Share

Bab 1933

Penulis: Daun Jahe
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-10 18:00:00
Terlintas ekspresi kecewa di wajah Jessie. Hanya saja, ketika kepikiran ucapan Dacia, dia pun menggigit bibir bawahnya, lalu memberanikan dirinya. “Kak Jules, apa aku boleh tanya satu pertanyaan?”

Jules mengiakan. Dia sungguh tidak tahu bagaimana menghadapi Jessie.

Jessie menatapnya dengan sangat serius. “Apa kamu nggak sanggup?”

Tiba-tiba suasana di dalam kamar menjadi hening dan tertekan.

Jules memalingkan kepala untuk menatapnya. Tatapannya kelihatan kalut. “Apa?”

Jessie mengalihkan pandangannya. Wajahnya kelihatan merona. “Aku sudah mengetesmu, tapi kamu tetap nggak tergoda. Apa kamu ….”

Belum sempat Jessie menyelesaikan omongannya, Jules langsung menindihnya, lalu mengusap bibir Jessie. “Jadi, kamu merasa ada masalah dengan diriku?”

Jessie merasa gugup tidak berani bertatapan dengan Jules.

Jules mengangkat dagu Jessie. Tatapannya sedikit muram. “Jessie, jangan sembarangan meragukan kemampuan seorang cowok. Kalau tidak, kamu akan menyesal nantinya.”

“Kenapa bisa menyesal?” Tatapan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yeni Lisa
duhhh lucu banget juljess kan bisa pakai k****m
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1934

    Setelah Jerremy tiba-tiba pergi dengan marahnya pagi hari itu, dia tidak menampakkan diri lagi. Entah apa alasan Jerremy mencari Dacia hari ini.Mereka berdua berjalan ke sisi koridor. Dacia menghentikan langkahnya. “Tuan Jerry ada urusan apa?”Jerremy menarik napas dalam-dalam, lalu membalikkan tubuhnya untuk melihat Dacia. “Kelak … jangan minum obat lagi.”Dacia terbengong di tempat. Jangan-jangan Jerremy telah mengetahuinya? Kenapa Jerremy tidak memperbolehkan Dacia untuk minum obat? Apa Jerremy ingin dirinya hamil?Jerremy terdiam beberapa saat, lalu menambahkan, “Aku akan menggunakan alat kontrasepsi.”Kali ini, Dacia kembali terkejut. Dia melirik sekeliling, lalu berkata, “Jerry, apa kamu gila? Kenapa kamu datang ke sini hanya untuk membahas masalah seperti ini?”Jerremy malah merasa tidak ada salahnya. “Apa kamu takut didengar orang lain?”Saking marahnya, Dacia pun tersenyum. “Kamu kira aku nggak tahu malu seperti kamu?”Tiba-tiba Jerremy mendekatinya. Telapak tangannya menindi

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-11
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1935

    “Oh, padahal aku masih belum mencarimu, kamu malah datang duluan.” Jerremy menggerakkan bola matanya. Dia menyilangkan kakinya. “Perusahaan Teknologi Yarnis itu perusahaan teknologi yang kamu dirikan dengan saham Tom, kan? Kamu memang pintar untuk menyembunyikannya.”Jari tangan Jules mengusap mulut cangkir. “Hanya sebuah perusahaan kecil saja. Aku juga tidak usah menampakkan diri.”Jerremy melipat kedua tangannya. “Para pemegang sahamnya terdiri dari banyak bos besar. Apa perusahaanmu tergolong perusahaan kecil?”Usai berbicara, Jerremy menatap Jules. “Apa maksudmu menggunakan nama Perusahaan Teknologi Yarnis untuk bekerja sama dengan Grup Angkasa?”“Tidak ada maksud apa-apa.”Jerremy terdiam, berusaha untuk menebak-nebak kebenaran ucapan Jules.Jules meletakkan cangkir tehnya. “Tapi hari ini aku ke sini bukan demi masalah ini.”Jerremy menatapnya. “Terus terang saja.”“Tom masih hidup. Besar kemungkinan dia sedang mencari tahu keberadaanku. Aku tidak bisa menampakkan diri di ibu kota

