공유

Bab 2026

작가: Daun Jahe
Si pria sedang membaca koran sembari menyesap tehnya.

Pelayan berjalan ke sisi pria tersebut, lalu membungkukkan tubuhnya untuk melaporkan, “Tuan Hublot, Tuan Muda sudah tiba.”

Si pria mengiakan, lalu kembali menyesap tehnya. Saat ini, pria berwajah cantik sedang berjalan memasuki pekarangan dengan mengangkat-angkat alisnya. “Pak Tua, apa kamu merindukanku?”

Pria tersebut menutup cangkir tehnya. Keningnya tampak berkerut. “Setelah pulang melalak, kamu bahkan lupa cara memanggil ayahmu?”

Pandangan Hublot seketika tertuju pada Jules yang berdiri di belakang si pemuda. Dia terbengong sejenak, lalu mengambil koran untuk memastikan sekali lagi.

Hublot pun langsung berdiri. “Hei, bocah tengik, aku suruh kamu untuk berbisnis di luar sana. Kenapa kamu malah bawa orang yang tidak berhubungan ke rumah? Apa kamu ingin mendatangkan masalah lagi buat aku?”

Jules menyipitkan matanya dan tidak berbicara.

Pemuda itu berjalan ke belakang Hublot dengan santainya. Dia menekan-nekan pundak Hublot, lalu b
이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
잠긴 챕터

관련 챕터

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2027

    Mungkin masa lalu generasi sebelumnya sudah lama dilupakan oleh Organisasi Skelem. Ditambah lagi, Tom sangat murah hati dalam soal uang. Dia lebih mengutamakan kekuasaan. Demi mengumpulkan kekuatan para bangsawan, dia rela mengeluarkan banyak uang. Jika tidak, Tom tidak mungkin akan mengembangkan bisnis hiburan bawah tanahnya dengan begitu sukses. Lagi pula, mana mungkin Organisasi Skelem akan bermusuhan dengan uang?Dengan bantuan Organisasi Skelem, ditambah lagi dengan Tom melarikan diri ke Pulau Pesiar, tentu saja Tom mesti mengungkapkan identitasnya untuk mencari tempat berlindung. Sebab, selama dia tidak meninggalkan Pulau Pesiar, polisi juga tidak bisa menangkapnya.Jules tersenyum. “Kamu tidak membantunya.”Hublot meletakkan cangkir tehnya. “Aku bisa membantu ayahnya Tom juga karena selain mengambil keuntungan, dia juga tidak pernah melakukan hal yang membahayakan nyawa orang lain, selain ingin mengambil keuntungan.”“Mengenai Tom, aku pernah mendengar soal dia sebelumnya. Dia

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2028

    Si pria memiringkan tubuhnya. “Kalau begitu, ayo naik ke dalam kapal. Kapal akan berangkat sekitar 15 menit kemudian.”Lidya menaiki kapal dengan gembira. Si pria membantu Lidya untuk mengatur tempat tidurnya. Kemudian, dia berkata, “Maaf, Nyonya Lidya, kamu mesti menyerahkan ponselmu.”Lidya merasa bingung. “Kenapa?”Si pria membalas, “Semua ini pesan Tuan Tom. Dia tidak berharap ada yang berhasil menemukanmu dari GPS ponselmu. Jadi, sebelum tiba di Pulau Pesiar, ponselmu mesti ditutup. Kami akan menjaganya.”Tadinya Lidya masih merasa ragu, tetapi dia merasa Tom memang adalah orang yang sangat teliti. Dia pun menutup ponselnya, lalu menyerahkannya kepada pria tersebut.Kapal mulai meninggalkan dermaga. Saat berjalan beberapa saat, Lidya pun berjalan mondar-mandir di dalam kamarnya. Hatinya terasa tidak tenang.Lidya membuka pintu kamar. Tidak ditemukan siapa pun di dalam koridor. Dia pun berjalan ke sisi dek, lalu melihat ada dua pria sedang merokok sambil berbincang-bincang. Dua pri

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2029

    Laut tidak terlihat ujungnya. Meski seseorang bisa berenang, dia juga tidak mungkin bisa menepi atau diselamatkan. Tenaganya pasti akan terkuras. Ditambah lagi, suhu tubuhnya akan cepat menurun karena berendam di dalam air. Tanpa peralatan atau pertolongan apa pun, orang itu hanya akan kehilangan nyawanya saja.Beberapa pengawal meraih tangannya, tetapi Lidya tidak mau bekerja sama. Dia berusaha mati-matian untuk melepaskan dirinya. Telapak tangannya semakin basah akibat berkeringat dan mulai terasa licin.Jerremy menerjang ke sisi pagar, lalu menjerit, “Apa kamu tidak menginginkan nyawamu lagi?”Lidya tersenyum dingin. “Iya, aku tidak terima! Tapi meski aku mati, aku juga tidak akan mengizinkan keinginan kalian tercapai!”Jerremy tertegun sejenak. “Sebentar!” Lidya masih berusaha untuk melepaskan tangannya dari tangan pengawal yang menariknya. Dia yang kehilangan kestabilannya langsung jatuh ke dalam laut. Air laut pun menenggelamkannya. Pada saat ini, beberapa kapal pelesir mendekat

