Daniel tidak berani membantah. Dia terpaksa menuruti kemauan putrinya.Jerremy memicingkan matanya. “Tamu?”Ternyata Jerremy hanyalah seorang tamu?Dacia membungkukkan tubuhnya untuk menatap Jerremy. “Ini rumahku, kamu dengar ucapan siapa, dong?”Jerremy menggertakkan giginya dan tersenyum. Dia menurunkan suaranya. “Oke, aku dengar apa katamu.”“Baguslah kalau begitu. Yang patuh.” Dacia mengeluarkan uang tunai, lalu memasukkannya ke dalam tangan Jerremy. “Ini uang untuk belanja makanan. Yang hemat, ya.”Jerremy terdiam membisu.Setelah Dacia kembali ke akademi, Jerremy pun pergi belanja bersama Daniel. Mereka berdua tidak banyak berbicara. Alhasil, suasana terasa canggung. Jerremy juga tidak memiliki kesan bagus terhadap keluarganya Dacia karena ulah Lidya dan Charles. Hanya saja, Daniel adalah ayahnya Dacia. Dia mesti menghargai Dacia.“Emm, siapa namamu?” Daniel duluan memecahkan suasana canggung. Entah siapa namanya. Dia terlihat canggung.Sikap Jerremy sangat santai. “Jerry.”Dani
Jodhiva bersalaman dengan pria itu. “Tuan Edy, kamu sudah menunggu lama.”Edy melambaikan tangannya. “Kenapa kamu malah berbicara seperti ini? Jelas-jelas kami baru mulai. Ayo, sini, aku perkenalkan kepadamu.”Edy membawa Jodhiva ke hadapan beberapa senior, lalu memperkenalkan dengan hangat. “Mereka mitra kerja Perusahaan Konstruksi Dokar-ku. Ini Tuan Wira, Tuan Decon, dan Tuan Sanur.”Jodhiva mengangguk sedikit kepalanya.Wira tertawa terbahak-bahak. “Sudah lama aku ingin bertemu dengan putra keduanya Tuan Javier. Kamu memang cukup berwibawa, mirip dengan Tuan Javier.”Jodhiva merasa serbasalah. “Kamu sudah berlebihan.”Wira berkata kepada orang di sampingnya, “Haih, kalau bukan karena Tuan Muda Jerry sudah tidak lajang lagi, aku pasti akan perkenalkan putriku kepadamu.”Decon berkata, “Bukannya masih ada putra sulung Tuan Javier? Sepertinya dia juga seunggul Tuan Muda Jerry.”Jodhiva mengangkat gelas anggurnya dari atas meja. Dia tersenyum dan tidak berbicara. Pada saat ini, terdenga
Jodhiva tersenyum tipis. “Yang penting Nona Alicia tidak keberatan.”Alicia terbengong sejenak, lalu tersenyum. “Tentu saja aku nggak keberatan.”Jodhiva menunduk untuk melihat jam tangannya. “Sudah malam, aku pamit dulu.”Alicia mengangguk.Setelah Jodhiva pergi, Alicia tidak bisa menyembunyikan senyumannya.Saat Jodhiva kembali ke Vila Galatta, waktu sudah menunjukkan pukul 22:30. Lampu di ruang tamu sudah dipadamkan. Dia berjalan ke lantai atas, lalu terlihat cahaya dari celah pintu kamar. Apa Ariel masih belum tidur?Jodhiva mengetuk pintu, tetapi tidak ada yang menyahut. Dia membuka pintu dan melihat gambaran di depan mata.Gaya tidur Ariel sangat lasak. Kaki panjangnya menimpa selimut. Kemudian, hampir setengah bagian selimut jatuh ke lantai. Terusan tidur sutra yang dikenakan Ariel sangat licin. Jadi, ketika Ariel membalikkan tubuhnya, bagian dalam tubuhnya kemungkinan akan kelihatan.Jodhiva menggigit erat bibirnya berusaha untuk menenangkan dirinya. Apa Ariel sedang menguji di
