“Betul, aku hanya akan menyerahkan Perusahaan Vienna kepada Claire saja. Hanya putriku yang berhak untuk memilikinya.”Akhirnya Rendy mengerti. Mereka sedang memaksanya untuk mengalihkan saham Perusahaan Vienna. Jikalau seperti itu, Rendy juga tidak perlu bersikap sungkan lagi. “Mengenai saham Perusahaan Vienna yang kumiliki, aku sudah meminta pengacara untuk mengalihkan saham itu menjadi nama Claire.”“Nak, apa kamu gila? Kamu beri saham Perusahaan Vienna kepada dia ….”“Saat aku dan Vina mendirikan Perusahaan Vienna, apa kalian pernah berpartisipasi?”Rendy melihat Gabriana, lalu berkata dengan tersenyum sinis, “Ibu, bukannya aku tidak menghormatimu. Kamu sendiri tidak pernah menganggapku sebagai anakmu sendiri, bahkan tidak pernah menganggap Claire sebagai cucumu. Jadi, aku juga tidak perlu bersikap sungkan.”“Kamu ….” Saking emosinya, sekujur tubuh Gabriana pun gemetar dan tidak bisa berkata apa-apa.Makan malam kali ini berakhir dengan tidak menyenangkan. Saat Anita dan Riandy men
Kali ini, Javier sungguh tidak tahu harus berkata apa lagi.Seandainya ada yang bertanya apa yang paling ditakutkan Javier dalam dunia ini, dulu jawabannya mungkin adalah takut istrinya marah. Namun sekarang, hal yang paling ditakutkan Javier adalah pemikiran aneh ketiga anaknya …. Javier sungguh kehabisan kata-kata.Claire sedang menelepon di depan balkon. Entah apa yang dikatakan orang di ujung telepon, Claire pun menunduk. “Kalau begitu, mohon bantuannya, Pak Hugo. Oh ya, untuk sementara ini, aku harap kamu tidak memberi tahu ayahku mengenai masalah ini.”Pengacara kembali berbicara, Claire pun mengangguk. “Oke, kita bicarakan besok.”Claire meletakkan ponselnya, lalu memandang pemandangan malam di luar sana. Dari makan malam hari ini, Claire bisa mengetahui maksud Gabriana dan juga keluarga pamannya.Rendy memang bersikeras berpihak di sisi Claire, tetapi mereka bukanlah tandingan Gabriana dan Riandy.Hari ini, mereka memaksa Ayah untuk menyerahkan saham Perusahaan Vienna. Bisa jad
Imelda menjelaskan dengan lemah lembut, “Ibu, aku … aku tinggal di luar.”“Tinggal di luar? Kenapa?” Gabriana tahu Imelda khawatir akan dibenci oleh Rendy. Dia pun melihat Rendy yang tidak berbicara. “Bukankah kamu sudah suruh istrimu untuk kembali tinggal di rumah? Kalau begitu, lewatilah hari-hari kalian dengan baik. Kenapa kamu malah suruh istrimu untuk tinggal di luar? Apa kata orang-orang nanti?”“Ibu, jangan salahkan Rendy. Semua ini salahku.” Imelda menanggung semua kesalahan itu. Dia ingin menunjukkan dirinya sebagai seorang istri berbudi luhur.Rendy meletakkan cangkir teh di atas meja. Dia memang memanggil Imelda dan Kayla untuk kembali tinggal di Kediaman Adhitama, tetapi masalah kehamilan palsu Imelda masih menjanggal di hatinya. Hanya saja, Rendy menyadari Imelda telah berubah banyak dalam belakangan hari ini. Dia pun berkata, “Aku sudah menyuruh kalian kembali, jadi kalian bisa tinggal di rumah.”Sekarang mereka masih belum bercerai. Jika masalah ini terdengar sampai tel
Setelah mendengar ucapan Anita, mana mungkin Gabriana tidak merasa panik? Semua orang juga tahu Gabriana paling menyayangi cucu lelaki satu-satunya. Sekarang putranya malah ingin menyerahkan Perusahaan Vienna kepada Claire?Gabriana mendengus dingin. “Kalau dia tidak menuruti ucapanku lagi, kita hanya bisa main belakang!”Keesokan harinya, Gabriana mengunjungi kantor pengacara. Dia mengatasnamakan ibu dari Rendy hendak mengambil kembali surat pengalihan itu. Tanpa ragu, Hugo langsung menyerahkan surat perjanjian yang telah disusun kepadanya.Setelah Gabriana meninggalkan kantor pengacara, Hugo pun menelepon Claire.“Nona Claire, tadi ada seorang wanita mengaku sebagai ibu dari Pak Rendy datang untuk mengambil surat perjanjian. Aku sudah menyerahkannya kepadanya,” ucap Hugo.Sebelumnya Claire telah berpesan, seandainya ada yang datang untuk mengambil perjanjian pengalihan saham, Hugo disuruh untuk menyerahkan perjanjian itu kepadanya.Tidaklah masalah untuk menyerahkan surat perjanjian
