Share

Bab 2369

Author: Daun Jahe
Daniel tidak berani membantah. Dia terpaksa menuruti kemauan putrinya.

Jerremy memicingkan matanya. “Tamu?”

Ternyata Jerremy hanyalah seorang tamu?

Dacia membungkukkan tubuhnya untuk menatap Jerremy. “Ini rumahku, kamu dengar ucapan siapa, dong?”

Jerremy menggertakkan giginya dan tersenyum. Dia menurunkan suaranya. “Oke, aku dengar apa katamu.”

“Baguslah kalau begitu. Yang patuh.” Dacia mengeluarkan uang tunai, lalu memasukkannya ke dalam tangan Jerremy. “Ini uang untuk belanja makanan. Yang hemat, ya.”

Jerremy terdiam membisu.

Setelah Dacia kembali ke akademi, Jerremy pun pergi belanja bersama Daniel. Mereka berdua tidak banyak berbicara. Alhasil, suasana terasa canggung.

Jerremy juga tidak memiliki kesan bagus terhadap keluarganya Dacia karena ulah Lidya dan Charles. Hanya saja, Daniel adalah ayahnya Dacia. Dia mesti menghargai Dacia.

“Emm, siapa namamu?” Daniel duluan memecahkan suasana canggung. Entah siapa namanya. Dia terlihat canggung.

Sikap Jerremy sangat santai. “Jerry.”

Dani
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2370

    Jodhiva bersalaman dengan pria itu. “Tuan Edy, kamu sudah menunggu lama.”Edy melambaikan tangannya. “Kenapa kamu malah berbicara seperti ini? Jelas-jelas kami baru mulai. Ayo, sini, aku perkenalkan kepadamu.”Edy membawa Jodhiva ke hadapan beberapa senior, lalu memperkenalkan dengan hangat. “Mereka mitra kerja Perusahaan Konstruksi Dokar-ku. Ini Tuan Wira, Tuan Decon, dan Tuan Sanur.”Jodhiva mengangguk sedikit kepalanya.Wira tertawa terbahak-bahak. “Sudah lama aku ingin bertemu dengan putra keduanya Tuan Javier. Kamu memang cukup berwibawa, mirip dengan Tuan Javier.”Jodhiva merasa serbasalah. “Kamu sudah berlebihan.”Wira berkata kepada orang di sampingnya, “Haih, kalau bukan karena Tuan Muda Jerry sudah tidak lajang lagi, aku pasti akan perkenalkan putriku kepadamu.”Decon berkata, “Bukannya masih ada putra sulung Tuan Javier? Sepertinya dia juga seunggul Tuan Muda Jerry.”Jodhiva mengangkat gelas anggurnya dari atas meja. Dia tersenyum dan tidak berbicara. Pada saat ini, terdenga

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2371

    Jodhiva tersenyum tipis. “Yang penting Nona Alicia tidak keberatan.”Alicia terbengong sejenak, lalu tersenyum. “Tentu saja aku nggak keberatan.”Jodhiva menunduk untuk melihat jam tangannya. “Sudah malam, aku pamit dulu.”Alicia mengangguk.Setelah Jodhiva pergi, Alicia tidak bisa menyembunyikan senyumannya.Saat Jodhiva kembali ke Vila Galatta, waktu sudah menunjukkan pukul 22:30. Lampu di ruang tamu sudah dipadamkan. Dia berjalan ke lantai atas, lalu terlihat cahaya dari celah pintu kamar. Apa Ariel masih belum tidur?Jodhiva mengetuk pintu, tetapi tidak ada yang menyahut. Dia membuka pintu dan melihat gambaran di depan mata.Gaya tidur Ariel sangat lasak. Kaki panjangnya menimpa selimut. Kemudian, hampir setengah bagian selimut jatuh ke lantai. Terusan tidur sutra yang dikenakan Ariel sangat licin. Jadi, ketika Ariel membalikkan tubuhnya, bagian dalam tubuhnya kemungkinan akan kelihatan.Jodhiva menggigit erat bibirnya berusaha untuk menenangkan dirinya. Apa Ariel sedang menguji di

