“Anak muda akan menghadapi banyak rintangan ketika sedang merintis kariernya, terutama si Jules. Dia menolak semua bantuan yang aku berikan. Dia ingin mengelola Grup Tanzil dengan kemampuannya sendiri. Tidak dipungkiri, aku juga sangat mengagumi kemampuannya.”“Jadi, aku berharap dia bisa mencari seorang wanita yang bisa membantu kariernya dan bisa mendatangkan keuntungan untuknya, bukan mempersulitnya. Apa kamu mengerti apa maksudku?”Saat ini, Willie sedang memikirkan masa depan cucunya. Meskipun wanita itu bukan Hillary, Willie juga akan mencari putri dari keluarga kaya lain di Negara Hyugana.Jessie terbengong sejenak. Dia sama sekali tidak mengetahui masalah yang dikatakan Willie tentang Jules tadi. Setahu Jessie, Jules sangat sibuk.Jules adalah cucu sulung dari Keluarga Tanzil sekaligus satu-satunya penerus. Di dalam pemikiran Jessie, Jules sangatlah hebat dan tidak terkalahkan.Jadi, Jessie tidak sekali pun khawatir dengan Jules. Dia bahkan tidak tahu Jules akan menghadapi bany
Jessie mengangkat kepalanya, lalu menyela, “Dia nggak ngomong hal yang keterlaluan. Dia juga nggak marahi aku.”Jules mengangkat wajah Jessie untuk bertatapan dengannya. “Apa dia menyuruhmu untuk meninggalkanku?”Jessie mengejapkan matanya. Tetiba dia tersenyum. “Coba kamu tebak apa jawabanku?”Jules menyipitkan matanya.Kemudian, Jessie memeluk Jules, lalu membenamkan kepalanya di dalam dada Jules. “Kalau kamu butuh bantuanku dalam kariermu, aku akan membantumu. Kalau kamu nggak butuh, aku akan menemanimu untuk menghadapi rintangan bersama.”Dari ucapan itu, Jessie akan meminta pendapat Jules. Dia tidak akan membantunya tanpa meminta persetujuan Jules.Jessie memang ingin membantunya, tetapi semuanya tergantung Jules bersedia atau tidak. Dia menghormati semua keputusan Jules.Jules tertegun di tempat. Dia menunduk melihat wanita di dalam pelukannya dengan tersenyum lembut. Dagu Jules bersandar di atas kepala Jessie. “Jessie tidak usah membantuku. Kamu cukup menemaniku saja. Semuanya s
Pelayan terbengong sejenak, lalu memalingkan kepala untuk menatapnya. “Kamu mau bikin kue?”Jessie menggaruk pipinya. “Aku ingin belajar sebentar.”Pelayan menyadari sesuatu. Dia pun berkata dengan tersenyum, “Apa kamu ingin bikin kue untuk kekasihmu?”Daun telinga Jessie seketika memerah. Dia menunduk dan tidak berbicara.Pelayan menghentikan pekerjaannya. “Tentu saja Bibi akan mengajarimu.”Jessie pun tersenyum. “Terima kasih.”Siang harinya, pelayan mengajari Jessie untuk membuat kue yang agak gampang. Jessie belajar sembari turun tangan sendiri. Sementara, pelayan yang berada di samping pun memantau, lalu memberi tahu kesalahannya.Setelah menghabiskan waktu selama dua jam, akhirnya Jessie berhasil membuat pie.Jessie membungkus pie, lalu berjalan keluar rumah. Dia menyuruh pengawal untuk mengantarnya ke Grup Tanzil.Saat ini, di Grup Tanzil.Jules menerima panggilan dari mata-mata rumah sakit. Katanya, Lisa tidak berhasil diselamatkan dan telah meninggal semalam.Gerakan tangan Ju
Bibir Jules menempel di atas kening Jessie. “Kamu tidak perlu bisa melakukan semuanya. Apa kamu tahu apa yang aku sukai dari kamu?”Jessie spontan menggeleng. “Memangnya apa yang kamu sukai dari aku?”Jules menyentil pelan hidung mancung Jessie. “Aku suka dengan sikap lugu kamu. Karena sikap lugumu itu sangat berharga bagiku.”Selesai berbicara, Jules memeluknya. “Apa kamu tahu, sikap sederhana kamu didambakan oleh orang-orang yang sudah lama hidup dalam dunia penuh intrik. Jadi, kamu hanya perlu menjadi dirimu sendiri saja.”Jules kembali tersenyum. “Lagi pula, bukannya ada aku? Kita bisa saling melengkapi.”Jessie berbisik, “Sekarang kamu memang berbicara seperti ini. Tapi gimana kalau kelak kamu malah merasa aku sudah mempersulit kamu?”Jules menggendong Jessie ke atas meja. Dia memasukkan Jessie ke dalam pelukannya. “Kenapa kamu yakin aku akan bersikap seperti itu?”Jessie memalingkan kepalanya. “Perasaan bisa berubah. Sekarang kamu memang suka sama aku, tapi nggak berarti … uhm!”
