Setelah melakukan pemeriksaan tubuh, Claire yang mengenakan seragam pasien berjalan ke dalam ruangan operasi. Dia berbaring di atas ranjang menghadap lampu di atas sana. Dia kepikiran dirinya saja sanggup menahan rasa sakit ketika melahirkan. Jadi, dia pasti bisa bertahan.Saat ini, Owl berjalan ke sisi Claire, lalu menggantung kantung darah.Ketika mulai mengambil darah, permukaan kulit diolesi obat bius. Claire pun tidak merasakan apa-apa. Hanya saja, ketika darah mengalir keluar, dia pun mulai merasa sakit.Selama proses pengambilan darah, rasanya seolah-olah ada pisau yang berulang kali menyayat dan merobek luka yang sama pada kulit dan dagingnya.Wajah Claire tampak sedikit berkerut. Dia masih berusaha menahan rasa sakit dengan menggertakkan giginya. Ketika darah yang diambil sudah cukup, Claire mulai merasa pusing, kepalanya terasa sangat berat, bahkan kesulitan bernapas.“Masukkan darah.” Owl berusaha untuk menenangkan dirinya.Sasha menggantung kantung darah yang sudah dipersia
River berhenti di sisi Claire. “Apa kondisimu sudah membaik?”Claire mengangguk dengan tersenyum. “Sudah membaik. Oh ya, Paman, apa kamu menemukan kabar kakekku di Negara Shawana?”River tertegun sejenak, lalu menggeleng. “Masih belum.”Ketika mendengar jawaban ini, Claire pun menunduk.Hingga saat ini, masih tidak ada kabar apa pun dari Kakek Wilson. Sepertinya dia tidak dalam keadaan baik-baik saja. Claire berdiri dengan perlahan. “Aku mau kembali ke Negara Shawana.”“Sekarang kamu masih tidak boleh ke sana.”“Kenapa?” Claire merasa heran. Dia menatap wajah serius River, lalu bertanya, “Apa sudah terjadi sesuatu?”River juga tidak merahasiakan dari Claire lagi. “Ada orang yang mengatasnamakan Owl meracik sebuah serum antibodi jenis baru. Sepertinya kondisi Negara Shawana sedang sangat kacau saat ini. Wilson sedang menghilang. Keluarga Larsano telah hancur. Sekarang malah ada yang memalsukan identitas untuk menyebarkan serum antibodi. Sepertinya masalah ini tidaklah sederhana.”Memal
Ketika mendengar jawaban ini, Berwin pun langsung merasa lega. Dia pun tersenyum. “Bagus! Bagus sekali!”Tampak keterkejutan di wajah Roger. Virus di tubuh Tuan Javier telah berhasil dikendalikan?Namun jika orang itu bukan Owl, siapa pula yang sanggup menciptakan serum antibodi? Jangan-jangan tebakan Tuan Javier salah?Sofie pun tersenyum. “Pak Berwin, apa sekarang kamu percaya dengan guruku?”Setelah mendapat hasil bagus, tentu saja Berwin bersedia untuk memercayainya. “Kali ini semuanya berkat Pak Owl. Aku akan selalu mengingat jasanya. Kalau kalian membutuhkan sesuatu, kalian bisa beri tahu aku.”“Pak Berwin tidak usah sungkan. Bagaimanapun, guruku menghabiskan seluruh waktunya untuk meneliti. Dia juga tidak memerlukan apa-apa. Dia hanya ingin membantu orang yang lebih banyak. Dengan begitu, Pak Guru juga akan merasa cukup puas.”Mendengar ucapan itu, Berwin pun berkata, “Kelak jika Nona Sofie membutuhkan sesuatu, kamu bisa mengatakannya. Tidak usah sungkan.”Sonia tersenyum, lalu