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-11
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1936

    Yunita duduk menunggu di meja makan. Tidak lama kemudian, Jerremy dan Edwin pun tiba.Setelah duduk, Jerremy bertanya, “Nona Yunita, ada apa?”Yunita menyerahkan sebuah tablet kepada Jerremy. Di layar tablet, terpampang cuplikan layar dari berita yang baru diekspos. Jerremy menerima tablet itu, lalu melirik layarnya sekilas. Kemudian, tatapannya menjadi agak dingin.Sebelum Jerremy sempat berbicara, Yunita menatapnya dan terlebih dahulu berkata, “Aku menyadari berita ini cukup cepat dan langsung hubungi orang untuk menurunkan beritanya. Aku tahu berita seperti ini akan berdampak buruk bagi Tuan Jerry.”Jerremy memicingkan matanya dan bertanya, “Apa Nona Yunita begitu memperhatikan berita semacam ini?”Yunita tertegun sejenak, lalu menunduk dan bertanya balik, “Apa Tuan Jerry merasa aku yang melakukannya?”“Tidak.” Jerremy menaruh tablet itu di atas meja, lalu lanjut bertanya, “Tapi, aku tetap harus berterima kasih pada Nona Yunita karena sudah membantuku menurunkan beritanya.”Jika hub

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-11
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1937

    Baru saja Dacia hendak naik ke mobil, ada sebuah tangan yang tiba-tiba menarik lengannya. begitu menoleh, dia bertemu pandang dengan tatapan mendalam Jerremy. Jerremy sedang menatap Dacia, tetapi kata-katanya ditujukan kepada Levin. “Tuan Levin, aku ada urusan dengan Bu Dacia. Bagaimana kalau kamu gantikan aku antarkan Nona Yunita pulang?”Levin pun bertanya dengan terkejut, “Apa?”Apa Jerremy menganggapnya sebagai sopir?Sebelum Dacia sempat mengatakan apa-apa, Jerremy sudah menariknya pergi.Yunita melihat mereka berjalan ke arah mobil lain dan menggigit bibirnya. Ekspresinya juga menjadi muram untuk sejenak, tetapi segera kembali menjadi semula. Dia menatap Levin dan berkata sambil tersenyum, “Maaf jadi harus repotin Tuan Levin.”Levin memicingkan matanya dan menatap Yunita untuk sejenak. Kemudian, dia mengangkat bahunya dan menjawab, “Ya sudah. Naiklah ke mobil.”Di sisi lain, Dacia duduk di kursi penumpang depan dan menatap ke luar jendela.Jerremy meliriknya dan bertanya, “Apa k

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-11
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1938

    Jessie juga berdiri, lalu berjalan ke sisi Dacia sambil bertanya, “Ada apa?”Dacia menghela napas dan menjawab, “Naskah ini dijiplak dari novelku.”Jessie mengambil laptop Dacia, lalu berjalan ke sofa dan mulai membacanya. Setelah itu, dia juga mencocokkannya dengan naskah itu.“Ya Tuhan! Naskah ini cuma ganti nama karakter dan latar belakang. Sisanya benar-benar dijiplak dari novelmu!” Jessie meletakkan laptop Dacia, lalu bertanya, “Dacia, apa kamu punya hak ciptanya?”“Ada. Aku hanya pernah publikasikan novel ini di internet, tapi nggak jual hak ciptanya. Biarpun ada yang mau beli hak ciptanya, aku juga seharusnya diberi tahu,” jawab Dacia. Namun, dia sama sekali tidak menerima pemberitahuan apa pun. Dia bahkan tidak tahu novelnya telah dijiplak.Jessie menemukan novel jiplakan itu di internet. Novel ini dipublikasikan empat tahun yang lalu dan sudah tamat. Tak disangka, novel jiplakan ini ternyata sangat populer.Keesokan harinya, Jessie membawa naskah itu dan naskah asli Dacia ke p