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2372

    Jodhiva meninggalkan kamar.Ariel mengerutkan keningnya, entah apa yang sedang dia pikirkan. Sore hari, di Negara Hyugana.Dacia baru kembali dari akademi. Sebenarnya dia sangat tidak tenang meninggalkan kedua pria itu. Bagaimanapun, Dacia tahu Jerremy tidak menyukai ayahnya. Sementara, sikap ayahnya sangatlah lembek. Jika Jerremy bersikap ketus terhadap ayahnya, bisa jadi ayahnya akan menangis?Dacia mengeluarkan kunci untuk membuka pintu. Tiba-tiba dia dapat mencium aroma alkohol dari dalam sana.Dua pria dewasa di dalam rumah sedang duduk di depan meja tamu. Dua kaleng bir dibuka hingga tidak bersisa lagi. Selain itu, Daniel juga mengeluarkan dua botol anggur merah yang sudah lama disimpannya. Satu botol sudah habis, kemudian satu botol lainnya hanya sisa sepertiga saja. Sepertinya Daniel minum kebanyakan, dia memeluk botol kosong dan Jerremy, lalu mencurahkan isi hatinya. Dia kelihatan sedang menangis bagai seorang anak kecil saja.Daniel tidak berhenti meminta maaf. Kemudian, di

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2373

    Keesokan harinya, setelah Dacia bangun, tenggorokannya terasa sangat serak. Dia bahkan tidak memiliki tenaga untuk menuruni ranjang.Jerremy membawa sarapan ke dalam kamar. Ketika melihat bekas di atas leher Dacia, dia pun merasa puas dengan hasil karyanya. “Bangunnya pagi juga.”Jerremy meletakkan sarapan di atas meja. “Aku khawatir kamu kecapekan. Aku sengaja masak sup penambah stamina buat kamu.”Dacia merasa bingung. “Bukannya sup penambah stamina itu biasanya diminum cowok?”Jerremy duduk di samping ranjang, lalu mengaduk sup kental masakannya. Dia meniup sup, lalu berkata, “Kalau energiku ditambah lagi, nanti kamu yang akan menderita, ‘kan?”Dacia terdiam membisu. Jerremy menyuapi Dacia.Dacia juga tidak bersikap sungkan lagi. Setelah meminum sup yang disuapi Jerremy, dia menunjuk ke sisi piring. “Aku mau makan telur. Kupaskan kulitnya.”Jerremy meletakkan mangkuk sup, lalu mengupaskan kulit telur untuknya. Dacia ingin disuap, Jerremy pun menyuapnya.Sebelumnya Jerremy juga pern

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2374

    Alicia memutar bola matanya. Dia tahu Jodhiva tidak menyukai dirinya, tetapi dia masih berusaha untuk mendapatkan pria ini. Jodhiva masih belum mempublikasikan hubungannya dengan Ariel. Asalkan mereka masih belum menikah, Alicia merasa dirinya masih ada kesempatan lagi.“Tuan Muda Jody, gimana kalau kita nonton bioskop di akhir pekan? Aku nggak menemukan teman untuk nonton bersama. Yang aku kenal di ibu kota cuma kamu saja.” Alicia mengajak dengan tulus.Kening Jodhiva agak berkerut. Dia sedang memikirkan sesuatu. Pada saat ini, tatapan sopir tertuju pada kaca spion tengah. “Tuan Muda Jody, ada mobil yang terus mengikuti kita.”Jodhiva kelihatan sangat tenang, seolah-olah bisa menebak siapa pemilik mobil itu. Ujung bibirnya spontan melengkung ke atas.Alicia memalingkan kepala untuk melihat dengan sedikit gugup. “Ikut kita? Apa kamu kenal sama dia?”Jodhiva membalas dengan acuh tak acuh, “Bisa jadi aku kenal.”Alicia menyadari Jodhiva tidak mempermasalahkannya. Saat menjawab, Jodhiva

