Share

Bab 461

Author: Daun Jahe
last update Last Updated: 2023-10-13 18:33:56
Malam harinya, Claire pergi menjemput Candice.

Candice mengenakan rok gantung dengan menguncir dua rambutnya. Dia kelihatan sangat muda dan berenergik. Candice memasuki mobil, lalu memasang sabuk pengaman. “Kenapa kamu tiba-tiba ajak aku untuk minum?”

Claire menjalankan mobilnya. Dia hanya tersenyum saja. “Suasana hatiku lagi buruk.”

“Apa kamu lagi berantem sama Javier? Atau?” Candice merasa ada yang aneh dengan diri Claire. “Bukankah sebelum kalian ke Negara Shawana, kalian itu baik-baik saja?”

Bulu mata Claire bergerak. Hingga detik ini, dia masih tidak sanggup untuk mengatakan kata “cerai”.

Claire tidak ingin mengatakannya. Mungkin dia ingin semua orang menganggap mereka masih merupakan suami istri yang saling mencintai satu sama lain. Meskipun harus berakting dan membohongi diri sendiri, Claire juga tidak keberatan.

Setelah mereka sampai di sebuah pub, mereka berdua memesan cocktail. Candice menyedot minuman sembari mengaduknya. “Claire, sepertinya kamu lagi ada masalah?”

Claire te
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Just Rara
candice ngoceh mulu hihihi
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 462

    “Louis, tak disangka kamu akan panggil calon istrimu untuk minum bersama. Langka sekali!” Hans menggenggam gelas anggur, lalu menatap Louis sembari menyindir.Louis pun tidak menjawabnya.Candice melempar beberapa butir kacang ke sisi Hans. “Jangan sembarangan bicara!”Hans segera mengelak, lalu berkata dengan tersenyum, “Mana mungkin kami tidak tahu masalah pertunangan Keluarga Kenata dengan Keluarga Suryono?”Masalah pertunangan mereka memang telah diketahui oleh kalangan mereka. Informasi ini juga aktual. Meski Candice tidak mengakuinya, kenyataan sudah terpampang di luar sana.Donni yang duduk di samping Louis pun menyindir Cahya, “Cahya, apa kamu tidak mempertimbangkan masalah pernikahanmu?”Cahya meletakkan gelas minumannya. “Aku tidak buru-buru.”“Tidak buru-buru? Tapi umurnya sebaya dengan Tuan Javier. Ngomong-ngomong, sudah lama Tuan Javier tidak kumpul bersama kita.”Hans menatap Donni. “Dia sudah berkeluarga. Mana mungkin dia keluar untuk kumpul bersama si jomlo yang kerjaan

    Last Updated : 2023-10-13
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 463

    Candice juga tidak ingin sendirian di dalam ruangan. Saat dia mengambil tasnya, dia pun menyadari ponsel Claire ketinggalan di atas sofa.“Eh, kenapa dia ….”Saat menyentuh layar ponsel Claire, terlihat sebuah notifikasi pesan belum dibaca. Ketika terbaca isi dari pesan itu, Candice pun terbengong.Louis menatap Candice. “Ponselnya Claire?”Candice tidak berbicara. Dia mengambil ponsel, lalu segera mengejar langkah Claire.“Louis, ada apa dengan mereka …,” tanya Donni. Kedua lelaki lainnya juga terbengong.Louis menarik napas dalam-dalam, lalu berdiri. “Kalian minum dulu. Biar aku cari mereka.”Baru saja Candice hendak berjalan keluar pub, Louis pun langsung menariknya dan berkata dengan perlahan, “Coba telepon Cahya, tanya dia lagi di mana. Biar aku antar kamu ke sana.”Candice masih tidak merespons.Louis mengira Candice tidak kedengaran. Saat dia hendak mengulangi ucapannya, tiba-tiba Candice melihatnya. “Tuan Javier … dia mau bercerai sama Claire.”…Claire sedang duduk di bangku p

    Last Updated : 2023-10-13
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 464

    “Emm, aku iri dia memiliki orang tua yang begitu mencintainya. Aku juga iri dengan kebebasan yang dimilikinya.” Cahya pun tersenyum.Kesepian di mata Cahya membuat Claire yakin bahwa dia memang sangat iri dengan Javier. Cahya kembali berkata dengan nada datar, “Dulu pernah ada yang bilang sama aku. Kalau kita hidup tanpa impian dan tidak berani hidup menjadi diri sendiri, kehidupan itu akan sangat menyedihkan.”Cahya memalingkan kepala untuk menatap wanita di sampingnya. “Orang yang mengatakan ucapan itu adalah ibunya Javier, Tante Prisca.”Kali ini Claire terbengong melongo dan tidak berbicara.Kemudian, Cahya menambahkan, “Aturan keluargaku sangatlah ketat. Sejak kecil, selain harus belajar tata krama, aku juga diwajibkan untuk belajar banyak pengetahuan lainnya. Setelah aku bersekolah di sekolah swasta, bidang studi yang harus kupelajari pun semakin banyak lagi. Aku bahkan tidak punya waktu untuk rileks sama sekali. Bahkan, aku tidak berani berharap untuk bisa berteman.”Claire men

