Pengawal berdiri di depan pintu. “Tuan Javier, Kak Roger, ada Nona Claire di luar.”Javier tertegun sejenak, lalu membalas dengan datar, “Suruh dia ke atas.”Awalnya Javier ingin Jody menemaninya. Dia sengaja untuk tidak menemui Claire selama beberapa hari ini. Tak disangka, dia malah datang.Beberapa saat kemudian, Claire pun datang. Raut wajahnya terlihat agak serius dan muram.Roger pun meninggalkan ruangan, sekalian menutup pintu.Claire berjalan ke depan meja baca. “Apa kamu sengaja nggak mau ketemu sama aku?”Javier tersenyum dengan tidak acuh. “Apa iya?”Tiba-tiba Claire merampas dokumen di tangan Javier, lalu meletakkannya di samping. “Iya! Padahal aku sudah keluar dari rumah sakit, kamu malah nggak cari aku. Kenapa? Apa kamu menyesal?”Javier hanya tersenyum dan tidak berbicara.Kedua tangan Claire menopang di atas meja. “Javier, kalau kamu menyesal, mulai besok aku nggak akan muncul di hadapanmu lagi.”Hingga saat ini, Javier hanya menatap Claire tanpa bergerak sama sekali.C
Claire mengeluarkan suara sengaunya. Dia bersandar di dalam pelukan Javier tanpa bergerak sama sekali. “Aku capek.”Javier membalikkan tubuhnya. “Capek?”Claire memeluk leher Javier dengan malasnya. “Terserah kamu saja.”“Dasar siluman penggoda.” Javier mengecup dalam bibir si wanita. Malam ini dilewati dengan sangat menyenangkan.Keesokan harinya.Setelah Claire bangun, dia pun pergi mempersiapkan sarapan. Tiba-tiba terdengar ada suara dari luar sana, Claire mengangkat kepalanya, lalu tampak Berwin dan kedua pengawal berjalan ke dalam.Berwin sungguh terkejut ketika melihat keberadaan Claire. Dia spontan mengerutkan keningnya. “Kenapa kamu bisa ada di sini?”Jody dan Roger kebetulan hendak menuruni tangga. Raut wajah Roger langsung berubah. Dia seketika berlari ke hadapan Berwin. “Pak, datangnya pagi sekali.”“Bukankah aku sudah beri tahu kamu sebelumnya? Apa kamu menganggap ucapanku sebagai angin lalu?”Maksud ucapan Berwin tak lain adalah masalah Claire mendekati Javier.Belum sempa
Sepertinya Berwin juga menyesali keputusannya.“Tuan Javier?” Roger melihat Javier yang sedang berdiri di atas tangga dengan terkejut.Apa Javier telah mendengar semua percakapan tadi?Javier berjalan menuruni tangga dengan perlahan, lalu berhenti di hadapan Claire dengan tersenyum. “Aku kira kamu sudah pergi.”Claire menyusun sendok dan garpu di atas meja. “Sebelum pergi, aku harus mempersiapkan sarapan buat anak … dan ayah anakku, ‘kan?”Ketika mendengar kata “ayah anakku”, Javier pun tersenyum hangat. “Sepertinya kakekku akan kehilangan selera makan dan susah tidur dalam beberapa hari ini.”Claire menuangkan segelas susu untuk Jody. “Aku hanya lagi jujur saja. Memangnya aku salah?”Javier kembali tersenyum. Tanpa menghiraukan orang-orang di sekitar, Javier langsung memeluknya dan menghirup aroma rambutnya. “Emm, kamu hebat sekali.”Claire melirik sekeliling dan wajahnya spontan merona. Dia mendorong Javier dengan sikunya. “Jangan beronar, cepat makan. Sebentar lagi aku sudah harus p
Owl terbengong sejenak. Beberapa saat kemudian, dia pun berkata dengan menunduk, “Iya, kelahiranmu membuktikan bahwa aku sudah berhasil ….”Mobil berhenti di depan gedung laboratorium.Terdapat seorang lelaki dan perempuan sedang menunggu di depan pintu. Mereka berdua adalah warga Negara Mardani. Usia mereka sekitar 30 tahunan. Mereka tampak mengenakan jubah putih yang biasanya dikenakan di saat eksperimen dan juga kartu identitas digantung di depan saku dada.Ketika si lelaki menyadari kedatangan Owl, dia pun tersenyum dengan antusias tinggi. “Akhirnya kamu kembali juga?”“Jangan bocorkan masalah ini kepada orang lain, termasuk Pak Dekan,” pesan Owl.Si lelaki mengangguk tanda dirinya mengerti. “Oke, dia ….”Claire tidak pernah menunjukkan wajahnya di Negara Maradani. Jadi, wajar mereka tidak mengetahuinya.Owl melihat Claire, lalu memperkenalkannya, “Dia adalah putri Vina, Alice.”Si lelaki dan si perempuan pun merasa syok.Di dalam ruangan, Claire mengambil cangkir kopi yang disuguh
