Claire merasa kaget. “Sejak kapan?”Izza membalas, “Tiga hari lalu, setelah bos perusahaan diganti, para pemegang saham pun meninggalkan perusahaan.”Claire menunduk dan tidak berbicara.Tiga hari lalu telah terjadi reformasi besar-besaran dengan Perusahaan Luxury?Bos Perusahaan Luxury, Ichsan, sudah mengelola perusahaan selama 20 tahun lebih. Perusahaan Luxury selalu menjadi merek termewah dalam industri perhiasan. Kenapa Ichsan rela menyerahkan perusahaan kepada orang lain?“Nona Zora?” Terdengar suara familier dari belakang. Claire memalingkan kepalanya. Kebetulan kedua matanya berpapasan dengan tatapan tajam itu.“Tuan Jaxon?” Claire menyipitkan matanya. Semua ini sungguh kebetulan.Awalnya Jaxon juga tidak yakin wanita itu adalah Zora. Namun setelah mengamati wajahnya dengan saksama, sepertinya Jaxon tidak salah lihat. Dia melangkah maju. “Padahal kita sudah tiga tahun tidak bertemu, Nona Zora masih seperti dulu saja.”“Tuan Jaxon juga nggak berubah.” Claire tersenyum, lalu berk
“Jaxon.” Tatapan Claire tertuju pada luar jendela mobil. Tidak terlihat ekspresi apa-apa di wajahnya. “Dia bilang Sofie itu asisten pamannya.”Javier pun tersenyum dan tidak berbicara. Entah apa yang sedang dia pikirkan.“Tapi saat aku mengungkit masalah Sofie dengan Owl, sepertinya Jaxon sedang mengalihkan pembicaraan.” Claire tersenyum ringan. “Sepertinya dia tahu sesuatu.” Jaxon pasti tahu masalah ada yang mengatasnamakan Owl dalam meneliti serum antibodi.Sepertinya Javier sedang merokok. Dia mengisap rokok, lalu berkata dengan suara serak, “Setahuku, tidak ada satu pun anggota keluarga Jaxon yang mendalami studi pengobatan, kecuali seseorang. Dia sudah lama meninggalkan keluarga mereka.”Claire tertegun sejenak. “Maksudmu, pamannya?”“Emm.” Javier terdiam sejenak, lalu berkata dengan datar, “Tapi kamu juga tidak perlu khawatir dengan masalah mereka. Serum antibodi itu asli. Rega ingin menggunakan serum antibodi untuk memenangkan reputasinya kembali.”Sekarang Javier adalah satu-s
Jadi dia sendiri tidak mungkin sanggup berjalan sampai ke tahap seperti ini, kecuali ada orang yang membantunya. Orang itu juga mesti memiliki latar belakang yang hebat.Claire bersandar di tubuh Javier. Setidaknya sekarang sudah bisa dibuktikan bahwa “Sofie” itu adalah Sofie gadungan.Saat ini, Claire mengedipkan matanya, lalu tersenyum lebar. “Aku rasa Sofie suka sama kamu.”Javier mengerutkan keningnya. “Apa kamu masih keberatan dengan masalah rumah sakit?”“Bukan.” Claire mengangkat-angkat alisnya. Dia meraba bagian leher Javier. “Aku cuma penasaran apa yang dia inginkan.”Sengaja mendekati Javier dan menyamar sebagai murid Owl. Jika semua ini diatur oleh mereka, Sofie gadungan itu pasti akan membocorkan sesuatu.Javier menggenggam erat tangan Claire, lalu tersenyum. “Kamu ingin bersandiwara lagi?”“Sandiwara Tuan Javier bagus sekali. Sayang nggak ikut Cahya masuk ke dunia hiburan.”Menyadari Claire selalu mengungkit nama Cahya, Javier pun langsung menciumnya dengan kuat. Beberapa
Javier melirik Sofie sekilas. “Salah paham hubungan aku dengan Nona Sofie.”Sofie terlihat sangat kaget. Hanya saja, dia berusaha untuk menenangkan dirinya dan menunjukkan senyuman di wajahnya. “Ahh, maksudmu wanita yang itu, ya? Maaf sekali, aku tidak menyangka dia akan salah paham waktu itu.”Raut wajah Berwin terlihat kesal. “Apa dia sedang bercanda? Nona Sofie adalah penyelamat Javier. Di mana dia saat kamu tertular virus dan hampir meninggal? Berhubung kalian sudah bercerai, kalian jaga jarak saja. Kamu juga sudah lihat sendiri. Dia tidak peduli dengan mati hidupmu.”Saat Javier sakit parah dan dirawat di rumah sakit, Claire tidak pernah sekali pun menampakkan dirinya. Seandainya bukan berkat serum antibodi milik Sofie dan Owl, mana mungkin kondisi Javier akan pulih secepat ini?Claire memang tidak bersalah dalam masalah tiga tahun silam, tapi Javier juga memperlakukannya dengan tulus. Terlebih dalam kecelakaan waktu itu, Claire juga sudah kehilangan anak di dalam kandungannya, ay
