Share

Bab 521

Penulis: Daun Jahe
“Masalah sudah terjadi dan tidak bisa diubah lagi. Target Rega adalah Keluarga Fernando. Keluarga Gufree hanyalah pion untuk menghadapi Keluarga Fernando saja.”

“Jadi, ada dendam apa di antara kamu dengan Javier?” Claire pun tersenyum. “Apa karena kamu kecanduan untuk menjadi anjingnya Rega?”

Marco berdecak sembari melangkah ke hadapan Claire. Ketika melihat wajah emosi Claire, dia pun berkata, “Nona Claire, kenapa kamu suruh aku menjelaskan panjang lebar? Apa kamu sedang mengulur waktu menunggu ada yang menyelamatkanmu?”

Claire tidak berbicara.

Marco tersenyum. “Sayangnya, tidak akan ada yang bisa menyelamatkanmu. Saat kamu pingsan tadi, semua barang di tubuhmu sudah dibawa pergi. Tanpa alat pelacak, siapa juga yang bisa mencari sampai ke sini?”

Ikatan di belakang tangan Claire sedikit longgar. Dia tahu Marco sangatlah waspada. Dia pasti akan menggeledah semua barang di tubuhnya. Namun, mereka tidak menyadari ada yang aneh dengan cincinnya.

Marco mencondongkan tubuhnya, lalu melihat d
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Just Rara
sepertinya claire gak akan mempan dgn racun apa pun krn darahnya berbeda dari darah biasanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 522

    Tangan besar Marco langsung mencekik lehernya. “Kenapa? Apa kamu rasa akan ada yang menyelamatkanmu?”Claire dicekik hingga wajahnya memerah dan kesulitan untuk bernapas. Hanya saja, dia masih menunjukkan senyuman di wajahnya. “Ruangan bawah tanah ini begitu tertutup. Aku rasa bukan hanya ada virus Moza saja, seharusnya masih ada banyak jenis virus lainnya? Jika cerita yang kamu ceritakan tadi sampai bocor, apa kamu rasa kalian semua masih bisa keluar dari sini?”Marco masih tidak merespons.Claire mengangkat kakinya untuk menyepak bagian vitalnya. Marco kesakitan, lalu menunjukkan ekspresi galak bagai ingin membunuh Claire saja.Dengan segera, Claire melepaskan ikatan di tangannya. Para petugas medis di belakang langsung mengeluarkan pistol mereka, tapi mereka tidak berani untuk menembak.Mereka takut tidak sengaja menembak botol virus lainnya. Sekarang mereka hanya mengenakan APD dan tidak mengenakan masker. Jika mereka menghirup cairan virus itu, riwayat mereka pun akan tamat!Clair

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 523

    Claire menatapnya dengan lemas. “Aku masih nggak habis pikir, kenapa Keluarga Larsano begitu berjuang demi mendapatkan dukungan dari Pangeran Rega dan para konglomerat? Sepertinya itu karena pada dasarnya kalian merasa rendah diri. Kalian hanya bisa hidup dengan mengandalkan harta orang lain.”“Setahuku, nenek moyang kalian bukan bermarga Larsano. Kalian juga bukanlah keturunan pebisnis kaya, melainkan orang biasa yang bermigrasi ke sini. Keluarga Gufree adalah keluarga konglomerat, tapi tidak dengan Keluarga Larsano. Kalian ingin dihargai, jadi kalian berpikir selama kalian bisa menemukan obat untuk mengatasi penyakit kanker, keberadaan kalian baru akan lebih bermakna, ‘kan?”Marco tidak bisa berbicara dan terus muntah darah.Claire pun tersenyum sinis. “Marco, semua ini akibat dari perbuatanmu. Kamu bilang hidup itu bagai taruhan. Benar, aku sengaja menyuruh Izza untuk melindungiku. Aku bisa melarikan diri juga karena sedang bertaruh. Aku bertaruh kalian hanya akan menangkapku.”Clai

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 524

    Saat Marco dibawa keluar, dia pun sudah terinfeksi oleh zat beracun. Paru-paru dan jantungnya tidak berfungsi lagi. Ditambah lagi dengan cedera parah di bagian kakinya. Marco pun tidak berhasil diselamatkan.Claire terbelalak dan tidak berbicara.Javier menatapnya. “Aku sudah membantumu untuk menjelaskan masalah ini kepada pihak kepolisian. Kamu melakukan tembakan juga demi melindungi diri sendiri. Kamu tidak berniat untuk membunuhnya. Jika tidak, mana mungkin kamu hanya menembak pahanya saja.”Claire tersenyum. “Bagaimana kalau aku memang ingin membunuhnya?”Javier menyipitkan matanya dan tidak bersuara.Kali ini, Claire memalingkan kepalanya menghadap ke luar jendela. “Kecelakaan tiga tahun lalu adalah rencananya. Dia mengutus Rosy untuk melakukannya. Waktu itu, aku memang ingin menembak kepalanya. Sekarang, setelah melihat dia menerima akibat dari perbuatannya, aku juga nggak merasa menyesal.”“Claire.”Javier mencondongkan tubuhnya untuk melihat Claire. Dia memalingkan wajah Claire

