Share

Bab 1530

Author: Daun Jahe
Julie berjalan ke depan meja. “Ada urusan apa?”

“Tidak ada urusan apa-apa.” Dimas berjalan masuk, lalu melihat sekilas lukisan yang digantung di dinding. “Aku hanya datang untuk melihat pameran Nona Julie saja.”

Julie tertegun sejenak. “Kenapa kamu nggak datang di siang hari tadi?”

Dimas mengalihkan pandangannya. “Aku tidak ada waktu tadi.”

Julie berdecak, lalu lanjut memasang bingkai. “Kamu memang gila, lihat pameran di malam hari.”

Dimas menatapnya dengan mengerutkan keningnya. “Bisa bicara baik-baik?”

“Cara bicara aku memang seperti ini.”

Julie kepikiran sesuatu, lalu berkata, “Oh, sekarang aku itu adik angkatmu. Aku harus menghormati kakakku ini, ya?”

Dimas terkekeh. “Kakek berpesan agar kita bisa berhubungan dengan rukun. Bukannya kamu sudah janji sama Kakek?”

“Sepertinya hantu juga nggak percaya kamu akan berhubungan baik sama aku?”

Kali ini Dimas tidak berbicara.

Julie melambaikan tangannya. “Sudahlah! Aku juga nggak berharap untuk berhubungan rukun sama kamu. Aku sudah cukup be
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1531

    Terkadang sesuatu tidak bisa dilihat dari mata, mesti dilihat dari hati.….Cuaca hari ini sangat cerah. Pancaran sinar matahari terasa sangat hangat.Julie membawa ketiga anak-anak bermain di taman bermain. Siapa sangka, mereka malah bertemu dengan Hiro dan Dimas di sana.Jessie berlari ke sisi mereka dengan tersenyum. “Kak Hiro, Paman Dimas!”Jerry dan Jody melihat ke sisi Julie. Julie melipat kedua tangannya sembari berdecak. “Sejak kapan adik sepupuku bergaul sama cowok itu?”Selain itu, untuk apa Dimas datang ke taman bermain? Langka sekali.Hiro melihat mereka. “Kebetulan.”Jerry ikut berdecak. “Memang cukup kebetulan.”Kebetulan yang luar biasa!Hanya saja, Hiro bukan datang sendirian, melainkan datang bersama Dimas. Jadi, mereka juga tidak perhitungan. Anak-anak langsung pergi ke wahana permainan, meninggalkan Julie dan Dimas di tempat. Beberapa saat kemudian, Julie baru berkata dengan terpaksa, “Semalam … terima kasih ya.”Julie berterima kasih karena Dimas meninggalkan payung

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1532

    Saat menjelang sore, anak-anak baru terpaksa pulang.Awalnya Jessie dan kedua abangnya duduk semobil dengan Julie. Namun sekarang, malah jadi keempat anak-anak duduk semobil. Julie menatap mereka yang mencampakkan dirinya sembari berdecak. “Memang nggak sopan. Keterlaluan!”Sepertinya anak-anak sudah bersekongkol.Dimas menurunkan jendela mobil, lalu mengangkat kepalanya. “Kamu tidak mau pulang?”Julie tertegun sejenak. Namun, tetiba dia kepikiran sesuatu, lalu bergumam, “Aku nggak mau duduk satu mobil sama kamu.”Sebelumnya Julie ditinggalkan di KUA. Dia masih tidak bisa melupakan masalah ini. Siapa tahu apalagi yang akan dilakukan Dimas kali ini.Dimas tahu Julie masih marah dengan masalah waktu itu. Dia pun melembutkan nada bicaranya. “Kali ini aku benar-benar antar kamu pulang.”“Serius?” Julie tersenyum. “Gimana kalau kamu suruh aku turun di jalan tol?”Dulu ketika Julie menyindir Dimas, Dimas pasti sudah kehilangan kesabarannya, langsung menyuruh sopir untuk menjalankan mobil. N

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1533

    “Qintari, apa yang lagi kamu katakan?” Raut Willy berubah muram.Bahkan Willy saja mesti bersikap sungkan terhadap Keluarga Ozara. Meski Keluarga Ozara ingin membersihkan nama Julie, Willy juga tidak berani berkata lain.Qintari merasa geram. “Memangnya ada yang salah dengan ucapanku? Kalau bukan karena dia, aku dan Joshua pun sudah menikah. Wanita jalang yang kerjaan rebut cowok orang lain itu masih berani berdiri di hadapanku?”“Tuan Dimas, bukannya waktu itu kamu sangat membenci wanita ini? Kenapa sekarang kamu malah terpesona dengan wanita jalang ini?” Kemudian, Qintari mendengus dingin, lalu melihat ke sisi Julie. “Wanita jalang itu memang hebat. Tak disangka kamu bisa mendapatkan hati Keluarga Ozara dalam waktu sesingkat ini. Sekarang bahkan anggota Keluarga Ozara begitu membelamu. Jangan-jangan kamu layani dua-duanya ….”“Plak!” Willy langsung menampar Qintari. Qintari pun melihat ayahnya dengan bingung. “Ayah?”Raut Willy tampak gusar saat ini. “Apa kamu sadar apa yang lagi ka