Jodhiva meninggalkan kamar.Ariel mengerutkan keningnya, entah apa yang sedang dia pikirkan. Sore hari, di Negara Hyugana.Dacia baru kembali dari akademi. Sebenarnya dia sangat tidak tenang meninggalkan kedua pria itu. Bagaimanapun, Dacia tahu Jerremy tidak menyukai ayahnya. Sementara, sikap ayahnya sangatlah lembek. Jika Jerremy bersikap ketus terhadap ayahnya, bisa jadi ayahnya akan menangis?Dacia mengeluarkan kunci untuk membuka pintu. Tiba-tiba dia dapat mencium aroma alkohol dari dalam sana.Dua pria dewasa di dalam rumah sedang duduk di depan meja tamu. Dua kaleng bir dibuka hingga tidak bersisa lagi. Selain itu, Daniel juga mengeluarkan dua botol anggur merah yang sudah lama disimpannya. Satu botol sudah habis, kemudian satu botol lainnya hanya sisa sepertiga saja. Sepertinya Daniel minum kebanyakan, dia memeluk botol kosong dan Jerremy, lalu mencurahkan isi hatinya. Dia kelihatan sedang menangis bagai seorang anak kecil saja.Daniel tidak berhenti meminta maaf. Kemudian, di
Keesokan harinya, setelah Dacia bangun, tenggorokannya terasa sangat serak. Dia bahkan tidak memiliki tenaga untuk menuruni ranjang.Jerremy membawa sarapan ke dalam kamar. Ketika melihat bekas di atas leher Dacia, dia pun merasa puas dengan hasil karyanya. “Bangunnya pagi juga.”Jerremy meletakkan sarapan di atas meja. “Aku khawatir kamu kecapekan. Aku sengaja masak sup penambah stamina buat kamu.”Dacia merasa bingung. “Bukannya sup penambah stamina itu biasanya diminum cowok?”Jerremy duduk di samping ranjang, lalu mengaduk sup kental masakannya. Dia meniup sup, lalu berkata, “Kalau energiku ditambah lagi, nanti kamu yang akan menderita, ‘kan?”Dacia terdiam membisu. Jerremy menyuapi Dacia.Dacia juga tidak bersikap sungkan lagi. Setelah meminum sup yang disuapi Jerremy, dia menunjuk ke sisi piring. “Aku mau makan telur. Kupaskan kulitnya.”Jerremy meletakkan mangkuk sup, lalu mengupaskan kulit telur untuknya. Dacia ingin disuap, Jerremy pun menyuapnya.Sebelumnya Jerremy juga pern
Alicia memutar bola matanya. Dia tahu Jodhiva tidak menyukai dirinya, tetapi dia masih berusaha untuk mendapatkan pria ini. Jodhiva masih belum mempublikasikan hubungannya dengan Ariel. Asalkan mereka masih belum menikah, Alicia merasa dirinya masih ada kesempatan lagi.“Tuan Muda Jody, gimana kalau kita nonton bioskop di akhir pekan? Aku nggak menemukan teman untuk nonton bersama. Yang aku kenal di ibu kota cuma kamu saja.” Alicia mengajak dengan tulus.Kening Jodhiva agak berkerut. Dia sedang memikirkan sesuatu. Pada saat ini, tatapan sopir tertuju pada kaca spion tengah. “Tuan Muda Jody, ada mobil yang terus mengikuti kita.”Jodhiva kelihatan sangat tenang, seolah-olah bisa menebak siapa pemilik mobil itu. Ujung bibirnya spontan melengkung ke atas.Alicia memalingkan kepala untuk melihat dengan sedikit gugup. “Ikut kita? Apa kamu kenal sama dia?”Jodhiva membalas dengan acuh tak acuh, “Bisa jadi aku kenal.”Alicia menyadari Jodhiva tidak mempermasalahkannya. Saat menjawab, Jodhiva
Jodhiva adalah pria pertama yang menolak Alicia, juga adalah pria pertama yang menunjukkan rasa tidak tertarik terhadapnya. Itulah kenapa setelah Jodhiva kembali ke Area Andes, Alicia tidak bisa melupakan Jodhiva. Alicia bahkan merasa tidak ada pria yang sanggup mengalahkan keunggulan Jodhiva.Alicia kembali ke hotel dengan kecewa. Tiba-tiba dia melihat kilat cahaya dari kegelapan. Dia pun terbengong sejenak. Dia menyadari ternyata ada yang diam-diam mengambil gambarnya.Saat Alicia hendak menghalangi orang itu, tiba-tiba dia kepikiran sesuatu dan menghentikan langkah kakinya.…Jodhiva kembali ke Vila Galatta. Ketika melihat rak sepatu, dia tahu bahwa Ariel belum pulang. Jodhiva menghubungi Ariel, tetapi Ariel tidak mengangkatnya.Sepertinya Jodhiva bisa menebak ke mana perginya Ariel. Dia pun segera mengirim pesan untuk Jessie.Di sisi lain, di arena seni bela diri.Setelah Jessie membaca pesan masuk abangnya, dia pun memalingkan kepalanya melihat Ariel yang sedang melampiaskan amar
