Claire berkata dengan tenang, “Kalian dipaksa untuk melakukan pernikahan bisnis, makanya Julie bisa menikah denganmu. Kamu merasa dia telah mempermalukan nama Keluarga Ozara. Tapi kenyataannya, orang lain malah merasa iba dengan keluarga kalian lantaran memiliki menantu seperti dia.”Tetiba Claire menarik napas dalam-dalam. “Orang yang benar-benar dicerca itu hanyalah Julie. Dia juga nggak keberatan, karena inilah hasil akhir yang dia inginkan.”“Sebelum kalian menikah, dia sudah berusaha untuk menghancurkan reputasinya. Kamu nggak suka dengan pernikahan bisnis ini dan juga nggak suka untuk menikah dengannya. Memangnya dia suka untuk menikah sama kamu? Kalian bisa bercerai juga hasil akhir yang dia harapkan.”“Ujung-ujungnya, orang yang benar-benar bodoh itu adalah Julie. Benar apa katamu, reputasinya sudah hancur. Dia sendiri malah nggak peduli. Tapi cewek mana coba yang nggak peduli dengan reputasinya sendiri?”Seandainya Claire tidak tahu apa yang terjadi dengan Julie, dia sendiri j
Pada akhirnya Julie menutup ponselnya. Dia tidak ingin membaca komentar apa pun.Berhubung para wartawan sengaja menyalahartikan maksud ucapan Julie, setelah berita diekspos, nama Julie pun dicap dengan stigma “genit dan arogan”. Padahal sekarang masih masa Hari Raya, dia pun diserang oleh berita buruk.Semua orang mengira Julie bukanlah wanita baik-baik. Dia tidak menyadari kesalahannya, malah bersikap arogan setelah bercerai. Berbagai macam komentar buruk memenuhi kolom komentar.Kemudian, penerbit majalah menerima panggilan dari Herbert. Entah apa yang dikatakan Herbert, bos penerbit majalah pun terkejut langsung berlari ke departemen untuk bertanya, “Di mana 5.000 majalah yang kalian cetak semalam?”“Semuanya sudah didistribusikan.”Raut wajah pemilik penerbit pun berubah. “Segera hubungi mereka untuk tarik kembali majalah itu. Majalah itu tidak boleh diterbitkan. Jika tidak, kita semua akan celaka!”Semua orang kewalahan untuk menangani masalah ini. Pada akhirnya, mereka hanya ber
Julie menunduk sembari tersenyum. “Sebenarnya aku juga nggak melakukan apa-apa. Aku hanya ajari mereka untuk melipat burung dan bintang saja. Semuanya juga ajaran Albert dulu ….”Kepala panti mendekati Julie, lalu menggandeng tangannya. “Julie, aku tahu kamu tidak bisa melepaskan Albert. Albert itu anak baik, sayangnya ….”Tiba-tiba Julie memotong pembicaraannya. “Bu, kamu jangan lanjutkan lagi.”“Julie, kamu harus belajar untuk menghadapi kenyataan.” Kepala panti menarik napas dalam-dalam. Dia juga merasa sedih. “Jangan menyalahkan diri sendiri lagi.”Pada saat ini, Julie tidak bisa berlagak tegar lagi. Dia langsung menunduk. Julie akui dia bukanlah seorang wanita tegar. Meskipun selama beberapa tahun ini orang lain selalu salah paham terhadapnya, dia juga tidak peduli dengan pandangan mereka. Namun, ketika mengungkit masalah Albert, Julie tidak bisa menahan rasa sedihnya. Rasa sakit yang terpendam lama di hatinya langsung meledak saat ini.Kepala panti sungguh kasihan dengan Julie. D
