Gabriana harus memikirkan cara untuk mencegah semua ini.Di Studio Soul.Sore harinya, semua karyawan berangsur-angsur meninggalkan perusahaan. Javier datang ke ruang kerja Claire. Dia melipat kedua tangannya, bersandar di samping pintu sambil melihat Claire sedang mencari dokumen di depan rak. Tatapannya hanya tertuju pada wanita itu. Tidak sedikit pun dia mengalihkan pandangannya.Sepertinya Claire tidak merasa ada yang berjalan ke sisinya. Dia menundukkan kepalanya melihat dokumen, tiba-tiba dia merasa ada hawa di belakangnya.Si lelaki memeluk dari belakang mengagetkan Claire. Hanya saja, tanpa menoleh, Claire juga tahu siapa pelakunya. “Javier, kamu datang lagi ….”“Aku kenapa? Aku hanya ingin memelukmu saja.” Javier juga bingung kenapa dia semakin menyukai istrinya saja?Claire menarik napas dalam-dalam. Kepikiran dengan gambaran semalam, wajahnya spontan memanas. Dia sungguh ingin menghilang dari muka bumi ini.Hanya saja, Claire ingin mengakui bahwa dirinya juga tidak sanggup u
“Terima kasih, Imelda. Dengar-dengar beberapa hari ini kamu sibuk untuk menjaga Ibu di rumah sakit. Kami telah merepotkanmu.”Imelda pun tersenyum. “Itu memang adalah tugasku sebagai seorang menantu.”Riandy melirik Imelda sekilas. Tidak dipungkiri, pandangan adiknya memang bagus. Jika dibandingkan dengan istrinya ini, sepertinya Anita kalah telak. Sejak melahirkan, tubuh Anita sudah berubah bentuk dan dia juga tidak menjaga penampilannya lagi.Imelda memang sudah berumur. Hanya saja, dia masih kelihatan muda dan juga memesona.Anita menyadari suaminya diam-diam sedang melirik Imelda, raut wajahnya pun berubah. Dia sengaja berdeham dan Riandy baru tersadar dari lamunannya. Dia pun tersenyum canggung, lalu mengalihkan topik pembicaraan, “Oh ya, di mana Kayla dan Claire?”Gabriana langsung berkata pada Rendy, “Iya, Kayla itu putrimu. Gimana kalau kamu panggil Kayla untuk makan di rumah?”Imelda sungguh gembira, tetapi dia tidak berani mengekspresikannya dengan jelas.Rendy memang kepikir
Claire melirik orang-orang di depan meja makan. Hari ini Nenek Gabriana keluar dari rumah sakit, Paman Riandy dan Tante Anita datang jauh-jauh ke ibu kota. Bahkan, Imelda dan Kayla juga dipanggil pulang ke rumah. Sepertinya makan malam hari ini bukan sekadar makan malam biasa.Selama makan malam, suasana terasa sangat tertekan.Anita melirik Claire, lalu bertanya, “Claire, dengar-dengar kamu membuka studio perhiasan sendiri? Bagaimana dengan pemasukanmu?”Ucapan ini terdengar bagai sedang perhatian dengan Claire, tapi sebenarnya tidak.Gabriana menjawab dengan ketus, “Pemasukannya tentu saja lumayan. Dia lagi membantu bisnis Javier, mana mungkin pemasukannya akan sedikit. Meski dia tidak bekerja, dia juga bisa melewati hidupnya dengan sebagai istri orang kaya.”“Javier? Maksudnya, Javier dari Keluarga Fernando?” Riandy merasa sangat kaget. Keponakannya memang hebat!“Selain Javier dari Keluarga Fernando, memangnya Javier mana lagi? Claire memang telah mengharumkan nama keluarga kita, u
“Betul, aku hanya akan menyerahkan Perusahaan Vienna kepada Claire saja. Hanya putriku yang berhak untuk memilikinya.”Akhirnya Rendy mengerti. Mereka sedang memaksanya untuk mengalihkan saham Perusahaan Vienna. Jikalau seperti itu, Rendy juga tidak perlu bersikap sungkan lagi. “Mengenai saham Perusahaan Vienna yang kumiliki, aku sudah meminta pengacara untuk mengalihkan saham itu menjadi nama Claire.”“Nak, apa kamu gila? Kamu beri saham Perusahaan Vienna kepada dia ….”“Saat aku dan Vina mendirikan Perusahaan Vienna, apa kalian pernah berpartisipasi?”Rendy melihat Gabriana, lalu berkata dengan tersenyum sinis, “Ibu, bukannya aku tidak menghormatimu. Kamu sendiri tidak pernah menganggapku sebagai anakmu sendiri, bahkan tidak pernah menganggap Claire sebagai cucumu. Jadi, aku juga tidak perlu bersikap sungkan.”“Kamu ….” Saking emosinya, sekujur tubuh Gabriana pun gemetar dan tidak bisa berkata apa-apa.Makan malam kali ini berakhir dengan tidak menyenangkan. Saat Anita dan Riandy men