Claire tidak berbicara.Javier pun merasa tidak berdaya. “Kakek suruh wanita itu untuk menjagaku.” Meski sebenarnya Javier tidak membutuhkannya.Claire pun tersenyum. “Pak Berwin sayang banget sama kamu. Owl telah berhasil mengendalikan penyebaran virus di tubuhmu. Sementara, dia itu muridnya Owl, dia adalah orang yang berjasa bagi Keluarga Fernando. Sepertinya Pak Berwin berharap kamu segera bercerai sama aku, lalu menikahinya, ‘kan?”Kening Javier berkerut. Dia mencubit hidung Claire. “Sepertinya kamu lagi cemburu?”“Jangan sentuh aku dengan tangan kotormu!” Claire menepis tangannya. Dia sangat keberatan seolah-olah merasa jijik dengan tangan yang telah menyentuh wanita lain!Javier menarik Claire ke dalam pelukannya, lalu berbicara dengan suara serak, “Tidak ada ruang lagi di hatiku, semuanya sudah ditempati olehmu. Kalau kamu tidak percaya, aku akan bedah untuk diperlihatkan kepadamu? Gimana?”“Bau darah, nggak mau!” balas Claire dengan merajuk.Javier menyandarkan dagunya ke atas
Pihak lawan mengira mereka telah berhasil mengendalikan Javier. Sesungguhnya, orang yang dikendalikan adalah mereka.Javier mencubit dagu Claire, lalu menggerakkan bibir tipisnya. “Padahal kamu bilang kamu hanya pergi beberapa hari saja, kamu malah pergi selama ini. Kukira kamu tidak akan kembali lagi.”Claire mengedipkan matanya. “Bagaimana kalau aku benar-benar nggak kembali lagi?”Javier tidak menjawab.Claire meraba dagu Javier. “Javier, kamu tunggu sebentar lagi, ya. Aku pasti akan menyelamatkanmu.”Javier tertegun sejenak, lalu mengecup keningnya. “Kamu pergi ke Negara Mardani demi meminta Owl untuk menyelamatkanku?”“Emm.” Claire memeluk pinggang Javier. “Owl sudah kepikiran cara, tapi dia masih butuh waktu.”…Sofie masuk ke dalam lift, lalu naik ke hotel lantai tertinggi. Raut wajahnya terlihat muram dalam seketika. Dia sudah bersembunyi di Negara Shawana selama tiga tahun. Akhirnya dia berhasil menantikan kabar kematian dari Marco. Namun tak disangka, wanita murahan itu masih
Kemudian terdengar suara Owl. “Ada sedikit masalah di antara aku dengan dia. Aku akan menyelesaikan masalah ini. Setelah serum antibodi baru selesai, aku akan suruh River untuk mengantarnya kepadamu.”Mengenai masalah apa, Owl juga tidak memberi tahu Claire. Hanya saja, dia yakin pasti ada masalah besar di antara mereka berdua.Orang itu menggunakan nama Owl, tapi meneliti serum vaksin yang asli. Sepertinya hal ini tidak merugikan Javier.Itu berarti orang itu tidak memendam niat buruk. Mereka juga tidak seperti Keluarga Larsano membohongi orang-orang.Seandainya orang itu tidak memiliki maksud jahat, kenapa dia berbuat seperti ini? Jangan-jangan demi memaksa Owl menampakkan diri?Berhubung Claire terbang ke Negara Shawana dengan terburu-buru, ditambah lagi kondisi tubuhnya masih belum pulih sepenuhnya, Claire tidak sanggup untuk menyantap makan malam. Dia hanya makan obat, lalu segera tidur.Bayangan lampu dan bulan di luar halaman terlihat sangat indah. Pengait jendela berputar dan t
“Kamu kenal sama aku?” Claire mengerutkan keningnya.Si lelaki mengamati Claire sekilas. “Kamu itu Nona Claire?”Claire menjawab, “Iya.”“Aku adalah bawahan Pak Wilson. Aku dengar Nona Claire sedang tinggal di Vila Swise. Jadi, aku datang ke sini. Aku datang demi Pak Wilson!”Ketika mengungkit masalah Wilson, Claire langsung berdiri. “Di mana kakekku?”“Pak Wilson masih hidup, tapi dia sedang di tangan orang lain,” jawab si lelaki.Claire melirik Izza sekilas. Izza pun mengerti, lalu berjalan ke hadapan si lelaki. “Apa kamu punya bukti yang bisa membuktikan kamu adalah anggota dari Pak Wilson?”“Aku punya cincin Pak Wilson di kantungku!”Pengawal di belakang langsung menggeledah tubuh si lelaki, lalu tampak sebuah cincin berwarna emas. Di atasnya terukir motif simbolis dari Keluarga Gufree.Izza memperlihatkan cincin kepada Claire. “Sepertinya dia tidak sedang berbohong.”Claire mengambil cincin itu. Seingat Claire, sepertinya kakeknya memang memiliki cincin emas seperti ini. Anggota N
