Share

Bab 1562

Penulis: Daun Jahe
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-13 18:00:00
Roger sudah lama bekerja di sisi Javier. Dia pun sering bertemu dengan banyak wanita cantik, contohnya seperti Kayla. Dia benar-benar tidak memiliki kesan bagus terhadap wanita itu. Hanya saja, lantaran waktu itu Javier salah paham mengira berutang budi terhadap Kayla, Roger baru terpaksa menghormatinya.

Berbeda dengan Izza, Roger tahu dia tidak sedang berakting. Dia hanya bisa berkata, selain polos, Izza sangat blak-blakan. Dia juga berani mengatakan apa pun.

Seandainya seperti ini, Roger semakin yakin bahwa dia tidak pernah menyentuh Izza. Bagaimanapun, Roger sudah mabuk parah dan tidak memiliki tenaga ekstra. Sepertinya Izza salah pengertian terhadap masalah tidur bersama.

“Jadi, semalam kita tidur bersama?”

Izza mengangguk.

Roger menatapnya. “Apa yang kamu lakukan?”

Izza berpikir sejenak, lalu melihat ke sisi lehernya. “Aku gigit lehermu.”

Roger menunjuk ke lehernya. “Hanya begini saja?”

Izza kembali mengangguk.

“Kalau begitu, aku tidak usah tanggung jawab. Kita tidak melakukan apa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1563

    Sepertinya adik sepupu Julie sudah tidak memiliki kesempatan lagi?Di vila Javier, ibu kota.Jerry dipanggil Javier ke ruang baca. Dia membuka pintu, lalu memasuki ruangan. “Ayah, kamu mencariku?”Javier membalikkan layar laptop ke hadapannya. Kemudian, dia langsung bertanya, “Masalah Keluarga Tanzil … apa kamu sudah melakukannya?”Jerry tahu dirinya tidak akan sanggup untuk merahasiakan dari sang ayah. Dia pun mengakuinya. “Iya.”“Kenapa kamu tidak melakukannya dengan bersih?”Javier menutup laptopnya. Dia tidak marah sama sekali. “Setelah ketangkap basah, aku malah harus mencari cara untuk melindungimu.”Putranya meretas sistem perusahaan orang lain. Meskipun Jerry tidak melakukan hal yang kelewatan dan merugikan perusahaan, Javier juga tidak bisa menjelaskan jika masalah itu berkaitan dengan putranya.Jerry terbengong sejenak. “Mereka tidak mungkin bisa menemukanku.”“Tidak ada hal yang tidak mungkin.” Javier mengangkat-angkat alisnya. “Aku saja bisa menyelidikinya. Apa orang lain t

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-14
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1564

    Roger tersadar dari bengongnya. “Kamu lagi ….”Izza menjawab dengan serius, “Berantem.”Berhubung ada yang datang, gadis muda itu langsung menepis tangan Izza, lalu membawa yang lain melarikan diri.Saat Izza hendak mengejar, Roger malah menghalanginya. “Ngapain kamu ke sana?”Raut wajah Izza berubah muram. “Minggir!”Sepertinya Izza benar-benar marah.Roger menarik napas dalam-dalam. “Bukan, apa mereka menyinggungmu? Kamu sudah dewasa, untuk apa kamu perhitungan dengan ….”Belum sempat Roger menyelesaikan omongannya, rekan kerja lelaki itu berjalan mendekat dengan hati-hati. “Nona Izza, sudahlah, aku rasa mereka juga tidak berani mempersulit adikku lagi.”Perempuan yang bersembunyi di belakang si lelaki hanya berumur 16 tahun saja. Kedua matanya tampak memerah seperti baru selesai menangis. Wajahnya juga tampak membengkak. Roknya juga terlihat sangat kotor seperti telah diinjak saja.Kali ini, Roger baru menyadari apa yang terjadi. Dia pun kehabisan kata-kata.Izza paling tidak suka m

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-14
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1565

    Saat Jerry hendak membalas, pintu kamarnya dibuka. Dia segera menutup laptopnya, lalu mengangkat kepalanya. “Ibu?”Claire membungkus tubuhnya dengan luaran. Kebetulan dia sedang turun ke lantai bawah untuk minum. Dia menyadari lampu kamar Jerry masih menyala. Jadi, Claire pun memasuki kamar. “Sudah malam, kenapa kamu masih belum tidur?”“Aku … lagi meneliti pelajaran ajaran baru.”Claire merasa tidak berdaya. Putranya memang suka belajar, tapi belajar hingga bergadang akan berpengaruh terhadap kembang tumbuh anak. “Sudah jam satu. Sudah saatnya kamu tidur.”Jerry mengangguk. “Iya, Ibu.”Saat ini, di sisi lain.Jules menyadari pihak lawan tidak membalas pesan lagi. Dia pun mengesampingkan laptopnya. Dia berjalan ke depan jendela, lalu melihat pemandangan malam di luar sana sembari merenungkan sesuatu.Sepertinya pihak lawan mengenal dirinya. Bisa jadi sistem perusahaan bisa diretas juga gara-gara dirinya. Dia pun semakin penasaran dengan identitas peretas itu.Keesokan harinya, Roger me