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2030

    “Sekarang Jules masih hidup. Dia sudah sia-sia menangis selama beberapa hari ini.”Jerremy berdiri. “Kak, aku pergi ke perusahaan dulu.”Jodhiva menatapnya. “Bagaimana kabar Dacia?”Langkah kaki Jerremy berhenti. Raut wajahnya kelihatan datar. “Apa kamu perhatian dengannya?”Jodhiva tersenyum. “Bukannya wajar seorang abang memperhatikan adik iparnya?”Jerremy membalas kabar Dacia baik-baik saja, lalu meninggalkan vila.Di sisi lain, di sebuah paviliun di dekat danau yang hening, Steven sedang menggenggam pancingnya sembari menyesap teh. Terlihat juga banyak camilan yang dihidangkan di samping meja.Pengawal menjaga dari kejauhan. Tidak ada satu orang pun diizinkan untuk mendekat.Jessie sedang bertopang dagu dengan kedua tangannya. Dia sudah duduk diam selama setengah jam. Bahkan, tangannya masih belum menyentuh pancingnya. “Aku benar-benar nggak tahu apa serunya dari memancing ikan.”Steven tertawa. “Mungkin kamu masih tidak bisa merasakannya. Ketika berada di tengah pemandangan yang

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2031

    Namun ketika kepikiran sesuatu, Jessie mencemberutkan bibirnya. “Kalau dia baik-baik saja, kenapa dia nggak menghubungiku? Kenapa dia masih belum kembali?”Jangan-jangan Jules tidak tahu bahwa Jessie sangat mencemaskannya? Jessie mengira dia tidak akan bertemu dengan Jules lagi.Jodhiva menghela napas. “Sebelum berhasil menyingkirkan Tom, apa mungkin dia bisa bersamamu dengan tenang? Jessie, pemikiran Jules sangat banyak. Dia tidak akan mempertaruhkan nyawanya. Dia ingin bersamamu, jadi dia mesti menyingkirkan semua ancaman. Kamu mesti percaya sama dia.”Jessie menunduk. Mana mungkin Jessie tidak mengetahui pemikiran Jules? Dia selalu ingin mengadang semua masalah sendiri. Jessie menyukainya juga bukan karena Jules adalah seorang suami yang sangat sempurna, melainkan karena orang itu adalah Jules.Steven melempar umpan ke dalam air. Permukaan air sedikit bergejolak. Dia berkata dengan perlahan, “Bocah itu cukup beruntung.”Jodhiva tersenyum tipis. “Aku juga merasa seperti itu. Dia bahk

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2032

    Jules memalingkan kepalanya, lalu mengangguk secara perlahan. “Tuan Muda Ariel.”Ariel mengenakan pakaian berkuda dengan sepatu boots berwarna cokelat. Cambuk kuda berwarna merah di tangannya kelihatan mencolok mata di bawah pancaran sinar matahari. Perawakan Ariel agak kurus. Penampilannya agak berbeda dengan pria pada umumnya. Meski dia memiliki tinggi badan 1,7 meter, tetap saja dia tidak kelihatan perkasa.Ariel mengusap cambuk, lalu melihat ke sisi kerumunan. “Kalau kamu ingin latihan seni bela diri, aku bisa suruh mereka buat ajari kamu. Tapi dengan identitas istimewa Tuan Muda Jules, seharusnya kamu tidak sanggup untuk menerima latihan berat itu.”Jules pun tersenyum, lalu menggulung lengan pakaiannya ke atas. Dia berjalan menuruni tangga. “Berhubung Tuan Muda Ariel bersedia menyuruh orang untuk mengajariku, mana mungkin aku tidak mempelajarinya? Bukannya bagus jika bisa memiliki banyak kemampuan?”Ariel melipat kedua tangan sembari menyipitkan matanya. Ternyata Jules rajin juga