Dimas terdiam beberapa saat. “Dulu juga sering datang?”“Iya, ada apa?”“Tidak apa-apa.” Dimas menunduk berpikir sejenak. Pada saat ini, dia menerima panggilan dari orang yang diutusnya untuk melakukan pemeriksaan.Orang di ujung telepon berkata, “Tuan Dimas, Aku sudah bertanya pada Tuan Eden. Kata Tuan Eden, dia tidak akrab dengan Nona Julie. Mereka hanya pernah bertemu dua kali saja, dia bahkan tidak memiliki nomor kontak Nona Julie. Dia bilang waktu itu dia kebetulan bertemu Nona Julie di restoran. Nona Julie mengajaknya makan juga karena ingin membahas masalah pameran saja.”Dimas tidak berbicara apa-apa, langsung mengakhiri panggilan. Tetiba ada orang yang menarik-narik luaran Dimas.Dimas menunduk, lalu tampak seorang anak perempuan sekitar umur 7-8 tahun. “Paman, apa kamu datang untuk mencari Kak Julie?”Kening Dimas tampak berkerut. Anak ini memanggil Dimas dengan sebutan “Paman”, tetapi memanggil Julie dengan sebutan “Kakak”. Apa Dimas setua itu?Dimas menarik napas dalam-dala
Pundak Julie tampak gemetar. Dia menepis tangan Dimas, lalu memelototi Dimas dengan kedua mata merahnya. “Aku memang suka menginjak-injak diri sendiri. Tapi memangnya kenapa? Semua itu urusanku. Kamu nggak berhak buat komentari aku.”“Jadi?” Raut wajah Dimas sangatlah tenang. “Apa hasil akhir dari menginjak diri sendiri? Apa dengan menghancurkan nama baikmu, orang yang sudah meninggal akan hidup kembali?”Bulu mata Julie tampak gemetar. Dia menggigit erat bibirnya. Tangan yang diletakkan di sisi tubuhnya spontan dikepal erat.Orang yang sudah meninggal? Bagaimana orang yang sudah meninggal bisa hidup kembali? Apa ada keajaiban seperti ini di dunia ini?Masalah sudah terjadi. Julie menyaksikan sendiri kematian Albert. Saat dirinya dikremasi, Julie juga ada di tempat. Dia mengantar Albert hingga akhir. Sekarang Julie sudah tidak bisa mengubah keadaan.Seandainya semuanya bisa diulang kembali, Julie sungguh berharap yang mati itu adalah dirinya sendiri!Setelah terdiam beberapa saat, Juli
Julie menunduk. Selama beberapa tahun ini, dia sangat membenci ayahnya lantaran insiden yang menimpa Albert. Hanya saja, dia juga telah mengabaikan rasa peduli ibunya terhadapnya.Pada akhirnya, anggota keluarganya malah membiarkan Julie untuk berbuat semena-mena. Dia hanya memedulikan rasa bencinya saja. Dia malah mengabaikan orang-orang yang memedulikannya.Julie tidak bisa melupakan masalah ini. Kematian Albert membuat Julie tidak bisa melewati hidupnya dengan bahagia.Hari ini, Julie baru mengerti maksud hati Albert. Albert membiarkan Julie hidup bukan demi membuat Julie hidup dalam rasa bersalahnya.Dua hari kemudian.Herbert mengumumkan kabar Julie menjadi cucu angkatnya di publik. Dia juga mengklarifikasi masalah perceraian Julie dengan cucunya. Mereka bisa bercerai bukan karena gosip yang menerpa Julie, melainkan karena karakter keduanya tidaklah cocok. Mereka perlu waktu untuk mengenal dari awal, baru membuat keputusan baru nantinya.Di depan media, Herbert sangat mendukung Ju
Julie berjalan ke depan meja. “Ada urusan apa?”“Tidak ada urusan apa-apa.” Dimas berjalan masuk, lalu melihat sekilas lukisan yang digantung di dinding. “Aku hanya datang untuk melihat pameran Nona Julie saja.”Julie tertegun sejenak. “Kenapa kamu nggak datang di siang hari tadi?”Dimas mengalihkan pandangannya. “Aku tidak ada waktu tadi.”Julie berdecak, lalu lanjut memasang bingkai. “Kamu memang gila, lihat pameran di malam hari.”Dimas menatapnya dengan mengerutkan keningnya. “Bisa bicara baik-baik?”“Cara bicara aku memang seperti ini.”Julie kepikiran sesuatu, lalu berkata, “Oh, sekarang aku itu adik angkatmu. Aku harus menghormati kakakku ini, ya?”Dimas terkekeh. “Kakek berpesan agar kita bisa berhubungan dengan rukun. Bukannya kamu sudah janji sama Kakek?”“Sepertinya hantu juga nggak percaya kamu akan berhubungan baik sama aku?”Kali ini Dimas tidak berbicara.Julie melambaikan tangannya. “Sudahlah! Aku juga nggak berharap untuk berhubungan rukun sama kamu. Aku sudah cukup be