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2375

    Jodhiva adalah pria pertama yang menolak Alicia, juga adalah pria pertama yang menunjukkan rasa tidak tertarik terhadapnya. Itulah kenapa setelah Jodhiva kembali ke Area Andes, Alicia tidak bisa melupakan Jodhiva. Alicia bahkan merasa tidak ada pria yang sanggup mengalahkan keunggulan Jodhiva.Alicia kembali ke hotel dengan kecewa. Tiba-tiba dia melihat kilat cahaya dari kegelapan. Dia pun terbengong sejenak. Dia menyadari ternyata ada yang diam-diam mengambil gambarnya.Saat Alicia hendak menghalangi orang itu, tiba-tiba dia kepikiran sesuatu dan menghentikan langkah kakinya.…Jodhiva kembali ke Vila Galatta. Ketika melihat rak sepatu, dia tahu bahwa Ariel belum pulang. Jodhiva menghubungi Ariel, tetapi Ariel tidak mengangkatnya.Sepertinya Jodhiva bisa menebak ke mana perginya Ariel. Dia pun segera mengirim pesan untuk Jessie.Di sisi lain, di arena seni bela diri.Setelah Jessie membaca pesan masuk abangnya, dia pun memalingkan kepalanya melihat Ariel yang sedang melampiaskan amar

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2376

    “Gimana kalau Kak Riko perluas wawasanmu?”Para pria lainnya malah mulai bersorak.Saat ini, suasana hati Ariel sedang tidak bagus, malah ada yang mencari masalah dengannya. Tentu saja Ariel merasa gembira lantaran ada tempat untuk melampiaskan amarahnya. “Jujur saja, nggak ada yang perlu dibanggakan dari sabuk hitam.”Riko sungguh merasa kesal. Dia masih tidak pernah bertemu dengan wanita searogan dirinya. “Dasar kurang ajar! Padahal aku sudah cukup bersabar, kamu malah semakin menjadi-jadi?”Ariel melipat kedua tangan di depan dadanya. “Heh, kamu nggak usah beri muka kepada lawanmu.”Riko yang dihina habis-habisan itu tidak bisa menahan amarahnya lagi. Dia menarik lengan pakaiannya. “Kamu memang nggak tahu malu. Biar aku beri pelajaran sama kamu.”“Sebentar.” Ariel mengangkat tangan untuk menghentikan.Riko mengira Ariel sudah takut. Dia pun tersenyum puas. “Kalau kamu mengakui kesalahanmu sekarang, aku tidak akan persulit kamu. Kalau tidak, aku yakin kamu yang kurus kering itu pasti

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2377

    “Apa?” Ketika Jessie mendengar kata “melecehkan”, tiba-tiba dia melihat ke sisi Riko. “Kamu malah berani melecehkannya?”Usai berbicara, Jessie langsung menendang Riko. Tadinya Jessie ingin lanjut menendangnya lagi, tiba-tiba dia ditahan oleh Ariel. “Duh, sudahlah, aku juga sudah pukul dia. Kalau dipukul lagi, dikiranya lagi menindas.”Saat ini, datang seseorang dari luar.Ketika melihat gambaran di depan mata, Jodhiva pun menyipitkan matanya. “Ada apa ini?”Sewaktu melihat kedatangan Jodhiva, emosi Ariel langsung membara. Dia langsung maju untuk menendang Riko lagi.Kali ini, Jessie tidak berhasil menahannya.Riko merasa bingung dan langsung menangis. “Kamu malah pukul aku lagi?”Jodhiva berjalan maju untuk menahan Ariel. “Masih mau pukul?”Ariel menepis tangan Jodhiva. “Apa urusannya sama kamu?”Jodhiva menyipitkan matanya. “Kalau bukan aku yang mengurusmu, siapa yang akan mengurusmu? Setelah kamu memukul mereka, bukannya aku mesti selesaikan perkara ini?”Saat ini, Jessie maju untuk