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-12
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1939

    Jessie menatap Dacia, lalu berkata dengan serius, “Ini adalah masalah platform itu, kita nggak boleh biarkan mereka diuntungkan! Palingan, kita ribut besar saja sama mereka! Siapa takut!”Dacia pun tertegun, lalu menyeka air matanya sambil berkata, “Terima kasih, Jessie. Tapi, aku nggak mau ribut sama mereka.”Jessie berseru terkejut, “Tapi, mereka sudah memanfaatkanmu ....”Dacia menjawab dengan tenang, “Mereka memang sudah memanfaatkanku, tapi juga memberiku kesempatan untuk berkarya. Sekarang, aku sudah nggak punya hubungan sama mereka. Aku berencana untuk akhiri kontrak kami.”Berhubung perusahaan itu sudah memperalatnya, Dacia tidak akan membiarkan mereka menganggapnya sebagai sapi perah.Malam ini, di Vila Kandara.Setelah mandi, Dacia menerima telepon dari editor. “Dacia, apa maksudmu? Kamu mau akhiri kontrak?”Dacia mengelap rambutnya dan menjawab dengan tenang, “Benar, aku mau akhiri kontrak. Tekadku sudah bulat.”“Apa kamu gila? Perusahaan sudah memublikasikan bukumu sampai s

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-12
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1940

    Suasananya terasa sangat aneh. Jerremy menegakkan kembali tubuhnya, lalu berdeham dan berkata, “Akhirnya ada ucapan manusiawi yang keluar dari mulutmu juga.”Dacia tertawa dan menjawab, “Kamu lebih ganteng waktu jadi orang bisu.”Jerremy pun terdiam. Pada saat biasa, dia pasti sudah marah. Namun, setelah melihat suasana hati Dacia yang bagus, dia malah lumayan gembira dengan menjadi “orang bisu”.Setelah Jerremy tidak berbicara untuk beberapa saat, Dacia pun tertawa. Dia menarik sudut baju Jerremy dan bertanya, “Kamu benar-benar mau jadi orang bisu?”Jerremy melipat tangannya di depan dada, lalu menoleh ke arah Dacia dengan kaku dan menjawab, “Aku hanya lagi tidak ingin bicara.”“Benarkah?” Dacia tertawa tulus. Dia tahu bahwa Jerremy sangat angkuh, tetapi tidak menyangka Jerremy juga memiliki sisi yang imut. Ternyata, Jerremy benar-benar peduli pada ucapannya.Jerremy melirik Dacia, lalu bertanya, “Suasana hatimu sudah baikan?”Dacia pun menghentikan tawanya. Apa Jerremy telah mendenga

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-12
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1941

    Jessie kepikiran sesuatu, lalu tiba-tiba bertanya, “Pak Samuel, apa kamu kenal dengan sutradara yang bisa syuting genre misteri?”Samuel tertegun sejenak. “Untuk apa kamu tanya hal ini?”Jessie membalas, “Aku punya teman seorang penulis. Dia sangat jago dalam menulis cerita misteri ….”“Sebentar!” Samuel mengangkat tangan untuk menghentikan omongan Jessie. “Jessie, bukan maksudku untuk merendahkan temanmu, tapi biasanya sutradara terkenal hanya memilih naskah yang diadaptasi dari cerita yang sudah terkenal.”“Mereka juga mesti mempertimbangkan selera para investor, keuntungan jangka panjang, biaya produksi, dan hasil akhir dari film tersebut. Mengangkat karya tulismenjadi film bukanlah hal yang bisa dilakukan hanya dengan menginvestasikan uang. Tidak ada sutradara yang ingin menginvestasikan begitu banyak usaha dan akhirnya malah merugi.”Jessie menyerahkan naskah misteri zaman dulu ke hadapan Samuel. “Gimana kalau kamu baca dulu?”Samuel mengambil naskah, lalu membacanya sekilas. Tiba