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1534

    Qintari jatuh di lantai. Ketika melihat Joshua begitu melindungi istri dan anak umur delapan tahun itu, dia pun menangis dengan histeris.Willy tidak sanggup melihatnya lagi. Perbuatan putrinya telah mempermalukan dirinya. “Jangan ribut lagi, kita pulang.”“Aku nggak mau pulang.” Qintari menyingkirkan tangan ayahnya. “Hari ini aku ingin tanya dengan jelas. Joshua, kamu malah menipu perasaanku?”Joshua menenangkan istri di belakangnya, lalu menyuruh istrinya untuk membawa putranya meninggalkan ruangan. Kemudian, dia menatap Qintari dengan tidak sabar. “Menipu perasaanmu?” Joshua tersenyum sinis. “Waktu itu kamu sendiri yang bersedia untuk naik di atas ranjangku. Apa aku memaksamu? Kita cuma bersenang-senang saja. Aku tidak pernah bertemu wanita tidak tahu diri dan susah dilepaskan seperti kamu.”Ketika mendengar putrinya dihina habis-habisan, raut wajah Willy pun berubah muram. “Joshua, kamu jangan keterlaluan.”“Aku keterlaluan? Sepertinya anakmu yang keterlaluan. Aku akui aku pernah b

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1535

    Wanita-wanita itu hanya ingin mendapatkan uang Joshua saja. Setelah mendapat uang, mereka berdua pun tidak akan berhubungan lagi. Bagaimanapun, mereka semua sudah dewasa, semuanya dilakukan atas kemauan masing-masing.Hanya saja, saat bertemu dengan Qintari, boleh dikatakan bahwa Joshua telah dihadapkan dengan kerepotan.Qintari adalah putri dari Keluarga Almas. Apalagi Qintari yang duluan mendekati Joshua. Jadi, Joshua pun memberinya status “kekasih” untuk menenangkannya. Hanya saja, hubungan mereka tidak pernah dipublikasikan. Paling-paling hanya teman baik Qintari saja yang mengetahuinya.Kemudian, Joshua meminta putus dengan Qintari. Joshua sungguh takut jika hubungan ini dilanjutkan lagi, Qintari akan membuat onar ke rumah. Jadi, demi melindungi sang istri, Joshua memilih untuk berpisah.Ditambah lagi, Joshua pernah menggoda Julie, kemudian Qintari salah paham mengira Julie telah merampas kekasihnya. Julie pun telah menjadi kambing hitam dalam masalah ini.Kepikiran hal ini, raut

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1536

    Dimas membaringkan Julie di atas ranjang, lalu mengambil bantal meletakkannya di belakang kepala Julie. Akhirnya Julie bisa tidur dengan nyenyak sekarang.Tak lupa juga Dimas menyelimuti Julie. Dia berdiri di sisi ranjang sejenak, baru memadamkan lampu meja dan meninggalkan kamar.Saat Asti menyadari Dimas menuruni tangga, dia berdiri dengan perlahan. “Dimas.”Dimas menghentikan langkah kakinya, lalu memiringkan tubuhnya untuk menatap Asti. “Tante, ada urusan?”“Terima kasih sudah mengantar Julie pulang ke rumah.”“Tante tidak perlu berterima kasih.” Dimas pun mengangguk. “Kalau begitu, aku pamit dulu.”Asti pun mengangguk. Tatapannya tertuju pada bayangan tubuh Dimas yang semakin menjauh. Sejujurnya, Asti sungguh puas dengan mantan menantunya ini, entah kenapa Julie tidak bisa menyadari kebaikan dari diri Dimas?Berhubung Julie tidur cepat, bangunnya juga cepat. Hari ini dia bangun pada pukul enam pagi.Namun saat Julie melebarkan matanya, dia pun merasa syok langsung duduk di tempat.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1537

