Owl terbengong sejenak. Beberapa saat kemudian, dia pun berkata dengan menunduk, “Iya, kelahiranmu membuktikan bahwa aku sudah berhasil ….”Mobil berhenti di depan gedung laboratorium.Terdapat seorang lelaki dan perempuan sedang menunggu di depan pintu. Mereka berdua adalah warga Negara Mardani. Usia mereka sekitar 30 tahunan. Mereka tampak mengenakan jubah putih yang biasanya dikenakan di saat eksperimen dan juga kartu identitas digantung di depan saku dada.Ketika si lelaki menyadari kedatangan Owl, dia pun tersenyum dengan antusias tinggi. “Akhirnya kamu kembali juga?”“Jangan bocorkan masalah ini kepada orang lain, termasuk Pak Dekan,” pesan Owl.Si lelaki mengangguk tanda dirinya mengerti. “Oke, dia ….”Claire tidak pernah menunjukkan wajahnya di Negara Maradani. Jadi, wajar mereka tidak mengetahuinya.Owl melihat Claire, lalu memperkenalkannya, “Dia adalah putri Vina, Alice.”Si lelaki dan si perempuan pun merasa syok.Di dalam ruangan, Claire mengambil cangkir kopi yang disuguh
Tristan menatap Owl dan berkata, "Mengembangkan antibodi baru dengan menggunakan darahnya? Tapi setelah darahnya diambil, tingkat eksistensi antibodi virus di dalam darah pada suhu ruangan akan sangat rendah."Itu berarti setiap kali pengambilan darah, mereka hanya memiliki peluang beberapa detik untuk memisahkan antibodi setelah darah diambil. Jika gagal, itu berarti mereka harus mencoba lagi. Jadi, berapa banyak pengambilan darah yang diperlukan!Bagaimana jika semua upaya mereka tidak berhasil? Bukankah darah Alice akan terkuras habis?Owl mengerti kekhawatiran Tristan. Hanya saja, awalnya dia juga tidak ingin menggunakan cara ini. Hanya saja, kepikiran Claire begitu memercayainya, Owl pun merasa terbebani.Owl tidak ingin mengecewakan kepercayaan Claire. Hanya saja, dia takut eksperimennya akan gagal.Waktu itu, Owl tidak sanggup menciptakan serum antibodi untuk menyelamatkan Vina. Sekarang apa Owl bisa melakukannya? Dia sendiri juga tidak tahu.Selama beberapa tahun ini, Owl terus
Beberapa saat kemudian, Javier menutup bukunya. “Ayo, kita ke sana.”Restoran Minstar terletak di bagian timur Chinatown. Restoran itu dijuluki sebagai terbesar di area Chinatown Negara Shawana.Di sekitarnya, terdapat bangunan-bangunan berarsitektur retro yang memancarkan nuansa klasik. Terdapat juga toko-toko barang antik, restoran, toko perhiasan, bank, kafe, dan sebagainya.Kebanyakan orang-orang di sekitar berwajah oriental. Namun, terlihat juga wajah kebulean di area ini.Saat ini, terdapat dua orang di dalam ruang mewah Restoran Minstar. Seorang pelayan sedang menuangkan teh yang diseduhnya ke dalam cangkir.Berwin mengangkat cangkir teh ke mulutnya. “Apa Nona Sofie suka minum teh? Aku lihat sepertinya kamu sangat memahami jenis daun teh.”Wanita yang duduk di seberang mengenakan jas berwarna putih. Dia terlihat sangat berkarisma.Rambutnya dipotong pendek sebahu. Kemudian, rambutnya diselipkan ke belakang telinga. Apalagi dengan riasan di wajahnya, Sofie kelihatan sangat berkel