Pada saat ini, Jules pun telah menampakkan diri di acara malam. Setelah Hillary melihat sosok Jules, senyuman di wajahnya semakin lebar lagi. Namun, senyumannya seketika terkaku ketika dia melihat seseorang.Tatapan semua orang spontan tertuju pada sosok wanita yang sedang merangkul lengan Jules. Malam ini, Jessie mengenakan gaun panjang berwarna merah gelap. Dia juga memakai bando mutiara dan juga anting-anting panjang. Dia kelihatan sangat dewasa malam ini. Jujur saja, keindahannya juga tidak kalah dengan Hillary. Alhasil, pandangan semua orang seketika tertuju pada dirinya.Hillary tertegun di tempat. Tangannya memegang kaki gelas dengan erat. Awalnya Hillary mengira dia adalah orang yang paling menarik perhatian di acara malam hari ini. Siapa sangka, wanita materialistis itu akan kelihatan anggun setelah berdandan.“Ayah, kenapa dia malah datang bersama cewek itu?” Mata Hillary tampak memerah. Bukankah perbuatan Jules sama saja telah mempermalukan Hillary?Kening Kevin tampak berk
Di hadapan awak media, kedua mata Hillary memerah. “Aku menyukaimu. Aku ingin mendapatkanmu. Aku nggak merasa aku bersalah, tapi jangan karena kamu nggak suka sama aku, kamu malah membawa mahasiswi yang kamu hidupi di luar sana untuk menghinaku.”Suara ricuh orang-orang di dalam acara tak berhenti terdengar.Dari tadi, tidak ada satu pun orang yang menghentikan kegaduhan di dalam acara. Sebab, mereka semua masih tidak tahu harus berpihak ke sisi siapa. Mereka juga takut akan terlibat dalam masalah rumit ini.Saat suasana menjadi hening, tetiba Jessie bersuara, “Apa Jules nggak beri tahu kamu kalau dia sudah punya pacar?”Hillary merasa kaget, lalu berusaha menarik napas dalam-dalam. “Memangnya kenapa kalau dia punya kekasih? Apa Raja Willie mengakuimu? Apa kamu nggak malu dengan hubungan tanpa restu orang tua?”Jessie pun tersenyum. “Itu karena sebelumnya Raja Willie nggak tahu keberadaanku. Orang tua Jules sangat mendukung hubungan kami. Kamu bilang aku nggak tahu malu? Jadi, apa kamu
Nama Javier sangatlah terkenal hingga di luar negeri. Dia dijuluki Raja Bisnis Negara Makronesia sekaligus orang terkaya di seluruh dunia.Keluarga Fernando bukan hanya memiliki hubungan dengan keluarga kerajaan, presiden Negara Makronesia yang sedang menjabat pun adalah teman sekolahnya Javier. Keluarga Fernando juga memiliki hubungan darah dengan Keluarga Tanaka.Selain itu, istrinya Javier adalah cucu dari keluarga kerajaan, desainer perhiasan terkenal di seluruh dunia, dan juga adalah anak asuh dari Ketua Organisasi Dawn. Jadi, dari segi kekayaan dan kekuasaan, Keluarga Jalma bukanlah apa-apa di hadapan Keluarga Fernando.Sekarang Hillary malah mengatakan putri semata wayang Keluarga Fernando memiliki identitas rendahan? Bukannya dia sedang mempermalukan Keluarga Fernando?Hillary mendengar suara orang-orang yang sedang bergosip. Wajahnya seketika menjadi pucat. “Mana mungkin ….”Seandainya Jessie benar-benar adalah anaknya Javier, bukannya ucapan yang dilontarkannya tadi ….Acara
