Ketika mendengar jawaban ini, Berwin pun langsung merasa lega. Dia pun tersenyum. “Bagus! Bagus sekali!”Tampak keterkejutan di wajah Roger. Virus di tubuh Tuan Javier telah berhasil dikendalikan?Namun jika orang itu bukan Owl, siapa pula yang sanggup menciptakan serum antibodi? Jangan-jangan tebakan Tuan Javier salah?Sofie pun tersenyum. “Pak Berwin, apa sekarang kamu percaya dengan guruku?”Setelah mendapat hasil bagus, tentu saja Berwin bersedia untuk memercayainya. “Kali ini semuanya berkat Pak Owl. Aku akan selalu mengingat jasanya. Kalau kalian membutuhkan sesuatu, kalian bisa beri tahu aku.”“Pak Berwin tidak usah sungkan. Bagaimanapun, guruku menghabiskan seluruh waktunya untuk meneliti. Dia juga tidak memerlukan apa-apa. Dia hanya ingin membantu orang yang lebih banyak. Dengan begitu, Pak Guru juga akan merasa cukup puas.”Mendengar ucapan itu, Berwin pun berkata, “Kelak jika Nona Sofie membutuhkan sesuatu, kamu bisa mengatakannya. Tidak usah sungkan.”Sonia tersenyum, lalu
Claire tidak berbicara.Javier pun merasa tidak berdaya. “Kakek suruh wanita itu untuk menjagaku.” Meski sebenarnya Javier tidak membutuhkannya.Claire pun tersenyum. “Pak Berwin sayang banget sama kamu. Owl telah berhasil mengendalikan penyebaran virus di tubuhmu. Sementara, dia itu muridnya Owl, dia adalah orang yang berjasa bagi Keluarga Fernando. Sepertinya Pak Berwin berharap kamu segera bercerai sama aku, lalu menikahinya, ‘kan?”Kening Javier berkerut. Dia mencubit hidung Claire. “Sepertinya kamu lagi cemburu?”“Jangan sentuh aku dengan tangan kotormu!” Claire menepis tangannya. Dia sangat keberatan seolah-olah merasa jijik dengan tangan yang telah menyentuh wanita lain!Javier menarik Claire ke dalam pelukannya, lalu berbicara dengan suara serak, “Tidak ada ruang lagi di hatiku, semuanya sudah ditempati olehmu. Kalau kamu tidak percaya, aku akan bedah untuk diperlihatkan kepadamu? Gimana?”“Bau darah, nggak mau!” balas Claire dengan merajuk.Javier menyandarkan dagunya ke atas
Pihak lawan mengira mereka telah berhasil mengendalikan Javier. Sesungguhnya, orang yang dikendalikan adalah mereka.Javier mencubit dagu Claire, lalu menggerakkan bibir tipisnya. “Padahal kamu bilang kamu hanya pergi beberapa hari saja, kamu malah pergi selama ini. Kukira kamu tidak akan kembali lagi.”Claire mengedipkan matanya. “Bagaimana kalau aku benar-benar nggak kembali lagi?”Javier tidak menjawab.Claire meraba dagu Javier. “Javier, kamu tunggu sebentar lagi, ya. Aku pasti akan menyelamatkanmu.”Javier tertegun sejenak, lalu mengecup keningnya. “Kamu pergi ke Negara Mardani demi meminta Owl untuk menyelamatkanku?”“Emm.” Claire memeluk pinggang Javier. “Owl sudah kepikiran cara, tapi dia masih butuh waktu.”…Sofie masuk ke dalam lift, lalu naik ke hotel lantai tertinggi. Raut wajahnya terlihat muram dalam seketika. Dia sudah bersembunyi di Negara Shawana selama tiga tahun. Akhirnya dia berhasil menantikan kabar kematian dari Marco. Namun tak disangka, wanita murahan itu masih