Saat perjalanan pulang, Javier terus menatap ke luar jendela dengan tatapan muram.Roger melirik sekilas dari kaca spion tengah. “Tuan, apa Sofie benar-benar adalah muridnya Owl?”Sepertinya wanita itu sangat muda?Javier mengalihkan pandangannya. “Kita akan mengetahuinya setelah Wilson ditemukan.”“Wilson?” Roger merasa heran. “Maksudmu, Wilson kenal dengan Owl?”Pada wabah penyakit yang merebak pada 30 tahun silam, kemunculan Owl memang telah berhasil mengendalikan penyebaran virus. Sejak saat ini, nama Owl menjadi sangat terkenal. Konon katanya, tidak banyak orang yang pernah bertemu dengan Owl. Ditambah lagi, Owl tidak sering menampakkan diri setelah dia mundur dari dunia medis. Jadi, bagaimana ceritanya Wilson bisa kenal dengan Owl?Javier mengangkat sedikit kepalanya. “Karena Vina.”“Ibunya Nona Claire?” Roger merasa kaget. “Bukankah ibunya Nona Claire memiliki hubungan dengan Organisasi Dawn? Apa dia juga kenal dengan Owl? Jangan-jangan, Owl itu ….”“Kita hanya tahu Owl berasal
Setelah melakukan pemeriksaan tubuh, Claire yang mengenakan seragam pasien berjalan ke dalam ruangan operasi. Dia berbaring di atas ranjang menghadap lampu di atas sana. Dia kepikiran dirinya saja sanggup menahan rasa sakit ketika melahirkan. Jadi, dia pasti bisa bertahan.Saat ini, Owl berjalan ke sisi Claire, lalu menggantung kantung darah.Ketika mulai mengambil darah, permukaan kulit diolesi obat bius. Claire pun tidak merasakan apa-apa. Hanya saja, ketika darah mengalir keluar, dia pun mulai merasa sakit.Selama proses pengambilan darah, rasanya seolah-olah ada pisau yang berulang kali menyayat dan merobek luka yang sama pada kulit dan dagingnya.Wajah Claire tampak sedikit berkerut. Dia masih berusaha menahan rasa sakit dengan menggertakkan giginya. Ketika darah yang diambil sudah cukup, Claire mulai merasa pusing, kepalanya terasa sangat berat, bahkan kesulitan bernapas.“Masukkan darah.” Owl berusaha untuk menenangkan dirinya.Sasha menggantung kantung darah yang sudah dipersia
River berhenti di sisi Claire. “Apa kondisimu sudah membaik?”Claire mengangguk dengan tersenyum. “Sudah membaik. Oh ya, Paman, apa kamu menemukan kabar kakekku di Negara Shawana?”River tertegun sejenak, lalu menggeleng. “Masih belum.”Ketika mendengar jawaban ini, Claire pun menunduk.Hingga saat ini, masih tidak ada kabar apa pun dari Kakek Wilson. Sepertinya dia tidak dalam keadaan baik-baik saja. Claire berdiri dengan perlahan. “Aku mau kembali ke Negara Shawana.”“Sekarang kamu masih tidak boleh ke sana.”“Kenapa?” Claire merasa heran. Dia menatap wajah serius River, lalu bertanya, “Apa sudah terjadi sesuatu?”River juga tidak merahasiakan dari Claire lagi. “Ada orang yang mengatasnamakan Owl meracik sebuah serum antibodi jenis baru. Sepertinya kondisi Negara Shawana sedang sangat kacau saat ini. Wilson sedang menghilang. Keluarga Larsano telah hancur. Sekarang malah ada yang memalsukan identitas untuk menyebarkan serum antibodi. Sepertinya masalah ini tidaklah sederhana.”Memal
Ketika mendengar jawaban ini, Berwin pun langsung merasa lega. Dia pun tersenyum. “Bagus! Bagus sekali!”Tampak keterkejutan di wajah Roger. Virus di tubuh Tuan Javier telah berhasil dikendalikan?Namun jika orang itu bukan Owl, siapa pula yang sanggup menciptakan serum antibodi? Jangan-jangan tebakan Tuan Javier salah?Sofie pun tersenyum. “Pak Berwin, apa sekarang kamu percaya dengan guruku?”Setelah mendapat hasil bagus, tentu saja Berwin bersedia untuk memercayainya. “Kali ini semuanya berkat Pak Owl. Aku akan selalu mengingat jasanya. Kalau kalian membutuhkan sesuatu, kalian bisa beri tahu aku.”“Pak Berwin tidak usah sungkan. Bagaimanapun, guruku menghabiskan seluruh waktunya untuk meneliti. Dia juga tidak memerlukan apa-apa. Dia hanya ingin membantu orang yang lebih banyak. Dengan begitu, Pak Guru juga akan merasa cukup puas.”Mendengar ucapan itu, Berwin pun berkata, “Kelak jika Nona Sofie membutuhkan sesuatu, kamu bisa mengatakannya. Tidak usah sungkan.”Sonia tersenyum, lalu