Jessie makan sesuap pizza, lalu menyesap Coca Cola. Dia pun mengeluarkan suara puas. “Ternyata minum Coca Cola sambil makan ayam dan pizza itu nikmat sekali!”Jules spontan tersenyum. “Kamu memang pemakan segalanya. Tidak pilih-pilih.”Jessie melirik Jules yang tidak begitu menyantap makanan. “Kata ibu angkatku, jadi orang itu mesti bersyukur. Setidaknya masih ada yang bisa dimakan daripada nggak ada apa-apa. Tuan Muda Jules anaknya pemilih, ya?”Jules mengangkat alisnya sembari menatap Jessie. “Aku sudah kenyang ketika melihat kamu makan.”Gerakan Jessie tertegun sejenak. Beberapa saat kemudian, dia mengambil semangkuk pangsit, lalu menyerahkannya ke hadapan Jules. Dia berkata, “Kamu nggak suka makan makanan berkalori tinggi. Gimana kalau kamu makan pangsit saja? Jangan sampai kamu kelaparan.”Ayam goreng dan pizza adalah pilihan Jessie tadi. Dia tahu Jules tidak suka makan makanan seperti ini, itulah sebabnya dia minta dibelikan pangsit isi sayur.Jules menatap Jessie. Seketika dia k
Jules tidak berharap Jessie akan marah lagi. Nantinya Jules akan kesulitan untuk membujuknya.Kali ini, Derrick baru berkata, “Aku menemukan beberapa petunjuk. Pengurus Keluarga Taylor satu kampung dengan Brayden, sama-sama dari area utara.”Jules mengusap dagunya sembari berpikir. “Dari area utara. Petunjuk ini sangat berguna. Kamu utus anggota untuk memastikan di area utara. Oh, ya, kamu sebarkan saja berita ini. Alangkah bagusnya kalau berita ini terdengar sampai ke telinga orang itu.”Derrick mengangguk. “Aku mengerti.”Setelah Derrick meninggalkan tempat, Jessie pun menarik Jules. “Kak Jules, kematian Wika ada hubungannya dengan Keluarga Taylor, ‘kan?”Jules memiringkan kepalanya sembari menggenggam tangan Jessie. “Kemungkinannya seperti itu. Hanya saja, masih butuh bukti.” Usai berbicara, Jules memeluk Jessie, lalu mencium keningnya. “Tenang saja, aku sanggup menyelesaikannya.”…Setelah Sissae pulang dari kantor polisi, dia semakin murka saja. Dia membanting barang-barang dan me
Jules mengangkat-angkat pundaknya dengan acuh tak acuh. “Aku memang arogan karena orang yang seharusnya duduk di dalam tahanan bukan aku. Sebenarnya tidak sulit bagiku untuk bisa terlepas dari rasa curiga ini. Hanya saja, semuanya tergantung aku bersedia atau tidak saja.”Sissae tersenyum dingin, lalu menggertakkan giginya. “Jangan membohongi diri sendiri. Jules, sekarang hanyalah seorang pangeran yang nggak bisa melindungi diri sendiri. Selain aku, nggak ada lagi yang bisa menyelamatkanmu!”Pada saat ini, tiba-tiba polisi membuka pintu ruangan. “Tuan Jules, kamu sudah boleh pergi.”Raut wajah Sissae langsung berubah. “Mana mungkin?”Jules paling mencurigakan dalam masalah ini. Mana mungkin dia dilepaskan?Jules menyipitkan matanya sembari berpikir. Saat ini, terdengar lagi suara polisi. “Istrimu sudah memberi bukti kuat, bukan kamu yang meracuni Wrenka.”Jules tertegun sejenak. Dia segera berdiri, lalu meninggalkan ruangan interogasi tanpa menoleh sama sekali.Sissae masih terpaku di
Di dalam tahanan, di bawah bantuan Benn, Jerremy memperoleh kesempatan untuk bertemu dengan Jules. “Sebenarnya apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu malah masuk tahanan?”Jules bersandar di bangku, lalu melihat ke luar. “Kenapa kamu ada waktu luang untuk mengunjungiku?”