Kemudian terdengar suara Owl. “Ada sedikit masalah di antara aku dengan dia. Aku akan menyelesaikan masalah ini. Setelah serum antibodi baru selesai, aku akan suruh River untuk mengantarnya kepadamu.”Mengenai masalah apa, Owl juga tidak memberi tahu Claire. Hanya saja, dia yakin pasti ada masalah besar di antara mereka berdua.Orang itu menggunakan nama Owl, tapi meneliti serum vaksin yang asli. Sepertinya hal ini tidak merugikan Javier.Itu berarti orang itu tidak memendam niat buruk. Mereka juga tidak seperti Keluarga Larsano membohongi orang-orang.Seandainya orang itu tidak memiliki maksud jahat, kenapa dia berbuat seperti ini? Jangan-jangan demi memaksa Owl menampakkan diri?Berhubung Claire terbang ke Negara Shawana dengan terburu-buru, ditambah lagi kondisi tubuhnya masih belum pulih sepenuhnya, Claire tidak sanggup untuk menyantap makan malam. Dia hanya makan obat, lalu segera tidur.Bayangan lampu dan bulan di luar halaman terlihat sangat indah. Pengait jendela berputar dan t
“Kamu kenal sama aku?” Claire mengerutkan keningnya.Si lelaki mengamati Claire sekilas. “Kamu itu Nona Claire?”Claire menjawab, “Iya.”“Aku adalah bawahan Pak Wilson. Aku dengar Nona Claire sedang tinggal di Vila Swise. Jadi, aku datang ke sini. Aku datang demi Pak Wilson!”Ketika mengungkit masalah Wilson, Claire langsung berdiri. “Di mana kakekku?”“Pak Wilson masih hidup, tapi dia sedang di tangan orang lain,” jawab si lelaki.Claire melirik Izza sekilas. Izza pun mengerti, lalu berjalan ke hadapan si lelaki. “Apa kamu punya bukti yang bisa membuktikan kamu adalah anggota dari Pak Wilson?”“Aku punya cincin Pak Wilson di kantungku!”Pengawal di belakang langsung menggeledah tubuh si lelaki, lalu tampak sebuah cincin berwarna emas. Di atasnya terukir motif simbolis dari Keluarga Gufree.Izza memperlihatkan cincin kepada Claire. “Sepertinya dia tidak sedang berbohong.”Claire mengambil cincin itu. Seingat Claire, sepertinya kakeknya memang memiliki cincin emas seperti ini. Anggota N
Alasan Rega rela mengeluarkan banyak uang demi memonopoli sumber serum antibodi adalah demi menutupi kerugian besar yang dilakukan Marco. Bagaimanapun, kebohongan Keluarga Larsano dalam mengembangkan vaksin virus palsu telah menyebabkan kemarahan rakyat.Antibodi ini dikembangkan atas nama “Owl”. Berhubung masyarakat percaya dengan reputasi Owl, mereka pasti akan membelinya. Terlepas dari efektivitas antibodi itu, meskipun vaksin itu palsu, masyarakat pun akan melampiaskan ketidakpuasan mereka ke sisi Owl yang asli. Namun, jika serum antibodi itu ternyata efektif, Rega bukan hanya akan menghasilkan uang, tetapi juga membersihkan dirinya dari keterlibatannya dengan Keluarga Larsano. Dia pun akan memenangkan reputasi baik dan juga keuntungan.Dalam kata lain, Rega ingin mengubah nasibnya dengan menggunakan penelitian serum antibodi kali ini.Javier terlihat sangat serius. Jari tangannya diketukkan di atas meja. “Orang Negara Hyugana tidak mungkin ikut campur tanpa alasan. Mereka pasti m
Javier menyipitkan matanya melihat dokumen di atas meja. “Kalau kamu merindukanku, kamu bisa mencariku. Aku tunggu kamu di vila.”Sepuluh menit kemudian, Claire pun sudah tiba di depan ruang baca. Dia mengenakan terusan merah dengan kerah tinggi. Lengan pakaiannya terlihat longgar dan menyempit di pergelangan tangan. Sementara itu, dia mengenakan kalung antik dengan batu biru di lehernya.Claire juga mengenakan topi dengan rambut digerai panjang di belakang. Penampilannya memiliki sentuhan yang elegan dan berkelas.Kedua tatapan Javier terus tertuju pada diri Claire. Dia tidak rela untuk mengalihkan pandangannya sama sekali. “Kenapa kamu berdandan secantik ini? Apa kamu datang untuk menggodaku?”Claire tersenyum, lalu menghentikan langkahnya di depan Javier. Dia mencondongkan tubuhnya, lalu bertatapan dengan Javier. “Apa Tuan Javier ingin digoda?”“Aku sudah tidak sabaran.” Javier menarik Claire ke dalam pelukannya, lalu mendudukannya di atas pangkuan. “Kenapa kamu mencariku? Sepertiny