Claire tidak berbicara.Javier pun merasa tidak berdaya. “Kakek suruh wanita itu untuk menjagaku.” Meski sebenarnya Javier tidak membutuhkannya.Claire pun tersenyum. “Pak Berwin sayang banget sama kamu. Owl telah berhasil mengendalikan penyebaran virus di tubuhmu. Sementara, dia itu muridnya Owl, dia adalah orang yang berjasa bagi Keluarga Fernando. Sepertinya Pak Berwin berharap kamu segera bercerai sama aku, lalu menikahinya, ‘kan?”Kening Javier berkerut. Dia mencubit hidung Claire. “Sepertinya kamu lagi cemburu?”“Jangan sentuh aku dengan tangan kotormu!” Claire menepis tangannya. Dia sangat keberatan seolah-olah merasa jijik dengan tangan yang telah menyentuh wanita lain!Javier menarik Claire ke dalam pelukannya, lalu berbicara dengan suara serak, “Tidak ada ruang lagi di hatiku, semuanya sudah ditempati olehmu. Kalau kamu tidak percaya, aku akan bedah untuk diperlihatkan kepadamu? Gimana?”“Bau darah, nggak mau!” balas Claire dengan merajuk.Javier menyandarkan dagunya ke atas
Jules tidak berharap Jessie akan marah lagi. Nantinya Jules akan kesulitan untuk membujuknya.Kali ini, Derrick baru berkata, “Aku menemukan beberapa petunjuk. Pengurus Keluarga Taylor satu kampung dengan Brayden, sama-sama dari area utara.”Jules mengusap dagunya sembari berpikir. “Dari area utara. Petunjuk ini sangat berguna. Kamu utus anggota untuk memastikan di area utara. Oh, ya, kamu sebarkan saja berita ini. Alangkah bagusnya kalau berita ini terdengar sampai ke telinga orang itu.”Derrick mengangguk. “Aku mengerti.”Setelah Derrick meninggalkan tempat, Jessie pun menarik Jules. “Kak Jules, kematian Wika ada hubungannya dengan Keluarga Taylor, ‘kan?”Jules memiringkan kepalanya sembari menggenggam tangan Jessie. “Kemungkinannya seperti itu. Hanya saja, masih butuh bukti.” Usai berbicara, Jules memeluk Jessie, lalu mencium keningnya. “Tenang saja, aku sanggup menyelesaikannya.”…Setelah Sissae pulang dari kantor polisi, dia semakin murka saja. Dia membanting barang-barang dan me
Jules mengangkat-angkat pundaknya dengan acuh tak acuh. “Aku memang arogan karena orang yang seharusnya duduk di dalam tahanan bukan aku. Sebenarnya tidak sulit bagiku untuk bisa terlepas dari rasa curiga ini. Hanya saja, semuanya tergantung aku bersedia atau tidak saja.”Sissae tersenyum dingin, lalu menggertakkan giginya. “Jangan membohongi diri sendiri. Jules, sekarang hanyalah seorang pangeran yang nggak bisa melindungi diri sendiri. Selain aku, nggak ada lagi yang bisa menyelamatkanmu!”Pada saat ini, tiba-tiba polisi membuka pintu ruangan. “Tuan Jules, kamu sudah boleh pergi.”Raut wajah Sissae langsung berubah. “Mana mungkin?”Jules paling mencurigakan dalam masalah ini. Mana mungkin dia dilepaskan?Jules menyipitkan matanya sembari berpikir. Saat ini, terdengar lagi suara polisi. “Istrimu sudah memberi bukti kuat, bukan kamu yang meracuni Wrenka.”Jules tertegun sejenak. Dia segera berdiri, lalu meninggalkan ruangan interogasi tanpa menoleh sama sekali.Sissae masih terpaku di