Latest chapter

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2765

    Jules menatap mereka. “Kebetulan sekali kalian juga ada di sini.”Yura membalas, “Aku dan Bastian memang ada di sini. Setelah lihat unggahan Jessie, aku baru tahu ternyata kalian juga di sini.”Jessie membawanya ke tempat duduk. “Kalau begitu, kita tinggal beberapa hari bersama.”Setelah Bastian duduk, Jodhiva memperkenalkannya kepada Dacia dan Jessie. “Ini adik iparku, Dacia, dan adikku, Jessie.”“Aku pernah bertemu mereka di pernikahanmu.” Bastian masih mengingatnya. Dia pun berkata, “Adikmu itu satu sekolah dengan istriku. Istriku sering mengungkitnya.”Yura menatapnya. “Istrimu? Belum pasti aku akan menjadi istrimu.”Kening Bastian berkerut. “Kita saja sudah tunangan. Apa kamu masih bisa menikah sama orang lain?”Semua orang pun tertawa. Hanya Jessie saja yang terbengong. “Tunangan apaan? Yura, kamu sudah tunangan?”Yura berdeham ringan. “Aku lupa beri tahu kamu.”“Kamu nggak setia kawan banget, sih. Malah nggak beri tahu aku. “Jessie mencemberutkan bibirnya. Dia benar-benar tidak

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2764

    Bos pemilik permainan berkata, “Dua puluh ribu diberi tiga kesempatan.”“Mahal sekali? Dua puluh ribu hanya diberi tiga kali kesempatan saja?” Dacia merasa sangat tidak menguntungkan.Bos mengangkat kepalanya. “Ini sudah paling murah. Tempat lain malah tiga puluh ribu.”Jessie menarik Dacia. “Dua puluh ribu juga nggak masalah. Nggak gampang bagi mereka untuk berbisnis. Kita juga cuma main-main saja.”Seusai berbicara, Jessie mengeluarkan uang tunai sebesar empat puluh ribu kepada bos. “Berarti enam kali kesempatan, ya.”Bos menyerahkan enam gelang kepada Jessie. Jessie menyukai sebuah gelang. Dia tahu gelang itu hanya barang KW, tapi kelihatannya sangat cantik. Jessie melempar ke sana, tetapi dia tidak berhasil mendapatkannya.Setelah melempar dua kali lagi, Jessie masih saja tidak berhasil mendapatkan targetnya. Sekarang hanya tersisa tiga kali kesempatan.Ketika melihat Jessie putus asa, Ariel pun mengambil sisa gelang dari tangan Jessie. “Coba lihat aku.”Ariel melirik tepat ke sisi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2763

    Larut malam, kota kuno ini terasa sunyi dan hening, hanya suara serangga yang bergema di antara rerumputan.Sebuah lampu menerangi rerumputan di luar tenda, menambah suasana menjadi semakin hening dan tenang.Jessie membalikkan tubuhnya masih belum tertidur. Saat sebuah tangan panjang merangkul pinggangnya, lalu memasukkan Jessie ke dalam pelukannya. “Tidak bisa tidur?”“Emm.” Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kak Jules, aku ingin ke toilet, tapi aku nggak berani.”Jules mencium kening Jessie. “Biar aku temani.”Mereka berdua berjalan keluar tenda. Jules mengeluarkan senter, lalu berjalan bersama Jessie. Saat mereka tiba di depan pepohonan, Jessie membalikkan tubuhnya untuk menatap Jules. “Tunggu aku di sini.”Jules mengangguk. “Panggil aku kalau ada apa-apa.”Jessie berjalan ke dalam pepohonan, tetapi dia juga tidak berani berjalan terlalu jauh.Setelah buang air, Jessie segera keluar dan memeluk lengannya. “Selesai.”Jules mengulurkan tangan untuk merangkul Jessie.Setelah kemba

