Sama halnya dengan Berwin, dia juga terlihat sangat syok. “Claire? Kenapa kamu bisa ada di sini?”Berwin tahu Claire masih hidup. Bagaimanapun, waktu itu tidak ditemukan jasad Claire, dia pun yakin Claire masih hidup. Hanya saja, Berwin tidak menyangka ternyata Claire akan berada di Negara Shawana.Claire berusaha menenangkan emosinya, lalu berjalan maju. “Di mana Javier?”Baru saja Roger ingin berbicara, ekspresi Berwin langsung menjadi muram. “Kalian sudah bercerai selama tiga tahun. Untuk apa kamu mencari dia lagi?”“Kalau aku tidak datang, bagaimana aku bisa tahu dia tertular virus?”Ucapan Claire membuat Roger terkejut. Bagaimana dia bisa mengetahuinya?Kening Berwin tampak berkerut. Dia pun mendengus dingin. “Bagaimana dia bisa tertular virus? Memangnya bukan gara-gara kamu?”Kali ini, Claire juga tidak bisa menyangkal. Jantungnya terasa sangat sakit saat ini.“Claire, kamu kira kenapa Javier bersikeras ingin bercerai denganmu?”Berwin menarik napas dalam-dalam. Sikapnya sangatla
“Tuan Javier tertular virus varian baru,” balas Roger sembari menatapnya, “Virus jenis ini tidak ada masa inkubasinya. Bahkan penyebaran virusnya lebih cepat dari pada virus yang merebak pada 30 tahun silam.”Claire menggigit bibir bawahnya terdiam selama beberapa saat. “Kamu jaga dia dulu.”Setelah itu, Claire membalikkan tubuhnya meninggalkan ruang kamar.Saat berjalan ke depan mobil, tiba-tiba Claire menghentikan langkahnya, lalu menoleh untuk melihat jendela atas.Kemudian, Claire masuk ke dalam mobil. “Pulang.”Izza mengintip Claire dari kaca spion tengah, lalu mengendarai mobilnya.Sementara itu, lelaki yang sedang duduk di dalam mobil tak jauh dari sana tersenyum sinis ketika melihat mobil melaju pergi. “Akhirnya aku menemukanmu.”Beberapa hari kemudian.Claire mengajak Marco untuk ketemuan di restoran. Tampak senyuman di wajah Marco. “Bagaimana Nona Claire? Apa kamu sudah selesai mempertimbangkannya?”Tiba-tiba Claire mengangkat kepalanya, meletakkan ponsel di samping. “Kalau a
Marco mengangkat-angkat kedua tangannya. “Kalau kamu setuju, aku akan telepon untuk bubarkan anggotaku. Aku akan menepati janjiku.”“Kamu sudah menjebakku sekali.” Claire memasukkan ponsel ke dalam tasnya, lalu berdiri dengan perlahan. “Apa mungkin aku akan percaya untuk yang kedua kalinya?”“Kamu bisa percaya sama aku.” Marco menatapnya. “Aku hanya ingin mendapatkan satu suara saja. Asalkan kamu setuju, aku akan melepaskannya kali ini.”Claire tersenyum. “Oke, aku setuju."Menyadari Claire menyetujuinya, Marco mengeluarkan ponselnya untuk menelepon, “Kalian bubar saja.” Kemudian, Marco menatapnya. “Puas?”Claire kembali menatap Marco. “Tuan Marco, aku orangnya nggak suka dirugikan. Kamu sudah peralat aku sekali, aku akan mengingatnya.” Claire tersenyum padanya. Kemudian, lekas meninggalkan restoran.Izza menunggu di depan mobil. Ketika melihat Claire keluar dari restoran, dia pun bertanya, “Apa benar kamu memberikan suara Pak Wilson kepadanya?”Claire tersenyum. “Siasat tarik ulur. Te
