Dua hari kemudian, di vila.Javier yang telah kembali dari dinas di Area Andes sudah membaca berita itu. Dia membuang majalah ke atas meja, lalu melihat Jerremy dan Jules yang duduk di hadapannya. “Ini semua ulah kalian?”Jerremy melirik Jules sekilas. “Ulahnya.”Jules hanya tersenyum dan tidak berbicara.Javier menyandarkan tubuhnya, lalu menyilangkan kakinya. “Masalah kalian berebut sebuah vila bahkan diterbitkan di majalah! Sekarang demi masalah kalian, Vila Amara jadi semakin laris saja. Kalian memang telah membantu bisnis orang lain.”Sekarang Vila Amara laris manis. Dengan adanya berita perebutan Jerremy dengan seorang bos misterius, mereka bahkan tidak perlu membayar biaya iklan untuk mempromosikan vila mereka lagi.Jules mengangkat gelas tehnya. “Paman jangan marah lagi. Kalau Vila Amara berani memanfaatkan berita itu untuk menaikkan harga jual, dengan kemampuan Keluarga Fernando, sepertinya tidak sulit untuk membelinya.”Javier menatapnya. “Jadi, kenapa kamu tidak membelinya?”
Jules menunduk, lalu merapikan lengan kemejanya. “Jangan-jangan Tuan Jerry akan mengakui Dacia?”Tatapan Jerremy seketika menjadi dingin. “Apa maksudmu?”“Maksudku? Seharusnya kamu mengerti.” Jules mengangkat kepalanya. “Hubungan tidak jelas dan jarak di antara kalian adalah hambatan baginya. Dia tidak berani, kamu juga tidak bersedia. Alangkah baiknya kalian bisa segera mengakhiri hubungan itu.”Jules melintasi sisi Jerremy, berjalan ke depan mobil. Derrick segera membukakan pintu mobil untuknya.Tiba-tiba terdengar suara Jerremy dari belakang. “Kamu kira kamu sangat memahami masalahku dengannya?”Tiga tahun lalu, jelas-jelas Dacia yang memblokir nomor teleponnya, menghindarinya, lalu melarikan diri. Jerremy tidak pernah dipermainkan seperti ini. Jelas-jelas Dacia yang tidak bersedia.Jules menghentikan langkahnya di depan mobil. Tanpa menoleh, dia membalas, “Aku tidak memahami masalah kalian, tapi aku lebih memahaminya daripada kamu.”“Seandainya kamu bersedia untuk menjelaskan, apa
Jules mengiakan. “Sekarang.”“Tapi mendaftarkan pernikahan butuh kartu keluarga ….”Jules mengeluarkan kartu keluarga Jessie. Kali ini, Jessie sungguh merasa kaget. “Gimana kamu bisa mendapatkannya?”Jessie tersenyum tipis. “Tentu saja diberikan oleh ayah mertuaku.”Tadi Jules dan Jerremy pergi ke vila. Mereka memang sempat membahas masalah Vila Amara, tetapi ketika Javier berdua dengan Jules, Javier malah meminta sikapnya terhadap Jessie. Jadi, Jules sekalian meminta kartu keluarganya?Jessie sungguh tidak menyangka ayahnya akan memberikan kartu keluarga kepada Jules. Dia kepikiran sesuatu, lalu memalingkan kepalanya. “Kamu saja masih belum resmi melamarku.”Jules berkata dengan tenang, “Kita daftarkan pernikahan kita dulu, baru aku akan melamarmu. Semuanya sudah diatur dengan baik.”Kali ini, Jessie pun merasa gugup. Ketika hari yang ditunggu-tunggu Jessie sudah datang, Jessie merasa sangat gugup.Tiba-tiba Jules mendekat, lalu mengecup bibirnya. “Kita menikah tidak?”Jessie yang dic
