“Javier, aku setuju untuk menemanimu, tapi bukan berarti aku sudah memaafkanmu.” Selesai berbicara, Claire mendorong Javier, lalu berdiri sembari menatapnya. “Kalau kamu ingin menebus kesalahanmu, kamu mesti bertahan hidup dulu.”Javier pun tersenyum.…Selama beberapa hari ini, Claire selalu tinggal di Vila Easton. Dia mengirim pesan kepada Izza, menyuruh Izza untuk tidak mengkhawatirkannya.Namun, Claire tidak tidur satu kamar dengan Javier. Meskipun demikian, ada lelaki yang akan datang ke kamar Claire dan menguasai ranjangnya. Hanya saja, mereka tidak melakukan apa-apa.Javier tidak berencana untuk menyentuh Claire juga karena tidak ingin Claire sampai tertular. Meskipun Claire tidak tertular, jika Claire mengandung lagi, tidak ada yang bisa menjamin janin di dalam kandungannya tidak akan tertular virus itu.Tingkat kematian bayi yang tertular akan lebih tinggi dibandingkan dengan orang dewasa.Waktu itu saat ibunya Claire mengandungnya, dia pernah menyuntik vaksin antibodi ke tub
Javier tertegun sejenak, lalu menunduk dan tersenyum. “Kamu masih ingat.”“Tentu saja aku nggak bakal melupakannya. Javier, aku nggak bakal lupa dengan semua yang pernah kamu ucapkan dulu. Kamu berutang banyak terhadapku. Mana mungkin aku akan membiarkanmu mati begitu saja?”Claire mengeluarkan tangannya dari genggaman Javier. Kemudian, dia mengirim pesan kepada Izza, baru berkata, “Marco bisa mendekatiku juga karena dia ingin orang-orang tahu aku dan dia itu adalah satu komplotan. Sepertinya jadwal pemilu bisa dimajukan juga karena mereka mengira aku telah mendukung mereka.”Selesai berkata, Claire pun mengangkat ponselnya. “Jadi, aku mesti menyelesaikan sandiwaraku.”Javier mengecup kening Claire. Senyumannya semakin lebar lagi. “Jadi, apa perlu aku bekerja sama denganmu?”Di dalam sebuah restoran mewah.Restoran ini sudah direservasi semuanya. Di luar dan di dalam restoran juga telah dijaga ketat oleh pengawal berpakaian hitam. Suasana di dalam restoran terasa sangat mencekam.Clair
“Tapi kalau semua orang tahu kamu adalah cucu dari Wilson sekaligus Alice dari Organisasi Dawn, apalagi berhubungan denganku. Menurutmu, apa mereka akan melepaskanmu?”Claire menatap Marco dengan ekspresi datar. “Jadi, aku harus bekerja sama denganmu?”“Nona Claire hanya perlu duduk dengan tenang saja. Sisanya, kami akan mengatasinya sendiri.” Marco merentangkan tangannya.Claire pun tersenyum, lalu mengangkat gelas anggurnya. Tidak terlihat sedikit pun senyuman di wajahnya. “Kalau begitu, semoga kerja sama kita menyenangkan.”Marco tidak bersulang. Dia seolah-olah menemukan seseorang. Tatapannya seketika menjadi tajam.Claire menoleh, lalu tampak Javier sedang duduk di kursi roda dengan didorong oleh Roger. Pengawal Javier pun mengadang pengawal Marco. Suasana di restoran menjadi sangat menegangkan, seolah-olah ada potensi pertempuran besar yang bisa meletus kapan saja.Claire spontan berdiri, lalu memalingkan kepalanya untuk memelototi Marco. “Apa kamu sengaja?”Marco mengangkat-angk