“Ibu … apa maksudmu?” Rendy tidak menyangka ibunya akan mengundang pengacara kemari.“Pak Rendy, aku adalah pengacara yang akan mewakili Bu Gabriana, Garman. Bu Gabriana memintaku ke sini. Ini adalah perjanjian pengalihan saham Perusahaan Vienna. Pak Rendy bisa membacanya.”Rendy terdiam sejenak. Saat dia melihat nama penerima kuasa di atas perjanjian berubah menjadi nama Hendri Adhitama, raut wajahnya langsung berubah muram.Sebab, dalam sekilas mata, dia tahu bahwa surat perjanjian ini adalah surat palsu. Lagi pula, mana mungkin Rendy tidak mengetahuinya?“Rendy, kamu juga sudah melihatnya sendiri. Nama penerima saham di atas perjanjian itu ditulis atas nama Hendri. Jadi, apa hubungannya Perusahaan Vienna dengan Claire?” Gabriana mendengus dingin.Seandainya Gabriana tidak diingatkan Anita, sepertinya hari ini rencana cucu murahannya itu akan kesampaian. Lagi pula, surat perjanjian ini dikeluarkan oleh putra kandung Gabriana sendiri. Dia hanya menyuruh orang untuk mengutak-atiknya s
“Mana … mana mungkin? Jelas-jelas semalam aku melihat kamu pergi ke ….” Anita berdiri dengan kebingungan. Gabriana menunjuk Hugo. “Jelas-jelas kamu telah memberikan surat perjanjian itu kepadaku!”Hugo tersenyum. “Bu Gabriana, aku tidak pernah bertemu denganmu.”“Kamu … kamu bilang kamu tidak pernah bertemu denganku? Waktu itu, sewaktu aku pergi mencarimu, jelas-jelas kamu memberiku surat perjanjian itu kepadaku. Aku masih ingat dengan wajahmu!” Gabriana sangat emosi saat ini. Saking emosinya, dia pun membongkar semua yang telah dia lakukan.“Cukup!” Rendy marah. “Ibu, aku sungguh kecewa sama kamu. Sepertinya kamu tidak menganggapku sebagai putramu. Kalau begitu, aku juga tidak perlu menghormatimu lagi. Lebih baik kamu kembali ke Kota Jimbar saja!”Raut wajah Gabriana langsung berubah pucat. Dia menunjuk Rendy dengan tangan gemetar. “Bagus, ka … kalian bersekongkol untuk menjebakku! Oke, aku akan pulang!”Setelah Gabriana meninggalkan ruang rapat, Anita juga tidak ingin tinggal lama l
Hudson menjawab dengan tersenyum, “Tentu saja, kali ini aku dan Kak Rosy akan menemani Pak Berwin.”Pada saat ini, si wanita berjalan ke hadapan Javier, lalu tersenyum. “Javier, sudah lama tidak bertemu. Kamu masih seperti dulu saja.”Javier hanya mengiakan dengan datar.Menyadari sikap Javier masih sedingin dulu, Rosy juga tidak merasa ada yang aneh. Sebab, Javier memang selalu bersikap dingin terhadap siapa pun. Hati Javier tidak pernah tergerak oleh siapa pun.“Dia memang tidak berubah, tapi dia sudah punya tiga anak. Dia sudah menjadi seorang ayah.” Berwin sungguh bahagia. Seingat Berwin, ketika dia meninggalkan Negara Makronesia, cucunya ini juga baru berumur 15-16 tahun saja.Terlintas ekspresi sinis di wajah Rosy. Dia sungguh tidak menyangka, baru beberapa tahun tidak berjumpa, Javier malah telah memiliki anak ….…“Hmph, ternyata semua ini ulah Claire si wanita murahan itu!” Ketika Gabriana melihat foto yang dikirim Kayla, raut wajahnya langsung berubah muram.Apa kata Gabriana
Claire melirik Javier sejenak. Dia merasa ada banyak ide licik di dalam benak lelaki ini.Pelayan mendorong pintu ruangan. Tampak ada beberapa orang yang sedang duduk di depan meja yang bisa memuat 15 orang itu.Ketiga bocah cilik duduk di samping Steven. Sementara, tempat duduk utama diduduki oleh lelaki beruban. Jangan-jangan lelaki ini adalah kakeknya Javier? Kenapa kakeknya Javier terlihat bagai blasteran saja? Sungguh berbeda dengan Steven dan Javier.Saat ini, Claire juga menyadari seorang wanita cantik duduk di sampingnya. “Ibu, Ayah, duduk di sini ….” Jessie melambaikan tangannya ke sisi mereka berdua.Javier merangkul pinggang langsing Claire, lalu membawanya duduk di bangku kosong.Steven tersenyum sambil berbicara kepada Berwin, “Ayah, dia adalah ibu kandung dari anak-anak, Claire Adhitama.”Claire memalingkan kepalanya mengangguk ke sisi Berwin. “Kakek.”Berwin melambaikan tangannya. Sikapnya terlihat tidak dingin, tetapi tidak ramah juga. “Hari ini adalah acara keluarga.