Setelah Dacia pergi, Jerremy bahkan tidak melanjutkan makannya lagi, lalu meninggalkan Yunita dengan alasan ada urusan lain. Ternyata semua itu bohong? Ternyata Dacia dan Jerremy sudah memiliki hubungan sejak awal!Dacia juga tidak menyangka akan dipergoki oleh Jessie. Dia juga tidak tahu bagaimana menjelaskannya. “Jessie, maaf. Sebenarnya kami ….”“Sebentar.” Jessie mengangkat tangan untuk memotong. Dia menarik napas dalam-dalam. “Biar aku cerna dulu. Maksudnya, kalian sudah jadian sejak awal?”Dacia menunduk. “Kami nggak jadian.”Jerremy memalingkan kepala menatap Dacia dengan wajah serius. Beberapa saat kemudian, dia baru berkata, “Dacia, apa kamu masih tidak ingin mengaku di hadapan Jessie?”Dacia terdiam dan menggigit bibirnya.Jerremy tersenyum sinis. “Sepertinya aku juga tidak perlu jelaskan apa-apa sama kamu.” Usai berbicara, Jerremy langsung berjalan pergi.Jessie masih tertegun di tempat. Dia menatap kepergian abangnya, lalu mengalihkan tatapannya ke sisi Dacia yang berdiri d
Kotak itu adalah kotak cincin.Jessie spontan menggenggam cincin yang dipasang di kalung lehernya. “Bukannya sudah ada cincin?”Jules menghentikan langkahnya di belakang Jessie. “Beda.” Jules tersenyum. “Cincin pada tiga tahun lalu itu hanyalah cincin pasangan kita, tidak resmi.”Jessie menoleh untuk menatapnya. “Kenapa malah dibeda-bedain?”Jules berjalan maju untuk membuka ikatan yang melilit kotak cincin itu. Kemudian, dia berjalan ke sisi Jessie.Jessie spontan merasa gugup ketika melihat Jules.Pada saat ini, Jules setengah berjongkok di hadapan Jessie, lalu membuka kotak cincin. Di dalamnya terdapat sebuah cincin berlian safir biru dengan ukiran nama Jules di bagian badan cincin.“Nona Jessie, apa kamu bersedia bersamaku untuk selamanya? Setelah kamu menerima cincinku, kelak kamu tidak bisa bercerai lagi.”Jessie tertawa, lalu menunduk. Matanya tampak memerah. “Apa ada orang yang lamaran seperti ini?”“Apa kamu bersedia?”Jessie mengulurkan tangannya. “Apa Tuan Jules bersedia ban
Jessie terkejut langsung memasukkan tubuhnya ke dalam air. Dia menahan napas hingga wajahnya merona. “Sebentar lagi … selesai.”Jules tersenyum tidak berdaya. “Aku datang untuk beri tahu kamu jangan berendam terlalu lama. Nanti kamu malah pusing.”Usai berbicara, Jules meletakkan pakaian. “Aku taruh baju tidurmu di depan pintu.”Jessie hanya mengiakan.Setelah bayangan tubuh itu pergi, Jessie baru keluar dari bathtub, lalu membungkus tubuhnya dengan handuk.Begitu pintu kamar mandi dibuka, terlihat baju tidur yang dilipat rapi di depan pintu.Jessie mengenakan baju tidur itu, lalu berjalan keluar kamar mandi. Rambutnya masih dalam keadaan basah. Jessie mencondongkan kepalanya melihat ke dalam kamar. Tampak Jules menyilangkan kedua kakinya duduk di atas sofa sembari membaca dengan menopang kening dengan satu tangannya.Saat ini, Jules sedang mengenakan jubah tidur berwarna hitam. Bagian kerah sedikit terbuka. Dia kelihatan sedang bermalas-malasan.Lampu lantai berwarna kuning hangat ber
Beberapa saat kemudian, mereka berdua baru berpisah.Jules mengusap bibir Jessie. “Sudah saatnya tidur.”Jessie spontan merasa gugup. Jangan-jangan masa penting itu akan tiba?Belum sempat Jessie merespons, Jules langsung menggendong Jessie ke atas ranjang. Hati Jessie semakin tidak karuan lagi.Setelah Jules menyelimuti Jessie, dia juga tidak melakukan gerakan lain. Dia hanya berbaring di samping untuk memeluk Jessie saja. “Tidurlah. Selamat malam.”Jessie langsung menatap ke plafon. Ternyata “tidur” yang dimaksud Jules memang hanya sekadar tidur saja? Dia memalingkan kepala untuk menatap Jules.Saat ini, Jules sudah memejamkan matanya. Jessie dapat merasakan raut lelah di wajah pria ini. Sepertinya dia memang sudah mengantuk.Akhirnya Jessie bisa menghela napas lega juga. Betul juga! Pasti capek untuk menyusun dekorasi ini. Jessie membalikkan tubuhnya dengan perlahan untuk berhadapan dengan Jules, lalu kembali memejamkan matanya.Di luar jendela, tampak rembulan menggantung di atas l