Javier tertegun sejenak, lalu menunjukkan senyum lembut. “Kamu sudah datang?”Roger berdeham. “Aku … keluar dulu.” Dengan buru-buru, Roger berjalan keluar kamar. Tak lupa dia menutup pintu kamar.Claire berjalan ke hadapan Javier dengan wajah tak berekspresi. “Javier, apa kamu berencana merahasiakan masalah penyakitmu sampai kamu mati?”Javier hanya menatap Claire dan tidak berbicara.Claire mencondongkan tubuhnya untuk melihat Javier. Bibir delimanya bergerak. “Kalau kamu mati, tolong Tuan Javier tanda tangan surat cerainya dulu. Biar aku nggak susah untuk bisa menikah lagi.”Biasanya ketika Claire membahas masalah ingin menikah dengan lelaki lain, Javier pasti akan merasa sangat cemburu. Namun kali ini, Javier malah hanya tersenyum, lalu menatapnya. “Apa kamu sudah menemukan orang yang cocok?”Claire menegakkan tubuhnya, lalu mengangkat-angkat pundaknya. “Sekarang sih masih belum. Kalau calonnya, aku rasa Cahya lumayan juga. Dia juga suka sama anakku. Selama dia masih belum menikah,
David mengangguk. “Ternyata begini, pantas saja kamu mengenakan topeng.”Henry mengumumkan bahwa Alice adalah putri kandungnya. Hanya saja, wajah Alice sangatlah oriental, tidak tampak kebulean di wajahnya. Jika dia tidak memakai topeng, identitasnya pasti akan dicurigai.Tiba-tiba David kepikiran sesuatu, dia melihat mereka. “Jadi, kalian saling kenal?”Claire mengangkat-angkat bahunya dan Javier pun tersenyum getir.Beberapa saat kemudian, David duduk di sofa. Roger menjamunya dengan menuang segelas teh untuknya.Javier memalingkan kepala untuk melihat David. “David, ada urusan penting apa?”David bahkan tidak sempat minum teh lagi. Kondisi saat ini memang sangat mendesak. Hanya saja, dia berusaha untuk menjawab dengan tenang, "Memang ada masalah mendesak. Anggotaku mendengar kabar Pangeran Rega telah memajukan jadwal pemilu. Selain ayahku dan beberapa rekan ayahku, anggota pemerintahan yang lain sudah disuap oleh Rega.”Tatapan Javier menjadi muram. “Mereka beraksi dengan secepat it
“Javier, aku setuju untuk menemanimu, tapi bukan berarti aku sudah memaafkanmu.” Selesai berbicara, Claire mendorong Javier, lalu berdiri sembari menatapnya. “Kalau kamu ingin menebus kesalahanmu, kamu mesti bertahan hidup dulu.”Javier pun tersenyum.…Selama beberapa hari ini, Claire selalu tinggal di Vila Easton. Dia mengirim pesan kepada Izza, menyuruh Izza untuk tidak mengkhawatirkannya.Namun, Claire tidak tidur satu kamar dengan Javier. Meskipun demikian, ada lelaki yang akan datang ke kamar Claire dan menguasai ranjangnya. Hanya saja, mereka tidak melakukan apa-apa.Javier tidak berencana untuk menyentuh Claire juga karena tidak ingin Claire sampai tertular. Meskipun Claire tidak tertular, jika Claire mengandung lagi, tidak ada yang bisa menjamin janin di dalam kandungannya tidak akan tertular virus itu.Tingkat kematian bayi yang tertular akan lebih tinggi dibandingkan dengan orang dewasa.Waktu itu saat ibunya Claire mengandungnya, dia pernah menyuntik vaksin antibodi ke tub
Javier tertegun sejenak, lalu menunduk dan tersenyum. “Kamu masih ingat.”“Tentu saja aku nggak bakal melupakannya. Javier, aku nggak bakal lupa dengan semua yang pernah kamu ucapkan dulu. Kamu berutang banyak terhadapku. Mana mungkin aku akan membiarkanmu mati begitu saja?”Claire mengeluarkan tangannya dari genggaman Javier. Kemudian, dia mengirim pesan kepada Izza, baru berkata, “Marco bisa mendekatiku juga karena dia ingin orang-orang tahu aku dan dia itu adalah satu komplotan. Sepertinya jadwal pemilu bisa dimajukan juga karena mereka mengira aku telah mendukung mereka.”Selesai berkata, Claire pun mengangkat ponselnya. “Jadi, aku mesti menyelesaikan sandiwaraku.”Javier mengecup kening Claire. Senyumannya semakin lebar lagi. “Jadi, apa perlu aku bekerja sama denganmu?”Di dalam sebuah restoran mewah.Restoran ini sudah direservasi semuanya. Di luar dan di dalam restoran juga telah dijaga ketat oleh pengawal berpakaian hitam. Suasana di dalam restoran terasa sangat mencekam.Clair