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2762

    Jodhiva juga tersenyum. “Cepat juga, tapi masih tergolong pagi.”Jessie menyandarkan kepalanya di atas paha Jules sembari memandang langit. Beberapa saat kemudian, dia bertanya, “Kenapa rasanya bakal turun hujan?”Orang-orang langsung melihat ke sisi Jessie.Jerremy menarik napas dalam-dalam. “Kamu jangan sembarangan bicara.”Dacia memandang ke atas langit. Langit memang kelihatan cerah, tetapi malah kelihatan mendung di bagian atas gunung. “Mungkin cuma mendung saja?”Sudah jam segini, tapi matahari masih belum menampakkan diri. Seharusnya hanya mendung, tidak sampai tahap turun hujan.Ariel berkata, “Ramalan cuaca hari ini tidak mengatakan akan turun hujan hari ini. Aku merasa seharusnya tidak akan turun hujan.”Kecuali, ramalan cuaca tidak akurat!Beberapa orang tinggal sejenak. Jules merasa ada tetesan air di wajahnya. Dia mengusap sejenak. “Eh, turun hujan, deh.”Ariel duduk di tempat. “Apa?”Jessie menunjukkan senyuman canggung di wajahnya. “Firasatku mengatakan bakal turun hujan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2761

    Yang lain juga sudah setuju.Setelah masakan disajikan, Jessie melihat makanan berwarna putih dengan berbentuk seperti kipas. Dia bertanya pada bos, “Apa ini?”Bos memperkenalkan dengan tersenyum, “Ini namanya ‘milk fan’, terbuat dari susu. Karena warnanya putih dan agak transparan, ditambah bentuknya seperti kipas, makanan ini pun diberi nama ‘milk fan’.”Ariel mencicipinya. “Emm, rasanya enak juga.”Dacia dan Jerremy juga telah mencicipinya. Rasanya memang cukup enak.Setelah masakan selesai dimasak, Bos pun menyajikan ke atas meja. “Ini adalah mie beras dengan ditaburi ayam dingin dan berbagai bahan tambahan. Ayam dimasak dengan bumbu khas, lalu disiram dengan saus buatan sendiri, minyak cabai, minyak lada hitam, dan ditambahkan kenari panggang. Ini adalah salah satu makanan khas daerah kami. Biasanya para wisatawan juga sangat menyukainya.”Jessie mencicipi sesuap. Ariel pun bertanya, “Gimana rasanya?”Jessie mengangguk, lalu menyantapnya dengan suapan besar.Yang lain juga ikut me

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2760

    Menjelang malam, di Kompleks Amara.Jessie sedang berkemas di kamarnya, menyiapkan barang-barang untuk perjalanan, termasuk panduan perjalanan darat serta berbagai perlengkapan yang mungkin dibutuhkan.Jules baru saja selesai mandi dan keluar dari kamar mandi. Melihat Jessie yang begitu serius mencari informasi tentang perjalanan, dia tidak bisa menahan tawanya. “Kita hanya pergi jalan-jalan, kenapa seperti mau pindah rumah saja?”“Barang cewek memang banyak! Mulai dari kosmetik, perawatan wajah, perlengkapan sehari-hari, camilan, oh ya, juga kamera, drone, dan payung. Semua sudah aku bawa!”Jules menyipitkan mata. “Bawa payung juga?”Jessie mengangkat kepala untuk melihat Jules, lalu berkata dengan serius, “Bagaimana kalau turun hujan? Bukannya akan terasa canggung?”Jules merasa tidak berdaya.Dua koper besar dan satu koper kecil sudah selesai dikemas. Jessie berdiri dan menatap barang bawaannya. Sepertinya memang agak berlebihan. Dia pun menggaruk pipinya sambil berkata, “Sepertinya

