Lisa mengangguk sembari meremas erat ujung kemejanya.Jelas-jelas Keluarga Fernando memberi perintah kepada seluruh sekolah di ibu kota untuk tidak boleh menerima Lisa. Sekarang Jessie malah berlagak kasihan terhadapnya?Jessie menggandeng tangannya. “Kalau begitu, aku akan jelaskan masalah ini dengan Kakek.”Raut wajah Lisa langsung berubah. Dia merasa agak panik. “Nggak usah ….” Dia mengalihkan pandangannya. “Jessie, kamu nggak usah jelasin apa-apa.”“Kenapa nggak usah jelasin?”Jessie menatapnya. “Jangan-jangan kamu juga ingin Paman salah paham sama aku?”Lisa menggigit bibirnya dan tidak berbicara.“Lisa, sampai sekarang, kamu masih saja membohongiku?” Jessie sungguh tidak habis pikir. Seandainya Lisa mengakui bahwa ayahnya tidak jatuh sakit, dia hanya sedang berbohong saja, mungkin Jessie akan memberi kesempatan kepada Lisa.Ada kesempatan bagi orang yang ingin berubah. Namun, Lisa masih saja membohongi dirinya.Raut wajah Lisa berubah. “Jessie, kamu … apa yang lagi kamu katakan?”
Jessie adalah anak keluarga kaya yang dimanja sejak kecil, sedangkan Lisa adalah seorang anak patuh dan pengertian. Lagi pula, mereka sendiri juga sudah melihat dengan mata kepala mereka sendiri. Siapa juga yang peduli dengan kenyataan?Raut wajah Steven berubah muram. Saat dia hendak berbicara, Andreas pun membujuknya, “Mungkin anak-anak hanya sedang bermain saja dan tidak sengaja terjatuh.”“Kamu tidak usah belain dia. Jessie itu anaknya egois. Sudah seharusnya dia diberi sedikit pelajaran.” Steven melihat ke sisi Jessie. “Cepat minta maaf kepada temanmu.”Jessie sungguh tidak menyangka kakeknya bahkan tidak memercayainya. Hatinya terasa kalut. Dia pun menjerit dengan menangis, “Aku sudah bilang bukan aku!” Kemudian, Jessie langsung berlari meninggalkan tempat.“Jessie, kamu ….” Steven tidak berhasil menghentikannya.Claire bersama ketiga anak di dalam ruangan mendengar keributan di luar sana. Saat mereka berjalan keluar ruangan, Jessie yang sedang menangis malah mendorong mereka, la
Seandainya Steven benar-benar salah paham terhadap Jessie, tentu saja dia akan minta maaf terhadap cucunya.Claire mengetuk pintu kamar, lalu membukanya. Tampak Jessie sedang berbaring di ranjang dengan sedih.Claire duduk di pinggir ranjang. “Jessie, Ibu percaya sama kamu.”Jessie membangkitkan tubuhnya. “Tapi Kakek nggak percaya sama aku.”“Kakekmu nggak tahu apa yang terjadi, mana mungkin dia percaya sama kamu.” Claire mengusap wajah putrinya. “Di dunia ini, ada banyak hal di luar dugaanmu, apalagi mengenai hati manusia. Kita memang nggak boleh celakai orang lain, tapi kita mesti waswas terhadap orang lain.”“Saat seseorang bersikap jahat sama kamu, kamu juga nggak boleh luluh, apalagi berharap orang itu akan berubah. Apa kamu mengerti?”Jessie menunduk. Waktu itu, Jessie memang sempat luluh ketika melihat Lisa. Jika tidak, mana mungkin Jessie tidak memberi tahu siapa pun mengenai masalah Lisa berbohong atas penyakit ayahnya.Setelah masalah ini, Jessie menyadari Lisa sedang memanfa
Lisa memang telah menyelamatkan nyawa Andreas. Namun, jika semuanya seperti yang dikatakan Jessie, dia berbohong dengan kesehatan ayahnya demi mendapatkan rasa percaya Andreas, sepertinya gadis berumur belasan tahun ini tidaklah sederhana.Ucapan Jessie tadi telah menimbulkan kecurigaan di hatinya. Sebelumnya Andreas mengira tidak ada yang bisa mengalahkan Jules ataupun kedua putra Keluarga Fernando, tak disangka dirinya telah meremehkan Lisa.Andreas bertanya dengan sinis, “Apa ayahmu tidak sakit?”Lisa tidak pernah dihina dengan sebegitu malunya. Dia ingin mengakui perbuatannya, tetapi dia tidak ingin kehilangan Keluarga Tanzil yang akan menjadi sandarannya.Ketika menyadari Andreas tidak memercayainya, Lisa pun menangis. “Bukan begitu, aku nggak pernah kepikiran untuk membohongi siapa pun. Kondisi tubuh ayahku memang nggak bagus.”Jessie menatap lisa. “Sekarang aku akan suruh kakakku untuk hubungi ayahmu.”Hampir saja Lisa menjerit. Seandainya mereka benar-benar menghubungi Paul, se