“Gimana kalau Kak Riko perluas wawasanmu?”Para pria lainnya malah mulai bersorak.Saat ini, suasana hati Ariel sedang tidak bagus, malah ada yang mencari masalah dengannya. Tentu saja Ariel merasa gembira lantaran ada tempat untuk melampiaskan amarahnya. “Jujur saja, nggak ada yang perlu dibanggakan dari sabuk hitam.”Riko sungguh merasa kesal. Dia masih tidak pernah bertemu dengan wanita searogan dirinya. “Dasar kurang ajar! Padahal aku sudah cukup bersabar, kamu malah semakin menjadi-jadi?”Ariel melipat kedua tangan di depan dadanya. “Heh, kamu nggak usah beri muka kepada lawanmu.”Riko yang dihina habis-habisan itu tidak bisa menahan amarahnya lagi. Dia menarik lengan pakaiannya. “Kamu memang nggak tahu malu. Biar aku beri pelajaran sama kamu.”“Sebentar.” Ariel mengangkat tangan untuk menghentikan.Riko mengira Ariel sudah takut. Dia pun tersenyum puas. “Kalau kamu mengakui kesalahanmu sekarang, aku tidak akan persulit kamu. Kalau tidak, aku yakin kamu yang kurus kering itu pasti
Ariel mengangguk.“Bagus sekali. Aku mau beri tahu Tuan Tobias!” Dessy mengambil ponselnya untuk menghubungi Tobias.Saat Tobias mengetahui kabar kehamilan putrinya, dia langsung mengesampingkan mahyongnya. Firman mengangkat kepalanya untuk menatap Tobias. “Apa benar Ariel lagi mengandung?”Tobias tersenyum lebar. Meski dia kalah dalam permainan, dia juga merasa sangat gembira saat ini. “Tentu saja! Dia saja sudah periksa di rumah sakit. Astaga! Akhirnya aku jadi kakek!”Dua teman main mahyong lainnya mengucapkan selamat. “Hebat, Tuan Tobias! Kabar ini adalah kabar gembira. Ingat traktiran.”Tobias melambaikan tangannya. “Tenang saja.”Setelah Ariel kembali ke Vila Galatta, dia langsung pergi ke ruang baca Jodhiva. Saat Jodhiva sedang membaca buku, dia melihat Ariel melempar selembar kertas di atas meja. “Coba kamu lihat!”Gerakan tangan Jodhiva berhenti. Saat membaca tulisan “Laporan Kehamilan”, Jodhiva langsung mengangkat kepalanya.Ariel berkata, “Aku sudah hamil.”Jodhiva meletakka
Usai berbicara, Samuel hendak mengambil ponsel. Levin pun berdiri. “Oke, kalau begitu, aku akan mencobanya. Jangan sampai nanti dibilang, tidak ada yang bisa diandalkan dari Agensi Solar.”Samuel membawa Levin untuk ketemuan dengan Proto di restoran. Saat bertemu, Levin mengikuti persyaratan Samuel untuk mengenakan kacamata.Proto bisa memilih Levin karena melihat dia memiliki sikap sopan santun yang mirip dengan Firman. “Apa Tuan Levin pernah memerani peran antagonis?”Levin menjawab dengan terus terang, “Tidak pernah.”Jari tangan Proto saling bertautan. Dia meletakkannya di atas meja, lalu berkata dengan serius, “Bagus kalau tidak pernah. Aku sudah menonton serial ‘Embun’, Pak Samuel juga pernah bilang kalau aktingmu biasa-biasa saja. Tapi dalam filmku, aku tidak mencari yang jago dalam berakting, aku mengutamakan kepribadian aslimu.”Levin tertegun beberapa detik. "Tapi karakter ini tidak seperti aku. Kamu ingin aku memerankan seorang pria yang munafik, mungkin aku ….”“Semua itu s