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2033

    Ariel menyesap tehnya dengan perlahan. Tiba-tiba dia tertawa. “Sudahlah, hanya sebuah organisasi murahan saja. Kita hanya perlu mengamati gerak-gerik mereka dan Puzo saja, tidak perlu terlalu memedulikan wanita arogan itu.”Pengurus rumah menatap Ariel dengan tersenyum.Selama beberapa tahun ini, Ariel semakin mirip dengan Hublot sewaktu muda dulu. Dia tahu membedakan mana yang penting dan tidak, juga mulai memikul beban Keluarga Oswaldo. Tiba-tiba pengurus rumah kepikiran sesuatu. Dia diam-diam menghela napas. Seandainya identitas asli Ariel terbongkar, entah apa yang akan dialami Keluarga Oswaldo nantinya. Bagaimanapun, Tuan Muda Ariel bukanlah “Tuan Muda” yang dilihat orang-orang.…Di Kediaman Keluarga Fernando, ibu kota.Javier meletakkan dokumen, lalu mengangkat kelopak matanya untuk melihat Jodhiva. “Kamu juga ingin pergi ke Pulau Persia?”Jodhiva mengangguk. “Kebetulan Tante Izza juga ingin pergi ke Pulau Persia untuk mengunjungi Keluarga Oswaldo. Aku juga ingin mengenal orang

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2034

    Javier menepuk keningnya. “Identitasmu terlalu mencolok mata.”Bukan hanya paras indah Jessie, sepertinya semua orang yang menonton televisi pasti tahu Jessie adalah seorang artis dan juga putrinya Keluarga Fernando.Jessie pun tersenyum. “Kalau begitu, aku bisa menyamar dan mengganti identitasku. Gampang, ‘kan? Aku itu artis yang pernah mendapat penghargaan, mana mungkin peran kecil seperti itu akan terasa sulit bagiku.”Lantaran tidak bisa menandingi sikap keras kepala Jessie, pada akhirnya Javier terpaksa menyetujuinya.Keesokan harinya, Izza dan Jodhiva sudah bersiap-siap. Pulau Persia tidak memiliki fasilitas bandara. Meskipun mereka memilih untuk naik pesawat, penerbangan hanya bisa mencapai kota pantai di negara tetangga, yang mana mereka harus melanjutkan perjalanan dengan kapal feri untuk mencapai tempat tujuan.Kapal feri berlabuh di pelabuhan. Izza menuruni kapal feri dan melihat Jodhiva yang sedang bersandar di depan mobil. “Tuan Muda Jody, 15 menit lagi kapal feri akan ber

최신 챕터

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2769

    “Oh, ya, di mana Kak Ariel?” tanya Bastian.Jodhiva membalas, “Dia lagi temani ayahnya untuk jalan-jalan. Sekarang aku juga mau nyusul ke sana. Aku permisi dulu.”Usai berbicara, Jodhiva meninggalkan tempat.Bastia berdecak sembari menggeleng. “Orang yang sudah punya istri memang berbeda.”“Kamu ngomongnya seolah-olah kamu nggak sama dengan dia.” Yura juga meninggalkan tempat.Bastian meletakkan gelasnya, lalu mengikuti langkah Yura. “Hei, kenapa kamu malah meninggalkanku. Tunggu aku.”Claire berhenti di hadapan Javier. Javier menggandeng tangannya. “Sudah selesai mengenang masa lalu?”“Menurutmu? Bukannya sore nanti, kamu dan Ayah akan pergi ke Kediaman Keluarga Tanaka?”Javier tersenyum. “Aku lagi menunggumu untuk makan di sana.”Roger berjalan di sisi Izza, lalu menatap mereka. “Tuan Javier, Nyonya Claire. Kalau begitu, kamu pergi cari Ayah Angkat dulu.”Javier mengangguk. Dia merangkul pundak Claire, lalu berjalan ke koridor. Cahaya matahari dipantulkan ke sisi jendela. Bayangan d

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2768

    Jessie tersenyum lebar. “Kalau begitu, aku akan mengenakan mahkota ini saat pernikahanku nanti. Anggap saja sebagai iklan desain ibuku.”Jules memeluk Jessie dari belakang. “Yang penting kamu suka.”…Anggota Keluarga Fernando baru tiba di Negara Hyugana dua hari sebelum resepsi pernikahan. Mereka tinggal di hotel yang dipesan Jules. Seluruh hotel ini telah dipesan oleh anggota keluarga kerajaan untuk menjamu para hadirin.Keluarga Chaniago dan Keluarga Kenata juga telah datang. Tobias juga tidak absen. Bahkan Shinta, Erin, Levin, dan Samuel yang berasal dari dunia hiburan juga telah datang. Tentu saja, Yura dan Bastian juga masuk dalam daftar undangan.Claire tiba di restoran. Pelayan membawanya ke dalam ruangan VIP. Ketika melihat pria yang duduk di dalam sana, dia pun tersenyum. “Ayah Angkat.”Owl memutar tubuhnya dengan perlahan. Sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu. Owl masih seperti dulu saja, tapi tubuhnya kelihatan lebih kurus dari sebelumnya. Claire langsung maju untuk m