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 525

    Javier menghentikan langkahnya. Tanpa menoleh, dia berkata, “Aku tidak takut mati. Aku hanya takut mati di hadapannya.” Kemudian, Javier memalingkan kepalanya. “Besok suruh Jody datang untuk temani dia.”…Keesokan harinya, Claire sedang duduk di atas ranjang sembari membaca koran.Marco telah meninggal dan kenyataan akan masalah virus pun telah terbongkar. Orang-orang itu benar-benar mendorong semua kesalahan ke diri Keluarga Larsano.Mereka bahkan tidak mengungkit semua yang pernah dilakukan mereka bersama Keluarga Larsano. Lagi pula mereka hanya memanfaatkan teknik Keluarga Larsano untuk melakukan penelitian. Sekarang Keluarga Larsano sudah dalam keadaan terpuruk, Marco pun telah meninggal. Mereka juga tidak perlu khawatir akan terlibat dalam masalah ini.“Ibu!” Ketika mendengar suara itu, Claire pun langsung memalingkan kepalanya untuk melihat keluar dengan kaget. Kedua matanya spontan merona. “Jody?”Jody segera berjalan ke sisi ranjang. Claire pun langsung memeluknya. “Jody, apa

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 526

    Selama dua hari ini, hanya Izza dan Jody yang selalu menemani Claire di rumah sakit. Javier pun tidak kelihatan batang hidungnya.Di dalam mobil. Claire memandang ke luar jendela. Dia memandang daun-daun yang berguguran di atas lantai dengan terbengong.Claire membawa Jody ke Vila Swise. Begitu memasuki rumah, tampak Owl sedang menunggunya di ruang tamu.“Ayah.” Claire menggandeng Jody ke sisinya.Owl melihat Jody. “Siapa anak ini?”“Dia anakku.” Claire meletakkan tangannya di pundak Jody. “Jody Adhitama.”Owl meletakkan cangkirnya, lalu tersenyum. “Ternyata kamu punya anak. Sudah segede ini.”Jody membalas, “Iya, aku masih ada satu adik laki-laki dan satu anak perempuan.”Terlintas ekspresi kaget di wajah Owl. Claire pun hanya tersenyum dan tidak mengatakan apa-apa lagi.Claire menyuruh Izza untuk membawa Jody berkeliling. Kemudian, dia pun berbincang-bincang dengan Owl di ruang tamu. Setelah mendengar jebakan yang dilakukan Claire dan juga Marco, Owl pun berkata, “Tak disangka, pada

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 527

    Tahap akhir adalah masa terjangkit virus setelah tiga tahun. Pasien akan mulai batuk darah, sistem kekebalan tubuh menurun, dan mengalami demam ringan. Ketika organ tubuhnya tidak berfungsi lagi, dia pun akan meninggal.Tiba-tiba Claire kepikiran sesuatu dan langsung berdiri. “Oh ya, kalau … kalau ada virus yang nggak ada masa inkubasinya, orang yang tertular akan langsung demam dan bahkan batuk darah. Dia terkena virus jenis apa?”Owl memiringkan tubuhnya untuk menatapnya. “Itu adalah virus Moza varian baru. Penyebarannya lebih cepat daripada virus Moza biasa. Biasanya mereka yang terkena virus jenis ini hanya memiliki masa hidup sekitar tiga atau empat tahun saja.”Masa hidup tiga atau empat tahun ….Wajah Claire seketika memucat.Kenapa bisa seperti ini? Hanya bisa hidup tiga atau empat tahun? Sementara, Javier sudah tahun ketiga!“Claire, ada apa denganmu?” Owl menatap Claire dengan bingung.Claire tersadar dari bengongnya, lalu berkata, “Ayah, gimana kalau tertular virus varian ba