Claire melirik Marco sekilas, lalu bergegas meninggalkan restoran bersama anggotanya.Marco menghabiskan satu gelas anggurnya. Setelah gelas anggur diletakkan di atas meja, Marco berkata pada orang di belakangnya, “Selidiki masalah Javier dengannya.”Tak lama setelah Claire masuk ke dalam mobil, dia pun menerima panggilan dari Javier. Claire mengangkatnya dengan tersenyum. “Sandiwara Tuan Javier bagus juga.”Javier pun berkata, “Jangan makan bersamanya! Cepat pulang!”“Nggak, ah.” Claire mengangkat-angkat alisnya. “Aku akan pulang selesai makan nanti.”“Kamu ….”Belum sempat Javier menyelesaikan omongannya, Claire pun mengakhiri panggilan.Claire sengaja menyuruh Izza mengendarai mobil dengan perlahan. Setelah melewati perjalanan yang lama, akhirnya mereka baru tiba di Vila Easton. Sebenarnya Izza merasa aneh dengan Claire yang sering berkunjung ke Vila Easton. Hanya saja, dia tidak banyak bertanya.Saat Claire berjalan ke dalam vila, kebetulan dia bertemu dengan Roger. Roger pun terse
Namun, jika Javier tidak bersedia untuk mengalah, mana mungkin dia bisa masuk ke dalam hati Claire? Semua orang mengerti teori ini, tapi tidak banyak orang yang bersedia untuk mengalah.Di ruang baca Kediaman Larsano.Pengawal sedang melaporkan sesuatu terhadap Marco. Marco mengisap rokok elektrik, lalu tampak gumpalan asap putih menutupi tatapan sinisnya.“Jadi, mereka benar-benar telah bercerai?”Pengawal membalas, “Benar, mereka telah bercerai sejak tiga tahun lalu. Masalah ini cukup heboh waktu itu. Dengar-dengar, awalnya istrinya tidak bersedia untuk bercerai dan terus menarik ulur.”Marco menyipitkan matanya. Entah apa yang sedang dipikirkannya. Beberapa saat kemudian, Marco membalikkan tubuhnya dengan perlahan. “Suruh orang untuk awasi gerak-gerik mereka.”Selama beberapa hari ini, selama berada di luar, Claire dan Javier pun melanjutkan sandiwaranya. Berita Claire yang terus mengusik dan Javier yang merasa kesal itu geger di Negara Shawana.Saat berita “Alice Mengejar Pewaris K
Javier menunduk mengecup bibir delima si wanita. Jujur saja, Claire juga sudah lama merindukan hubungan seperti ini.Di bawah cahaya rembulan yang samar, sinar bulan menyinari wajah Claire, membuatnya terlihat cantik dan semakin memikat. Rambut panjangnya yang halus menjuntai lembut di atas lengan Javier. Si lelaki memeluk wanita yang ada di pelukannya dengan penuh kelembutan. Di mata Javier, terpancar kasih sayang yang bahkan lebih lembut daripada cahaya bulan. Dia sedang menatap wanita yang sedang tidur dengan pulas.Javier sungguh berharap waktu bisa berjalan lebih lambat. Dengan begitu, dia bisa lebih lama bersama dengan wanita kesayangannya.Pada saat ini, ponsel yang diletakkan di atas meja menyala. Javier mengambil ponsel dengan perlahan. Begitu dibuka, tatapannya menjadi muram.Keesokan harinya.Saat Claire bangun dari mimpi indahnya, dia pun tidak menemukan keberadaan Javier lagi. Dia mengambil ponselnya, lalu tampak berita hangat hari ini.[ Berita mengejutkan datang dari Non
Javier menopang tangan di meja samping Claire. Dia mencondongkan tubuhnya ke depan. Aroma detergen lavender tercium di hidung Claire.“Sekarang kamu sudah percaya?”Claire memalingkan kepalanya untuk melihat Javier. “Laurent adalah tangan kanan dari Rega. Dia juga adalah kas besarnya. Kenapa dia bisa diselidiki oleh kalian?”“Semua ini berkat David.”Javier menyipitkan matanya dan tersenyum. “Mereka terlihat tidak ada celah sama sekali karena keuntungan yang mereka berikan cukup banyak. Awalnya anak haram Laurent tidak ingin mengkhianati ayahnya.”“Jadi, kenapa dia tiba-tiba berubah pikiran?”“Karena anak haram Laurent tidak bersedia hidup dengan diinjak-injak oleh anak sah Laurent.” Javier membelai rambut Claire. “David berpura-pura menjalin hubungan baik dengannya, lalu berjanji padanya. Menurutmu, dia akan memilih untuk menjadi anak haram yang tidak bisa memegang kedudukan apa-apa atau kekuasaan?”“Sepertinya kekuasaan.”Claire menunduk. Sejak zaman dahulu kala, tidak ada yang bisa