Terkadang sesuatu tidak bisa dilihat dari mata, mesti dilihat dari hati.….Cuaca hari ini sangat cerah. Pancaran sinar matahari terasa sangat hangat.Julie membawa ketiga anak-anak bermain di taman bermain. Siapa sangka, mereka malah bertemu dengan Hiro dan Dimas di sana.Jessie berlari ke sisi mereka dengan tersenyum. “Kak Hiro, Paman Dimas!”Jerry dan Jody melihat ke sisi Julie. Julie melipat kedua tangannya sembari berdecak. “Sejak kapan adik sepupuku bergaul sama cowok itu?”Selain itu, untuk apa Dimas datang ke taman bermain? Langka sekali.Hiro melihat mereka. “Kebetulan.”Jerry ikut berdecak. “Memang cukup kebetulan.”Kebetulan yang luar biasa!Hanya saja, Hiro bukan datang sendirian, melainkan datang bersama Dimas. Jadi, mereka juga tidak perhitungan. Anak-anak langsung pergi ke wahana permainan, meninggalkan Julie dan Dimas di tempat. Beberapa saat kemudian, Julie baru berkata dengan terpaksa, “Semalam … terima kasih ya.”Julie berterima kasih karena Dimas meninggalkan payung
“Hujan terlalu lebat. Kami tidak bisa melihat wajah orang itu. Tapi, dari gerak-gerik mereka, sepertinya mereka itu preman.”Jules melihat ke sisi kamar pasien. Beberapa saat kemudian, dia berkata, “Kalian jaga dia dengan baik.”“Yang Mulia, tenang saja.”Jules meninggalkan rumah sakit, lalu memasuki mobil. Dia sungguh merasa geram. Saking geramnya, dia memukul setir mobil. Urat hijau kelihatan menonjol di punggung tangannya. Hanya saja, saat ini Jules semakin yakin lagi bahwa masalah ini berhubungan dengan pengurus rumah Keluarga Taylor.Namun sekarang Derrick belum siuman. Mereka tidak memiliki bukti untuk melaporkan masalah ini kepada pihak berwajib. …Beberapa hari kemudian, sebuah rekaman suara dipublikasikan oleh peretas. “Transaksi” Reyhan dan anggota menteri yang tidak diketahui orang-orang viral di internet dan menggemparkan semua orang.Mereka memang sudah menghabiskan banyak uang untuk menekan berita itu. Hanya saja, berita itu sudah dicetak di majalah dan juga sudah terjua
Usai berbicara, Benn mengangkat kepalanya untuk melihat orang-orang itu. “Jadi, anak dan istri Pangeran baik-baik saja. Untuk apa Pangeran balas dendam?”Semua menteri di dalam ruangan terdiam membisu. Jika benar seperti itu, Jules memang tidak memiliki kemungkinan untuk meracuni narapidana. Silvia memecahkan suasana tegang. “Kalian semua juga sudah mendengarnya. Aku sangat memahami putraku. Seandainya aku memilih untuk melindunginya, untuk apa aku membiarkannya diselidiki oleh pihak kepolisian? Kalau putraku dan menantuku dipersulit, apa tidak seharusnya aku maju?”“Urusan negara memang adalah urusanku. Tapi, urusan keluargaku juga urusanku. Kalau aku tidak sanggup untuk mengurus keluargaku, apa aku sanggup untuk mengurus urusan negara? Aku menerima banyak tekanan sejak aku duduk di posisi ini. Apa ini yang dinamakan rasa setia kalian? Atau aku mesti menyerahkan posisiku kepada kalian?”“Yang Mulia, kami tidak bermaksud seperti itu ….”“Tidak bermaksud seperti ini? Sudah berapa banya
