Robert tersenyum. “Raja hanya ingin mengundang Nona Jessie untuk berbincang-bincang di istana. Raja juga tidak memiliki maksud lain.”Jessie terdiam sejenak, lalu mengangkat kepalanya. “Oke, aku akan ke istana.” Dia membalikkan kepalanya berbicara dengan Dacia, “Kamu nggak usah khawatirin aku. Aku akan segera kembali.”Setelah itu, Jessie mengikuti Robert berjalan ke dalam mobil.Murid-murid di sekitar pun sedang membahas masalah ini. Dacia menatap mobil yang melaju pergi dengan mengerutkan keningnya. Dia mengeluarkan ponselnya segera mengirim pesan kepada Jules.Di sisi lain, mobil kerajaan sedang melaju ke istana. Dia memandang ke luar jendela, lalu tampak sebuah istana bergaya modern di luar sana. Terdapat sebuah lapangan golf di dalam halaman yang luas itu. Ada juga patung yang diukir di depan pintu utama. Selain itu, tampak sebuah bendera kerajaan dikibarkan di bawah langit biru.Jessie mengikuti Robert untuk menuruni mobil. Dia membawa Jessie ke dalam istana. Di dalamnya digantu
“Anak muda akan menghadapi banyak rintangan ketika sedang merintis kariernya, terutama si Jules. Dia menolak semua bantuan yang aku berikan. Dia ingin mengelola Grup Tanzil dengan kemampuannya sendiri. Tidak dipungkiri, aku juga sangat mengagumi kemampuannya.”“Jadi, aku berharap dia bisa mencari seorang wanita yang bisa membantu kariernya dan bisa mendatangkan keuntungan untuknya, bukan mempersulitnya. Apa kamu mengerti apa maksudku?”Saat ini, Willie sedang memikirkan masa depan cucunya. Meskipun wanita itu bukan Hillary, Willie juga akan mencari putri dari keluarga kaya lain di Negara Hyugana.Jessie terbengong sejenak. Dia sama sekali tidak mengetahui masalah yang dikatakan Willie tentang Jules tadi. Setahu Jessie, Jules sangat sibuk.Jules adalah cucu sulung dari Keluarga Tanzil sekaligus satu-satunya penerus. Di dalam pemikiran Jessie, Jules sangatlah hebat dan tidak terkalahkan.Jadi, Jessie tidak sekali pun khawatir dengan Jules. Dia bahkan tidak tahu Jules akan menghadapi bany
Jessie mengangkat kepalanya, lalu menyela, “Dia nggak ngomong hal yang keterlaluan. Dia juga nggak marahi aku.”Jules mengangkat wajah Jessie untuk bertatapan dengannya. “Apa dia menyuruhmu untuk meninggalkanku?”Jessie mengejapkan matanya. Tetiba dia tersenyum. “Coba kamu tebak apa jawabanku?”Jules menyipitkan matanya.Kemudian, Jessie memeluk Jules, lalu membenamkan kepalanya di dalam dada Jules. “Kalau kamu butuh bantuanku dalam kariermu, aku akan membantumu. Kalau kamu nggak butuh, aku akan menemanimu untuk menghadapi rintangan bersama.”Dari ucapan itu, Jessie akan meminta pendapat Jules. Dia tidak akan membantunya tanpa meminta persetujuan Jules.Jessie memang ingin membantunya, tetapi semuanya tergantung Jules bersedia atau tidak. Dia menghormati semua keputusan Jules.Jules tertegun di tempat. Dia menunduk melihat wanita di dalam pelukannya dengan tersenyum lembut. Dagu Jules bersandar di atas kepala Jessie. “Jessie tidak usah membantuku. Kamu cukup menemaniku saja. Semuanya s
Pelayan terbengong sejenak, lalu memalingkan kepala untuk menatapnya. “Kamu mau bikin kue?”Jessie menggaruk pipinya. “Aku ingin belajar sebentar.”Pelayan menyadari sesuatu. Dia pun berkata dengan tersenyum, “Apa kamu ingin bikin kue untuk kekasihmu?”Daun telinga Jessie seketika memerah. Dia menunduk dan tidak berbicara.Pelayan menghentikan pekerjaannya. “Tentu saja Bibi akan mengajarimu.”Jessie pun tersenyum. “Terima kasih.”Siang harinya, pelayan mengajari Jessie untuk membuat kue yang agak gampang. Jessie belajar sembari turun tangan sendiri. Sementara, pelayan yang berada di samping pun memantau, lalu memberi tahu kesalahannya.Setelah menghabiskan waktu selama dua jam, akhirnya Jessie berhasil membuat pie.Jessie membungkus pie, lalu berjalan keluar rumah. Dia menyuruh pengawal untuk mengantarnya ke Grup Tanzil.Saat ini, di Grup Tanzil.Jules menerima panggilan dari mata-mata rumah sakit. Katanya, Lisa tidak berhasil diselamatkan dan telah meninggal semalam.Gerakan tangan Ju
Bibir Jules menempel di atas kening Jessie. “Kamu tidak perlu bisa melakukan semuanya. Apa kamu tahu apa yang aku sukai dari kamu?”Jessie spontan menggeleng. “Memangnya apa yang kamu sukai dari aku?”Jules menyentil pelan hidung mancung Jessie. “Aku suka dengan sikap lugu kamu. Karena sikap lugumu itu sangat berharga bagiku.”Selesai berbicara, Jules memeluknya. “Apa kamu tahu, sikap sederhana kamu didambakan oleh orang-orang yang sudah lama hidup dalam dunia penuh intrik. Jadi, kamu hanya perlu menjadi dirimu sendiri saja.”Jules kembali tersenyum. “Lagi pula, bukannya ada aku? Kita bisa saling melengkapi.”Jessie berbisik, “Sekarang kamu memang berbicara seperti ini. Tapi gimana kalau kelak kamu malah merasa aku sudah mempersulit kamu?”Jules menggendong Jessie ke atas meja. Dia memasukkan Jessie ke dalam pelukannya. “Kenapa kamu yakin aku akan bersikap seperti itu?”Jessie memalingkan kepalanya. “Perasaan bisa berubah. Sekarang kamu memang suka sama aku, tapi nggak berarti … uhm!”