    Last Updated : 2023-10-13
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 465

    Claire tidak bersuara.Sebelumnya Claire pernah mendengarnya dari Yvonne. Waktu itu, jika Zefri tidak melepaskan Prisca, mungkin tidak akan ada Javier di dunia ini. Bahkan, bisa jadi Cahya juga bukan Cahya yang sekarang.Semuanya sudah ditakdirkan. Jika waktu itu para senior tidak melakukan keputusan itu, mungkin sekarang tidak akan ada Javier di dalam kehidupan Claire.Enam tahun silam, Claire hidup dalam kebimbangan. Enam tahun lalu, takdir kembali mempertemukan mereka. Mereka bisa saling bertemu, bukankah semua ini adalah pilihan Claire? Jika waktu itu Claire tidak nekat untuk kembali merebut Perusahaan Vienna, melainkan tinggal di Negara Shawana. Sepertinya seumur hidup Claire, dia tidak akan bertemu dengan ayah dari anak-anak.Cahya melihat jam tangan. “Sudah malam, aku antar kamu pulang.”Setelah mendengar cerita panjang Cahya, suasana hati Claire juga tidak terasa penat lagi. Dia pun berdiri. “Terima kasih.”“Kamu tidak usah sungkan sama aku. Berhubung kita saling kenal, kita pu

    Last Updated : 2023-10-13
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 466

    “Javier, kamu ….” Louis ingin sekali maju untuk meninjunya lagi. Namun, Candice terus menahannya. Dia juga tidak mungkin mendorong Candice.Biasanya Louis jarang bersikap gegabah, apalagi memukul orang. Hanya saja, Javier sudah keterlaluan!“Cukup.”Ekspresi Claire sangatlah tenang bagai sudah kehilangan semangat hidupnya saja. Kedua tangan yang dikepal erat juga terasa dingin dan sedikit gemetar.Claire mengangkat kepalanya untuk menatap Javier. Pada akhirnya, kedua matanya merona. Air mata yang berlinang di dalam matanya pun mulai menetes.Namun, Javier tidak melihatnya sama sekali, sepertinya Javier tidak berani menatapnya.“Javier, kalau aku nggak mau cerai, apa yang bisa kamu lakukan?” Claire bahkan sudah tidak memedulikan harga dirinya lagi. Dia masih ingin mengalah dan berusaha untuk berbaikan dengan Javier. Meski dia sudah diusir, dia juga tidak ingin pergi.Sewaktu di Negara Shawana, Javier bahkan rela mengorbankan nyawanya untuk melindungi Claire. Jadi, mana mungkin Javier ti

    Last Updated : 2023-10-13
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 467

    Waktu yang diberikan … tidaklah panjang.Pintu mobil ditutup dengan kuat. Mobil hitam melaju kencang dan menghilang di dalam kegelapan.Claire berdiri di tempat. Saat menunduk, tatapannya menjadi buram dan air mata menetes ke atas sepatunya.Candice segera berlari ke sisinya dan menahan pundaknya. “Claire, kenapa kamu nggak bersedia untuk melepaskannya? Padahal dia sudah begini ….”“Kalian nggak bakal mengerti.” Claire memotong ucapan Candice. Beberapa saat kemudian, Claire berkata, “Antar aku kembali ke Kediaman Adhitama.”Claire tidak mengangkat kepalanya sama sekali.Cahya menatap Claire sejenak, lalu berkata, “Aku bawa mobilku ke sini.”Saat perjalanan pulang ke Kediaman Adhitama, Claire menggenggam ponselnya, lalu berterima kasih pada Cahya, kemudian menuruni mobil.Tatapan Cahya tertuju pada bayangan punggung si wanita. Setelah Claire masuk ke dalam rumah, kening Cahya spontan berkerut. Dia seolah-olah kepikiran sesuatu, lalu mengirim pesan kepada seseorang.Saat ini, di vila Jav

    Last Updated : 2023-10-13
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 468