    Julie juga tidak bodoh. Tentu saja dia tahu anak-anak ingin mendekatkannya dengan Dimas. Padahal mereka berdua sudah bercerai, kenapa anak-anak malah kurang kerjaan?“Tante, apa kamu benci sama Paman?”“Dia yang benci sama aku.”Jessie menatapnya. “Jadi, apa Tante benci sama dia?”Julie membalas dengan langsung, “Dia saja benci sama aku. Tentu saja aku juga benci sama dia.”“Tapi gimana kalau Paman nggak benci sama kamu?”Gerakan tangan Julie seketika terkaku. “Emm, aku juga nggak benci lagi.”“Kenapa?” Jessie menatap ke belakang Julie.Julie mengangkat cangkir tehnya, lalu berkata dengan tersenyum, “Karena dia sombong dan jago sandiwara, apalagi temperamennya buruk dan nggak lembut sama sekali.”Tetiba ada sesosok bayangan tubuh berhenti di belakang Julie. “Ternyata itu penilaianmu terhadapku?”Julie spontan merasa merinding, spontan menoleh. Tampak Dimas sedang mengenakan kacamata gagang emas dengan setelan gas rapi sedang berdiri di belakangnya. Jujur saja, Dimas yang mengenakan kac

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1538

    Padahal mereka pernah menikah selama tiga tahun, tapi mereka tidak pernah sarapan bersama, bahkan tidak pernah berbicara sebanyak ini. Sekarang setelah bercerai, sikap Dimas malah berubah drastis. Apa mungkin Julie tidak merasa kaget?Tatapan Dimas berhenti di wajah Julie. “Benci.” Setelah terdiam beberapa detik, Dimas pun berkata lagi, “Tapi aku benci dengan hubungan pernikahan kita.”Julie terbengong sejenak. Dia masih tidak mengerti. “Jadi, setelah kita bercerai, kamu nggak benci lagi?”“Setelah bercerai, bukannya kamu juga merasa gembira?” tanya Dimas kembali.Kali ini, Julie kehabisan kata-kata. Dia pun menunduk. Iya, tanpa ikatan pernikahan, Julie merasa lebih bebas sekarang. Tentu saja dia merasa gembira. Namun, dia merasa ada yang aneh.Di sisi lain, Claire dan Javier membawa kedua anak makan sarapan di restoran yang sama.Ketika melihat Jessie membuka pintu ruangan, Claire pun tersenyum. “Bukannya kamu sarapan bareng Tante?”“Tante ditemani sama Paman Dimas. Aku nggak suka ja

Latest chapter

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2769

    “Oh, ya, di mana Kak Ariel?” tanya Bastian.Jodhiva membalas, “Dia lagi temani ayahnya untuk jalan-jalan. Sekarang aku juga mau nyusul ke sana. Aku permisi dulu.”Usai berbicara, Jodhiva meninggalkan tempat.Bastia berdecak sembari menggeleng. “Orang yang sudah punya istri memang berbeda.”“Kamu ngomongnya seolah-olah kamu nggak sama dengan dia.” Yura juga meninggalkan tempat.Bastian meletakkan gelasnya, lalu mengikuti langkah Yura. “Hei, kenapa kamu malah meninggalkanku. Tunggu aku.”Claire berhenti di hadapan Javier. Javier menggandeng tangannya. “Sudah selesai mengenang masa lalu?”“Menurutmu? Bukannya sore nanti, kamu dan Ayah akan pergi ke Kediaman Keluarga Tanaka?”Javier tersenyum. “Aku lagi menunggumu untuk makan di sana.”Roger berjalan di sisi Izza, lalu menatap mereka. “Tuan Javier, Nyonya Claire. Kalau begitu, kamu pergi cari Ayah Angkat dulu.”Javier mengangguk. Dia merangkul pundak Claire, lalu berjalan ke koridor. Cahaya matahari dipantulkan ke sisi jendela. Bayangan d

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2768

    Jessie tersenyum lebar. “Kalau begitu, aku akan mengenakan mahkota ini saat pernikahanku nanti. Anggap saja sebagai iklan desain ibuku.”Jules memeluk Jessie dari belakang. “Yang penting kamu suka.”…Anggota Keluarga Fernando baru tiba di Negara Hyugana dua hari sebelum resepsi pernikahan. Mereka tinggal di hotel yang dipesan Jules. Seluruh hotel ini telah dipesan oleh anggota keluarga kerajaan untuk menjamu para hadirin.Keluarga Chaniago dan Keluarga Kenata juga telah datang. Tobias juga tidak absen. Bahkan Shinta, Erin, Levin, dan Samuel yang berasal dari dunia hiburan juga telah datang. Tentu saja, Yura dan Bastian juga masuk dalam daftar undangan.Claire tiba di restoran. Pelayan membawanya ke dalam ruangan VIP. Ketika melihat pria yang duduk di dalam sana, dia pun tersenyum. “Ayah Angkat.”Owl memutar tubuhnya dengan perlahan. Sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu. Owl masih seperti dulu saja, tapi tubuhnya kelihatan lebih kurus dari sebelumnya. Claire langsung maju untuk m