“Claire, apa kamu kenal dengan Sofie?” Tatapan Javier tertuju pada diri Claire. Dia seolah-olah bisa membaca apa yang ada di benak Claire.Beberapa saat kemudian, Claire berkata, “Nggak mungkin! Dia bukan Sofie.”Roger merasa kaget. Dia menatap Javier sekilas, lalu bertanya, “Nona Claire, apa maksud dari ucapanmu?”Wanita itu bukan Sofie?Claire berkata, “Sembilan tahun lalu, aku kenal dengan seorang wanita yang bernama Sofie. Dia itu anak blasteran. Ayahnya berkewarganegaraan Makronesia dan ibunya berkewarganegaraan Yaphan. Dia memang adalah mahasiswi dari Universitas Seni Toron. Dia pernah magang di Perusahaan Luxury, tapi wajahnya bukan seperti ini.”Memang ada banyak orang yang bernama Sofie di dunia ini. Hanya saja, dari latar belakangnya, wanita ini sungguh mirip dengan Sofie yang dikenal Claire. Wajah dan wibawa wanita itu sama sekali tidak mirip dengan Sofie yang dikenalnya. Bahkan, suara dan matanya juga tidak mirip.“Apa dia telah melakukan operasi plastik?” Roger bertanya.C
Larut malam, kota kuno ini terasa sunyi dan hening, hanya suara serangga yang bergema di antara rerumputan.Sebuah lampu menerangi rerumputan di luar tenda, menambah suasana menjadi semakin hening dan tenang.Jessie membalikkan tubuhnya masih belum tertidur. Saat sebuah tangan panjang merangkul pinggangnya, lalu memasukkan Jessie ke dalam pelukannya. “Tidak bisa tidur?”“Emm.” Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kak Jules, aku ingin ke toilet, tapi aku nggak berani.”Jules mencium kening Jessie. “Biar aku temani.”Mereka berdua berjalan keluar tenda. Jules mengeluarkan senter, lalu berjalan bersama Jessie. Saat mereka tiba di depan pepohonan, Jessie membalikkan tubuhnya untuk menatap Jules. “Tunggu aku di sini.”Jules mengangguk. “Panggil aku kalau ada apa-apa.”Jessie berjalan ke dalam pepohonan, tetapi dia juga tidak berani berjalan terlalu jauh.Setelah buang air, Jessie segera keluar dan memeluk lengannya. “Selesai.”Jules mengulurkan tangan untuk merangkul Jessie.Setelah kemba
Jodhiva juga tersenyum. “Cepat juga, tapi masih tergolong pagi.”Jessie menyandarkan kepalanya di atas paha Jules sembari memandang langit. Beberapa saat kemudian, dia bertanya, “Kenapa rasanya bakal turun hujan?”Orang-orang langsung melihat ke sisi Jessie.Jerremy menarik napas dalam-dalam. “Kamu jangan sembarangan bicara.”Dacia memandang ke atas langit. Langit memang kelihatan cerah, tetapi malah kelihatan mendung di bagian atas gunung. “Mungkin cuma mendung saja?”Sudah jam segini, tapi matahari masih belum menampakkan diri. Seharusnya hanya mendung, tidak sampai tahap turun hujan.Ariel berkata, “Ramalan cuaca hari ini tidak mengatakan akan turun hujan hari ini. Aku merasa seharusnya tidak akan turun hujan.”Kecuali, ramalan cuaca tidak akurat!Beberapa orang tinggal sejenak. Jules merasa ada tetesan air di wajahnya. Dia mengusap sejenak. “Eh, turun hujan, deh.”Ariel duduk di tempat. “Apa?”Jessie menunjukkan senyuman canggung di wajahnya. “Firasatku mengatakan bakal turun hujan