Setiap gerak-gerik Jessie diamati oleh awak media. Jessie juga sadar betapa tidak leluasanya untuk menjadi public figure, apalagi Jules juga bukan artis. Dia tidak berharap kehidupan Jules terpengaruh nantinya.Dacia tersenyum. “Mentang-mentang sudah daftarin pernikahan, kamu jadi begitu memikirkan suamimu.”Wajah Jessie seketika merona. “Siapa suruh dia itu suamiku? Tentu saja aku mesti memikirkannya.”Tiba-tiba Jessie kepikiran sesuatu. Dia memalingkan kepala melihat sosok Dacia. “Sebenarnya apa hubunganmu dengan Kak Jerry?”Dacia terbengong sejenak, lalu mengalihkan pandangannya ke luar jendela. “Hubungan nggak jelas.”“Apa maksudmu hubungan nggak jelas? Kak Jerry suka sama kamu. Kamu juga suka sama dia. Bukannya cocok?”“Semuanya nggak segampang yang kamu kira.” Dacia menunduk. “Jessie, masalah aku dan kakakmu … ehm … jangan beri tahu keluargamu dulu, ya?”Jessie tertegun sejenak. Tatapannya tertuju pada diri Dacia. Tiba-tiba Jessie bersandar di bangku, lalu bertanya, “Apa kamu kha
”Mengenai bagaimana pelaku bisa menghindar dari kamera CCTV, dia hanya bisa melewati tangga darurat saja. Karena nggak ada kamera CCTV di sana. Dia bisa bersembunyi hingga keesokan paginya, hingga ada yang menyadari jenazah, kemudian berpura-pura menjadi pemilik apartemen. Dia turun dari salah satu lantai melalui jalur darurat dan meninggalkan tempat.”Asisten terlihat bingung, “Kenapa harus menunggu sampai pagi?”Lance berdiri dengan perlahan. “Karena siang hari adalah waktu semua penghuni beraktivitas keluar masuk rumah. Kalau dia pergi malam itu juga, justru akan menambah kecurigaan. Jadi, demi nggak menimbulkan kecurigaan, dia menunggu hingga pagi, lalu bersama penghuni lainnya keluar gedung di pagi hari.”Asisten pun merespons.Dacia tersenyum melihat ekspresi mereka yang terkejut dan tersenyum. “Tentu saja, setiap metode pembunuhan yang sempurna di dunia nyata pasti memiliki celah. Bagaimana menurut Tuan Lance, apa Tuan Lance menganggap metode pembunuhan ini masuk akal?”Lance me
Asisten merasa kaget. “Korban digantung di luar?”“Sebenarnya semua ini adalah inspirasi dari Tuan Muda Nordin. Di bagian luar atap terdapat satu anak tangga yang menonjol. Kalaupun ada kamera CCTV di atap, saat pelaku melompat, dia pun akan jatuh di anak tangga itu. Kalau seperti itu, pelaku tindak kriminal ini mesti dijalankan dua orang.”“Pembantu pelaku berada di balkon rumah korban untuk menarik pelaku yang meluncur turun dengan tali. Pembantu pelaku pasti adalah orang yang sangat dekat dengan korban. Dia bisa menggunakan alasan terlalu emosi ketika melihat orang yang dicintainya bunuh diri, lalu menghancurkan rekaman CCTV itu. Jadi, pelaku utama bisa melarikan diri dengan kesempatan itu.”Lance tersenyum dengan puas dan tertawa. “Bagus, memang lebih cocok kalau metode kejahatan yang dilakukan oleh dua orang.”Dacia menjentikkan jarinya. ”Jadi, berbeda kalau tindak kriminal hanya dilakukan oleh satu orang saja. Pelaku utama mengikat satu ujung tali di anak tangga bagian luar atap,