Pria tua itu mempersilakan Derrick memasuki rumah. Istri dari pria tua itu menyuguhkan segelas teh hangat untuk Derrick. Si pria menyuruh istrinya untuk istirahat dulu, lalu bertanya, “Kira-kira apa yang ingin Tuan tanyakan?”“Begini, beberapa waktu lalu Brayden dibunuh. Aku menerima perintah atasanku untuk menyelidiki alasan kematian Tuan Brayden.”Ketika pria tua itu mendengar masalah kematian Brayden, dia pun terbengong. “Apa? Brayden sudah mati?”Derrick mengangguk. “Aku dengar-dengar sebelumnya kamu pernah menjadi tetangga Brayden. Apa kamu tahu masalah Tuan Brayden, termasuk masalah keluarganya?”Hujan di luar sana semakin deras saja.Setelah beberapa saat kemudian, Derrick berpamitan dengan pria tua itu. Saat dia berjalan ke depan mobilnya, dia menyadari ada yang aneh dengan sekitar, dia segera menghentikan langkahnya.Di tengah hujan, beberapa pria berpakaian hitam mendekati Derrick.Lampu di dalam ruang baca Keluarga Taylor kelihatan menyala. Reyhan berdiri di belakang jendel
Raut wajah Reyhan berubah muram. Dia berusaha untuk menahan amarahnya. “Masalah ini tidak ada hubungannya dengan Sissae. Wanita itu yang memanfaatkan Sissae. Sissae tidak mungkin melakukan hal yang akan mencelakai keturunan keluarga kerajaan.”“Oh, ya?” Silvia mengangkat cangkir teh. Tatapannya tertuju pada teh yang bening itu. “Kalau begitu, kenapa putraku dianggap sebagai tersangka ketika memeriksa penyebab kematian pengurus rumah itu?”“Yang Mulia, semua yang Pangeran adalah demi balas dendam terhadap istrinya. Pangeran mengutus anggotanya untuk mencari pelaku pembunuhan. Hanya saja, orang itu malah ditemukan dalam kondisi mati mengenaskan. Dalam masalah ini, Pangeran memang patut dicurigai.”“Kalau Jules patut dicurigai, memangnya Nona Sissae tidak patut untuk dicurigai?”Raut wajah Reyhan berubah tegang.Silvia mengangkat kepalanya untuk menatap Reyhan. Setiap ucapan yang dilontarkan sangat jelas. “Tahanan wanita itu memperalat Nona Sissae? Apa mungkin? Apa keuntungan baginya deng
Jules tidak berharap Jessie akan marah lagi. Nantinya Jules akan kesulitan untuk membujuknya.Kali ini, Derrick baru berkata, “Aku menemukan beberapa petunjuk. Pengurus Keluarga Taylor satu kampung dengan Brayden, sama-sama dari area utara.”Jules mengusap dagunya sembari berpikir. “Dari area utara. Petunjuk ini sangat berguna. Kamu utus anggota untuk memastikan di area utara. Oh, ya, kamu sebarkan saja berita ini. Alangkah bagusnya kalau berita ini terdengar sampai ke telinga orang itu.”Derrick mengangguk. “Aku mengerti.”Setelah Derrick meninggalkan tempat, Jessie pun menarik Jules. “Kak Jules, kematian Wika ada hubungannya dengan Keluarga Taylor, ‘kan?”Jules memiringkan kepalanya sembari menggenggam tangan Jessie. “Kemungkinannya seperti itu. Hanya saja, masih butuh bukti.” Usai berbicara, Jules memeluk Jessie, lalu mencium keningnya. “Tenang saja, aku sanggup menyelesaikannya.”…Setelah Sissae pulang dari kantor polisi, dia semakin murka saja. Dia membanting barang-barang dan me
Jules mengangkat-angkat pundaknya dengan acuh tak acuh. “Aku memang arogan karena orang yang seharusnya duduk di dalam tahanan bukan aku. Sebenarnya tidak sulit bagiku untuk bisa terlepas dari rasa curiga ini. Hanya saja, semuanya tergantung aku bersedia atau tidak saja.”Sissae tersenyum dingin, lalu menggertakkan giginya. “Jangan membohongi diri sendiri. Jules, sekarang hanyalah seorang pangeran yang nggak bisa melindungi diri sendiri. Selain aku, nggak ada lagi yang bisa menyelamatkanmu!”Pada saat ini, tiba-tiba polisi membuka pintu ruangan. “Tuan Jules, kamu sudah boleh pergi.”Raut wajah Sissae langsung berubah. “Mana mungkin?”Jules paling mencurigakan dalam masalah ini. Mana mungkin dia dilepaskan?Jules menyipitkan matanya sembari berpikir. Saat ini, terdengar lagi suara polisi. “Istrimu sudah memberi bukti kuat, bukan kamu yang meracuni Wrenka.”Jules tertegun sejenak. Dia segera berdiri, lalu meninggalkan ruangan interogasi tanpa menoleh sama sekali.Sissae masih terpaku di