    “Kamu nggak usah kerja?”“Haih, bisa minta cuti, ‘kan? Paling-paling gajiku dipotong,” balas Candice sembari melambaikan tangannya.Claire mengangkat gelas kopi, lalu menyesapnya. Tiba-tiba dia merasa sangat mual. Dia segera meletakkan gelas kopi ke atas meja, kemudian berlari ke toilet.“Claire?” Candice juga ikut berdiri.Setelah Claire masuk ke kamar mandi, dia langsung membuka tutup kloset, lalu muntah ke dalamnya.“Claire, apa kamu baik-baik saja?”Candice melihat Claire sedang muntah. Dia pun merasa kaget. “Claire, jangan-jangan kamu ….”Claire pun kepikiran sesuatu. Dia tertegun sejenak. Belakangan ini, Claire memang sering mual, tidak selera makan, dan juga belum datang bulan. Jangan-jangan?Setelah keluar dari bilik toilet, Claire memegang perutnya sembari terbengong di tempat. Wajahnya terlihat agak pucat saat ini.Candice sungguh mencemaskannya. “Gimana kalau aku temani kamu untuk periksa ke rumah sakit?”Kali ini, Claire juga tidak menolak. Bagaimana jika Claire mengandung

    Last Updated : 2023-10-13
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 469

    “Javier nggak mungkin akan bercerai tanpa sebab!” Claire tidak bisa menahan amarah di hatinya. Kedua matanya juga sudah memerah. “Pak, aku mohon sama kamu, biarkan aku bertemu sama dia?”Raut wajah Berwin masih tidak berubah. “Dia sudah membulatkan tekadnya untuk bercerai sama kamu. Kenapa kamu masih mengganggunya? Claire, apa kamu masih ingin mencelakainya lagi? Keluarga Fernando tidak akan merebut hak asuh anak. Javier bahkan akan memberikan saham kepadamu. Apa semua ini masih belum cukup?”Tangan dingin Claire juga sudah memucat.Apa Claire menginginkan semua ini?Tidak!Suara Claire menjadi gemetar. “Aku ingin ingin minta penjelasan dari Javier.”Tangan yang diletakkan di belakang tubuh Berwin dikepal erat. Ketika kepikiran apa yang dialami cucunya saat ini, tatapannya berubah sinis. “Penjelasan? Sejak awal, aku sudah tidak setuju dengan hubungan kalian. Aku yang memaksa Javier untuk bercerai sama kamu. Dia tidak cocok denganmu.”Berhubung Javier tidak cukup tegas, biarkan Berwin s

    Last Updated : 2023-10-13

Latest chapter

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2565

    Dacia menyadari maksud dari ucapan polisi itu. Dia pun melihat ke sisi Diago. “Aku bisa menjamin bahwa masalah ini nggak ada hubungannya dengan Pangeran.”Kening si pria berkerut. Dia tidak berbicara.Diago memperkenalkan si pria dengan tersenyum. “Pak Arthur, dia muridku. Kebetulan dia juga ingin menyelidiki kasus ini.”Polisi yang bernama Arthur mengerutkan keningnya. Dia merasa bingung. “Apa hubungan dia dengan korban?”“Bukan, dia berhubungan dengan Pangeran. Dia adalah putrinya Lidya Ozara.”Arthur mengangguk. “Ternyata seperti itu.”Dacia melihat ke sisi Arthur, lalu bertanya, “Apa aku boleh tanya satu pertanyaan? Kenapa kamu merasa masalah ini ada hubungannya dengan Pangeran? Apa karena saat korban meninggal, anggota Pangeran kebetulan ada di tempat?”Arthur terdiam beberapa detik. “Memang tidak bisa membuktikan ada kaitan langsung dengan Yang Mulia, tapi Yang Mulia adalah orang pertama yang mencurigai bahwa Brayden meracuni makanan. Kematian Brayden jelas adalah tindakan pembun

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2564

    “Aku mengerti perasaan kamu ingin membantunya.” Diago mengenakan kacamatanya, lalu membereskan dokumen di atas meja. “Hanya saja, kalau kamu terlibat dalam masalah ini, nantinya malah akan mendatangkan kerepotan untukmu.”Dacia mengangguk. “Aku mengerti. Seorang tahanan diracuni di dalam tahanan. Pasti ada orang kuat di belakangnya. Tapi kekuatan orang itu akan mendatangkan ancaman bagi keluarga kerajaan.”Pengawasan di penjara sangat ketat. Jika ingin berbuat hingga tahap seperti ini, meski ada mata-mata di dalam, orang biasa juga tidak sanggup untuk melakukannya.Lagi pula, jika masalah pembunuhan di dalam penjara diselidiki, pasti akan mendatangkan kerepotan yang sangat besar. Hanya saja, berhubung orang itu berani melakukannya, dia pasti punya cara untuk menyingkirkan kerepotan.Sepasang tangan Diago saling bertautan. Dia pun bertanya, “Apa kamu sudah memutuskannya?”Dacia membalas dengan serius, “Sudah. Meskipun aku nggak bisa menduga siapa orang di belakang masalah ini, setidakn