Yang lain juga sudah setuju.Setelah masakan disajikan, Jessie melihat makanan berwarna putih dengan berbentuk seperti kipas. Dia bertanya pada bos, “Apa ini?”Bos memperkenalkan dengan tersenyum, “Ini namanya ‘milk fan’, terbuat dari susu. Karena warnanya putih dan agak transparan, ditambah bentuknya seperti kipas, makanan ini pun diberi nama ‘milk fan’.”Ariel mencicipinya. “Emm, rasanya enak juga.”Dacia dan Jerremy juga telah mencicipinya. Rasanya memang cukup enak.Setelah masakan selesai dimasak, Bos pun menyajikan ke atas meja. “Ini adalah mie beras dengan ditaburi ayam dingin dan berbagai bahan tambahan. Ayam dimasak dengan bumbu khas, lalu disiram dengan saus buatan sendiri, minyak cabai, minyak lada hitam, dan ditambahkan kenari panggang. Ini adalah salah satu makanan khas daerah kami. Biasanya para wisatawan juga sangat menyukainya.”Jessie mencicipi sesuap. Ariel pun bertanya, “Gimana rasanya?”Jessie mengangguk, lalu menyantapnya dengan suapan besar.Yang lain juga ikut me
Menjelang malam, di Kompleks Amara.Jessie sedang berkemas di kamarnya, menyiapkan barang-barang untuk perjalanan, termasuk panduan perjalanan darat serta berbagai perlengkapan yang mungkin dibutuhkan.Jules baru saja selesai mandi dan keluar dari kamar mandi. Melihat Jessie yang begitu serius mencari informasi tentang perjalanan, dia tidak bisa menahan tawanya. “Kita hanya pergi jalan-jalan, kenapa seperti mau pindah rumah saja?”“Barang cewek memang banyak! Mulai dari kosmetik, perawatan wajah, perlengkapan sehari-hari, camilan, oh ya, juga kamera, drone, dan payung. Semua sudah aku bawa!”Jules menyipitkan mata. “Bawa payung juga?”Jessie mengangkat kepala untuk melihat Jules, lalu berkata dengan serius, “Bagaimana kalau turun hujan? Bukannya akan terasa canggung?”Jules merasa tidak berdaya.Dua koper besar dan satu koper kecil sudah selesai dikemas. Jessie berdiri dan menatap barang bawaannya. Sepertinya memang agak berlebihan. Dia pun menggaruk pipinya sambil berkata, “Sepertinya
Jodhiva menggenggam tangannya. “Kita bicarakan nanti.”Claire melihat ke sisi Jessie dan Jules. “Jody dan Jerry sudah mengadakan resepsi pernikahan. Bagaimana dengan kalian?”Jessie membalas, “Kata Kak Jules, cocoknya di tanggal 9 September. Karena cuaca di awal bulan September nggak tergolong dingin, cuaca di siang hari tergolong hangat. Kalau malam, cuaca akan terasa dingin.”Ariel merasa syok. “Cuaca bulan September di sini masih panas? Nggak, biasanya di Pulau Persia, bulan September itu musim panas.”Jessie tersenyum. “Musim dingin di Pulau Persia sama seperti musim gugur di sini. Kalau kamu tidak suka musim salju, kamu bisa kembali ke Pulau Persia.”Steven meletakkan cangkir tehnya sembari berpikir sejenak. “Tanggal 9 September. Bukannya hanya tersisa 13 hari saja? Cepat juga.”Claire mengangguk dengan tersenyum. “Cukup cepat juga.”Jodhiva melihat ke sisi Jules. “Pernikahan keluarga kerajaan pasti meriah?”Jules merangkul pundak Jessie. “Tentu saja. Pada saat itu, pernikahan aka
Yogi mengangguk. “Aku akan melakukannya.”Setelah berpamitan dengan Shawn, mereka bertiga memasuki bandara.Pada saat bersamaan, di bandara Kota Jimbar.Mike dan Emilia mengantar Hiro di depan pintu. Mike menyerahkan koper kepadanya. “Kalau ada waktu, sering main ke sini.”Hiro mengambil kopernya sembari mengangguk. Kemudian, dia membalikkan tubuhnya, berjalan ke dalam bandara.Emilia yang sedang menggendong kucing menggigit bibirnya. Dia menundukkan kepalanya menatap Kiumi. “Kelak mungkin kamu tidak akan bertemu Paman lagi.”Mike melirik Emilia sekilas. “Astaga, masih tidak merelakannya?”“Kiumi yang nggak merelakannya.”“Aku rasa kamu yang tidak merelakannya.” Mike membalikkan tubuhnya dengan tersenyum, kemudian berjalan ke depan mobil. Emilia mengikuti di belakang. Mike membuka pintu. “Kamu ini masih kecil. Kamu selesaikan sekolahmu, lalu usahakan untuk kuliah di ibu kota.”Emilia duduk di bangku samping pengemudi. Ketika mendengar kuliah di ibu kota, dia langsung memalingkan kepala