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-12

Bab terbaru

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2528

    Di ruangan departemen administrasi.Seorang wanita cantik berwajah kebaratan menerima pesan masuk. Dia segera menghapus pesan tersebut. Siapa pun tidak menyangka Wika adalah mata-mata dari wanita ini. Jangan-jangan istri sah Jules akan datang? Dia juga sudah tidak sabaran ingin bertemu dengannya.Jessie berjalan keluar lift. Seorang wanita menghalangi langkahnya. “Apa kamu itu Putri Jessie?”Jessie mengangkat kepalanya dan matanya spontan menyipit. Dia tidak pernah bertemu dengan wanita di hadapannya. “Kamu?”Si wanita mengambil inisiatif untuk mengulurkan tangannya. “Aku itu asistennya Yang Mulia, Sissae Taylor. Keluarga kami keturunan bangsawan. Sekarang ayahku adalah menteri dalam negeri.”Baru saja Jessie hendak bersalaman dengannya, si wanita malah menurunkan tangannya dengan tersenyum. “Maaf, sudah bicara panjang lebar sama kamu. Tapi, Yang Mulia lagi rapat. Dia sangat sibuk hari ini. Mungkin dia nggak ada waktu buat menjamumu.”Jessie juga menurunkan tangan yang terkaku di udara

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2527

    Jessie mengiakan.Ketika melihat Jessie masih tidak tersenyum, Jules langsung mencium bibirnya. “Yang patuh, ya. Setelah aku menyelesaikan pekerjaanku, aku bisa menemanimu.”Jessie tidak berbicara.Jules turun ke lantai bawah untuk memanggil pengurus rumah wanita. “Nanti kalau Nyonya mau keluar, kamu temani dia.”Pengurus rumah wanita yang bernama Wika mengangguk. “Oke.”Setelah Jules meninggalkan vila, Wika berjalan ke dapur. Pelayan di dapur sedang mempersiapkan makan siang untuk Jessie. Ketika melihat kedatangan Wika, dia pun menyapa, “Bu Wika.”Wika mengangguk. “Apa makan siang sudah dipersiapkan? Biar aku antar ke atas.”Pelayan menyerahkan makan siang yang dipersiapkannya kepada Wika, lalu meninggalkan tempat. Wika menatap makanan bergizi di atas nampan, lalu membawanya ke lantai atas.Terdengar suara ketuk pintu di dalam kamar. Setelah mendapat izin dari Jessie, Wika baru memasuki kamar.Jessie sedang duduk di samping jendela. Cahaya matahari memancar ke samping wajahnya. Dia ke

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2526

    Mata kepala pusat rehabilitasi merona. Dia tidak bisa menyembunyikan rasa antusias di hatinya. “Nona Dacia, kamu … apa yang kamu katakan itu benar?”Sebenarnya kepala pusat rehabilitasi pernah mencoba mencari investasi dari yayasan amal, tetapi setelah yayasan-yayasan tersebut mengetahui bahwa dia tidak memungut biaya apa pun dari para lansia, mereka semua menolak secara halus. Alasannya adalah bahwa mereka memang melakukan amal, tetapi bukan berarti memberikan layanan gratis. Sejak saat itu, dia tidak pernah lagi meminta bantuan dari yayasan mana pun.Sekarang Dacia malah menawarkan persyaratan seperti ini. Dia tidak tahu bagaimana harus membalas kebaikan Dacia.Dacia mengangguk. “Berhubung aku sudah mengatakan ucapan itu, tentu saja aku sudah memikirkannya dengan saksama.”“Nona Dacia, aku benar-benar nggak tahu bagaimana cara membalasmu.” Saking antusiasnya, kepala pusat rehabilitasi mulai meneteskan air mata.Dacia segera menyerahkan tisu kepadanya. “Kamu nggak usah membalasku. Kam