Di dalam tahanan, di bawah bantuan Benn, Jerremy memperoleh kesempatan untuk bertemu dengan Jules. “Sebenarnya apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu malah masuk tahanan?”Jules bersandar di bangku, lalu melihat ke luar. “Kenapa kamu ada waktu luang untuk mengunjungiku?”“Siapa yang datang untuk mengunjungimu? Aku datang untuk bertanya sebenarnya apa yang kamu lakukan? Kamu juga sudah menyelidiki masalah adikku. Semua itu ada masalahnya dengan putri dari Keluarga Taylor. Bukannya yang mati hanya seorang pengurus rumah saja? Untuk apa kamu melanjutkan pemeriksaan lagi?”Alhasil Jules masuk ke dalam jebakan?Jules tersenyum. “Dengan mengandalkan rekaman suara yang kamu ekspos, Keluarga Taylor masih belum bisa mengalah. Kematian Wrenka berhubungan dengan Keluarga Taylor. Hanya saja, saksi mata sudah mati. Kita tidak memiliki bukti lagi. Kalau aku tidak duduk di sini, siapa lagi yang akan duduk di sini?”Jerremy melipat kedua tangan di depan dada. “Apa rencanamu selanjutnya?”Jules kembali ter
Miya pergi menyeduh teh.Jessie berjalan ke hadapan Dacia. “Apa sudah terjadi sesuatu dengan Jules?”Dacia tertegun sejenak. “Jessie ….”“Dacia, beri tahu aku, dia sudah dua hari nggak pulang. Ketika Derrick pulang waktu itu, dia hanya bilang ada yang mesti diurus Jules. Tapi aku tahu, meski dia ada urusan penting, dia juga bakal telepon buat kabari aku.”Seandainya bukan karena terjadi sesuatu terhadap Jules, mana mungkin dia akan meminta Derrick untuk menyampaikan ucapannya. Selama dua hari ini, Jules bahkan tidak mengirim pesan kepadanya.Dacia tahu masalah ini tidak bisa ditutupi lagi. Dia pun menunduk. “Maaf, Jessie. Seharusnya dia nggak ingin membuatku khawatir. Hanya saja, seharusnya kamu percaya sama dia.”Jessie duduk. “Kalian nggak beri tahu apa-apa sama aku. Gimana aku bisa percaya?”Dacia menarik napas dalam-dalam, lalu berkata dengan perlahan, “Jules ditahan untuk melakukan pemeriksaan. Pihak kepolisian curiga kematian dia dan wanita itu ada hubungannya untuk menyingkirkan
Dacia menyadari maksud dari ucapan polisi itu. Dia pun melihat ke sisi Diago. “Aku bisa menjamin bahwa masalah ini nggak ada hubungannya dengan Pangeran.”Kening si pria berkerut. Dia tidak berbicara.Diago memperkenalkan si pria dengan tersenyum. “Pak Arthur, dia muridku. Kebetulan dia juga ingin menyelidiki kasus ini.”Polisi yang bernama Arthur mengerutkan keningnya. Dia merasa bingung. “Apa hubungan dia dengan korban?”“Bukan, dia berhubungan dengan Pangeran. Dia adalah putrinya Lidya Ozara.”Arthur mengangguk. “Ternyata seperti itu.”Dacia melihat ke sisi Arthur, lalu bertanya, “Apa aku boleh tanya satu pertanyaan? Kenapa kamu merasa masalah ini ada hubungannya dengan Pangeran? Apa karena saat korban meninggal, anggota Pangeran kebetulan ada di tempat?”Arthur terdiam beberapa detik. “Memang tidak bisa membuktikan ada kaitan langsung dengan Yang Mulia, tapi Yang Mulia adalah orang pertama yang mencurigai bahwa Brayden meracuni makanan. Kematian Brayden jelas adalah tindakan pembun