Pada saat ini, Jules pun telah menampakkan diri di acara malam. Setelah Hillary melihat sosok Jules, senyuman di wajahnya semakin lebar lagi. Namun, senyumannya seketika terkaku ketika dia melihat seseorang.Tatapan semua orang spontan tertuju pada sosok wanita yang sedang merangkul lengan Jules. Malam ini, Jessie mengenakan gaun panjang berwarna merah gelap. Dia juga memakai bando mutiara dan juga anting-anting panjang. Dia kelihatan sangat dewasa malam ini. Jujur saja, keindahannya juga tidak kalah dengan Hillary. Alhasil, pandangan semua orang seketika tertuju pada dirinya.Hillary tertegun di tempat. Tangannya memegang kaki gelas dengan erat. Awalnya Hillary mengira dia adalah orang yang paling menarik perhatian di acara malam hari ini. Siapa sangka, wanita materialistis itu akan kelihatan anggun setelah berdandan.“Ayah, kenapa dia malah datang bersama cewek itu?” Mata Hillary tampak memerah. Bukankah perbuatan Jules sama saja telah mempermalukan Hillary?Kening Kevin tampak berk
Di hadapan awak media, kedua mata Hillary memerah. “Aku menyukaimu. Aku ingin mendapatkanmu. Aku nggak merasa aku bersalah, tapi jangan karena kamu nggak suka sama aku, kamu malah membawa mahasiswi yang kamu hidupi di luar sana untuk menghinaku.”Suara ricuh orang-orang di dalam acara tak berhenti terdengar.Dari tadi, tidak ada satu pun orang yang menghentikan kegaduhan di dalam acara. Sebab, mereka semua masih tidak tahu harus berpihak ke sisi siapa. Mereka juga takut akan terlibat dalam masalah rumit ini.Saat suasana menjadi hening, tetiba Jessie bersuara, “Apa Jules nggak beri tahu kamu kalau dia sudah punya pacar?”Hillary merasa kaget, lalu berusaha menarik napas dalam-dalam. “Memangnya kenapa kalau dia punya kekasih? Apa Raja Willie mengakuimu? Apa kamu nggak malu dengan hubungan tanpa restu orang tua?”Jessie pun tersenyum. “Itu karena sebelumnya Raja Willie nggak tahu keberadaanku. Orang tua Jules sangat mendukung hubungan kami. Kamu bilang aku nggak tahu malu? Jadi, apa kamu
Nama Javier sangatlah terkenal hingga di luar negeri. Dia dijuluki Raja Bisnis Negara Makronesia sekaligus orang terkaya di seluruh dunia.Keluarga Fernando bukan hanya memiliki hubungan dengan keluarga kerajaan, presiden Negara Makronesia yang sedang menjabat pun adalah teman sekolahnya Javier. Keluarga Fernando juga memiliki hubungan darah dengan Keluarga Tanaka.Selain itu, istrinya Javier adalah cucu dari keluarga kerajaan, desainer perhiasan terkenal di seluruh dunia, dan juga adalah anak asuh dari Ketua Organisasi Dawn. Jadi, dari segi kekayaan dan kekuasaan, Keluarga Jalma bukanlah apa-apa di hadapan Keluarga Fernando.Sekarang Hillary malah mengatakan putri semata wayang Keluarga Fernando memiliki identitas rendahan? Bukannya dia sedang mempermalukan Keluarga Fernando?Hillary mendengar suara orang-orang yang sedang bergosip. Wajahnya seketika menjadi pucat. “Mana mungkin ….”Seandainya Jessie benar-benar adalah anaknya Javier, bukannya ucapan yang dilontarkannya tadi ….Acara