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2759

    Jodhiva menggenggam tangannya. “Kita bicarakan nanti.”Claire melihat ke sisi Jessie dan Jules. “Jody dan Jerry sudah mengadakan resepsi pernikahan. Bagaimana dengan kalian?”Jessie membalas, “Kata Kak Jules, cocoknya di tanggal 9 September. Karena cuaca di awal bulan September nggak tergolong dingin, cuaca di siang hari tergolong hangat. Kalau malam, cuaca akan terasa dingin.”Ariel merasa syok. “Cuaca bulan September di sini masih panas? Nggak, biasanya di Pulau Persia, bulan September itu musim panas.”Jessie tersenyum. “Musim dingin di Pulau Persia sama seperti musim gugur di sini. Kalau kamu tidak suka musim salju, kamu bisa kembali ke Pulau Persia.”Steven meletakkan cangkir tehnya sembari berpikir sejenak. “Tanggal 9 September. Bukannya hanya tersisa 13 hari saja? Cepat juga.”Claire mengangguk dengan tersenyum. “Cukup cepat juga.”Jodhiva melihat ke sisi Jules. “Pernikahan keluarga kerajaan pasti meriah?”Jules merangkul pundak Jessie. “Tentu saja. Pada saat itu, pernikahan aka

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2758

    Yogi mengangguk. “Aku akan melakukannya.”Setelah berpamitan dengan Shawn, mereka bertiga memasuki bandara.Pada saat bersamaan, di bandara Kota Jimbar.Mike dan Emilia mengantar Hiro di depan pintu. Mike menyerahkan koper kepadanya. “Kalau ada waktu, sering main ke sini.”Hiro mengambil kopernya sembari mengangguk. Kemudian, dia membalikkan tubuhnya, berjalan ke dalam bandara.Emilia yang sedang menggendong kucing menggigit bibirnya. Dia menundukkan kepalanya menatap Kiumi. “Kelak mungkin kamu tidak akan bertemu Paman lagi.”Mike melirik Emilia sekilas. “Astaga, masih tidak merelakannya?”“Kiumi yang nggak merelakannya.”“Aku rasa kamu yang tidak merelakannya.” Mike membalikkan tubuhnya dengan tersenyum, kemudian berjalan ke depan mobil. Emilia mengikuti di belakang. Mike membuka pintu. “Kamu ini masih kecil. Kamu selesaikan sekolahmu, lalu usahakan untuk kuliah di ibu kota.”Emilia duduk di bangku samping pengemudi. Ketika mendengar kuliah di ibu kota, dia langsung memalingkan kepala

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2757

    Seperti kata pepatah, setiap kerugian pasti akan disertai dengan keuntungan. Lagi pula, dari dermaga itu, Keluarga Amkasa hanya akan mendapat pemasukan dari biaya singgah kapal dagang Organisasi Naga.Sekarang, setelah kaki putra Sorox patah akibat dipukul oleh Anton, Keluarga Amkasa sama sekali tidak menunjukkan respons apa pun, itu berarti mereka telah sepenuhnya menyinggung Sorox.Jangan harap mereka bisa berbisnis seperti biasa di masa depan. Bahkan, Organisasi Naga mungkin akan menjadi musuh Keluarga Amkasa. Meskipun mereka tidak lagi menggunakan dermaga Keluarga Amkasa, mereka tetap bisa membuka jalur baru dengan cara mereka sendiri.Pada akhirnya, Keluarga Amkasa justru mempersempit jalan mereka sendiri hanya demi mempertahankan keuntungan kecil ini.Yogi membalikkan kepalanya untuk melihat Dessy. “Ayo, kita pergi.”“Yogi, sebenarnya apa maksudmu? Sebenarnya kamu mau bantu atau tidak!” jerit Febri.Tanpa menoleh, Yogi berkata, “Tunggu kabar saja.”Kemudian, Yogi meninggalkan tem

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status