Claire menambahkan, “Tiga tahun lalu, Paman River pernah beri tahu aku, virus yang merebak pada 30 tahun silam adalah ulah manusia. Ada orang yang meneliti virus ini dan orang-orang itu adalah para konglomerat.”David terpaku di tempat. Wajahnya menjadi memucat. “Konglomerat? Mereka malah meneliti virus?”Claire membalikkan tubuhnya. “Mengenai masalah virus 30 tahun silam, kakekku adalah satu-satunya orang yang mengetahui masalah itu. Sekarang, tidak ada yang mengetahui keberadaannya.”Kali ini Claire menopang dagu dengan salah satu tangannya, lalu melanjutkan, “Sebentar lagi akan diadakan pemilu, mereka pun turun tangan terhadap kakekku. Sepertinya mereka tahu kakekku akan membocorkan masalah 30 tahun lalu di saat pemilu nanti.”Merebut suara di tangan Wilson hanyalah sekadar alasan saja. Seandainya mereka hanya menginginkan suara itu, mereka juga tidak perlu turun tangan terhadap kakeknya. Tangan di atas kaki David spontan dikepalkan dengan erat, “Kecelakaan saat kakekku menjabat se
Jules tidak berharap Jessie akan marah lagi. Nantinya Jules akan kesulitan untuk membujuknya.Kali ini, Derrick baru berkata, “Aku menemukan beberapa petunjuk. Pengurus Keluarga Taylor satu kampung dengan Brayden, sama-sama dari area utara.”Jules mengusap dagunya sembari berpikir. “Dari area utara. Petunjuk ini sangat berguna. Kamu utus anggota untuk memastikan di area utara. Oh, ya, kamu sebarkan saja berita ini. Alangkah bagusnya kalau berita ini terdengar sampai ke telinga orang itu.”Derrick mengangguk. “Aku mengerti.”Setelah Derrick meninggalkan tempat, Jessie pun menarik Jules. “Kak Jules, kematian Wika ada hubungannya dengan Keluarga Taylor, ‘kan?”Jules memiringkan kepalanya sembari menggenggam tangan Jessie. “Kemungkinannya seperti itu. Hanya saja, masih butuh bukti.” Usai berbicara, Jules memeluk Jessie, lalu mencium keningnya. “Tenang saja, aku sanggup menyelesaikannya.”…Setelah Sissae pulang dari kantor polisi, dia semakin murka saja. Dia membanting barang-barang dan me
Jules mengangkat-angkat pundaknya dengan acuh tak acuh. “Aku memang arogan karena orang yang seharusnya duduk di dalam tahanan bukan aku. Sebenarnya tidak sulit bagiku untuk bisa terlepas dari rasa curiga ini. Hanya saja, semuanya tergantung aku bersedia atau tidak saja.”Sissae tersenyum dingin, lalu menggertakkan giginya. “Jangan membohongi diri sendiri. Jules, sekarang hanyalah seorang pangeran yang nggak bisa melindungi diri sendiri. Selain aku, nggak ada lagi yang bisa menyelamatkanmu!”Pada saat ini, tiba-tiba polisi membuka pintu ruangan. “Tuan Jules, kamu sudah boleh pergi.”Raut wajah Sissae langsung berubah. “Mana mungkin?”Jules paling mencurigakan dalam masalah ini. Mana mungkin dia dilepaskan?Jules menyipitkan matanya sembari berpikir. Saat ini, terdengar lagi suara polisi. “Istrimu sudah memberi bukti kuat, bukan kamu yang meracuni Wrenka.”Jules tertegun sejenak. Dia segera berdiri, lalu meninggalkan ruangan interogasi tanpa menoleh sama sekali.Sissae masih terpaku di