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2525

    Dacia melihat mereka dengan berkata, “Kepala pusat rehabilitasi bisa menyuruh warga setempat untuk ikut mencari tas. Sepertinya mereka semua sangat menghormati kepala pusat rehabilitasi. Bahkan, Miya yang bersikap arogan itu juga menjaga sikapnya. Seharusnya dia memiliki pengaruh yang cukup besar di sini. Bisa jadi, dia yang menampung semua orang tua di sini?”Nordin mengangguk. “Setelah dengar kata-katamu, aku jadi merasa kepala pusat rehabilitasi baik sekali.”Langit sudah mulai gelap. Suasana di kota kecil mulai hening.Dacia bersandar di jendela sembari memandang hutan yang gelap gulita. Rembulan menggantung di atas puncak gunung.Jerremy memeluk Dacia dari belakang, lalu menyandarkan dagunya di atas kepala Dacia. “Apa yang lagi kamu pikirkan?”Dacia tersenyum. “Aku lagi berpikir masalah mendirikan yayasan amal.”Jerremy tertegun sejenak, lalu tersenyum. “Asalkan kamu gembira, aku akan dukung semua keputusanmu.”Dacia memalingkan kepala untuk melihat ke sisi Jerremy. “Benarkah?”“U

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2524

    Dacia menatapnya. “Tapi kamu mesti tahu mencuri itu bukan ide bagus. Kamu memang menargetkan orang kaya. Kamu merasa mereka nggak akan perhitungan dengan uang kecil itu, hanya saja bukan berarti semua orang kaya nggak akan nggak perhitungan.”“Kamu seharusnya beruntung karena kamu selalu bertemu dengan orang kaya yang nggak perhitungan. Kalau kamu bertemu dengan yang nggak bisa diajak kompromi, apa mungkin mereka akan melepaskanmu? Syukur kalau mereka hanya memasukkan kamu beberapa hari ke dalam penjara.”“Kamu tahu sendiri, ada orang-orang yang memperlakukan pencuri dengan sangat kasar, bisa jadi kamu akan dipukul, dijadikan kuli atau dijual. Apa kamu pernah kepikiran bagaimana hidup adikmu tanpa kamu?”Miya terdiam membisu. Sepertinya dia tidak pernah kepikiran masalah ini.“Kapan jadwal operasi adikmu?”“Tanggal 28 Januari.”Dacia mengeluarkan pena dari kantongnya, lalu menulis nomor telepon vila di telapak tangan Miya. “Dua hari lagi, kamu telepon aku. Aku akan beri tahu kamu alama

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2523

    “Jangan-jangan anak laki-laki itu adiknya?” tanya Carly.Dacia menatap mereka tanpa berbicara.Miya mendorong si anak laki-laki ke depan meja, lalu memapahnya untuk duduk. Entah apa yang dikatakan Miya terhadapnya, kemudian Miya pergi mengambil makanan untuknya, sedangkan si anak laki-laki menunggu di tempat.Dacia dapat merasakan ada yang aneh dengan mata si anak laki-laki. “Jangan-jangan anak laki-laki itu buta?”Nordin langsung berjalan mendekatinya.Carly berbisik, “Hei, kamu mau ngapain ….”Nordin duduk di hadapan anak laki-laki itu, lalu menggoyangkan tangannya. Dia tidak melakukan respons apa-apa. “Kamu benar-benar tidak bisa melihat.”Anak laki-laki itu merasa bingung. “Kamu ….”“Hei, jauhi adikku.” Miya yang kembali itu melihat sosok Nordin, raut wajahnya seketika berubah. Dia membanting piring makanan ke atas meja. “Kalau kalian mau balas dendam, kalian bisa serang aku!”Dacia dan Jerremy langsung berdiri. Nordin melipat kedua tangan di depan dada, lalu menunjukkan ekspresi t