“Kebetulan nggak ada kamera CCTV di lantai atas. Di dalam rekaman kamera CCTV lift hanya terlihat pelaku yang menyamar sebagai korban. Setelah itu, nggak ada siapa pun yang tertangkap kamera lagi. Mengenai bagaimana pelaku menghindari kamera CCTV dan melarikan diri, atau korban sebenarnya didorong dari lantai atas atau bukan, aku rasa semua itu adalah teka-teki yang ingin diketahui oleh semua penonton,” kata Dacia.Asisten itu tersenyum lagi. “Biasanya untuk skenario seperti ini, pelaku pasti bekerja sama dengan seseorang. Pelaku utama menyamar sebagai korban dan pergi ke atap, sedangkan korban yang sebenarnya dilempar dari balkon rumahnya oleh kaki tangan pelaku. Tentu saja kaki tangan pelaku bisa jadi adalah suami atau pacar korban.”Dacia menggeleng. “Di dalam naskahku, Nona Mimosa tinggal sendiri.”Asisten tertegun sejenak, lalu melirik ke ujung. Terlihat Lance sedang memberi isyarat mata. Kemudian, dia baru bertanya, “Pelakunya satu orang saja? Jadi, pelaku sudah lebih dulu melem
Dacia tersadar dari lamunannya, lalu berdiri dengan perlahan. “Kalau begitu, aku akan datang lagi besok.”Resepsionis menatap bayangan punggung Dacia sembari menggeleng. Padahal wanita ini sudah ditolak dua kali, dia masih saja datang ke perusahaan. Sebenarnya, tidak peduli dia datang berapa kali, Sutradara Lance juga tidak akan menemuinya.Dacia berdiri di depan pintu. Ketika melihat mobil dan pejalan kaki yang hilir mudik di jalan raya, dia berusaha untuk menenangkan dirinya. Kemudian, dia segera menghalangi taksi untuk meninggalkan tempat.Carly sedang duduk di lapangan basket akademi. Ketika melihat Dacia sudah kembali, dia bergegas ke hadapan Dacia. “Bagaimana?”Dacia menggeleng.Sebenarnya Carly juga sudah menduganya. Dacia masih belum berhasil untuk menemuinya.Bukan hanya mahasiswa seperti mereka saja yang ditolak, bahkan selebritas papan atas yang pernah memenangkan penghargaan di ajang Goldwood juga belum pasti bisa mendapatkan kesempatan bekerja sama dengan Lance.Dacia mena
Benn mengerti apa maksud ucapan Jerremy. Dia mengangkat gelas anggur, lalu menyesapnya dengan perlahan dan bertanya, “Apa kamu mencurigainya?”Jerremy tersenyum. “Dia menerima pukulan di saat mengetahui kabar penobatan. Apa mungkin aku tidak curiga?”Lidya telah mengetahui kabar kekuasaan jatuh ke tangan anggota Keluarga Tanzil. Apa mungkin dia akan merasa rela?Seorang wanita yang sudah kehilangan akal sehatnya bisa melakukan apa pun. Meskipun dia memiliki kesempatan untuk keluar dari penjara dan menerima pengobatan, apa dia benar-benar sedang fokus dalam pengobatannya atau dia sedang menyusun rencana selanjutnya? Siapa juga yang mengetahuinya?Benn menghela napas ringan. “Jerry, aturan di Negara Hyugana memang seperti itu. Seandainya narapidana mengidap penyakit mental, dia akan dibebaskan dari masa hukumannya untuk menerima pengobatan.”“Aku mengerti.” Tatapan Jerremy semakin serius. “Jadi, apa pun ceritanya, aku tidak boleh membiarkannya memiliki kesempatan itu.”Di sisi lain, di r
Dacia tersadar dari lamunannya, lalu menggeleng. “Nggak.”“Seandainya ada masalah, kamu mesti beri tahu Ayah. Jangan sampai mencemaskan Ayah.” Usai berbicara, tiba-tiba Daniel kepikiran sesuatu. “Ada panggilan dari penjara.”Gerakan tangan Dacia berhenti. Dia segera mengangkat kepalanya.Daniel berkata, “Katanya ibumu mengalami tekanan mental yang berat dan menunjukkan perilaku ekstrem di dalam penjara. Dua hari lagi, dia akan keluar dari penjara untuk menjalani pemeriksaan terkait masalah kejiwaannya ….”Tiba-tiba Daniel menghentikan omongannya. Dacia pun merasa syok. “Apa maksudmu?”Daniel menurunkan kelopak matanya. “Maksudnya, kalau benar ada masalah dengan kejiwaan ibunya, dia tidak akan dikurung di penjara lagi.”“Kejadian kapan?”Daniel membalas, “Kejadiannya saat upacara penobatan.”Kening Dacia berkerut. Lidya menerima pukulan di penjara karena Silvia menerima kekuasaan yang tidak diperolehnya, ‘kan?Hukum pidana di Negara Hyugana memang memiliki satu pasal yang menyatakan bah
