Marco mengangkat kepalanya untuk melihat Claire. “Tanpa aku jelaskan, kamu seharusnya tahu siapa si putri dan lelaki rendahan yang aku maksud?”Claire tidak tersenyum. “Jadi, wanita yang kamu maksud itu adalah nenekmu?”“Betul sekali!” Tidak terlihat gejolak apa pun di tatapan Marco. “Pebisnis tua itu tidak memiliki hubungan darah dengan kami sama sekali. Berkat nenekku, dia baru bisa memberikan garis keturunan untuk kami."“Wabah penyakit yang merebak pada saat insiden putri kerajaan itu kerjaan kakekmu?”Marco menyandarkan tubuhnya di tempat duduk, lalu tersenyum dingin sembari menatapnya. “Biasanya bila kita tidak bisa mendapatkan sesuatu, akan lebih baik jika barang itu dihancurkan. Ujung-ujungnya, Pangeran bisa memiliki kedudukan saat ini juga berkat kakekku.”Kakeknya Marco menjalin hubungan baik dengan Rega, si anak haram yang tidak dipentingkan dalam keluarga kerajaan. Asalkan dia bisa menyingkirkan pihak yang mendukung putri sulung kerajaan, lalu mendapatkan dukungan dari oran
“Masalah sudah terjadi dan tidak bisa diubah lagi. Target Rega adalah Keluarga Fernando. Keluarga Gufree hanyalah pion untuk menghadapi Keluarga Fernando saja.”“Jadi, ada dendam apa di antara kamu dengan Javier?” Claire pun tersenyum. “Apa karena kamu kecanduan untuk menjadi anjingnya Rega?”Marco berdecak sembari melangkah ke hadapan Claire. Ketika melihat wajah emosi Claire, dia pun berkata, “Nona Claire, kenapa kamu suruh aku menjelaskan panjang lebar? Apa kamu sedang mengulur waktu menunggu ada yang menyelamatkanmu?”Claire tidak berbicara.Marco tersenyum. “Sayangnya, tidak akan ada yang bisa menyelamatkanmu. Saat kamu pingsan tadi, semua barang di tubuhmu sudah dibawa pergi. Tanpa alat pelacak, siapa juga yang bisa mencari sampai ke sini?”Ikatan di belakang tangan Claire sedikit longgar. Dia tahu Marco sangatlah waspada. Dia pasti akan menggeledah semua barang di tubuhnya. Namun, mereka tidak menyadari ada yang aneh dengan cincinnya.Marco mencondongkan tubuhnya, lalu melihat d
Tangan besar Marco langsung mencekik lehernya. “Kenapa? Apa kamu rasa akan ada yang menyelamatkanmu?”Claire dicekik hingga wajahnya memerah dan kesulitan untuk bernapas. Hanya saja, dia masih menunjukkan senyuman di wajahnya. “Ruangan bawah tanah ini begitu tertutup. Aku rasa bukan hanya ada virus Moza saja, seharusnya masih ada banyak jenis virus lainnya? Jika cerita yang kamu ceritakan tadi sampai bocor, apa kamu rasa kalian semua masih bisa keluar dari sini?”Marco masih tidak merespons.Claire mengangkat kakinya untuk menyepak bagian vitalnya. Marco kesakitan, lalu menunjukkan ekspresi galak bagai ingin membunuh Claire saja.Dengan segera, Claire melepaskan ikatan di tangannya. Para petugas medis di belakang langsung mengeluarkan pistol mereka, tapi mereka tidak berani untuk menembak.Mereka takut tidak sengaja menembak botol virus lainnya. Sekarang mereka hanya mengenakan APD dan tidak mengenakan masker. Jika mereka menghirup cairan virus itu, riwayat mereka pun akan tamat!Clair
Claire menatapnya dengan lemas. “Aku masih nggak habis pikir, kenapa Keluarga Larsano begitu berjuang demi mendapatkan dukungan dari Pangeran Rega dan para konglomerat? Sepertinya itu karena pada dasarnya kalian merasa rendah diri. Kalian hanya bisa hidup dengan mengandalkan harta orang lain.”“Setahuku, nenek moyang kalian bukan bermarga Larsano. Kalian juga bukanlah keturunan pebisnis kaya, melainkan orang biasa yang bermigrasi ke sini. Keluarga Gufree adalah keluarga konglomerat, tapi tidak dengan Keluarga Larsano. Kalian ingin dihargai, jadi kalian berpikir selama kalian bisa menemukan obat untuk mengatasi penyakit kanker, keberadaan kalian baru akan lebih bermakna, ‘kan?”Marco tidak bisa berbicara dan terus muntah darah.Claire pun tersenyum sinis. “Marco, semua ini akibat dari perbuatanmu. Kamu bilang hidup itu bagai taruhan. Benar, aku sengaja menyuruh Izza untuk melindungiku. Aku bisa melarikan diri juga karena sedang bertaruh. Aku bertaruh kalian hanya akan menangkapku.”Clai