“Tapi kalau semua orang tahu kamu adalah cucu dari Wilson sekaligus Alice dari Organisasi Dawn, apalagi berhubungan denganku. Menurutmu, apa mereka akan melepaskanmu?”Claire menatap Marco dengan ekspresi datar. “Jadi, aku harus bekerja sama denganmu?”“Nona Claire hanya perlu duduk dengan tenang saja. Sisanya, kami akan mengatasinya sendiri.” Marco merentangkan tangannya.Claire pun tersenyum, lalu mengangkat gelas anggurnya. Tidak terlihat sedikit pun senyuman di wajahnya. “Kalau begitu, semoga kerja sama kita menyenangkan.”Marco tidak bersulang. Dia seolah-olah menemukan seseorang. Tatapannya seketika menjadi tajam.Claire menoleh, lalu tampak Javier sedang duduk di kursi roda dengan didorong oleh Roger. Pengawal Javier pun mengadang pengawal Marco. Suasana di restoran menjadi sangat menegangkan, seolah-olah ada potensi pertempuran besar yang bisa meletus kapan saja.Claire spontan berdiri, lalu memalingkan kepalanya untuk memelototi Marco. “Apa kamu sengaja?”Marco mengangkat-angk
Dacia menyadari maksud dari ucapan polisi itu. Dia pun melihat ke sisi Diago. “Aku bisa menjamin bahwa masalah ini nggak ada hubungannya dengan Pangeran.”Kening si pria berkerut. Dia tidak berbicara.Diago memperkenalkan si pria dengan tersenyum. “Pak Arthur, dia muridku. Kebetulan dia juga ingin menyelidiki kasus ini.”Polisi yang bernama Arthur mengerutkan keningnya. Dia merasa bingung. “Apa hubungan dia dengan korban?”“Bukan, dia berhubungan dengan Pangeran. Dia adalah putrinya Lidya Ozara.”Arthur mengangguk. “Ternyata seperti itu.”Dacia melihat ke sisi Arthur, lalu bertanya, “Apa aku boleh tanya satu pertanyaan? Kenapa kamu merasa masalah ini ada hubungannya dengan Pangeran? Apa karena saat korban meninggal, anggota Pangeran kebetulan ada di tempat?”Arthur terdiam beberapa detik. “Memang tidak bisa membuktikan ada kaitan langsung dengan Yang Mulia, tapi Yang Mulia adalah orang pertama yang mencurigai bahwa Brayden meracuni makanan. Kematian Brayden jelas adalah tindakan pembun
“Aku mengerti perasaan kamu ingin membantunya.” Diago mengenakan kacamatanya, lalu membereskan dokumen di atas meja. “Hanya saja, kalau kamu terlibat dalam masalah ini, nantinya malah akan mendatangkan kerepotan untukmu.”Dacia mengangguk. “Aku mengerti. Seorang tahanan diracuni di dalam tahanan. Pasti ada orang kuat di belakangnya. Tapi kekuatan orang itu akan mendatangkan ancaman bagi keluarga kerajaan.”Pengawasan di penjara sangat ketat. Jika ingin berbuat hingga tahap seperti ini, meski ada mata-mata di dalam, orang biasa juga tidak sanggup untuk melakukannya.Lagi pula, jika masalah pembunuhan di dalam penjara diselidiki, pasti akan mendatangkan kerepotan yang sangat besar. Hanya saja, berhubung orang itu berani melakukannya, dia pasti punya cara untuk menyingkirkan kerepotan.Sepasang tangan Diago saling bertautan. Dia pun bertanya, “Apa kamu sudah memutuskannya?”Dacia membalas dengan serius, “Sudah. Meskipun aku nggak bisa menduga siapa orang di belakang masalah ini, setidakn