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 528

    Pengawal berdiri di depan pintu. “Tuan Javier, Kak Roger, ada Nona Claire di luar.”Javier tertegun sejenak, lalu membalas dengan datar, “Suruh dia ke atas.”Awalnya Javier ingin Jody menemaninya. Dia sengaja untuk tidak menemui Claire selama beberapa hari ini. Tak disangka, dia malah datang.Beberapa saat kemudian, Claire pun datang. Raut wajahnya terlihat agak serius dan muram.Roger pun meninggalkan ruangan, sekalian menutup pintu.Claire berjalan ke depan meja baca. “Apa kamu sengaja nggak mau ketemu sama aku?”Javier tersenyum dengan tidak acuh. “Apa iya?”Tiba-tiba Claire merampas dokumen di tangan Javier, lalu meletakkannya di samping. “Iya! Padahal aku sudah keluar dari rumah sakit, kamu malah nggak cari aku. Kenapa? Apa kamu menyesal?”Javier hanya tersenyum dan tidak berbicara.Kedua tangan Claire menopang di atas meja. “Javier, kalau kamu menyesal, mulai besok aku nggak akan muncul di hadapanmu lagi.”Hingga saat ini, Javier hanya menatap Claire tanpa bergerak sama sekali.C

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 529

    Claire mengeluarkan suara sengaunya. Dia bersandar di dalam pelukan Javier tanpa bergerak sama sekali. “Aku capek.”Javier membalikkan tubuhnya. “Capek?”Claire memeluk leher Javier dengan malasnya. “Terserah kamu saja.”“Dasar siluman penggoda.” Javier mengecup dalam bibir si wanita. Malam ini dilewati dengan sangat menyenangkan.Keesokan harinya.Setelah Claire bangun, dia pun pergi mempersiapkan sarapan. Tiba-tiba terdengar ada suara dari luar sana, Claire mengangkat kepalanya, lalu tampak Berwin dan kedua pengawal berjalan ke dalam.Berwin sungguh terkejut ketika melihat keberadaan Claire. Dia spontan mengerutkan keningnya. “Kenapa kamu bisa ada di sini?”Jody dan Roger kebetulan hendak menuruni tangga. Raut wajah Roger langsung berubah. Dia seketika berlari ke hadapan Berwin. “Pak, datangnya pagi sekali.”“Bukankah aku sudah beri tahu kamu sebelumnya? Apa kamu menganggap ucapanku sebagai angin lalu?”Maksud ucapan Berwin tak lain adalah masalah Claire mendekati Javier.Belum sempa

Bab terbaru

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2769

    “Oh, ya, di mana Kak Ariel?” tanya Bastian.Jodhiva membalas, “Dia lagi temani ayahnya untuk jalan-jalan. Sekarang aku juga mau nyusul ke sana. Aku permisi dulu.”Usai berbicara, Jodhiva meninggalkan tempat.Bastia berdecak sembari menggeleng. “Orang yang sudah punya istri memang berbeda.”“Kamu ngomongnya seolah-olah kamu nggak sama dengan dia.” Yura juga meninggalkan tempat.Bastian meletakkan gelasnya, lalu mengikuti langkah Yura. “Hei, kenapa kamu malah meninggalkanku. Tunggu aku.”Claire berhenti di hadapan Javier. Javier menggandeng tangannya. “Sudah selesai mengenang masa lalu?”“Menurutmu? Bukannya sore nanti, kamu dan Ayah akan pergi ke Kediaman Keluarga Tanaka?”Javier tersenyum. “Aku lagi menunggumu untuk makan di sana.”Roger berjalan di sisi Izza, lalu menatap mereka. “Tuan Javier, Nyonya Claire. Kalau begitu, kamu pergi cari Ayah Angkat dulu.”Javier mengangguk. Dia merangkul pundak Claire, lalu berjalan ke koridor. Cahaya matahari dipantulkan ke sisi jendela. Bayangan d

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2768

    Jessie tersenyum lebar. “Kalau begitu, aku akan mengenakan mahkota ini saat pernikahanku nanti. Anggap saja sebagai iklan desain ibuku.”Jules memeluk Jessie dari belakang. “Yang penting kamu suka.”…Anggota Keluarga Fernando baru tiba di Negara Hyugana dua hari sebelum resepsi pernikahan. Mereka tinggal di hotel yang dipesan Jules. Seluruh hotel ini telah dipesan oleh anggota keluarga kerajaan untuk menjamu para hadirin.Keluarga Chaniago dan Keluarga Kenata juga telah datang. Tobias juga tidak absen. Bahkan Shinta, Erin, Levin, dan Samuel yang berasal dari dunia hiburan juga telah datang. Tentu saja, Yura dan Bastian juga masuk dalam daftar undangan.Claire tiba di restoran. Pelayan membawanya ke dalam ruangan VIP. Ketika melihat pria yang duduk di dalam sana, dia pun tersenyum. “Ayah Angkat.”Owl memutar tubuhnya dengan perlahan. Sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu. Owl masih seperti dulu saja, tapi tubuhnya kelihatan lebih kurus dari sebelumnya. Claire langsung maju untuk m