Saat Marco dibawa keluar, dia pun sudah terinfeksi oleh zat beracun. Paru-paru dan jantungnya tidak berfungsi lagi. Ditambah lagi dengan cedera parah di bagian kakinya. Marco pun tidak berhasil diselamatkan.Claire terbelalak dan tidak berbicara.Javier menatapnya. “Aku sudah membantumu untuk menjelaskan masalah ini kepada pihak kepolisian. Kamu melakukan tembakan juga demi melindungi diri sendiri. Kamu tidak berniat untuk membunuhnya. Jika tidak, mana mungkin kamu hanya menembak pahanya saja.”Claire tersenyum. “Bagaimana kalau aku memang ingin membunuhnya?”Javier menyipitkan matanya dan tidak bersuara.Kali ini, Claire memalingkan kepalanya menghadap ke luar jendela. “Kecelakaan tiga tahun lalu adalah rencananya. Dia mengutus Rosy untuk melakukannya. Waktu itu, aku memang ingin menembak kepalanya. Sekarang, setelah melihat dia menerima akibat dari perbuatannya, aku juga nggak merasa menyesal.”“Claire.”Javier mencondongkan tubuhnya untuk melihat Claire. Dia memalingkan wajah Claire
Javier menghentikan langkahnya. Tanpa menoleh, dia berkata, “Aku tidak takut mati. Aku hanya takut mati di hadapannya.” Kemudian, Javier memalingkan kepalanya. “Besok suruh Jody datang untuk temani dia.”…Keesokan harinya, Claire sedang duduk di atas ranjang sembari membaca koran.Marco telah meninggal dan kenyataan akan masalah virus pun telah terbongkar. Orang-orang itu benar-benar mendorong semua kesalahan ke diri Keluarga Larsano.Mereka bahkan tidak mengungkit semua yang pernah dilakukan mereka bersama Keluarga Larsano. Lagi pula mereka hanya memanfaatkan teknik Keluarga Larsano untuk melakukan penelitian. Sekarang Keluarga Larsano sudah dalam keadaan terpuruk, Marco pun telah meninggal. Mereka juga tidak perlu khawatir akan terlibat dalam masalah ini.“Ibu!” Ketika mendengar suara itu, Claire pun langsung memalingkan kepalanya untuk melihat keluar dengan kaget. Kedua matanya spontan merona. “Jody?”Jody segera berjalan ke sisi ranjang. Claire pun langsung memeluknya. “Jody, apa
Selama dua hari ini, hanya Izza dan Jody yang selalu menemani Claire di rumah sakit. Javier pun tidak kelihatan batang hidungnya.Di dalam mobil. Claire memandang ke luar jendela. Dia memandang daun-daun yang berguguran di atas lantai dengan terbengong.Claire membawa Jody ke Vila Swise. Begitu memasuki rumah, tampak Owl sedang menunggunya di ruang tamu.“Ayah.” Claire menggandeng Jody ke sisinya.Owl melihat Jody. “Siapa anak ini?”“Dia anakku.” Claire meletakkan tangannya di pundak Jody. “Jody Adhitama.”Owl meletakkan cangkirnya, lalu tersenyum. “Ternyata kamu punya anak. Sudah segede ini.”Jody membalas, “Iya, aku masih ada satu adik laki-laki dan satu anak perempuan.”Terlintas ekspresi kaget di wajah Owl. Claire pun hanya tersenyum dan tidak mengatakan apa-apa lagi.Claire menyuruh Izza untuk membawa Jody berkeliling. Kemudian, dia pun berbincang-bincang dengan Owl di ruang tamu. Setelah mendengar jebakan yang dilakukan Claire dan juga Marco, Owl pun berkata, “Tak disangka, pada
Tahap akhir adalah masa terjangkit virus setelah tiga tahun. Pasien akan mulai batuk darah, sistem kekebalan tubuh menurun, dan mengalami demam ringan. Ketika organ tubuhnya tidak berfungsi lagi, dia pun akan meninggal.Tiba-tiba Claire kepikiran sesuatu dan langsung berdiri. “Oh ya, kalau … kalau ada virus yang nggak ada masa inkubasinya, orang yang tertular akan langsung demam dan bahkan batuk darah. Dia terkena virus jenis apa?”Owl memiringkan tubuhnya untuk menatapnya. “Itu adalah virus Moza varian baru. Penyebarannya lebih cepat daripada virus Moza biasa. Biasanya mereka yang terkena virus jenis ini hanya memiliki masa hidup sekitar tiga atau empat tahun saja.”Masa hidup tiga atau empat tahun ….Wajah Claire seketika memucat.Kenapa bisa seperti ini? Hanya bisa hidup tiga atau empat tahun? Sementara, Javier sudah tahun ketiga!“Claire, ada apa denganmu?” Owl menatap Claire dengan bingung.Claire tersadar dari bengongnya, lalu berkata, “Ayah, gimana kalau tertular virus varian ba