“Aku juga berharap seperti itu.” Jules meletakkan cangkir teh, lalu berdiri. Dia mengancingi lengan pakaiannya dengan perlahan, lalu meninggalkan tempat.Reyhan menatap bayangan punggung Jules yang semakin menjauh dengan mengepal erat tangannya.Pengurus rumah menghela napas lega, hanya saja dia masih saja merasa trauma. “Tuan, apa yang harus kita lakukan kali ini ….”Reyhan berhenti di samping tubuh pengurus rumah, lalu memperingatinya, “Ini masalahmu. Pikirkan cara untuk selesaikan masalah ini. Kalau kamu tidak berhasil menyelesaikannya, aku akan habisi kamu.”Raut wajah pengurus rumah kelihatan panik. Dia tidak berani bersuara.Derrick yang sedang berdiri di depan pintu melihat Jules berjalan keluar Kediaman Keluarga Taylor. Dia membukakan pintu mobil belakang mempersilakan Jules ke dalam. Setelah mereka berdua memasuki mobil, Derrick langsung mengendarai mobil meninggalkan tempat.Di tengah jalan, Derrick melihat ke kaca spion luar jendela. “Tuan Muda, kunjunganmu kali ini pasti ak
Di Kediaman Keluarga Taylor.Sissae membuang makanan yang diantar pelayan. “Keluar! Keluar kalian semua!”Reyhan dan Risella sedang berdiri di depan pintu kamar. Ketika melihat makanan berantakan di atas lantai, Reyhan mengerutkan keningnya. Dia menyuruh pelayan untuk meninggalkan ruangan.Risella berjalan ke dalam kamar, lalu duduk di samping ranjang. Dia menatap wajah putrinya yang masih membengkak itu. “Sissae, kamu tenangkan dirimu dulu.”“Bagaimana aku bisa tenang? Wanita murahan itu suruh anggotanya untuk pukul aku. Dia bahkan berani suruh pengawal murahannya untuk turun tangan sama aku!”Sissae tidak pernah merasa dihina seperti ini. Wajar jika dia merasa sangat murka.Reyhan berjalan ke dalam kamar. Raut wajahnya kelihatan muram. “Aku rasa kamu masih belum belajar dari pengalaman sebelumnya. Sissae, kalau kamu berani bersikap semena-mena lagi, aku akan usir kamu dari rumah!”Mata Sissae langsung memerah. Padahal dia telah dipukul, Reyhan bukannya menghiburnya, melainkan malah m
Tatapan Jules menjadi serius. “Sepertinya pelajaran yang kuberikan terlalu ringan. Dia masih saja berani berulah.”Seandainya bukan karena Jules mengutus pengawal untuk mengikuti Jessie, sepertinya Sissae pasti akan turun tangan terhadap Jessie.“Nona Sissae bisa bersikap arogan juga karena mengandalkan ayahnya. Semua itu juga karena Keluarga Taylor.” Filbert paham bagaimanapun ada banyak anak yang bersikap semena-mena karena mengandalkan kekuatan keluarganya.Jules memutar pena di tangannya. Pada saat ini, Jules menerima pesan singkat dari Derrick.Di sisi lain, Derrick melakukan pengejaran ke sisi dua pengawal berpakaian hitam. Hanya saja, mereka menghilang di dalam kerumunan.Derrick berdecak sembari menggertakkan giginya. Dia segera kembali ke lokasi untuk memeriksa Brayden yang tertembak. Peluru menembus di bagian dadanya. Dia melebarkan matanya yang kosong itu. Brayden juga sudah kehabisan napasnya.Derrick segera lapor polisi.Derrick mengikuti polisi untuk memberi pernyataan di
Pengawal berjalan mendekati Jessie.Miya pun menjerit, “Tolong!”Pengawal dari Vila Laguna kedengaran suara Miya. Mereka menyadari sepertinya telah terjadi sesuatu, mereka pun berlari dengan buru-buru. Pengawal yang dibawa mereka lebih banyak daripada pengawal Sissae.Miya menunjuk ke sisi Sissae. “Wanita itu mau menggebuki Bos. Apa yang harus kita lakukan?”Sissae tidak menyangka mereka akan membawa pengawal sebanyak ini. Dia menggertakkan giginya. Masih terdengar rasa arogan di dalam ucapannya. “Memangnya kenapa kalau aku suruh anggotaku untuk memukul kalian? Memangnya anggotamu berani untuk menyentuhku? Aku itu putri dari Keluarga Taylor. Kalau kalian menyinggungku, aku akan membuat kalian tidak betah untuk tinggal di Negara Hyugana lagi.”Jessie tertawa sembari melihat ke sisi pengawal. “Turun tangan.”Sepertinya pengawal tidak merasa Sissae sulit untuk dihadapi. Mereka benar-benar ingin turun tangan terhadap anggotanya. Pengawal yang direkrut Jules cukup profesional. Dengan gampan