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-14
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1566

    Jessie juga tidak tahu kenapa Jerry bisa mengikutinya. Sepertinya dia tidak tenang membiarkan Jessie sendirian. “Kalian mau jalan-jalan di mana?”“Nonton musikal. Ikut?”“Apa ada yang enak dengan musikal?” Setiap orang memiliki kegemaran masing-masing. Namun, Jessie tidak menyukainya.Yura menepuk-nepuk pundaknya. “Anggap saja kamu lagi temani aku, ya?”Jessie juga tidak menolak.Pada saat ini, ponsel Jerry tiba-tiba berdering. Dia pun berkata, “Kalian pergi dulu. Nanti aku akan pergi mencari kalian.”Alasan Jerry keluar rumah juga bukan sepenuhnya demi mengikuti Jessie. Jessie sedang bersama dengan Yura. Seharusnya mereka akan baik-baik saja.Saat Jessie hendak bertanya, Yura pun menggandeng tangannya. “Tenang saja, Jerry. Aku akan jaga adikmu dengan baik.”Jerry segera meninggalkan tempat.Jessie memalingkan kepala untuk menatapnya. Dia merasa Jerry sedang buru-buru hendak menemui seseorang.Jerry berjalan ke area parkiran sendirian. Kemudian, tampak sebuah mobil sedan hitam berhenti

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-14
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1567

    Jessie meminum teh susu dari sedotan. “Boleh. Lagi pula Kak Jerry masih belum jemput aku. Ayo, kita pergi.”Mereka berdua pergi ke restoran. Yura pergi ke kasir untuk memesan makanan.Jessie mengambil teh susu, pergi mencari tempat duduk. Pada saat ini, Yura memalingkan kepala dan menjerit, “Jessie, kamu bisa makan pedas, nggak?”Kebetulan Jules sedang berjalan di koridor lantai dua. Saat mendengar nama “Jessie”, langkah kakinya spontan berhenti. Dia pun melihat ke lantai bawah.Yura sedang memperlihatkan menu kepada Jessie. Lantaran mencondongkan tubuhnya, Yura pun menutupi sosok Jessie.Ketika menyadari Jules berhenti, Derrick pun bertanya, “Tuan Muda, ada apa?”Jules mengalihkan pandangannya. “Tidak apa-apa.” Usai berbicara, Jules melanjutkan langkahnya.Derrick menghentikan mobil di hadapan Jules. Kemudian, dia menuruni mobil, lalu membukakan pintu untuk Jules.Setelah memasuki mobil, pandangan Jules tak berhenti tertuju pada jendela luar, seolah-olah sedang memikirkan sesuatu. Fir

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-15
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1568

    “Kak Jerry, tadi kamu pergi ketemuan sama Jules?” tanya Jessie sekali lagi.Pantas saja Jerry bisa bertanya seperti itu ketika di restoran, sempat ketemuan dengan siapa tadi.Jerry menarik napas dalam-dalam sembari melipat kedua tangannya. Ekspresinya kelihatan sangat tidak bagus. “Aku memang pergi menemuinya. Hanya saja, dia sudah tidak ingat kita lagi.”Jessie tertegun sejenak. Dia menunduk dan tidak berbicara.Bukankah Jules mengalami kecelakaan? Selama ini Jessie mengira Jules sudah ….Jody sungguh tidak berdaya. Dia berjalan ke sisi Jessie dengan perlahan. “Jessie, Jules sudah tidak ingat sama kamu dan Jerry lagi. Jerry merahasiakan masalah ini darimu karena tidak ingin kamu sedih saja.”Jessie menunduk. “Emm, aku mengerti.”Sebenarnya mereka khawatir reaksi Jessie akan sangat besar ketika mengetahui masalah Jules. Tak disangka dia akan bersikap setenang ini.“Jessie, apa yang lagi kamu pikirkan?” Jessie merasa kaget. “Apa maksud Kakak?”Jody masih tetap berbicara dengan tenang,

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-15
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1569