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2522

    Kening Dacia berkerut. Dia tidak berbicara.“Tapi setelah kita menikah nanti, semua uangku adalah milik kita berdua. Sudah sewajarnya kamu menggunakan uangku. Sudah sewajarnya juga aku memberikan uangku kepada istriku. Kamu tidak usah merasa akan ada yang meremehkanmu. Kalau aku menikahimu, tapi tidak rela memberikan uangku kepada istriku, untuk apa aku menikah?”“Istriku sudah mengambil risiko tinggi untuk melahirkan anak, kemudian mesti tidur sama aku dan menemaniku untuk melewati sisa hidupku. Kalau aku keberatan uangku dihamburkan kamu, bukannya lebih baik aku hidup menyendiri saja?”Dacia langsung tertawa. Ucapan Jerremy telah meluluhkan hati Dacia. “Aku ….”“Sudahlah, jangan bahas masalah ini lagi. Seluruh badanku bau sekali. Aku mau mandi.” Jerremy sungguh jijik dengan bau di tubuhnya sendiri. “Aku tidak sanggup menerima bau ini.”Dacia terdiam sejenak, lalu berdiri. “Aku bawa kamu ke kamar mandi.”Dacia membawa Jerremy ke kamar mandi. Baru saja dia hendak keluar, Jerremy malah

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2521

    Hars melompat ke dalam tumpukan sampah. Ia mulai mencakar sampah-sampah, seolah-olah sudah menemukan targetnya saja. Majikan Hars berkata, “Anjing itu sangat sensitif terhadap bau. Seharusnya ada di dalam sana.”Pada saat ini, Hars mulai menggonggong. Dua warga setempat lainnya pergi mengorek sampah. Sesuai dugaan, ditemukan sebuah tas yang kelihatan lumayan baru di dalam tumpukan sampah. Penduduk mengambilnya. “Apa ini tasnya?”Jerremy segera berlari ke depan, lalu mengambil tas dari tangan si pria. Dia berkata dengan tersenyum, “Benar.”Jerremy membuka tasnya. Selain uang, kartu identitas dan paspor masih ada di dalam sana. Di belakang paspor itu juga terdapat sebuah kunci brankas.Kunci itu adalah barang yang diwariskan oleh kakek Dacia sebelum meninggal. Dacia meminta bantuan Jerremy untuk menyimpannya. Sejak saat itu, dia selalu membawanya ke mana-mana. Jika sampai hilang, dia tidak tahu bagaimana menjelaskannya kepada Dacia. Untung saja, Jerremy tidak menghilangkannya.Tiba-tiba

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2520

    Dacia juga ikut mencari.Carly juga mau ke dalam, tetapi Nordin menariknya. “Kenapa kamu malah ikut meramaikan?”Carly menoleh untuk menatapnya. “Mereka berdua mau cari sampai kapan? Tentu saja aku mesti bantu mereka.” Usai berbicara, Carly menepis tangan Nordin, lalu mulai membongkar sampah.Nordin yang memeluk jas itu hendak membantu, tetapi dia merasa sampah sangatlah bau. Setelah dipikir-pikir, pada akhirnya dia melepaskan jasnya, lalu meletakkannya di atas lantai. Dia menahan napasnya sembari berlari ke dalam. “Sial! Aku tidak percaya aku tidak bisa menemukannya!”Dacia menahan bau sampah sembari mencari. Setelah mual-mual, dia kembali melanjutkan pencarian. Saat ini, Dacia tidak sengaja menoleh, lalu melihat ke sisi Carly dan Nordin. Dia sungguh berterima kasih kepada mereka.Jerremy sudah membongkar sampah dalam waktu yang sangat lama. Pakaiannya juga sudah sangat kotor. Sejak kecil, ini pertama kalinya Jerremy melakukan hal yang begitu menjijikkan. Hanya saja, Jerremy mesti men

DMCA.com Protection Status