Terdengar suara Yelena dari ujung telepon. “Apa Ayah dan Ibu nggak beri tahu kamu?”“Beri tahu apa?”Yelena tersenyum dingin. “Mereka minta uang sama kamu untuk mendaftarkanku ke akademi perfilman. Kebetulan, aku lolos ujian masuk.”Erin langsung berdiri. “Apa? Mereka daftarin kamu ke akademi perfilman? Kenapa kamu nggak beri tahu aku?”“Apa gunanya beri tahu kamu? Kamu selalu menuruti apa kata Ayah dan Ibu. Kalau diminta uang, kamu juga selalu memenuhi permintaan mereka. Uangmu itu seperti nggak ada nomor serinya. Gara-gara kamu, sekarang adik kita sudah tamat, tapi dia selalu saja tiduran di rumah, menunggu dikirim uang sama kamu. Kamu sudah seperti orang tuanya saja yang terus mengasuhnya. Semoga saat kamu tua nanti, dia bisa menjagamu.”“Yelena ….”Tanpa menunggu balasan dari Erin, Yelena langsung mengakhiri panggilan.Keesokan harinya, Yelena mendapatkan peran sebagai adik perempuannya Wilmar. Proto meminta Yelena untuk membaca naskah, lalu memintanya untuk menguasai peran dalam w
Samuel menjelaskan, “Pak Proto memiliki standar yang berbeda dalam memilih pemeran dibandingkan sutradara lain. Dia mencari artis yang benar-benar sesuai dengan kondisi karakter. Baginya, pengalaman pribadi artis yang mirip dengan karakter akan membantu mereka dalam menampilkan perasaan yang paling alami, sebab gadis berusia 20 tahun itu tidak memiliki banyak pengalaman akting.”Dacia merasa terkejut. Ternyata begitu alasannya.Bagaimanapun, dari enam karakter tersangka dalam cerita, ada dua karakter yang paling kompleks, yaitu abang dan adik perempuan dari Keluarga Martha.Adik perempuan dari “Tuan Wilmar” adalah karakter dengan latar belakang yang sangat khusus. Dalam Keluarga Martha, yang lebih mementingkan anak laki-laki dibandingkan perempuan, keberadaan gadis ini semata-mata adalah untuk menyelamatkan abangnya.Dia terpaksa berhenti sekolah di usia muda, bekerja di dunia malam, menghadapi berbagai macam orang dan gaya hidup mewah. Dia adalah karakter yang sangat rendah diri, teta
Ketika mendengar balasan Clara, Dacia spontan tersenyum. Sepertinya Jerremy menjalankan tanggung jawabnya sebagai paman dengan sangat baik.Tidak lama kemudian, Jerremy telah tiba di Vila Kandara. Dia berjalan ke dalam ruang tamu, lalu melihat Clara sedang bermain bersama Jennie di sana. Dacia menyuguhkan makan malam dari dapur, lalu mengangkat kepalanya. “Pulangnya cepat sekali?”Jerremy pun tersenyum. Dia melonggarkan dasinya, lalu berjalan mendekati Dacia. “Ini yang namanya kejutan? Kamu malah bawa putriku kabur dari rumah?”Dacia menyuapi sepotong daging ke mulut Jerremy. “Dicoba?”Jerremy memakannya. “Jam berapa sampainya?”Dacia membalas dengan serius, “Siang hari tadi. Tadi aku temani Jennie, lalu pergi ke Agensi Solar. Kemudian, aku bawa Jennie ke sini.”Tiba-tiba Jennie menangis.Clara menggendong Jennie. “Tante, sepertinya Adik lapar.”Hanya saat kelaparan saja, Jennie baru akan menangis.Dacia berjalan maju untuk menggendong Jennie. “Jennie sudah lapar. Kalau begitu, aku ma
Jessie bukan tipe orang yang mengejar ketenaran atau kekayaan. Meskipun persaingan di pasar sangat ketat, selalu ada naskah yang bagus, dia juga bisa memerankan karakter apa saja.Apalagi dalam naskahnya, ada karakter yang sesuai dengan usia Jessie. Sutradara Proto juga sudah menyiapkan beberapa kandidat untuk peran tersebut.Dua peran yang harus dipilih Dacia. Salah satunya adalah peran wanita yang diminta Sutradara Proto untuk diperankan oleh aktris muda berusia sekitar 20 tahun.Samuel mengangkat cangkir teh dan meminumnya dengan perlahan. “Ada Pak Proto sudah punya kandidat?”“Dia menginginkan sebagian besar artis dan peran pendukung berasal dari Area Homa. Empat pemeran utama masih dalam tahap seleksi. Dua peran lainnya, satu pria dan satu wanita, dia serahkan padaku. Peran pria harus memilih aktor sekitar 30 tahun, sedangkan peran wanita harus berusia 20 tahun.”Samuel mengusap dagunya, lalu berpikir sejenak, “Besok aku akan bantu lihatkan. Nanti aku ajak kamu ikut audisi.”Dacia
