiro di depan pintu. Mike menyerahkan koper kepadanya. “Kalau ada waktu, sering main ke sini.”Hiro mengambil kopernya sembari mengangguk. Kemudian, dia membalikkan tubuhnya, berjalan ke dalam bandara.Emilia yang sedang menggendong kucing menggigit bibirnya. Dia menundukkan kepalanya menatap Kiumi. “Kelak mungkin kamu tidak akan bertemu Paman lagi.”Mike melirik Emilia sekilas. “Astaga, masih tidak merelakannya?”“Kiumi yang nggak merelakannya.”“Aku rasa kamu yang tidak merelakannya.” Mike membalikkan tubuhnya dengan tersenyum, kemudian berjalan ke depan mobil. Emilia mengikuti di belakang. Mike membuka pintu. “Kamu ini masih kecil. Kamu selesaikan sekolahmu, lalu usahakan untuk kuliah di ibu kota.”Emilia duduk di bangku samping pengemudi. Ketika mendengar kuliah di ibu kota, dia langsung memalingkan kepala
Seperti kata pepatah, setiap kerugian pasti akan disertai dengan keuntungan. Lagi pula, dari dermaga itu, Keluarga Amkasa hanya akan mendapat pemasukan dari biaya singgah kapal dagang Organisasi Naga.Sekarang, setelah kaki putra Sorox patah akibat dipukul oleh Anton, Keluarga Amkasa sama sekali tidak menunjukkan respons apa pun, itu berarti mereka telah sepenuhnya menyinggung Sorox.Jangan harap mereka bisa berbisnis seperti biasa di masa depan. Bahkan, Organisasi Naga mungkin akan menjadi musuh Keluarga Amkasa. Meskipun mereka tidak lagi menggunakan dermaga Keluarga Amkasa, mereka tetap bisa membuka jalur baru dengan cara mereka sendiri.Pada akhirnya, Keluarga Amkasa justru mempersempit jalan mereka sendiri hanya demi mempertahankan keuntungan kecil ini.Yogi membalikkan kepalanya untuk melihat Dessy. “Ayo, kita pergi.”“Yogi, sebenarnya apa maksudmu? Sebenarnya kamu mau bantu atau tidak!” jerit Febri.Tanpa menoleh, Yogi berkata, “Tunggu kabar saja.”Kemudian, Yogi meninggalkan tem
Pada saat ini, pengurus rumah bergegas ke dalam rumah. “Tuan, ada yang melapor, katanya mereka melihat Tuan Yogi di dalam kota.”Benny spontan berdiri. “Apa benar?”Apa Yogi telah kembali?“Iya, dia lagi berada di Kediaman Keluarga Tanoto.”Ketika mendengar Yogi pergi ke Kediaman Keluarga Tanoto, Benny langsung menggebrak meja. “Begitu pulang, malah langsung ke Kediaman Keluarga Tanoto, sepertinya dia benar-benar tidak menganggap dirinya sebagai bagian dari Keluarga Amkasa!”Sekarang Febri sangat panik. Dia hanya berharap putranya bisa kembali. “Suamiku, berhubung dia sudah kembali, biarkan dia pergi tebus Anton. Bukannya Yogi itu anak sulungmu? Sekarang nyawa Anton sangat penting!”Kening Benny berkerut. Tangannya dikepal erat.Tidak lama kemudian, Yogi dan Dessy berada di halaman luar. Begitu Benny melihat kepulangannya, Benny pun terbengong sejenak. Ekspresinya seketika berubah muram. “Bukannya kamu tidak bersedia untuk pulang?”Tidak terlihat ekspresi apa pun di wajah Yogi. “Kalau
Shawn kelihatan tidak senang.Tobias tersenyum. “Kata siapa kaki Yogi akan dipertaruhkan? Daripada Sorox membuat Anton cacat, lebih baik Yogi turun tangan sendiri saja.”Shawn terbengong sejenak. “Suruh Yogi turun tangan sendiri?”Tobias mencondongkan tubuhnya ke depan. “Sekarang satu kaki Jomin sudah dipatahkan, tapi nyawanya baik-baik saja. Setelah istirahat selama setengah tahun, dia masih bisa turun dari ranjang dan berjalan secara normal. Aku dengar-dengar Sorox sangat sadis, tapi sekarang dia hanya mengancam Keluarga Amkasa untuk mengalah dengan Jomin. Kenapa dia tidak turun tangan?”Shawn kembali terbengong. “Apa maksudmu, Sorox punya maksud lain?”Tobias menuang air ke dalam gelasnya. “Sorox adalah seorang penguasa lokal di Miamar yang memiliki kekuasaan besar. Bisnis yang dia jalankan tidak bersih dan asal-usulnya juga tidak jelas. Selain itu, barang-barang mereka biasanya dikirim melalui jalur air, yang mana harus melewati wilayah Keluarga Amkasa.”“Lagi pula, nyawa Jomin tid