Seperti kata pepatah, setiap kerugian pasti akan disertai dengan keuntungan. Lagi pula, dari dermaga itu, Keluarga Amkasa hanya akan mendapat pemasukan dari biaya singgah kapal dagang Organisasi Naga.Sekarang, setelah kaki putra Sorox patah akibat dipukul oleh Anton, Keluarga Amkasa sama sekali tidak menunjukkan respons apa pun, itu berarti mereka telah sepenuhnya menyinggung Sorox.Jangan harap mereka bisa berbisnis seperti biasa di masa depan. Bahkan, Organisasi Naga mungkin akan menjadi musuh Keluarga Amkasa. Meskipun mereka tidak lagi menggunakan dermaga Keluarga Amkasa, mereka tetap bisa membuka jalur baru dengan cara mereka sendiri.Pada akhirnya, Keluarga Amkasa justru mempersempit jalan mereka sendiri hanya demi mempertahankan keuntungan kecil ini.Yogi membalikkan kepalanya untuk melihat Dessy. “Ayo, kita pergi.”“Yogi, sebenarnya apa maksudmu? Sebenarnya kamu mau bantu atau tidak!” jerit Febri.Tanpa menoleh, Yogi berkata, “Tunggu kabar saja.”Kemudian, Yogi meninggalkan tem
Pada saat ini, pengurus rumah bergegas ke dalam rumah. “Tuan, ada yang melapor, katanya mereka melihat Tuan Yogi di dalam kota.”Benny spontan berdiri. “Apa benar?”Apa Yogi telah kembali?“Iya, dia lagi berada di Kediaman Keluarga Tanoto.”Ketika mendengar Yogi pergi ke Kediaman Keluarga Tanoto, Benny langsung menggebrak meja. “Begitu pulang, malah langsung ke Kediaman Keluarga Tanoto, sepertinya dia benar-benar tidak menganggap dirinya sebagai bagian dari Keluarga Amkasa!”Sekarang Febri sangat panik. Dia hanya berharap putranya bisa kembali. “Suamiku, berhubung dia sudah kembali, biarkan dia pergi tebus Anton. Bukannya Yogi itu anak sulungmu? Sekarang nyawa Anton sangat penting!”Kening Benny berkerut. Tangannya dikepal erat.Tidak lama kemudian, Yogi dan Dessy berada di halaman luar. Begitu Benny melihat kepulangannya, Benny pun terbengong sejenak. Ekspresinya seketika berubah muram. “Bukannya kamu tidak bersedia untuk pulang?”Tidak terlihat ekspresi apa pun di wajah Yogi. “Kalau
Shawn kelihatan tidak senang.Tobias tersenyum. “Kata siapa kaki Yogi akan dipertaruhkan? Daripada Sorox membuat Anton cacat, lebih baik Yogi turun tangan sendiri saja.”Shawn terbengong sejenak. “Suruh Yogi turun tangan sendiri?”Tobias mencondongkan tubuhnya ke depan. “Sekarang satu kaki Jomin sudah dipatahkan, tapi nyawanya baik-baik saja. Setelah istirahat selama setengah tahun, dia masih bisa turun dari ranjang dan berjalan secara normal. Aku dengar-dengar Sorox sangat sadis, tapi sekarang dia hanya mengancam Keluarga Amkasa untuk mengalah dengan Jomin. Kenapa dia tidak turun tangan?”Shawn kembali terbengong. “Apa maksudmu, Sorox punya maksud lain?”Tobias menuang air ke dalam gelasnya. “Sorox adalah seorang penguasa lokal di Miamar yang memiliki kekuasaan besar. Bisnis yang dia jalankan tidak bersih dan asal-usulnya juga tidak jelas. Selain itu, barang-barang mereka biasanya dikirim melalui jalur air, yang mana harus melewati wilayah Keluarga Amkasa.”“Lagi pula, nyawa Jomin tid