Di dalam tahanan, di bawah bantuan Benn, Jerremy memperoleh kesempatan untuk bertemu dengan Jules. “Sebenarnya apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu malah masuk tahanan?”Jules bersandar di bangku, lalu melihat ke luar. “Kenapa kamu ada waktu luang untuk mengunjungiku?”“Siapa yang datang untuk mengunjungimu? Aku datang untuk bertanya sebenarnya apa yang kamu lakukan? Kamu juga sudah menyelidiki masalah adikku. Semua itu ada masalahnya dengan putri dari Keluarga Taylor. Bukannya yang mati hanya seorang pengurus rumah saja? Untuk apa kamu melanjutkan pemeriksaan lagi?”Alhasil Jules masuk ke dalam jebakan?Jules tersenyum. “Dengan mengandalkan rekaman suara yang kamu ekspos, Keluarga Taylor masih belum bisa mengalah. Kematian Wrenka berhubungan dengan Keluarga Taylor. Hanya saja, saksi mata sudah mati. Kita tidak memiliki bukti lagi. Kalau aku tidak duduk di sini, siapa lagi yang akan duduk di sini?”Jerremy melipat kedua tangan di depan dada. “Apa rencanamu selanjutnya?”Jules kembali ter
Miya pergi menyeduh teh.Jessie berjalan ke hadapan Dacia. “Apa sudah terjadi sesuatu dengan Jules?”Dacia tertegun sejenak. “Jessie ….”“Dacia, beri tahu aku, dia sudah dua hari nggak pulang. Ketika Derrick pulang waktu itu, dia hanya bilang ada yang mesti diurus Jules. Tapi aku tahu, meski dia ada urusan penting, dia juga bakal telepon buat kabari aku.”Seandainya bukan karena terjadi sesuatu terhadap Jules, mana mungkin dia akan meminta Derrick untuk menyampaikan ucapannya. Selama dua hari ini, Jules bahkan tidak mengirim pesan kepadanya.Dacia tahu masalah ini tidak bisa ditutupi lagi. Dia pun menunduk. “Maaf, Jessie. Seharusnya dia nggak ingin membuatku khawatir. Hanya saja, seharusnya kamu percaya sama dia.”Jessie duduk. “Kalian nggak beri tahu apa-apa sama aku. Gimana aku bisa percaya?”Dacia menarik napas dalam-dalam, lalu berkata dengan perlahan, “Jules ditahan untuk melakukan pemeriksaan. Pihak kepolisian curiga kematian dia dan wanita itu ada hubungannya untuk menyingkirkan
Dacia menyadari maksud dari ucapan polisi itu. Dia pun melihat ke sisi Diago. “Aku bisa menjamin bahwa masalah ini nggak ada hubungannya dengan Pangeran.”Kening si pria berkerut. Dia tidak berbicara.Diago memperkenalkan si pria dengan tersenyum. “Pak Arthur, dia muridku. Kebetulan dia juga ingin menyelidiki kasus ini.”Polisi yang bernama Arthur mengerutkan keningnya. Dia merasa bingung. “Apa hubungan dia dengan korban?”“Bukan, dia berhubungan dengan Pangeran. Dia adalah putrinya Lidya Ozara.”Arthur mengangguk. “Ternyata seperti itu.”Dacia melihat ke sisi Arthur, lalu bertanya, “Apa aku boleh tanya satu pertanyaan? Kenapa kamu merasa masalah ini ada hubungannya dengan Pangeran? Apa karena saat korban meninggal, anggota Pangeran kebetulan ada di tempat?”Arthur terdiam beberapa detik. “Memang tidak bisa membuktikan ada kaitan langsung dengan Yang Mulia, tapi Yang Mulia adalah orang pertama yang mencurigai bahwa Brayden meracuni makanan. Kematian Brayden jelas adalah tindakan pembun
“Aku mengerti perasaan kamu ingin membantunya.” Diago mengenakan kacamatanya, lalu membereskan dokumen di atas meja. “Hanya saja, kalau kamu terlibat dalam masalah ini, nantinya malah akan mendatangkan kerepotan untukmu.”Dacia mengangguk. “Aku mengerti. Seorang tahanan diracuni di dalam tahanan. Pasti ada orang kuat di belakangnya. Tapi kekuatan orang itu akan mendatangkan ancaman bagi keluarga kerajaan.”Pengawasan di penjara sangat ketat. Jika ingin berbuat hingga tahap seperti ini, meski ada mata-mata di dalam, orang biasa juga tidak sanggup untuk melakukannya.Lagi pula, jika masalah pembunuhan di dalam penjara diselidiki, pasti akan mendatangkan kerepotan yang sangat besar. Hanya saja, berhubung orang itu berani melakukannya, dia pasti punya cara untuk menyingkirkan kerepotan.Sepasang tangan Diago saling bertautan. Dia pun bertanya, “Apa kamu sudah memutuskannya?”Dacia membalas dengan serius, “Sudah. Meskipun aku nggak bisa menduga siapa orang di belakang masalah ini, setidakn