Tiba-tiba Dacia kepikiran dengan Jerremy yang ngambek semalam. Sepertinya dia telah mendengar kabar itu. Itulah sebabnya dia bisa bersikap kesal.Pada saat ini, seorang wanita mendekat. “Dacia, kamu dicari Pak Diago.”Dacia pergi ke kantor profesor. Sepertinya Diago sudah membaca naskah yang dikirim Dacia semalam. “Metode menyusun kasus ini sangat sempurna. Apa semua ini idemu?”Dacia berterus terang. “Sebenarnya semua ini ide Kak Nordin. Dia yang memberiku inspirasi.”“Ternyata begitu. Pantas saja aku merasa tidak asing dengan metode penulisan ini. Hanya saja, ide ini memang bagus. Dacia, ada tugas yang ingin aku serahkan kepadamu.”Dacia bertanya, “Tugas apa?”“Usahakan untuk bisa mendapat kesempatan mewawancarai Sutradara Lance. Anggap saja sebagai skripsimu.” Usai berbicara, Diago menyerahkan data kepadanya.Dacia mengambil data tersebut. “Aku akan berusaha.”Saat Dacia hendak pergi, terdengar suara Diago lagi. “Persyaratannya, kamu tidak boleh minta bantuan apa pun dari Nordin. K
Jerremy berjalan ke sisi meja, lalu bersandar di sana sembari melipat kedua tangannya. “Kamu tidak makan?”Tanpa mengangkat kepalanya sama sekali, Dacia berkata, “Sekarang aku masih belum lapar juga.”“Apa kamu sudah makan di luar?”“Emm, tadi sempat makan sedikit sama Carly.”Sepertinya Dacia sedang fokus dalam naskahnya. Dia tidak menyadari raut wajah Jerremy. Jerremy juga tidak mengatakan apa pun, langsung membalikkan tubuhnya dan meninggalkan tempat.Malam harinya, akhirnya Dacia berhasil menyusun metode kejahatan dengan jelas. Saat melihat jam di ponsel, waktu sudah menunjukkan pukul satu dini hari. Dia berjalan menuruni tangga, lalu membuka kulkas. Dia menyadari bahkan tidak tersisa sedikit pun sayuran sisa makan malam di dalam kulkas.Dacia merasa lapar hingga kehabisan tenaga. Pada akhirnya, dia hanya memasak mie saja. Sebenarnya Jerremy masih belum tidur. Dia berdiri di lantai atas mengintip gerak-gerik di bawah sana, lalu kembali ke kamar.Setelah Dacia selesai makan, dia pun
“Nona Mimosa ….” Dacia merasa familier dengan nama itu. Di atap? Bunuh diri? Bukannya itu cerita di dalam naskahnya?Nordin masih mondar-mandir tepi pagar atap. “Apa kamu sudah ingat?”Dacia langsung tersenyum. “Tentu saja Nona Mimosa di dalam naskahku bukan bunuh diri. Dalam semua kasus detektif, biasanya korban hanya bisa mati karena pembunuhan.”“Jadi, apa kamu sudah memikirkan cara untuk memalsukan tempat kejadian perkara?”Dacia terdiam, lalu menundukkan matanya. Saat ini, alur naskah berhenti pada bagaimana kematian Mimosa tampak seperti bunuh diri dan bagaimana pelaku berhasil melarikan diri.Hanya saja, Dacia tidak menyangka bahwa Nordin tertarik dengan naskah seperti ini.Carly semakin bingung lagi. “Apa yang lagi kalian bahas? Naskah?”Nordin menatapnya.Dacia berbisik di samping Carly, “Aku akan jelaskan nanti.” Usai berbicara, Dacia berjalan ke sisi Nordin. “Apa kamu berdiri di atas atap untuk merasakan apa yang dialami korban?”“Bukan, pelaku.”Dacia tertegun sejenak. “Pe