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2767

    Orang lainnya juga ikut tersenyum.Menjelang malam, seluruh kota diselimuti dengan cahaya lampu neon. Setelah Jessie dan Jules menyelesaikan makan malam, mereka pun kembali ke Kompleks Amara.Jessie baru selesai mandi. Rambutnya pun masih basah. Jules mengambil handuk dari tangan Jessie, lalu membantunya untuk mengeringkan rambut.Saat ini, Jessie duduk di depan meja rias sembari menatap orang di dalam cermin. Senyuman merekah di atas wajahnya. “Kak Jules, aku sangat menantikan resepsi pernikahan kita.”“Oh, ya?” Jules mengusap rambut lembut Jessie. “Aku juga menantikannya.”“Aku merasa hidupku sangat sempurna karena bisa menikah dengan orang yang paling aku cintai, apalagi bisa bersama orang yang aku cintai berjalan ke jenjang berikutnya.”Jules pun tertawa, lalu membungkukkan tubuhnya untuk berbisik di samping telinga Jessie. “Apa kamu tahu, keinginan dalam hidupku juga sudah terwujud.”Jessie menoleh untuk menatapnya. “Keinginan apa?”Jules berbisik di samping telinga Jessie, “Menik

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2766

    Hiro mengiakan.“Setelah di luar beberapa saat, kamu menjadi semakin dewasa saja.” Naomi menepuk-nepuk pundaknya. “Semoga kamu bisa semakin baik lagi.”Hiro hanya tersenyum dan tidak berbicara.…Dalam sekejap mata, akhirnya telah sampai ke akhir bulan. Liburan Jessie dan yang lain sudah berakhir. Mereka pun kembali ke ibu kota.Claire dan Javier berdiri di depan halaman untuk menunggu mereka. Setelah mereka menuruni mobil, Jessie langsung berlari ke sisi mereka. “Ayah, Ibu!” Dia langsung memeluk kedua orang tuanya.Javier mengusap kepala Jessie dengan tidak berdaya. “Padahal kamu sudah dewasa, masih saja minta dipeluk.”Senyuman di wajah Jessie semakin lebar lagi. “Tapi, di mata kalian, selamanya aku itu anak kecil!”Claire tersenyum tipis. Dia menatap beberapa orang yang berjalan kemari. “Baguslah kalau kalian bermain dengan gembira. Ayo, kita ke dalam dulu. Nanti malam kita makan bersama.”Setelah Dacia dan Ariel memasuki rumah, mereka duluan naik ke lantai atas untuk melihat anak.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2765

    Jules menatap mereka. “Kebetulan sekali kalian juga ada di sini.”Yura membalas, “Aku dan Bastian memang ada di sini. Setelah lihat unggahan Jessie, aku baru tahu ternyata kalian juga di sini.”Jessie membawanya ke tempat duduk. “Kalau begitu, kita tinggal beberapa hari bersama.”Setelah Bastian duduk, Jodhiva memperkenalkannya kepada Dacia dan Jessie. “Ini adik iparku, Dacia, dan adikku, Jessie.”“Aku pernah bertemu mereka di pernikahanmu.” Bastian masih mengingatnya. Dia pun berkata, “Adikmu itu satu sekolah dengan istriku. Istriku sering mengungkitnya.”Yura menatapnya. “Istrimu? Belum pasti aku akan menjadi istrimu.”Kening Bastian berkerut. “Kita saja sudah tunangan. Apa kamu masih bisa menikah sama orang lain?”Semua orang pun tertawa. Hanya Jessie saja yang terbengong. “Tunangan apaan? Yura, kamu sudah tunangan?”Yura berdeham ringan. “Aku lupa beri tahu kamu.”“Kamu nggak setia kawan banget, sih. Malah nggak beri tahu aku. “Jessie mencemberutkan bibirnya. Dia benar-benar tidak