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2767

    Orang lainnya juga ikut tersenyum.Menjelang malam, seluruh kota diselimuti dengan cahaya lampu neon. Setelah Jessie dan Jules menyelesaikan makan malam, mereka pun kembali ke Kompleks Amara.Jessie baru selesai mandi. Rambutnya pun masih basah. Jules mengambil handuk dari tangan Jessie, lalu membantunya untuk mengeringkan rambut.Saat ini, Jessie duduk di depan meja rias sembari menatap orang di dalam cermin. Senyuman merekah di atas wajahnya. “Kak Jules, aku sangat menantikan resepsi pernikahan kita.”“Oh, ya?” Jules mengusap rambut lembut Jessie. “Aku juga menantikannya.”“Aku merasa hidupku sangat sempurna karena bisa menikah dengan orang yang paling aku cintai, apalagi bisa bersama orang yang aku cintai berjalan ke jenjang berikutnya.”Jules pun tertawa, lalu membungkukkan tubuhnya untuk berbisik di samping telinga Jessie. “Apa kamu tahu, keinginan dalam hidupku juga sudah terwujud.”Jessie menoleh untuk menatapnya. “Keinginan apa?”Jules berbisik di samping telinga Jessie, “Menik

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2766

    Hiro mengiakan.“Setelah di luar beberapa saat, kamu menjadi semakin dewasa saja.” Naomi menepuk-nepuk pundaknya. “Semoga kamu bisa semakin baik lagi.”Hiro hanya tersenyum dan tidak berbicara.…Dalam sekejap mata, akhirnya telah sampai ke akhir bulan. Liburan Jessie dan yang lain sudah berakhir. Mereka pun kembali ke ibu kota.Claire dan Javier berdiri di depan halaman untuk menunggu mereka. Setelah mereka menuruni mobil, Jessie langsung berlari ke sisi mereka. “Ayah, Ibu!” Dia langsung memeluk kedua orang tuanya.Javier mengusap kepala Jessie dengan tidak berdaya. “Padahal kamu sudah dewasa, masih saja minta dipeluk.”Senyuman di wajah Jessie semakin lebar lagi. “Tapi, di mata kalian, selamanya aku itu anak kecil!”Claire tersenyum tipis. Dia menatap beberapa orang yang berjalan kemari. “Baguslah kalau kalian bermain dengan gembira. Ayo, kita ke dalam dulu. Nanti malam kita makan bersama.”Setelah Dacia dan Ariel memasuki rumah, mereka duluan naik ke lantai atas untuk melihat anak.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2765

    Jules menatap mereka. “Kebetulan sekali kalian juga ada di sini.”Yura membalas, “Aku dan Bastian memang ada di sini. Setelah lihat unggahan Jessie, aku baru tahu ternyata kalian juga di sini.”Jessie membawanya ke tempat duduk. “Kalau begitu, kita tinggal beberapa hari bersama.”Setelah Bastian duduk, Jodhiva memperkenalkannya kepada Dacia dan Jessie. “Ini adik iparku, Dacia, dan adikku, Jessie.”“Aku pernah bertemu mereka di pernikahanmu.” Bastian masih mengingatnya. Dia pun berkata, “Adikmu itu satu sekolah dengan istriku. Istriku sering mengungkitnya.”Yura menatapnya. “Istrimu? Belum pasti aku akan menjadi istrimu.”Kening Bastian berkerut. “Kita saja sudah tunangan. Apa kamu masih bisa menikah sama orang lain?”Semua orang pun tertawa. Hanya Jessie saja yang terbengong. “Tunangan apaan? Yura, kamu sudah tunangan?”Yura berdeham ringan. “Aku lupa beri tahu kamu.”“Kamu nggak setia kawan banget, sih. Malah nggak beri tahu aku. “Jessie mencemberutkan bibirnya. Dia benar-benar tidak