“Ayah, maafkan aku. Kalau kamu ingin salahkan, salahkan diri kamu sendiri saja. Karena kamu nggak bisa memberikan kehidupan yang aku inginkan.” Kemudian, Lisa berbalik badan dan berjalan pergi.Tak lama kemudian, ada kabar yang mengejutkan Jessie dan yang lain. Lisa yang tadinya merupakan anak yatim piatu telah menjadi “anak angkat” Andreas.Di dalam hotel.Jules berjalan ke belakang Andreas. “Kakek, apa kamu yakin ingin menjadikannya sebagai anak angkatmu?”Andreas menunduk. “Dia sudah tidak punya orang tua. Ditambah lagi … anak itu sangat malang.”Lisa juga sudah berterus terang kepadanya. Dia memang telah merahasiakan masalah kesehatan ayahnya. Namun, setelah ibunya meninggal, ayahnya telah banting tulang demi keluarga mereka. Wajar kalau dia berpenyakitan.Lisa sungguh merasa terpukul dengan kecelakaan yang menimpa ayahnya. Ditambah lagi, Andreas juga tidak memiliki anak. Sebelumnya Lisa pernah menyelamatkannya. Sepertinya tidak masalah jika Andreas mengangkatnya sebagai anak.Jule
Dalam sekejap mata, waktu empat tahun sudah berlalu.Di Akademi Victoria, Negara Hyugana.Jessie baru saja selesai tampil di pentas kesenian. Dia berjalan ke belakang panggung untuk mengganti busananya. Pada saat ini, tampak sebuket bunga dan kotak hadiah berwarna biru di atas meja.Jessie berjalan mendekat. Dia mengambil bunga, lalu melihat kartu yang diselipkan di dalamnya.[ Selamat ulang tahun. ]Tatapan Jessie tertuju pada seseorang yang sedang bersandar di pintu. “Kenapa kamu bisa tahu hari ulang tahunku?”Jules yang dewasa kelihatan semakin tampan saja. Jessie menepati janjinya untuk kuliah di Akademi Victoria. Dia bersama Jerry dan Jules menjadi teman kuliah. Hanya Jody saja yang tidak memilih untuk bersekolah di sini, dia melanjutkan pendidikannya di akademi bisnis terbaik di Negara Shawana.“Memangnya hal itu sulit bagiku?” Jules berjalan menghampirinya, lalu melepaskan aksesori di rambutnya. Jessie yang memiliki kulit putih dengan postur tubuh ideal itu sangatlah menonjol.
“Kalau cuma ingin ucapin selamat ulang tahun, apa perlu dia sedekat itu sama kamu?” Jerremy melepaskan Jessie, lalu menyentil keningnya. “Bisa tidak jangan terus membuatku mencemaskanmu?”Selama beberapa tahun ini, Jerremy sangat mewaspadai Jules. Sekarang adiknya sudah berusia 18 tahun. Jika Jerremy tidak meningkatkan kewaspadaannya, bisa jadi Jules akan “menculik” adiknya.Jessie mengusap keningnya dengan tersenyum. “Aku sudah bukan anak kecil yang butuh dilindungi Kakak lagi.”“Sudahlah, Ayah dan Ibu sudah tiba di Negara Hyugana demi merayakan ulang tahun putrinya. Kamu ganti baju dan rias dirimu dengan cantik. Jangan sampai ada yang lebih cantik di acara ulang tahunmu nanti.”Meski Jessie bersekolah di Negara Hyugana, setiap tahunnya Claire dan Javier akan datang untuk merayakan ulang tahunnya. Dulu mereka hanya mengadakan acara ulang tahun kecil-kecilan. Namun, berbeda dengan acara ulang tahun kali ini. Sebab, tahun ini Jessie sudah resmi menjadi orang dewasa. Mereka semua sangat
Javier melihat Claire dari samping. “Namanya juga putri kita. Apa mungkin tidak cantik?”Jessie memeluk Claire dan juga Javier. “Ayah, Ibu, aku gembira sekali kalian bisa merayakan hari ulang tahun bersamaku.”Claire membelai rambutnya. “Namanya putriku sudah beranjak dewasa. Mana mungkin Ibu dan ayahmu melewatkan momen penting ini?”Acara ulang tahun akan segera dimulai. Seluruh hadirin menikmati makanan lezat dan anggur berkualitas tinggi. Javier dan Claire pun pergi menjamu yang lain.Jessie sedang bersulang dengan beberapa anak sebayanya. Beberapa dari mereka adalah teman sekolah Jessie. “Kenapa Tuan Jules nggak hadiri acara ulang tahunmu?”Tetiba Jessie terbengong sejenak. Dia pun membalas dengan tersenyum, “Mungkin agak telat.”“Biasanya aku lihat Tuan Jules sering dekat-dekat sama kamu sewaktu di sekolah. Jangan-jangan dia ingin … mengejarmu?”Jessie yang sedang minum pun langsung tersedak. Dia terbatuk-batuk dan menutup mulutnya. Wajahnya seketika memanas. “Apa kalian lagi berc