Di dalam tahanan, di bawah bantuan Benn, Jerremy memperoleh kesempatan untuk bertemu dengan Jules. “Sebenarnya apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu malah masuk tahanan?”Jules bersandar di bangku, lalu melihat ke luar. “Kenapa kamu ada waktu luang untuk mengunjungiku?”“Siapa yang datang untuk mengunjungimu? Aku datang untuk bertanya sebenarnya apa yang kamu lakukan? Kamu juga sudah menyelidiki masalah adikku. Semua itu ada masalahnya dengan putri dari Keluarga Taylor. Bukannya yang mati hanya seorang pengurus rumah saja? Untuk apa kamu melanjutkan pemeriksaan lagi?”Alhasil Jules masuk ke dalam jebakan?Jules tersenyum. “Dengan mengandalkan rekaman suara yang kamu ekspos, Keluarga Taylor masih belum bisa mengalah. Kematian Wrenka berhubungan dengan Keluarga Taylor. Hanya saja, saksi mata sudah mati. Kita tidak memiliki bukti lagi. Kalau aku tidak duduk di sini, siapa lagi yang akan duduk di sini?”Jerremy melipat kedua tangan di depan dada. “Apa rencanamu selanjutnya?”Jules kembali ter
Miya pergi menyeduh teh.Jessie berjalan ke hadapan Dacia. “Apa sudah terjadi sesuatu dengan Jules?”Dacia tertegun sejenak. “Jessie ….”“Dacia, beri tahu aku, dia sudah dua hari nggak pulang. Ketika Derrick pulang waktu itu, dia hanya bilang ada yang mesti diurus Jules. Tapi aku tahu, meski dia ada urusan penting, dia juga bakal telepon buat kabari aku.”Seandainya bukan karena terjadi sesuatu terhadap Jules, mana mungkin dia akan meminta Derrick untuk menyampaikan ucapannya. Selama dua hari ini, Jules bahkan tidak mengirim pesan kepadanya.Dacia tahu masalah ini tidak bisa ditutupi lagi. Dia pun menunduk. “Maaf, Jessie. Seharusnya dia nggak ingin membuatku khawatir. Hanya saja, seharusnya kamu percaya sama dia.”Jessie duduk. “Kalian nggak beri tahu apa-apa sama aku. Gimana aku bisa percaya?”Dacia menarik napas dalam-dalam, lalu berkata dengan perlahan, “Jules ditahan untuk melakukan pemeriksaan. Pihak kepolisian curiga kematian dia dan wanita itu ada hubungannya untuk menyingkirkan
Dacia menyadari maksud dari ucapan polisi itu. Dia pun melihat ke sisi Diago. “Aku bisa menjamin bahwa masalah ini nggak ada hubungannya dengan Pangeran.”Kening si pria berkerut. Dia tidak berbicara.Diago memperkenalkan si pria dengan tersenyum. “Pak Arthur, dia muridku. Kebetulan dia juga ingin menyelidiki kasus ini.”Polisi yang bernama Arthur mengerutkan keningnya. Dia merasa bingung. “Apa hubungan dia dengan korban?”“Bukan, dia berhubungan dengan Pangeran. Dia adalah putrinya Lidya Ozara.”Arthur mengangguk. “Ternyata seperti itu.”Dacia melihat ke sisi Arthur, lalu bertanya, “Apa aku boleh tanya satu pertanyaan? Kenapa kamu merasa masalah ini ada hubungannya dengan Pangeran? Apa karena saat korban meninggal, anggota Pangeran kebetulan ada di tempat?”Arthur terdiam beberapa detik. “Memang tidak bisa membuktikan ada kaitan langsung dengan Yang Mulia, tapi Yang Mulia adalah orang pertama yang mencurigai bahwa Brayden meracuni makanan. Kematian Brayden jelas adalah tindakan pembun
“Aku mengerti perasaan kamu ingin membantunya.” Diago mengenakan kacamatanya, lalu membereskan dokumen di atas meja. “Hanya saja, kalau kamu terlibat dalam masalah ini, nantinya malah akan mendatangkan kerepotan untukmu.”Dacia mengangguk. “Aku mengerti. Seorang tahanan diracuni di dalam tahanan. Pasti ada orang kuat di belakangnya. Tapi kekuatan orang itu akan mendatangkan ancaman bagi keluarga kerajaan.”Pengawasan di penjara sangat ketat. Jika ingin berbuat hingga tahap seperti ini, meski ada mata-mata di dalam, orang biasa juga tidak sanggup untuk melakukannya.Lagi pula, jika masalah pembunuhan di dalam penjara diselidiki, pasti akan mendatangkan kerepotan yang sangat besar. Hanya saja, berhubung orang itu berani melakukannya, dia pasti punya cara untuk menyingkirkan kerepotan.Sepasang tangan Diago saling bertautan. Dia pun bertanya, “Apa kamu sudah memutuskannya?”Dacia membalas dengan serius, “Sudah. Meskipun aku nggak bisa menduga siapa orang di belakang masalah ini, setidakn