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2764

    Bos pemilik permainan berkata, “Dua puluh ribu diberi tiga kesempatan.”“Mahal sekali? Dua puluh ribu hanya diberi tiga kali kesempatan saja?” Dacia merasa sangat tidak menguntungkan.Bos mengangkat kepalanya. “Ini sudah paling murah. Tempat lain malah tiga puluh ribu.”Jessie menarik Dacia. “Dua puluh ribu juga nggak masalah. Nggak gampang bagi mereka untuk berbisnis. Kita juga cuma main-main saja.”Seusai berbicara, Jessie mengeluarkan uang tunai sebesar empat puluh ribu kepada bos. “Berarti enam kali kesempatan, ya.”Bos menyerahkan enam gelang kepada Jessie. Jessie menyukai sebuah gelang. Dia tahu gelang itu hanya barang KW, tapi kelihatannya sangat cantik. Jessie melempar ke sana, tetapi dia tidak berhasil mendapatkannya.Setelah melempar dua kali lagi, Jessie masih saja tidak berhasil mendapatkan targetnya. Sekarang hanya tersisa tiga kali kesempatan.Ketika melihat Jessie putus asa, Ariel pun mengambil sisa gelang dari tangan Jessie. “Coba lihat aku.”Ariel melirik tepat ke sisi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2763

    Larut malam, kota kuno ini terasa sunyi dan hening, hanya suara serangga yang bergema di antara rerumputan.Sebuah lampu menerangi rerumputan di luar tenda, menambah suasana menjadi semakin hening dan tenang.Jessie membalikkan tubuhnya masih belum tertidur. Saat sebuah tangan panjang merangkul pinggangnya, lalu memasukkan Jessie ke dalam pelukannya. “Tidak bisa tidur?”“Emm.” Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kak Jules, aku ingin ke toilet, tapi aku nggak berani.”Jules mencium kening Jessie. “Biar aku temani.”Mereka berdua berjalan keluar tenda. Jules mengeluarkan senter, lalu berjalan bersama Jessie. Saat mereka tiba di depan pepohonan, Jessie membalikkan tubuhnya untuk menatap Jules. “Tunggu aku di sini.”Jules mengangguk. “Panggil aku kalau ada apa-apa.”Jessie berjalan ke dalam pepohonan, tetapi dia juga tidak berani berjalan terlalu jauh.Setelah buang air, Jessie segera keluar dan memeluk lengannya. “Selesai.”Jules mengulurkan tangan untuk merangkul Jessie.Setelah kemba

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2762

    Jodhiva juga tersenyum. “Cepat juga, tapi masih tergolong pagi.”Jessie menyandarkan kepalanya di atas paha Jules sembari memandang langit. Beberapa saat kemudian, dia bertanya, “Kenapa rasanya bakal turun hujan?”Orang-orang langsung melihat ke sisi Jessie.Jerremy menarik napas dalam-dalam. “Kamu jangan sembarangan bicara.”Dacia memandang ke atas langit. Langit memang kelihatan cerah, tetapi malah kelihatan mendung di bagian atas gunung. “Mungkin cuma mendung saja?”Sudah jam segini, tapi matahari masih belum menampakkan diri. Seharusnya hanya mendung, tidak sampai tahap turun hujan.Ariel berkata, “Ramalan cuaca hari ini tidak mengatakan akan turun hujan hari ini. Aku merasa seharusnya tidak akan turun hujan.”Kecuali, ramalan cuaca tidak akurat!Beberapa orang tinggal sejenak. Jules merasa ada tetesan air di wajahnya. Dia mengusap sejenak. “Eh, turun hujan, deh.”Ariel duduk di tempat. “Apa?”Jessie menunjukkan senyuman canggung di wajahnya. “Firasatku mengatakan bakal turun hujan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2761

    Yang lain juga sudah setuju.Setelah masakan disajikan, Jessie melihat makanan berwarna putih dengan berbentuk seperti kipas. Dia bertanya pada bos, “Apa ini?”Bos memperkenalkan dengan tersenyum, “Ini namanya ‘milk fan’, terbuat dari susu. Karena warnanya putih dan agak transparan, ditambah bentuknya seperti kipas, makanan ini pun diberi nama ‘milk fan’.”Ariel mencicipinya. “Emm, rasanya enak juga.”Dacia dan Jerremy juga telah mencicipinya. Rasanya memang cukup enak.Setelah masakan selesai dimasak, Bos pun menyajikan ke atas meja. “Ini adalah mie beras dengan ditaburi ayam dingin dan berbagai bahan tambahan. Ayam dimasak dengan bumbu khas, lalu disiram dengan saus buatan sendiri, minyak cabai, minyak lada hitam, dan ditambahkan kenari panggang. Ini adalah salah satu makanan khas daerah kami. Biasanya para wisatawan juga sangat menyukainya.”Jessie mencicipi sesuap. Ariel pun bertanya, “Gimana rasanya?”Jessie mengangguk, lalu menyantapnya dengan suapan besar.Yang lain juga ikut me

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status