Kali ini, Javier sungguh tidak tahu harus berkata apa lagi.Seandainya ada yang bertanya apa yang paling ditakutkan Javier dalam dunia ini, dulu jawabannya mungkin adalah takut istrinya marah. Namun sekarang, hal yang paling ditakutkan Javier adalah pemikiran aneh ketiga anaknya …. Javier sungguh kehabisan kata-kata.Claire sedang menelepon di depan balkon. Entah apa yang dikatakan orang di ujung telepon, Claire pun menunduk. “Kalau begitu, mohon bantuannya, Pak Hugo. Oh ya, untuk sementara ini, aku harap kamu tidak memberi tahu ayahku mengenai masalah ini.”Pengacara kembali berbicara, Claire pun mengangguk. “Oke, kita bicarakan besok.”Claire meletakkan ponselnya, lalu memandang pemandangan malam di luar sana. Dari makan malam hari ini, Claire bisa mengetahui maksud Gabriana dan juga keluarga pamannya.Rendy memang bersikeras berpihak di sisi Claire, tetapi mereka bukanlah tandingan Gabriana dan Riandy.Hari ini, mereka memaksa Ayah untuk menyerahkan saham Perusahaan Vienna. Bisa jad
Imelda menjelaskan dengan lemah lembut, “Ibu, aku … aku tinggal di luar.”“Tinggal di luar? Kenapa?” Gabriana tahu Imelda khawatir akan dibenci oleh Rendy. Dia pun melihat Rendy yang tidak berbicara. “Bukankah kamu sudah suruh istrimu untuk kembali tinggal di rumah? Kalau begitu, lewatilah hari-hari kalian dengan baik. Kenapa kamu malah suruh istrimu untuk tinggal di luar? Apa kata orang-orang nanti?”“Ibu, jangan salahkan Rendy. Semua ini salahku.” Imelda menanggung semua kesalahan itu. Dia ingin menunjukkan dirinya sebagai seorang istri berbudi luhur.Rendy meletakkan cangkir teh di atas meja. Dia memang memanggil Imelda dan Kayla untuk kembali tinggal di Kediaman Adhitama, tetapi masalah kehamilan palsu Imelda masih menjanggal di hatinya. Hanya saja, Rendy menyadari Imelda telah berubah banyak dalam belakangan hari ini. Dia pun berkata, “Aku sudah menyuruh kalian kembali, jadi kalian bisa tinggal di rumah.”Sekarang mereka masih belum bercerai. Jika masalah ini terdengar sampai tel
Setelah mendengar ucapan Anita, mana mungkin Gabriana tidak merasa panik? Semua orang juga tahu Gabriana paling menyayangi cucu lelaki satu-satunya. Sekarang putranya malah ingin menyerahkan Perusahaan Vienna kepada Claire?Gabriana mendengus dingin. “Kalau dia tidak menuruti ucapanku lagi, kita hanya bisa main belakang!”Keesokan harinya, Gabriana mengunjungi kantor pengacara. Dia mengatasnamakan ibu dari Rendy hendak mengambil kembali surat pengalihan itu. Tanpa ragu, Hugo langsung menyerahkan surat perjanjian yang telah disusun kepadanya.Setelah Gabriana meninggalkan kantor pengacara, Hugo pun menelepon Claire.“Nona Claire, tadi ada seorang wanita mengaku sebagai ibu dari Pak Rendy datang untuk mengambil surat perjanjian. Aku sudah menyerahkannya kepadanya,” ucap Hugo.Sebelumnya Claire telah berpesan, seandainya ada yang datang untuk mengambil perjanjian pengalihan saham, Hugo disuruh untuk menyerahkan perjanjian itu kepadanya.Tidaklah masalah untuk menyerahkan surat perjanjian
“Ibu … apa maksudmu?” Rendy tidak menyangka ibunya akan mengundang pengacara kemari.“Pak Rendy, aku adalah pengacara yang akan mewakili Bu Gabriana, Garman. Bu Gabriana memintaku ke sini. Ini adalah perjanjian pengalihan saham Perusahaan Vienna. Pak Rendy bisa membacanya.”Rendy terdiam sejenak. Saat dia melihat nama penerima kuasa di atas perjanjian berubah menjadi nama Hendri Adhitama, raut wajahnya langsung berubah muram.Sebab, dalam sekilas mata, dia tahu bahwa surat perjanjian ini adalah surat palsu. Lagi pula, mana mungkin Rendy tidak mengetahuinya?“Rendy, kamu juga sudah melihatnya sendiri. Nama penerima saham di atas perjanjian itu ditulis atas nama Hendri. Jadi, apa hubungannya Perusahaan Vienna dengan Claire?” Gabriana mendengus dingin.Seandainya Gabriana tidak diingatkan Anita, sepertinya hari ini rencana cucu murahannya itu akan kesampaian. Lagi pula, surat perjanjian ini dikeluarkan oleh putra kandung Gabriana sendiri. Dia hanya menyuruh orang untuk mengutak-atiknya s