“Aku juga berharap seperti itu.” Jules meletakkan cangkir teh, lalu berdiri. Dia mengancingi lengan pakaiannya dengan perlahan, lalu meninggalkan tempat.Reyhan menatap bayangan punggung Jules yang semakin menjauh dengan mengepal erat tangannya.Pengurus rumah menghela napas lega, hanya saja dia masih saja merasa trauma. “Tuan, apa yang harus kita lakukan kali ini ….”Reyhan berhenti di samping tubuh pengurus rumah, lalu memperingatinya, “Ini masalahmu. Pikirkan cara untuk selesaikan masalah ini. Kalau kamu tidak berhasil menyelesaikannya, aku akan habisi kamu.”Raut wajah pengurus rumah kelihatan panik. Dia tidak berani bersuara.Derrick yang sedang berdiri di depan pintu melihat Jules berjalan keluar Kediaman Keluarga Taylor. Dia membukakan pintu mobil belakang mempersilakan Jules ke dalam. Setelah mereka berdua memasuki mobil, Derrick langsung mengendarai mobil meninggalkan tempat.Di tengah jalan, Derrick melihat ke kaca spion luar jendela. “Tuan Muda, kunjunganmu kali ini pasti ak
Di Kediaman Keluarga Taylor.Sissae membuang makanan yang diantar pelayan. “Keluar! Keluar kalian semua!”Reyhan dan Risella sedang berdiri di depan pintu kamar. Ketika melihat makanan berantakan di atas lantai, Reyhan mengerutkan keningnya. Dia menyuruh pelayan untuk meninggalkan ruangan.Risella berjalan ke dalam kamar, lalu duduk di samping ranjang. Dia menatap wajah putrinya yang masih membengkak itu. “Sissae, kamu tenangkan dirimu dulu.”“Bagaimana aku bisa tenang? Wanita murahan itu suruh anggotanya untuk pukul aku. Dia bahkan berani suruh pengawal murahannya untuk turun tangan sama aku!”Sissae tidak pernah merasa dihina seperti ini. Wajar jika dia merasa sangat murka.Reyhan berjalan ke dalam kamar. Raut wajahnya kelihatan muram. “Aku rasa kamu masih belum belajar dari pengalaman sebelumnya. Sissae, kalau kamu berani bersikap semena-mena lagi, aku akan usir kamu dari rumah!”Mata Sissae langsung memerah. Padahal dia telah dipukul, Reyhan bukannya menghiburnya, melainkan malah m
Tatapan Jules menjadi serius. “Sepertinya pelajaran yang kuberikan terlalu ringan. Dia masih saja berani berulah.”Seandainya bukan karena Jules mengutus pengawal untuk mengikuti Jessie, sepertinya Sissae pasti akan turun tangan terhadap Jessie.“Nona Sissae bisa bersikap arogan juga karena mengandalkan ayahnya. Semua itu juga karena Keluarga Taylor.” Filbert paham bagaimanapun ada banyak anak yang bersikap semena-mena karena mengandalkan kekuatan keluarganya.Jules memutar pena di tangannya. Pada saat ini, Jules menerima pesan singkat dari Derrick.Di sisi lain, Derrick melakukan pengejaran ke sisi dua pengawal berpakaian hitam. Hanya saja, mereka menghilang di dalam kerumunan.Derrick berdecak sembari menggertakkan giginya. Dia segera kembali ke lokasi untuk memeriksa Brayden yang tertembak. Peluru menembus di bagian dadanya. Dia melebarkan matanya yang kosong itu. Brayden juga sudah kehabisan napasnya.Derrick segera lapor polisi.Derrick mengikuti polisi untuk memberi pernyataan di