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2764

    Bos pemilik permainan berkata, “Dua puluh ribu diberi tiga kesempatan.”“Mahal sekali? Dua puluh ribu hanya diberi tiga kali kesempatan saja?” Dacia merasa sangat tidak menguntungkan.Bos mengangkat kepalanya. “Ini sudah paling murah. Tempat lain malah tiga puluh ribu.”Jessie menarik Dacia. “Dua puluh ribu juga nggak masalah. Nggak gampang bagi mereka untuk berbisnis. Kita juga cuma main-main saja.”Seusai berbicara, Jessie mengeluarkan uang tunai sebesar empat puluh ribu kepada bos. “Berarti enam kali kesempatan, ya.”Bos menyerahkan enam gelang kepada Jessie. Jessie menyukai sebuah gelang. Dia tahu gelang itu hanya barang KW, tapi kelihatannya sangat cantik. Jessie melempar ke sana, tetapi dia tidak berhasil mendapatkannya.Setelah melempar dua kali lagi, Jessie masih saja tidak berhasil mendapatkan targetnya. Sekarang hanya tersisa tiga kali kesempatan.Ketika melihat Jessie putus asa, Ariel pun mengambil sisa gelang dari tangan Jessie. “Coba lihat aku.”Ariel melirik tepat ke sisi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2763

    Larut malam, kota kuno ini terasa sunyi dan hening, hanya suara serangga yang bergema di antara rerumputan.Sebuah lampu menerangi rerumputan di luar tenda, menambah suasana menjadi semakin hening dan tenang.Jessie membalikkan tubuhnya masih belum tertidur. Saat sebuah tangan panjang merangkul pinggangnya, lalu memasukkan Jessie ke dalam pelukannya. “Tidak bisa tidur?”“Emm.” Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kak Jules, aku ingin ke toilet, tapi aku nggak berani.”Jules mencium kening Jessie. “Biar aku temani.”Mereka berdua berjalan keluar tenda. Jules mengeluarkan senter, lalu berjalan bersama Jessie. Saat mereka tiba di depan pepohonan, Jessie membalikkan tubuhnya untuk menatap Jules. “Tunggu aku di sini.”Jules mengangguk. “Panggil aku kalau ada apa-apa.”Jessie berjalan ke dalam pepohonan, tetapi dia juga tidak berani berjalan terlalu jauh.Setelah buang air, Jessie segera keluar dan memeluk lengannya. “Selesai.”Jules mengulurkan tangan untuk merangkul Jessie.Setelah kemba

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2762

    Jodhiva juga tersenyum. “Cepat juga, tapi masih tergolong pagi.”Jessie menyandarkan kepalanya di atas paha Jules sembari memandang langit. Beberapa saat kemudian, dia bertanya, “Kenapa rasanya bakal turun hujan?”Orang-orang langsung melihat ke sisi Jessie.Jerremy menarik napas dalam-dalam. “Kamu jangan sembarangan bicara.”Dacia memandang ke atas langit. Langit memang kelihatan cerah, tetapi malah kelihatan mendung di bagian atas gunung. “Mungkin cuma mendung saja?”Sudah jam segini, tapi matahari masih belum menampakkan diri. Seharusnya hanya mendung, tidak sampai tahap turun hujan.Ariel berkata, “Ramalan cuaca hari ini tidak mengatakan akan turun hujan hari ini. Aku merasa seharusnya tidak akan turun hujan.”Kecuali, ramalan cuaca tidak akurat!Beberapa orang tinggal sejenak. Jules merasa ada tetesan air di wajahnya. Dia mengusap sejenak. “Eh, turun hujan, deh.”Ariel duduk di tempat. “Apa?”Jessie menunjukkan senyuman canggung di wajahnya. “Firasatku mengatakan bakal turun hujan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2761

    Yang lain juga sudah setuju.Setelah masakan disajikan, Jessie melihat makanan berwarna putih dengan berbentuk seperti kipas. Dia bertanya pada bos, “Apa ini?”Bos memperkenalkan dengan tersenyum, “Ini namanya ‘milk fan’, terbuat dari susu. Karena warnanya putih dan agak transparan, ditambah bentuknya seperti kipas, makanan ini pun diberi nama ‘milk fan’.”Ariel mencicipinya. “Emm, rasanya enak juga.”Dacia dan Jerremy juga telah mencicipinya. Rasanya memang cukup enak.Setelah masakan selesai dimasak, Bos pun menyajikan ke atas meja. “Ini adalah mie beras dengan ditaburi ayam dingin dan berbagai bahan tambahan. Ayam dimasak dengan bumbu khas, lalu disiram dengan saus buatan sendiri, minyak cabai, minyak lada hitam, dan ditambahkan kenari panggang. Ini adalah salah satu makanan khas daerah kami. Biasanya para wisatawan juga sangat menyukainya.”Jessie mencicipi sesuap. Ariel pun bertanya, “Gimana rasanya?”Jessie mengangguk, lalu menyantapnya dengan suapan besar.Yang lain juga ikut me

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status