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2767

    Orang lainnya juga ikut tersenyum.Menjelang malam, seluruh kota diselimuti dengan cahaya lampu neon. Setelah Jessie dan Jules menyelesaikan makan malam, mereka pun kembali ke Kompleks Amara.Jessie baru selesai mandi. Rambutnya pun masih basah. Jules mengambil handuk dari tangan Jessie, lalu membantunya untuk mengeringkan rambut.Saat ini, Jessie duduk di depan meja rias sembari menatap orang di dalam cermin. Senyuman merekah di atas wajahnya. “Kak Jules, aku sangat menantikan resepsi pernikahan kita.”“Oh, ya?” Jules mengusap rambut lembut Jessie. “Aku juga menantikannya.”“Aku merasa hidupku sangat sempurna karena bisa menikah dengan orang yang paling aku cintai, apalagi bisa bersama orang yang aku cintai berjalan ke jenjang berikutnya.”Jules pun tertawa, lalu membungkukkan tubuhnya untuk berbisik di samping telinga Jessie. “Apa kamu tahu, keinginan dalam hidupku juga sudah terwujud.”Jessie menoleh untuk menatapnya. “Keinginan apa?”Jules berbisik di samping telinga Jessie, “Menik

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2766

    Hiro mengiakan.“Setelah di luar beberapa saat, kamu menjadi semakin dewasa saja.” Naomi menepuk-nepuk pundaknya. “Semoga kamu bisa semakin baik lagi.”Hiro hanya tersenyum dan tidak berbicara.…Dalam sekejap mata, akhirnya telah sampai ke akhir bulan. Liburan Jessie dan yang lain sudah berakhir. Mereka pun kembali ke ibu kota.Claire dan Javier berdiri di depan halaman untuk menunggu mereka. Setelah mereka menuruni mobil, Jessie langsung berlari ke sisi mereka. “Ayah, Ibu!” Dia langsung memeluk kedua orang tuanya.Javier mengusap kepala Jessie dengan tidak berdaya. “Padahal kamu sudah dewasa, masih saja minta dipeluk.”Senyuman di wajah Jessie semakin lebar lagi. “Tapi, di mata kalian, selamanya aku itu anak kecil!”Claire tersenyum tipis. Dia menatap beberapa orang yang berjalan kemari. “Baguslah kalau kalian bermain dengan gembira. Ayo, kita ke dalam dulu. Nanti malam kita makan bersama.”Setelah Dacia dan Ariel memasuki rumah, mereka duluan naik ke lantai atas untuk melihat anak.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2765

    Jules menatap mereka. “Kebetulan sekali kalian juga ada di sini.”Yura membalas, “Aku dan Bastian memang ada di sini. Setelah lihat unggahan Jessie, aku baru tahu ternyata kalian juga di sini.”Jessie membawanya ke tempat duduk. “Kalau begitu, kita tinggal beberapa hari bersama.”Setelah Bastian duduk, Jodhiva memperkenalkannya kepada Dacia dan Jessie. “Ini adik iparku, Dacia, dan adikku, Jessie.”“Aku pernah bertemu mereka di pernikahanmu.” Bastian masih mengingatnya. Dia pun berkata, “Adikmu itu satu sekolah dengan istriku. Istriku sering mengungkitnya.”Yura menatapnya. “Istrimu? Belum pasti aku akan menjadi istrimu.”Kening Bastian berkerut. “Kita saja sudah tunangan. Apa kamu masih bisa menikah sama orang lain?”Semua orang pun tertawa. Hanya Jessie saja yang terbengong. “Tunangan apaan? Yura, kamu sudah tunangan?”Yura berdeham ringan. “Aku lupa beri tahu kamu.”“Kamu nggak setia kawan banget, sih. Malah nggak beri tahu aku. “Jessie mencemberutkan bibirnya. Dia benar-benar tidak