Hanya saja, Jessie yakin Jules bisa menyelesaikannya dengan baik.Setelah berjalan ke dalam ruang pemeriksaan kandungan, Jessie menoleh untuk berkata kepada Miya, “Kamu tunggu di luar saja.”Miya mengangguk, lalu melihatnya memasuki ruangan.Miya sedang berjalan mondar-mandir di koridor. Sekitar 15 menit kemudian, dia melihat Jessie berjalan keluar ruangan. Miya segera mendekatinya. “Bagaimana?”Jessie menyerahkan hasil USG kepadanya. Miya melihatnya dan merasa kaget. “Astaga! Anak kembar?”Jessie mengisyaratkan Miya untuk diam. “Kamu bantu aku rahasiakan masalah ini dulu, ya. Jangan sampai semua orang tahu masalah anakku masih ada di dalam kandunganku.”Sebelumnya, Jules mengabarkan ke publik bahwa Wika dan Sissae mencelakai Jessie hingga keguguran. Tentu saja Jules melakukannya karena pemikirannya sendiri. Semua dilakukan juga demi anak di dalam kandungan. Jadi, tentu saja Jessie mesti bekerja sama untuk bersandiwara.Miya menutup mulutnya sembari mengangguk. “Aku mengerti.”Baru sa
Awalnya, Reyhan berpikir bahwa dengan kematian Wrenka, semua hal yang pernah dilakukan atas perintah putrinya akan lenyap tanpa bukti. Sementara, saat Jules memblokir berita tersebut, orang-orang yang mereka atur sudah lebih dulu meninggalkan penjara. Namun, jika masalah ini dipublikasikan dan menarik perhatian internal penjara, mereka pasti akan melakukan penyelidikan, situasi akan jauh lebih merepotkan. Pengurus rumah terbengong. Keringat dingin mulai membasahi punggungnya. “Jadi, apa yang harus kita lakukan sekarang?”Reyhan duduk dengan raut muram. “Terpaksa dilenyapkan.”Kaki pengurus rumah terasa lemas. Dia sungguh bingung harus berbuat apa. “Tuan, tapi dia itu ….”Reyhan tidak memberi pengurus rumah kesempatan untuk berbicara. “Kalau dia mati, kamu pun mesti mati. Apa kamu mengerti?”Saat ini, pengurus rumah merasa lehernya bagai dicekik saja. Dia tidak bersuara sama sekali.Langit di luar sana sudah semakin menggelap. Lampu di dalam ruang baca Vila Laguna masih menyala. Derric
Wartawan mulai membubarkan diri. Filbert mengikuti langkah Jules berjalan ke dalam aula. “Kak Jules, sebenarnya apa yang terjadi? Apa Wika sudah mati?”Filbert tidak mengetahui masalah ini.Jules berhenti di depan lift, lalu mengiakan. “Dia sudah mati.”Akhirnya Filbert paham. “Jadi, ada orang yang sengaja menyuruh wartawan itu kemari untuk mencelakaimu? Siapa yang tidak punya otak. Bukannya dia sudah memicu rasa curiga?”Jules telah memblokir informasi ini. Lagi pula, hanya orang-orang di penjara dan pusat laboratorium forensik yang mengetahui masalah ini. Begitu informasi terbongkar, itu berarti ada “masalah” dengan internal dua pihak itu?Jules menatap Filbert sembari menepuk-nepuk pundaknya. “Kamu memang pintar.”“Sudah lama aku bersamamu. Apa mungkin aku tidak pintar?” Filbert tersenyum cengengesan.Jules mengangguk. “Tidak ada yang memicu rasa curiga. Semua ini skenarioku.”Kali ini, Filbert tidak tersenyum lagi. Dia mengikuti langkah Jules untuk memasuki lift. “Kamu tidak bercan