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2563

    “Aku juga berharap seperti itu.” Jules meletakkan cangkir teh, lalu berdiri. Dia mengancingi lengan pakaiannya dengan perlahan, lalu meninggalkan tempat.Reyhan menatap bayangan punggung Jules yang semakin menjauh dengan mengepal erat tangannya.Pengurus rumah menghela napas lega, hanya saja dia masih saja merasa trauma. “Tuan, apa yang harus kita lakukan kali ini ….”Reyhan berhenti di samping tubuh pengurus rumah, lalu memperingatinya, “Ini masalahmu. Pikirkan cara untuk selesaikan masalah ini. Kalau kamu tidak berhasil menyelesaikannya, aku akan habisi kamu.”Raut wajah pengurus rumah kelihatan panik. Dia tidak berani bersuara.Derrick yang sedang berdiri di depan pintu melihat Jules berjalan keluar Kediaman Keluarga Taylor. Dia membukakan pintu mobil belakang mempersilakan Jules ke dalam. Setelah mereka berdua memasuki mobil, Derrick langsung mengendarai mobil meninggalkan tempat.Di tengah jalan, Derrick melihat ke kaca spion luar jendela. “Tuan Muda, kunjunganmu kali ini pasti ak

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2562

    Di Kediaman Keluarga Taylor.Sissae membuang makanan yang diantar pelayan. “Keluar! Keluar kalian semua!”Reyhan dan Risella sedang berdiri di depan pintu kamar. Ketika melihat makanan berantakan di atas lantai, Reyhan mengerutkan keningnya. Dia menyuruh pelayan untuk meninggalkan ruangan.Risella berjalan ke dalam kamar, lalu duduk di samping ranjang. Dia menatap wajah putrinya yang masih membengkak itu. “Sissae, kamu tenangkan dirimu dulu.”“Bagaimana aku bisa tenang? Wanita murahan itu suruh anggotanya untuk pukul aku. Dia bahkan berani suruh pengawal murahannya untuk turun tangan sama aku!”Sissae tidak pernah merasa dihina seperti ini. Wajar jika dia merasa sangat murka.Reyhan berjalan ke dalam kamar. Raut wajahnya kelihatan muram. “Aku rasa kamu masih belum belajar dari pengalaman sebelumnya. Sissae, kalau kamu berani bersikap semena-mena lagi, aku akan usir kamu dari rumah!”Mata Sissae langsung memerah. Padahal dia telah dipukul, Reyhan bukannya menghiburnya, melainkan malah m

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2561

    Tatapan Jules menjadi serius. “Sepertinya pelajaran yang kuberikan terlalu ringan. Dia masih saja berani berulah.”Seandainya bukan karena Jules mengutus pengawal untuk mengikuti Jessie, sepertinya Sissae pasti akan turun tangan terhadap Jessie.“Nona Sissae bisa bersikap arogan juga karena mengandalkan ayahnya. Semua itu juga karena Keluarga Taylor.” Filbert paham bagaimanapun ada banyak anak yang bersikap semena-mena karena mengandalkan kekuatan keluarganya.Jules memutar pena di tangannya. Pada saat ini, Jules menerima pesan singkat dari Derrick.Di sisi lain, Derrick melakukan pengejaran ke sisi dua pengawal berpakaian hitam. Hanya saja, mereka menghilang di dalam kerumunan.Derrick berdecak sembari menggertakkan giginya. Dia segera kembali ke lokasi untuk memeriksa Brayden yang tertembak. Peluru menembus di bagian dadanya. Dia melebarkan matanya yang kosong itu. Brayden juga sudah kehabisan napasnya.Derrick segera lapor polisi.Derrick mengikuti polisi untuk memberi pernyataan di