    Julie memang masih muda, tapi sangat sulit untuk bisa membaca pikirannya. Bahkan, ayah kandungnya sendiri juga tidak memahaminya, apalagi Andreas yang hanya merupakan pamannya.Dua hari kemudian, ketika kabar Jules dan Andreas akan berkunjung ke kediaman terdengar sampai ke telinga ketiga anak, mereka bertiga menunjukkan ekspresi yang berbeda.Jerry duluan mengungkapkan ketidakpuasannya. “Bisa-bisanya dia ke rumah kita?”Jody tidak berbicara, hanya menatap Jessie saja. Tampak Jessie sedang menunduk. Entah apa yang sedang dipikirkannya.Javier meletakkan cangkir tehnya, lalu berkata dengan serius, “Jerry, mereka itu tamu. Kamu mesti jaga sikapmu.”Jerry melipat kedua tangannya di depan dada. “Aku hanya tidak suka dengan anggota Keluarga Tanzil.”Steven tidak memasukkan ucapan Jerry ke hati. Dia menatap Javier. “Kapan Andreas ke sini?”Javier melihat jam tangannya sekilas. “Sepertinya sebentar lagi.”Steven mengangguk. “Kalau begitu, kalian siap-siap dulu.”Jerry tidak berbicara lagi, la

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-15
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1570

    Di sisi lain, saat Jerry turun ke lantai bawah, tampak Andreas, Jody, Javier, dan Steven sedang duduk di ruang tamu. Lantaran tidak menemukan batang hidung Jules, Jerry berjalan ke sisi Jody, lalu berbisik di sampingnya, “Kak, di mana dia?”Jody tahu siapa yang dimaksud Jerry. “Di halaman.”Saat Jessie hendak membawa Rezeki kembali ke kandang, tiba-tiba Rezeki melompat keluar dari pelukannya dan berlari.“Rezeki!” Jessie terkejut, segera mengejarnya. “Rezeki, kembali!”Rezeki bagai kuda liar saja yang berlari kencang di lapangan.Jessie sungguh kecapekan untuk mengejarnya. Pada saat ini, Rezeki berhenti di depan pohon sembari menggonggong.Jessie spontan mendongakkan kepalanya. Tampak seekor kucing liar sedang terjepit di ranting pohon dan tak berhenti mengeong.Tanpa berbasa-basi, Jessie langsung melipat lengan pakaiannya ke atas, lalu memanjat ke atas pohon dengan gesit.Kucing liar menatap Jessie yang mendekatinya dengan penuh waspada. Ketika Jessie mengulurkan tangan hendak melepas

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-15

Bab terbaru

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2573

    “Hujan terlalu lebat. Kami tidak bisa melihat wajah orang itu. Tapi, dari gerak-gerik mereka, sepertinya mereka itu preman.”Jules melihat ke sisi kamar pasien. Beberapa saat kemudian, dia berkata, “Kalian jaga dia dengan baik.”“Yang Mulia, tenang saja.”Jules meninggalkan rumah sakit, lalu memasuki mobil. Dia sungguh merasa geram. Saking geramnya, dia memukul setir mobil. Urat hijau kelihatan menonjol di punggung tangannya. Hanya saja, saat ini Jules semakin yakin lagi bahwa masalah ini berhubungan dengan pengurus rumah Keluarga Taylor.Namun sekarang Derrick belum siuman. Mereka tidak memiliki bukti untuk melaporkan masalah ini kepada pihak berwajib. …Beberapa hari kemudian, sebuah rekaman suara dipublikasikan oleh peretas. “Transaksi” Reyhan dan anggota menteri yang tidak diketahui orang-orang viral di internet dan menggemparkan semua orang.Mereka memang sudah menghabiskan banyak uang untuk menekan berita itu. Hanya saja, berita itu sudah dicetak di majalah dan juga sudah terjua

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2572

    Usai berbicara, Benn mengangkat kepalanya untuk melihat orang-orang itu. “Jadi, anak dan istri Pangeran baik-baik saja. Untuk apa Pangeran balas dendam?”Semua menteri di dalam ruangan terdiam membisu. Jika benar seperti itu, Jules memang tidak memiliki kemungkinan untuk meracuni narapidana. Silvia memecahkan suasana tegang. “Kalian semua juga sudah mendengarnya. Aku sangat memahami putraku. Seandainya aku memilih untuk melindunginya, untuk apa aku membiarkannya diselidiki oleh pihak kepolisian? Kalau putraku dan menantuku dipersulit, apa tidak seharusnya aku maju?”“Urusan negara memang adalah urusanku. Tapi, urusan keluargaku juga urusanku. Kalau aku tidak sanggup untuk mengurus keluargaku, apa aku sanggup untuk mengurus urusan negara? Aku menerima banyak tekanan sejak aku duduk di posisi ini. Apa ini yang dinamakan rasa setia kalian? Atau aku mesti menyerahkan posisiku kepada kalian?”“Yang Mulia, kami tidak bermaksud seperti itu ….”“Tidak bermaksud seperti ini? Sudah berapa banya