“Siapa yang datang untuk mengunjungimu? Aku datang untuk bertanya sebenarnya apa yang kamu lakukan? Kamu juga sudah menyelidiki masalah adikku. Semua itu ada masalahnya dengan putri dari Keluarga Taylor. Bukannya yang mati hanya seorang pengurus rumah saja? Untuk apa kamu melanjutkan pemeriksaan lagi?”Alhasil Jules masuk ke dalam jebakan?Jules tersenyum. “Dengan mengandalkan rekaman suara yang kamu ekspos, Keluarga Taylor masih belum bisa mengalah. Kematian Wrenka berhubungan dengan Keluarga Taylor. Hanya saja, saksi mata sudah mati. Kita tidak memiliki bukti lagi. Kalau aku tidak duduk di sini, siapa lagi yang akan duduk di sini?”Jerremy melipat kedua tangan di depan dada. “Apa rencanamu selanjutnya?”Jules kembali ter
Miya pergi menyeduh teh.Jessie berjalan ke hadapan Dacia. “Apa sudah terjadi sesuatu dengan Jules?”Dacia tertegun sejenak. “Jessie ….”“Dacia, beri tahu aku, dia sudah dua hari nggak pulang. Ketika Derrick pulang waktu itu, dia hanya bilang ada yang mesti diurus Jules. Tapi aku tahu, meski dia ada urusan penting, dia juga bakal telepon buat kabari aku.”Seandainya bukan karena terjadi sesuatu terhadap Jules, mana mungkin dia akan meminta Derrick untuk menyampaikan ucapannya. Selama dua hari ini, Jules bahkan tidak mengirim pesan kepadanya.Dacia tahu masalah ini tidak bisa ditutupi lagi. Dia pun menunduk. “Maaf, Jessie. Seharusnya dia nggak ingin membuatku khawatir. Hanya saja, seharusnya kamu percaya sama dia.”Jessie duduk. “Kalian nggak beri tahu apa-apa sama aku. Gimana aku bisa percaya?”Dacia menarik napas dalam-dalam, lalu berkata dengan perlahan, “Jules ditahan untuk melakukan pemeriksaan. Pihak kepolisian curiga kematian dia dan wanita itu ada hubungannya untuk menyingkirkan
Dacia menyadari maksud dari ucapan polisi itu. Dia pun melihat ke sisi Diago. “Aku bisa menjamin bahwa masalah ini nggak ada hubungannya dengan Pangeran.”Kening si pria berkerut. Dia tidak berbicara.Diago memperkenalkan si pria dengan tersenyum. “Pak Arthur, dia muridku. Kebetulan dia juga ingin menyelidiki kasus ini.”Polisi yang bernama Arthur mengerutkan keningnya. Dia merasa bingung. “Apa hubungan dia dengan korban?”“Bukan, dia berhubungan dengan Pangeran. Dia adalah putrinya Lidya Ozara.”Arthur mengangguk. “Ternyata seperti itu.”Dacia melihat ke sisi Arthur, lalu bertanya, “Apa aku boleh tanya satu pertanyaan? Kenapa kamu merasa masalah ini ada hubungannya dengan Pangeran? Apa karena saat korban meninggal, anggota Pangeran kebetulan ada di tempat?”Arthur terdiam beberapa detik. “Memang tidak bisa membuktikan ada kaitan langsung dengan Yang Mulia, tapi Yang Mulia adalah orang pertama yang mencurigai bahwa Brayden meracuni makanan. Kematian Brayden jelas adalah tindakan pembun
“Aku mengerti perasaan kamu ingin membantunya.” Diago mengenakan kacamatanya, lalu membereskan dokumen di atas meja. “Hanya saja, kalau kamu terlibat dalam masalah ini, nantinya malah akan mendatangkan kerepotan untukmu.”Dacia mengangguk. “Aku mengerti. Seorang tahanan diracuni di dalam tahanan. Pasti ada orang kuat di belakangnya. Tapi kekuatan orang itu akan mendatangkan ancaman bagi keluarga kerajaan.”Pengawasan di penjara sangat ketat. Jika ingin berbuat hingga tahap seperti ini, meski ada mata-mata di dalam, orang biasa juga tidak sanggup untuk melakukannya.Lagi pula, jika masalah pembunuhan di dalam penjara diselidiki, pasti akan mendatangkan kerepotan yang sangat besar. Hanya saja, berhubung orang itu berani melakukannya, dia pasti punya cara untuk menyingkirkan kerepotan.Sepasang tangan Diago saling bertautan. Dia pun bertanya, “Apa kamu sudah memutuskannya?”Dacia membalas dengan serius, “Sudah. Meskipun aku nggak bisa menduga siapa orang di belakang masalah ini, setidakn