Fendra mengangguk. “Emm, berhubung kamu sudah punya pilihan, kamu bisa lakukan sesuai dengan keinginanmu. Ayah akan selalu mendukungmu.”Emiko merangkul lengan Fendra. “Terima kasih, Ayah.”…Satu bulan kemudian.Dacia duduk di pesawat menuju ke bandara ibu kota. Dia mendorong koper berjalan keluar bandara, kemudian dia menaiki taksi untuk menuju ke vila Keluarga Fernando.Dacia tidak ingin memberi tahu Jerremy karena ingin memberinya sebuah kejutan. Setelah mobil tiba di depan pintu vila Keluarga Fernando, Dacia mendorong koper ke dalam rumah.Baru saja memasuki rumah, terdengar suara tangis Jennie. Pengasuh pun sedang sibuk membujuknya. Saat melihat keberadaan Dacia, pengasuh merasa kaget. “Nyonya Dacia?”Dacia menyerahkan kopernya ke pelayan yang berdiri di samping, kemudian berjalan ke sisi pengasuh. “Biar aku gendong saja.”Pengasuh menyerahkan Jennie kepada Dacia. Saa Dacia menggendong Jennie ke dalam pelukannya, hatinya pun merasa luluh.Jennie sudah semakin besar. Dia memiliki
Setengah bulan kemudian, Jodhiva dan Ariel kembali dari Negara Shawana. Jodhiva menyerahkan wasiat kakek buyutnya kepada Claire.Claire terbengong ketika menerimanya.“Kakek Buyut meminta bantuan Paman Louis untuk menyerahkan wasiat ini kepadamu. Kata Paman Louis, dia berharap Keluarga Gufree masih bisa memiliki keturunan.”Claire mengusap wasiat di tangannya sembari tersenyum. “Aku mengerti. Jody, terima kasih.”“Ibu, aku pernah diskusi sama Ariel. Kelak kalau kami punya anak, tidak peduli anak kami laki-laki atau perempuan, kami bersedia membiarkan anak kami memikul tanggung jawab itu.”Claire menatap Jodhiva, lalu meletakkan tangannya di atas pundak Javier. “Ibu tahu kamu adalah putra sulung Keluarga Fernando. Kamu memikul tanggung jawab Keluarga Fernando. Jadi, tidak peduli apa pun pilihanmu, Ibu akan selalu mendukungmu.”Jodhiva pun tersenyum.Di sisi lain, ada banyak anak baru yang mendaftar kelas di balai seni bela diri. Ketika melihat banyak orang yang keluar masuk balai, tatap
Mobil melaju melewati hadapan Hiro.Di dalam mobil, Yura menyampaikan rasa minta maafnya kepada Bastian. Bastian hanya duduk tanpa berbicara sama sekali. Dia sendiri juga tidak mengerti kenapa dia mesti ikut campur dalam hubungan mereka. Mungkin Bastian sudah terbiasa untuk membantunya?Setelah terdiam selama beberapa saat, Bastian bertanya, “Kamu kerja di mana?”Yura juga terdiam sejenak, baru tersenyum. “Masih belum tahu. Mungkin di Negara Demar atau Negara Hyugana.”Bastian berdecak sembari melihat ke luar jendela. “Lebih baik ke Negara Shawana saja. Tentu saja, kalau kamu mau ke sana, aku bisa bantu kamu. Tapi aku bisa membantumu juga karena aku kenal sama kamu.”“Oke,” balas Yura dengan langsung, “Kalau aku memutuskan ke Negara Shawana, aku akan minta bantuan Tuan Bastian.”Beberapa hari kemudian, berita di Negara Shawana melaporkan kabar duka bahwa Wilson telah meninggal dunia. Para anggota keluarga kerajaan, bangsawan, serta tokoh-tokoh dari dunia politik menghadiri pemakamannya