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2571

    Pria tua itu mempersilakan Derrick memasuki rumah. Istri dari pria tua itu menyuguhkan segelas teh hangat untuk Derrick. Si pria menyuruh istrinya untuk istirahat dulu, lalu bertanya, “Kira-kira apa yang ingin Tuan tanyakan?”“Begini, beberapa waktu lalu Brayden dibunuh. Aku menerima perintah atasanku untuk menyelidiki alasan kematian Tuan Brayden.”Ketika pria tua itu mendengar masalah kematian Brayden, dia pun terbengong. “Apa? Brayden sudah mati?”Derrick mengangguk. “Aku dengar-dengar sebelumnya kamu pernah menjadi tetangga Brayden. Apa kamu tahu masalah Tuan Brayden, termasuk masalah keluarganya?”Hujan di luar sana semakin deras saja.Setelah beberapa saat kemudian, Derrick berpamitan dengan pria tua itu. Saat dia berjalan ke depan mobilnya, dia menyadari ada yang aneh dengan sekitar, dia segera menghentikan langkahnya.Di tengah hujan, beberapa pria berpakaian hitam mendekati Derrick.Lampu di dalam ruang baca Keluarga Taylor kelihatan menyala. Reyhan berdiri di belakang jendel

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2570

    Raut wajah Reyhan berubah muram. Dia berusaha untuk menahan amarahnya. “Masalah ini tidak ada hubungannya dengan Sissae. Wanita itu yang memanfaatkan Sissae. Sissae tidak mungkin melakukan hal yang akan mencelakai keturunan keluarga kerajaan.”“Oh, ya?” Silvia mengangkat cangkir teh. Tatapannya tertuju pada teh yang bening itu. “Kalau begitu, kenapa putraku dianggap sebagai tersangka ketika memeriksa penyebab kematian pengurus rumah itu?”“Yang Mulia, semua yang Pangeran adalah demi balas dendam terhadap istrinya. Pangeran mengutus anggotanya untuk mencari pelaku pembunuhan. Hanya saja, orang itu malah ditemukan dalam kondisi mati mengenaskan. Dalam masalah ini, Pangeran memang patut dicurigai.”“Kalau Jules patut dicurigai, memangnya Nona Sissae tidak patut untuk dicurigai?”Raut wajah Reyhan berubah tegang.Silvia mengangkat kepalanya untuk menatap Reyhan. Setiap ucapan yang dilontarkan sangat jelas. “Tahanan wanita itu memperalat Nona Sissae? Apa mungkin? Apa keuntungan baginya deng

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2569

    Jules tidak berharap Jessie akan marah lagi. Nantinya Jules akan kesulitan untuk membujuknya.Kali ini, Derrick baru berkata, “Aku menemukan beberapa petunjuk. Pengurus Keluarga Taylor satu kampung dengan Brayden, sama-sama dari area utara.”Jules mengusap dagunya sembari berpikir. “Dari area utara. Petunjuk ini sangat berguna. Kamu utus anggota untuk memastikan di area utara. Oh, ya, kamu sebarkan saja berita ini. Alangkah bagusnya kalau berita ini terdengar sampai ke telinga orang itu.”Derrick mengangguk. “Aku mengerti.”Setelah Derrick meninggalkan tempat, Jessie pun menarik Jules. “Kak Jules, kematian Wika ada hubungannya dengan Keluarga Taylor, ‘kan?”Jules memiringkan kepalanya sembari menggenggam tangan Jessie. “Kemungkinannya seperti itu. Hanya saja, masih butuh bukti.” Usai berbicara, Jules memeluk Jessie, lalu mencium keningnya. “Tenang saja, aku sanggup menyelesaikannya.”…Setelah Sissae pulang dari kantor polisi, dia semakin murka saja. Dia membanting barang-barang dan me