“Aku juga berharap seperti itu.” Jules meletakkan cangkir teh, lalu berdiri. Dia mengancingi lengan pakaiannya dengan perlahan, lalu meninggalkan tempat.Reyhan menatap bayangan punggung Jules yang semakin menjauh dengan mengepal erat tangannya.Pengurus rumah menghela napas lega, hanya saja dia masih saja merasa trauma. “Tuan, apa yang harus kita lakukan kali ini ….”Reyhan berhenti di samping tubuh pengurus rumah, lalu memperingatinya, “Ini masalahmu. Pikirkan cara untuk selesaikan masalah ini. Kalau kamu tidak berhasil menyelesaikannya, aku akan habisi kamu.”Raut wajah pengurus rumah kelihatan panik. Dia tidak berani bersuara.Derrick yang sedang berdiri di depan pintu melihat Jules berjalan keluar Kediaman Keluarga Taylor. Dia membukakan pintu mobil belakang mempersilakan Jules ke dalam. Setelah mereka berdua memasuki mobil, Derrick langsung mengendarai mobil meninggalkan tempat.Di tengah jalan, Derrick melihat ke kaca spion luar jendela. “Tuan Muda, kunjunganmu kali ini pasti ak
Di Kediaman Keluarga Taylor.Sissae membuang makanan yang diantar pelayan. “Keluar! Keluar kalian semua!”Reyhan dan Risella sedang berdiri di depan pintu kamar. Ketika melihat makanan berantakan di atas lantai, Reyhan mengerutkan keningnya. Dia menyuruh pelayan untuk meninggalkan ruangan.Risella berjalan ke dalam kamar, lalu duduk di samping ranjang. Dia menatap wajah putrinya yang masih membengkak itu. “Sissae, kamu tenangkan dirimu dulu.”“Bagaimana aku bisa tenang? Wanita murahan itu suruh anggotanya untuk pukul aku. Dia bahkan berani suruh pengawal murahannya untuk turun tangan sama aku!”Sissae tidak pernah merasa dihina seperti ini. Wajar jika dia merasa sangat murka.Reyhan berjalan ke dalam kamar. Raut wajahnya kelihatan muram. “Aku rasa kamu masih belum belajar dari pengalaman sebelumnya. Sissae, kalau kamu berani bersikap semena-mena lagi, aku akan usir kamu dari rumah!”Mata Sissae langsung memerah. Padahal dia telah dipukul, Reyhan bukannya menghiburnya, melainkan malah m
Tatapan Jules menjadi serius. “Sepertinya pelajaran yang kuberikan terlalu ringan. Dia masih saja berani berulah.”Seandainya bukan karena Jules mengutus pengawal untuk mengikuti Jessie, sepertinya Sissae pasti akan turun tangan terhadap Jessie.“Nona Sissae bisa bersikap arogan juga karena mengandalkan ayahnya. Semua itu juga karena Keluarga Taylor.” Filbert paham bagaimanapun ada banyak anak yang bersikap semena-mena karena mengandalkan kekuatan keluarganya.Jules memutar pena di tangannya. Pada saat ini, Jules menerima pesan singkat dari Derrick.Di sisi lain, Derrick melakukan pengejaran ke sisi dua pengawal berpakaian hitam. Hanya saja, mereka menghilang di dalam kerumunan.Derrick berdecak sembari menggertakkan giginya. Dia segera kembali ke lokasi untuk memeriksa Brayden yang tertembak. Peluru menembus di bagian dadanya. Dia melebarkan matanya yang kosong itu. Brayden juga sudah kehabisan napasnya.Derrick segera lapor polisi.Derrick mengikuti polisi untuk memberi pernyataan di