Ariel menyesap tehnya dengan perlahan. Tiba-tiba dia tertawa. “Sudahlah, hanya sebuah organisasi murahan saja. Kita hanya perlu mengamati gerak-gerik mereka dan Puzo saja, tidak perlu terlalu memedulikan wanita arogan itu.”Pengurus rumah menatap Ariel dengan tersenyum.Selama beberapa tahun ini, Ariel semakin mirip dengan Hublot sewaktu muda dulu. Dia tahu membedakan mana yang penting dan tidak, juga mulai memikul beban Keluarga Oswaldo. Tiba-tiba pengurus rumah kepikiran sesuatu. Dia diam-diam menghela napas. Seandainya identitas asli Ariel terbongkar, entah apa yang akan dialami Keluarga Oswaldo nantinya. Bagaimanapun, Tuan Muda Ariel bukanlah “Tuan Muda” yang dilihat orang-orang.…Di Kediaman Keluarga Fernando, ibu kota.Javier meletakkan dokumen, lalu mengangkat kelopak matanya untuk melihat Jodhiva. “Kamu juga ingin pergi ke Pulau Persia?”Jodhiva mengangguk. “Kebetulan Tante Izza juga ingin pergi ke Pulau Persia untuk mengunjungi Keluarga Oswaldo. Aku juga ingin mengenal orang
Javier menepuk keningnya. “Identitasmu terlalu mencolok mata.”Bukan hanya paras indah Jessie, sepertinya semua orang yang menonton televisi pasti tahu Jessie adalah seorang artis dan juga putrinya Keluarga Fernando.Jessie pun tersenyum. “Kalau begitu, aku bisa menyamar dan mengganti identitasku. Gampang, ‘kan? Aku itu artis yang pernah mendapat penghargaan, mana mungkin peran kecil seperti itu akan terasa sulit bagiku.”Lantaran tidak bisa menandingi sikap keras kepala Jessie, pada akhirnya Javier terpaksa menyetujuinya.Keesokan harinya, Izza dan Jodhiva sudah bersiap-siap. Pulau Persia tidak memiliki fasilitas bandara. Meskipun mereka memilih untuk naik pesawat, penerbangan hanya bisa mencapai kota pantai di negara tetangga, yang mana mereka harus melanjutkan perjalanan dengan kapal feri untuk mencapai tempat tujuan.Kapal feri berlabuh di pelabuhan. Izza menuruni kapal feri dan melihat Jodhiva yang sedang bersandar di depan mobil. “Tuan Muda Jody, 15 menit lagi kapal feri akan ber
Hublot mengangkat kelopak matanya. “Aku ingin menyerahkan kuasa Geng Markus kepadamu untuk sementara waktu.”Jules terbengong sejenak. Matanya kelihatan menyipit. “Geng Markus? Bukannya geng itu berada di bawah kelola Organisasi Imoana?”Hublot kembali mengangkat gelas tehnya. “Jujur saja, beberapa tahun belakangan ini, Organisasi Imoana telah memiliki pemikiran tersendiri. Aku tidak mengatakannya juga karena melihat hubungan kami sebelumnya. Hanya saja, berhubung mereka tidak ingin mengenang hubungan lama kami, aku berencana untuk menekan mereka.”Jules tersenyum. “Apa kamu memercayaiku?”Hublot menjawab, “Kalau kamu ingin menyingkirkan Tom, kamu mesti menaklukkan Organisasi Imoana terlebih dahulu. Pemimpin Organisasi Imoana diam-diam memiliki hubungan dengan Puzo. Aku mengetahui masalah itu, hanya saja aku tidak mengungkapkannya.”“Puzo juga memasukkan mata-matanya ke dalam Organisasi Imoana. Seandainya aku maju untuk memberi pelajaran kepada Organisasi Imoana, nantinya Puzo pun memi
Jessie bertopang dagu dengan satu tangannya. “Entah di mana Kak Jules sekarang.”Jodhiva menaruh lauk ke atas piring Jessie, lalu tersenyum padanya. “Kalau aku tidak salah tebak, seharusnya dia berada di area kekuasaan Keluarga Oswaldo. Jadi, kamu tidak usah terlalu mencemaskannya.”Baru saja Jessie hendak menyantap makanannya, terdengar suara gaduh di bawah restoran. Alhasil, perhatian semua orang tertuju pada kegaduhan itu.Sekelompok pria bertubuh kekar sedang berdiri di dalam restoran. Dari cara berpakaian mereka, sepertinya mereka berasal dari Yanno Timur. Mereka pasti datang dengan niat buruk.Pria yang menggebrak menunjuk manajer dan pelayan restoran. “Hari ini nona besar kami mau mereservasi tempat ini. Suruh mereka semua keluar sekarang.”Manajer tersenyum, lalu memaksakan diri untuk melangkah maju. “Tuan Sams, kalau kamu ingin makan di sini, seharusnya kamu melakukan reservasi satu hari sebelumnya. Sekarang para tamu lagi ….”Belum sempat si manajer menyelesaikan omongannya,