“Tapi aku bisa merasakan bahwa Tuan Javier sangat mencintainya.” Sofie memandang wajah samping Javier, seolah-olah ingin membaca ekspresi di wajahnya. Namun, Sofie tidak berhasil menemukan apa-apa.Javier menurunkan sedikit jendela mobil, membiarkan angin mengembus rambutnya. “Dari mana kamu melihatnya?”Sofie pun tertegun sejenak, baru membalas, “Firasatku saja.”Javier memalingkan kepalanya untuk menatap si wanita. “Hati manusia bisa berubah. Dulu mungkin aku mencintainya.”Jantung Sofie berdetak kencang dalam seketika. Jangan-jangan hubungan Javier dan Claire sudah berakhir?Sofie mencoba untuk bertanya, “Apa Tuan Javier sudah nggak suka dia lagi?”Javier malah tertawa. Tatapannya masih tertuju pada wajah si wanita. “Menurut Nona Sofie?”Kali ini Sofie merasa sangat gugup. Sebab sejak dulu, dia tidak pernah ditatap Javier dalam waktu selama ini. Tatapan seperti ini yang selalu diinginkan Sofie.Sewaktu di rumah sakit, Sofie sengaja tersandung jatuh ke dalam pelukannya. Javier juga t
“Heh.” Aaron mengangkat kepalanya untuk melihat ke sisi jendela. Tatapannya terlihat agak galak. “Dia terjangkit varian baru dari virus Moza. Sekarang kondisinya sudah mencapai tahap akhir.”Tatapan Rosy menjadi muram. Kedua tangan spontan dikepalkan.Waktu itu Marco hanya memberi tahu Rosy bahwa virus itu adalah virus Moza. Dia tidak memberi tahu Rosy dengan detail. Waktu itu, sebenarnya Rosy berencana untuk menembakkan peluru yang terkontaminasi virus ke diri wanita jalang itu. Semua gara-gara wanita jalang itu! Jika tidak, muka Rosy tidak mungkin akan rusak. Dia juga tidak akan diperlakukan seperti itu oleh Marco.Rosy tahu jika dirinya terus berada di sisi Marco, nasibnya pasti akan semakin tragis lagi. Setelah kembali ke Negara Makronesia dan melakukan kecelakaan itu, dia semakin ingin terlepas dari Marco.Sewaktu Rosy kehilangan arah, dia pun bertemu dengan Sofie. Dia baru tahu bahwa Sofie adalah murid dari Aaron. Aaron adalah mentor di Universitas Seni Toron sekaligus adalah pa
Berwin mengangguk. “Semuanya memang butuh waktu, tapi waktu Javier sudah tidak banyak lagi. Mohon Nona Sofie mendesak Pak Owl.”Sofie pun tersenyum. “Pak Berwin tenang saja. Aku pasti akan menyelamatkan Tuan Javier.”Sofie berjalan ke dalam kamar, lalu tampak Javier sedang duduk di atas ranjang sembari membaca majalah. Wajah tampak si lelaki terlihat pucat pasi.Javier membalikkan lembaran majalah. Dia berkata tanpa mengangkat kepalanya sama sekali, “Sepertinya aku sudah tidak bisa diselamatkan lagi.”“Mana mungkin?” Sofie berhenti di sisi ranjang, lalu berkata, “Apa pun ceritanya, aku pasti akan menyelamatkanmu.”Apa Javier benar-benar akan meninggal?Tidak mungkin! Waktu itu, Sofie juga tidak kepikiran untuk turun tangan terhadap Javier. Saat peluru ditembakkan ke sisi Javier, Sofie juga menyesali perbuatannya. Padahal dirinya sedang menargetkan Claire!Semua ini gara-gara wanita jalang itu! Jika bukan karena Javier mengadang peluru itu demi Claire, mana mungkin Javier akan terinfeks
Sofie tersenyum. “Betul.”“Ngomong-ngomong, apa benar dulu Nona Sofie pernah bekerja di Perusahaan Luxury?”Pertanyaan Claire membuat senyuman di wajah Sofie terkaku. “Iya, kenapa?”Melihat Sofie mengakuinya, Claire pun berkata, “Aneh sekali, sembilan tahun lalu aku juga bekerja di Perusahaan Luxury. Apa kamu nggak kenal sama aku lagi?”Sofie meremas tas yang digenggamnya. Dia berusaha untuk menenangkan dirinya. “Aku pernah mengalami kecelakaan sebelumnya. Jadi, aku nggak begitu ingat dengan masa lalu.”Setelah itu, Sofie menunduk untuk melihat jam tangannya. “Aku harus pulang untuk mencari Pak Guru. Aku pamit dulu.”Selesai berbicara, Sofie berjalan pergi melintasi sisi Claire. Claire menatap bayangan punggungnya sembari memikirkan sesuatu.Saat Claire berjalan ke depan kamar pasien, kebetulan dia mendengar percakapan Javier dengan Roger.Roger sedang melaporkan masalah belakangan ini Rega bertemu dengan tuan muda dari Konsorsium Keuangan Negara Hyugana, Tuan Benn Tanaka. Rega terliha