Tristan menatap Owl dan berkata, "Mengembangkan antibodi baru dengan menggunakan darahnya? Tapi setelah darahnya diambil, tingkat eksistensi antibodi virus di dalam darah pada suhu ruangan akan sangat rendah."Itu berarti setiap kali pengambilan darah, mereka hanya memiliki peluang beberapa detik untuk memisahkan antibodi setelah darah diambil. Jika gagal, itu berarti mereka harus mencoba lagi. Jadi, berapa banyak pengambilan darah yang diperlukan!Bagaimana jika semua upaya mereka tidak berhasil? Bukankah darah Alice akan terkuras habis?Owl mengerti kekhawatiran Tristan. Hanya saja, awalnya dia juga tidak ingin menggunakan cara ini. Hanya saja, kepikiran Claire begitu memercayainya, Owl pun merasa terbebani.Owl tidak ingin mengecewakan kepercayaan Claire. Hanya saja, dia takut eksperimennya akan gagal.Waktu itu, Owl tidak sanggup menciptakan serum antibodi untuk menyelamatkan Vina. Sekarang apa Owl bisa melakukannya? Dia sendiri juga tidak tahu.Selama beberapa tahun ini, Owl terus
Beberapa saat kemudian, Javier menutup bukunya. “Ayo, kita ke sana.”Restoran Minstar terletak di bagian timur Chinatown. Restoran itu dijuluki sebagai terbesar di area Chinatown Negara Shawana.Di sekitarnya, terdapat bangunan-bangunan berarsitektur retro yang memancarkan nuansa klasik. Terdapat juga toko-toko barang antik, restoran, toko perhiasan, bank, kafe, dan sebagainya.Kebanyakan orang-orang di sekitar berwajah oriental. Namun, terlihat juga wajah kebulean di area ini.Saat ini, terdapat dua orang di dalam ruang mewah Restoran Minstar. Seorang pelayan sedang menuangkan teh yang diseduhnya ke dalam cangkir.Berwin mengangkat cangkir teh ke mulutnya. “Apa Nona Sofie suka minum teh? Aku lihat sepertinya kamu sangat memahami jenis daun teh.”Wanita yang duduk di seberang mengenakan jas berwarna putih. Dia terlihat sangat berkarisma.Rambutnya dipotong pendek sebahu. Kemudian, rambutnya diselipkan ke belakang telinga. Apalagi dengan riasan di wajahnya, Sofie kelihatan sangat berkel
Saat perjalanan pulang, Javier terus menatap ke luar jendela dengan tatapan muram.Roger melirik sekilas dari kaca spion tengah. “Tuan, apa Sofie benar-benar adalah muridnya Owl?”Sepertinya wanita itu sangat muda?Javier mengalihkan pandangannya. “Kita akan mengetahuinya setelah Wilson ditemukan.”“Wilson?” Roger merasa heran. “Maksudmu, Wilson kenal dengan Owl?”Pada wabah penyakit yang merebak pada 30 tahun silam, kemunculan Owl memang telah berhasil mengendalikan penyebaran virus. Sejak saat ini, nama Owl menjadi sangat terkenal. Konon katanya, tidak banyak orang yang pernah bertemu dengan Owl. Ditambah lagi, Owl tidak sering menampakkan diri setelah dia mundur dari dunia medis. Jadi, bagaimana ceritanya Wilson bisa kenal dengan Owl?Javier mengangkat sedikit kepalanya. “Karena Vina.”“Ibunya Nona Claire?” Roger merasa kaget. “Bukankah ibunya Nona Claire memiliki hubungan dengan Organisasi Dawn? Apa dia juga kenal dengan Owl? Jangan-jangan, Owl itu ….”“Kita hanya tahu Owl berasal
Setelah melakukan pemeriksaan tubuh, Claire yang mengenakan seragam pasien berjalan ke dalam ruangan operasi. Dia berbaring di atas ranjang menghadap lampu di atas sana. Dia kepikiran dirinya saja sanggup menahan rasa sakit ketika melahirkan. Jadi, dia pasti bisa bertahan.Saat ini, Owl berjalan ke sisi Claire, lalu menggantung kantung darah.Ketika mulai mengambil darah, permukaan kulit diolesi obat bius. Claire pun tidak merasakan apa-apa. Hanya saja, ketika darah mengalir keluar, dia pun mulai merasa sakit.Selama proses pengambilan darah, rasanya seolah-olah ada pisau yang berulang kali menyayat dan merobek luka yang sama pada kulit dan dagingnya.Wajah Claire tampak sedikit berkerut. Dia masih berusaha menahan rasa sakit dengan menggertakkan giginya. Ketika darah yang diambil sudah cukup, Claire mulai merasa pusing, kepalanya terasa sangat berat, bahkan kesulitan bernapas.“Masukkan darah.” Owl berusaha untuk menenangkan dirinya.Sasha menggantung kantung darah yang sudah dipersia