Alasan Rega rela mengeluarkan banyak uang demi memonopoli sumber serum antibodi adalah demi menutupi kerugian besar yang dilakukan Marco. Bagaimanapun, kebohongan Keluarga Larsano dalam mengembangkan vaksin virus palsu telah menyebabkan kemarahan rakyat.Antibodi ini dikembangkan atas nama “Owl”. Berhubung masyarakat percaya dengan reputasi Owl, mereka pasti akan membelinya. Terlepas dari efektivitas antibodi itu, meskipun vaksin itu palsu, masyarakat pun akan melampiaskan ketidakpuasan mereka ke sisi Owl yang asli. Namun, jika serum antibodi itu ternyata efektif, Rega bukan hanya akan menghasilkan uang, tetapi juga membersihkan dirinya dari keterlibatannya dengan Keluarga Larsano. Dia pun akan memenangkan reputasi baik dan juga keuntungan.Dalam kata lain, Rega ingin mengubah nasibnya dengan menggunakan penelitian serum antibodi kali ini.Javier terlihat sangat serius. Jari tangannya diketukkan di atas meja. “Orang Negara Hyugana tidak mungkin ikut campur tanpa alasan. Mereka pasti m
“Oh, ya, di mana Kak Ariel?” tanya Bastian.Jodhiva membalas, “Dia lagi temani ayahnya untuk jalan-jalan. Sekarang aku juga mau nyusul ke sana. Aku permisi dulu.”Usai berbicara, Jodhiva meninggalkan tempat.Bastia berdecak sembari menggeleng. “Orang yang sudah punya istri memang berbeda.”“Kamu ngomongnya seolah-olah kamu nggak sama dengan dia.” Yura juga meninggalkan tempat.Bastian meletakkan gelasnya, lalu mengikuti langkah Yura. “Hei, kenapa kamu malah meninggalkanku. Tunggu aku.”Claire berhenti di hadapan Javier. Javier menggandeng tangannya. “Sudah selesai mengenang masa lalu?”“Menurutmu? Bukannya sore nanti, kamu dan Ayah akan pergi ke Kediaman Keluarga Tanaka?”Javier tersenyum. “Aku lagi menunggumu untuk makan di sana.”Roger berjalan di sisi Izza, lalu menatap mereka. “Tuan Javier, Nyonya Claire. Kalau begitu, kamu pergi cari Ayah Angkat dulu.”Javier mengangguk. Dia merangkul pundak Claire, lalu berjalan ke koridor. Cahaya matahari dipantulkan ke sisi jendela. Bayangan d
Jessie tersenyum lebar. “Kalau begitu, aku akan mengenakan mahkota ini saat pernikahanku nanti. Anggap saja sebagai iklan desain ibuku.”Jules memeluk Jessie dari belakang. “Yang penting kamu suka.”…Anggota Keluarga Fernando baru tiba di Negara Hyugana dua hari sebelum resepsi pernikahan. Mereka tinggal di hotel yang dipesan Jules. Seluruh hotel ini telah dipesan oleh anggota keluarga kerajaan untuk menjamu para hadirin.Keluarga Chaniago dan Keluarga Kenata juga telah datang. Tobias juga tidak absen. Bahkan Shinta, Erin, Levin, dan Samuel yang berasal dari dunia hiburan juga telah datang. Tentu saja, Yura dan Bastian juga masuk dalam daftar undangan.Claire tiba di restoran. Pelayan membawanya ke dalam ruangan VIP. Ketika melihat pria yang duduk di dalam sana, dia pun tersenyum. “Ayah Angkat.”Owl memutar tubuhnya dengan perlahan. Sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu. Owl masih seperti dulu saja, tapi tubuhnya kelihatan lebih kurus dari sebelumnya. Claire langsung maju untuk m