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2560

    Pengawal berjalan mendekati Jessie.Miya pun menjerit, “Tolong!”Pengawal dari Vila Laguna kedengaran suara Miya. Mereka menyadari sepertinya telah terjadi sesuatu, mereka pun berlari dengan buru-buru. Pengawal yang dibawa mereka lebih banyak daripada pengawal Sissae.Miya menunjuk ke sisi Sissae. “Wanita itu mau menggebuki Bos. Apa yang harus kita lakukan?”Sissae tidak menyangka mereka akan membawa pengawal sebanyak ini. Dia menggertakkan giginya. Masih terdengar rasa arogan di dalam ucapannya. “Memangnya kenapa kalau aku suruh anggotaku untuk memukul kalian? Memangnya anggotamu berani untuk menyentuhku? Aku itu putri dari Keluarga Taylor. Kalau kalian menyinggungku, aku akan membuat kalian tidak betah untuk tinggal di Negara Hyugana lagi.”Jessie tertawa sembari melihat ke sisi pengawal. “Turun tangan.”Sepertinya pengawal tidak merasa Sissae sulit untuk dihadapi. Mereka benar-benar ingin turun tangan terhadap anggotanya. Pengawal yang direkrut Jules cukup profesional. Dengan gampan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2559

    Hanya saja, Jessie yakin Jules bisa menyelesaikannya dengan baik.Setelah berjalan ke dalam ruang pemeriksaan kandungan, Jessie menoleh untuk berkata kepada Miya, “Kamu tunggu di luar saja.”Miya mengangguk, lalu melihatnya memasuki ruangan.Miya sedang berjalan mondar-mandir di koridor. Sekitar 15 menit kemudian, dia melihat Jessie berjalan keluar ruangan. Miya segera mendekatinya. “Bagaimana?”Jessie menyerahkan hasil USG kepadanya. Miya melihatnya dan merasa kaget. “Astaga! Anak kembar?”Jessie mengisyaratkan Miya untuk diam. “Kamu bantu aku rahasiakan masalah ini dulu, ya. Jangan sampai semua orang tahu masalah anakku masih ada di dalam kandunganku.”Sebelumnya, Jules mengabarkan ke publik bahwa Wika dan Sissae mencelakai Jessie hingga keguguran. Tentu saja Jules melakukannya karena pemikirannya sendiri. Semua dilakukan juga demi anak di dalam kandungan. Jadi, tentu saja Jessie mesti bekerja sama untuk bersandiwara.Miya menutup mulutnya sembari mengangguk. “Aku mengerti.”Baru sa

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2558

    Awalnya, Reyhan berpikir bahwa dengan kematian Wrenka, semua hal yang pernah dilakukan atas perintah putrinya akan lenyap tanpa bukti. Sementara, saat Jules memblokir berita tersebut, orang-orang yang mereka atur sudah lebih dulu meninggalkan penjara. Namun, jika masalah ini dipublikasikan dan menarik perhatian internal penjara, mereka pasti akan melakukan penyelidikan, situasi akan jauh lebih merepotkan. Pengurus rumah terbengong. Keringat dingin mulai membasahi punggungnya. “Jadi, apa yang harus kita lakukan sekarang?”Reyhan duduk dengan raut muram. “Terpaksa dilenyapkan.”Kaki pengurus rumah terasa lemas. Dia sungguh bingung harus berbuat apa. “Tuan, tapi dia itu ….”Reyhan tidak memberi pengurus rumah kesempatan untuk berbicara. “Kalau dia mati, kamu pun mesti mati. Apa kamu mengerti?”Saat ini, pengurus rumah merasa lehernya bagai dicekik saja. Dia tidak bersuara sama sekali.Langit di luar sana sudah semakin menggelap. Lampu di dalam ruang baca Vila Laguna masih menyala. Derric

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2557

    Wartawan mulai membubarkan diri. Filbert mengikuti langkah Jules berjalan ke dalam aula. “Kak Jules, sebenarnya apa yang terjadi? Apa Wika sudah mati?”Filbert tidak mengetahui masalah ini.Jules berhenti di depan lift, lalu mengiakan. “Dia sudah mati.”Akhirnya Filbert paham. “Jadi, ada orang yang sengaja menyuruh wartawan itu kemari untuk mencelakaimu? Siapa yang tidak punya otak. Bukannya dia sudah memicu rasa curiga?”Jules telah memblokir informasi ini. Lagi pula, hanya orang-orang di penjara dan pusat laboratorium forensik yang mengetahui masalah ini. Begitu informasi terbongkar, itu berarti ada “masalah” dengan internal dua pihak itu?Jules menatap Filbert sembari menepuk-nepuk pundaknya. “Kamu memang pintar.”“Sudah lama aku bersamamu. Apa mungkin aku tidak pintar?” Filbert tersenyum cengengesan.Jules mengangguk. “Tidak ada yang memicu rasa curiga. Semua ini skenarioku.”Kali ini, Filbert tidak tersenyum lagi. Dia mengikuti langkah Jules untuk memasuki lift. “Kamu tidak bercan

DMCA.com Protection Status