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2568

    Jules mengangkat-angkat pundaknya dengan acuh tak acuh. “Aku memang arogan karena orang yang seharusnya duduk di dalam tahanan bukan aku. Sebenarnya tidak sulit bagiku untuk bisa terlepas dari rasa curiga ini. Hanya saja, semuanya tergantung aku bersedia atau tidak saja.”Sissae tersenyum dingin, lalu menggertakkan giginya. “Jangan membohongi diri sendiri. Jules, sekarang hanyalah seorang pangeran yang nggak bisa melindungi diri sendiri. Selain aku, nggak ada lagi yang bisa menyelamatkanmu!”Pada saat ini, tiba-tiba polisi membuka pintu ruangan. “Tuan Jules, kamu sudah boleh pergi.”Raut wajah Sissae langsung berubah. “Mana mungkin?”Jules paling mencurigakan dalam masalah ini. Mana mungkin dia dilepaskan?Jules menyipitkan matanya sembari berpikir. Saat ini, terdengar lagi suara polisi. “Istrimu sudah memberi bukti kuat, bukan kamu yang meracuni Wrenka.”Jules tertegun sejenak. Dia segera berdiri, lalu meninggalkan ruangan interogasi tanpa menoleh sama sekali.Sissae masih terpaku di

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2567

    Di dalam tahanan, di bawah bantuan Benn, Jerremy memperoleh kesempatan untuk bertemu dengan Jules. “Sebenarnya apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu malah masuk tahanan?”Jules bersandar di bangku, lalu melihat ke luar. “Kenapa kamu ada waktu luang untuk mengunjungiku?”“Siapa yang datang untuk mengunjungimu? Aku datang untuk bertanya sebenarnya apa yang kamu lakukan? Kamu juga sudah menyelidiki masalah adikku. Semua itu ada masalahnya dengan putri dari Keluarga Taylor. Bukannya yang mati hanya seorang pengurus rumah saja? Untuk apa kamu melanjutkan pemeriksaan lagi?”Alhasil Jules masuk ke dalam jebakan?Jules tersenyum. “Dengan mengandalkan rekaman suara yang kamu ekspos, Keluarga Taylor masih belum bisa mengalah. Kematian Wrenka berhubungan dengan Keluarga Taylor. Hanya saja, saksi mata sudah mati. Kita tidak memiliki bukti lagi. Kalau aku tidak duduk di sini, siapa lagi yang akan duduk di sini?”Jerremy melipat kedua tangan di depan dada. “Apa rencanamu selanjutnya?”Jules kembali ter

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2566

    Miya pergi menyeduh teh.Jessie berjalan ke hadapan Dacia. “Apa sudah terjadi sesuatu dengan Jules?”Dacia tertegun sejenak. “Jessie ….”“Dacia, beri tahu aku, dia sudah dua hari nggak pulang. Ketika Derrick pulang waktu itu, dia hanya bilang ada yang mesti diurus Jules. Tapi aku tahu, meski dia ada urusan penting, dia juga bakal telepon buat kabari aku.”Seandainya bukan karena terjadi sesuatu terhadap Jules, mana mungkin dia akan meminta Derrick untuk menyampaikan ucapannya. Selama dua hari ini, Jules bahkan tidak mengirim pesan kepadanya.Dacia tahu masalah ini tidak bisa ditutupi lagi. Dia pun menunduk. “Maaf, Jessie. Seharusnya dia nggak ingin membuatku khawatir. Hanya saja, seharusnya kamu percaya sama dia.”Jessie duduk. “Kalian nggak beri tahu apa-apa sama aku. Gimana aku bisa percaya?”Dacia menarik napas dalam-dalam, lalu berkata dengan perlahan, “Jules ditahan untuk melakukan pemeriksaan. Pihak kepolisian curiga kematian dia dan wanita itu ada hubungannya untuk menyingkirkan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2565

    Dacia menyadari maksud dari ucapan polisi itu. Dia pun melihat ke sisi Diago. “Aku bisa menjamin bahwa masalah ini nggak ada hubungannya dengan Pangeran.”Kening si pria berkerut. Dia tidak berbicara.Diago memperkenalkan si pria dengan tersenyum. “Pak Arthur, dia muridku. Kebetulan dia juga ingin menyelidiki kasus ini.”Polisi yang bernama Arthur mengerutkan keningnya. Dia merasa bingung. “Apa hubungan dia dengan korban?”“Bukan, dia berhubungan dengan Pangeran. Dia adalah putrinya Lidya Ozara.”Arthur mengangguk. “Ternyata seperti itu.”Dacia melihat ke sisi Arthur, lalu bertanya, “Apa aku boleh tanya satu pertanyaan? Kenapa kamu merasa masalah ini ada hubungannya dengan Pangeran? Apa karena saat korban meninggal, anggota Pangeran kebetulan ada di tempat?”Arthur terdiam beberapa detik. “Memang tidak bisa membuktikan ada kaitan langsung dengan Yang Mulia, tapi Yang Mulia adalah orang pertama yang mencurigai bahwa Brayden meracuni makanan. Kematian Brayden jelas adalah tindakan pembun

DMCA.com Protection Status