Orang lainnya juga ikut tersenyum.Menjelang malam, seluruh kota diselimuti dengan cahaya lampu neon. Setelah Jessie dan Jules menyelesaikan makan malam, mereka pun kembali ke Kompleks Amara.Jessie baru selesai mandi. Rambutnya pun masih basah. Jules mengambil handuk dari tangan Jessie, lalu membantunya untuk mengeringkan rambut.Saat ini, Jessie duduk di depan meja rias sembari menatap orang di dalam cermin. Senyuman merekah di atas wajahnya. “Kak Jules, aku sangat menantikan resepsi pernikahan kita.”“Oh, ya?” Jules mengusap rambut lembut Jessie. “Aku juga menantikannya.”“Aku merasa hidupku sangat sempurna karena bisa menikah dengan orang yang paling aku cintai, apalagi bisa bersama orang yang aku cintai berjalan ke jenjang berikutnya.”Jules pun tertawa, lalu membungkukkan tubuhnya untuk berbisik di samping telinga Jessie. “Apa kamu tahu, keinginan dalam hidupku juga sudah terwujud.”Jessie menoleh untuk menatapnya. “Keinginan apa?”Jules berbisik di samping telinga Jessie, “Menik
Hiro mengiakan.“Setelah di luar beberapa saat, kamu menjadi semakin dewasa saja.” Naomi menepuk-nepuk pundaknya. “Semoga kamu bisa semakin baik lagi.”Hiro hanya tersenyum dan tidak berbicara.…Dalam sekejap mata, akhirnya telah sampai ke akhir bulan. Liburan Jessie dan yang lain sudah berakhir. Mereka pun kembali ke ibu kota.Claire dan Javier berdiri di depan halaman untuk menunggu mereka. Setelah mereka menuruni mobil, Jessie langsung berlari ke sisi mereka. “Ayah, Ibu!” Dia langsung memeluk kedua orang tuanya.Javier mengusap kepala Jessie dengan tidak berdaya. “Padahal kamu sudah dewasa, masih saja minta dipeluk.”Senyuman di wajah Jessie semakin lebar lagi. “Tapi, di mata kalian, selamanya aku itu anak kecil!”Claire tersenyum tipis. Dia menatap beberapa orang yang berjalan kemari. “Baguslah kalau kalian bermain dengan gembira. Ayo, kita ke dalam dulu. Nanti malam kita makan bersama.”Setelah Dacia dan Ariel memasuki rumah, mereka duluan naik ke lantai atas untuk melihat anak.
Jules menatap mereka. “Kebetulan sekali kalian juga ada di sini.”Yura membalas, “Aku dan Bastian memang ada di sini. Setelah lihat unggahan Jessie, aku baru tahu ternyata kalian juga di sini.”Jessie membawanya ke tempat duduk. “Kalau begitu, kita tinggal beberapa hari bersama.”Setelah Bastian duduk, Jodhiva memperkenalkannya kepada Dacia dan Jessie. “Ini adik iparku, Dacia, dan adikku, Jessie.”“Aku pernah bertemu mereka di pernikahanmu.” Bastian masih mengingatnya. Dia pun berkata, “Adikmu itu satu sekolah dengan istriku. Istriku sering mengungkitnya.”Yura menatapnya. “Istrimu? Belum pasti aku akan menjadi istrimu.”Kening Bastian berkerut. “Kita saja sudah tunangan. Apa kamu masih bisa menikah sama orang lain?”Semua orang pun tertawa. Hanya Jessie saja yang terbengong. “Tunangan apaan? Yura, kamu sudah tunangan?”Yura berdeham ringan. “Aku lupa beri tahu kamu.”“Kamu nggak setia kawan banget, sih. Malah nggak beri tahu aku. “Jessie mencemberutkan bibirnya. Dia benar-benar tidak
Bos pemilik permainan berkata, “Dua puluh ribu diberi tiga kesempatan.”“Mahal sekali? Dua puluh ribu hanya diberi tiga kali kesempatan saja?” Dacia merasa sangat tidak menguntungkan.Bos mengangkat kepalanya. “Ini sudah paling murah. Tempat lain malah tiga puluh ribu.”Jessie menarik Dacia. “Dua puluh ribu juga nggak masalah. Nggak gampang bagi mereka untuk berbisnis. Kita juga cuma main-main saja.”Seusai berbicara, Jessie mengeluarkan uang tunai sebesar empat puluh ribu kepada bos. “Berarti enam kali kesempatan, ya.”Bos menyerahkan enam gelang kepada Jessie. Jessie menyukai sebuah gelang. Dia tahu gelang itu hanya barang KW, tapi kelihatannya sangat cantik. Jessie melempar ke sana, tetapi dia tidak berhasil mendapatkannya.Setelah melempar dua kali lagi, Jessie masih saja tidak berhasil mendapatkan targetnya. Sekarang hanya tersisa tiga kali kesempatan.Ketika melihat Jessie putus asa, Ariel pun mengambil sisa gelang dari tangan Jessie. “Coba lihat aku.”Ariel melirik tepat ke sisi