Raut wajah Sams langsung berubah galak. “Kamu ….”“Sams, bukannya aku sudah berpesan untuk jangan menghebohkan massa?”Saat ini, seorang wanita bertubuh pendek datang memotong ucapan Sams. Sams dan yang lain langsung mundur ke samping. “Nona Besar.”Sania mengangkat kepalanya, lalu berpapasan dengan tatapan Jodhiva. Kali ini, Sania merasa kaget. Dia tidak pernah bertemu dengan pria yang begitu tampan di Pulau Persia. Sebelumnya, dia merasa Ariel dari Keluarga Oswaldo sudah tergolong paling menonjol.Di dalam Pulau Persia, wajah Ariel boleh dikatakan sangat tampan. Semua wanita di pulau sangat mengagumi ketampanannya.Hanya saja, Ariel tergolong sangat licik dan tidak gampang untuk didekati. Setiap kalinya, dia pasti akan menentang Sania. Jika tidak, dia ingin sekali dijodohkan dengan Ariel. Hanya saja, sekarang Ariel sudah tidak penting lagi. Sebab, pria di hadapannya ini lebih disukai para wanita daripada si Ariel.Sania mengusap bibirnya sembari tersenyum. “Kalau Tuan masih nggak ing
Jodhiva memalingkan kepalanya melihat ke sisi Jessie. Dia pun tersenyum datar. “Tenang saja.”Tatapan Jodhiva tertuju pada orang di seberang. Kebetulan Ariel juga sedang menatapnya. Ariel membalikkan tubuhnya berpesan sesuatu kepada orang di sampingnya, lalu berjalan ke dalam ruangan.Jessie merangkul lengan Jodhiva. “Kak Jody, aku sudah kenyang. Kita kembali ke hotel saja, yuk.”Jodhiva mengangguk.Saat mereka berdua hendak meninggalkan tempat, seorang wanita berpakaian hitam menghentikan mereka di tangga. “Harap tunggu sebentar. Tuan Muda ingin bertemu dengan kalian berdua.”Jessie merasa agak gugup. Dia tidak tahu apa maksud orang itu.Jodhiva mengusap kepala Jessie, berusaha untuk menenangkannya. “Tidak apa-apa.”Jodhiva dan Jessie mengikuti langkah wanita itu berjalan ke dalam ruangan VIP. Si wanita berpakaian hitam berjalan ke samping Ariel, lalu menundukkan sedikit kepalanya. “Tuan Muda.”Ariel sedang duduk di depan meja catur. Dia mengusap bidak di tangannya, lalu mengangkat ke
Jessie kelihatan sangat kaget. Ternyata orang itu adalah anaknya Tobias? Hanya saja, sepertinya dia terlalu muda? Tadinya Jessie mengira putranya Tobias setidaknya telah berusia 30-40 tahun. Ariel mengangkat kelopak matanya. Dia meletakkan cangkir tehnya. “Aku melihat kalian berdua sangat pemberani. Begitu datang ke Pulau Persia, kalian malah menyinggung anggota Organisasi Imoana. Sepertinya latar belakang kalian tidaklah biasa.”Tatapan Ariel tertuju pada cara berpakaian Jodhiva. “Kebanyakan pebisnis yang datang ke Pulau Persia selalu mengenakan pakaian bermerek demi menunjukkan status mereka. Semakin kaya pebisnis itu, mereka akan semakin diminati. Mana mungkin ada yang rela melepaskan keuntungan di depan mata?”“Tapi aku tidak bisa melihat satu pun barang bermerek di tubuhmu. Dari bahan pakaianmu, kelihatan sekali semuanya adalah pakaian yang dirancang khusus dan jarang dijumpai di pasaran. Jadi, seharusnya kamu itu berasal dari keluarga terpandang atau keluarga kerajaan.”Jodhiva
Ariel menatapnya.Si wanita menutup mulutnya dan tidak berbicara lagi.Ariel berjalan ke dalam kediaman. Pengurus rumah yang berdiri di ruang tamu sedang berpesan sesuatu kepada pelayan. Ketika melihat dia memasuki rumah, pengurus rumah pun mendekatinya dengan tersenyum. “Tuan Muda, kamu sudah pulang.”“Di mana Ayah?” tanya Ariel.Pengurus rumah menjawab, “Tuan Tobias sedang menemui tamu di ruang baca.”“Kedatangan tamu lagi?” Ariel mengangkat-angkat alisnya. “Belakangan ini banyak sekali tamu ke rumah.”“Tamu kali ini berasal dari Organisasi Dawn di Negara Mardani. Sepertinya Organisasi Dawn bermaksud untuk bekerja sama dengan Tuan Tobias,” balas pengurus rumah.Sebelumnya, Ariel pernah mendengar nama Organisasi Dawn. Pemimpin Organisasi Dawn, Owl, adalah orang yang pernah sangat berotoritas di dunia pengobatan. Hanya saja, sekarang dia sudah mundur dari sorotan publik. Konon katanya, dia memiliki hubungan dekat dengan anggota keluarga kerajaan yang bernama Henry.Jika Organisasi Dawn