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2764

    Bos pemilik permainan berkata, “Dua puluh ribu diberi tiga kesempatan.”“Mahal sekali? Dua puluh ribu hanya diberi tiga kali kesempatan saja?” Dacia merasa sangat tidak menguntungkan.Bos mengangkat kepalanya. “Ini sudah paling murah. Tempat lain malah tiga puluh ribu.”Jessie menarik Dacia. “Dua puluh ribu juga nggak masalah. Nggak gampang bagi mereka untuk berbisnis. Kita juga cuma main-main saja.”Seusai berbicara, Jessie mengeluarkan uang tunai sebesar empat puluh ribu kepada bos. “Berarti enam kali kesempatan, ya.”Bos menyerahkan enam gelang kepada Jessie. Jessie menyukai sebuah gelang. Dia tahu gelang itu hanya barang KW, tapi kelihatannya sangat cantik. Jessie melempar ke sana, tetapi dia tidak berhasil mendapatkannya.Setelah melempar dua kali lagi, Jessie masih saja tidak berhasil mendapatkan targetnya. Sekarang hanya tersisa tiga kali kesempatan.Ketika melihat Jessie putus asa, Ariel pun mengambil sisa gelang dari tangan Jessie. “Coba lihat aku.”Ariel melirik tepat ke sisi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2763

    Larut malam, kota kuno ini terasa sunyi dan hening, hanya suara serangga yang bergema di antara rerumputan.Sebuah lampu menerangi rerumputan di luar tenda, menambah suasana menjadi semakin hening dan tenang.Jessie membalikkan tubuhnya masih belum tertidur. Saat sebuah tangan panjang merangkul pinggangnya, lalu memasukkan Jessie ke dalam pelukannya. “Tidak bisa tidur?”“Emm.” Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kak Jules, aku ingin ke toilet, tapi aku nggak berani.”Jules mencium kening Jessie. “Biar aku temani.”Mereka berdua berjalan keluar tenda. Jules mengeluarkan senter, lalu berjalan bersama Jessie. Saat mereka tiba di depan pepohonan, Jessie membalikkan tubuhnya untuk menatap Jules. “Tunggu aku di sini.”Jules mengangguk. “Panggil aku kalau ada apa-apa.”Jessie berjalan ke dalam pepohonan, tetapi dia juga tidak berani berjalan terlalu jauh.Setelah buang air, Jessie segera keluar dan memeluk lengannya. “Selesai.”Jules mengulurkan tangan untuk merangkul Jessie.Setelah kemba

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2762

    Jodhiva juga tersenyum. “Cepat juga, tapi masih tergolong pagi.”Jessie menyandarkan kepalanya di atas paha Jules sembari memandang langit. Beberapa saat kemudian, dia bertanya, “Kenapa rasanya bakal turun hujan?”Orang-orang langsung melihat ke sisi Jessie.Jerremy menarik napas dalam-dalam. “Kamu jangan sembarangan bicara.”Dacia memandang ke atas langit. Langit memang kelihatan cerah, tetapi malah kelihatan mendung di bagian atas gunung. “Mungkin cuma mendung saja?”Sudah jam segini, tapi matahari masih belum menampakkan diri. Seharusnya hanya mendung, tidak sampai tahap turun hujan.Ariel berkata, “Ramalan cuaca hari ini tidak mengatakan akan turun hujan hari ini. Aku merasa seharusnya tidak akan turun hujan.”Kecuali, ramalan cuaca tidak akurat!Beberapa orang tinggal sejenak. Jules merasa ada tetesan air di wajahnya. Dia mengusap sejenak. “Eh, turun hujan, deh.”Ariel duduk di tempat. “Apa?”Jessie menunjukkan senyuman canggung di wajahnya. “Firasatku mengatakan bakal turun hujan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2761

    Yang lain juga sudah setuju.Setelah masakan disajikan, Jessie melihat makanan berwarna putih dengan berbentuk seperti kipas. Dia bertanya pada bos, “Apa ini?”Bos memperkenalkan dengan tersenyum, “Ini namanya ‘milk fan’, terbuat dari susu. Karena warnanya putih dan agak transparan, ditambah bentuknya seperti kipas, makanan ini pun diberi nama ‘milk fan’.”Ariel mencicipinya. “Emm, rasanya enak juga.”Dacia dan Jerremy juga telah mencicipinya. Rasanya memang cukup enak.Setelah masakan selesai dimasak, Bos pun menyajikan ke atas meja. “Ini adalah mie beras dengan ditaburi ayam dingin dan berbagai bahan tambahan. Ayam dimasak dengan bumbu khas, lalu disiram dengan saus buatan sendiri, minyak cabai, minyak lada hitam, dan ditambahkan kenari panggang. Ini adalah salah satu makanan khas daerah kami. Biasanya para wisatawan juga sangat menyukainya.”Jessie mencicipi sesuap. Ariel pun bertanya, “Gimana rasanya?”Jessie mengangguk, lalu menyantapnya dengan suapan besar.Yang lain juga ikut me

좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status