Larut malam, kota kuno ini terasa sunyi dan hening, hanya suara serangga yang bergema di antara rerumputan.Sebuah lampu menerangi rerumputan di luar tenda, menambah suasana menjadi semakin hening dan tenang.Jessie membalikkan tubuhnya masih belum tertidur. Saat sebuah tangan panjang merangkul pinggangnya, lalu memasukkan Jessie ke dalam pelukannya. “Tidak bisa tidur?”“Emm.” Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kak Jules, aku ingin ke toilet, tapi aku nggak berani.”Jules mencium kening Jessie. “Biar aku temani.”Mereka berdua berjalan keluar tenda. Jules mengeluarkan senter, lalu berjalan bersama Jessie. Saat mereka tiba di depan pepohonan, Jessie membalikkan tubuhnya untuk menatap Jules. “Tunggu aku di sini.”Jules mengangguk. “Panggil aku kalau ada apa-apa.”Jessie berjalan ke dalam pepohonan, tetapi dia juga tidak berani berjalan terlalu jauh.Setelah buang air, Jessie segera keluar dan memeluk lengannya. “Selesai.”Jules mengulurkan tangan untuk merangkul Jessie.Setelah kemba
Jodhiva juga tersenyum. “Cepat juga, tapi masih tergolong pagi.”Jessie menyandarkan kepalanya di atas paha Jules sembari memandang langit. Beberapa saat kemudian, dia bertanya, “Kenapa rasanya bakal turun hujan?”Orang-orang langsung melihat ke sisi Jessie.Jerremy menarik napas dalam-dalam. “Kamu jangan sembarangan bicara.”Dacia memandang ke atas langit. Langit memang kelihatan cerah, tetapi malah kelihatan mendung di bagian atas gunung. “Mungkin cuma mendung saja?”Sudah jam segini, tapi matahari masih belum menampakkan diri. Seharusnya hanya mendung, tidak sampai tahap turun hujan.Ariel berkata, “Ramalan cuaca hari ini tidak mengatakan akan turun hujan hari ini. Aku merasa seharusnya tidak akan turun hujan.”Kecuali, ramalan cuaca tidak akurat!Beberapa orang tinggal sejenak. Jules merasa ada tetesan air di wajahnya. Dia mengusap sejenak. “Eh, turun hujan, deh.”Ariel duduk di tempat. “Apa?”Jessie menunjukkan senyuman canggung di wajahnya. “Firasatku mengatakan bakal turun hujan
Yang lain juga sudah setuju.Setelah masakan disajikan, Jessie melihat makanan berwarna putih dengan berbentuk seperti kipas. Dia bertanya pada bos, “Apa ini?”Bos memperkenalkan dengan tersenyum, “Ini namanya ‘milk fan’, terbuat dari susu. Karena warnanya putih dan agak transparan, ditambah bentuknya seperti kipas, makanan ini pun diberi nama ‘milk fan’.”Ariel mencicipinya. “Emm, rasanya enak juga.”Dacia dan Jerremy juga telah mencicipinya. Rasanya memang cukup enak.Setelah masakan selesai dimasak, Bos pun menyajikan ke atas meja. “Ini adalah mie beras dengan ditaburi ayam dingin dan berbagai bahan tambahan. Ayam dimasak dengan bumbu khas, lalu disiram dengan saus buatan sendiri, minyak cabai, minyak lada hitam, dan ditambahkan kenari panggang. Ini adalah salah satu makanan khas daerah kami. Biasanya para wisatawan juga sangat menyukainya.”Jessie mencicipi sesuap. Ariel pun bertanya, “Gimana rasanya?”Jessie mengangguk, lalu menyantapnya dengan suapan besar.Yang lain juga ikut me