“Aku juga berharap seperti itu.” Jules meletakkan cangkir teh, lalu berdiri. Dia mengancingi lengan pakaiannya dengan perlahan, lalu meninggalkan tempat.Reyhan menatap bayangan punggung Jules yang semakin menjauh dengan mengepal erat tangannya.Pengurus rumah menghela napas lega, hanya saja dia masih saja merasa trauma. “Tuan, apa yang harus kita lakukan kali ini ….”Reyhan berhenti di samping tubuh pengurus rumah, lalu memperingatinya, “Ini masalahmu. Pikirkan cara untuk selesaikan masalah ini. Kalau kamu tidak berhasil menyelesaikannya, aku akan habisi kamu.”Raut wajah pengurus rumah kelihatan panik. Dia tidak berani bersuara.Derrick yang sedang berdiri di depan pintu melihat Jules berjalan keluar Kediaman Keluarga Taylor. Dia membukakan pintu mobil belakang mempersilakan Jules ke dalam. Setelah mereka berdua memasuki mobil, Derrick langsung mengendarai mobil meninggalkan tempat.Di tengah jalan, Derrick melihat ke kaca spion luar jendela. “Tuan Muda, kunjunganmu kali ini pasti ak
Di Kediaman Keluarga Taylor.Sissae membuang makanan yang diantar pelayan. “Keluar! Keluar kalian semua!”Reyhan dan Risella sedang berdiri di depan pintu kamar. Ketika melihat makanan berantakan di atas lantai, Reyhan mengerutkan keningnya. Dia menyuruh pelayan untuk meninggalkan ruangan.Risella berjalan ke dalam kamar, lalu duduk di samping ranjang. Dia menatap wajah putrinya yang masih membengkak itu. “Sissae, kamu tenangkan dirimu dulu.”“Bagaimana aku bisa tenang? Wanita murahan itu suruh anggotanya untuk pukul aku. Dia bahkan berani suruh pengawal murahannya untuk turun tangan sama aku!”Sissae tidak pernah merasa dihina seperti ini. Wajar jika dia merasa sangat murka.Reyhan berjalan ke dalam kamar. Raut wajahnya kelihatan muram. “Aku rasa kamu masih belum belajar dari pengalaman sebelumnya. Sissae, kalau kamu berani bersikap semena-mena lagi, aku akan usir kamu dari rumah!”Mata Sissae langsung memerah. Padahal dia telah dipukul, Reyhan bukannya menghiburnya, melainkan malah m
Tatapan Jules menjadi serius. “Sepertinya pelajaran yang kuberikan terlalu ringan. Dia masih saja berani berulah.”Seandainya bukan karena Jules mengutus pengawal untuk mengikuti Jessie, sepertinya Sissae pasti akan turun tangan terhadap Jessie.“Nona Sissae bisa bersikap arogan juga karena mengandalkan ayahnya. Semua itu juga karena Keluarga Taylor.” Filbert paham bagaimanapun ada banyak anak yang bersikap semena-mena karena mengandalkan kekuatan keluarganya.Jules memutar pena di tangannya. Pada saat ini, Jules menerima pesan singkat dari Derrick.Di sisi lain, Derrick melakukan pengejaran ke sisi dua pengawal berpakaian hitam. Hanya saja, mereka menghilang di dalam kerumunan.Derrick berdecak sembari menggertakkan giginya. Dia segera kembali ke lokasi untuk memeriksa Brayden yang tertembak. Peluru menembus di bagian dadanya. Dia melebarkan matanya yang kosong itu. Brayden juga sudah kehabisan napasnya.Derrick segera lapor polisi.Derrick mengikuti polisi untuk memberi pernyataan di